Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENGAJARAN

“NUTRISI PADA IBU POST PARTUM”


DI RUANG OBSTETRI, RSUP dr. KARIADI
SEMARANG

Disusun Oleh :
Nama: Kamila Aulia
NIM : P1337420614025

PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2016
SATUAN ACARA PENGAJARAN

Pokok Bahasan : Nutrisi


Sub Pokok Bahasan : Nutrisi pada ibu post partum
Tanggal :
Tempat : Ruang Obstetri, RSUP dr. Kariadi, Semarang
Waktu :
Penyuluh : Kamila Aulia

A. Latar Belakang
Masa post partum adalah hal yang baru bagi seorang ibu, terutama
bagi ibu yang pertama kali melahirkan. Pada masa post partum ini, dimulai
beberapa perubahan pada sang ibu. Setelah melahirkan, tentu ibu memiliki
bekas luka dari proses melahirkannya tersebut. Hal tersebut tentu
membutuhkan perawatan khusus muali dari diri sendiri maupun dari peran
tenaga kesehatan.
Selain itu, salah satu penyakit yang sering dijumpai pada masa
kehamilan maupun post partum adalah anemia. Ini terjadi dikarenakan
kurangnya asupan nutrisi yang baik pada ibu hamil. Dalam masa post
partum ini, ibu membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk masa
pemulihan. Nutrisi ibu post partum merupakan nutrisi yang seharusnya
diperoleh oleh ibu postpartum dalam rangka pemulihan keadaan pasca
melahirkan yang tinggi kalori dan tinggi protein. Nutrisi dibutuhkan sebagai
sumber tenaga, zat pembangun, dan bahkan berperan penting dalam
pemberian ASI pada bayi.
Untuk itu, penting bagi ibu pasca melahirkan untuk mengetahui nutrisi
yang penting untuk dikonsumsi agar dapat mempercepat pemulihannya
setelah melahirkan dan memberikan ASI yang cukup gizi pada bayinya
untuk menunjang proses tumbuh kembang sang bayi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dilakukannya pendidikan kesehatan ini adalah untuk
meningkatkan kuliatan kesehatan ibu post partum dan juga bayi yang
baru dilahirkannya.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan mengenai nutrisi ibu post
partum selama 1 X 35 menit, diharapkan audience mampu :
a) Memahami pengertian ibu post partum.
b) Memahami pengertian nutrisi untuk ibu post partum.
c) Memahami manfaat nutrisi untuk ibu post partum.
d) Mengetahui macam-macam zat gizi untuk ibu poat partum.
e) Mengetahui makanan yang tidak baik dikonsumsi oleh ibu post
partum.

C. Sasaran
Ibu post partum di ruang obstetri RSUP dr. Kariadi, Semarang.

D. Metoda Pembelajaran
 Ceramah
 Diskusi dan tanya jawab

E. Media Pembelajaran
Leaflet

F. Kegiatan Belajar Mengajar


Tahap Kegiatan Waktu
Pembukaan  Mengucapkan salam 5 menit
 Perkenalan diri
 Meminta waktu persetujuan
Proses  Menjelaskan pengertian ibu 20 menit
post partum.
 Menjelaskan pengertian nutrisi
ibu post partum.
 Menjelaskan manfaat nutrisi
untuk ibu post partum.
 Menjelaskan macam zat gizi
untuk ibu post partum.
 Menjelaskan makanan yang
tidak diperbolehkan bagi ibu
post partum.
Penutup  Memberikan evaluasi berupa 10 menit
pertanyaan pada audience.
 Meminta kesan dan pesan.
 Menutup pertemuan dan
mengucapkan salam.

G. Setting Tempat

B
Keterangan C

A : Penyaji
B : Ibu Post Partum
C : Keluarga

H. Materi
a) Pengertian ibu post partum.
b) Pengertian nutrisi ibu post partum.
c) Manfaat nutrisi untuk ibu post partum.
d) Macam zat gizi yang dibutuhkan ibu post partum.
e) Makanan yang harus dihindari oleh ibu post partum.

I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
 Penyaji dan audience berada pada posisi yang sudah direncanakan
 Kesepakatan dengan audience (ibu post partum) yang ada di ruang
obstetri, RSUP dr. Kariadi, Semarang.
 Kesiapan materi penyaji

2. Evaluasi Proses
 Audience datang sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan.
 Audience mau bertanya tentang hal-hal yang tidak sesuai.
 Audience mau menjawab pertanyaan yang telah diberikan penyaji.
 Dapat memfasilitasi jalannya pendidikan kesehatan.
 Dapat menjalankan peranannya dengan baik.

3. Evaluasi Hasil
 Kegiatan pendidikan kesehatan berjalan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.
 Adanya kesepakatan antara audience dengan penyaji dalam
melaksanakan implementasi keperawatan selanjutnya.
MATERI

A. Pengertian post partum


Postpartum adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi,
plasenta serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ
kandung seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu
(Saleha, 2009).
Pada masa tersebut, seorang ibu hamil sedang mengalami proses
penyembuhan dari luka pasca melahirkannya. Seorang ibu tersebut juga
akan mengalami masa yang baru dalam hidupnya, yaitu memiliki seorang
bayi. Pada masa post partum, tidak hanya kesehatan ibunya saja yang harus
diperhatikan, tetapi juga pada bayinya mengingat seorang bayi yang baru
lahir masih sangat tergantung pada ibunya terutama pada masalah asupan
nutrisi.

B. Pengertian nutrisi untuk ibu post partum


Nutrisi adalah dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk
membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk
berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh (Rock CL,
2004).
Nutrisi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan
metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui
akan meningkat 25%, karena berguna untuk proses kesembuhan karena
sehabis melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup untuk
menyehatkan bayi semua itu akan meningkat tiga kali dari kebutuhan biasa.
Nutrisi yang di konsumsi harus bermutu tinggi, bergizi dan cukup
kalori. Kalori bagus untuk proses metabolisme tubuh, kerja organ tubuh,
proses pembentukan ASI. Wanita dewasa memerlukan 2.200 k kalori. Ibu
menyusui memerlukan kalori yang sama dengan wanita dewasa ± 700 k.
kalori pada 6 bulan pertama kemudian + 500 k. kalori bulan selanjutnya.
Selain nutrisi ibu juga memerlukan cairan tubuh Fungsi cairan sebagai
pelarut zat gizi dalam proses metabolisme tubuh. Minumlah cairan cukup
untuk membuat tubuh ibu tidak dehidrasi. Asupan tablet tambah darah dan
zat besi diberikan setelah 40 hari post partum. Minum kapsul Vit A
(200.000 unit).

C. Manfaat nutrisi untuk ibu post partum


1) Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan / perkembangan serta
mengganti jaringan tubuh yang rusak
2) Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari atau aktivitas
3) Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral
dan cairan tubuh yang lain
4) Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit
(protein)
5) Berguna untuk cadangan dalam tubuh
6) Berguna untuk proses produksi ASI yang akan dikonsumsi bayi untuk
pertumbuhan dan perkembangan
7) Untuk pemulihan kesehatan ibu setelah melahirkan

D. Macam zat gizi untuk ibu post partum


a) Karbohidrat
Makanan yang dikonsumsi dianjurkan mengandung 50-60%
karbohidrat. Laktosa (gula susu) adalah bentuk utama dari karbohidrat
yang ada dalam jumlah lebih besar dibandingkan dalam susu sapi.
Laktosa membantu bayi menyerap kalsium dan mudah di metabolisme
menjadi dua gula sederhana (galaktosa dan glukosa) yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan otak yang cepat yang terjadi selama masa bayi.

b) Lemak
Lemak 25-35% dari total makanan. Lemak menghasilkan kira-kira
setengah kalori yang diproduksi oleh air susu ibu.
c) Protein
Jumlah kelebihan protein yang diperlukan oleh ibu pada masa nifas
adalah sekitar 10-15%. Protein utama dalam air susu ibu adalah whey.
Mudah dicerna whey menjadi kepala susu yang lembut yang
memudahkan penyerapan nutrient kedalam aliran darah bayi. Sumber
karbohidrat yaitu :
 Nabat : tahu, tempe dan kacang – kacangan
 Hewani : daging, ikan, telur, hati, otak, usus, limfa, udang,
kepiting

d) Vitamin dan mineral


Kegunaan vitamin dan mineral adalah untuk melancarkan
metabolisme tubuh. Beberapa vitamin dan mineral yang ada pada air susu
ibu perlu mendapat perhatian khusus karena jumlahnya kurang
mencukupi, tidak mampu memenuhi kebutuhan bayi sewaktu bayi
bertumbuh dan berkembang.
Vitamin dan mineral yang paling mudah menurun kandungannya
dalam makanan adalah Vit B6, tiamin, As.folat, kalsium, seng, dan
magnesium. Kadar Vit B6, tiamin dan As.folat dalam air susu langsung
berkaitan dengan diet atau asupan suplemen yang dikonsumsi ibu.
Asupan vitamin yang tidak memadai akan mengurangi cadangan dalam
tubuh ibu dan mempengaruhi kesehatan ibu maupun bayi.
 Sumber vitamin : hewani dan nabati
 Sumber mineral : ikan, daging banyak mengandung kalsium,
fosfor, zat besi, seng dan yodium.

E. Makanan Yang Harus Dihindari Oleh Ibu Post Partum


1) Kopi
Kafein harus dihindari karena kafein pada ibu menyusui tidak akan
terbuang secara sempurna, melainkan sebagian kafein tersebut akan
tersisa pada ASI yang dihasilkan. Pada akhirnya, ASI yang dihasilkan
akan mengandung kafein dan tertelan oleh bayi. Ini akan menyebabkan
bayi menjadi rewel dan sulit tidur, karena mereka belum dapat
mengeluarkan kafein dari dalam tubuh sebaik orang dewasa.

2) Coklat
Coklat dapat berbahaya bagi bayi yang sedang dalam masa
menyusui. Coklat mengandung kafein yang tinggi, yaitu antara 5 – 35 mg
dalam setiap 30 gr coklat.

3) Makanan yang pedas


Kandungan rasa pedas yang terdapat didalam makan sedikit
banyak akan terkonsumsi oleh bayi melalui ASI, dan akan membuat
perut bayi menjadi panas (iritasi) dan bahkan dapat mengakibatkan diare.

4) Overdosis vitamin c
Vitamin c jika diberikan sesuai dosis, dapat membantu
meningkatkan daya tahan tubuh dan juga membantu untuk mempercepat
penyembuhan. Tetapi jika diberikan secara berlebihan kandungan
vitamin c yang terdapat dalam ASI akan membuat perut bayi menjadi
perih dan akan membuat iritasi pada sistem pencernaan bayi.
Pada umumnya, jika tubuh kelebihan vitamin c maka akan dibuang
melalui sistem ekskresi (urine) sehingga secara umum tidak akan
berbahaya. Tetapi jika bayi yang masih kecil, sistem pencernaan mereka
belum bekerja dengan baik sehingga kelebihan vitamin c akan tersimpan
lama didalam tubuh dan dapat menimbulkan efek negatif.

5) Lemak jenuh dan lemak trans


Makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans akan
dapat berbahaya bagi perkembangan otak bayi. Hindari makanan
gorengan yang memakai minyak bekas karena mengandung lemak jenuh
yang tinggi. Selain itu hindari makanan fast food seperti hamburger dan
hot dog karena mengandung lemak trans (trans fat) yang berbahaya

6) Alkohol dan nikotin


Alkohol dan nikotin akan terbawa dalam ASI dan terkonsumsi oleh
bayi. Efek negatif alkohol dan nikotin pada bayi akan sangat terasa,
diantaranya kecanduan terhadap kedua hal tersebut. Hal ini akan
membuat bayi pusing, lemah, sulit bangun dan juga produksi ASI pun
akan berkurang.
Daftar Pustaka

Almatsier, Sunita. 2002. PrinsipDasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka


Utama

Nn. Nutrisi Ibu Post Partum. http://www.scribe.com


Diakses : 24 Agustus 2016, pukul 19.00

Saleha. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Yogyakarta : Fitramaya

Anda mungkin juga menyukai