Oleh :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Peyayang, kami
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya atas limpahan Rahmat dan KaruniaNya kepada kami
sehingga dapat menyelesaikan makalah Permasalahan Organisasi Dan Manajerial Dalam
Pelayanan Kebidanan ini.
Makalah ini merupakan hasil diskusi bersama kelompok kami. Di harapkan
makalah ini dapat menggambarkan permasalahan organisasi dan manajerial dalam pelayanan
kebidanan, walaupun dalam penyusunannya masih sangatlah sederhana. Kami sangat berharap
makalah kami dapat membantu para pembaca untuk lebih memahami tentang konsep materi
tersebut.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum dan sangat jauh dari sempurna. Kami
menyadari bahwa dengan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, apa yang telah kami buat ini
masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran dari sangat kami harapkan. Kepada
semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyusunan makalah ini, kami menyampaikan
banyak terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1
A. Latar Belakang ...............................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................2
C. Tujuan ..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................3
A. Pendekatan Pemecahan Masalah .....................................................3
B. Prioritas Masalah ...........................................................................11
C. Proses Pemecahan Masalah ...........................................................13
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 16
A. Kesimpulan...................................................................................16
B. Saran .............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………17
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang dinamis, ketidakterbatasan kebutuhan manusia
dan keterbatasan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhanya telah menghadapkan
manusia untuk hidup berorganisasi. hal ini didukung pula dengan karakteristik
manusia sebagai makhluk sosial yang tidak memungkinkan hidup wajar tanpa
berorganisasi. Organisasi telah dibentuk sejak manusia pertama hidup di muka bumi,
sekelompok manusia yang mempunyai orientasi dan tujuan yang relatif sama
berhimpun dan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam organisasi masalah
merupakan hal yang sering kali muncul dan tidak akan berhenti sendiri tanpa disertai
solusi untuk menyelesaikannya.
Organisasi berusaha mempermudah manusia dalam menjalani hidup didunia
dengan memanfaatkan segela kelebihan yang terdapat di dalam organisasi. Untuk
menyelesaikan masalah, ketika dipikirkan orang banyak, maka segala masalah apapun
akan mudah terselesaikan, dibanding satu orang yang memikirkannya. Satu demi satu
persoalan akan selesai, tatkala dikerjakan secara gotong royong. Tak salah pepatah
mengatakan “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.”
Faktor penentu terbentuknya organisasi adalah manusia sedangkan faktor yang
berkaitan dengan kerja adalah kemampuan untuk bekerja, kemampuan untuk
mempenaruhi orang lain dan kemampuan melaksanakan asas-asas atau prinsip-prinsip
organisasi. Permasalahan yang kompleks sering terjadi pada organisasi yang pada
akhirnya secara tidak langsung menuntut seorang leader/manager untuk membuat
sebuah keputusan. Pada saat ini suatu pendekatan sistematis untuk pemecahan
masalah telah diciptakan yang terdiri dari tiga jenis usaha :Persiapan, definisi dan
solusi.
Dalam mempersiapkan pemecahan masalah, leader/manajer memandang
organisasi sebagai suatu sistem dengan memahami lingkungan dan mengidentifikasi
sub sistem -subsistem dalam organisasi. Dalam mendefinisikan masalah,
manajer/leader bergerak dari tingkat sistem ke subsistem dan menganalisis bagian-
bagian sistem menurut suatu urutan tertentu. Dalam memecahkan masalah
manajer/leader mengidentifikasi berbagai solusi alternative, mengevaluasinya,
1
memilih yang terbaik, menerapkannya, dan membuat tindak lanjut untuk memastikan
bahwa solusi itu berjalan sebagaimana mestinya.
Dalam pelayanan kebidanan, manajemen adalah proses pelaksanaan
pemberian pelayanan kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada klien
dengan tujuan menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak, kepuasan pelanggan dan
kepuasan bidan sebagai provider. Bidan sebagai seorang pemberi layanan kesehatan
(health provider) harus dapat melaksanakan pelayanan kebidanan dengan
melaksanakan manajemen yang baik. Dalam hal ini bidan berperan sebagai seorang
manajer, yaitu mengelola atau memanage segala sesuatu tentang kliennyasehingga
tercapai tujuan yang di harapkan.
Dalam mempelajari manajemen kebidanan di perlukan pemahaman mengenai
dasar-dasar manajemen sehingga konsep dasar manajemen merupakan bagian penting
sebelum kita mempelajari lebih lanjut tentang manajemen kebidanan. Akar atau dasar
manajemen kebidanan, adalah ilmu manajemen secara umum. Dengan mempelajari
teori manajemen, maka diharapkan bidan dapat menjadi manajer ketika mendapa
tkedudukan sebagai seorang pimpinan, dan sebaliknya dapat melakukan pekerjaan
yang baik pula ketika bawahan dalam suatu sistem organisasi kebidanan. Demikian
pula dalam hal memberikan pelayanan kesehatan pada kliennya, seorang bidan
haruslah menjadi manager yang baik dalam rangka pemecahan, masalah dari klien
tersebut.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Bagaimana pendekatan pemecahan masalah yang meliputi definisi, usaha dan
solusi?
2. Bagaimana menentukan prioritas masalah?
3. Bagaimana proses pemecahan masalah dengan pendekatan Edgar H. Schein’s?
C. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah:
1. Untuk memahami pendekatan pemecahan masalah yang meliputi definisi, usaha
dan solusi
2. Untuk memahami menentukan prioritas masalah
3. Untuk memahami proses pemecahan masalah dengan pendekatan Edgar H. Schein’s
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
berarti baa organisasi itu bergerak mengadakan pembagian pekerjaan.
Misalnya pimpinan harus ditempatkan di bagian yang strategis.
c) Hakekat Oragnisasi menurut Edgar H. Shein dalam bukunya the
Psykologi of Organization (1982) organisasi adalah Koordinasi yang
direncanakan mengenai kegiatan-kegiatan sejumlah orang untuk
mencapai tujuan bersama melalui pembagian kerja dan fungsi
berdasarkan tingkatan otoritas (kewenangan) dan tanggungjawab.
Dengan definisi ini, pada hakekatnya dalam sebuah organisasi
diperlukan sejumlah pesyaratan atau gagasan, antara lain:
a. Bahwa Organisasi memerlukan pengembangan dan pemeliharaan
koordinasi.
b. Bahwa didalam organisasi terdapat tujuan bersama yang
pencapaianya harus di upayakan semaksimal mungkin.
c. Di dalam Organisasi tedapat pembagian kerja (division of labor).
d. Seluruh kegiatan dalam organisasi harus menciptakan keterpaduan
(integration), menekankan bahwa objek koordinasi pada dasarnya
bukan orang tetapi kegiatan atau pekerjaan.
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa dalam setiap
organisasi terdapat tiga unsur dasar yaitu Orang-orang, Kerjasama dan Tujuan
yang hendak dicapai. Organisasi juga harus memiliki lima fenomena penting
yaitu :
1. Organisasi harus mempunyai tujuan.
2. Organisasi harus mempunyai program, kegiatan strategi dan metode untuk
mencapai tujuan organisasi.
3. Organisasi harus mempunyai pimpinan atau manajer yang bertanggung
jawab terhadap organisasi itu dalam mencapai tujuan.
4. Organisasi itu terdiri dari dua orang atau lebih.
5. Organisasi itu harus ada kerjasama.
4
bulat melalui kewenangan, koordinasi, dan pengawasan dalam usaha mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Dari beberapa pengertian organisasi dapat
disimpulkan bahwa setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu
orang-orang (sekumpulan orang), kerja sama, dan tujuan yang ingin dicapai.
Jadi organisasi merupakan saran untuk melakukan kerja sama antara
sekumpulan dalam rangka mencapai tujuan bersama dengan mendayagunakan
sumber daya yang dimiliki.
b) Manajemen
Manajemen berasal dari kata manage atau managiare (romawi
kuno) berarti melatih dalam melangkahkan kaki. Manajemen adalah proses
pengaturan berbagai sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan yang
sudah ditentukan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi tertentu.
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta
penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan
bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-
tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Menurut James A.F.
Stoner dalam bukunya Management mengemukakan manajemen adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha
para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan beberapa pengertian
manajemen diatas, dapat dikatakan bahwa manajemen memiliki beberapa
ciri-ciri sebagai berikut :
1. Manajemen diarahkan untuk mencapai tujuan.
2. Manajemen sebagai proses : perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengarahan, dan pengawasan.
3. Dalam manajemen tersedia sumber daya manusia, material, dan sumber
daya lain.
4. Mendayagunakan atau menggerakkan sumber daya secara efisien dan
efektif.
5. Terdapat orang yang menggerakkan sumber daya tersebut (manajer).
5
6. Penerapan manajemen berdasarkan ilmu, seni, atau keahlian yang harus
dimiliki manajer.
c) Masalah
Masalah adalah suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan
kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar biasa. Jadi pemecahan
masalah berarti tidakan member respon terhadap masalah untuk menekan
akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya. Pentingnya
pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan
tetapi pada konsekuensinya..
Di bawah ini adalah beberapa pengertian masalah secara umum :
1. Pengertian masalah yang pertama adalah suatu hambatan atau kendala
dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan.
2. Maksud dari masalah yang kedua adalah suatu keadaan yang akan
membuat kita tidak yakin (tidak percaya diri), ragu ragu, bingung dan
cemas.
3. Definisi dari masalah yang ketiga adalah suatu kesenjangan atau perbedaan
antara sesuatu yang diinginkan dengan kenyataan.
4. Pengertian dari masalah yang ke-empat adalah suatu perbuatan/tindakan
penyimpangan dari norma atau aturang yang berlaku di daerah tersebut
5. Maksud dari masalah yang kelima adalah suatu kesusaha atau kesulitan
yang akan menggerakkan seseorang untuk mengatasi atau memecahkan
kesulitan tersebut, masalah harus dirasakan sebagai suatu tantangan atau
rintangan yang harus diatasi atau dilalui. Masalah harus tampak penting,
realistis dan ada gunanya untuk dipecahkan.
Definisi Masalah menurut para ahli :
1. Irmansyah Effendi
Masalah adalah pelajaran ketika anda sadar sebagai kesadaran jiwa, anda
dapat melihat dengan mudah berbagai kelemahan dan masalah dalam
hidup anda.
2. Hudojo
Masalah merupakan pertanyaan kepada seseorang yang mana orang itu
tidak memiliki hukum yang dapat digunaka dengan segera untuk
menemukan jawatan dari pertanyaan tersebut.
6
3. Abdul Cholil
Masalah adalah bagian kecil dari kehidupan. Setiap manusia pasti
pernah memiliki dan menghadapi masalah baik yang berasal dari diri
sendiri maupun yang bersumber dari orang lain.
4. Richard Carson
Masalah adalah tempat terbaik untuk melatih diri sehingga hati menjadi
lebih terbuka. Masalah merupakan bagian penting yang harus ada dalam
kehidupan kita.
d) Alternatif Pemecahan Masalah
Kata alternatif menurut kamus besar bahasa Indonesia mempunyai arti
yaitu pilihan diantara dua atau berbagai kemungkinan. Sedangkan pemecahan
masalah adalah suatu metode dimana didalamnya berupaya untuk menemukan
jalan keluar, penyelesaian ataupun jawaban dari sebuah masalah. Jadi,
alternative pemecahan masalah adalah pilihan diantara dua atau berbagai
kemunkinan solusi jalan keluar ataupun penyelesaian suatu permasalahan.
Sehingga mencari dan menentukan alternatif pemecahan masalah adalah suatu
upaya penemuan solusi atau jalan keluar terhadap suatu masalah yang
didasarkan atas dua atau lebih pilihan dimana pilihan tersebut dikumpulkan
terlebih dahulu sebelum diputuskan untuk dijadikan solusi dalam penyelesaian
suatu masalah.
e) Pelayanan Kebidanan
Pelayanan Kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung
jawab praktik profesi Bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan
meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan
keluarga dan masyarakat. Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan
keluarga dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas.
Pelayanan Kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh Bidan
sesuai dengan kewenangan yang diberikannya dengan maksud meningkatkan
kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga berkualitas,
bahagia dan sejahtera.
Sasaran Pelayanan Kebidanan adalah individu, keluarga, dan masyarakat yang
meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan.
7
Layanan Kebidanan dapat dibedakan menjadi :
1.) Layanan Kebidanan Primer ialah Layanan Bidan yang sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Bidan.
2.) Layanan Kebidanan Kolaborasi
3.) Layanan Kebidanan Rujukan
2. USAHA PERSIAPAN
Usaha persiapan yaitu mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah
dengan menyediakan orientasi sistem. Usaha persiapan yang harus dilakukan :
1) Memandang perusahaan sebagai suatu sistem. Mampu melihat perusahaan
anda sebagai suatu sistem.
2) Mengenal sistem lingkungan. Hubungan perusahaan dengan lingkungan juga
penting.
3) Mengidentifikasi subsistem-subsistem perusahaan
4) Subsistem-subsistem utama perusahaan juga perlu diidentifikasi, dan
subsistem tersebut dapat mengambil beberapa bentuk.
8
definisi dan usaha pemecahan masalah paling sedikit membutuhkan satu
keputusan.
3. USAHA DEFINISI
Upaya definisi pertama-tama mencakup kesadaran bahwa suatu masalah ada
atau tidak ada (identifikasi masalah) dan kemudian cukup mempelajarinya untuk
mencari solusi (pemahaman masalah). Upaya definisi mencakup dua langkah:
1) Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem
Ketika manajer berusaha memahami masalah, analis mulai dengan sistem
yang menjadi tanggung jawab manajer. Sistem itu dapat berupa perusahaan
atau salah satu unitnya. Analis kemudian bergerak menuruni hirarki sistem,
tingkat demi tingkat.
2) Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu.
a. Elemen satu : Mengevaluasi standar. Standar kinerja untuk suatu sistem
biasanya dinyatakan dalam bentuk rencana, anggaran, dan kuota.
a) Standar harus sah
b) Standar harus realistis
c) Standar harus dimengerti
d) Standar harus terukur
b. Elemen dua : Membandingkan output sistem dengan standar. Setelah
manajer puas dengan standar tersebut, ia kemudian mengevaluasi output
sistem dengan membandingkannya dengan standar.
c. Elemen tiga : Mengevaluasi manajemen. Suatu penilaian kritis dilakukan
atas manajemen sistem dan struktur organisasi.
d. Elemen empat : Mengevaluasi pengolahan informasi. Kebutuhan itu harus
diidentifikasi dan suatu sistem informasi yang memadai harus dirancang
dan diterapakan.
e. Elemen lima : Mengevaluasi input dan sumber daya input. Bila tingkat
analisis sistem ini tercapai, sistem konseptual tidak lagi merupakan
persoalan, dan permasalahan ada pada sistem fisik.
f. Elemen enam : Mengevaluasi proses transformasi. Prosedur dan praktek
yang tidak efisien mungkin menyebabkan kesukaran dalam mengubah
input menjadi output.
9
g. Elemen tujuh : Mengevaluasi sumber daya output. Elemen masalah (dalam
hal ini, manajemen) harus dimengerti segera setelah teridentifikasi.
Hakikat kekurangmampuan manajemen harus ditelusuri. Salah satu tugas
yang paling pentign dihadapi oleh manajer adalah definisi masalah.
4. USAHA SOLUSI
Usaha solusi pemecahan masalah :
a. Mengidentifikasi pemecahan pengganti
Manajer mengidentifikasi bermacam-macam cara untuk memacahkan
permasalahan yang sama. Hal ini lebih mudah bagi manajer berpengalaman
yang dapat menerapkan solusi-solusi yang telah berhasil di masalalu, tetapi
kreativitas dan institusi juga berperan penting. Manajer jarang berusaha
memecahkan masalah sendirian tetapi menerima bantuan dari manajer lain.
Para pemecah masalah sering terlibat dalam tukar pikiran (brainstroming),
suatu kegiatan informal yang para anggotanya mengungkapkan pandangan
mereka, lalu didiskusikan. pendekatan yang lebih formal disebut sesi JAD
(Join Application Design) merupakan rancangan aplikasi bersama dan
pendekatan sistem pendukung keputusan secara berkelompok (group decision
support sistem) untuk mememcahkan masalah. Diskusi kelompok diarahkan
oleh seorang pemimpin, dan dicatat secara tertulis oleh juru tulis.
b. Mengevaluasi pemecahan pengganti
Semua alternatif harus dievaluasi dengan menggunakan criteria evaluasi
yang sama, yang mengukur seberapa baik suatu alternatif dapat memecahkan
masalah. Walau kriteria evaluasi dapat meyediakan banyak jalan menuju
solusi masalah, ukuran dasarnya adalah seberapa jauh suatu alternatif
memampukan sistem untuk mencapai tujuannya keuntungan dan kerugian dari
tiap alternatif perlu dipertimbangkan.
c. Menentukan pemecahan yang terbaik
Setelah mengevaluasi berbagai alternatif, selanjutnya perlu memilih satu
alternatif yang tampak terbaik. Mintzberg mengemukakan tiga cara yang dapat
dilakukan manajer dalam menentukan pilihan yang baik :
1) Analisis : evaluasi pilihan yang sistematik, dengan mempertimbangkan
akibatnya pada tujuan organisasi.
10
2) Keputusan atau ketetapan : proses mental dari seorang manajer.
3) Penawaran : negosisi antara beberapa manajer.
d. Menerapkan pemecahan
Masalah tidak dapat hanya dipecahkan dengan penentuan atau pemilihan
pemecahan yang terbaik. Pemecahan tersebut perlu diterapakan.
e. Tindak lanjut
Untuk memastikan bahwa pemecahan tersebut efektif manajer harus
melakukan tindak lanjut untuk memastikan bahwa pemechan dapat mencapai
penampilan yang direncanakan. Mungkin pemecahan tersebut diharapkan
dapat menurunkan biaya operasi, namun penurunan initidak pernah dialami.
Maka, kemudian kita perlu mencari penyebabnya. Oleh karena itu, manajer
harus tetap dengan pemecahan tersebut sampai dapat dipastikan bahwa
masalah dapat dipecahkan.
B. PRIORITAS MASALAH
Menetapkan Prioritas Masalah :
Yang paling terpenting dalam perencanaan adalah yang menyangkut proses
perencanaan (process of planning). Adapun yang dimaksud dengan proses perencaan
disini adalah langkah–langkah yang harus dilakukan dalam menyusun suatu rencana
Untuk bidang kesehatan, langkah–langkah yang sering dipergunakan adalah
mengikuti prinsip lingkaran pemecahan masalah (problem solving cyde). Sebagai
langkah utama dilakukan upaya menetapkan prioritas masalah (problempriority).
Adapun yang dimaksudkan dengan masalah disini ada kesenjangan antara apa yang
ditemukan (what is) dengan apa yang semestinya (what should be). Untuk dapat
menetapkan prioritas masalah dengan teknik kajian data, ada beberapa kegiatan yang
harus dilakukan. Kegiatan yang dimaksud adalah :
1. Melakukan pengumpulan data
Kegiatan pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan data. Adapun yang
dimaksud dengan data disini adalah hasil dari suatu pengukuran dan pengamatan.
Agar data yang dikumpulkan tersebut dapat menghasilkan kesimpulan tentang
prioritas masalah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
a. Jenis data
11
Jenis data yang harus dikumpulkan banyak macamnya, sekedar pegangan dapat
dipergunakan pendapat Blum (1976) yang membedakan data kesehatan atas 4
macam yakni data tentang perilaku (behaviour), lingkungan (environment),
pelayanan kesehatan (health services), dan keturunan.
Kesehatan : data terakhir yang perlu dikumpulkan adalah tentang keadaan
kesehatan penduduk. Secara umum data kesehatan dapat dibedakan atas tiga
macam yakni :
Data yang menunjuk status kesehatan penduduk, seperti angka kematian,
angka harapan hidup rata-rata, angka penyakit dan sebagainya yang seperti
ini.
Data yang menunjukan keadaan kesehatan lingkungan pemukiman,seperti
presentase penduduk yang mempunyai sumber air bersih, mempunyai
jamban,mempunyai tempat sampah, mempunyai rumah sehat, dan lain
sebagainya seperti ini.
Data yang menunjuk keadaan fasilitas dang pelayanan kesehatan seperti
rasio penduduk atau sarana kesehatan, jumlah dokter, jumlah paramedik,
jumlah kunjungan ,luas cakupan,jumlah dan pemakaian tempat tidur dan
lain-lain yang seperti ini.
b. Sumber data
Apabila jenis data yang akan dikumpulkan telah ditetapkan lanjutkanlah
dengan menetapkan sumber data yang akan dipergunakan. Untuk ini ada tiga
sumber data yang dikenal yakni sumber data primer ( contohnya hasil
pemeriksaan atau wawancara secara langsung dengan masyarakat) sumber data
sekunder ( contohnya laporan bulanan puskesmas dan kantor kecamatan)
sumber data tersier ( contohnya hasil publikasi bahan-bahan resmi seperti
kantor statistik, dinas kesehtan dan kantor kabupaten).
c. Jumlah responden
Jika kemampuan tersedia dengan cukup, kumpulkan data dengan lengkap
dalam arti mencakup seluruh penduduk. Dalam praktek sehari-hari,
pengumpulan data secara total ini sulit dilakukan. Lazimnya diambil data dari
sebagian penduduk saja.
d. Cara mengambil sampel
12
Jika jumlah sampel telah ditentukan, lanjutkan dengan menetapkan cara
pengambilan sampel. Untuk ini ada empat cara pengambilan sampel yang
dikenal yakni cara simple random sampling,systematic random sampling,
stratified random sampling dan clustur random sampling.
e. Cara mengumpulkan data
Ada empat macam yakni wawancara, pemeriksaan, pengamatan (observasi)
serta peran serta (partisipasi).
2. Melakukan pengolahan data
Kegiatan kedua yang harus dilakukan adalah mengolah data yang telah
dikumpulkan. Adapun yang dimaksud dengan pengolahan data disini ialah
menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang
dimilikinya. Cara pengolahan data secara umumdapat dibedakan atas tiga macam
yakni secara manual, mekanikal, serta elektrikal.
3. Melakukan penyajian data
Menyajikan data yang telah diolah, ada tiga macam yakni secara tekstural,tabular
dan grafikal.
4. Memilih prioritas masalah
Hasil penyajian data akan menampilkan berbagai masalah. Apakah berbagai
masalah ini perlu diselesaikan? Tidak perlu. Pertama karena antara masalah
mungkin terdapat keterkaitan yang perlu dilakukan hanya menyelesaikan masalah
pokok saja. Masalah lainnya akan selesai dengan sendirinya. Kedua karena
kemampuan yang dimiliki oleh organisasi selalu bersifat terbatas. Dalam keadaan
yang seperti ini lanjutkan kegiatan dengan memilih prioritas masalah untuk ini
banyak cara pemilihan yang dapat dipergunakan. Cara yang dianjurkan adalah
memakai kriteria yang dituangkan dalam bentuk matriks. Dikenal dengan nama
teknik kriteria matrik ( criteria matrix technique).
13
Berikut merupakan langkah-langkah terstruktur yang disarankan oleh Edgar
H.Schein yang dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan organisasi dan
manajerial dalam pelayanan kebidanan :
1. Definisikan Masalah
Langkah pertama untuk pemecahan masalah yang terstruktur adalah mendefinisikan
atau mengidentifikasi masalah untuk mengetahui akar penyebabnya. Selain itu,
dengan mendefinisikannya, urgensi dari masalah tersebut pun akan cepat diketahui.
Apakah penting untuk diselesaikan segera atau bisa ditunda. Dalam proses
identifikasi masalah, kita harus mengajukan berbagai pertanyaan sedetail mungkin
hingga menemukan jawaban yang dicari. Metode yang bisa digunakan adalah
rumus 5W1H, yaitu what, who, where, when, which one, dan how.
2. Brainstorming
Saat melakukan metode brainstorming, kita harus menghilangkan asumsi-asumsi
dan mengedepankan rasionalitas untuk menemukan solusi seperti yang diinginkan.
Intinya, harus melihat permasalahan yang terjadi secara objektif, bukan subjektif.
Pada saat brainstorming dilakukan, Ajaklah kolega atau anggota tim dari
departemen lain yang lebih berkompeten untuk berdiskusi. Hal ini, bermanfaat agar
mendapatkan perspektif yang lebih luas, serta solusi yang beragam. Jangan lupa,
gunakan juga mind mapping kreatif untuk menuliskan data, fakta atau informasi
yang terkumpul dari hasil diskusi.
3. Pemilihan dan Pengembangan
Setelah proses sumbang saran berhasil dilalui, pilihlah solusi yang tepat
berdasarkan hasil musyawarah dan kesepakatan seluruh anggota tim. Namun,
sebelum menerapkan solusi tersebut, kita juga harus mempertimbangkan
konsekuensi yang akan muncul. Baik itu jangka panjang maupun jangka pendek.
Secara tidak langsung, kita sedang belajar kiat menghadapi setiap masalah dengan
tenang. Untuk itu, pilihlah beberapa solusi yang dirasa sesuai dengan permasalahan
yang terjadi sebagai cadangan jika solusi pertama tidak berjalan sesuai harapan. Hal
ini juga akan menghemat waktu kita, karena tidak perlu melakukan pertemuan
ulang untuk mencari solusi yang baru lagi.
4. Tindakan
Pemilihan dan pengembangan solusi, kemudian diimplementasikan dan dipantau
keseluruhan agar dapat diukur seberapa efektif solusi yang diterapkan. Jika solusi
yang dieksekusi tidak dapat menyelesaikan masalah dengan baik, kita dapat
14
mengulang langkah-langkah sebelumnya dan menemukan solusi lain yang lebih
efektif. Berusahalah untuk menjalankan solusi dengan risiko rendah demi tujuan
jangka panjang perusahaan. Sebelum menindaklanjuti solusi yang akan dieksekusi,
dengarkan dan pertimbangkan saran dari berbagai pihak. Mengapa harus seperti itu?
Karena solusi yang akan dijalankan harus mampu memuaskan semua pihak. Jadi,
terima perbedaan yang ada dalam proses diskusi untuk mencari jalan keluar paling
tepat. Langkah ini pun akan membantu untuk semakin cerdas menganalisis
permasalah dan jitu dalam pengambilan keputusan.
5. Penilaian/evaluasi
Setelah mengimplementasikan, kita perlu mengevaluasi solusi yang dijalankan.
Mulailah dari menanyakan kepada tim seberapa efektif solusi tersebut, sehingga
dapat menghindari masalah yang sama. Selain itu, kita dapat melakukan
dokumentasi dari awal proses pemecahan masalah untuk bahan pembelajaran
dengan tim selanjutnya. Dokumentasi ini nantinya akan mendukung proses evaluasi
setelah solusi tersebut diterapkan. Langkah akhir dari proses manajemen kebidanan
adalah evaluasi. Evaluasi adalah tindakan pengukuran antara keberhasilan dan
rencana. Jadi tujuan evaluasi didalam manajemen kebidanan adalah untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan kebidanan yang dilakukan.
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam memecahkan masalah kita perlu mengidentifikasi berbagai solusi alternative,
mengevaluasinya, memilih yang terbaik, menerapkannya, dan membuat tindak lanjut
untuk memastikan bahwa solusi itu berjalan sebagaimana mestinya. Pemecahan masalah
adalah salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap karyawan. Kemampuan
ini akan membantu dalam mengidentifikasi masalah dan menemukan solusi yang tepat.
Kita dapat menggunakan beberapa langkah dalam menyelesaikan masalah dalam
pelayanan kebidanan, seperti yang diusulkan oleh Edgar H. Schein, yaitu definisikan
masalah, brainstorming, pemilihan dan pengembangan, tindakan, dan evaluasi. Langkah
akhir dari proses manajemen kebidanan adalah evaluasi. Evaluasi adalah tindakan
pengukuran antara keberhasilan dan rencana. Jadi tujuan evaluasi didalam manajemen
kebidanan adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan kebidanan yang
dilakukan.
B. SARAN
Setelah mengetahui dan memahami konsep permasalahan organisasi dan manajerial
ini diharapkan mahasiswa mampu menerapkan dalam pelayanan kesehatan khususnya
bidang kebidanan secara profesional.
16
DAFTAR PUSTAKA
17