Zahara BR Sianturi - Fisip Ilmu Politik Kel 19
Zahara BR Sianturi - Fisip Ilmu Politik Kel 19
Disusun oleh:
Kelompok 19 Kesetaraan Gender
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
karunia serta nikmat-Nya kepada kita semua, sehingga proposal kegiatan ini dapat terselesaikan
dengan baik terlepas dari adanya beberapa hambatan. Adapun judul proposal kegiatan kelompok
19 adalah “Pentingnya Kesadaran akan Kesetaraan Peran Wanita dan Pria di Kalangan Remaja”,
yang akan disosialisasikan pada siswa kelas 11 SMK Negeri 10 Medan.
Selama proses penyusunan proposal kegiatan ini, tentunya kelompok 19, selaku pihak
penulis mendapat arahan dan bimbingan penyusunan proposal. Untuk itu, kami sampaikan rasa
terima kasih sebesar-besarnya kepada:
Pihak tim penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih terdapat banyak,
kekurangan dalam penyusunan kata, struktur, maupun dari segi bahasa. Untuk itu, pihak penulis
memohon maaf sebesar-besarnya kepada para pembaca, dan mengharapkan kritikan dan saran
yang membangun, sebagai bentuk acuan agar pihak penulis menjadi lebih baik lagi ke depannya.
Pihak tim penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat, serta
para pembaca terhormat yang sudah meluangkan waktu untuk membaca proposal ini. Semoga
proposal ini boleh membantu menambah pengetahuan serta wawasan yang bermanfaat.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Oakley (1972), kesetaraan gender adalah sebagai perbedaan atau jenis
kelamin yang bukan biologis dan bukan kodrat Tuhan, akan tetapi memiliki harkat dan
martabat yang sama. Sedangkan menurut Caplan (1987), kesetaraan gender adalah
perbedaan perilaku antara laki-laki dan perempuan selain dari struktur biologis, sebagian
besar justru terbentuk melalui proses sosial dan interaksi sosial, serta kultural. Maka dapat
disimpulkan bahwa kesetaraan gender adalah persamaan hak dan peran antara pria dan
wanita dalam berbagai aspek kehidupan, baik dari segi bidang medis, bidang
perekonomian, bidang pendidikan, bidang sosial-budaya, bidang keagamaan, termasuk
bidang politik sekalipun. Kesamaan hak yang diperoleh mencakup hak dalam kemudahan
mengakses sumber daya, hak berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, hak untuk memegang
kendali, serta hak pemanfaatan suatu fasilitas atau sumber daya yang tersedia. Dalam
konteks kesetaraan gender, peran seseorang bergantung pada nilai-nilai dan norma-norma
yang berlaku secara turun-temurun dalam suatu masyarakat, serta dapat berubah seiring
berjalannya waktu.
Istilah kesetaraan gender muncul sebagai akibat dari adanya ketimpangan perlakuan
terhadap salah satu pihak, khususnya perempuan dengan pembatasan ruang gerak dalam
mencapai suatu tujuan. Pembatasan ini muncul dari kebiasaan-kebiasaan yang sudah
melekat dalam suatu masyarakat, kemudian diadopsi menjadi suatu norma yang dianggap
pantas, dan merupakan penyimpangan apabila dilanggar.
Remaja berada pada masa perkembangan fisik dan kognitif yang cenderung
gampang terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Pemahaman dan perilaku remaja yang
mungkin selama ini keliru tentang kesetaraan gender perlu diluruskan lewat edukasi akan
pentingnya kesadaran terhadap kesetaraan peran pria dan wanita.
Pentingnya pembangunan kesadaran ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat
yang bebas dari diskriminasi gender dan menghapus stereotip yang bersifat merugikan.
1
Dengan tingkat kesadaran yang tinggi terutama di kalangan remaja, lambat laun pola pikir
masyarakat yang menganut stereotip diskriminatif akan memudar, sehingga ketimpangan
gender dapat dicegah bahkan dihapus.
Pada kesempatan kali ini, kami akan melakukan sosialisasi ke sekolah tentang
pentingnya kesadaran akan kesetaraan gender di kalangan remaja. Latar belakang dari
dilakukannya sosialisasi ini adalah untuk memenuhi tugas berbasis proyek semester ganjil
dalam Mata Kuliah Wajib Kurikulum, berupa video pengabdian masyarakat dengan tema
“Gotong Royong Merawat Kebhinekaan sebagai Modal Dasar menuju Sumatera Utara
Maju, Aman, dan Bermartabat”, khususnya dalam konteks “Kesetaraan Gender”.
1.3. Tujuan
2
para peneliti, maka peneliti mengambil ruang lingkup yang sesuai, yaitu di SMK Negeri
10 Medan.
Berikut, dilampirkan pula denah lokasi kegiatan proyek penelitian yang akan
dilaksanakan oleh para peneliti, sebagai bentuk acuan untuk memperjelas di mana lokasi
penelitian akan dilaksanakan.
Penelitian ini dirancang dan dibuat dalam bentuk kegiatan sosialisasi ke sekolah
SMK Negeri 10 Medan. Sosialisasi ini dilakukan dengan mengangkat isu peran penting
kesadaran atas kesetaraan peran pria dan wanita di kalangan remaja. Sosialisasi untuk
3
proyek ini melibatkan seluruh anggota kelompok 19 Kesetaraan Gender yang berjumlah 20
orang, dan siswa kelas 11 SMK Negeri 10 Medan, dengan latar belakang yang
berbedabeda. Kegiatan sosialisasi ini juga akan diabadikan dan disajikan dalam bentuk
video dokumenter, sekaligus untuk memenuhi tugas berbasis proyek pada Mata Kuliah
Wajib Kurikulum (MKWK).
Berikut adalah sumber daya yang diperlukan dan estimasi biaya atau anggaran yang
diperlukan dalam pembuatan proyek berupa sosialisasi yang dilakukan di SMK Negeri 10
Medan, yang disajikan dalam Tabel 1.6.
2. Kamera 3 - -
3. Aplikasi edit 1 - -
4
Total Biaya Rp 600.000,-
b. Survei lokasi
c. Penyusunan proposal
d. Pengajuan proposal
2. Tahap pelaksanaan
a. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi
5
BAB II
6
2.2. Peran Wanita dan Pria
2.2.1 Peran Wanita dan Pria dalam Kesetaraan Gender
Pada prinsipnya, kesetaraan gender merupakan anggapan bahwa semua orang
berada pada kedudukan yang sama dan sejajar (adil), baik pria maupun wanita. Maka peran
kedua gender sangat diperlukan dalam mewujudkan kesetaraan gender. Diperlukan
penanaman pemahaman dan kesadaran secara intensif bahwa wanita juga mempunyai hak
untuk berkedudukan setara dengan pria. Di samping itu, penting bagi wanita untuk
mengetahui sejauh mana mereka dapat disetarakan dengan pria. Karena dalam hal tertentu
perempuan tidak bisa menduduki posisi pria dalam menjaga kehormatan dan melindungi
wanita itu sendiri.
2.2.2 Tujuan dan Manfaat Tercapainya Peran Wanita dan Pria dalam Kesetaraan
Gender
1. Menghilangkan budaya patriarki
Salah satu alasan mengapa budaya patriarki masih ada di Indonesia ialah karena
budaya ini telah mendarah daging dalam masyarakat, bahkan sebelum masyarakat
mengenal tulisan. Wanita dan pria dapat bersatu melawan budaya patriarki yang dimulai
dari lingkungan sekitar. Contoh sederhana penerapannya adalah dengan menormalisasikan
wanita menjadi seorang pemimpin sebuah komunitas.
2. Menghapus sikap misandri dan misogini
Peran wanita dan pria sangat penting untuk menghapus sikap misandri dan
misogini. Misandri adalah sindrom kebencian terhadap pria. Sebaliknya, misogini
merupakan sindrom kebencian terhadap wanita.
3. Memperoleh perlakuan yang sama dan adil dalam masyarakat
Kesetaraan gender diciptakan untuk mewujudkan perlakuan yang sama dan adil
dalam masyarakat. Perlakuan yang sama dan adil dalam masyarakat dapat memperkuat
kemampuan negara untuk berkembang.
4. Mengakhiri segala bentuk diskriminasi gender
7
Diskriminasi gender merupakan bentuk ketidakadilan dengan adanya perbedaan
sikap serta perlakuan kepada sesama manusia berdasarkan gender. Dengan mewujudkan
kesetaraan gender, diskriminasi dapat diakhiri.
Peran bersama pria dan wanita berpengaruh besar dalam mewujudkan kesetaraan
gender, serta dapat memberikan dampak positif sebagai berikut:
● Membantu menciptakan individu yang lebih produktif,
mandiri, dan berdaya tahan.
● Menciptakan kesepahaman peran terhadap wanita dan pria.
● Mewujudkan tata kehidupan baru yang lebih baik.
● Menunjang kemajuan dari berbagai aspek (pendidikan,
sosial, politik, dan lain-lain).
Gender
Kesetaraan
Indonesia maju
8
BAB III
9
3.2. Tempat dan Waktu Kegiatan
Tempat yang kami pilih untuk melakukan sosialisasi adalah lokasi yang berada di
sekolah SMK Negeri 10 Medan. Waktu pelaksanaan sosialisasi akan dilakukan pada
minggu keempat bulan November 2022.
10
Penyuluhan merupakan kegiatan mendidik suatu kelompok yang sudah
ditargetkan dengan memberi pengetahuan baru dan informasi, serta kemampuan kepada
mereka dengan harapan bisa membentuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan tujuan
awal kegiatan. Di sini peneliti bisa melihat langsung bagaimana respon dari partisipan
yang diikutsertakan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi meliputi pengumpulan data, berupa tulisan, gambar, atau
karyakarya monumental seseorang. Adapun dokumen yang dilampirkan dalam penelitian
ini berupa video/foto yang berisikan pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan observasi.
11
DAFTAR PUSTAKA
Apa itu data kualitatif? (2022, Februari 09). Diambil kembali dari algorit.ma:
https://algorit.ma/blog/data-kualitatif-adalah/ dapo.kemendikbud.go.id. (t.thn.)
dapo.kemendikbud.go.id:
https://dapo.kemdikbud.go.id/sekolah/DCD45769734DC82AD9D8
Dewayani, T. (t.thn.). Kartini dan Kesetaraan Gender, No One Left Behind. Diambil kembali
dari djkn.kemenkeu.go.id:
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13859/Kartinidan-Kesetaraan-Gender-
No-One-Left-Behind.html elearning.menlhk.go.id. (t.thn.).
Kesetaraan Gender (Gender Equality). Diambil kembali dari elearning.menlhk.go.id:
https://elearning.menlhk.go.id/pluginfile.php/854/mod_resource/content/1/analisis%20g
e nder/kesetaraan_gender_gender_equality.html
Fandy. (t.thn.). Pengertian Metode Observasi dan Contohnya. Diambil kembali dari
gramedia.com: https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-metode-observasi-
dancontohnya/
Intan, R. (t.thn.). Raden Intan Repository-UIN Raden Tntan Lampung. Diambil kembali dari
repository.radenintan.ac.id: http://repository.radenintan.ac.id/
Juliarnur. (2022, March 06). 5 Faktor Penyebab Permasalahan Isu Gender, Ini Penjelasannya.
Diambil kembali dari artikelsiana.com: https://artikelsiana.com/5-faktor-
penyebabpermasalahan-isu-gender-ini-penjelasannya/
iv
Maulidiantiputri, R. (2022, Juni 02). Manfaat Kesetaraan Gender untuk Menunjang Kemajuan
Pend. Diambil kembali dari kompasiana.com: https://www.kompasiana.com/
Mursidah, M. (2013). Pendidikan Berbasis Kesetaraan dan Keadilan Gender. sidah Mursidah.
Rahminawati, N. (t.thn.). Isu Kesetaraan Laki-Laki dan Perempuan (Bias Gender). media.neliti.
Riadi, M. (2019, April 9). Kesetaraan Gender - Teori, Peran dan Keadilan. Diambil kembali
dari kajianpustaka.com: https://www.kajianpustaka.com/2019/04/kesetaraan-
genderteori-peran-dan-keadilan.html
8e8efdc7bd1d52e0
Services.uii.ac.id. (2021, Maret 06). SDGs Tujuan 5 - Kesetaraan Gender (Gender Equality).
https://services.uii.ac.id/bpp/2021/03/06/sdgstujuan-5-kesetaraan-gender-gender-
equality/
umm.ac.id. (t.thn.). Tinjauan Pustaka 2.1 Konsep Gender. Diambil kembali dari
(t.thn.).
https://wageindicator-data-academy.org/countries/data-akademigarmen-indonesia-
bahasa/teknis-menganalisa-data-hasil-survei/pengertian-data
Zulkifli Ismail, M. P. (2020). Kesetaraan Gender Ditinjau dari Sudut Pandang Normatif dan
Sosiologis . Sasi.