Anda di halaman 1dari 6

PATOFISIOLOGI UROLITIASIS

FUNGSI GINJAL :

1. Menyaring dan membersihkan darah


2. Membentuk urine
3. Mengatur kadar dan asam dalam tubuh
4. Mengontrol tekanan darah

Idiopatik
Makanan tinggi
kalsium,oksalat,purin Penggunaan
Infeksi obat(laksatif, Intake
Hiperpara Kerusakan diuretic,anta Imobilisasi Aktifitas Iklim
ISK pada cairan
tiroidisme nefron sida) yg lama kurang panas/dingin
usus kurang

Absropsi Hormone Bakteri Gangguan Cairan keginjal Urine


Ca,oksalat, paratiroid pemecah absorpsi turun statis
purin naik naik urea mineral
pada usus

Konsentrasi Reabsorpsi Gangguan Mineral


Urine Pengend
Ca,oksalat, plasma reabsorpsi diangu
Sekresi pekat apan urin
purin pada tulang dari dengan
E.urease
plasma naik naik kebocoran darah ke
ginjal sel tubuh
PH urine
Kadar Ca Hidialisis urea asam
menjadi amoniak Mineral diginjal naik
urin,ekskresi
oksalat,kadar
asam urine Konsentrasi mineral
Perubahan PH
meningkat di urine naik
Hiperkalsiuria Hiperkalslouria Hiperuriokusuri

Presipitasi kristal

Membentuk inti batu(nukleasi)-agregasi

Menarik inhibitor

Menjadi Kristal lebih besar

Agregat Kristal menempel


pada epitel saluran kemih
pada

Membentuk retensi kristal

Inhibitor diendapkan pada agregat

Bentuk batu yg cukup besar untuk menyumbat saluran kemih


UROLITIASIS

pembedahan Obstruksi saluran kemih


Pemasangan kateter

Batu menempel diepitel ginjal


resiko tinggi infeksi

NEPHROLITIASIS

membesar Nyeri ketok + Sakit berkemih Batu bersifat mudah pecah

Menekan pelvik kalis ginjal Gerakan batu


Kencing Batu lepas dan
Gesekan pada parenkim ginjal berpasir turun ke ureter
Hambatan aliran urine

Hematuria mikroskopik URETERLITIASIS

Ureum naik peningkatan tekanan ginjal Epitel terkelupas

Retensi urine Peningkatan peristaltic


Mual-muntah Peningkatan Eritrosi + Epirel + otot pada ureter
otot pelvik kalis sebagai usaha
untuk mengeluarkan batu
Resiko Gangguan
pengeluaran
infeksi eliminasi
batu
urine
Nyeri kolik Trauma Batu masukke
menjalar sesuai dinding vesikourinaria
Nyeri kolik(kolik penal) Tekanan intra lumen naik ureter
lokasi batu

VESIKOLITIASIS
Rangsang pusat Peregangan terminal hematuria
muntah saraf

Mual-muntah Nyeri pinggang Di ureter pelvis Ditempat Di vesicoureter


junction persilangan A.iliakal junction

Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh Nyeri akut Nyeri pinggang Nyeri diperut
Keluhan
sampai srotum kanan/kiri bawah
Iritatif &
frekuensi
1. Lakukan pengkajian
1. Kolaborasi dengan nyeri.
ahli gizi. 2. Observasi ttv
2. Kaji adanya alergi 3. Kontrol lingkungan
makanan. Usaha mengeluarkan batu Saat VU penuh+batu Pengeluaran
4. Anjurkan klien
3. Monitor jumlah beristirat. urin terganggu
nutrisi dan kalori.
4. Berikan informasi Otot detrusor
tentang Batu masuk Trauma dinding kontraksi BAK terhenti
Anxietas ke uretra VU
kebutuhan nutrisi.
5. Monitor turgor Urine tidak
kulit. 1. Identifikasi tingkat Letak batu
URETROLIASIS keluar-obstruksi
6. Monitor kadar kecemasan hematuria berpindah
albumin, 2. Jelaskan prosedur
protein,Hb dan Hc 3. Bantu pasien kenal BAK lancar
situasi
4. Teknik relaksasi
Kontraksi meningkat
Dileher kandung kemih Dikandung kemih

Menekan saraf
Penyumbatan urin Refluks ke ginjal
keluar dari OUE
Nyeri saat Bak(disuria)
HIDRONEFROSIS
Urin tertahan di buli
Nyeri dirasakan pada
ujung,penis,skrotum,p
erineum,pinggang,kaki
Retensi urine

Dilatasi ginjal

statis
Tekanan pada
strukur

Dilatasi tubulus

Kerusakan fungsi ginjal Gagal ginjal kronik


Terapi invasif:

1. Retrograde uteroscopic intrarenal Pemeriksaan lab :


surgery (RIRS)
2. Percutaneous nephrolithotomy (PNL) 1. Sedimen urine/tes dipstick : jumlah seleritrosit, leukosit, bakteri, dan pH urin.
3. Uteroscopy (URS) 2. Kreatinin serum → fungsi ginjal
4. Extracorporeal shock wave lihotripsy 3. C-reactive protein; Leukosit sel B; dan kultur utin → jika demam
(ESWL) 4. Kadar Natrium dan Kalium darah → jika muntah
5. Observasi (expectant management dan 5. Kadar Ca dan asam urat darah → kaji factor resiko
watchful waiting) 6. Darah rutin
7. Urin rutin
8. Faal ginjal (ureum, creatinine)
Pemeriksaan Radiografi Imaging :
9. Kadar elektrolit
1. Ultrasonografi (USG)
2. Foto polos abdomen
3. Intra-venous Pielografi (IVP)
4. Retrograde pyelografi
5. CT-Scann

KETERANGAN :

MASALAH KEPERAWATAN
KOMPLIKASI
SUMBER :
TANDA DAN GEJALA
https://www.academia.edu/6607315/UROLITHIASIS_WOC?auto=download FAKTOR RESIKO
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-IJCPML-12-3-03.pdf INTERVENSI
JALAN PENYAKIT
file:///C:/Users/user/Downloads/Urolithiasis%20(batu%20saluran%20kemih)%20-
FUNGSI GINJAL
%20medicafarma%20(1).pdf
TREATMENT
https://id.scribd.com/document/257631179/PATOGENESIS-DAN-PATOFISIOLOGI-BATU-
SALURAN-KEMIH-doc

Nurarif, A. H. dan Kusuma, Hardhi. (2015). Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan


diagnosa medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction.

Anda mungkin juga menyukai