Disuria
Disuria
Disuria adalah perasaan nyeri saat kencing. Hal ini disebabkan karena adanya iritasi pada buli-buli
(Purnomo, 2000).
Disuria lebih umum dijumpai pada wanita muda, mungkin karena aktivitas seksual yang lebih tinggi.
Pria yang lebih tua lebih umum menderita disuria karena meningkatnya insiden benigna prostat
hyperplasia (BPH) yang disertai dengan inflamasi dan infeksi. Pada kebanyakan pasien, urinalisis
dapat membantu menentukan adanya infeksi dan memastikan diagnosis. Organisme coliform,
terutama Escherichia coli, adalah pathogen yang paling umum dalam infeksi traktus urinarius.
Disuria dapat juga disebabkan oleh inflamasi non-infeksius atau trauma, neoplasma, calculi,
hipoesterogenisme, cystitis interstisial, atau penyakit psychogenic. Walaupun radiografi dan bentuk
imaging lain sangat jarang diperlukan, pemeriksaan ini mungkin dapat mengidentifikasi abnormalitas
dalam traktus urinarius bagian atas ketika gejala klinisnya menjadi lebih kompleks (Bremnor &
Sadovsky, 2002).
Disuria lebih sering mengindikasikan adanya infeksi atau inflamasi dari vasica urinaria dan atau
urethra. Penyebab umum lain dari disuria termasuk prostatitis dan iritasi mekanis dari urethra pada
pria, dan urethrotrigonitis dan vaginitis pada wanita. Prevalensi tertinggi dari gejala ini muncul pada
wanita 25-54 tahun dan orang yang aktif secara seksual. Pada pria, disuria dan gejala yang
berhubungan mencapai prevalensi tertinggi sejalan dengan usia yang bertambah (Bremnor &
Sadovsky, 2002).
Penyebab disuria
Infeksi adalah penyebab paling umum dari disuria dan muncul sebagai cystitis, pyelonefritis,
oriurethritis, tergantung dimana area di traktus urogenital yang paling terkena. Struktur kosong atau
tubuler dari system urinarius rentan terhadap infeksi bakteri coliform. Bakteri ini diduga
memperoleh akses ke meatus uretra lewat aktivitas seksual atau kontaminasi local kemudian
bergerak naik ke daerah yang terkena (Bremnor & Sadovsky, 2002).
Sebuah studi komunitas menemukan fakta bahwa sekitar dua pertiga infeksi traktus urinarius
terbukti disebabkan oleh E. coli. Penyebab lain yang kurang umum termasuk Staphylococcus
saprophyticus (15%), Proteus mirabilis (10%),Staphyloccus aureus (5%), Enterococcus sp. (3%), dan
Klebsiella sp. (3%) (Bremnor & Sadovsky, 2002).
Urethra lebih umum terinfeksi oleh organism seperti Neisseria gonorrhoeae atau Chlamidia
trachomatis. Pathogen lain termasuk Ureaplasma urealyticum, Mycoplasma genitalium,
Trichomonas vaginalis, dan HSV. Infeksi yang jarang mengakibatkan disuria termasuk adenovirus,
herpesvirus, mumps virus, dan parasti tropis Schistosoma haematobium (Bremnor & Sadovsky,
2002).
Noninfeksius
Disuria dapat disebabkan oleh inflamasi dari mukosa urethra yang menggembung tanpa lapisan
infeksi. Pada kedua jenis kelamin, disuria mungkin menjadi bagian dari manifestasi klinis dari
calculus renalis atau neoplasma pada vesica urinaria dan traktus urinarius (Bremnor & Sadovsky,
2002).