Anda di halaman 1dari 8

BAB II PEMBAHASAN

PERGESERAN KONSEPSI

Munculnya ketertarikan terhadap ekonomi dan keperilakuan serta fungsi akuntansi


organisasional membutuhkan sebuah pergeseran radikal dalam konsepsi yang merupakan
tugas dari riset akuntansi. Daripaada menggunakan akuntansi untuk akuntansi semata,
pengembangan perspektif tersebut membutuhkan sebuah pandangan yang lebih prroblematis
tentang masaalah akuntansi. Daripada mencerminkan penerimaan status quo terhadap
akuntansi atau kebijakan konvensional yang berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan
tersebut, riset akuntansi keperilakuan memberikan dasar bagi perilaku modern dan analisis
akuntansi ekonomi dengan mulai mencerminkan secara lebih analitis dan terkadang
mengkhawatirkan. Sebaliknya, pandangan bahwa akuntansi hanyalah alat untuk memperbaiki
rasionalitas akuntansi teknis seperti yang dipahami selama ini, muncul dari semakin
meningkatnya kerelaan untuk memahaminya dalam konteks organisasional secara luas pada
setting ekonomi dan managerial.
Dorongan untuk reorientasi tersebut berasal dari luar komunitas akademis akuntansi.
Seperti yang dijelaskan Caplan (1971) dalam pandangan pribadinya mengenai pengembangan
akuntansi keperilakuan, kritisme dan riset eksternal tentang pendidikan bisnis di amerika
memberikan dasar bagi mayoritas restrukturisasi pengharapan daan kehidupan intelektuual
sekolah bisnis. Riset akuntansi sangat dipengaruhi oleh perkembangan ini, mungkin secara
tidak langsung pada awalnya. Walaupun terdapat kemungkinan untuk merekrut peneliti
akuntansi pada saat itu, akuntansi keperilakuan pada dasarnya merupakan diaalog baru antara
akademisi akuntansi dengan kolega mereka dari psikologi, ekonomi , keuangan ,analisis
kuaantitatif, dan sebagainya. Hal yang terpenting adalah perubahan kehidupan intelektual
pada sekolah bisnis di amerika memberikan dasar terhadap pendekatan yang lebih serius
terhadap riset doktoral. Dengan cara ini, mahasiswa berhubungan dengan tradisi riset dan
intelektual dari ilmu pengetahuan sosial yang sifatnya berdasarkan ekonomi dan keperilakuan
Sejumlah pengembangan awal yang penting telah tercatat dalam makaalah tinjauan( review
paper) pada konteks program doktoral di Berkeley dan sebagainya. Didasarkan pada bentuk
tersebut asal usul dari tradisi riset keperilakuan dan ekonomi baru dalam akuntanssi adalah
sangat serupa. Tidak ada yang diwakili oleh sebuah pendekatan utama. Dari asal usul
tersebut, tradisi keperilakuan dan ekonomi terpisah, walaupun tidak secara penuh.
BERPIJAK PADA TRADISI EKONOMI

Tradisi ekonomi baru awalnya membangun beberapa institusi, sebagian karena


kebutuhan terhadap konfigurasi intelektual untuk pasar modal efisien yang didasarkan pada
riset yang masih relatif jarang. Lagipula tradisi riset yang sangat terfokus menjadi semakin
rentan terhadap rasionalitas ekonomi. Perspektif tersebut juga muncul dalam akuntansi ketika
mode rasionalitas dan teorisasi menjadi semakin signifikan dalam pengelolaan sosial dan
institusional. Sebaliknya, seperti yang telah ditunjukkan oleh tinjauan tulisan itu sendiri, riset
keperilakuan menjadi subjek yang penuh keragaman pengaruh intektual. Sebagai akibatnya,
munculah tradisi riset yang lebih heterogen.
Dalam periode intervensi tradiisi riset organisasi dan keperilakuan telah mengalami
kemajuan sehingga sekarang menjadi literatur khusus yang substansial, jurnal khusus, dan
kelompok profesional tersendiri. Pandangan bahwa tidak ada disiplin ilmu yang tidak
memiliki kekurangan dalam banyak hal sepertinya terbuukti dalam akuntansi keperilakuan.
Namun demikian, terdapat kecurigaan bahwa riset sebelumnya lebiih berhubungan dengan
pengembangan stereotipe dan eksplorasi bidang yang kompleks dan bergerak cepat.

BIDANG YANG KOMPLEKS, KAYA, DAN TERUS BERGERAK

Birnberg dan Shield (1989) berfokus pada bermacam-macam pembahasan


pertaanyaan yang berkaitan dengan riset akuntansi keperilakuan dengan menggambarkan
setiap kasus bukan saja pada pemahaman yang muncul tetapi juga pada proses penyelidikan
kumulatif. Walaupun perhatian yang membentuk riset keperilakauan dalam akuntansi
berbeda-beda. Mereka menampilkan sebuah gambaran arena yang menekankan modalitas
penyelidikan sampai pada struktur lama dan pembelajaran yang terjadi.

Kondisi (state of the art) dilapangan bergerak cepat penekanan baru muncuul dan isu,
masalah, perspektif, dan metode baru dimasukkaan dalam bidang tersebut. Kemungkinan
pertama mereka menampilkan sebuah pandangan tentang area yang menunjukkan kemajuan
kumulatif dan koheren yang telah dicapai. Walaupun area tersebut kompleks dan sulit
dikarakteristikkan secara tepat, subjek semacam itu membedakan perspektif dan bahkan
rasionalitas. Riset dalam bidang tersebut telah secara sadar melakukan aktivitas dan para
pendahulu mereka dan bersifat kontemporer.
Dalam konteks manajemen akuntansi atau auditing pada tingkat invidu, sekarang, kita
berada dalam posisi untuk memahami dan memanfaatkan komentar tentang fungsi sistem
informasi akuntansi. Fenomena seperti penganggaran, penetapan standar, dan interpretasi
informasi akuntansi manajemn dapat dipahami secara integratif dengan konteks manusia dan
organisasional dimana meereka berada. Para peneliti akuntansi keperilakuan yang bekerja
pada tradisi ini terpesona pada keragaman praktik akuntansi dalam praktik dan heterogenitas
yang terlihat dalam aksi sosial dan organisasional. Kesulitan dalam melakukan universalisasi
terhadaap teknik dan alasan banyak yang masuk dalam kategori pembahasan akuntansi.

Dengan mengakui keragaman akuntansi, banyak peneliti telah berfokus meningkatkan


perspektif tersebut melalui pemahaman praktik akuntansi organisasional yang dapat
diperoleh. Dalam kaitannya dengan organisasional yang melekat pada fungsi akuntansi dan
dinamika perubahan, para penelitti tersebut sering mengajukan riset atas kasus tunggal secara
lebih terperinci. Dengan dikembangkannya cara ini, badan pengetahuan keperilakuan dan
organisasional berkaitan dengan fungsi akuntansi dapat menjelaskan akuntansi secara apa
adanya dan dapat menjadi cara untuk menciptakan manfaat bagi banyak kebijakan
konvensional dan ortodoks di masa lalu.

SUDUT PANDANG DARI LUAR

Burghstahler dan Sundem memberikan sudut pandang dari luar walaupuun mereka
memahami akuntansi. Perspektif tersebut mempunyai manfaat potensial. Dalam banyak
penyelidikan lapangan, terdapat bahaya intropeksi daan sering kali menantang untuk
memperhatikan pandangan mereka yang memhami perkembangan dari perspektif berbeda.
Tugas yang diambil oleh mereka sulit. Kekayaan dan kompleksitas dari bidang yang muncul
menciptakan kesulitan besar bagi pihak luar. Hal ini membutuhkan investasi waktu yang
besar untuk memahami aliran proses riset, strategi riset kumulatif yang diadopsi, cara bidang
tersebut distruktur dan dikarakteristikkan, serta implikasi penuh dari keragaman perspektif
konseptual yang digunakan. Keragaman tersebut tidak muncul dalam area keperilakuan dan
organisasional. Jika orang luar berbicara berdasarkan keragaman ilmu pengetahuan manusia
dalam menguraikan proses intelektual yang bekerja dalam analisis akuntansi dan
keperilakuan, maka dia harus menghadapi cara beragam energi intelektual yang berbeda dan
berasal dari ilmu pengetahuan lain masuk dan memengaruhi akuntansi.
Terdapat banyak aspek dari komentar mereka yang bermanfaat dan berharga untuk
dipertimbangkan lebih lanjut oleh komunitas riset keperilakuan. Tinjauan yaang disampaikan
oleh Brughstahler dan Sundem secara agak eksplisit menjadi subjektif dan bias. Mereka
adalah sebagai pihak yang mengamati akuntansi keperilakuan dari perspektif pendekatan
utama. Mereka melilih untuk menawarkan interpretasi terhadap bidang yang dipahami
tersebut tanpaa fokus pada perspektif yang membandingkan stabilitas dengan homogenitas
relatif yaang dipandang secara tidak problematis. Mereka berusaha menentukan kerangka
kerja bidang akuntansi keperilakuan untuk analisis yang muncul dari penalaran ekonomi.
’Konsumen’ dan 'produsen' masuk dalam diskursus mereka. Secara eksplisit, mereka
menyatakan pendekatan mereka terhadap tinjauan didasarkan pada perspektif pandangan
ekonomi informasi dunia, yang merupakan salah satu dari rentang perspektif ekonomi yang
mungkin. Hal ini sama seperti peneliti keperilakuan lain yang menggunakan sosiologi
ekonomi untuk memahami masalah yang melekat pada rasionalitas ekonomi implisit dalam
riset ekonomi yang berorientasi pada penelitian akuntansi dan sejarah intelektual yang
didasarkan pada konsep perilaku dalam dunia sosial-politik dan lingkungan ekonomi. Kedua
strategi ini dapat bermanfaat dan menarik. Keduanya akan membuka jalan bagi landasan
konsepsi absolut dan meresap pada area intelektual. Namun demikian, pendekatan tersebut
juga mempunyai risiko, setidaknya jika badan pengetahuan yang digunakan untuk melakukan
tinjauan semata-mata berfungsi sebagai cara menyesuaikan pencapaian pada satu bentuk
kepada bentuk lain.

Perspektif keperilakuan tidak dimulai dari perspektif ekonomi yang tidak lagi
berfungsi. Perspektif ini bukanlah residu, melainkan merupakan perspektif yang lebih
proaktif dan positif yang dapat menawarkan pemahaman dan analisis alternatif, bahkan
analisis terhadap sifat ekonomi sosial dan organisasional dalam lingkungan spesifik dimana
organisasi menjadi menarik untuk alasan ekonomi. . Yang penting dalam hal ini bukan hanya
pendirian mereka terhadap hal riil dan benar, melainkan dorongan yang mereka hasilkan pada
saat itu terhadap pertanyaan mengenai tingkat penerapan dalam konteks akuntansi. Hasil riset
mereka juga mengarah pada validitas riset akuntansi keperilakuan. Namun, mereka
menggunakan mode penalaran ekonomi diluar batas yang digunakan oleh ekonom itu sendiri.
Meskipun bermanfaat untuk menggambarkan akuntansi sebagai artifak subjek kepada
kontingensi dunia manusia dan sosial, Burgstahler dan Sundem memberikan sedikit
pemahaman tentang sifat pengembangan mode penalaran ekonomi terhadap analisis
pengetahuan yang telah muncul di seputar akuntansi. Mereka juga menunjukkan sedikit
kesadaran terhadap problem epistemologis yang mungkin tercipta. Isu ini signifikan karena
rangkaian mode dari riset ekonomi dan keperilakuan dalam akuntansi muncul ketika
komunitas akademis mulai menyam paikan pertanyaan-pertanyaan akuntansi dan bukannya
semata-mata mengaplika sikan pengetahuan untuk memperbaiki rasionalitas dari teknis
keahlian akuntansi.

Perspektif tersebut barangkali menguntungkan walaupun Burgstahler dan Sundem


menyampaikan secara eksplisit bahwa perspektif tersebut merupakan satu-satunya yang
berhubungan dengan tinjauan mereka tentang literatur akuntansi keperilakuan. Tinjauan
tersebut terutama menyampaikan metodologi dan tematis, bukannya substantif. Kemudian,
tinjauan Burgstahler dan Sundem masuk untuk mengomentari beberapa kesulitan yang
melekat pada riset akuntansi keperilakuan. Meskipun demikian, sebagaimana yang dicatat
oleh Burgstahler dan Sundem, semua kesulitan bersifat unik walaupun mereka memahami
seluruh kesulitan untuk mengaplikasi kan riset akuntansi keperilakuan. Ini merupakan
masalah yang sesungguhnya. Bahkan, ekonomi berorientasi riset dalam akuntansi yang saat
ini menemukan bidang agak luas, hanya memahami sebagian dari saling keterkaitan diantara
bidang-bidang tersebut. Perhatian evaluatif Burgstahler dan Sundem perlu diperhatikan
secara waspada. Orang memahami bahwa beberapa penekanan yang disampaikan oleh
Burgstahler dan Sundem mencerminkan kesulitan yang melekat pada bidang penyelidikan
kompleks dari sudut pandang luar (without). Sesungguhnya, mereka membandingkan hal itu
dengan tinjauan substantif yang lebih kumulatif meskipun yang disampaikan oleh Burgstahler
dan Sundem masih bersifat umum. Namun, Burgstahler dan Sundem mungkin menawarkan
beberapa kritik yang bila dimodifikasi oleh penjelasan mereka sendiri tentang kemajuan
terbaru yang sudah dicapai akan menjadi lebih baik. Setidaknya, ini merupakan pandangan
penulis tentang besarnya riset akuntansi keperilakuan yang dibentuk oleh sistem
pengendalian akademis.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Hopwood mengadopsi pendirian spesifik dalam


mengomentari pandangan yang disampaikan oleh Burgstahler dan Sundem. Alasan Hopwood
melakukan hal itu adalah ia berorientasi secara internal pada area akuntansi organisasional
dan keperilakuan walaupun tidak bersifat defensif. Hopwood berpikir bahwa sangatlah
penting bagi peneliti akuntansi dan keperilakuan untuk menyadari sifat dan kekhususan
mereka sendiri, tradisi intelektual yang mereka ambil, dan posisi dari mana mereka seharus
nya berusaha membahas penelitian mereka di dalam spektrum ilmu pengetahuan manusia
beragam. Sebenarnya, jika Hopwood kritis terhadap peneliti akuntansi keperilakuan dapat
dilihat bahwa para peneliti tersebut tidak hidup dalam kondisi ideal. T erlalu banyak peneliti
yang tampaknya tidak menyadari posisi intelektual mereka sendiri.

MENGGERAKKAN AGENDA RISEI' KE DEPAN

Caplan menawarkan sebuah pandangan yanng lebih berhati-hati dibandingkan dengan


pandangan Burgstahler dan Sundem walaupun ia merrupakan oorang dalam (insider) di
bidang akuntansi keperilakuan. Menurut Caplan, akuntan keperilakuan memberikan
penekanan yang adil terhadap pemahaman sempit, dikendalikan metode, dan cepat
melakukan studi yang sebagian tampaknya dihasilkan oleh budaya akademis Amerika.

Seperti yang Hopwood katakan, mereka cenderung memahami bagian dari area
tersebut. Pemetaan rute riset organisasi dan keperilakuan mendatang dalam akuntansi lebih
sulit dan merupakan tugas yang berisiko. Riset tersebut dapat mencerminkan preferensi
pribadi dengan mudah daripada kemungkinan perkembangan substantif dalam bidang
tersebut. Caplan menawarkan pandangan yang lebih berhati-hati tentang masa depan karena
ia menyadari kelanjutan dari kekurangan relatif dalam kemampuan individual melakukan
riset keperilakuan yang berkualitas tinggi. Dengan cara yang sama, akuntansi keperilakuan
menekankan pada kebutuhan untuk memperbaiki orientasi metodologis dan memberikan
daftar perbaikan spesifik yang dibutuhkan dalam proses tersebut. Walaupun Hopwood tidak
seyakin Burgstahler dan Sundem bahwa pola perkembangan tersebut kemungkinan berhasil
membagi riset akuntansi keperilakuan ke dalam aliran rasional dan subjektif karena pola
tersebut cenderung memprioritaskan konsepsi rasionalitas khusus, Hopwood tidak setuju jika
dikatakan bahwa terdapat kemungkinan yang sama besarnya bahwa hasil pengembangan
tersebut akan berbeda karena tradisi riset yang berbeda.

Melalui studi terhadap faktor-faktor yang direplikasi untuk memunculkan rezim


teknis akuntansi berbeda, usaha untuk mendapatkan pemahaman lebih kaya tentang fungsi
akuntansi sosloteknis atau perbaikan pernahaman tentang konsekuensi organisasional dan
manusua yang berbeda sebagai akibat dari praktik teknis berbeda, lebih banyak pengetahuan
akuntansi berorientasi pengetahuan yang mungkin didapatkan dari riset yang secara
sistematis berusaha meneliti interdependensi, interpretasi teknis, manusia, dan organisasional.
Dalam riset akuntansi, misalnya, Hopwood menyatakan bahwa sekarang adalah waktu yang
tepat untuk memperluas fokus riset keperilakuan dari perhatian terhadap isu keputusan
kepada pembahasan mengenai komponen keperilakuan dan akuntansi lainnya dari tugas
auditing. Meskipun demikian, pada praktiknya, Hopwood mengetahui bahwa isu kognitif
dipengaruhi oleh cara auditor mengatasi konteks yang sangat terstruktur dan waktu serta
tugas yang sering kali membutuhkan keahlian negosiasi agak kompleks dan tawar menawar
yang besar, isu kognitif juga dipengaruhi oleh cara auditor mengatasi konteks yang sangat
terstruktur dan waktu serta tugas yang sering kali membutuhkan keahlian negosiasi agak
kompleks dan tawar menawar yang besar.

Caplan menyampaikan bahwa praktik personel akuntansi cenderung mengarahkan


individu menjadi sangat individual sehingga memungkin kan mereka untuk memberikan
kontribusi guna memecahkan masalah yang dihadapi oleh profesi akuntansi sekarang. Sudah
terdapat beberapa tanda bahaya yang mungkin muncul dari pendirian yang tidak problematis
tersebut. Dalam menyelidiki hubungan antara akuntansi biaya dengan teknologi manufaktur
baru, misalnya, terdapat beberapa indikasi tentang hal yang muncul dari perspektif yang tidak
reflektif tersebut. Tanpa kepedulian, akuntan terlalu banyak mengarahkan pandangan mereka
untuk hanya berfokus pada topik akuntansi lama tanpa mempertimbangkan signifikansinya
dalam konteks keseluruhan dimana akuntansi beroperasi. Pada saat yang sama, mereka juga
mengabaikan cara teknologi baru dapat mengubah konteks pergeseran utama dan pasar. .
Sebagai hasilnya, analisis studi kasus dapat dilihat terlalu parsial, terlalu di pengaruhi oleh
aturan sebelumnya, terlalu mudah mendukung pandangan tradisional akuntansi sebagai
teknik yang terisolasi dan melihat ke dalam, serta terlalu jauh dari masalah asli dan
pragmatis.

Daripada mencoba mengisolasi dan membandingkan akuntansi masa lalu dengan


masa depan, riset perlu membuktikan rentang penuh dari cara masuknya teknologi yang
mungkin terjadi melalui domain organisasional Riset tersebut perlu menggeser praktik dan
perspektif organisasional guna menciptakan kemungkinan penyesuaian baru berkaitan dengan
praktik dan fungsionalitas termasuk akuntansi itu sendiri. Kemungkinannya adalah perspektif
tersebut tidak dapat segera terlihat sebagai penyesuaian antara akuntansi terdahulu dengan
akuntansi yang lebih baru, tetapi lebih sebagai pertanyaan-pertanyaan fundametal, tentang
akuntansi dalam bentuk aksi yang terorganisasi. Mungkin karena hanya sedikit orang yang
memahami sifat oorganisasional dari praktik akuntansi. Hasilnya adalah suatu penekanan
terhadap bidang akuntansi manajemen itu sendiri. Dengan penekanan murni terhadap teknis,
pemikiran penting yang diumpankan buku teks hanya seperti buku manual. Didasarkan pada
sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali pemahaman terhadap cara elemen-elemen teknis
dimobilisasi dan dibawa ke dalam konteks organisasional.

Keahlian teknis adalah penting. Meskipun demikian. keahlian teknis merupakan


sebagian dari akuntansi dalam dunia yang bersinggungan dengan proses organisasi yang
kompleks dan berubah-ubah. Ditekan oleh keahlian tersebut, mereka tidak pernah
memberikan dasar terhadap evaluasi, diagnosis, desain, dan reformasi sistem akuntansi
organisasional yang merupakan faktor-faktor yang membentuk bagian penting dari tugas
manager ialah sebagai sesuatu yang berbeda dengan tugas teknis. Hal ini memunculkan basis
keahlian baru dibidang konsultasi organisasional. Keahlian baru dan pemahaman
organisasional dan keperilakuan yang muncul terkadang menyampaikan informasi kepada
publik.

PASANG SURUT ALIRAN KEMAJUAN

Tinjauan Lord tentang perkembangan pemikiran keperilakuan dalam akuntansi


memperkuat banyak temuan dari riset lain. kualitas dan keaslian riset semata tampaknya tidak
memadai untuk memasukkan dorongan khusus dari riset organisasional dan keperilakuan ke
jalur kemajuan kumulatif. Lord menekankan cara riset akuntansi keperilakuan muncul dalam
konteks peningkatan ketertarikan yang lebih umum terhadap peranan akuntansi dalam
pengambilan keputusan. Dengan demikian, ia mengilustrasikan bagaimana pengembangan
riset akuntansi keperilakuan berhubungan dengan konsepsi rasionalitas keputusan, setidaknya
berdasar kan beberapa kesesuaian teorisasi ekonomi yang mendasarinya.

Anda mungkin juga menyukai