Anda di halaman 1dari 3

1.

SUNSET YELLOW
Sunset Yellow adalah zat pewarna dalam spektrofotometer yang berwarna
kuning. Pewarna ini merupakan pewarna sintetik yang bersifat asam yang
mengandung kelompok kromofor NN dan CC. Sunset Yellow dapat digunakan sebagai
pewarna makanan, kosmetik dan medikasi. Pewarna ini memiliki panjang
gelombang maksimum pada 485 nm. Dalam fase solid, absorbansi pewarna ini adalah
487 nm. Senyawa ini bersifat larut dalam air dan memiliki titik leleh >3000C. Sunset
Yellow dapat ditemukan pada jeruk, marzipan, Swiss roll, selai aprikot,
citrusmarmalade dan lainnya. Makanan yang mengandung sunset yellow seperti :
sereal, roti, permen, minuman, dan es krim E110/FD&C Yellow No. 6. Dan produk
medis atau obat-obatan yang mengandung tartrazine dan sunset yellow, yaitu vitamin,
antasida, kapsul dan obat-obatpreskripsi tertentu.
Sifat-sifat sunset yellow
Sunset Yellow termasuk golongan monoazo.
Berupa tepung berwarna jingga.
Sangat mudah larut dalam air dan menghasilkan larutan jingga kekuningan. Sedikit
larut dalam alkohol 95% dan mudah larut dalam glikol dan gliserol.
Ketahanan terhadap oksidator hampir sama dengan Tarzazine, sedangkan ketahanan
terhadap FeSO4 lebih rendah.
Pemakaian alat-alat yang menyebabkan warna larutan zat warna menjadi coklat gelap
dan keruh. Dengan Al, warna larutan hanya sedikit berubah menjadi kemerahan.
Berat molekul 452,37 gram/mol
Rumus bangun :

Rumus molekul sunset yellow adalah C16H10N2Na2O7S2Nama IUPAC dari sunset


yellow adalah Disodium 2-hidroksi-1-(4-sulfonatofenilazo) naftalen-6-sulfonat.
Adapun Sunset Yellow tidak dilarang penggunaannya, namun dianjurkan untuk
dihindari penggunaannya karena pada manusia dan hiperaktif pada anak-anak. Pada
hewan percobaan adanya indikasi tumor ginjal pada tikus betina (Nurjannah et
al,1992). Sunset Yellow merupakan jenis pewarna jingga sintetik yang sangat mudah
larut dalam air, dan menghasilkan larutan jingga kekuningan yang biasa digunakan
pada produk fermentasi yang telah mengalami proses pemanasan. Pewarna ini biasa
digunakan pada pembuatan sirup (orange squash), jelly orange, saus, dan pada bahan-
bahan pangan lain yang mengandung warna kuning, oranye dan kemerahan.
2. BRILLIANT BLUE FCF (BIRU BERLIAN)
Zat pewarna ini termasuk triphenylmethane dye, merupakan tepung berwarna ungu
perunggu. Bila dilarutkan dalam air menghasilkan warna hijau kebiruan, larut dalam
glikol dan gliserol, agak larut dalam alkohol 95%. Zat pewarna ini tahan terhadap
asam asetat, tapi agak luntur oleh cahaya. Agak tahan terhadap HCl 10%, tetapi
menjadi berwarna kehijauan, sedangkan dalam HCl 30% menjadi hijau kekuningan.
Agak tahan terhadap NaOH 10%, dalam NaOH10% akan membentuk warna merah
anggur. Terhadap alkalin lain warna menjadi merah pada suhu tinggi. Lebih tahan
terhadap reduktor dibandingkan dengan golongan azo dyes dan zat pewarna ini tidak
terpengaruh oleh gula invert, sedangkan 18 amaranth akan kehilangan warnanya. Zat
pewarna ini tidak terpengaruh oleh Cu maupun Al.
Dulu warna biru diasosiasikan sebagai warna racun sehingga tak layak menjadi warna
makanan. Kini, variasi warna biru, mulai dari baby blue hingga dark blue sah-sah
saja, bahkan terlihat memikat, sebagai buttercream penghias cake, minuman bersoda,
hingga permen.
ADI: 0 -12,5 mg/kg berat badan
Nama lain: Biru berlian FCF CI No. 42090, C.I. food blue 2, F.D and C blue no. 1,
EEC serial no. E133
Penggunaan: Minuman, blueberry flavor, es krim, permen, sirop.

3. FAST GREEN FCF


Tepung zat pewarna ini berwarna ungu kemerahan atau ungu kecoklatan, dan bila
dilarutkan dalam air menghasilkan warna hijau kebiruan. Zat ini juga larut dalam
alkohol 95%, tapi lebih mudah larut dalam campuran air dan alkohol. Zat ini juga
larut dalam gliserol dan glikol. Fast Green agak mudah luntur dengan adanya cahaya
dan tidak tahan terhadap HCl 30%. Bila ditambahkan alkali, akan berwarna ungu.
Kontak dengan Cu akan menjadikannya berwarna kecoklatan, sedangkan dengan Al
warna akan hilang, terutama bila dalam larutan asam.
Fast green FCF merupakan pewarna sintetis hijau yang sering digunakan pada
minuman, serbuk instan, permen, puding, es krim dan produk-produk susu.
Penggunaan pewarna ini jika berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi. Dalam
label kemasan makanan pewarna ini berkode C.I. 42053, E143 atau FD & C Green
No. 3. Dampak Warna hijau pada makanan seakan-akan dapat memberikan persepsi
persepsi organik. Namun, Pewarna makanan hijau Fast Green ini dapat menyebabkan
penyakit tumor kandung kemih jika dikonsumsi secara rutin dan berlebihan.
Penggunaan pewarna makanan ini juga sudah dilarang beberapa negara Uni Eropa

4. BENZILVIOLET
Zat pewarna ini berbentuk tepung berwarna ungu, larut dalam air, gliserol, glikol, dan
alkohol 95%. Menghasilkan warna ungu cerah. Tidak larut dalam minyak dan eter.
Zat pewarna ini mudah luntur oleh cahaya, sedangkan terhadap asam asetat agak
tahan.
benzyl violet 4B yang digunakan sebagai aditif pewarna makanan di Eropa memiliki
spesifikasi sebagai berikut: kandungan zat warna total, min 85%; jumlah bahan yang
mudah menguap (pada 135 ° C), klorida dan sulfat, maks 15%; pewarna anak, maks
5%; perantara, maks 0,5%; bahan tidak larut air, maks 0,2%; materi yang dapat
diekstraksi eter, maks 0,2%; kromium, maks 20 mg / kg; timbal, maks 10 mg / kg; dan
arsenik, maks. 3 mg / kg

5. ERYTHROSINE (ERITROSIN CI. No. 45430)


Zat pewarna ini tergolong fluorescein. Berupa tepung coklat, larutannya dalam alkohol 95%
menghasilkan warna merah yang berfluorosensi, sedangkan larutannya dalam air berwarna
merah ceri tanpa fluorosensi. Larut dalam alkohol dan glikol bersifat kurang tahan terhadap
cahaya dan oksidator, tapi tahan terhadap reduktor dan NaOH 10%. Mudah diendapkan oleh
asam karena itu tidak dapat dipergunakan dalam produk minuman (beverages). Erythrosine
juga dapat diendapkan oleh tawas dan FeSO4. logam Cu hanya sedikit terhadap warna
larutan.
Pewarna ini memberikan warna merah cherry-pink. Dalam industri pangan, aplikasi
penggunaannya tidak sebanyak carmoisine dan merah allura.
ADI: 0 – 0,1 mg/kg berat badan
Nama lain: C.I. food red 14, F.D and C red no. 3, FD&C Red No. 3, EEC serial no. E127,
Acid Red 51
Penggunaan: Permen, buah kaleng (untuk buah berwarna merah), produk olahan
daging, dan udang.

6. INDIGOTINE
Indigotin merupakan tepung berwarna biru, coklat, kemerah-merahan, mudah larut
dalam air dan larutannya berwarna biru. Larut dalam gliserol dan glikol, sedikit larut
dalam alkohol 95%. Zat pewarna ini sangat tidak tahan terhadap cahaya, karena itu
warnanya cepat menghilang. Walaupun begitu ketahanannya terhadap asam baik,
sedangkan terhadap NaOH pekat kurang tahan. Tidak tahan terhadap oksidator, tetapi
agak tahan terhadap reduktor. Indigotin tidak terpengaruh oleh Cu maupun AL baik
larutan netralnya maupun asam.

Anda mungkin juga menyukai