Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengobturasi
saluran akar dengan gutta percha serta sealer. Beberapa metode adalah metode lama dan sudah diuji, dan ada beberapa yang baru, inovatif, dan sedang dalam tahap percobaan. Berikut ini teknik – teknik dari obturasi.
1. Cold Lateral Compaction
Teknik ini merupakan teknik obturasi yang paling sering digunakan. Namun pada endodontik kontemporer, teknik ini bukalah teknik yang terbaik untuk mencapai seal tiga dimensional. Kekurangan dari teknik ini adalah adanya ruang diantara isi isian, rasio antara sealer dan gutta percha lebih tinggi dibandingkan teknik termoplastik, dan studi menunjukkan bahwa teknik pemadatan hangat memiliki kemampuan yang lebih baik untuk menutup defek intrakanal dan kanal lateral disbanding teknik ini.
Gambar (nomor). Cold Lateral Compaction Technique.
2. Warm Compaction (Warm Gutta Percha) a. Vertikal Teknik ini dapat disebut juga sebagai warm gutta percha technique dan diperkenalkan oleh Schilder dengan tukuan untuk mengisi saluran akar utama serta lateral dan kanal aksesoris. Dengan menggunakan pluggers yang dipanaskan, klinisi mengaplikasikan tekanan dengan arah vertikal ke arah gutta percha yang sudah dipanaskan, dan menyebabkan gutta percha mengalir dan mengisi seluruh saluran akar tersebut. Keuntungan dari teknik ini adalah teknik ini memberikan seal yang amat baik untuk saluran akar secara apikal dan lateral serta dapat mengobturasi kanal lateral yang lebih besar dan kanal aksesoris.
Gambar (nomor). Warm Vertical Compaction Technique.
Kekurangan dari teknik ini adalah waktu yang digunakan
untuk teknik ini sangat Panjang, terdapatnya resiko fraktur akar vertikal akibat dari tekanan, dan overfilling secara periodik dari gutta percha atau sealer tidak dapat diambil dari jaringan periradikular. b. Lateral Teknik ini memberikan kelebihan yang ada pada teknik termoplastik serta kontrol panjang selama obturasi. Teknik ini melibatkan penempatan master cone dan pemadatan lateral menggunakan heat carriers seperti ujung Endotec II (Medidenta) dan EndoTwinn tips (Hu-Friedy). Perangkat ditempatkan di samping master cone dan diaktifkan yang diikuti dengan penempatan spreader yang tidak dipanaskan di ruang yang sebelumnya ditempati oleh heat carriers. Accessory cones kemudian ditempatkan dan proses diulang sampai saluran terisi.
3. Continuous Wave Compaction Technique
Teknik ini merupakan variasi dari teknik warm vertical compaction dan diperkenalkan oleh Buchanan. Teknik ini menggunakan penggunaan cones dan pluggers gutta-percha yang menirukan persiapan tapered, sehingga memungkinkan penerapan gaya hidrolik yang lebih besar selama warm compaction.
4. Thermoplasticized Gutta Percha Injection
Teknik ini terdiri dari peralatan bertekanan yang terdiri dari barel syringe yang dipanaskan secara elektrik dan pilihan jarum mulai dari ukuran 18 hingga 25 gauge. Plunger dirancang untuk mencegah aliran balik gutta perca. Tingkat panas diatur untuk memberikan ekstrusi yang tepat dari gutta-percha sesuai dengan ukuran jarum. Kekurangan dari teknik ini adalah kurang presisi dan bergantung pada gutta percha yag dipanaskan dan plastis untuk mengalir secara apikal dengan kompresi minimal, jika dibandingkan dengan gaya atau tekanan yang digunakan dalam pemadatan lateral dan vertikal.