↓ Kristal besar
Nukleasi batu ↓
↓ Nyumbat
TEORI PEMBENTUKAN BATU
Teori Fisiko-Kimiawi
1. Teori Supersaturasi
2. Teori Inhibitor 3. Teori Epitaksi
b) Inhibitor Anorganik:
Pirofosfat 4. Teori Matriks
Magnesium (Mg)
Zincum (Zn)
Yaitu jaring protein berasal dari
pemecahan mitokondria (Seperti
5. Teori Kombinasi sarang laba- laba) . Kristal kalsium
oksalat / lain- lain menempel
padanya
Terjadinya batu berdasar
gabungan macam- macam teori
KOMPOSISI BATU
1. Batu Kalsium
Terdiri dari calsium oksalat, calsium fosfat atau campuran dari keduanya
Terjadi karena
Hiperkalsiuria
Peningkatan absobri calsium diusus lebih besar
Gangguan kemampuan teabsorbsi calsium melalui tubulus ginjal
Peningkatan reabsorbsi calsium tulang pada hipertroidisem primer atau pada
tumor para tiroid
Hipokalsiuria
Hiperurikosuria
Batu oxalat
Hipositratiuria
Hipomagnesiuria
2. Batu Struvit
Batu struvit disebut juga batu infeksi, karena terbentuknya disebabkan
oleh adanya infeksi saluran kaemih. Kuman yang berperan dari kuman
pemecah urea (urea splitted) seperti proteus spp, klebsiella,
enterobakter.
Purin
3. Batu Asam Urat
↓
Man klinis • Nyeri pinggang • Nyeri kolik, • Disuria diakhir • Nyeri pada
• Nyeri kolik - non lokasi kemih penis
kolik bervariasi • Hematuria • Kencing tiba-
• Urine keruh sesuai letak • Kencing bias tiba berhenti
• Disuria batu tiba-tiba • hematuria
• Retensi urin • Disuria berhenti,
• Mual menjadi
• Muntah lancer
kembali
dengan
perubahan
posisi
II.Ureter 1/3
2 tengah
\
III.Ureter 1/3
distal
Copyright © 2003, Elsevier Science (USA). All rights reserved.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Foto Polos Abdomen
Untuk melihat kemungkinan adanya batu radio-opak di saluran kemih.
Urutan opasitas beberapa batu saluran kemih;
- Kalsium Opak
- MAP Semiopak
- Urat/sistin Non-opak
2. Pielografi Intra Vena (IVU)
Bertujuan menilai keadaan keadaan anatomi dan fungsi ginjal.
Mendeteksi adanya batu semi-opak ataupun batu non-opak
3. USG
Menilai batu di ginjal atau di buli-buli (echoic shadow), hidronefrosis
USG FPA RPG APG
FPA-UIV
Uretrografi
PENATALAKSANAAN
1. Medikamentosa
Ditujukan untuk batu yang berukuran < 5 mm, diharapkan batu
keluar spontan.
Terapi bertujuan untuk mengurangi nyeri, memperlanjar urin
dengan pemberian diuretikum, dan minum banyak suoaya dapat
mendorong batu keluar dari saluran kemih
2. ESWL
Extracorporeal Shockwave Lithotripsy
Memecah batu ginjal, batu ureter proksimal, atau buti buli-buli
tnpa invasive.
3. Endourologi
Tindakan invasive minimal untuk mengeluarkan batu saluran kemih yang
terdiri atas memecah batu, dan kemudian mengeluarkannya dari
saluran kemih melalui alat yang dimasukkan langsung ke dalam saluran
kemih.
Beberapa tindakan endourologi:
1. PNL
2. Litotripsi
3. Uteroskopi
4. Ekstraksi Dormia
4. Bedah Laparoskopi
5. Bedah Terbuka
TERIMA KASIH