Anda di halaman 1dari 5

Nama : Haifa Azhar

NPM : 191FF03075
Kelas : S1 2FA2

PengertianKorupsi Menurut Jose Veloso Abueva


Korupsi ditanah negeri” warisan haram” tanpa surat wasiat ia tetap lestari sekalipun di haramkan
oleh aturan hukum yang berlaku dalam tiap orde yang datang silih berganti

Upaya untuk Percepatan pemberantasan korupsi apa langkah – langkah yang harus disiapkan
agar tingkat korupsi yang ada di Negara Indonesia dapat di minimalkan Jelaskan secara singkat
pengertian yang ada di bawah ini ?

a. Bagaimana cara mengembalikan uang hasil korupsi yang di simpan di luar Negeri
b. Alasan utama Korupsi sulit untuk di berantas
c. Jika pendidikan agama selama ini dianggap belum mampu mengatasi korupsi,
menurut anda adakah hal-hal lain yang dapat dijadikan alternatif
d. Langkah–langkah yang anda ambil jika anda menjadi seorang pemimpin pada
suatu instansi/kantor terhadap pemberantasan korupsi
e. Mengapa biaya pendidikan di Indonesia tinggi/mahal.berapakah seharusnya biaya
pendidikan yang layak ? Bagaimanakah skenario terbaik menurut anda tentang
pendidikan dan pembiayaan pendidikan di Indonesia
f. Apakah benar perilaku anak menyontek, membolos sekolah merupakan bibit
perilaku korupsi? Bagaimana penjelasannya? Apa yang dikorupsi?

“ Selamat Datang Generasi Muda Anti Korupsi


Indonesia Akan Lebih Baik Jika Tanpa Korupsi “

Jawaban :

a. Upaya pengembalian aset (asset recovery) hasil korupsi yang berada di luar negeri
merupakan salah satu bentuk yang tidak dapat dipisahkan dari pemberantasan korupsi di
Indonesia dalam hal ini penindakan. Upaya pengembalian aset (asset recovery) bisa
ditemukan dalam berbagai peraturan perundangan-undangan, yakni: Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Undang-Undang
No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 20120 tentang
Tindak Pidana Pencucian Uang, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2006 tentang Pengesahan
United Nations Convention Against Corruption Tahun 2003, Konvensi PBB Anti Korupsi
Tahun 2003, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, dan Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana.
Mekanisme pengembalian aset dimulai dari tahapan: (1) identifikasi dan pelacakan aset,
(2) pembekuan dan penyitaan aset, dan (3) pengembalian atau pemulihan aset. Jalur yang
bisa dilakukan dalam pengembalian aset hasil tindak pidana korupsi yang berada di luar
negeri baik denga jalur formal melaui perjanjian bilateral dan melalui MLA (bantuan hukum
timbal balik), maupun dengan jalur informal melalui hubungan diplomatik dan hubungan
baik antara Indonesia dengan negara-negara lain. Pada tahap identifikasi dan penelusuran,
informasi perihal aset bisa diperoleh melalui sistem perbankan (financial systems) maupun
non-perbankan (non-financial systems) dimana tugas penyidik untuk menggali secara
lengkap dan menyeluruh mengenai besarnya aset dan letak aset tersebut. Pada tahap
perampasan atau pengembalian aset yang sebelumnnya dimulai dengan pembekuaan aset,
didasarkan dari putusan hakim di Indonesia yang secara jelas dan terperinci menyebutkan
besaran aset dan letaknya.

b. Mengapa korupsi sulit di berantas terutama di Indonesia mungkin ada beberapa


faktor yang menyebabkan korupsi sulit di berantas
- Lemahnya iman
Satu dari sekian banyak alasan mengapa banyak orang melakukan tindak
korupsi, terlebih dengan pejabat pemerintahan ialah lemahnya iman. Iman
merupakan landasan seseorang itu baik atau tidak. Jika imannya baik maka akan
baik pula tidak tanduknya. Namun sebaliknya, jika imannya lemah atau bahkan
buruk sudah pasti semua tindak tanduknya akan buruk. Hal inilah yang
diperlihatkan oleh para pelaku korupsi.
Lantas ada pertanyaan, bukannya mereka itu seorang muslim? Benar, mereka
adalah seorang muslim. Namun jika membahas mengenai keimanan seseorang
tidak bisa disangkutkan dengan agama seseorang. Muslim atau bukan, jika
mereka memiliki iman yang kuat maka akan kecil kemungkinan melakukan
tindak kejahatan.
- Mudahnya akses keuangan
Pejabat pemerintahan merupakan orang yang memiliki kekuatan di sektor
pemerintahan. Dengan kekuatan itulah mereka akan memiliki banyak
kemudahan untuk melakukan banyak hal. Terlebih jika tindakan yang
mempunyai nilai uang. Jika iman sudah lemah maka ketika akan melakukan
sejumlah perilaku yang bernilai, hati akan tergoda bujuk dan rayu.Mari kita
tengok beberapa pejabat pemerintahan di tingkat desa. Di tingkat yang kecil itu
saja masih banyak kemudahan yang didapat oleh mereka, apalagi jika sudah
masuk pemerintahan negara. Selain itu, nilai dari suatu tindakan pun akan
bernilai sangat besar. Hal inilah yang bisa mendorong mereka melakukan hal
tercela.
- Ringannya hukum Indonesia
Selain kedua hal sebelulmnya, alasan lainnya yang membuat para pejabat
senang melakukan korupsi ialah hukum yang masih terbilang lemah. Untuk
ukuran Indonesia, negara yang dilabelkan dengan negara hukum, hukuman
untuk seorang koruptor dapat dikatakan lemah. Bagaimana tidak, seseorang
yang telah melakukan kerugian yang sangat besar terhadap negara hanya
dihukum paling lama 10-15 tahun! Bahkan baru-baru ini ada hukuman yang
diberikan untuk seorang koruptor yang hanya dijatuhi 4 tahun penjara!
Hukuman yang dirasa pantas untuk pelaku korupsi ialah hukuman mati.
- Banyak keinginan finansial / Individu yang di luar batas
Satu lagi alasan yang menguatkan para koruptor terus menerus menjamur ialah
banyaknya keinginan yang ada di luar batas. Mempunyai keinginan memang
menjadi hal yang lumrah untuk seorang manusia. Namun tidak selamanya
keinginan tersebut bisa terpenuhi. Selain itu, tidak selamanya keinginan itu
dikatakan wajar yang sesuai dengan keadaan kita saat itu. Hal itulah yang sering
dimiliki oleh sejumlah pejabat koruptot Ketika memiliki suatu jabatan tentu kita
ingin melakukan banyak hal, tidak hanya untuk diri sendiri, namun juga untuk
keluarga. Bahkan untuk yang lebih luasnya lagi untuk saudara dan kerabat
lainnya. Mereka dengan rela membagi dan memberikan banyak keinginan di
luar batas itu kepada kerabatnya.

c. Menurut pendapat saya alternatif satu satunya untuk memberantas korupsi di negara
Indonesia ini adalah dengan memperkuat keadaan hukum terkait dengan hukuman bagi
bagi orang-orang yang melakukan korupsi jangan hanya memberikan hukuman 10-15
tahun saja (paling lama) bagi orang- orang yang melakukan korupsi. Hendaknya hukuman
mati diberlakukan untuk para koruptor , meskipun negara kita bukan negara yang
menerapkan hukum syariat seperti negara islam yang lain tapi korupsi sangat merugikan
banyak pihak, dan banyak negara non muslim sudah banyak menerapkan hukuman mati
bagi para koruptor.

d. Tetap teguh terhadap pendirian dan komitmen pada janji yang kita ucapkan dan kita
sepakati,jika ada salah satu staff di suatu instansi / perkantoran yang kita pimpin
melakukan tindakan korupsi kita sebagai pemimpin harus menyelidiki kejadian tersebut
dan mendapakan bukti yang sangat kuat terhadap pelaku korupsi tersebut kemudian
selanjutnya tidakan yang harus kita lakukan adalah melaporkan kejadian tersebut
kepada pihak yang berwenang untuk mengatasi dan memberi hukuman terhadap
perilaku yang sudah dilakukan tersebut, kita sebagai pemimpin harus tetap menjalin
kumonikasi dan bekerjasama dengan anggota penegak hukum yang lainnya.
e. Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah
yang menerapkan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah). MBS di Indonesia pada
realitanya lebih dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu,
Komite Sekolah/Dewan Pendidikan yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan
adanya unsur pengusaha. Setelah Komite Sekolah terbentuk, segala pungutan uang
sekolah lebih teratur. Namun, pada tingkat implementasinya, ia tidak transparan, karena
biasanya yang dipilih menjadi pengurus dan anggota Komite Sekolah adalah orang-orang
dekat dengan Kepala Sekolah. Akibatnya, Komite Sekolah hanya menjadi perantara
kebijakan Kepala Sekolah, dan MBS pun hanya menjadi perantara dari pelepasan
tanggung jawab negara terhadap permasalahan pendidikan rakyatnya. Perubahan status
pendidikan dari milik publik ke bentuk Badan Hukum jelas memiliki konsekuensi
ekonomis dan politis amat besar. Dengan perubahan status itu Pemerintah secara
mudah dapat melemparkan tanggung jawabnya atas pendidikan warganya kepada
pemilik badan hukum yang sosoknya tidak jelas. Perguruan Tinggi Negeri pun berubah
menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Munculnya BHMN dan MBS adalah
beberapa contoh kebijakan pendidikan yang kontroversial. BHMN sendiri berdampak
pada melambungnya biaya pendidikan di beberapa Perguruan Tinggi favorit. Privatisasi
atau semakin melemahnya peran negara dalam sektor pelayanan publik tak lepas dari
tekanan utang dan kebijakan untuk memastikan pembayaran utang. Utang luar negeri
Indonesia sebesar 35-40 persen dari APBN setiap tahunnya merupakan faktor
pendorong privatisasi pendidikan. Akibatnya, sektor yang menyerap pendanaan besar
seperti pendidikan menjadi korban. Dalam Pasal 49 ayat (1) UU Sisdiknas disebutkan
bahwa dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan
minimal 20% dari APBN dan APBD. Ketentuan semacam ini juga ada dalam Pasal 31 ayat
(4) UUD 1945.
Solusi bagaimana agar pendidikan dapat berjalan dengan baik ,terjangkau oleh
masyarakat dan tetap sebanding dengan mutu pendidikan yang diperoleh oleh
masyarakat :
- Pertama diperlukan kejujuran dan rencana yang strategis dari jajaran birokrasi
pendidikan,untuk mengimplementasikan anggaran pendidikan pada program
pembiayaan pendidikan Gratis (Murah) bagi masyarakat.
- Kedua,dalam sekolah (dunia pendidikan)harus dibersihkan dari berbagai biaya
pungutan, seperti biaya LKS,biaya seragam,biaya uang gedung,biaya ektrakulikuler,dll.
oleh karena itu harusnya,program pemberantasan korupsi harus bisa menyentuh dunia
pendidikan terutama disekolah-sekolah.
- Ketiga, kebijakan dari bidang pendidikan yang menyepakati program kapasitasi
pendidikan harus diberhentikan/dihapus.
Selanjutnya untuk mengatasi anggapan masyarakat yang menganggap bahwa mahalnya
biaya pendidikan karena adanya praktik korupsi yang dilakukan pejabat dan birokrasi
sekolah solusi yang kiranya perlu dilakukan oleh sekolah adalah di setiap akhir tahun
sekolah perlu menyampaikan laporan tentang keuangan kepada wali murid (orang tua
siswa) baik uang masuk maupun pengeluaran uang sekolah.
Dalam penyampaian laporan perlu disertai bukti atau kwitansi yang jelas (sah),sehingga
wali murid (orang tua siswa) dapat percaya bahwa tidak ada penyelewengan dana.

f. Benar. Perilaku menyontek dan membolos itu bibit korupsi, karena keduanya adalah
perilaku tidak jujur dan curang. Perliku tidak jujur dan curang merupakan ciri-ciri dari
korupsi. Mencontek sama dengan mengorupsi ilmu, sedangkan membolos mengorupsi
waktu pembelajaran dan kepercayaan orang tua.

Anda mungkin juga menyukai