Anda di halaman 1dari 31

Materi UTBK SOSHUM

EKONOMI
Persamaan Dasar Akuntansi
A. Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi adalah harta = utang+ekuitas. Persamaan dasar akuntansi secara global dan terpadu menggambarkan semua hubungan yang ada diperusahaan, yaitu
hubungan antara aktiva dengan sumbernya (kewajiban dan ekuitas).

B. Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi


Pada waktu perusahaan baru didirikan, pemilik menyisihkan sebagian kekayaan untuk dijadikan modal usaha. Pada saat penyetoran midal itulah perusahaan memiliki kekayaan (aktiva)
yang berasal dari pemilik, yang disebut ekuitas (modal). Persamaan dasar akuntansi untuk keadaan perusahaan tersebut dapat digambarkan dalam pentuk persamaan sebagai berikut :
Aktiva = Ekuitas

Setelah perusahaan berjalan,dengan kekayaan yang bersumber dari pemilik saja masih dirasakan kurang, maka pemimpin perusahaan dapat mencari sumber lain. Oleh karena
menggunakan sumber dari luar, berarti perusahaan mempunyai kewajiban kepada pihak luar yang bisa disebut utang. Dengan demikian persamaan akuntansinya menjadi :

Aktiva = kewajiban + Ekuitas

C. Menyusun Laporan Keuangan


Laporan keuangan (financial statement) adalah laporan dari kegiatan usaha perusahaan selama satu tahun buku (periode akuntansi), yaitu dari tanggal 1 januari sampai 31 desember.
Laporan ini menggambarkan keadaan harta, utang , ekuitas, pendapatan dan beban usaha selama satu tahun buku.
1.    Unsur-unsur laporan keuangan
Laporan keuangan lengkap memiliki 10 unsur-unsur. Unsur-unsur laporan keuangan tersebut antara lain:
a.    Harta                                                                       f. Laba komprehensif
b.    Utang                                                                      g. Pendapatan
c.    Ekuitas                                                                    h. Beban
d.    Investasi dan pemilik                                              i. keuntungan
e.    Distribusi kepada pemilik                                       j. Kerugian
Unsur a,b, dan c adalah unsur laporan neraca, unsur d,e dan f adalah usur laporan perubahan ekuitas pemilik, serta unsur g,h,i dan j adalah unsur laporan laba rugi.
a.    Unsur-unsur neraca
1.    Aktifa
a)    Aktifa lancar terdiri dari kas, piutang usaha, perlengkapan dan beban dibayar dimuka.
b)   Aktifa tetap antara lain: tanah, gedung, mesin dan peralatan kantor.
c)    Aktifa tetap tidak berwujud yaitu terdiri dari hak paten, hak cipta, merk dagang dan franchise.
2.    Kewajiban
a)    Utang lancar terdiri dari utang usaha, utang wesel, utang pendapatan, utang beban.
b)   Utang jangka panjang terdiri dari utang hipotik, kredit investasi dan utang obligasi.
c)    Utang lain-lain adalah utang yng tidak termasuk kedalam kedua utang tersebut diatas. Contohnya uang pinjaman yang diterima dari pelanggan.
3.    Ekuitas adalah hak pemilik atas aktiva perusahaan yang merupakan kekayaan bersih, yaitu selisih aktiva dengan utang.
b.    Unsur laporan laba-rugi
1.    Pendapatan
Pendapatan adalah penghasilan yang diperoleh melalui penyerahan barang/jasa kepada para pembeli yang biasanya diukur dengan aktivitas yang diterima sebagai penukaran atas
barang/jasa yang diserahkan pada periode tertentu. Pendapatan dibedakan menjadi dua yaitu pendapatan operasional dan pendapatan non operasional.
2.    Beban
Beban adalah semua pengorbanan yang terjadi dalam rangka memperoleh pendapatan. Beban dibedakan atas dua jenis yaitu beban operasional dan beban non operasional.
2.    Menyusun laporan keuangan
Jenis-jenis laporan keuangan yang akan dibuat berdasarkan persamaan dasar akuntansi dibawah ini meliputi laporan neraca, laporan laba-rugi, dan laporan perubahan ekuitas.
Adapun data-data transaksi diambil dari perusahaan compact,net. Neraca saldo perusahaan compact.net periode 31 desember 2008

Perusahaan Compact.net
Neraca Saldo
Per 31 Desember 2008
No Akun
Nama Akun
Debet
Kredit
101
Kas
5.200.000

102
Perlengkapan
   300.000

103
Peralatan
3.000.000

104
Akum.penysutan peralatan

     50.000
201
Utang usaha

1.000.000
301
Modal Tn.Arif

5.000.000
302
Prive Tn.Arif
  500.000

401
Pendapatan jasa

4.000.000
501
Beban gaji
  500.000

502
Beban pemakaian perlengkapan
  500.000

503
Beban peny.peralatan
    50.000

10.050.000
10.050.000

a.    Laporan Neraca


Neraca harus digambarkan secara sistematis sehingga mencerminkan posisi laporan keuangan perusahaan pada satu periode akuntansi. Adapun laporan neraca berdasarkan data diatas
adalah :
Perusahaan Compact.net
Neraca
Per 31 Desember 2008
Aktiva
Kewajiban dan Modal
Aktiva Lancar

Kewajiban Lancar

Kas
5.200.000
Utang Usaha
1.000.000
Perlengkapan
   300.000
          Jumlah aktiva lancar
5.500.000

Aktiva Tetap

Ekuitas

Peralatan         3.000.000

Modal Tn.Arif
7.450.000
Akm.penysutn (  50.000)

2.950.000

Total Aktiva
8.450.000
Total kewajiban&modal
8.450.000

b.    Laporan Laba-Rugi


Pada perusahaan jasa, laporan laba-rugi menyajikan  pendapatan-pendapatan yang diperoleh selama periode tertentu dan ditempatkan paling atas dan dibawahnya disajikan beban-beban
usaha. Selisihnya merupakan laba-rugi perusahaan. Laba-ruigi perusahaan compact.net adalah sebagai berikut :

Perusahaan Compact.net
Laporan Rugi/Laba
Per 31 Desember 2008
Pendapatan Jasa
4.000.000
Beban Usaha :

·      Beban gaji pegawai                      500.000

·      Beban pemakaian perlengkapan   500.000

·      Beban penyu.pralatan                    50.000  +

     1.050.000  _
Laba Bersih
2.950.000
c.    Laporan Perubahan Ekuitas
Dalam menyusun laporan perubahan ekuitas, informasi yang diperlukan antara lain, ekuitas awal, laba bersih, dan pengurang laba bersih yaitu pengambilan pribadi (prive) oleh pemilik.
Lebih jelas perhatikan laporan perubahan ekuitas dibawah ini :
Perusahaan Compact.net
Laporan Perubahan Ekuitas
Per 31 Desember 2008
Modal Tn.Arif
5.000.000
Laba Bersih
       2.950.000 (+)

7.950.000
Penganbilan prive
        500.000 (-)
Modal Tn.Arif (akhir)
7.450.000

Pendapatan Nasional

Squad, kira-kira dalam setahun berapa kali kamu berbelanja? Tahu tidak, jika setiap kegiatan ekonomi yang kamu lakukan sedikit banyak memengaruhi pendapatan nasional
dan ada cara buat menghitungnya lho. Pendapatan nasional atau disebut juga Produk Domestik Bruto (PDB)dapat dihitung dari jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh
rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor dalam satu periode tertentu.

Pengertian pendapatan nasional dapat dilihat melalui tiga pendekatan lho, yaitu:

1. Pendekatan produksi, melalui pendekatan ini pendapatan nasional diartikan sebagai penjumlahan nilai tambah dari setiap barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu
negara dalam periode tertentu.

2. Pendekatan pendapatan, nah kalo yang satu ini pendekatan pendapatan nasional yang menghitung jumlah pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor produksi yang
digunakan untuk memproduksi barang dan jasa suatu negara dalam satu periode tertentu.

3. Pendekatan pengeluaran,  pendekatan ini menghitung pendapatan nasional dari  jumlah pengeluaran seluruh pelaku ekonomi, baik di dalam negeri maupun luar
negeri selama satu periode tertentu.
 

Untuk belajar menghitung pendapatan nasional, kamu harus kenal beberapa konsep dalam pendapatan nasional Squad, antara lain:

1. GROSS DOMESTIC PRODUCT (GDP) atau PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)


Merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara selama setahun. Termasuk yang
dihasilkan oleh perusahaan asing, asalkan wilayahnya masih dalam wilayah suatu negara ya. Contohnya terdapat perusahaan A dari Korea yang mempunyai cabang di
Indonesia, nah  hasil produksinya juga harus dihitung ke dalam GDP, Squad. 

Rumus untuk menghitung GDP yaitu:

 2. GROSS NATIONAL PRODUCT (GNP) atau PRODUK NASIONAL BRUTO (PNB)


Merupakan nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun, termasuk yang dihasilkan oleh warga
negara tersebut yang dihasilkan di luar negeri. Contohnya seperti seseorang pria dari Indonesia yang menjual pakaian di Singapura, hasilnya berupa barang dan jasanya
termasuk dalam GNP. Nah, perlu diingat, GNP menekankan pada aspek kewarganegaraan (nationality) ya!

Jika ditulis dalam rumus bisa tulis seperti berikut.


atau

atau

 3. NET NATIONAL PRODUCT (NNP) ATAU PRODUK NASIONAL NETTO (PNN)


Merupakan hasil dari dari nilai dari GNP yang telah dikurangi dengan penyusutan modal dalam proses produksi. Inti dari NNP merupakan konsep pendapatan nasional
yang dilihat hanya dari laba yang diperoleh. Karena tujuan dari NNP adalah untuk mencari netto atau nilai bersih dari suatu produksi, Squad.

Berikut adalah rumus mencari NNP:

4. NET NATIONAL INCOME (NNI) ATAU PENDAPATAN NASIONAL NETTO


Nah,   kalau NNI ini menghitung pendapatan nasional berdasarkan jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Jika ditulis dalam
rumus sebagai berikut:

 Pajak tidak langsung harus dikurangkan, karena tidak mencerminkan balas jasa atas faktor produksi. Uang pajak memang diterima oleh penjual/produsen bersama
harga pasar barang yang dijualnya, tetapi uang pajak itu wajib diserahkan kepada pemerintah.
 Subsidi harus ditambahkan karena harga-harga tertentu yang dibuat lebih murah daripada biaya produksi sesungguhnya, misalnya untuk subsidi harga pupuk, BBM, atau
beras.
5. PERSONAL INCOME (PI) ATAU PENDAPATAN PERSEORANGAN
PI ini juga bagian dari pendapatan nasional lho.  PI ini menghitung jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang. Tetapi harus dikurangi dengan laba yang ditahan,
iuran asuransi, iuran jaminan sosial, dan ditambah dengan pembayaran pindahan/transfer (transfer payment) ya. Pendapatan perseorangan dapat ditulis dalam rumus
berikut:

6. DISPOSABLE INCOME ATAU PENDAPATAN YANG SIAP DIBELANJAKAN


Merupakan pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan untuk membeli barang dan jasa beserta tabungan yang disalurkan menjadi investas i. Eitss.. tapi
harus dikurangi pajak langsung ya. Pajak langsung adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada orang lain , contohnya pajak pendapatan.

Nah, DI dapat ditulis dalam rumus berikut:

Permintaan Dan Penawaran


Setelah kamu mempelajari faktor yang memengaruhi permintaan dan penawaran suatu barang, sekarang kita akan mempelajari bagaimana hal tersebut bisa terjadi melalui
sebuah fungsi.

Kita telah mengetahui dalam hukum ekonomi, jika harga naik - ceteris paribus - maka permintaan akan turun, dan jika harga turun - ceteris paribus - maka permintaan akan naik.
Kamu tahu nggak apa sih ceteris paribus itu? Nah ceteris paribus itu, dalam ilmu ekonomi sering digunakan sebagai asumsi untuk menyederhanakan berbagai macam formula
serta deskripsi dari berbagai anggapan ekonomi.

Fungsi Permintaan
Nah hubungan antara harga dengan jumlah barang yang diminta bisa diketahui melalui fungsi permintaan dan penawaran. Sebenarnya jika kamu melihat kembali hukum dalam
ekonomi, fungsi ini akan menunjukkan bahwa harga barang dengan jumlah barang yang diminta berbanding terbalik. Contohnya begini, misalnya ada platform online shop yang
lagi flash sale ditambah gratis ongkir, pasti kamu bakal memesan barang sebanyak-banyaknya mumpung murah ‘kan.
Maka dari itu, bentuk fungsi permintaan secara umum adalah seperti ini.

Bentuk Fungsi Permintaan

Fungsi Penawaran
Jika kamu adalah penjual/pedagang, maka pada saat harga sebuah barang naik, maka kamu akan berusaha menjual barang tersebut secara banyak untuk mendapatkan
keuntungan. Sementara jika harga turun, maka kamu akan malas menjual sebuah barang karena tidak akan mendapatkan keuntungan yang besar.

Jadi bisa diketahui, bahwa hubungan antara harga dan barang pada fungsi penawaran selalu berbanding lurus. Nah, penawaran ini adalah banyaknya barang atau jasa yang
ditawarkan oleh produsen kepada konsumen dalam jangka waktu tertentu. Hubungan antara banyaknya barang yang ditawarkan dan harga dapat dilihat melalui fungsi umum
berikut ini.

Nah itu kan di atas adalah bentuk umum fungsi permintaan, sekarang jika kamu ingin mencari sebuah persamaan kurva permintaan dan menentukan fungsi permintaan, maka
rumusnya adalah seperti ini.
Bentuk Fungsi Penawaran

Mencari Persamaan Fungsi Permintaan dan Fungsi Penawaran


Kak, maksud fungsi di atas apa sih? Jadi gini, teman-teman. Fungsi yang sebelumnya dijelaskan itu adalah bentuk umumnya saja, sementara untuk mencari fungsi tersebut,
kamu harus memakai rumus lain.

Bingung? Saya juga. Hehe. Tenang, tenang, Ruangguru sudah rangkum rumus persamaan fungsi ini dengan sangat mudah. Yuk, lihat di bawah ini.
Rumus untuk menentukan fungsi permintaan dan penawaran

Rumusnya sudah, sekarang waktunya latihan soal. Lanjooot!

Soal dan Pembahasan Fungsi Permintaan


Jika harga barang Rp60,00 per unit, maka jumlah permintaan 20 unit. Dan jika harga barang Rp40,00 per unit, maka jumlah permintaan 30 unit. Tentukan persamaan fungsi
permintaan!

Penyelesaian

Diketahui:

P1 = 60         Q1 = 20

P2 = 40         Q2 = 30

Nah, setelah ini teman-teman bisa pakai rumus


    

  

    
 

    

Sehingga menjadi

Selesai deh! Lalu kita tahu fungsi permintaannya adalah P = 100 – 2Q.

Cara tersebut berlaku juga untuk fungsi penawaran. Tinggal masukin, masukin, masukin, lalu hitung, hitung, hitung, dan voila! Jadi deh. Nah, Ruangguru mau tantang kamu
nih nyelesain soal fungsi penawaran di bawah ini. Yang berhasil, hadiahnya akan dikirim lewat mimpi ya...

Soal Fungsi Penawaran


Pak Bahrun adalah seorang pedagang jamu penumbuh rambut alami. Pada saat pasar ramai, ia menjual jamunya dengan harga Rp60,00 per unit, dan jumlah yang ditawarkan
adalah 20 unit. Dan jika Pak Bahrun menjual dengan harga Rp80,00 per unit,danjumlah penawarannya 30 unit. Tentukan fungsi penawaran!
Konsep Pasar
1. Konsep Pasar Monopoli
Konsep pasar monopoli terjadi saat sebuah pasar dikuasai hanya oleh satu produsen. Kondisi ini terjadi saat sebuah perusahaan atau pihak menguasai sumber daya atau dalam kondisi
tertentu, hanya dia yang dapat menyediakan sumber daya tertentu.

Contoh dari monopoli di Indonesia adalah PLN, misalnya. PLN adalah perusahaan listrik milik negara yang mengatur listrik di seluruh Indonesia, dan semua masyarakat bergantung
pada PLN.

2. Konsep Pasar Monopsoni


Kebalikan dari monopoli, monopsoni adalah kondisi di mana seorang konsumen menguasai pasar. Ini terjadi dalam kondisi saat seorang pembeli memiliki daya beli yang tinggi dan
posisi tawar yang tinggi.

Ini terjadi dalam kasus, salah satunya seorang pembeli besar dan para petani. Para petani tak memiliki posisi tawar tinggi sehingga mereka cenderung menuruti harga dari pemilik alat tukar
alias konsumen.
3. Konsep Pasar Oligopoli
Konsep pasar oligopoli kurang lebih serupa dengan konsep pasar monopoli. Hanya saja, apabila konsep pasar monopoli hanya memiliki satu penjual yang mendominasi, pasar oligopoli
memiliki beberapa penjual yang mendominasi.

Penjual-penjual tersebut memiliki modal besar dan menguasai sumber daya bersama. Penjual-penjual pun bersaing dalam memperebutkan konsumen.

4. Konsep Pasar Oligopsoni


Pasar oligopsoni merupakan pasar yang didominasi oleh lebih dari satu konsumen yang punya daya tawar dan daya beli tinggi.

Konsepnya sama dengan monopsoni, di mana penjual tak punya posisi tawar tinggi sehingga ‘menyerah’ pada tawaran pembeli.

5. Konsep Pasar Persaingan Sempurna


Inilah pasar yang ideal baik, bagi penjual maupun pembeli. Pasar persaingan sempurna adalah kondisi pasar di mana pembeli dan penjual sama-sama punya posisi tawar.

Bukan hanya itu saja, konsep pasar persaingan sempurna juga memungkinkan setiap orang untuk menjadi konsumen atau produsen, dan memilih barang yang sesuai dengan kantong
atau kebutuhan mereka.

Pasar persaingan sempurna adalah pasar ideal yang adil bagi setiap pihak. Namun, dalam sebuah pemerintahan oligarki, terkadang pasar persaingan sempurna sengaja ditiadakan.
Kebijakan Moneter dan Fiskal

Pengertian Kebijakan Moneter


Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah untuk mengatur atau mengawasi jumlah uang yang beredar dan suku bunga. Pelaku dari
kebijakan moneter adalah Bank Sentral atau Bank Indonesia.

Kebijakan ini berkaitan dengan bank dan uang yang beredar di Indonesia. Terdapat dua jenis kebijakan moneter yang diterapkan oleh Bank Indonesia,
yaitu ekspansif dan kontraktif.
Kebijakan moneter ekspansif bertugas untuk menambah jumlah uang yang beredar di Indonesia ketika terjadi resesi (penurunan kegiatan dagang). Sedangkan
untuk kebijakan moneter kontraktif, bertugas untuk mengurangi uang yang beredar di Indonesia ketika mengalami inflasi. Artinya, kedua jenis kebijakan ini
mengontrol uang yang beredar di Indonesia.
Sarana yang digunakan untuk menjalankan kebijakan moneter adalah operasi pasar terbuka, kebijakan rasio kas, kebijakan diskonto, dan kredit selektif.

Pengertian Kebijakan Fiskal


Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan oleh pemerintah untuk mengelola/mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau
diinginkan dengan cara mengubah-ubah penerimaan dan belanja pemerintah.

Pada umumnya dikenal dua jenis kebijakan fiskal yaitu kebijakan fiskal ekspansif dan kontraktif.
Kebijakan fiskal ekspansif diharapkan dapat meningkatkan pendapatan nasional dan menurunkan tingkat pengangguran.
Kebijakan fiskal kontraktif ditujukan untuk menurunkan tingkat inflasi dan memperkecil defisit neraca pembayaran luar negeri.
Bentuk kebijakan yang dilakukan adalah mengatur pajak, meningkatkan gaji PNS, mengatur anggaran belanja, dan lainnya. Dalam bidang perpajakan, kebijakan
fiskal berfungsi untuk mengurangi pajak pendapatan. Dengan berkurangnya pajak pendapatan, maka upah yang diterima akan bertambah. Sehingga, hal tersebut
dapat membuat daya beli masyarakat menjadi meningkat.

Namun, kebijakan fiskal akan berbeda jika kegiatan ekonomi telah mencapai kenaikan harga yang semakin meningkat. Langkah yang harus dilakukan adalah
menaikkan tarif pajak dan mengurangi pengeluaran negara. Hal itu nantinya akan membuat inflasi berkurang.

Kebijakan Fiskal dan Moneter memiliki fokus dan tujuan yang berbeda, berikut ini merupakan tujuan dari masing-masing kebijakan.

Tujuan Kebijakan Moneter


Tujuan kebijakan moneter bersifat dinamis, yaitu disesuaikan dengan kebutuhan ekonomi di suatu negara. Sebagian besar negara juga menerapkan beberapa hal
sebagai tujuan dari kebijakan moneter. Berikut ini adalah uraiannya:

 Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.


 Meratakan pendapatan.
 Meningkatkan kesempatan kerja.
 Menyeimbangkan neraca pembayaran.
Selain itu, kebijakan moneter diatur oleh Pemerintah melalui Dewan Moneter yang terdiri dari Menteri Keuangan (ketua) dan Menteri Perdagangan dan Industri
serta Gubernur Bank Indonesia (anggota).

Tujuan Kebijakan Fiskal


Kebijakan fiskal bertujuan untuk mengarahkan perekonomian ke arah yang lebih baik yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat
(welfare  economics). Namun, terdapat berbagai tujuan lain dari kebijakan fiskal. Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi


Supaya pertumbuhan ekonomi tercapai, maka harus melakukan kebijakan fiskal. Salah satunya adalah mengurangi pajak. Pengurangan pajak bukan berarti
memangkas pendapatan negara, tetapi meringankan beban masyarakat. Selain itu, kondisi industri dan bisnis juga meningkat.

2. Mengurangi Tingkat Pengangguran


Saat kondisi industri meningkat, maka para pengusaha secara otomatis akan merasa nyaman dan tertarik untuk membuka usaha. Dampak dari banyaknya bisnis
yang muncul adalah lapangan pekerjaan yang semakin terbuka. Maka dari itu, tingkat pengangguran akan semakin berkurang.

3. Meminimalisir Defisit Anggaran Negara


Anggaran yang dimiliki oleh negara akan dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur. Namun, pengeluaran negara terkadang lebih besar dibanding
pemasukannya. Hal itu tentunya mengakibatkan utang negara semakin meningkat. Agar defisit anggaran negara berkurang, Pemerintah bisa melakukan penerapan
kebijakan fiskal dengan cara meningkatkan pajak.

4. Meningkatkan Laju Investasi


Saat kondisi perekonomian stabil di berbagai industri, laju investasi akan semakin meningkat. Biasanya, para pengusaha dari luar negeri tertarik untuk membuka
usahanya di negara yang terbuka dengan usaha. Kemudian, pemasukan negara dari pajak pengusaha semakin bertambah.

Setelah membahas beberapa aspek dari kebijakan moneter dan fiskal, maka kamu juga harus mengetahui dan memahami contohnya. Umumnya, contoh lebih
mudah dipahami dibandingkan teori.
Contoh Kasus Kebijakan
 Contoh Kasus Kebijakan Moneter
Saat kondisi kegiatan ekonomi di suatu negara belum mencapai target, maka negara akan menurunkan tingkat suku bunga. Dengan cara tersebut, masyarakat akan
mengajukan pinjaman ke bank. Pinjaman itu nantinya bisa meningkatkan nilai investasi.

Begitu juga sebaliknya, saat Bank Indonesia ingin mengurangi kegiatan ekonomi, maka pihaknya akan kembali menaikkan tingkat suku bunga. Kenaikan suku
bunga tersebut akan membuat pengusaha dan masyarakat tertarik untuk menabung. Dengan begitu, uang yang beredar bisa dibatasi.

 Contoh Kasus Kebijakan Fiskal


Pemerintah Indonesia menaikkan harga pajak. Kebijakan tersebut dilakukan untuk menambah pemasukan negara dan menjaga kestabilan kondisi perekonomian di
Indonesia.

Kebijakan moneter dan fiskal sebenarnya membawa dampak baik bagi suatu negara. Di Indonesia, kedua kebijakan tersebut membantu perekonomian agar tetap
stabil untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Contoh Soal Kebijakan Moneter dan Fiskal

Sumber: bps.go.id/2016
Grafik di atas menunjukkan bahwa pada tahun 1998 Indonesia memiliki laju inflasi tertinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, pada tahun tersebut inflasi
mencapai 77,63%. Keadaan ini mengakibatkan lonjakan harga barang-barang yang diikuti dengan melemahnya nilai tukar rupiah. Berdasarkan hal tersebut,
kebijakan yang dapat dilakukan pemerintah di bidang fiskal adalah …

A. Menambah stok barang dan jasa.


B. Menaikkan pengeluaran pemerintah.

C. Mengurangi belanja negara.

D. Menaikkan cash ratio.

E. Menaikkan suku bunga tabungan.

Pembahasan: C

Kebijakan fiskal yang merupakan kebijakan di bidang anggaran untuk mengatasi inflasi dapat dilakukan dengan kebijakan yang terdiri atas:

 Mengurangi pengeluaran pemerintah untuk mengurangi permintaan


 Menaikkan tariff pajak untuk menaikkan beban masyarakat dan dengan harapan mengurangi permintaan agar harga kembali turun.
Salah satu tujuan utama dari kebijakan fiskal adalah menjaga kestabilan negara. Namun, terdapat berbagai tujuan lain dari kebijakan fiskal. Berikut ini adalah
penjelasannya:

1. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi


2. Mengurangi Tingkat Pengangguran
3. Meminimalisir Defisit Anggaran Negara
4. Meningkatkan Laju Investasi
 Analisis jawaban per opsi:
Opsi A salah karena menambah stok barang dan jasa justru akan meningkatkan permintaan barang dan jasa pada tingkat harga yang sedang tinggi akibat inflasi.
Opsi B salah karena menaikkan pengeluaran pemerintah juga akan meningkatkan permintaan barang dan jasa pada tingkat harga yang sedang tinggi akibat inflasi.
Opsi C benar karena mengurangi belanja negara atau mengurangi pengeluaran pemerintah dapat mengurangi tingkat permintaan dan mengurangi laju inflasi.
Opsi D salah karena menaikkan cash ratio merupakan bagian dari kebijakan moneter bukan fiskal, selain itu kebijakan moneter juga dilakukan oleh bank sentral
bukan pemerintah.
Opsi E salah karena menaikkan suku bunga tabungan merupakan bagian dari kebijakan moneter bukan fiskal, selain itu kebijakan moneter juga dilakukan oleh
bank sentral bukan pemerintah.
Berdasarkan pembahasan tersebut maka jawaban yang tepat adalah opsi C.
Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
Kata ‘ekonomi’ merupakan istilah yang familiar diucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Saat rumahtangga tidak memiliki cukup penghasilan untuk membiayai
kebutuhan hidup, biasanya mereka disebut 'golongan ekonomi lemah’ atau 'kelas ekonomi sulit'. Lantas, apa sebenarnya makna kata tersebut? Dalam materi ini kita
akan mempelajari konsep dasar ekonomi dan ilmu ekonomi.

1. PENGERTIAN EKONOMI DAN ILMU EKONOMI.

Secara etimologi, kata ekonomi (economy) berasal dari bahasa Yunani oikonomia (οἰκονομία), terbentuk dari kata oikos (οίκος) – berarti rumahtangga,
dan nemein (νęμoμαι) – yang artinya mengelola. Secara sederhana bisa dikatakan bahwa ekonomi adalah kegiatan mengelola rumahtangga.

Pada kenyataannya, setiap rumahtangga menghadapi berbagai persoalan, misalnya dalam menentukan siapa yang bertugas membersihkan rumah, siapa yang
mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan, siapa yang diberi tugas memasak, mencuci, dan sebagainya.

Persoalan tersebut muncul karena keterbatasan sumberdaya yang dimiliki rumahtangga, mungkin terkait jumlah individu dalam rumahtangga, luas area tempat
tinggal, penghasilan yang diterima, serta faktor lain. Oleh karena terbatasnya sumberdaya, rumahtangga mesti mampu mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki
untuk memenuhi setiap kebutuhannya.

Lebih lanjut, rumahtangga disini bukan hanya dalam arti sempit (keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak); melainkan juga dari perspektif luas, yakni
masyarakat (society) yang hidup dalam suatu wilayah kedaulatan, yang disebut negara.
Permasalahan yang dihadapi negara juga sangat kompleks, mulai dari siapa yang bertugas menjadi pemimpin, siapa yang mengawasi anggaran, siapa yang
menyediakan kebutuhan masyarakat, membangun infrastruktur, dan seterusnya.

Dari gambaran diatas terdapat dua kata kunci yang melekat pada pengertian ekonomi, yakni:
1. keterbatasan sumberdaya (scarcity of resources).
2. pengelolaan dan pengalokasian sumberdaya (management and allocation of resources).
Kata kunci itulah yang menjadi fokus utama ilmu ekonomi. Dengan kata lain, ilmu ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana rumahtangga
mengelola dan mengalokasikan keterbatasan sumberdaya yang ada untuk mencapai tujuan tertentu.

Dikarenakan sumberdaya yang terbatas, maka pengelolaan dan pengalokasiannya ditentukan melalui skala prioritas. Saat menentukan prioritas tersebut,
digunakanlah prinsip ekonomi, yakni bagaimana memanfaatkan sumberdaya yang tersedia untuk memperoleh output yang optimal.

Contoh sederhana: dalam sebuah pusat perbelanjaan, banyak sekali pilihan produk yang ditawarkan, seperti pakaian, makanan-minuman, perangkat elektronik,
perhiasan, dan lain-lain. Namun mengingat keterbatasan dana yang dimiliki, kita dihadapkan pada pilihan untuk membeli produk berdasarkan prioritas tertentu
(misalnya membeli makanan-minuman, sebagai kebutuhan yang mendesak untuk dipenuhi).

2. ILMU EKONOMI POSITIF DAN ILMU EKONOMI NORMATIF.

Dalam ilmu ekonomi terdapat dua kajian, yakni ilmu ekonomi positif (positive economics) dan ilmu ekonomi normatif (normative economics). Adapun perbedaan
keduanya adalah:
 dalam ilmu ekonomi positif, analisa ekonomi didasarkan pada bagaimana perekonomian bekerja dalam tataran realita.
 pada ilmu ekonomi normatif, analisa ekonomi didasarkan pada bagaimana seharusnya perekonomian bekerja. Dengan kata lain, ilmu ekonomi normatif
menerangkan kondisi ideal dari sebuah perekonomian.
3. KEGIATAN EKONOMI DAN HUBUNGAN ANTARA PELAKU EKONOMI

Untuk mempermudah gambaran mengenai kegiatan ekonomi, berikut diagram sirkular (circular flow) yang menjelaskan hubungan antara faktor rumahtangga
dengan perusahaan, sebagai pelaku-pelaku ekonomi.

keterangan:
 rumahtangga (RT) memiliki input berupa tenaga kerja dan modal yang dibutuhkan perusahaan untuk memproduksi barang & jasa. Untuk memanfaatkan
input tersebut, perusahaan membayar upah/sewa dan RT menerimanya sebagai pendapatan.

Disisi lain, pendapatan digunakan RT untuk konsumsi; disini RT melakukan pengeluaran untuk mendapatkan barang & jasa, sementara perusahaan memperoleh
laba penjualan. Kemudian laba digunakan untuk kegiatan produksi selanjutnya, dan aktivitas ekonomi berulang kembali.

4. KURVA KEMUNGKINAN PRODUKSI DAN EFISIENSI.

Karena keterbatasan sumberdaya, dibuatlah instrumen yang memuat kemungkinan melakukan produksi terhadap sumberdaya tersebut. Instrumen ini dikenal
dengan istilah Production Possibilities Frontier atau Kurva Batas Kemungkinan Produksi, yang menggambarkan kombinasi output yang mampu di
produksi dengan sumberdaya dan metode yang dimiliki.

Kurva produksi dikatakan efisien jika semua faktor produksi terpakai atau terkonsumsi, tanpa meninggalkan sisa.

keterangan:
 kurva diatas menyatakan bahwa kombinasi produksi dari meja dan kursi bisa dicapai dengan masing-masing kuantitas seperti yang tergambar dalam titik A
(700 kursi dan 500 meja), titik B ( 500 kursi dan 600 meja), serta titik C (200 kursi dan 200 meja).

Output produksi dikatakan efisien jika semua faktor produksi mampu diserap dalam produksi. Hal tersebut tergambar di titik yang bersinggungan dengan kurva
batas kemampuan produksi, yakni titik A dan titik B.

Sementara titik C menggambarkan inefisiensi, karena tidak semua faktor produksi digunakan; dan titik D adalah keadaan yang tidak mungkin dicapai, sebab
melebihi batas kemampuan produksi.

5. PENUTUP.

Dari uraian diatas kita bisa mempelajari bagaimana konsep ekonomi dan ilmu ekonomi terbentuk, serta unsur-unsur yang menjadi fokus kajian ilmu ekonomi. *
Perilaku Konsumen dan Produsen
 Konsumen adalah pihak yang melakukan kegiatan untuk menghabiskan atau memanfaatkan barang/jasa.
 Pelaku kegiatan ekonomi terdiri atas:
1. Rumah Tangga Konsumen
2. Rumah Tangga Produksi
3. Pemerintah
4. Lembaga keuangan
5. Masyarakat luar negeri.
 Setiap barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan memiliki nilai, baik nilai pakai maupun nilai tukar.
1. Teori nilai objektif di antaranya:
2. Teori Nilai Pasar (Humme dan Lock)
3. Teori Nilai Produksi (Adam Smith)
4. Teori Nilai Tenaga Kerja (David Ricardo)
5. Teori Nilai Biaya Produksi (Carey)
6. Teori Nilai Kerja Rata-Rata (Karl Max).
 Teori nilai subjektif di antaranya:
1. Teori Nilai Kepuasan (Herman Henrich Gossen)
2. Teori Nilai Austria (Karl Menger)
3. Teori Nilai Batas (Von Bohm Bawerk)
 Pendekatan dalam perilaku konsumen, yaitu pendekatan marginal utility dan pendekatan kurva indiferen.
 Produksi adalah setiap usaha manusia untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang/jasa, dengan tujuan akhir untuk mendapatkan laba dari hasil penjualan
produksi.
 Fungsi produksi Q = f (C, L, R, T)
 Hukum hasil lebih yang semakin berkurang (Law of diminishing return) seperti yang dikemukakan oleh David Ricardo berlaku setelah terjadi marginal product maksimal.
 Produksi dibagi menjadi tiga sektor yaitu:
1. sektor produksi primer, meliputi bidang ekstraktif dan agraris.
2. sektor produksi sekunder, meliputi bidang industri dan perdagangan.
3. sektor produksi tersier, meliputi bidang jasa.
 Faktor produksi terdiri atas:
1. faktor produksi alam,
2. faktor produksi tenaga kerja,
3. faktor produksi modal,
4. faktor produksi pengusaha.
 Peningkatan produksi/produktifitas dapat dilakukan dengan cara: Intensifikasi, ekstensitifikasi, dan rasionalisasi.
 Diagram arus lingkaran kegiatan ekonomi (circulair flow diagram) menunjukkan interaksi antara pasar input (pasar faktor produksi) dan pasar output (pasar hasil produksi),
serta sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat luar negeri.
 Peran konsumen meliputi:
1. sebagai pemakai barang,
2. penyedia produksi,
3. memperlancar perputaran barang, dan
4. penerima imbalan jasa atas penggunaan faktor produksi.
 Peran produsen meliputi:
1. sebagai penghasil barang,
2. pengguna dan pemberi balas jasa atas faktor produksi,
3. meningkatkan PDB, dan
4. inovasi-inovasi di bidang produksi.

Konsep Uang
Uang adalah alat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pada awal peradaban, mata uang logam sudah menjadi alat pembayaran dan kemudian disempurnakan dengan uang kertas. Kemudian terdapat
juga uang giral yang dikeluarkan oleh bank-bank komersial melalui surat-surat berharga seperti cek, giro, kartu kredit, dan lain sebagainya. Kemunculan berbagai macam jenis uang ini bertujuan untuk
memudahkan masyarakat dalam bertransaksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat itu sendiri. Adanya berbagai macam sistem ekonomi yang berlaku di dunia, seperti ekonomi kapitalis dan ekonomi
Islam memiliki perbedaan pandangan terhadap teori uang. Dalam ekonomi kapitalis, uang sering diidentikkan dengan modal. Sedangkan dalam ekonomi Islam, konsep uang jelas berbeda dengan modal.
Dalam ekonomi Islam, uang adalah public goods  dan flow concept  sedangkan modal bersifat private goods dan stock concept. Penelitian ini mencoba memebuat perbandingan anatara konsep uang
dalam ekonomi konvensional dan ekonomi Islam. Hasilnya adalah, dalam ekonomi konvensional, uang sebagai komoditas, artinya uang dapat diperjualbelikan  dengan kelebihan ataupun uang juga
dapat disewakan (leasing). Sedangkan dalam ekonomi Islam, uang adalah sebagai alat tukar, uang bukan komoditas yang bisa diperjualbelikan dengan kelebihan dan juga tidak dapat disewakan. Uang
berguna untuk membeli suatu barang, sehingga kebutuhan manusia dapat terpenuhi.

Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank


1. Lembaga Keuangan Bank
Pengertian : Bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai lembaga yang
menjadi sarana dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah yaitu kebijakan moneter.

Fungsi : alat untuk menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi suatu negarasebagai lembaga pelayanan jasa perbankan kepada masyarakat

Dari Segi Pemilikannya

 Bank Milik Negara

 Bank Milik Swasta Nasional

 Bank Milik Koperasi

 Bank Milik Campuran

 Bank Milik Asing

 Bank Sentral

 Bank Umum

 Bank Perkreditan Rakyat

 Bank Syariah

2. Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)

Pengertian : Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah badan usaha yang melakukan kegiatan dalam bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali kepada masyarakat.Dasar hukum didirikannya Lembaga Keuangan Bukan Bank/LKBB adalah surat Keputusan Menteri Keuangan No.38/KMK/IV/I/1972Keputusan Menteri
Kuangan 280/KMK.01/1989

Jenis Koperasi Simpan Pinjam Perusahaan Umum Pegadaian/Perum Pegadaian


Persahaan AsuransiLembaga dana PensiunBursa EfekSewa Guna Usaha (Leasing)

1. Koperasi Simpan Pinjam


Koperasi kredit adalah suatu lembaga keuangan berbentuk koperasi yang usahanya di bidang perkreditan atau simpan pinjam dengan tujuan membantu memperbaiki keadaan ekonomi dan kesejahteraan
anggotanya. Apa Kegiatan koperasi kredit ? Apa Fungsi Koperasi kredit ?

2. Perusahaan Umum Pegadaian/Perum Pegadaian


Perum pegadaian merupakan perusahaan umum milik pemerintah yang kegiatannya memberikan pinjaman uang yang besarnya berdasarkan pada nilai barang jaminan yang diserahkan.

3. Perusahaan Asuransi
Perusahaan Asuransi merupakan lembaga yang menghimun dana melalui penarikan premi asuransi dan menjanjikan akan membberi sejumlah ganti rugi apabila terjadi suatu peristiwa atau musibah yang
menimpa pihak yang ikut program asuransi.Peranan yang penting, antara lain :Menambah lapangan kerja bagi masyarakatMengurangi kekhawatiran dalam kehidupan masyarakatMengurangi kerugian
yang ditanggung masyarakatMemerlancar kegiatan ekonomi masyarakat

4. Lembaga Dana Pensiun

Dana Pensiun adalah sekumpulan aset yang dikelola dan dijalankan oleh suatu lembaga untuk menghasilkan suatu manfaat pensiun yaitu suatu pembayaran berkala yang dibayarkan kepada peserta pada
saat dan dengan cara yang ditetapkan dalam ketentuan yang menjadi dasar penyelenggaraan program pensiun dimana pembayaran manfaat tersebut dikaitkan dengan pencapaian usia tertentu.

5. Bursa Efek

Bursa efek merupakan tempat bertemunya pihak yang menawarkan dengan pihak yang memerlukan dana dan tempat jual beli efek (obligasi, saham, dan surat berharga). Fungsi dan tujuan didirikannya
bursa efek adalah untuk menghimpun dana lewat penjualan surat berharga/efek guna membiayai kegiatan-kegiatan yang produktif.

6. Sewa Guna Usaha (Leasing)


Sewa guna usaha adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease),
untuk digunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.Pihak-pihak yang terlibat dalam leasing adalah Lessor Lessee Supplier Bank

Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan antara dua belah pihak yang berasal dari negara yang berbeda, berdasarkan pada perjanjian yang telah disepakati bersama. Pihak yang
melakukan perdagangan ini dapat berupa individu, perusahaan atau pemerintah.
Sebagian dari teman-teman mungkin pernah membeli barang-barang impor, seperti misalnya tas, kosmetik, atau barang-barang lainnya. Selain barang, cukup banyak pula bahan
makanan yang teman-teman nikmati ternyata merupakan produksi dari luar negeri. Barang-barang tersebut dapat tersedia di Indonesia karena adanya perdagangan secara internasional.
Lihat juga materi StudioBelajar.com lainnya:
Permintaan dan Penawaran
Sistem Ekonomi

Teori perdagangan internasional


Secara umum terdapat dua teori yang mendasarinya, yaitu:

Teori keunggulan mutlak


Teori ini menyatakan bahwa perdagangan internasional akan memberikan keuntungan pada negara yang dapat memproduksi dengan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan
harga yang ditetapkan di negara lain. Ilustrasi akan diberikan pada tabel di bawah ini:
Karena negara A memiliki efisiensi dalam memproduksi buku sementara negara B memiliki efisiensi dalam memproduksi pensil, maka perdagangan antara negara A dan B akan
memberikan keuntungan jika A menjual buku dan B menjual pensil

Teori keunggulan komparatif


Berdasarkan teori ini, meskipun suatu negara tidak memiliki keunggulan mutlak dalam memproduksi barang, negara tersebut dapat melakukan perdagangan internasional pada barang
yang paling produktif dan efisien untuk diproduksi. Ilustrasinya akan dibahas pada tabel berikut ini:

Jika kita lihat pada dasarnya negara A memiliki keunggulan baik dalam produksi pensil maupiun buku. Meskipun demikian, biaya relatif pensil yang diproduksi di negara A lebih besar
dibandingkan negara B (1 pensil di negara A = 2 buku di negara A, sementara 1 pensil di negara B = 1 buku negara B). Oleh karenanya negara A dan B dapat melakukan perdagangan,
dengan A memproduksi buku dan B memproduksi pensil.

Bentuk perdagangan internasional


 Perdagangan bilateral
Adalah perdagangan yang dilakukan antar dua negara
 Perdagangan regional
Adalah perdagangan yang dilakukan oleh negara-negara yang berada pada lingkup kawasan tertentu, misalnya ASEAN, negara uni Eropa
 Perdagangan multilateral
Adalah perdagangan antar negara tanpa dibatasi kawasan tertentu
Faktor pendorong perdagangan internasional
 Ketersediaan sumber daya alam
Tidak semua negara merupakan penghasil rempah-rempah, atau tidak semua negara merupakan penghasil bahan tambang
 Perbedaan faktor produksi
Meskipun memiliki sumber daya melimpah, tidak semua negara memiliki modal dan pengetahuan untuk mengolah sumber daya alam tersebut
 Dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri
Tidak semua kebutuhan dalam negeri dapat dipenuhi dengan produksi dalam negeri.
 Memperoleh keuntungan dari perdagangan antar negara
Keuntungan yang diperoleh meningkat karena semakin besarnya pangsa pasar dari barang yang diproduksi
 Keinginan untuk memperluas pasar
Perluasan pasar diperlukan untuk mencapai skala ekonomis dalam berproduksi
 Keinginan melakukan kerjasama dengan negara lain
Perdagangan internasional dapat menjadi salah satu cara yang dilakukan untuk mempererat hubungan dengan negara lain sehingga kerjasama dalam bidang lain dapat
tercipta

Manfaat perdagangan internasional


 Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negara sendiri
Masyarakat negara Indonesia dapat mengkonsumsi kurma walaupun tidak dapat tumbuh di Indonesia
 Memperluas pasar sehingga meningkatkan efisiensi produksi
Dengan adanya perdagangan internasional maka pasar untuk barang yang diproduksi di suatu negara akan bertambah sehingga akan meningkatkan skala ekonomis
sehingga biaya produksi semakin murah
 Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Walau pun A negara dapat memproduksi barang X yang juga diproduksi di negara B, negara A dapat melakukan spesialisasi pada barang lain yang lebih efisien diproduksi
dan mengimpor barang X dari negara B.
 Sebagai sumber devisa negara
Adanya perdagangan internasional akan memberikan devisa pada negara yang menjual barang ke luar negeri. Devisa ini dapat digunakan untuk membeli barang dari luar
negeri yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
 Mendorong alih teknologi
Dengan melakukan perdagangan dengan negara maju, negara berkembang dapat mempelajari teknologi yang digunakan, sehingga mendorong peningkatan pengetahuan
akan teknologi di negara berkembang.

Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang pengusaha atau pebisnis untuk menggabungkan seluruh faktor produksi yang ada dengan sebaik-baiknya. Ada
beberapa ahli yang mendefinisikan pengertian dari kewirausahaan. Menurut Penrose kewirausahaan adalah kegiatan yang mencakup identifikasi peluang-peluang di dalam
system ekonomi.
Menurut Richard Cantillon mendefinisikan bahwa kewirausahaan adalah suatu usaha yang dilakukan sendiri atau self employmen. Sedangkan John J. Kao menuturkan bawah
kewirausahaan adalah mereka yang mampu menggerakan sesuatu, mengarahkan kreativitasnya untuk menciptakan sesuatu yang baru dan mempunyai semangat untuk
merealisasikannya.

Dari ahli dalam negeri sendiri ada beberapa yang menyampaikan pendapatnya mengenai defines kewirausahaan. Ahmad Sanusi menilai bahwa kewirausahaan adalah suatu nilai
yang diwujudkan di dalam perilaku yang menjadi dasar, kiat, siasat, dan hasil dari bisnis. Soeharto Prawiro menilai kewirausahaan sebagai suatu nilai yang dibutuhkan untuk
memulai sebuah usaha dan perkembangan usaha.

Adapun, ciri-ciri dari kewirausahaan atau wirausaha adalah harus mempunyai percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, berani mengambil resiko, kepemimpinan,
berorientasi pada masa depan, dan keorisinilan. Disamping itu tahapan dari kewirausahaan bisa dimulai dari tahap memulai, tahap melaksanakan usaha, tahap mengembangkan
usaha, dan tahap mempertahankan usaha.

Peran Kewirausahaan

Pembangunan ekonomi merupakan sebuah proses yang menyebabkan pendapatan perkapita masyarakat meningkat. Oleh karena peranan dari kewirausahaan dinilai sangat
penting dan bisa mendorong pembangunan ekonomi nasional. Dimana, peran-peran dari kewirausahaan antara lain:

 Membuka lapangan kerja


 Meningkatkan pendapatan nasional
 Mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial
 Mendorong terciptanya masyarakat adil dan makmur
 Menambah investasi di dalam negeri
 Menambah pemasukan sector pajak

Ekonomi Manajemen
Pada umumnya pengertian ekonomi manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadap usaha-usaha
para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai sebuah tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Kemudian, manajemen sendiri memiliki sebuah kegiatan memimpin, mengatur, mengelola, mengendalikan, dan juga mengembangkan. Sektor ekonomi dan
manajemen memang tidak bisa dilepaskan. Akan selalu ada keterkaitan antara ekonomi dan manajemen.
Pengertian Ekonomi Manajemen dan Prinsip Dasarnya (Lengkap)
Sektor manajemen sendiri dapat dikatakan sebagai seni. Dimana seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui kerja sama dengan orang lain. Dengan
menggunakan seni manajemen ini dapat mencakup kemampuan komunikasi visi tersebut. Aspek-aspek perencanaan kepemimpinan, komunikasi dan
pengambilan keputusan mengenai unsur manusia tentang cara menggunakan pendekatan manajemen seni.

Pengertian Ekonomi Manajemen Menurut Para Ahli


Pengertian ekonomi manajemen pada dasarnya berfokus pada istilah manajemen itu sendiri. Manajemen dijadikan sebagai ilmu pengetahuan yang secara
sistematis dapat memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Berikut ini
istilah manajemen menurut para ahli, di antaranya:

1. Menurut Manullang, manajemen adalah sebuah seni dan ilmu catat, pengawasan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, pengawasan terhadap
sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Menurut John D Millet, manajemen adalah proses dalam memberikan arahan pekerjaan kepada orang-orang dalam suatu organisasi untuk mencapai
tujuan.
3. Menurut Harold Koontz dan Cyrill O’ Donel mendefinisikan manajemen sebagai cara untuk mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan yang lain.
4. Menurut George R. Terry manajement yang pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dengan menggunakan kegiatan orang lain.
5. Menurut Henry Fayol pengertian manajemen adalah proses tertentu yang terdiri dari kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan
sumber daya manusia dan menggandakan pengendalian dalam rangka mencapai tujuan.

Prinsip dasar ekonomi manajemen


Terdapat tiga dasar dari ekonomi manajemen antara lain, teori ekonomi, ilmu pengambilan keputusan, dan ilmu administrasi. Di bawah ini kita akan
membahas datu persatu pengertian ekonomi manajemen berdasarkan prinsip dasarnya.
1. Teori ekonomi
Prinsip dasar teori ekonomi ini digunakan untuk memprediksi serta menerangkan tingkah laku ekonomi. Pada prinsip dasar teori ekonomi ini berguna untuk
memprediksi serta menerangkan tingkah laku ekonomi.
Dalam ilmu ekonomi pada umumnya dimulai dengan suatu model, dimana model ini nanti akan menggambarkan suatu kejadian dan mengidentifikasi
berbagai faktor yang terdapat didalamnya. Pada teori ekonomi ini terbagi dua prinsip teori ekonomi yakni, ekonomi mikro dan ekomi makro.
Dimana ekonomi mikro mempelajari tingkah laku eknomi secara individu. Sedangkan, ekonomi makro secara agregat melalui hal seperti output, pendapatan,
investasi, keseluruhan harga atau harga total.
2. Ilmu pengambilan keputusan
Ketika mengambil sebuah keputusan dalam ekonomi manajemen diperlukan sebuah perangkat yakni matematika ekonomi dan juga ekonometrik. Kedua
ilmu ini berguna untuk membentuk serta mengestimasi model pada perilaku optimal suatu perusahaan.
Ilmu matematika dalam ekonomi ini digunakan untuk membentuk model ekonomi yang dipaparkan dalam teori ekonomi atau ekonometrik. Model ini
menggunakan peralatan statistik pada perangkat dunia nyata untuk mengestimasi model yang dipostulatkan oleh teori ekonomi yaitu untuk peramalan atau
estimasi.
3. Ilmu administrasi bisnis
Ilmu ini digunakan untuk mengatur administrasi bisa berupa pengorganisasian administrasi sebuah perusahaan atau proyek yang sedang dikerjakan. Ilmu ini
berperan cukup penting dalam ekonomi manajemen.
Kembali dalam menganalisis pengertian ekonomi manajemen dapat dikatakan sebagai pengkombinasian antara teori ekonomi dan prakteknya. Sehingga
beberapa pihak yang menerapkan sistem ekonomi manajemen ini dapat menentukan keputusan yang akan diambil serta membuat perencanaan untuk masa
yang akan datang.
Untuk lebih jelasnya simak contoh berikut ini. Misalnya, pelaku bisnis yang tentunya akan sangat merasakan manfaat dari pemahaman tentang ekonomi
manajemen karena akan dapat mengantisipasi dan memprediksi beberapa hal yang mungkin akan menjadi kendala dalam sistem pergerakan ekonomi dalam
sebuah perusahaan.
Selain itu juga sistem ekonomi manajemen juga dapat merangsang peningkatan skill di dalam proses menganalisa sebuah permasalahan ekonomi yang
sedang dihadapi. Sehingga, nantinya dapat memberikan solusi yang tepat pada masalah yang sedang dihadapi. Intinya, pengertian ekonomi
manajemen adalah hal yang penting untuk dipahami di dalam menentukan kebijakan dan keputusan bisnis.

Jadi tidak hanya untuk sebuah perusahaan atau organisasi yang mencari profit atau keuntungan. Dengan sistem ekonomi manajemen juga dapat digunakan
dan dimanfaatkan untuk oleh berbagai lembaga non profit agar didapat tujuan yang lebih efisien dan optimal dalam menentukan suatu keputusan.
Penentuan keputusan di dalam ekonomi manajemen biasanya adalah hasil dari penggabungan beberapa unsur yang terlibat di dalamnya, seperti mengenai
tujuan perusahaan, pengidentifikasian masalah, penerapan dan pengembangan berbagai alternatif solusi, sampai dengan penerapan keputusan itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai