Anda di halaman 1dari 19

CS 1.

Pemeriksaan fisik thorak

CS 2. Pemeriksaan fisik abdomen

CS 3. Pemeriksaan saraf kranial 

CS 4. Prosedur aseptik

CS 5. hecting dasar : 2 3

CS 6. Pemeriksaan sensoris

CS 7. Pemeriksaan urogenital pria dan colok

CS 8. Pemeriksaan fisik Ginekologi

CS 9. Pemeriksaan SADARI

CS 1. PEMERIKSAAN FISIK THORAK

IPAPEA

PERIKSA DARI SEBELAH KANAN

(1) Interpersonal
Dokter : selamat pagi bu perkenalkan saya dokter X yang berjaga di klinik pagi hari
ini kalau boleh tau saya berbicara dengan ibu siapa
Pasien : ibu x dok
Dokter : usia berapa ibu
Pasien : X dok
Dokter : baik ibu datang ada keluhan apa bu
Pasien : x
Dokter : baik ibu setelah ini saya akan melakukan beberapa pemeriksaan, saya juga
akan meminta ibu membuka baju mungkin sedikit tidak nyaman namun ini dilakukan
untuk menegakkan diagnosis ibu, apakah ibu bersedia ?
Pasien : bersedia
Dokter : baik ibu silahkan membuka baju dan naik ke bed, saya cuci tangan terlebih
dahulu ya ibu (CUCI TANGAN WHO)

(2) General assessment


Tingkat kesadaran : compos mentis
TTv : - tekanan darah sekian (bagaimana dok untuk hasil tensi nya)
- Respiratory rate sekian
(3) Dada posterior
 Inspeksi
Dokter : baik ibu pertama saya akan melakukan pemeriksaan pada dada posterior
ibu, pertama pemeriksaan inspeksi ya bu, bagaimana dok apakah terdapat lesi,
apakah terdapat deformitas, apakah bentuknya simetris, apakah terdapat luka
bekas operasi, apakah pesebaran warna kulit nya merata dok
 Palpasi
(hangatkan tangan dulu dengan digosokan)
Dokter : baik ibu ketika saya enekan tangan di bagian tubuh ibu ini kalau terasa
sakit bilang ya ibu
Dokter : Baik selanjutnya fremitus taktil, ibu tolong bicara 77 77, 77 77, 77 77, 77
77
Dokter : ekspansi dada : baik ibu selanjutnya ekspansi dada ibu bisa tolong Tarik
nafas (normal = ngembang)
Dokter : bagaimana dok untuk hasil palpasi apakah ada nyeri tekan, untuk
ekspansi dada apakah normal, apakah ada nafas yang tertinggal atau tidak

 Perkusi
(7 titik)
Baik ibu selanjutnya perkusi. Bagaimana dok untuk hasil perkusi nya? SONOR.

 Auskultasi
Dokter : selanjutnya pemeriksaan auskultasi, baik ibu ketika saya menempatkan
stetoskop ibu bisa Tarik nafas ya bu.
Baik dok untuk hasil pemeriksaan auskultasi bagaimana dok? Apakah ada
wheezing dan bronki dok?

(7 titik)

(4) Dada anterior


Dokter : baik ibu selanjutnya pemeriksaan dada anterior, ibu silahkan berbaring di bed
saya sudah menyiapkan tempat dengan sudut 30 derajat ibu silahkan telentang

 Inspeksi
dokter : baik dok apakah dari inspeksi nya apakah simetris dok, apakah terdapat
barrel chest, pigeon chest, apakah terdapat lesi atau deformitas, apakah ada luka
bekas operasi, apakah persebaran warna kulit merata atau tidak.

 Palpasi
(hangatkan tangan)
- Dokter : Baik ibu selanjutnya pemeriksaan palpasi, pertama di bagian apex,
- lalu palpasi, kalau ada nyeri bilang ya ibu
Baik dok dari hasil palpasi nya apakah terdapat rasa nyeri
- Fremitus taktil : baik ibu selanjutnya ibu tolong bicara 77 ya ibu. 77 77, 77 77, 77
77, 77 77
- Ekspansi dada : baik ibu selanjutnya pemeriksaan ekspansi dada, ibu bisa Tarik
nafas (normal = ngembang)
Baik dok dari pemeriksaan palpasi apakah terdapat kelainan pada ekspansi dada,
apakah fremitus taktil nya simetris dan getarannya sama antara kanan dan kiri?,

 Perkusi
- Baik ibu selanjutnya pemeriksaan perkusi dimulai dari sebelah kanan, dimulai dari
garis midclavicular, hingga perubahan dari sonor ke redup, itu merupakan batas
dari paru dan hati, biasanya di ics 6
- setelah itu naikkan 2 jari lalu ubah arah tangan (jadi tegak lurus) lalu mengarah ke
arah medial, hingga suara berubah dari sonor menjadi redup lagi. Itu merupakan
batas relative jantung kanan. Biasanya di linea sternalis kanan.
- Kemudian di teruskan ke arah medial lagi, hingga suara menjadi pekak yang
merupakan batas absolut jantung kanan, biasanya di linea midsternalis
- Lalu bagian sebelah kiri dimulai dari aksilla anterior, dilakukan pemeriksaan dari
cranial ke caudal hingga suara berubah menjadi timpani yang biasanya letaknya
pada ICS 8 disitu merupakan perbatasan paru dan lambung
- Setelah itu naik 2 jari lagi, lalu ubah arah (jadi tegak lurus) lalu ke arah medial
hingga suara berubah jadi redup itu merupakan batas relative jantung kiri. Yaitu 2
jari kearah medial dari linea midclavicularis sinistra
- Setelah itu kita lanjutkan ke arah medial lagi hingga suara berubah menjadi pekak,
disitu merupakan batas absolut jantung kiri
- Lalu untuk bagian atas dimulai dari garis sternalis, diarahkan ke caudal hingga
suara berubah menjadi redup biasanya pada ICS 2 itu merupakan batas atas
jantung.

 Auskultasi
dokter : baik ibu ketika saya tempelkan stetoskop ibu Tarik nafas ya
Baik ibu, selanjutnya pemeriksaan auskultasi di 4 titik ya bu, kalau saya letakkan
stetoskop ke dada ibu, tarik nafas ya bu, baik kita auskultasi di trakea, bronkial,
bronkuvasikuler, dan vasokuler (3 4 5)
Lalu saya akan auskultasi bunyi katup jantung
pulmonal : antara iga 1 dan 2 sinistra
aorta : antara iga 1 dan 2 dextra
biskupidal : antara iga 4 dan 5 sinistra
tricuspidal : antara iga 4 dan 5 dextra
baik dok bagaimana dari hasil auskultasi nya?
- PENJELASAN –

1. Siapkan bed pasien dengan sudut 30 derajat


2. Pasien dipersilahkan berbaring
3. Lakukan inspeksi
4. Yang perlu ditanyakan ke dokter penguji:
→ Keadaan umum dan kesadaran pasien saat datang
→ Respiratory Rate
→ TTV
5. Tanyakan juga:
→ Apakah terdapar barrel chest, pigeon chest, lesi,dan luka operasi?
→ Bagaimana persebaran warna kulit apakah merata atau tidak?
→ Apakah bentuknya simetris atau tidak

Lakukan seperti yang posterior

Pada pemeriksaan perkusi toraks dilakukan dari sebelah kanan lalu ke kiri
Tahapan Kanan:
1. Tentukan garis midsternal
2. Lalu letakkan jari searah dengan tulang rusuk dimulai dari ICS 1 dan akan didapatkan
suara sonor (nandain ada paru)
3. Lanjutkan kebawah hingga suara redup biasanya pada ICS 6, yang merupakan batas
antara paru dengan hati
4. Setelah itu naik 2 jari lalu putar tangan dengan arah jadi tegak lurus terhadap ICS lalu
ketuk ke arah medial hingga suara redup yang menandakan batas jantung kanan
(biasanya pada garis midsternal)

Tahapan Kiri:
1. Tentukan garis aksila anterior.
2. Letakkan jari searah dengan tulang rusuk lalu lakukan perkusi dari atas ke bawah hingga
suara berubah menjadi timpani. Biasanya pada ICS 8. disitu merupakan batas antara
paru dan lambung
3. Setelah itu naik 2 jari lalu ubah arahnya menjadi tegak lurus terhadap ICS, lalu ketuk
hingga suara berubah menjadi redup. Biasanya letaknya 2 jari kearah medial dari
midclavicula disitu merupakan batas relatif jantung (letak apeks)
4. Jika diteruskan ke medial suara akan menjadi pekak yang menandakan batas absolut
jantung kiri

Batas Jantung Atas:


1. Dimulai dari garis sternal kiri
2. Letakkan jari searah dengan tulang rusuk lalu lakukan perkusi dari atas ke bawah hingga
suara menjadi reDup. Normalnya pada ICS 2 kiri

Notes
Paru : sonor
Jantung :redup
Hati :redup
Lambung :timpani

Tahapan Kanan:

1. Cari garis midsternal


2. Lalu letakkan jari searah dengan tulang rusuk dimulai dari ICS 1 dan akan didapatkan
suara sonor (nandain ada paru)
3. Lanjutkan kebawah hingga suara redup biasanya pada ICS 6, yang merupakan batas
antara paru dengan hati
4. Setelah itu naik 2 jari lalu putar tangan dengan arah jadi tegak lurus terhadap ICS lalu
ketuk ke arah medial hingga suara redup yang menandakan batas jantung kanan
(biasanya pada garis midsternal)

Tahapan Kiri
CS 2. PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN

IAPEPA
PERIKSA DARI SEBELAH KANAN

 Inspeksi
Dokter : baik dok dari hasil inspeksi nya apakah countur perut nya cekung atau
cembung, apakah persebaran warna kulit merata, apakah ada luka bekas operasi,
apakah terdapat lesi atau deformitas

 Auskultasi
(disetiap regio dihitung gerakannya/ suara berapa kali, normal nya 6-12 kali,
biasanya paling kenceng di kanan bawah alias antara iliaca dextra dan lumbal
dextra, hitung kalau 6-12 normal,) DIBISING USUS AJA SATU REGIO ANTARA
COLON DAN INTESTINUM. BISING USUS LETAKNYA DI ANTARA LUMBAL
DEXTRA DAN ILIACA DEXYRA
Baik dok bagaimana untuk hasil auskultasi nya? Antara 6-12

 Perkusi
9 regio dari atas ke bawah
Baik bagaimana dok dari hasil perkusi nya? TIMPANI

 palpasi
(9 regio, bisa 2 cara ; ringan lalu dalam, atau sekalian ringan dan dalam barengan)
Dokter : baik ibu nanti kalau ada rasa sakit bilang ya ibu, ada sakit tidak ibu,
Baik dok bagaimana dari hasil palpasi nya? Normal tidak ada rasa sakit

Baik ibu pemeriksaan sudah selesai, ibu dipersilahkan kembali ke kursi, saya akan
cuci tangan dahulu.

DIMULAI DARI HIPOKONDRIAK DEXTRA KE SAMPING BARU KE BAWAH


CS 3. PEMERIKSAAN SARAF KRANIAL

Dokter : selamat pagi ibu, selamat datang, perkenalkan saya dokter X yang
berjaga di klinik pada pagi hari ini, kalau boleh tau saya berbicara dengan ibu
siapa ?
Pasein : ibu X
Dokter : baik ibu X usia nya berapa ?
Pasien : X tahun dok
Dokter : baik ibu, ada keluhan apa datang ke klinik pada hari ini?
Pasien : iya dok saya ……
Dokter : baik ibu, setelah ini saya akan melakukan pemeriksaan saraf kranial
untuk Nervus …. Yang mempersyarafi ini…. Saya akan meminta ibu untuk
melakukan beberapa gerakan ya bu. Mungkin ibu akan merasa kurang nyaman,
namun apakah ibu bersedia?
Pasien : baik dokter
Dokter : baik ibu silahkan duduk tegak, saya akan mencuci tangan terlebih dahulu
DOKTER CUCI TANGAN

1. NERVUS OLFAKTORIUS
Dokter : baik ibu jadi nanti saya akan meminta ibu untuk menutup mata dan salah
satu lubang hidung ibu, lalu saya akan meminta ibu mengidentifikasi aroma dari
bahan2 yg sudah siapkan, sekarang saya perkenalkan aroma nya dahulu ya ibu. Ini
tembakau, teh, kopi. Sebelumnya, apakah ada keluhan pada indra penciuman ibu?
Pasien : tidak dok
Dokter : Baik bu, silahkan menutup mata dan menutup lubang hidung ibu yg
sebelah kanan, baik ibu ini bau apa bu (kopi, the, tembakau),
Pasien : kopi the tembakau
Dokter : baik sekarang ibu tutup lubang sebelah kiri ya. Ini bau apa bu …
Pasien : kopi the tembakau
Dokter : baik ibu, pemeriksaan sudah selesai, dari hasil pemeriksaan ibu normal
ya tidak terdapat kelainan pada indra penciuman ibu, apakah ada yg ingin ibu
tanyakan?
Pasien : tidak dokter

2. NERVUS OPTIKUS
Dokter : baik ibu saya akan melakukan pemeriksaan nervus 2 optikus, yang
memeriksa ketajaman mata, lapangan pandang, dan funduskopi.
(1) Uji Ketajaman Penglihatan
Dokter : baik bu saya sudah menyiapkan Snellen chart disini, nanti ibu
menyebutkan huruf yang saya tunjuk ya ibu, ibu silahkan berdiri 6 m. kita
mulai dari mata kanan ya ibu, silahkan tutup mata sebelah kiri. Ini huruf apa
bu (mulai dari atas ke bawah)
Pasien : sudah baca
Dokter : sekarang yang sebalah kiri ya ibu, yang kanan ditutup
Pasien : sudah
Dokter : baik ibu dari hasil pemeriksaan yang telah kita lakukan ketajaman
penglihatan baik ya ibu karena ibu dapat mengidentifikasi sampai ke huruf
terkecil, apakah ada yg mau ibu tanyakan?
(2) Uji Lapang Pandang
Dokter : baik ibu selanjutnya pemeriksaan uji lapangan pandang, ibu silahkan
duduk, dan menutup mata kiri nya ya ibu, mata ibu focus menatap mata saya,
saya sudah pegang pena, ibu tolong tunjuk arah pena saya kemana ya (mata
pasien diarahkan ke mata dokter, mata kiri dokter jg ditutup, trs dokter gerakin
pena ke kanan, kiri, atas bawah)
Dokter : baik ibu dari pemeriksaan yang telah kita lakukan lapangan pandang
ibu normal ya tidak ditemukan kelainan karena ibu dapat mengidentifikasi
arah dengan benar.
(3) Funduskopi
Dokter : baik ibu selanjutnya pemeriksaan funduskopi, saya punya alat
Namanya oftalmoskop ya, alat ini digunakan untuk melihat fundus pada mata
ibu (dokter pegang oftalmoskop dg tangan kanan untuk memeriksa mata kiri),
baik saya mulai ya ibu, baik ibu dari pemeriksaan fundus pada mata ibu tidak
ditemukan kelainan artinya normal.

3. NERVUS III OKULOMOTORIUS, IV TROKLEARIS, VI ABDUSEN


(1) Gerakan ocular Duksi (monocular)
Duduk berhadapan dg pasien. Mata kiri pasien ditutup dg tangan, kepala
pasien tegak dan menghadap lurus ke depan.
Dokter : baik ibu, selanjutnya saya akan melakukan pemeriksaan pada Nervus 3,4,6.
Pertama saya akan lakukan pemeriksaan ocular duksi, ibu tolong tutup salah satu mata
ya ibu dimulai dari mata kiri, disini saya ada pena, nanti pandangan ibu tolong ikuti
arah pena nya ya ibu (gerakan benda sesuai 6 lapangan pandang cardinal), baik ibu
selanjutnya mata yang kanan ya ibu. Baik ibu dari hasil pemeriksaan ocular duksi
tidak ditemukan ada nya kelainan ya ibu.

(2) Gerakan ocular Versi (Binocular)


Duduk berhadapan dengan pasien, penglihatan kedua mata lurus kedepan.
Gunakan pena sebagai target fiksasi tempatkan setinggi mata pasien pada jarak
30 cm. minta pasien ikutin arah pena nya sesuai enam arah cardinal
Dokter : baik ibu sekarang pemeriksaan ocular versi/binocular, ibu
pemeriksaannya seperti yang tadi ya tapi kedua mata ibu tetap terbuka ya bu,
disini saya memegang pena, nanti pandangan ibu mengikuti arah pena nya ya
ibu. (gerakin benda sesuai 6 lapangan pandang cardinal), baik ibu, dari hasil
pemeriksaan ocular versi tidak ditemukan adanya kelainan ya ibu.
(3) Refleks pupil
Kondisi kamar pemeriksaan pada keadaan temaram, minta pasien melihat
benda yang jauh untuk fiksasi.
Dokter : Baik bu sekarang pemeriksaan untuk reflek pupil, ibu silahkan
melihat kedepan, saya akan mengarahkan pen light ini ke arah mata ibu yaa
ibu focus kedepan aja ya
(Arahkan pen light ke kedua mata, lalu batasi dengan tangan dokter, lalu sinari salah satu
mata, yang kanan lalu kiri, diperiksa pupilnya membesar atau tidak.)
Dokter : Dari pemeriksaan yang dilakukan ukuran pupilnya equivalen dan responnya
langsung artinya normal ya bu” (normal = mengecil)
4. NERVUS V TRIGEMINUS
(1) Uji sentuhan ringan dan nyeri wajah
Dokter : Baik ibu, selanjutnya saya akan melakukan pemeriksaan nervus 5
trigeminus yang berfungsi pada sensoris dan motoris wajah ibu. Disini saya sudah
menyaipkan kapas ya bu, setelah ini saya sentuhkan kewajah ibu nanti ibu rasakan
ya bu apakah terasa atau tidak. Baik ibu, kita mulai ya bu, ibu tolong tutup mata
ya bu. (Sentuh di dahi, pipi dan rahang) Apakah terasa bu?
Selanjutnya, pemeriksaan dengan jarum pentul ya bu, baik kita mulai ya bu, ini
tumpul atau tajam bu? (jarum pentul diletakkan ditempat tadi jg dahi pipi rahang)

(2) Raba Kontraksi Otot Temporalis dan Maseter


Baik ibu selanjutnya pemeriksaan otot temporalis dan maseter, ibu bisa tolong
menggigit saya akan meletakkan tangan saya di wajah ibu. (tangan dokter di
letakkan bagian temporal dan maseter)

(3) Kontraksi Otot Pterygoideus anterior dan lateral


a) Uji gigit spatel
Baik bu, saya memiliki spatel, tolong ibu gigit ya dan saat saya Tarik ibu tahan
yaa (Bersihin pake alcohol spatelnya, Posisi spatel kebawah. Tarik spatel
untuk menguji kekuatan si pasien nahan gigitan)

b) Pergerakan rahang sisi ke sisi


Dokter : Baik bu, saya akan menempatkan tangan saya di rahang ibu, ibu
gerakan rahang ke kanan dan ke kiri. (dokter memegang sambal menahan
rahang bawahnya) Baik bu untuk hasil pemeriksaannya, kekuatan otot ibu
equivalen ya bu, normal.

(4) Reflek Sentakan Rahang


Baik ibu, selanjutnya saya memiliki palu reflek, ibu tolong buka mulut, saya mulai
ya bu (jempol tangan dokter letakkan di dagu pasien, lalu palu reflek dipukulkan
ke jempol). Baik bu, responnya normal ya

(5) Reflek Kornea


Selanjutnya pemeriksaan reflek kornea ya bu, disini saya punya kapas ya bu, saya
akan mendekatkan kapas ini ke mata ibu, ibu liat ke atas ya bu (kapas di bentuk
meruncing lalu ujung runcing kapas diletakkan dari samping dan usapkan secara
ringan, menutup/kedip = normal. Kanan kiri gantian.) Baik bu, reflek ibu normal
ya bu.

5. NERVUS VII FASCIALIS


(1) Tes fungsi motoric otot fascial bawah
Baik bu, selanjutnya pemeriksaan otot motoric ibu yaa, ibu tolong senyum ya
bu (Lihat simetris atau tidak, abnormal = respon mulut mengot) baik ibu, dari
pemeriksaan normal ya terlihat simetris
(2) Tes Fungsi Motorik Otot Fascial Atas
Baik bu, selanjutnya tolong ibu tutup mata ya, saya akan mencoba membuka
mata ibu (normal = mata pasien tidak terbuka) lalu angkat alisnya ya bu
(normal = terdapat kerutan di kedua sisi dahi yang simetris) Baik bu dari hasil
pemeriksaan normal ya ibu
(3) Tes Pengecap 2/3 anterior lidah
Baik bu, disini saya memilki gula, garam, kopi dan cuka. Ibu tolong julurkan
lidahnya saya akan meneteskan sampel di lidah ibu (pakai pipet) Baik bu dari
hasil pemeriksaan respon ibu normal dapat merasakan dengan baik

6. NERVUS VIII AKUSTIKUS


(1) Uji Rinne
Dokter : Baik bu, selanjutnya pemeriksaan uji rinne, menggunakan garpu tala
(Bunyikan garpu tala di siku dokter lalu letakkan tangkainya tegak lurus di
planum mastoid kanan dibelakang telinga yang bagian tulang menonjol.
setelah pasien tidak mendengar bunyi, pindahkan garpu tala di depan meatus
acusticus externus, lalu lakukan juga di telinga kiri)
Dokter : Baik bu dari hasil tes rinne ibu normal karena ibu masih dapat
mendengar
(2) Uji Weber
Dokter : Baik bu, selanjutnya pemeriksaan uji weber menggunakan garpu tala.
(pemeriksa membunyikan garpu tala, lalu tangkainya kita letakkan tegak lurus
pada dahi di tepat di garis tengah, lalu tanyakan pasien)
Dokter : mohon maaf ibu, apakah yang ibu dengar sama kerasnya atau ada
yang terdengar lebih? (kalau normal, pasien sama – sama tidak mendengar
atau sama2 mendengar berarti tidak ada lateralisasi)
baik ibu, jadi dari hasil pemeriksaan normal ya ibu tidak terdapat lateralisasi

7. NERVUS IX GLOSSOPHARINGEAL
(1) Reflek muntah
Baik ibu, sekarang pemeriksaan reflek muntah, tolong ibu buka mulutnya yang
lebar ya ibu saya akan memasukan spatel lidah ini ke dalam mulut ibu, mohon
maaf jika terasa tidak nyaman (Pemeriksa memberikan stimulus pada dinding
faring dengan spatel lidah, normal nya dia akan mau muntah)
dokter : baik ibu dari hasil pemeriksaan reflex muntah ibu normal karena saat
saya masukan spatel, ibu terasa mau muntah

(2) Tes pengecap 1/3 posterior lidah


(Pemeriksaan pengecap sama seperti pemeriksaan Nervus Fascialis hanya
posisi pemeriksaan pada 1/3 posterior lidah)
Baik bu, disini saya memilki gula, garam, kopi dan cuka. Ibu tolong julurkan
lidahnya saya akan meneteskan sampel di lidah ibu (pakai pipet)
Baik bu dari hasil pemeriksaan normal dapat merasakan dengan baik

8. NERVUS X VAGUS
(1) Perubahan bicara
( Pasien diminta untuk berbicara kata atau satu kalimat. Pemeriksa memeriksa
bicara pasien, apakah ada disfoni atau disartria. Disfoni : kesulitan untuk
menghasilkan suara karena paralisis pita suara (laring), suara menjadi kasar
dan volume suara berkurang. Disartria adalah kesulitan menghasilkan
artikulasi karena paralisis vagal sehingga menyebabkan kelemahan kontraksi
soft palatum. )
Dokter : baik ibu, selanjutnya pemeriksaan perubahan bicara, ibu tolong
berbicara “ 1,2,3,4,5” Baik ibu dari pemeriksaan normal ya tidak ada kelainan

(2) Kontraksi soft palatum


Dokter : baik ibu sekarang pemeriksaan soft palatum, ibu boleh tolong
membuka mulut dan berkata “AAAAA” ya ibu
(Pemeriksa memeriksa kontraksi soft palatum pada kedua sisi sekaligus
memeriksa posisi uvula. Pada respon normal soft palatum (arkus palatum)
kedua sisi terangkat simetris dan uvula tetap pada posisi tengah.)
Dokter : baik ibu dari hasil pemeriksaan normal ya tidak terlihat adanya
kelainan

(3) Menelan
Baik ibu selanjutnya pemeriksaan menelan, disini saya memiliki makanan
silahkan ibu telan ya. Baik ibu dari pemeriksaan hasilnya normal ya ibu tidak
terlihat adanya kesulitan dalam menelan dan ibu tidak tersedak

9. NERVUS XI ACCESSORY
(1) Pemeriksaan otot SCM
Baik ibu selanjutnya pemeriksaan otot SCM, saya akan meletakkan tangan di
pipi ibu, nanti ibu tolong menoleh ke kanan dan ke kiri (melawan tahanan
tangan pemeriksa) baik ibu dari hasil pemeriksaan normal karena ibu bisa
menoleh melawan tahanan tangan saya

(2) Pemeriksaan otot trapezius


Baik ibu selanjutnya pemeriksaan otot trapezius, saya akan meletakkan kedua
tangan pada bahu ibu, nanti ibu tolong angkat kedua bahu ibu melawan
tahanan tangan saya. baik ibu dari hasilnya normal (kontraksi kedua otot
trapezius simetris)

10. NERVUS XII HYPOGLOSSAL


Pemeriksaan motoris lidah
Baik ibu selanjutnya pemeriksaan motoris lidah, ibu tolong dibuka mulut nya dan
lidah tetap berada pada dasar mulut. (dokter memeriksa lidah pasien adakah
fasikulasi dan atropi). Selanjutnya ibu boleh tolong julurkan lidahnya ya ibu
(Periksa adakah deviasi lidah. Paralisis lidah akan menyebabkan deviasi pada sisi
yang terkena/ sisi yang sakit)
Dokter : baik ibu dari hasil pemeriksaan normal tidak terdapat kelainan (tidak
terlihat ada fasikulasi, atrofi, dan deviasi lidah)

CUCI TANGAN KALO UDAH KELAR JANGAN LUPA


CS 4. Prosedur aseptic CS 5. hecting dasar : 2 3

Dokter : pagi bu perkenalkan saya dokter X yang berjaga hari ini, baik ibu saya akan
melakukan prosedur hecting, mungkin ibu akan merasa kurang nyaman, apakah ibu bersedia?
Baik silahkan ke tempat tindakan, saya akan cuci tangan dan mempersiapkan alat terlebih
dahulu.

ASEPTIK

- Baik pertama saya akan mematahkan ampul, lalu saya meletakkan spuit suntik
steril, dan menggunting benang. saya juga sudah menuangkan larutan aseptic ke
mangkuk, dan saya sudah mempersiapkan alat hecting ditempat steril (plester
sudah disediakan ditempelin di bengkok)
- Selanjutnya saya akan cuci tangan who dan sampai ke siku
- Lalu saya melakukan scrubbing mulai dari kuku, sela2 jari, telapak tangan,
punggung tangan, sampai ke siku
- Dan mengeringkan tangan
- Selanjutnya saya akan menggunakan handscoen dimulai dari sebelah kanan
dengan prinsip hand to hand
- Lalu saya mengisi suntikan dengan ampul. Kalau ampul kaca, taroh terus tusukin
tegak lurus ke bawah, kalau ampul karet ditusukin(gausah dipatahin) terus ampul
diangkat pake tangan kiri, lalu ampul saya buang ke bengkok dan saya akan
menutup kembali suntikan
- Lalu saya pakai handscoen sebelah kiri dengan prinsip gloves to gloves

HECTING
- Baik pertama saya akan membersihkan luka dengan kassa yg diberikan larutan
aseptic dari sentral ke perifer (3x)
- Lalu saya pasang doek steril
- Lalu saya melakukan anastesi saya akan menganatesi di 4 titik, pertama saya
suntikan lalu aspirasi tdk keluar darah, lalu suntikan, lanjut ke sisi kedua, aspirasi,
suntikan. Stlh itu ke sisi sebrangnya, suntikan, aspirasi, lalu suntikan, dan sisi ke
empat, aspirasi lalu suntikan
- (uji kerja anastesi dg mencubit kulit pasien pakai pinset) baik bu apakah masih
terasa sakit? Sudah tidak ya ibu
- Proses hecting : 2 forehand, 3 backhand
- (selesai hecting, lepas doek steril, bersihin pakai antiseptic, pasang kassa betadine,
terus lepas handscoen dulu, baru terus tutup luka pakai plester)
- CUCI TANGAN WHO JGN LUPA GENGS
CS 6. PEMERIKSAAN SENSORIS

1. Persiapan
Dokter : selamat pagi bu perkenalkan saya dokter nada yang berjaga pada pagi hari
ini, selanjutnya saya akan melakukan pemeriksaan sensoris, saya akan meminta itu
untuk melakukan beberapa hal, mungkin ibu akan merasa kurang nyaman namun
apakah ibu bersedia?
Ibu : bersedia dok
Dokter : baik ibu silahkan duduk di bed pemeriksaan, saya akan cuci tangan terlebih
dahulu
CUCI TANGAN WHO JGN LUPA GUYS TRS PAKE HANDSCOEN GAK SI

2. Tes sentuhan halus


Dokter : baik ibu jadi yang pertama adalah tes sentuhan halus, jadi disini saya punya
kapas yang akan saya sentuhkan secara halus ke salah satu jari ibu di tangan dan kaki,
nanti tolong sebutkan di jari yang mana ya bu, ibu tolong matanya dipejamkan
(sentuhkan ke salah satu jari tangan dari distal/ujung ke proximal/tengah.)
Pasien : contoh : di jari tengah tangan kiri
Dokter : baik dari hasil pemeriksaan normal karena ibu dapat menyebutkan posisi
tempat saya menyentuhkan kapas……..

3. Tes rasa nyeri


Dokter : baik ibu selanjutnya pemeriksaan tes rasa nyeri, disini saya punya peniti yang
akan saya sentuhkan ke tangan dan kaki ibu, nanti tolong disebutkan yang saya
sentuhkan bagian tajam atau tumpul ya ibu. Kalau ini tumpul ya ibu kalau ini tajam.
Baik ibu ini bagian tajam atau tumpul bu, (pasien tutup mata) (lakuin pada kedua
tangan dan di kedua punggung kaki). Baik ibu dari hasil pemeriksaan normal karena
ibu dapat menyebutkan bagian tumpul dan tajam dengan benar.

4. Tes vibrasi
Dokter : baik ibu selanjutnya pemeriksaan tes vibrasi menggunakan garpu tala 128 hz
yang akan saya letakkan dijari telunjuk ibu. (lakuin di kedua tangan) (letakkan garpu
tala diatas sendi interfalanx distal jari telunjuk) baik ibu apakah getarannya terasa bu?
(normal = merasakan getaran). Baik ibu sekarang di jempol kaki ya ibu, apakah
getarannya terasa bu? (lakuin di kedua kaki. Letakan di atas sendi interfalanx distal
jempol kaki). Baik ibu dari hasil pemeriksaan ibu dapat merasakan getaran yang
artinya normal ya ibu..

5. Tes posisi
Dokter : baik ibu selanjutnya pemeriksaan tes posisi, nanti saya akan minta ibu
menutup mata, saya akan menggerkkan jari tengah ibu keatas dan kebawah nanti ibu
sebutkan gerakkan nya kemana ya bu. Kalau ini ke atas dan ini kebawah ya ibu. Baik
ibu silahkan tutup matanya ya. Baik ibu kemana arah gerakannya bu? (Gerakkan
palanx distal jari tengah tangan pasien keatas dan kebawah sambil tanyakan ke pasien
kemana palanx tersebut kita gerakkan. Normal bisa mengetahui kemana gerakan).
Selanjutnya dibagian kaki ya bu. (lakuin pada jempol kedua kaki). Baik ibu kemana
arah gerakannya bu?. Baik bu dari hasil pemeriksaan normal yak arena ibu dapat
menyebutkan arah gerakan dengan benar.

6. Tes sensasi diskriminatif

a. Stereognosis
Dokter : baik ibu sekarang pemeriksaan tes sensasi diskriminatif, yang pertama
stereognosis, disini saya punya koin 500 an, peniti, pensil, dan korek
kuping/cotton bud. Saya akan meminta ibu menutup mata, saya akan letakkan
benda nya di tangan ibu nanti ibu sebutkan ini benda apa dan bagiannya ya ibu.
(taruh salah satu objek ke tangan pasien, misal, bagian angka dan bagian garuda
pada koin 500; kepala dan batang korek kuping, kepala dan ekor peniti dll). baik
ibu dari hasil pemeriksaan normal yaa ibu karena ibu dapat menyebutkan bagian
dari objek dengan benar.

b. Identifikasi nomor

Dokter : baik ibu selanjutnya identifikasi nomor, saya akan meminta ibu menutup
mata, lalu saya akan menuliskan angka pada telapak tangan ibu dengan pensil
tumpul. Tolong sebutkan ya ibu ini angka berapa. Baik ibu dari hasil pemeriksaan
normal ya karena ibu dapat menyebutkan nomor dengan benar

c. Diskriminasi 2 titik

(pakai 2 peniti, sentuhin kedua ujung tajam ke ujung jari tengah pasien).

Dokter : baik ibu, selanjutnya diskriminasi 2 titik, disini saya punya 2 peniti yang
akan saya sentuhkan ke tangan ibu. Nanti ibu sebutkan ya yang ibu rasakan satu
atau dua titik sentuhan. Baik hasilnya normal ya bu, ibu dapat membedakan satu
atau dua titik sentuhan.

d. Titik lokasi

(sentuh pasien di 2 titik dengan jari telunjuk.)

Dokter : baik ibu selanjutnya pemeriksaan titik lokasi, pertama saya akan
menyentuhkan telunjuk saya, ibu tutup mata ya. Baik ibu buka matanya tolong
tunjukkan lokasi pemeriksaan yang barusan saya sentuh. Baik sekarang ibu tolong
tutup matanya, saya akan sentuhkan telunjuk saya lagi, nanti tolong ibu sebutkan
ya lokasinya dimana. (sentuh pada dua titik lokasi berbeda dan berlawanan secara
bersamaan misalnya sentuh di pipi kiri dan lengan kanan). Baik ibu dari hasil
pemeriksaan titik lokasi normal ya karena ibu dapat membedakan sisi mana yang
disentuh.

Baik ibu pemeriksaan sudah selesai, silahkan kembali ke kursi saya akan cuci
tangan terlebih dahulu. CUCI TANGAN WHO. Baik ibu jadi dari hasil
pemeriksaan semua nya normal ya ibu, apakah ada yang ibu tanyakan? Baik ibu
terimakasih banyak atas kerjasama nya.

Hilang rasa nyeri : anastesi

Berkurang nya rasa nyeri : hipestesi

Rasa nyeri berlebihan : hiperestesi

Kalo pasien mengeluhkan ada bagian yang abnormal, nanti lakuin


pemeriksaannya di bagian yang abnormal dulu baru di normal.
CS 7. PEMERIKSAAN UROGENITAL PRIA DAN COLOK DUBUR

 Informed consent

Dokter : Selamat pagi bapak, perkenalkan dengan saya dr. x yang sedang bertugas pada pagi
hari ini. Maaf dengan bapak siapa saya berbicara? Umur? Keluhan utama?

Baik bapak jadi saya akan melakukan pemeriksaan pada daerah kelamin bapak dan colok
dubur, mungkin bapak akan sedikit kurang nyaman namun apakah bapak bersedia?

Maaf bapak sebelumnya apakah bapak sudah buang air kecil, kalau belum bapak buang air
kecil terlebih dahulu, dan bersihkan terlebih dahulu daerah kelamin nya ya pak, saya akan
mencuci tangan dan mempersiapkan alat. (PKE HANDSCOEN)

 Prosedural
1. Pemeriksaan suprapubic (IPAPE)
 Inspeksi
Baik pertama tama saya akan melakukan pemeriksaan inspeksi pada supra pubik ya
pak, bagaimana dok untuk supra pubiknya cembung atau rata? Normalnya atau rata
jadi volumenya kurang dari 150cc
 Palpasi
Baik selanjutnya pemeriksaan palpasi, saya akan melakukan palpasi pada supra pubik,
apakah ada nyeri atau tidak dok, kalau tidak ada nyeri berarti normal, tidak ditemukan
tumor buli-buli di supra pubis
 Perkusi
Baik selanjutnya pemeriksaan perkusi, bagaimana dok untuk bunyi perkusinya?
Normalnya bunyinya timpani dok, apakah normal? (kalau pekak di suprapubic
berarti isi buli – buli > 150 cc)
2. Pemeriksaan genitalia eksterna
a. Pemeriksaan penis (IPA)
Selanjutnya pemeriksaan genitalia eksterna pria dimulai dari
 Inspeksi
inspeksi penis dan glands penis, bagaimana dok apakah penisnya sudah di sirukumsisi
dok? (kalau sudah tidak ada preputium berarti sudah di sirkumsisi)
Bagaimana dok untuk inspeksi pada penis dan glands penis? apakah terdapat lesi,
edem, kemerahan dok?

Selanjutnya saya akan melakukan inspeksi pada meatus uretra apakah terdapat kemerahan,
apakah terdapat discharge, apakah terdapat edem, apakah terdapat duh (nanah), dan apakah
letaknya normal dok? (abnormal = hipospadia dan epispadias)

 Palpasi
Selanjutnya saya akan melakukan palpasi pada muara uretra, penis, glands penis, dan
pangkal penis, apakah ada nyeri dok? Bagimana dok untuk batang penisnya apakah
ada striktur uretra, apakah ada batu?

b. Pemeriksaan skrotum dan isinya (IPAT)


Selanjutnya saya akan melakukan pemeriksaan pada skrotum dan
isinya
 Inspeksi
Pertama tama saya akan melakukan inspeksi, normalnya kanan lebih tinggi daripada
kiri, selanjutnya apakah ada abses dok, apakah ada fistel? Apakah ada edem? Dan
apakah ada ganggren dok?
 Palpasi
Selanjutnya saya akan melakukan palpasi, raba jumlah testis, normalnya testisnya ada
dua dok, apakah keras dok testisnya, apakah ada nyeri tekan dok? (vas deferens
teraba pd skrotum)
 Transluminasi
Selanjutnya pemeriksaan transluminasi, bagaimana dok untuk skrotumnya terawang
atau tidak dok, normalnya tidak terawang?

3. Pemeriksaan colok dubur


Selanjutnya pemeriksaan colok dubur ya pak, sebelumnya saya cuci tangan
dan ganti handscoen terlebih dahulu. Baik pak salah satu syarat colok dubur
adalah mengosongkan kandung kemih, bapak tadi udah buang ari kecil ya pak,
berartinya kita bisa mulai ya pak, bapak silahkan menungging ya pak (posisi
litotomi)

 Inspeksi
Saya akan mulai dari pemeriksaan inspeksi, pertama tama pisahkan kedua bokongnya,
lalu inspeksi pada bagian perineum, apakah terdapat edem? Apakah terdapat
kemerahan? Apakah ada prolaps rectum? Apakah terdapat hemoroid? Apakah
terdapat fistula ani, apakah terdapat lesi, apakah terdapat inflamasi?
 Baik selanjutnya saya akan mengoleskan telunjuk saya dengan cairan lubrican lalu
memasukkan jari telunjuk saya yang sudah saya oleskan cairan lubrican kedalam
anus, bapak tolong bernafas ya, lalu dibagian spincter aninya nilai ketegangan ototnya
normalnya ada tegangan lalu saya teruskan jari saya sampai ke ampula rectum.
Bagaimana dok apakah ada tekanan atau massa pada ampula rectum?
 Selanjutnya meraba kelenjar prostat dengan jari telunjuk pada arah jam 12,
Normalnya teraba pada posisi jam 12 untuk melihat prostatnya. Bagaimana dok
apakah ada pembesaran prostat dok? Jika ada, apakah ada nodul – nodul dok? Nodul
nya bergelunjur atau licin dok? Lalu terfiksasi tidak dok? Ada nyeri atau tidak dok?
Nodul nya simetris tidak dok antara lobus kanan dan kiri?..
Bagaimana dok untuk konsistensinya dok? Apakah Simetris atau tidak dok?
Terfiksasi atau tidak dok? Apakah berbenjol-benjol atau tidak? Apakah terdapat nyeri
atau tidak? Apakah ada batu prostat (krepitasi) atau tidak dok?
 Lalu selanjutnya pemeriksaan reflek bulbocavernosus dengan cara meremas glands
penis, baik normalnya untuk kontraksi otot detrusornya terasa. Lalu sudah selesai,
keluarkan jari tangan perlahan lahan, bapak tolong Tarik nafas yaa pak, bagaimana
dok apakah terdapat darah, lendir dan feses?
 Baik pak pemeriksaan sudah selesai, bapak silahkan kembali ke kursi, saya akan cuci
tangan terlebih dahulu. (berilah pasien tissue untuk membersihkan dirinya)

BUKA HANDCSOEN DAN CUCI TANGAN

Anda mungkin juga menyukai