KASUS SEMU
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Biodata
1) Nama : Ny.T.S
2) No Register : 144848
3) Jenis Kelamin : Perempuan
4) Umur : 38 Tahun
5) Status Perkawinan : Menikah
6) Pekerjaan : Ibu rumah tangga
7) Agama : Islam
8) Pendidikan Terakhir : SMA
9) Alamat : Jalan Karangmenjangan IV/ nomor 16, Surabaya
10) Tanggal MRS : 28 Juli 2019 pukul 09.20 WIB
11) Tanggal pengkajian : 30 Juli 2019 pukul 07.15
b. DiagnosaMedis
Enpluque meningioma frontotemporal sinistra.
c. Keluhan Utama
Saat MRS : Benjolan dikepala
Saat pengkajian : Kepala terasa seperti ditusuk-tusuk dan berdenyut-denyut
sampai menjalar ke telinga hilang timbul dan tidak hilang walaupun dengan
istirahat. Klien mengatakan merasa cemas dengan tindakan operasi yang akan
dijalani.selama ini klien belum pernah menjalani tindakan pembedahan.
d. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan sekitar tanggal 5 April 2019 mulai merasakan keluhan
telinganya sakit terasa seperti ditusuk-tusuk yang hilang timbul, keluar cairan, dan
oleh keluarga dibawa ke poliklinik di RSUA dan setelah dilakukan pemeriksaan
Ny T.S disarankan untuk dilakukan foto kepala ( CT scan).
Hasil nya adalah
Tampak massa ekstra aksial isodens pada region frontotemporal kiri yang
melibatkan m.temporalis kiri, disertai lesi litik dan periosteal reaction tipe
sunburst, ukuran ± 67x40x60 mm. massa menyempitkan ventrikel lateral kiri
serta menyebabkan pergeseran garis tengah ke kanan sejauh ± 3mm
Edema cerebri dan herniasi subfalcine ke kanan sejauh ± 3mm
Suspek intraosseus meningioma DD calvarial osteosarcoma.
Kemudian Ny. T.S disarankan untuk dibawa ke poli bedah syaraf, tetapi
keluarga tidak membawanya ke poliklinik, melainkan langsung dibawa kembali
ke rumah.
Klien mengatakan pada tanggal sejak tanggal 5 Mei 2019 teraba benjolan di
kepala bagian pelipis kiri, semakin terasa nyeri, berdenyut-denyut dan seperti
ditusuk-tusuk sampai menjalar ke telinga hilang timbul dan tidak hilang walaupun
dengan istirahat, kemudian oleh keluarganya dibawa ke RSUA poliklinik bedah
syaraf, diperiksa oleh dr Y, Sp.B.S dilakukan pemeriksaan didapatkan
meningioma fronto temporal sinistra. dr Y menyarankan MRS untuk dilakukan
operasi trepanasi di RSUA, tetapi oleh kelurganya dibawa pulang dulu dengan
alasan persiapan biaya. Tanggal 28 Juli 2019 klien tiba di UGD RSUA,
didapatkan data keadaan umum baik, kesadaran GCS 456 , teraba massa yang
keras dengan diameter 3 cm di kepala bagian pelipis kiri, nyeri tekan, TTV : TD
150/80 mmHg, ND: 92 x/ menit suhu : 37.2 0 C, RR 20 x/menit. Setelah dilakukan
pemeriksaan Klien disarankan MRS, data pemeriksaannya keadaan umum cukup
baik, kesadaran GCS 456 , teraba massa yang keras dengan diameter 3 cm di
kepala bagian pelipis kiri, nyeri tekan, TTV : TD 150/90 mmHg, ND: 94 x/ menit
suhu : 37 0 C, RR 18 x/menit. Klien direncanakan operasi trepanasi eksisi tumor.
e. Riwayat Kesehatan/Penyakit Yang Lalu
Klien mengatakan sejak pertengahan bulan agustus tahun 2018 sering megeluh
telinganya sakit dan keluar cairan berwarna bening, tidak berbau, oleh keluarga
awalnya hanya dipijatkan saja (alternatif) dan sembuh. 3 bulan kemudian
penyakitnya kambuh, kemudian dibawa ke puskesmas dan mendapatkan
pengobatan dan dinyatakan sembuh. Pada awal bulan Januari 2019 penyakitnya
kambuh lalu diperiksakan ke puskermas tetapi di puskesmas tidak ada fasilitas
kemudian dirujuk ke RSUA diperiksa oleh dr B. Sp. THT ditemukan benjolan di
kepala bagian pelipis sebelah kiri, lalu dr menyarankan untuk diperiksakan juga
ke dr spesialis bedah syaraf, tetapi klien tidak langsung memeriksakannya.
Ny. T.S mengatakan 7 tahun mengikuti KB PIL dan 3 tahun mengikuti KB
suntik, ny T.S disarankan setelah menderita tumor ini diharuskan berhenti untuk
mengikuti program KB
h. Riwayat Psikologis
Ny. T.S mengatakan sering memikirkan penyakit di telinganya tetapi setelah
ditemukan penyebabnya Ny T.S berharap dapat segera sembuh dari penyakitnya.
i. PemeriksaanFisik
1) Keadaan umum : baik
2) Tanda vital
TD I50/90 mmHg
Nadi 94 x/menit
RR 18 x/ menit
Suhu 37 oC
3) Pemeriksaan kepala
Inspeksi :
Bentuk kepala normal tidak (simetris), rambut hitam, tidak ada ketombe,
persebaran rambut merata dan tidak ada lesi bekas operasi.
Palpasi :
Teraba massa yang keras dengan diameter 3 cm di kepala bagian pelipis kiri,
dan nyeri tekan
Pemeriksaan Mata
Inspeksi :
Kedua mata semetris, konjungtiva anemis, pupil isokor, sklera tidak ikterik,
reflek cahaya +/+, persebaran bulu mata merata, mata tidak tampak
cowong.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada bola mata
Pemeriksaan Hidung
Inspeksi : lubang kanan kiri simetris, septum nasi tepat berada ditengah,
persebaran bulu hidung merata, tidak terdapat secret, tidak
tampak pernafasan cuping hidung, tidak ada luka maupun bekas
luka,
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada sinus-sinus di hidung.
Pemeriksaan telinga
Inspeksi : bentuk telinga simetris,tidak terdapat serumen,tidak ada luka
maupun bekas luka.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
Pemeriksaa Mulut
Inspeksi :
Bentuk bibir simetris, tidak ada perdarahan pada gusi, uvula tepat
ditengah, tidak terdapat sariawan atau bibir pecah-pecah, mukosa bibir
tampak lembab, tidak ada pembesaranTonsil, gigi lengkap, lidah bersih
4) Pemeriksaan Leher
Inspeksi : tidak terdapat lesi,warna kulit sama dengan warna
daerah sekitarnya,
tidak tampak luka maupun bekas luka.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada kelenjar limfe, tidak ada
deviasi trakea,tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid.
5) Pemeriksaan Dada
Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak terdapat lesi, tidak ada kelainan
bentuk dada, pergerakan dinding dada simetris, tidak tampak
retraksi dada, tidak ada luka maupun bekas luka.
Palpasi : traktil fremitus teraba sama dikedua lapang paru, pengembangan
dinding dada simetris, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor pada lapang paru bagian kanan dan kiri
Auskultasi :
Tidak terdapat suara nafas tambahan
Ronchi - - Wheezing - -
- - - -
- - -
Pemeriksaan jantung
Inspeksi :
Puncak ictus cordis pada ICS V midklavicula line garis sinistra tidak terlihat
Palpasi :
Teraba denyut ictus cordis pada ICS V midklavikula line garis sinistra (<1cm)
Perkusi :
Terdengar suara pekak pada ICS 3-5 midklavikula line sinistra
Auskultasi :
Irama reguler, HR 98 x/ menit
6) Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi :
warna kulit merata, tidak ada lesi,umbilikus tepat di tengah,bentuk perut
datar.
Auskultasi :
Bising usus terdengar 20x/menit
Perkusi :
Terdengar timpani pada seluruh lapang abdomen, tidak terdapat nyeri ketok
ginjal
Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa di suprapubik ,tidak teraba
pembesaran hepar
7) Pemeriksaan Ektremitas
Inspeksi :
Kaki dan tangan simetris antara kanan dan kiri, tidak ada oedem di kaki
kanan dan kiri , tidak ada luka maupun bekas luka, warna kulit hitam
merata, akral hangat dan CRT < 2 detik.
tangan kiri terpasang infus NS 0,9% 20 tpm
8) Pemeriksaan Neurologis
Refleks patella + / +, refleks babinsky - / -,
Kekuatan otot 5 5
5 5
j. Pemeriksaan Penunjang
Koagulasi
PPT
Kontrol PT 11,2 detik RNF
Pasien 11,7 detik 11-16 det ik
APTT
Kontrol APTT 29.5 detik 25-35 detik
Pasien 28.7 detik 25-38 detik
Gula
Gula darah sewaktu 106 mg/dl >180
Faal ginjal
Ureum 22.5 mg/dl 18-55
BUN 10.5 mg/dl 10.0-20.0
Kreatinin 1.23 mg/dl < 1.20
Faal hepar
SGOT 15 U/L 0-31
SGPT 14 U/L 0-32
Albumin 4,26 gr/dl 3,4-5,2
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri b.d proses desak ruang sekunder terhadap meningioma
2. Ansietas b.d tindakan pembedahan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NamaKlien : Ny. T.S
No. Reg. : 144848
NO Diagnosa
Tanggal NOC NIC
Keperawatan
1 30 Juli Nyeri NOC: 1. Manajemen nyeri (1400)
2019 berhubungan Kontrol nyeri Lakukan pengkajian nyeri
dengan tingkat nyeri komprehensif yang meliputi
proses desak TTV lokasi, karakteristik,
ruang perfusi serebral onset/durasi, frekuensi,
sekunder kualitas, intensitas, atau
terhadap Kriteria hasil: beratnya nyeri dan faktor
meningioma a. Kontrol nyeri (1605) pencetus
1. Mengenali kapan nyeri Observasi adanya petunjuk
terjadi(5) nonverbal mengenai
2. Menggunakan tindakan ketidaknyamanan
pengurangan (nyeri) Gali pengetahuan dan
tanpa analgesik (5) kepercayaan pasien mengenai
3. Melaporkan nyeri yang nyeri
terkontrol(5) Gali faktor-faktor yang dapat
Keterangan: menurunkan atau
5= secara konsisten memperberat nyeri
menunjukkan Kendalikan faktor lingkungan
yangdapat mempengaruhi
b. Tingkat nyeri (2102) respon pasien terhadap
1. nyeri yang dilaporkan ketidaknyamanan
(4) Ajarkan teknik non
2. mengerang dan farmakologi untuk
menangus (5) mengurangi nyeri
3. ekspresi nyeri wajah (4) 2. Manajemen Pengobatan(2380)
4. tidak bisa istirahat (4) Kelola obat sesuai resep
Keterangan: 3. Monitor TTV (6680)
4= ringan Monitor TD,N,S dan RR
5= tidak ada Identifikasi kemungkinan
penyebab perubahan TTV
c. Tanda-tanda Vital(0802) 4. Monitor TIK (2590)
1. TD sistolik(5) Monitor adanya keluhan sakit
2. TD diastolik (5) kepala, mual, muntah, gelisah
3. Nadi radial (5)
Monitor status neurologi
4. HR (5)
Keterangan:
5= normal
NO Diagnosa
Tanggal NOC NIC
Keperawatan
d. Perfusi jaringan serebral
(0406)
1. Tekanan intracranial
dalam (5)
2. nyeri kepala (5)
3. kegelisahan(5)
4. TIK (5)
5. TD (5)
Keterangan:
5= normal
c. kepuasan klien:
pengajaran (3012)
1. menjelaskan diagnosa
medis(5)
2. menjelaskan asuhan
keperawatan (5)
3. menjelaskan tes
diagnostic dan
hasilnya (5)
4. menjelaskan alasan
pengobatan (5)
keterangan:
5= sepenuhnya puas
1.