PERGESERAN KONSEPSI
Kondisi (state of the art) dilapangan bergerak cepat penekanan baru muncuul dan isu,
masalah, perspektif, dan metode baru dimasukkaan dalam bidang tersebut. Kemungkinan
pertama mereka menampilkan sebuah pandangan tentang area yang menunjukkan kemajuan
kumulatif dan koheren yang telah dicapai. Walaupun area tersebut kompleks dan sulit
dikarakteristikkan secara tepat, subjek semacam itu membedakan perspektif dan bahkan
rasionalitas. Riset dalam bidang tersebut telah secara sadar melakukan aktivitas dan para
pendahulu mereka dan bersifat kontemporer.
Dalam konteks manajemen akuntansi atau auditing pada tingkat invidu, sekarang, kita
berada dalam posisi untuk memahami dan memanfaatkan komentar tentang fungsi sistem
informasi akuntansi. Fenomena seperti penganggaran, penetapan standar, dan interpretasi
informasi akuntansi manajemn dapat dipahami secara integratif dengan konteks manusia dan
organisasional dimana meereka berada. Para peneliti akuntansi keperilakuan yang bekerja
pada tradisi ini terpesona pada keragaman praktik akuntansi dalam praktik dan heterogenitas
yang terlihat dalam aksi sosial dan organisasional. Kesulitan dalam melakukan universalisasi
terhadaap teknik dan alasan banyak yang masuk dalam kategori pembahasan akuntansi.
Burghstahler dan Sundem memberikan sudut pandang dari luar walaupuun mereka
memahami akuntansi. Perspektif tersebut mempunyai manfaat potensial. Dalam banyak
penyelidikan lapangan, terdapat bahaya intropeksi daan sering kali menantang untuk
memperhatikan pandangan mereka yang memhami perkembangan dari perspektif berbeda.
Tugas yang diambil oleh mereka sulit. Kekayaan dan kompleksitas dari bidang yang muncul
menciptakan kesulitan besar bagi pihak luar. Hal ini membutuhkan investasi waktu yang
besar untuk memahami aliran proses riset, strategi riset kumulatif yang diadopsi, cara bidang
tersebut distruktur dan dikarakteristikkan, serta implikasi penuh dari keragaman perspektif
konseptual yang digunakan. Keragaman tersebut tidak muncul dalam area keperilakuan dan
organisasional. Jika orang luar berbicara berdasarkan keragaman ilmu pengetahuan manusia
dalam menguraikan proses intelektual yang bekerja dalam analisis akuntansi dan
keperilakuan, maka dia harus menghadapi cara beragam energi intelektual yang berbeda dan
berasal dari ilmu pengetahuan lain masuk dan memengaruhi akuntansi.
Terdapat banyak aspek dari komentar mereka yang bermanfaat dan berharga untuk
dipertimbangkan lebih lanjut oleh komunitas riset keperilakuan. Tinjauan yaang disampaikan
oleh Brughstahler dan Sundem secara agak eksplisit menjadi subjektif dan bias. Mereka
adalah sebagai pihak yang mengamati akuntansi keperilakuan dari perspektif pendekatan
utama. Mereka melilih untuk menawarkan interpretasi terhadap bidang yang dipahami
tersebut tanpaa fokus pada perspektif yang membandingkan stabilitas dengan homogenitas
relatif yaang dipandang secara tidak problematis. Mereka berusaha menentukan kerangka
kerja bidang akuntansi keperilakuan untuk analisis yang muncul dari penalaran ekonomi.
’Konsumen’ dan 'produsen' masuk dalam diskursus mereka. Secara eksplisit, mereka
menyatakan pendekatan mereka terhadap tinjauan didasarkan pada perspektif pandangan
ekonomi informasi dunia, yang merupakan salah satu dari rentang perspektif ekonomi yang
mungkin. Hal ini sama seperti peneliti keperilakuan lain yang menggunakan sosiologi
ekonomi untuk memahami masalah yang melekat pada rasionalitas ekonomi implisit dalam
riset ekonomi yang berorientasi pada penelitian akuntansi dan sejarah intelektual yang
didasarkan pada konsep perilaku dalam dunia sosial-politik dan lingkungan ekonomi. Kedua
strategi ini dapat bermanfaat dan menarik. Keduanya akan membuka jalan bagi landasan
konsepsi absolut dan meresap pada area intelektual. Namun demikian, pendekatan tersebut
juga mempunyai risiko, setidaknya jika badan pengetahuan yang digunakan untuk melakukan
tinjauan semata-mata berfungsi sebagai cara menyesuaikan pencapaian pada satu bentuk
kepada bentuk lain.
Perspektif keperilakuan tidak dimulai dari perspektif ekonomi yang tidak lagi
berfungsi. Perspektif ini bukanlah residu, melainkan merupakan perspektif yang lebih
proaktif dan positif yang dapat menawarkan pemahaman dan analisis alternatif, bahkan
analisis terhadap sifat ekonomi sosial dan organisasional dalam lingkungan spesifik dimana
organisasi menjadi menarik untuk alasan ekonomi. . Yang penting dalam hal ini bukan hanya
pendirian mereka terhadap hal riil dan benar, melainkan dorongan yang mereka hasilkan pada
saat itu terhadap pertanyaan mengenai tingkat penerapan dalam konteks akuntansi. Hasil riset
mereka juga mengarah pada validitas riset akuntansi keperilakuan. Namun, mereka
menggunakan mode penalaran ekonomi diluar batas yang digunakan oleh ekonom itu sendiri.
Meskipun bermanfaat untuk menggambarkan akuntansi sebagai artifak subjek kepada
kontingensi dunia manusia dan sosial, Burgstahler dan Sundem memberikan sedikit
pemahaman tentang sifat pengembangan mode penalaran ekonomi terhadap analisis
pengetahuan yang telah muncul di seputar akuntansi. Mereka juga menunjukkan sedikit
kesadaran terhadap problem epistemologis yang mungkin tercipta. Isu ini signifikan karena
rangkaian mode dari riset ekonomi dan keperilakuan dalam akuntansi muncul ketika
komunitas akademis mulai menyam paikan pertanyaan-pertanyaan akuntansi dan bukannya
semata-mata mengaplika sikan pengetahuan untuk memperbaiki rasionalitas dari teknis
keahlian akuntansi.
Seperti yang Hopwood katakan, mereka cenderung memahami bagian dari area
tersebut. Pemetaan rute riset organisasi dan keperilakuan mendatang dalam akuntansi lebih
sulit dan merupakan tugas yang berisiko. Riset tersebut dapat mencerminkan preferensi
pribadi dengan mudah daripada kemungkinan perkembangan substantif dalam bidang
tersebut. Caplan menawarkan pandangan yang lebih berhati-hati tentang masa depan karena
ia menyadari kelanjutan dari kekurangan relatif dalam kemampuan individual melakukan
riset keperilakuan yang berkualitas tinggi. Dengan cara yang sama, akuntansi keperilakuan
menekankan pada kebutuhan untuk memperbaiki orientasi metodologis dan memberikan
daftar perbaikan spesifik yang dibutuhkan dalam proses tersebut. Walaupun Hopwood tidak
seyakin Burgstahler dan Sundem bahwa pola perkembangan tersebut kemungkinan berhasil
membagi riset akuntansi keperilakuan ke dalam aliran rasional dan subjektif karena pola
tersebut cenderung memprioritaskan konsepsi rasionalitas khusus, Hopwood tidak setuju jika
dikatakan bahwa terdapat kemungkinan yang sama besarnya bahwa hasil pengembangan
tersebut akan berbeda karena tradisi riset yang berbeda.