OLEH KELOMPOK 5:
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia dan berkatnya-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Meskipun banyak kesulitan dalam membuat
makalah ini, namun berkat penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu.
Sejalannya kurikulum dan materi kuliah komunikasi dan konseling dalam praktik kebidanan maka
mahasiswa ditugaskan untuk membuat makalah Prinsip-prinsip Hubungan Antar Manusia. Makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas belajar tersebut. Kiranya makalah ini dapat memberikan manfaat
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca. Penulis berharap akan ada yang mengembangkan
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
5. Contoh kasus........................................................................11
2.1 Kesimpulan...........................................................................14
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era globalisasi yang terjadi saat ini selalu mengantarkan umat manusia kepada kemajuan.
Kemajuan inilah yang menyebabkan timbulnya kecenderungan manusia untuk tergabung dalam
sebuah organisasi. Keinginan untuk mencapai tujuan bersama dengan menggunakan daya
semaksimal mungkin adalah hal yang ditawarkan dalam sebuah organisasi. Suatu organisasi dapat
bertahan dan berjalan dengan baik dan lancar apabila dilakukan dengan suatu proses manajemen.
Konsep dasar manajemen sebetulnya sama usianya dengan kehidupan manusia, mengapa demikian
karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa terlepas dari prinsip-
prinsip manajement. Ilmu manajemen ilmiah dimulai di Eropa barat dan Amerika. Di negara-negara
tersebut sedang dilanda revolusi industri dengan perubahan-perubahan dalam pengelolaan produksi
yang efektif dan efisien. Hal ini disebabkan masyarakat sudah semakin maju dengan kebutuhan
Bidan sebagai seorang pemberi layanan kesehatan (health provider) harus dapat
melaksanakan pelayanan kebidanan dengan melaksanakan manajemen yang baik. Dalam hal ini
bidan berperan sebagai seorang manajer, yaitu mengelola atau memanage segala sesuatu tentang
kliennya sehingga tercapai tujuan yang di harapkan. Dalam mempelajari manajemen kebidanan di
perlukan pemahaman mengenai dasar – dasar manajemen sehingga konsep dasar manajemen
merupakan bagian penting sebelum kita mempelajari lebih lanjut tentang manajemen kebidanan.
Akar atau dasar manajemen kebidanan, adalah ilmu manajemen secara umum. Dengan
mempelajari teori manajemen, maka diharapkan bidan dapat menjadi manajer ketika mendapat
kedudukan sebagai seorang pimpinan, dan sebaliknya dapat melakukan pekerjaan yang baik pula
ketika bawahan dalam suatu system organisasi kebidanan. Demikian pula dalam hal memberikan
pelayanan kesehatan pada kliennya, seorang bidan haruslah menjadi manager yang baik dalam
Untuk itu kita perlu mengenal terlebih dahulu pemahaman mengenai ilmu manajemen
secara umum, teori – teori manajemen, fungsi – fungsi manajemen, dan bahkan manajemen skill.
Manajemen kebidanan adalah suatu metode proses berfikir logis sistematis. Oleh karena itu
manajemen kebidanan merupakan alur pikir bagi seorang bidan dalam memberikan arah/kerangka
Manajemen kebidanan mempunyai peran penting dalam menunjang kerja seorang bidan
B. Tujuan Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
a. Definisi
Organisasi berasal dari kata “organom”. Dalam bahasa Yunani berarti alat.
1. Chester I. Barnad (1938) menyatakan bahwa organisasi adalah sistem kerja sama antara dua
2. James D. Mooney menyatakan bahwa organisasi adalah setiap bentuk kerja sama untuk mencapai
tujuan bersama.
3. Dimock menyatakan bahwa organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-bagian
yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui
kewenangan, koordinasi, dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan.
(Wikipedia.com).
Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Organisasi
pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimaan orang-orang berkumpul, bekerjasama
secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam
memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-prasarana, data
dan lain sebagainya yang digunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
(Juliana, 2012).
Menurut Keith Davis (dalam Juliana, 2012) ada tiga unsur penting partisipasi, sebagai berikut:
1. Unsur pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan
mental dan perasaan, lebih daripada semata-mata hanya keterlibatan secara jasmaniah.
2. Unsur kedua adalah kesediaan memberi suatu sumbangan untuk mencapai tujuan kelompok.
3. Unsur ketiga adalah unsur tanggungjawab. Unsur tersebut merupakan segi yang menonjol menjadi
anggota.
Tujuan adalah suatu hasil akhir, titik akhir atau segala sesuatu yang akan dicapai. Sebelum
organisasi menentukan tujuannya, terlebih dahulu menetapkan visi dan misi organisasi.
1. Visi merupakan pernyataan untuk memandang masa depan organisasi dalam perspektif yang lebih
memaksimalkan kegiatan serta keputusan. Di dalam misi ini akan mencakup identitas produk, pasar
dan pandangan teknologi dari organisasi dan meliputi maksud, desain dan arah tujuan yang
memberikan indikasi karakter fundamental dan peran organisasi. Menurut Pierce dan David,
c. Domain geografis
d. Teknologi inti
f. Filosofi perusahaan
1. Suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi bermaksud untuk
merealisasikan
2. Pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang dimana organisasi sebagai kolektifitas
tujuan yaitu :
a. Tujuan kemasyarakatan, yaitu tujuan organisasi yang berkenaan dengan kelas-kelas organisasi
jasa-jasa bisnis.
c. Tujuan sistem, yaitu tujuan organisasi yang melaksanakan fungsi organisasi yang tidak tergantung
d. Tujuan produk, yaitu tujuan organisasi yang bergerak untuk tujuan produk tertentu, berbagai
e. Tujuan turunan, yaitu tujuan organisasi yang digunakan untuk meletakkan kekuasaanya dalam
1. Prinsiple of Organisasi ( Azas Tujuan Organisasi ) Menurut azas ini organisasi harus jelas dan
memberi pelayanan publik ( publik organization ) Hal ini bagian penting dalam menentukan
struktur organisasi
2. Priciple Unity of Obyective ( azas kesatuan tujuan ) Menurut asas ini, didalam suatu
organisasi harus ada kesatuan tujuan yang ingin dicapai. Organisasi secara keseluruhan dan tiap-
3. Principle of Unity of commando ( azas kesatuan perintah ) azas ini hendaknya setiap bawahan
menerima perintah ataupun memberikan pertanggungjawaban hanya kepada satu orang atasan.
dapat memimpin secara efektif sejumlah bawahan tertentu. Misalnya 3 orang sampai dengan 9
orang. Jumlah bawahan ini tergantung kecakapan dan kemampuan manager yang bersangkutan.
sekelomok orang lain agar pencapaiantujuan leboh efektif. Pendelegasian harus jelas sehingga
mengetahui wewenangnya.
6. Principle of parity of authority and reponsibility ( azas kewenangan dan tanggung jawab). Azas ini
dengan tanggung jawab yang timbul karenanya harus sama besarnya. Misalkan wewenang yang
7. Principle of Responsibility : (azas tanggung jawab). Menurut azas ini, pertanggungjawaban dari
bawahan terhadap atasan harus sesuai dengan garis wewenang ( line authority ) dan pelimpahan
wewenang. Seseorang hanya bertanggung jawab kepada orang yang memberikan tanggung jawab.
8. Principle of departementation ( principle of devision of work ) = azas pembagian kerja. Menurut
azas ini, pengelompok tugas-tugas, pekerjaan-pekerjaan atau kegiatan yang sama ke dalam satu
unit kerja ( departemen) hendaknya didasarkan atas eratnya hubungan pekerjaan tersebut.
9. Principle of personnel placement ( azas penempatan personalia ) Menurut azas ini, hendaknya
penempatan orang-orang pada setiap jabatannya harus didasarkan atas kecakapan, keahlian, dan
ketrampilannya ( the right man, in the right job ), oleh karena itu harus dilakukan seleksi sesuai
dengan kebutuhan.
10. Principle of scalar chain ( azas jenjang berangkai ) : Saluran perintah dari atas kebawah harus
merupakan mata rantai vertikal yang jelas dan tidak terputus dan sebaiknya menempuh jarak yang
11. Princip of effiiciency ( asas efisiensi ) Suatu organisasi dalam mencapai tujuannya harus dapat
13. Priciple of coordination : ( asas koordinasi ) Asas ini merupakan tindakan lanjut dari asas-asas
segala tindakan
Jenis-Jenis Organisasi
1. Organisasi garis
Merupakan bentuk organisasi yang tertua, paling sederhana, organisasinya terbilang masih kecil,
jumlah karyawan masih sedikit sehingga saling mengenal satu sama lain dengan baik dan
Bentuk organisasi ini dipakai oleh organisasi besar, cakupan kerjanya luas, bidang tugas yang
dikerjakan beraneka ragam dan rumit kemudian karyawan yang dimiliki banyak.
3. Organisasi fungsional
Bentuk organisasi yang dibentuk atas dasar fungsi-fungsi yang dijalankan, organisasi ini di
terapkan pada perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan secara jelas.
4. Organisasi panitia
Organisasi yang terbentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah
organisasi tersebut.
1. Organisasi Proyek
Organisasi yang membentuk tim-tim spesialisasi untuk mencapai tujuan khusus, manajer proyek
mempunyai wewenang untuk memimpin para anggota tim selama jangka waktu proyek, jika telah
2. Organisasi Matrik
Organisasi ini seraya dengan organisasi proyek namun yang membedakannya dengan proyek
adalah organisasi matriks dimana karyawan memiliki dua atasan yang memiliki wewenang berbeda.
1. Organisasi kemasyarakatan/sosial
2. Organisasi kemahasiswaan
3. Organisasi politik
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi(pesan, ide, gagasan)dari satu pihak
kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhui diantara keduanya.Pada umumnya,
komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata(lisan)yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak.Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti leh keduanya, komunikasi dapat
tersenyum, menggelemgkan kepala dan mengngkat bahu.Cara seperti ini disebut komunikasi
instruksi.Bagi masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah informasi kesehatan sangat dibutuhan
Edukasi kesehatan pada hakekatnya adalah suatu kegiatan atau usaha untuk menyampaikan
pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu.Dengan harapan bahwa dengan
adanya pesan tersebut masyarakt, kelompok, atau individ memperoleh pengetahun tentang
1.Tujuan KIE
Sehingga komunikasi, informasi dan edukasi yang baik antara petugas kesehatan dengan
2.Proses KIE
merespon.
Informasi tentang kesakitan, penggunaan pelayanan kesehatan , kematian, dan berbagai informasi
kesehatan lainnya berguna untuk pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan di tingkat
Pencatatan dan pelaporan adalah indikator keberhasilan suatu kegiatan. Tanpa ada pencatatan
dan pelaporan, kegiatan atau program apapun yang dilaksanakan tidak akan terlihat wujudnya.
Output dari pencatatan dan pelaporan ini adalah sebuah data dan informasi yang berharga dan
bernilai bila menggunakan metode yang tepat dan benar. Jadi, data dan informasi merupakan
sebuah unsur terpenting dalam sebuah organisasi, karena data dan informasilah yang berbicara
Sistem Pencatatan dan Pelaporan mencakup 3 hal: (1) pencatatan, pelaporan, dan
pengolahan; (2) analisis; dan (3) pemanfaatan. Pencatatan hasil kegiatan oleh pelaksana dicatat
dalam buku-buku register yang berlaku untuk masing-masing program. Data tersebut kemudian
direkapitulasikan ke dalam format laporan yang sudah dibukukan. Koordinator menerima laporan-
laporan dalam format buku tadi dalam 2 rangkap, yaitu satu untuk arsip dan yang lainnya untuk
Dinas Kesehatan Kabupaten, setelah diolah dan dianalisis dikirim ke di Dinas Kesehatan Provinsi
dan seterusnya dilanjutkan proses untuk pemanfaatannya. Frekuensi pelaporan sebagai berikut: (1)
bulanan; (2) tribulan; (3) tahunan. Laporan bulanan mencakup data kesakitan, gizi, KIA, imunisasi,
KB, dan penggunaan obat-obat. Laporan tribulanan meliputi kegiatan antara lain kunjungan , rawat
tinggal, kegiatan rujukan pelayanan medik kesehatan gigi. Laporan tahunan terdiri dari data dasar
yang meliputi fasilitas pendidikan, kesehatan lingkungan, peran serta masyarakat dan lingkungan
kedinasan, data ketenagaan. Pengambilan keputusan di tingkat kabupaten dan kecamatan
memerlukan data yang dilaporkan yang bernilai, yaitu data atau informasi harus lengkap dan data
tersebut harus diterima tepat waktu oleh Dinas Kesehatan Kabupaten, sehingga dapat dianalisis dan
Data kesehatan khususnya bagi dinas kesehatan kota dan Sitem Pencatatan dan Pelaporan
Terpadu juga merupakan fondasi dari data kesehatan. Sehingga diharapakan terciptanya sebuah
informasi yang akurat, representatif dan reliable yang dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan
perencanaan kesehatan. Setiap program akan menghasilkan data. Data yang dihasilkan perlu
dicatat, dianalisis dan dibuat laporan. Data yang disajikan adalah informasi tentang pelaksanaan
progam dan perkembangan masalah kesehatan masyarakat. Informasi yang ada perlu dibahas,
dikoordinasikan, diintegrasikan agar menjadi pengetahuan bagi semua. Pencatatan harian masing-
masing progam dikombinasi menjadi laporan terpadu atau yang disbut dengan system pencatatan
Manajemen, standar mutu (Input, Proses, Lingkungan dan Output) perlu dikaji dan dirumuskan
ditingkatkan”.
secara lebih berhasil guna dan berdaya guna, melalui pemanfaatan secara optimal data dan
informasi lain yang menunjang. Tujuan dimaksud dapat terwujud apabila: (Ahmad, 2005).
1) Data lainnya diolah disajikan dan diinterprestasikan sesuai dengan petunjuk Pengolahan dan
Pemanfaatan data.
2) Pengolahan, analisis, interprestasi dan penyajian dilakukan oleh para penanggung jawab masing-
3) Informasi yang diperoleh dari pengolahan dan interprestasi data dan sumber lainnya dapat bersifat
kualitatif (seperti meningkat, menurun, dan tidak ada perubahan) dan bersifat kuantitatif dalam
Tujuan umum dari Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas ini ialah data dan
informasi yang akurat tepat waktu dan mutakhir secara periodik dan teratur pengolahan program
Terlaksananya pelaporan yang secara teratur diberbagai jenjang administrasi sesuai dengan
Digunakan data tersebut sebagai alat pengambilan keputusan dalam rangka pengelolaan
b. Bidan harus menyampaikan sesuatu kepada masyarakat dengan harus memahami agar bias
c.Menanyakan pada pasien tentang pemeriksaan Subjektif dan memberitahukan Objektif pasien
Contoh Kasus
Keluarga pasien hanya menginginkan Ny. X melahirkan di BPS tetapi bidan berfikir bahwa Ny. X
persalinan lama sehingga bayi Ny.X tidak dapat diselamatkan karena bayi Ny. X mengalami
aspiksia setelah mengetahui bahwa bayinya meninggal Ny X mengalami perdarahan hebat yang
menyebabkan kondisi drop tetapi masih ditangani.Sedang keluarga paien meminta pertanggung
jawaban bidan D karena bayi tersebut tidak dapat ditolong dengan tepat dan keluarga menganggap
bidan tersebut tidak mempunyai keahlian didalam bidang kebidanan .Mendengar hal tersebut warga
sekitar BPS bidan D menuntun agar bidan dipindahkan dari lingkungan mereka supaya tidak terjadi
hal yang sama untuk kedua kalinya pada warga tersebut tidak percaya kepada bidan tersebut sudah
tidak lagi mempunyai kepercayaan kepada bidan D menolong persalinan dan pada akhirnya dibawa
kemeja hijau oleh keluarga Ny.X .Pada kasus tersebut kesalahan tidak sepenuhnya terletak ;ada
bidan D karna bidan D telah nyerah pada keluarga Ny.X untuk merujuk tetapi keluarga Ny.X tidak
PENUTUP
A. Kesimpulan
melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan salah satu tujuan yang ingin dicapai
adalah memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu atau berkualitas. Salah satu prinsip
organisasi adalah fleksibilitas, artinya organisasi senantiasa dinamis sesuai dengan dinamika yang
ada dalam organisasi dan juga harus memperhatikan perubahan dari luar organisasi. Rumah Sakit
dan Puskesmas sebagai organisasi pelayanan kesehatan apabila ingin exist dan mampu menjalankan
Bidan merupakan tenaga kesehatan yang memegang peranan penting dalam pelayanan
maternal dan perinatal, sehingga bidan dituntut untuk memiliki keterampilan yang lebih baik
disertai dengan kemampuan untuk menjalin kerjasama dengan pihak yang terkait dalam persoalan
Dengan adanya standar asuhan kebidanan yang dapat dibandingkan dengan pelayanan yang
Bidan dalam melaksanakan peran, fungsi dan tugasnya didasarkan pada kemampuan dan
kewenangan yang diatur melalui Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes). Permenkes yang
menyangkut wewenang bidan selalu mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan masyarakat dan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
Standar asuhan kebidanan berguna bagi para bidan dalam penerapan norma dan tingkat
kinerja yang diperlukan untuk mencapai hasil yang berkualitas, sekaligus dapat melindungi
masyarakat karena proses dan hasil asuhan dapat dilakukan dengan dasar yang jelas.
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode
untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan, keterampilan
dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien.
Pola pikir bidan dalam melaksanakan asuhan dikenal dengan manajemen Varney, yang
Alamsyah, Dedi, 2012, Manajemen Pelayanan Kesehatan, Cetakan Kedua, Yogyakarta : Nuha
Medika.
Astuti, Th Endang Purwo dan Elisabeth Siwi Wahyani, 2015, Mutu Pelayanan Kesehatan dan
Biben, Achmad, 2006, Bentuk Informed Consent dalam Praktek dan Penelitian Kedokteran,
Bandung : FK UNPAD.
Handoko, Martin, 1992, Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku, Yogyakarta : Kanisius.
Hasibuan, Malayu S.P, 1999, Organisasi da Motivasi, Cetakan Kedua, Jakarta :Bumi Aksara.
Jenny J.S. Sondakh, Marjati, dan Tatarini Ika Pipitcahyani, 2013, Mutu Pelayanan Kesehatan dan