Anda di halaman 1dari 17

PENTINGNYA KESADARAN AKAN KESETARAAN PERAN

WANITA DAN PRIA DI KALANGAN REMAJA


(SMK NEGERI 10 MEDAN)

Dosen Pembimbing: Linda Zenita Simanjuntak STP,.M. Div,.M.Th

Mentor: Fani Natasya Pratiwi

Disusun oleh:
Kelompok 19 Kesetaraan Gender

1. Cynthia Ma 220705024 (Bahasa Indonesia 41, Pancasila 8)


2. Jesselyn Kaonedy 220705094 (Bahasa Indonesia 46, Pancasila 15)
3. Trynanda Sianipar 2207030332 (Bahasa Indonesia 50, Pancasila 14)
4. Geubrina Ramadhani Iskandar 220705007 (Bahasa Indonesia 25, Pancasila 50)
5. Thesia Aprianti Purba 220705010 (Bahasa Indonesia 28, Pancasila 53)
6. Gabriel Zefanya Sembiring 220705046 (Bahasa Indonesia 3, Pancasila 30)
7. Henjlin Anggraini 220704046(Bahasa Indonesia 40, Pancasila 5)
8. Intan Khairun Ummah Padang 220704047 (Bahasa Indonesia 41, Pancasila 6)
9. Lastiur Sinaga 220703018 (Bahasa Indonesia 40, Pancasila 4)
10. Hafizah Humairah 220704069 (Bahasa Indonesia 3, Pancasila 28)
11. Fadila Fitriana 220705079 (Bahasa Indonesia 36, Pancasila 5)
12. Jonathan Halomoan Marpaung 220703036 (Bahasa Indonesia 54, Pancasila 18)
13. Davis Timothy Humala Hutapea 220705051 (Bahasa Indonesia 8, Pancasila 35)
14. Ananda Fahranisa 220705048 (Bahasa Indonesia 5, Pancasila 32)
15. Alwi Shihab Situmorang 220704036 (Bahasa Indonesia 30, Pancasila 53)
16. Anggi Yolanda Sigalingging 220705065 (Bahasa Indonesia 22, Pancasila 49)
17. Alya Vania Rahma 220705062 (Bahasa Indonesia 19, Pancasila 46)
18. Muhammad Surya Saputra 220704027 (Bahasa Indonesia 21, Pancasila 44)
19. Rere Reviola 220705045 (Bahasa Indonesia 02, Pancasila 29)
20. Akbar Pangeran Siregar 220705080 (Bahasa Indonesia 37, Pancasila 06)

Ketua : Cynthia Ma 220705024


Sekretaris : Jesselyn Kaonedy 220705094

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


T.A. 2022/2023

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
karunia serta nikmat-Nya kepada kita semua, sehingga proposal kegiatan ini dapat terselesaikan
dengan baik terlepas dari adanya beberapa hambatan. Adapun judul proposal kegiatan kelompok
19 adalah “Pentingnya Kesadaran akan Kesetaraan Peran Wanita dan Pria di Kalangan Remaja”,
yang akan disosialisasikan pada siswa kelas 11 SMK Negeri 10 Medan.
Selama proses penyusunan proposal kegiatan ini, tentunya kelompok 19, selaku pihak
penulis mendapat arahan dan bimbingan penyusunan proposal. Untuk itu, kami sampaikan rasa
terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Linda Zenita Simanjuntak STP, M. Div,.M.Th, selaku Dosen Fasilitator.


2. Kakak Fani Natasya Pratiwi, selaku Mentor.
3. SMK NEGERI 10 MEDAN, atas bantuannya dalam perizinan dan dukungan
pelaksanaan proposal kegiatan ini.
4. Teman-teman mahasiswa dari berbagai fakultas dan prodi, yang sudah memberikan
kontribusinya dalam penyusunan proposal ini.

Pihak tim penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih terdapat banyak,
kekurangan dalam penyusunan kata, struktur, maupun dari segi bahasa. Untuk itu, pihak penulis
memohon maaf sebesar-besarnya kepada para pembaca, dan mengharapkan kritikan dan saran
yang membangun, sebagai bentuk acuan agar pihak penulis menjadi lebih baik lagi ke depannya.
Pihak tim penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat, serta
para pembaca terhormat yang sudah meluangkan waktu untuk membaca proposal ini. Semoga
proposal ini boleh membantu menambah pengetahuan serta wawasan yang bermanfaat.

Medan, 05 November 2022

Pihak Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................................... ii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 2
1.3. Tujuan................................................................................................................................... 2
1.4. Lokasi Kegiatan.................................................................................................................... 2
Gambar 1.4 Peta Lokasi SMK Negeri 10 Medan .................................................................... 3
1.5. Mekanisme dan Rancangan ................................................................................................. 3
1.6. Sumber Daya yang Diperlukan ............................................................................................ 4
Tabel 1.6 Anggaran Biaya Sosialisasi ..................................................................................... 4
1.7. Jadwal Pelaksanaan .............................................................................................................. 4
Tabel 1.7 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Proyek ..................................................................... 5
BAB II ............................................................................................................................................ 6
KERANGKA TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 6
2.1. Deskripsi Kesetaraan Gender ............................................................................................... 6
2.1.1 Pengertian Kesetaraan Gender........................................................................................ 6
2.1.2 Pentingnya Kesetaraan Gender ...................................................................................... 6
2.2. Peran Wanita dan Pria .......................................................................................................... 7
2.2.1 Peran Wanita dan Pria dalam Kesetaraan Gender .......................................................... 7
2.2.2 Tujuan dan Manfaat Tercapainya Peran Wanita dan Pria dalam Kesetaraan Gender .... 7
2.3. Kerangka Teori .................................................................................................................... 8
BAB III ........................................................................................................................................... 9
PENDEKATAN DAN METODOLOGI ........................................................................................ 9
3.1. Metode dan Prosedur Kegiatan ........................................................................................... 9
3.2. Tempat dan Waktu Kegiatan ............................................................................................. 10
3.3. Data dan Sumber Data........................................................................................................ 10
3.4. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... iv

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut Oakley (1972), kesetaraan gender adalah sebagai perbedaan atau jenis
kelamin yang bukan biologis dan bukan kodrat Tuhan, akan tetapi memiliki harkat dan
martabat yang sama. Sedangkan menurut Caplan (1987), kesetaraan gender adalah
perbedaan perilaku antara laki-laki dan perempuan selain dari struktur biologis, sebagian
besar justru terbentuk melalui proses sosial dan interaksi sosial, serta kultural. Maka dapat
disimpulkan bahwa kesetaraan gender adalah persamaan hak dan peran antara pria dan
wanita dalam berbagai aspek kehidupan, baik dari segi bidang medis, bidang
perekonomian, bidang pendidikan, bidang sosial-budaya, bidang keagamaan, termasuk
bidang politik sekalipun. Kesamaan hak yang diperoleh mencakup hak dalam kemudahan
mengakses sumber daya, hak berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, hak untuk memegang
kendali, serta hak pemanfaatan suatu fasilitas atau sumber daya yang tersedia. Dalam
konteks kesetaraan gender, peran seseorang bergantung pada nilai-nilai dan norma-norma
yang berlaku secara turun-temurun dalam suatu masyarakat, serta dapat berubah seiring
berjalannya waktu.
Istilah kesetaraan gender muncul sebagai akibat dari adanya ketimpangan perlakuan
terhadap salah satu pihak, khususnya perempuan dengan pembatasan ruang gerak dalam
mencapai suatu tujuan. Pembatasan ini muncul dari kebiasaan-kebiasaan yang sudah
melekat dalam suatu masyarakat, kemudian diadopsi menjadi suatu norma yang dianggap
pantas, dan merupakan penyimpangan apabila dilanggar.
Remaja berada pada masa perkembangan fisik dan kognitif yang cenderung
gampang terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Pemahaman dan perilaku remaja yang
mungkin selama ini keliru tentang kesetaraan gender perlu diluruskan lewat edukasi akan
pentingnya kesadaran terhadap kesetaraan peran pria dan wanita.
Pentingnya pembangunan kesadaran ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat
yang bebas dari diskriminasi gender dan menghapus stereotip yang bersifat merugikan.

1
Dengan tingkat kesadaran yang tinggi terutama di kalangan remaja, lambat laun pola pikir
masyarakat yang menganut stereotip diskriminatif akan memudar, sehingga ketimpangan
gender dapat dicegah bahkan dihapus.
Pada kesempatan kali ini, kami akan melakukan sosialisasi ke sekolah tentang
pentingnya kesadaran akan kesetaraan gender di kalangan remaja. Latar belakang dari
dilakukannya sosialisasi ini adalah untuk memenuhi tugas berbasis proyek semester ganjil
dalam Mata Kuliah Wajib Kurikulum, berupa video pengabdian masyarakat dengan tema
“Gotong Royong Merawat Kebhinekaan sebagai Modal Dasar menuju Sumatera Utara
Maju, Aman, dan Bermartabat”, khususnya dalam konteks “Kesetaraan Gender”.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Mengapa kesadaran akan kesetaraan gender begitu penting di kalangan remaja?
2. Apa yang bisa dilakukan remaja untuk mencegah dan mengatasi diskriminasi gender?
3. Bagaimana upaya yang efektif untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya
kesetaraan gender di kalangan remaja?

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan proyek ini adalah sebagai berikut:


1. Membangun kesadaran akan pentingnya kesetaraan gender di kalangan remaja.
2. Mengedukasi remaja tentang langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah
dan mengatasi diskriminasi gender.
3. Mengupayakan cara yang efektif untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya
kesetaraan gender di kalangan remaja.

1.4. Lokasi Kegiatan

Lokasi Kegiatan Proyek ini akan dilaksanakan di SMK NEGERI 10 MEDAN,


Kota Medan, Sumatera Utara, yang beralamat di Jl. Teuku Cik Ditiro No.57 Medan, pada
siswa kelas 11. Untuk memastikan penelitian ini sesuai dengan apa yang diharapkan oleh

2
para peneliti, maka peneliti mengambil ruang lingkup yang sesuai, yaitu di SMK Negeri
10 Medan.

Penelitian Kegiatan Proyek yang dilakukan oleh peneliti, akan dilakukan di


lingkungan SMK Negeri 10 Medan, dalam ruang lingkup kelas, karena penelitian ini
memiliki kepentingan dengan permasalahan yang diteliti, yaitu “Pentingnya Kesadaran
akan Kesetaraan Peran Wanita dan Pria di Kalangan Remaja”.

Berikut, dilampirkan pula denah lokasi kegiatan proyek penelitian yang akan
dilaksanakan oleh para peneliti, sebagai bentuk acuan untuk memperjelas di mana lokasi
penelitian akan dilaksanakan.

Gambar 1.4 Peta Lokasi SMK Negeri 10 Medan

1.5. Mekanisme dan Rancangan

Penelitian ini dirancang dan dibuat dalam bentuk kegiatan sosialisasi ke sekolah
SMK Negeri 10 Medan. Sosialisasi ini dilakukan dengan mengangkat isu peran penting
kesadaran atas kesetaraan peran pria dan wanita di kalangan remaja. Sosialisasi untuk

3
proyek ini melibatkan seluruh anggota kelompok 19 Kesetaraan Gender yang berjumlah 20
orang, dan siswa kelas 11 SMK Negeri 10 Medan, dengan latar belakang yang
berbedabeda. Kegiatan sosialisasi ini juga akan diabadikan dan disajikan dalam bentuk
video dokumenter, sekaligus untuk memenuhi tugas berbasis proyek pada Mata Kuliah
Wajib Kurikulum (MKWK).

1.6. Sumber Daya yang Diperlukan

Berikut adalah sumber daya yang diperlukan dan estimasi biaya atau anggaran yang
diperlukan dalam pembuatan proyek berupa sosialisasi yang dilakukan di SMK Negeri 10
Medan, yang disajikan dalam Tabel 1.6.

Tabel 1.6 Anggaran Biaya Sosialisasi


No. Jenis Sumber Daya Volume Harga Total

1. Sumber Daya Manusia 20 orang - -


(seluruh anggota kelompok
19 Kesetaraan Gender)

2. Kamera 3 - -

3. Aplikasi edit 1 - -

4. Percetakan kebutuhan 4 rangkap Rp 5.000,- Rp 20.000,-


sosialisasi

5. Transportasi 4 Rp 50.000,- Rp 200.000,-

6. Bingkisan 20-30 Rp 5.000,- – Rp Rp 180.000,-


6.000,-

7. Cenderamata 1 Rp 100.000,- Rp 100.000,-

8. Biaya Lain-Lain - Rp 100.000,- Rp 100.000,-

4
Total Biaya Rp 600.000,-

1.7. Jadwal Pelaksanaan


Berikut adalah jadwal pelaksanaan kegiatan proyek yang disajikan pada Tabel 1.7
sebagai berikut:

Tabel 1.7 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Proyek


No. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Minggu (November-Desember)
Proyek I II III IV V VI VII VIII
1. Tahap persiapan
a. Penentuan topik dan judul
proposal

b. Survei lokasi

c. Penyusunan proposal

d. Pengajuan proposal

2. Tahap pelaksanaan
a. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi

b. Pengeditan video sosialisasi

3. Tahap pengiriman hasil kegiatan


a. Pengiriman video kegiatan
sosialiasi ke mentor

b. Pengunggahan video kegiatan


sosialisasi ke LIDA

5
BAB II

KERANGKA TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Deskripsi Kesetaraan Gender


2.1.1 Pengertian Kesetaraan Gender
Kesetaraan gender merupakan perbedaan yang terlihat antara laki-laki dan
perempuan dari segi nilai dan tingkah laku. Gender itu berasal dari bahasa latin genus
yang berarti jenis atau tipe. Gender adalah sifat dan perilaku yang dilekatkan pada
lakilaki dan perempuan yang dibentuk secara sosial maupun budaya. Perlu diketahui,
pengertian gender berbeda dengan pengertian jenis kelamin. Gender dapat didefinisikan
sebagai keadaan, dimana individu yang lahir secara biologis sebagai laki-laki dan
perempuan yang kemudian memperoleh pencirian sosial sebagai laki-laki dan perempuan
melalui atribut-atribut maskulinitas dan feminitas yang sering didukung oleh nilai-nilai
atau sistem dan simbol di masyarakat yang bersangkutan. Singkatnya, gender dapat
diartikan sebagai suatu konstruksi sosial atas seks, menjadi peran dan perilaku sosial.
Menurut Ilmu Sosiologi dan Antropologi, gender itu sendiri adalah perilaku atau
pembagian peran antara laki-laki dan perempuan yang sudah dikonstruksikan atau
dibentuk di masyarakat tertentu dan pada masa tertentu pula.

2.1.2 Pentingnya Kesetaraan Gender


Kesetaraan gender merupakan hal yang sangat penting bagi manusia karena dapat
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Perbedaan gender adalah hal yang wajar dan
bukan merupakan suatu masalah jika tidak menimbulkan ketidakadilan. Namun nyatanya
perbedaan tersebut menimbulkan ketidakadilan yang menyebabkan terjadinya
kesenjangan peran sosial dan tanggung jawab, bahkan diskriminasi. Dengan terwujudnya
kesetaraan gender, tidak akan ada diskriminasi antara laki-laki dan perempuan dan
keduanya dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional. Sebagai manusia, laki-laki
dan perempuan berhak mendapat kesempatan yang sama untuk berperan dan
berpartisipasi dalam kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan,
pertahanan dan keamanan nasional, serta menikmati hasil dari pembangunan tersebut.

6
2.2. Peran Wanita dan Pria
2.2.1 Peran Wanita dan Pria dalam Kesetaraan Gender
Pada prinsipnya, kesetaraan gender merupakan anggapan bahwa semua orang
berada pada kedudukan yang sama dan sejajar (adil), baik pria maupun wanita. Maka peran
kedua gender sangat diperlukan dalam mewujudkan kesetaraan gender. Diperlukan
penanaman pemahaman dan kesadaran secara intensif bahwa wanita juga mempunyai hak
untuk berkedudukan setara dengan pria. Di samping itu, penting bagi wanita untuk
mengetahui sejauh mana mereka dapat disetarakan dengan pria. Karena dalam hal tertentu
perempuan tidak bisa menduduki posisi pria dalam menjaga kehormatan dan melindungi
wanita itu sendiri.

2.2.2 Tujuan dan Manfaat Tercapainya Peran Wanita dan Pria dalam Kesetaraan
Gender
1. Menghilangkan budaya patriarki
Salah satu alasan mengapa budaya patriarki masih ada di Indonesia ialah karena
budaya ini telah mendarah daging dalam masyarakat, bahkan sebelum masyarakat
mengenal tulisan. Wanita dan pria dapat bersatu melawan budaya patriarki yang dimulai
dari lingkungan sekitar. Contoh sederhana penerapannya adalah dengan menormalisasikan
wanita menjadi seorang pemimpin sebuah komunitas.
2. Menghapus sikap misandri dan misogini
Peran wanita dan pria sangat penting untuk menghapus sikap misandri dan
misogini. Misandri adalah sindrom kebencian terhadap pria. Sebaliknya, misogini
merupakan sindrom kebencian terhadap wanita.
3. Memperoleh perlakuan yang sama dan adil dalam masyarakat
Kesetaraan gender diciptakan untuk mewujudkan perlakuan yang sama dan adil
dalam masyarakat. Perlakuan yang sama dan adil dalam masyarakat dapat memperkuat
kemampuan negara untuk berkembang.
4. Mengakhiri segala bentuk diskriminasi gender

7
Diskriminasi gender merupakan bentuk ketidakadilan dengan adanya perbedaan
sikap serta perlakuan kepada sesama manusia berdasarkan gender. Dengan mewujudkan
kesetaraan gender, diskriminasi dapat diakhiri.
Peran bersama pria dan wanita berpengaruh besar dalam mewujudkan kesetaraan
gender, serta dapat memberikan dampak positif sebagai berikut:
● Membantu menciptakan individu yang lebih produktif,
mandiri, dan berdaya tahan.
● Menciptakan kesepahaman peran terhadap wanita dan pria.
● Mewujudkan tata kehidupan baru yang lebih baik.
● Menunjang kemajuan dari berbagai aspek (pendidikan,
sosial, politik, dan lain-lain).

2.3. Kerangka Teori

Gender

Peran pria dan wanita

Kesetaraan

Bebas diskriminasi Keadilan Persamaan hak dan martabat

Indonesia maju

8
BAB III

PENDEKATAN DAN METODOLOGI

3.1. Metode dan Prosedur Kegiatan


Metode yang kami gunakan untuk kegiatan ini adalah metode pendekatan kualitatif.
Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang menekankan aspek pemahaman mendalam
dari suatu masalah yang digunakan untuk mempelajari, menemukan, mendeskripsikan, dan
menjelaskan kualitas atau karakteristik dampak sosial yang tidak dapat digambarkan,
diukur, atau dijelaskan dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif ini biasanya
berupa pengumpulan data dengan bertatap muka secara langsung dan berinteraksi dengan
orang-orang di lokasi kegiatan. Untuk kegiatan ini digunakan pendekatan kualitatif dengan
metode studi kasus guna menyelidiki sejauh mana pemahaman dan penerapan kesetaraan
gender di kalangan remaja, yang kemudian diolah untuk mendapatkan solusi agar
kesetaraan dapat tercapai.
Dalam proyek ini, metode yang digunakan adalah metode sosialisasi. Metode
sosialisasi merupakan suatu proses penanaman nilai-nilai, kebiasaan, dan aturan dalam
bertingkah laku terkait dengan tema yang dibawakan. Sosialisasi kami mengangkat isu soal
kesetaraan gender yang bertujuan untuk membangun kesadaran remaja mengenai
kesamaan peran wanita dan pria, khususnya dalam lingkungan sekolah, sekaligus
mengubah pola pikir yang keliru mengenai stigma diskriminatif terhadap peran wanita dan
pria.
Prosedur pelaksanaan kegiatan sosialisasi dimulai dengan observasi langsung ke
lokasi kegiatan untuk mengenali lingkungan yang akan menjadi wadah bagi proyek
kegiatan kami. Adapun sosialisasi yang ditujukan kepada siswa kelas 11 SMK Negeri 10
Medan akan dilaksanakan setelah pemberian izin dan pemaparan materi sosialisasi kepada
pihak yang bersangkutan.

9
3.2. Tempat dan Waktu Kegiatan
Tempat yang kami pilih untuk melakukan sosialisasi adalah lokasi yang berada di
sekolah SMK Negeri 10 Medan. Waktu pelaksanaan sosialisasi akan dilakukan pada
minggu keempat bulan November 2022.

3.3. Data dan Sumber Data


Data adalah informasi atau kumpulan informasi tentang sesuatu yang diperoleh dengan
mengamati atau mencari sumber tertentu. Data kualitatif adalah data yang menggambarkan
deskripsi verbal dari kata-kata yang tidak dapat dianalisis dengan angka.
Sumber data merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dalam menentukan
metode pengumpulan data. Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data
diperoleh. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi dalam dua bentuk, yaitu
data primer dan data sekunder.
1. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber
asli (tidak melalui media perantara), dalam hal ini data diperoleh atau dikumpulkan dari lokasi
penelitian. Dalam kegiatan ini, data primer diperoleh dari hasil pengamatan langsung ke SMK
Negeri 10 Medan untuk mengenali lokasi pelaksanaan proyek, serta sejauh mana pemahaman
dan penerapan kesetaraan gender oleh para murid yang bersangkutan.
2. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui
media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Dalam kegiatan ini, data sekunder
diperoleh dari jurnal dan situs web yang berkaitan dengan kesetaraan gender.

3.4. Teknik Pengumpulan Data


Penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu:
1. Observasi
Observasi merupakan cara pengumpulan data melalui pengamatan terhadap situasi,
tempat, serta partisipan yang sudah ditargetkan. Teknik observasi yang peneliti lakukan
adalah teknik observasi terkontrol yang dilakukan di ruang tertutup, yaitu di ruang kelas
dan menunjuk kelas 11 sebagai partisipasinya.
2. Penyuluhan

10
Penyuluhan merupakan kegiatan mendidik suatu kelompok yang sudah
ditargetkan dengan memberi pengetahuan baru dan informasi, serta kemampuan kepada
mereka dengan harapan bisa membentuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan tujuan
awal kegiatan. Di sini peneliti bisa melihat langsung bagaimana respon dari partisipan
yang diikutsertakan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi meliputi pengumpulan data, berupa tulisan, gambar, atau
karyakarya monumental seseorang. Adapun dokumen yang dilampirkan dalam penelitian
ini berupa video/foto yang berisikan pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan observasi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Apa itu data kualitatif? (2022, Februari 09). Diambil kembali dari algorit.ma:
https://algorit.ma/blog/data-kualitatif-adalah/ dapo.kemendikbud.go.id. (t.thn.)

Data Pokok SMKN 10 Medan Pauddikdasmen. Diambil kembali dari

dapo.kemendikbud.go.id:

https://dapo.kemdikbud.go.id/sekolah/DCD45769734DC82AD9D8

Dewayani, T. (t.thn.). Kartini dan Kesetaraan Gender, No One Left Behind. Diambil kembali
dari djkn.kemenkeu.go.id:
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13859/Kartinidan-Kesetaraan-Gender-
No-One-Left-Behind.html elearning.menlhk.go.id. (t.thn.).
Kesetaraan Gender (Gender Equality). Diambil kembali dari elearning.menlhk.go.id:
https://elearning.menlhk.go.id/pluginfile.php/854/mod_resource/content/1/analisis%20g
e nder/kesetaraan_gender_gender_equality.html

Fandy. (t.thn.). Pengertian Metode Observasi dan Contohnya. Diambil kembali dari
gramedia.com: https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-metode-observasi-
dancontohnya/

Hayati, R. (2021, Desember 31). 5 Contoh Lokasi Penelitian Skripsi/Karya Ilmiah/Makalah.


Diambil kembali dari penelitianilmiah.com:
https://penelitianilmiah.com/lokasipenelitian/

Intan, R. (t.thn.). Raden Intan Repository-UIN Raden Tntan Lampung. Diambil kembali dari
repository.radenintan.ac.id: http://repository.radenintan.ac.id/

Juliarnur. (2022, March 06). 5 Faktor Penyebab Permasalahan Isu Gender, Ini Penjelasannya.
Diambil kembali dari artikelsiana.com: https://artikelsiana.com/5-faktor-
penyebabpermasalahan-isu-gender-ini-penjelasannya/

iv
Maulidiantiputri, R. (2022, Juni 02). Manfaat Kesetaraan Gender untuk Menunjang Kemajuan
Pend. Diambil kembali dari kompasiana.com: https://www.kompasiana.com/

Mursidah, M. (2013). Pendidikan Berbasis Kesetaraan dan Keadilan Gender. sidah Mursidah.

Rahminawati, N. (t.thn.). Isu Kesetaraan Laki-Laki dan Perempuan (Bias Gender). media.neliti.

Riadi, M. (2019, April 9). Kesetaraan Gender - Teori, Peran dan Keadilan. Diambil kembali
dari kajianpustaka.com: https://www.kajianpustaka.com/2019/04/kesetaraan-
genderteori-peran-dan-keadilan.html

Smkn 10 medan - Sekolah Kita. Diambil kembali dari


https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/index.php/chome/profil/c0e0c20d-b0dc-43fb-

8e8efdc7bd1d52e0

Services.uii.ac.id. (2021, Maret 06). SDGs Tujuan 5 - Kesetaraan Gender (Gender Equality).

Diambil kembali dari services.uii.ac.id:

https://services.uii.ac.id/bpp/2021/03/06/sdgstujuan-5-kesetaraan-gender-gender-

equality/

umm.ac.id. (t.thn.). Tinjauan Pustaka 2.1 Konsep Gender. Diambil kembali dari

https://eprints.umm.ac.id: https://eprints.umm.ac.id/71092/2/BAB%20II.pdf usu.ac.id.

(t.thn.).

Tentang USU Universitas Sumatera Utara. Diambil kembali dari usu.ac.id:

https://www.usu.ac.id/id/identitas-usu wageindicator-data-academy.org. (t.thn.).


Pengantar Data. Diambil kembali dari wageindicatordata-academy.org:

https://wageindicator-data-academy.org/countries/data-akademigarmen-indonesia-

bahasa/teknis-menganalisa-data-hasil-survei/pengertian-data

Zulkifli Ismail, M. P. (2020). Kesetaraan Gender Ditinjau dari Sudut Pandang Normatif dan
Sosiologis . Sasi.

Anda mungkin juga menyukai