Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Prinsip-Prinsip Hubungan Anatara


ManusiaDalam Pelayanana Kebidanan

Dosen Pembimbing : Niasty Lasmy Zaen, SST, M. Keb

Kelompok : 3 Komunikasi

Ketua Kelompok: Tetty Damayanti Lubis

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN

UNIVERSITAS HAJI SUMATERA UTARA

TAHUN AJARAN 2020/2021

i
1. Animar (201530231 22. Masriana
(201530224 1 (201530226
6)  13. Febrina 4)
2. Ardina Azmi Tresia 23. Mira
Damanik Sihaloho Asmarita
(201530224 (201530225 (201530226
7) 6) 5)
3. Adeka 14. Fitri Hawa 24. Misiati
Ervina Tawakallina (201530222
(201530208 Purba 6)
1) (201530225 25. Monalisa
4. Betti Br 7) Simanjuntak
Hutagalung 15. Hikmawati (201530226
(201530224 (201530225 6)
9) 9) 26. Nur Dahlia
5. Darmiyanti 16. Hilda (201530226
(201530225 Sitorus 7)
0) (201530225 27. Nurhalimah
6. Darti 8) (201530226
(201530225 17. Gus Fitriani 8)
1) (201530228 28. Nurliana
7. Devi Syafitri 6) (201530222
(201530229 18. Lusyana 9)
5) Virgo 29. Prosiska
8. Dianawati Lamtiur Dolok
(201530221 Siregar Saribu
4) (201530226 (201530227
9. Elfrida 0) 3)
Megawati 19. Lenny 30. Renny Maya
(201530225 Dermeita Sari Br
3) Rajagukguk Purba
10. Eli Elfrida (201530224 (201530226
Sinaga 4) 9)
(201530221 20. Marlina 31. Resmin
7) (201530226 Goretty
11. Evi Linda 1) Sihombing
Simangunso 21. Masdalena (201530223
ng(2015302 (201530226 0)
255) 3)
12. Esi Listra

ii
32. Riska Fitri 38. Susi Afriza 43. Uni Dewita
(201530227 MZ Puriani
0) (201530227 (201530227
33. Roslaina 2) 5)
(201530224 39. Susi Nilam 44. Uswatun
2) Sari(201530 Hasanah Nst
34. Rosmariati 2237) (201530228
Malau 40. Syafrida 0)
(201530229 Hairani 45. Wira Farma
7) Lubis(20153 Taruna
35. Salmiyati 02239) (201530227
(201530227 41. Tetty 6)
1) Damayanti 46. Zahara
36. Sri Muliani Lubis (201530228
Sinaga (201530214 1)
(201530223 5) 47. Zurrahmi
6) 42. Ummi (201530227
37. Sri Lestari Kalsum 7)
(201530227 (201530227
8) 4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia
dan berkatnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Meskipun banyak kesulitan dalam membuat makalah ini, namun berkat
penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu.

Sejalannya kurikulum dan materi kuliah komunikasi dan konseling dalam


praktik kebidanan maka mahasiswa ditugaskan untuk membuat makalah
Prinsip-prinsip Hubungan Antar Manusia. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas belajar tersebut. Kiranya makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada para pembacanya.

iii
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Penulis berharap akan ada yang mengembangkan makalah ini dimasa yang
akan datang.

Medan, 10
Nov 2020

Penulis

DAFTAR ISI
Cover.......................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................4
1.3 Tujuan Makalah....................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian hubungan antar manusia.....................................6
2. Tujuan hubungan antar manusia...........................................6

iv
3. Teknik-teknik hubungan antar pribadi.................................7
4. Teori model dan kualitas hubungan antar manusia..............8
5. Konsep diri...........................................................................9
6. Teori johary windows...........................................................11
BAB III PENUTUP
2.1 Kesimpulan...........................................................................13
2.2 Saran.....................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................14

v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial untuk bertahan hidup harus ada
sosialialisme atau berhubungan dengan manusia lain dan hal ini tak
bisa  dihindari, mutlak dilakukan manusia apalagi pada masa sekarang
ini. Hubungan antar manusia dengan hubungan kemanusiaan
sesungguhnya mempunyai pengertian yang berbeda. Dalam setiap
bentuk hubungan, hubungan antar manusia lebih mendominasi dari
pada hubungan kemanusiaan. Dalam pengertian hubungan antar
manusia bukan hanya dalam wujudnya saja, tetapi juga dari sifat-
sifatnya, waktunya, cara bicaranya, sikapnya, tingkah lakunya,
pribadinya, dan berbagai macam aspek kejiwaan yang yang ada pada
diri manusia. Dalam pergaulan hidup, manusia menduduki fungsi yang
bermacam-macam. Disatu sisi ia adalah ayah atau ibu, tetapi disisi lain
ia adalah anak. Disatu sisi adalah ia kakak, tetapi disisi lain ia adalah
adik.pengetahuan tentang hubungan antar manusia, mendasari interaksi
dan komunikasi antar bidan klien dalam pelayanan kebidanan,
mempermudah alih pengetahuan, dan modifikasi perilaku klien.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian hubungan antar manusia ?
2. Apakah tujuan dari hubungan antar manusia ?
3. Apa-apa saja teknik hubungan antar manusia ?
4. Apa-apa saja factor yang mendasari hubungan antar manusia ?
5. Apakah pengertian konsep diri?
6. Apa-apa saja factor yang mempengaruhi konsep diri?
7. Apa saja pengaruh konsep diri pada komunikasi interpersonal?
8. bagaimana teori johari windows?

6
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian hubungan antar manusia
2. Untuk mengetahui dari hubungan antar manusia
3. Untuk mengetahui hubungan antar manusia
4. Untuk mengetahui factor yang mendasari hubungan antar manusia
5. Untuk mengetahui pengertian konsep diri
6. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi konsep diri
7. Untuk mengetahui pengaruh konsep diri pada komunikasi
interpersonal
8. Untuk mengetahui teori johari windows
9. Untuk memenuhi tugas komunikasi dan konseling dalam kebidana

7
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Hubungan Antar Manusia


Hubungan antar manusia adalah kemampuan mengenali sifat, tingkah
laku, pribadi seseorang. Ruang lingkup hubungan antar manusia dalam arti
luas adalah interaksi antar seseorang dengan orang lain dalam suatu
kehidupan untuk memperoleh kepuasan hati. Dalam hal ini berusaha
mencoba menemukan, mengidentifikasi masalah dan membahasannya untuk
mencari pemecahannya. Hubungan antar  manusia yang merupakan
pelaksanaan ketrampilan dimana seseorang belajar menghubungkan diri
dengan lingkungan sosialnya. Sedangkan menurut Hugo Cabot dan Joseph
A Kahl (1967), hubungan antar manusia adalah suatu sosiologi kongrit
karena meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah “interaksi” dengan
pengaruh psikologisnya. Hubungan antar manusia dalam arti luas adalah
menemukan, mengidentifikasi masalah, dan membahasnya untuk mencari
pemecahan.

2. Tujuan Hubungan Antar Manusia


Tujuan hubungan antar manusia adalah agar tercapainya kehidupan
yang harmonis yaitu masing-masing orang saling bekerjasama dengan
menyesuaikan diri terhadap satu dengan yang lain dan memanfaatkan
pengetahuan tentang factor social dan psikologis dalam penyesuaian diri
manusia sedemikian rupa sehingga penyesuaian diri ini terjadi dengan serasi
dan selaras, dengan ketegangan dan pertentangan sedikit mungkin. Hal ini
disebabkan karena didalam masyarakat/lingkungan sosial, setiap orang
mempunyai kepentingan dan harapan yang berbeda-beda atau bersaing satu
sama lain. Suksesnya hubungan antar manusia sebagai akibat tidak
mengabaikan sopan santun, ramah tamah, hormat menghormati dan
menghargai orang lain dan faktor etika. Hubungan antar manusia yang baik
akan mengatasi hambatan-hambatan komunikasi, mencegah salah

8
pengertian dan mengembangkan segi konstruktif sifat tabiat manusia yang
dipengarui oleh pembawaan dan lingkungan.
1. Memanfaatkan pengetahuan tentang faktor sosial
dan psikologis dalam penyesuaian diri manusia sehingga terjadi
keselarasan dan keserasian, dengan konflik seminimal mungkin.
2. Memenuhi kebutuhan antara individu yang satu dengan yang lain.
3. Memperoleh pengetahuan dan informasi baru.
4. Menumbuhkan sikap kerjasama.
5. Menghilangkan sikap egois/paling benar.
6. Menghindari dari sikap stagnan karena “manusia adalah
makhluk homo socius”; mengubah sikap dan perilakudiri sendiri dan
orang lain serta memberikan bantuan.

3. Teknik-teknik Hubungan Antar Pribadi


1. Directive Counseling (Konseling Langsung yang terarah)/Conselor
Centered Approach Adalah konseling yang pendekatannya terpusat
pada konselor. Langkah-langkah:
a. Menjalin hubungan yang akrab dengan konseli sehingga timbul
rasa kepercayaan Dimulai dari awal pertemuan (beri salam,
perkenalan, bersikap terbuka, menghilangkan sikap super.
b. Mencari informasi masalah yang dihadapi konseli dengan
pertanyaan
Pertanyaan yg diajukan pertanyaan terbuka agar konseli mampu
mengeksplorasikan perasaan atau masalahnya.
c. Menganalisa informasi data yang kita dapat dari konseli,
terutama ungkapan-ungkapan pokok dan yang tidak, kejujuran
dll.
d. Memahami masalah yang dihadapi konseli dan
mendiagnosanya.
e. Menginterpretasikan informasi
f. Memberikan nasehat dengan sugesti

9
2. Non Directive Counseling (Konseling tidak langsung yang terarah)
Adalah pendekatan yang terpusat pada konseli
Dapat digunakan oleh konslor yang tidak memiliki pengetahuan
tentang psikologi Konselor hanya membantu agar konseli dapat
memimpin dirinya sendiri dan merasa bebas untuk menyatakan isi
hatinya tanpa unsure paksaan. Hal-hal yang harus diperhatikan :
a. Menyingkirkan sikap super
b. Konselor tidak boleh merasa dirinya lebih pandai daripada
konseli.
c. Masalah ditinjau dari dasar pihak konseli.
d. Masalah yang dihadapi harus dilihat dari kacamata konseli,
konselor tdk boleh memberikan nasehat.
e. Bersikap apatik terhadap masalah konseli, membiarkan konseli
yang lebih aktif.konselor hanya mendengarkan.

4. Teori Model Dan Kualitas Hubungan Antar Manusia


Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia hanya akan
menjadiapa dan siapa bergantung ia bergaul dengan siapa. Manusia tidak
bisa hidup sendirian, sebab jika hanya sendirian ia tidak “menjadi” manusia.
Dalam pergaulan hidup, manusia menduduki fungsi yang bermacam-
macam. Di satu sisi seseorang menjadi anak buah, tetapi di sisi lain
seseorang adalah pemimpin. Di satu sisi seseorang adalah ayah atau ibu,
tetapi di sisi lain ia adalah anak. Di satu sisi seseorang menjadi adalah
kakak, tetapi di sisi lain ia adalah adik. Demikian juga dalam posisi
mahasiswa dan pasien, kawan dan lawan, buruh dan majikan, besar dan
kecil, menantu dan mertua dan seterusnya.

10
Ada tiga teori yang dapat membantu menerangkan model dan kualitas
hubungan antar manusia:

a. Teori transaksi (model pertukaran sosial)


HAM berlangsung mengikuti kaidah transaksional, yaitu yaitu apakah
masing -masing merasa memperoleh keuntungan dalam transaksinya atau
malah merugi. Jika merasa memperoleh keuntungan maka hubungan itu
pasti mulus, tetapi jika merasa rugi maka hubungan itu akan terganggu,
putus, atau bahkan berubah menjadi permusuhan.
b. Teori peran
Pergaulan sosial sudah ada skenario yang disusun oleh masyarakat yang
mengatur apa dan bagaimana peran tiap orang dalam pergaulannya. Dalam
skenario itu sudah `tertulis” seorang Presiden harus bagaimana, seorang
gubernur harus bagaimana, seorang guru harus bagaimana, murid harus
bagaimana. Demikian juga sudah tertulis peran apa yang harus dilakukan
bidann, pasien, mahasiswa, pengajar, ayah, ibu, anak dan seterusnya.
Menurut teori ini, jika seseorang mematuhi skenario, maka hidupnya akan
harmoni, tetapi jika menyalahi skenario, maka ia akan dicemooh oleh
penonton dan ditegur sutradara. Dan dala hal ini masyarakatlah sebagi
penonton dan sekaligus sutradara kehidupan.
c. Teori permainan
Klasifikasi manusia terbagi menjadi tiga yaitu anak-anak, dewasa dan
orang tua. Masing-masing individu mempunyai sifat yang khas. Anak-anak
itu manja, tidak mengerti tanggung jawab. Sedangkan orang dewasa, ia
lugas dan sadar akan tanggungjawabnya. Adapun orang tua, ia lebih dapat
memahami dan memaklumi kesalahan orang lain. Tidak ada orang yang
merasa aneh melihat anak kecil menangis terguling-guling ketika minta
eskrim tidak dipenuhi, tetapi orang akan heran jika ada orang tua yang
masih kekanak-kanakan. Suasana rumah tangga juga ditentukan oleh
bagaimana kesesuaian orang dewasa dan orang tua dengan sikap dan

11
perilaku yang semestinya ditunjukkan. Jika tidak maka suasana pasti
runyam. Demikian juga hubungan antara tenaga kesehataan dengan pasien.

5. Konsep diri
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang
diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam
berhubungan dengan orang lain (Stuart dan Sudeen, 1998). Hal ini temasuk
persepsi individu akan sifat dan kemampuannya, interaksi dengan orang lain
dan lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek,
tujuan serta keinginannya. Sedangkan menurut Beck, Willian dan Rawlin
(1986) menyatakan bahwa konsep diri adalah cara individu memandang
dirinya secara utuh, baik fisikal, emosional intelektual , sosial dan spiritual

Factor-faktor yang mempengaruhi konsep diri:


a. Orang Lain
Pada dasarnya tidak semua orang mempunyai pengaruh sama terhadap
diri kita. George Herbert Mead menyebutnya (orang-orang yang
mempunyai pengaruh terhadap diri seseorang) dengan "significant
others" atau orang lain yang sangat penting.
 Siapakah Significant Others yang dimaksud?
Ketika masih kecil, mereka adalah orang tua kita, saudara-saudara
kita, dan orang -orang yang tinggal satu rumah dengan kita.
Richard Dewey dan WY Humber menamainya dengan "Affective
Others" (orang lain yang mempunyai ikatan emosional dengan
kita).
 Bagaimana "mereka" mempengaruhi kita?
 Dari mereka kita perlahan-lahan membentuk Konsep Diri.
 Senyuman, pujian, penghargaan, pelukan mereka menyebabkan
kita menilai diri secara positif.

12
 Sebaliknya ejekan, cemoohan dan hardikan membuat kita melihat
diri secara negatif.
b. Kelompok Rujukan (Reference Group)
Kelompok Rujukan adalah kelompok yang secara emosional mengikat
dan berpengaruh terhadap Konsep Diri kita.
 Bagaimana hal itu terjadi? Dengan melihat kelompoknya,
seseorang berusaha menyesuaikan diri dan mengarahkan
perilakunya sesuai dengan ciri-ciri kelompoknya

6. Teori johari windows


Joseph Luft dan Harrington Ingham, mengembangkan konsep Johari
Window sebagai perwujudan bagaimana seseorang berhubungan dengan
orang lain yang digambarkan sebagai sebuah jendela. ‘Jendela’ tersebut
terdiri dari matrik 4 sel, masing-masing sel menunjukkan daerah self (diri)
baik yang terbuka maupun yang disembunyikan. Keempat sel tersebut
adalah daerah publik, daerah buta, daerah tersembunyi, dan daerah yang
tidak disadari. Berikut ini disajikan gambar ke 4 sel tersebut.
Johari Window memandang Konsep Diri sebagai Komunikasi yg
digunakan dalam kegiatan sehari-hari yg dilaksanakan individu
berhubungan erat dengan prilaku itu sendiri. Komunikasi jg berkaitan
dengan asumsi manusia. JOHARI WINDOW memiliki 4 konsep dalam
teorinya, yaitu :
a. Open area adalah informasi tentang diri kita yang diketahui oleh orang
lain seperti nama, jabatan, pangkat, status perkawinan, lulusan mana,
dll. Ketika memulai sebuah hubungan, kita akan menginformasikan
sesuatu yang ringan tentang diri kita. Makin lama maka informasi
tentang diri kita akan terus bertambah secara vertical sehingga
mengurangi hidden area. Makin besar open area, makin produktif dan
menguntungkan hubungan interpersonal kita.

13
b. Hidden area berisi informasi yang kita tahu tentang diri kita tapi
tertutup bagi orang lain. Informasi ini meliputi perhatian kita mengenai
atasan, pekerjaan, keuangan, keluarga, kesehatan, dll. Dengan tidak
berbagi mengenai hidden area, biasanya akan menjadi penghambat
dalam berhubungan. Hal ini akan membuat orang lain miskomunikasi
tentang kita, yang kalau dalam hubungan kerja akan mengurangi tingkat
kepercayaan orang
c. Blind area yang menentukan bahwa orang lain sadar akan sesuatu tapi
kita tidak. Misalnya bagaimana cara mengurangi grogi, bagaimana
caranya menghadapi dosen A, dll. Sehingga dengan mendapatkan
masukan dari orang lain, blind area akan berkurang. Makin kita
memahami kekuatan dan kelemahan diri kita yang diketahui orang lain,
maka akan bagus dalam bekerja tim.
d. Unknown area adalah informasi yang orang lain dan juga kita tidak
mengetahuinya. Sampai kita dapat pengalaman tentang sesuatu hal atau
orang lain melihat sesuatu akan diri kita bagaimana kita bertingkah laku
atau berperasaan. Misalnya ketika pertama kali seneng sama orang lain
selain anggota keluarga kita.

Disadiri diri Tidak disadari diri


Disadari orang lain Open area Blind area

Tidak disadari Hidden area Unknown area


orang lain

14
BAB III
PENUTUP

2.1 Kesimpulan
Hubungan antar manusia adalah kemampuan mengenali sifat, tingkah
laku, pribadi seseorang. Ruang lingkup hubungan antar manusia dalam arti
luas adalah interaksi antar seseorang dengan orang lain dalam suatu
kehidupan untuk memperoleh kepuasan hati.
Tujuan hubungan antar manusia adalah agar tercapainya kehidupan
yang harmonis yaitu masing-masing orang saling bekerja sama dengan
menyesuaikan diri terhadap satu dengan yang lain.
2.2 Saran
Untuk menjalin suatu hubungan yang baik dengan klien kita harus bisa
memahami diri sendiri. Mencoba untuk memahami kebutuhan dan
keinginan masing-masing individu.Menyadari bahwa penulis masih jauh
dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam
menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber – sumber yang lebih
banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Tyastuti, Siti, Yuni Kusmiati dan Sri Handayani.2009.Komunikasi dan Konseling


dalam Pelayanan Kebidanan.Yogyakarta:Fitramaya.

https://dokumen.tips/documents/makalah-prinsip-hubungan-antar-
manusia.html

Arwani.2002.komunikasi dalam keperawatan.EGC:Jakarta.

Wulandari, Dian.2009. komunikasi dan konseling dalam praktik


kebidanan.Joygakarta:NUHA MEDIKA Press

16
Kasus yang saat ini viral atau nyata dalam pelayanan kebidanan dan tenaga
kesehatan. Kami mengambil kasus ini dari sebuah situs terpercaya yaitu
detikhealth jum’at, 30 – oktober – 2020 05.38 wib

Perihal “ UMBAR AIB PASIEN TIPIS-TIPIS SAAT NAKES MAIN TIK


TOK”

Popularitas Tik Tok yang terbendung, semua orang tampaknya sedang


menikmati kehadiran salah satu media sosial yang sangat hits ini tidak
melihan usia, stsus sosial bahkan profesi, tak terkeculiali tenaga kesehatan
yang terkadang ke bablasan menjadin aib pasien sebagai materi untuk
konten.

Viral di media sosial seorang bidan yang menceritakan pengalaman


menangani pasien. Pasien yang di ceritakan bidan ini di sebutmengalami
sifilis.

“jadi ada pasien yang kontrol dan bilang terkena syphilis.”jelas si bidan
yang menceritakan kondisi pasien dalam akun Tik Tok pribadinya.

Wanita tersebut menengatakan kalau si pasien tidak tahu sejak kapan


mengidap penyakit ini. Hingga tak tega mengatakan kondisi pasien lantaran
menghindari kemungkinan masalah dengan suami.

“dia bilang tidak tahu kehamilan 1 dan 2 enggak ada, yang ke 3 ini baru
ketahuan”

Dan seorang tenanga medis (perawat) yang bercerita di akun Tik Toknya,
mengaku berebut dengan temannya untuk menangani pasien dalam

17
pemasangan kateter pada seorang pasien laki-laki. Pada dhari sabtu (24-10-
2020)

“dari akun Tik Tok pribadinya, Nakes tersebut menceritakan bagai mana
rasanya memasang kateter pada pasien laki-laki yang membuat dia dan
teman nya berebutan demi melihan Mr.P”

Dari kasus di atas memicu komentar pedas dari pengguna media sosial
lainny bukan pujian yang di dapatkan oleh bidan dan nakes malah kritikan
keras dari para netizen.

Dari kasus di atas pemecah masalahnya kami dari kelompok kami dengan
menggunakan tehnik Non Directive counseling (konseling tidak langsung
terarah). Mengingat yang menjadi topik besar padakasus lebih berobjek
pada tenaga kesehatannya sendiri.

Analisis kritis : saat ini menurut kami dari kelompok 3 dari kasus diatas
kami berpendapat bahwa yang di lakukan bidan dan nakes termasuk
pelanggaran pada kode etik pelayanan, dimana kita sebagai tenanga
kesehatan tidak boleh menceritakan aib pasien atau suatu pekerjaan yang
intim kita lakukan, bahkan mengumbarnya di media sosial. Karna dapat
berdampak kepada nakesnya sendiri dan juga terhadap pasien yang di
ceritakan, walaupun pada saat menceritakan atau mempublis pasien tersebut
tidak mencantumkan nama atau identitas pasien.

18
Sumber kasus @health.detik.com

19
20

Anda mungkin juga menyukai