Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

AKUNTANSI KEPRILAKUAN
“AKUNTANSI KEPERILAKUAN DALAM BINGKAI RETROSPEKTIF
DAN PROSPEKTIF”

DOSEN PENGAMPU
Randy Ariyadita Putra, SE.,M.Ak.,Ak.,CA
DISUSUN OLEH :
NAMA:NINA RESKI
E1 18 016

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SULAWESI TENGGARA
2020

ii
PEMBAHASAN

A. Akuntansi Keprilakuan Dalam Bingkai Retrospektif Dan Prosfektif

Pergeseran Konsep
Munculnya pergeseran konsepsi diawali dari keterkaitan ilmuwan terhadap
studi ekonomi dan studi keprilakuan serta akuntansi organisasi bergeser ini
mengakibatkan pergeseran konsepsi secara radikal yang merupakan pekerjaan dari
riset akuntansi itu sendiri. Pandangan yang mengatakan dari pada menggunakan
akuntansi untuk tujuan akuntansi semata,alangkah baiknya jika pandangan
tersebut mengarah pada pengembangan presfektif yang lebih problematic tentang
masalah akuntansi. Mereka menyampaikan pertanyaan tentang kebenaran
informasi akuntansi yang digunakan, yang terkadang menghasilkan konsekuensi
yang tidak di inginkan dan tidak terduga. Dari pada hanya menerima status quo
atas kebijakan akuntansi atau kebijakan konvensional yangberhubungan
dengan pertanyaan tersebut, riset akuntansi keprilakuan memberikan dari bagi peri
laku moderen dan analisis akuntansi ekonomi dan mulai mencerminkannya secara
lebih analitis dan terkadang mengkhawatirkan.
Sebaliknya, pandangan bahwa akuntansi hanya alat untuk memperbaiki
rasionalitas praktik akuntansi seperti yang dipahami selama ini, muncul dari
semakin meningkatnya kerelaan untuk memahaminya dalam konteks organisasi
secara luas pada setting ekonomi dan manajerial. Dorongan untuk reorientasi
tersebut berasal dari luar komunitas akademis akuntansi. Seperti yang dijelaskan
Caplan (1971) dalam pandangan pribadinya mengenai pengembangan akuntansi,
riset kritis dan riset eksternal tentang pendidikan bisnis di Amerika memberikan
dasar bagi kebanyakan harapan restrukturisasi dan kehidupan intelektual sekolah
bisnis. Gordon dan Howell (1959) menyatakan bahwa pendidikan bisnis perlu
dipahami secara ilmiah dengan proses yang diambil dari perspektif ilmu
pengetahuan sosial dan keperilakuan yang lebih luas. Riset akuntansi mungkin
secara tidak langsung pada awalnya sangat dipengaruhi oleh perkembangan ini.
Walaupun terdapat kemungkinan untuk merekrut peneliti akuntansi baru pada saat
itu, akuntansi pada dasarnya merupakan perdebatan baru antara akademisi
akuntansi dengan kolega nereka dari bidang studi lain seperti psikologi, ekonomi,
keuangan, analisis kuantitatif dan sebagainya. Didasarkan pada perbetdan
lingkungan ini, orang-orang mulai dapat menggunakan informasi yang diperoleh
atas studi nonakuntansi yang lama, seperti penelltian Argyris, Dalton, Roy,dan
White dari Chicago School of Sociology, serta Simon dan koleganya yang
berfokus pada akuntansi, sekalipun relatif kurang dihargai oleh komunitas
akademisi akuntansi. Hal yang terpenting adalah perubahan kehidupan intelektual
pada sekolah bisnis di Amerika memberikan dasar tentang pendekatan yang lebih
serius terhadap riset doktoral. Dengan cara ini, mahasiswa bersentuhan dengan
tradisi riset dan intelektualitas dari ilmu pengetahuan sosial yang sifatnya
berdasarkan ekonomi dan keperilakuan.
Sebenarnya, sejumlah tahap pengembangan awal telah tercatat dalam
makalah tinjauan (review paper) pada program doktoral di Berkeley, Carnegie
Tech, Chicago Onto State Staford, dan sebagainya. Didasarkan pada konteks
tersebut, asal usul tradisi riset keperilakuan dan ekonomi baru dalam akuntansi
adalah sangat serupa. Tidak ada yang diwakili oleh pendekatan utama
(mainstream), keduanya dipandang dengan banyak kecurigaan. Perlu diingat
bahwa satu tulisan ekonomi yang paling signifikan ditolak oleh The Accounting
Review karena hanya untuk dipublikasikan pada Jurnal of Accounting Research,
sebuah jurnal yang mempunyai asal usul yang sama dari perubahan institusional.
Dari asal usul yang berhubungan ini, tradisi keperilakuan dan ekonomi terpisah,
walaupun tidak secara keseluruhan. Ada waktu di mana kepentingan yang saling
melengkapi muncul dalam beberapa bidang. Alasan terhadap sifat dan bentuk
perbedaan tidak diselidiki secara sistematis dan seluruh penelaahan selanjutnya
dari literatur riset keperilakuan tidak membahas ini. Barangkali, ada keterlibatan
sejumlah faktor di dalamnya.

Berpijak Pada Tradisi Ekonomi


Tradisi ekonomi baru pada awalnya muncul sebagai usaha untuk
membangun beberapa institusi,kemunculan ini sebagian besar dikarenakan kebutu
han untuk mengonfigurasi intelektualitas pasar modal efisien yang berlandaskan
pada riset dimana keberagaman riset akan hal itu masih relative jarang
Kemunculaninstitusi baru tersebut diharapkan mampu memengaruhi alur piker
komunitas akademis akuntansi. Selain itu, kemunculan ini juga disebabkan
kepada paradigm tradisi riset yang masih terfokus pada kajian tertentu sehingga
menjadikan riset tersebut semakin rentan terhadap rasionalitas ekonomi.
Pengembangan disiplin ilmu dengan kebijakan ketat, baik pada inovasi intelektual
maupun batasannya, secara lambat laun ternyata menghasilkan pengujian dengan
pendekatan teknik statistilk dan riset yang kompleks. Badan riset terbaru juga
menginformasikan hasil di mana terjadi pertumbuhan yang bermanfaat bagi
sejumlah akademisi akuntansi yang mempunyai orientasi riset ke dalam bidang
riset kuantitatif. Perspektif tersebut juga muncul dalam akuntansi ketika bentuk
rasionalitas ekonomi dan teorisasi menjadi semakin signifikan dalam pengelolaan
sosial dan institusional. Sebaliknya, riset bidang keperilakuan pada akhirnya
muncul dalam bermacam-macam institusi. Dengan demikian, riset keperilakuan
menjadi subjek yang penuh keragaman (multiparadigma) pengaruh intelektual.
Sebagai akibatnya, munculah tradisi riset yang lebih heterogen. Bahkan, banyak
institusi inovasi awal yang tadinya hanya menduduki sedikit posisi sentral dalam
kampus, kemudian akhirnya membentuk komunitas akademis akuntansi. Selama
periode intervensi, tradisi riset organisasi dari keperilakuan telah mengalami
kemajuan sehingga sekarang menghasilkan literatur khusus yang lebih
substansial, melahirkan jurnal khusus, dan membentuk kelompok profesional
tersendiri. Banyak hal yang sudah dicapai dan pencapaian ini sesungguhnya lebih
banyak daripada yang terealsasil. Disiplin limu tidak lagi semata-mata terfokus
pada tinjauan Burgstahler dan Sundem (1989) yang melelat dengan kesulitan dan
kelemahan berkelanjutan yang didasarkan pada perbedaan tajam dengan literatur
kumulatif dan substantif dari studi Birnberg dan Shields (1989). Di sisi lain,
pandangan yang menyatakan bahwa tidak ada disiplin ilmu yang tidak memiliki
kekurangan dalam banyak hal, sepertinya juga terbukti dalam akuntansi. Namun
demikian, terdapat kecurigaan bahwa riset sebelumnya lebih banyak bersentuhan
dengan pengembangan stereotip dan eksplorasi bidang yang kompleks dan
bergerak cepat.

Bidang Yang Kompleks,Kaya dan Terus Bergerak

Dalam meninjau literatur akuntansi secara sistematis dan hati-hati, Birnberg


dan Shields menggambarkan area riset yang begitu kaya. Lima aliran
risetakuntansi keperilakuan (1989) tersebut adalah:
1)Pengendalian manajemen (manajemen control ).
2)Pemrosesan informasi akuntansi (accounting information processing ).
3)Desain sistem informasi (information system design).
4)Riset audit (audit research).
5)Sosiologi organizational (organizatioanl sociology)
Birnberg dan Shield (1989) menelaah literatur akuntansi dengan penuh
kecermatan dan kehati-hatian serta nenggambarkan bagaimana bidang area riset
akuntansi itu sendiri begitu kaya. Mereka berfokus pada berbagai macam
pembahasan atas seputar pertanyaan-pertanyaan tentang riset akuntansi
keperilakuan dengan menggambarkan setiap kasus yang ada dan bukan saja pada
pemahaman yang muncul, tetapi juga pada proses penyelidikan kumulatif.
Walaupun perhatian yang membentuk riset keperilakua dalam akuntansi berbeda-
beda, Birnberg dan Shield menampilkan sebuah gambaran area yang menekankan
pada banyaknya penyelidikan sampai pada suatu struktur lama dan pembelajaran
terjadi. Dengan memilih untuk fokus pada literatur yang mereka survei, analisis
Birnberg dan Shield diakui cenderung agak umum. Penjelasan lainnya
menguraikan masalah yang masih berkaitan dengan area yang lebih lambat
sehingga manfaat untuk menyampaikan pembahasan telah diperoleh.
Kondisi (state of the art) di lapangan bergerak cepat dari kenyataannya.
Munculnya penekanan baru, isu, masalah, perspektif, dan metode baru untuk
dimasukkan dalam bidang tersebut lebih membutuhkan perhatian. Meskipun
demikian, keadaan riset sekarang merupakan suatu hal yang dibenarkan oleh
Birnberg dan Shield dengan memberikan sebuah tawaran akan karakteristik positif
terhadap area tersebut. Sekalipun tidak ada keraguan lagi bahwa riset tersebut
terlalu berbeda dalam hal kualitas, Birnberg dan Shield membenarkan adanya
penekanan terhadap sifat observasional dari perbandingan dan variasi
keperilakuan, serta peningkatan sfat orientasi teoretis dalam proses riset tersebut.
Mereka juga menekankan sifat aplikasi dari banyak riset tersebut. Sedikit
berlawanan dengan kebanyakan pandangan yang diperoleh dari luar, mereka
menunjukkan mobilisasi peran yang mengkhawatirkan yang dipenuhi dengan
pertanyaan dan masalah akuntansi.
Pertama, Birnberg dan Shield menampilkan sejumlah pandangan tentang
area yang menunjukkan kemajuan kumulatıf dan koheren dari yang telah dicapai.
Walaupun area tersebut kompleks dan sulit untuk dibuat karakteristik secara tepat,
subjek semacam itu pada akhirnya akan membedakan perspektif dan bahkan
rasionalitas. Meskipun area lainnya mungkin memiliki penekanan pada kerangka
kerja yang berbeda, Birnberg dan Shield menggambarkan bahwa perkembangan
riset organisasi dan keperilakuan dalam akuntansi selama bertahun-tahun secara
acak tidak mengalami kemajuan dan hanya terdiri atas sejumlah studi besar pada
bidang yang terisolasi. Riset dalam bidang tersebut secara sadar telah mengikuti
pola aktivitas dari para pendahulu mereka dan bersifat kontemporer.
Badan pengetahuan yang ada tetap jauh dari memadai, setidaknya karena
badan tersebut lebih banyak menggunakan pendekatan proses intuitif untuk
menghasilkan pertumbuhan riset, sementara bidang penting lainnya tetap kurang
diteliti. Dalam banyak area masih tidak ada tingkat kesadaran teoretis yang
memadai sehinga riset yang dilakukan masih jauh dari kemampuan memberikan
sejumlah dasar interpretasi yang menarik dan bermanfaat guna memahami dan
mengubah akuntansi dalam bentuk aksi. Saat ini, memberikan apresiasi yang
berharga terhadap organisasi dan organisasi dalam konteks akuntansi adalah layak
dilakukan. Dalam konteks akuntansi manajemen atau pengauditan pada tingkat
individu, kita berada dalam posisi untuk memahami dan memanfaatkan
pernyataan tentang fungsi sistem informasi akuntansi. Fenomena seperti
penganggaran, penetapan standar dan interpretast informasi akuntansi manajemen
dapat dipahami secara integratif dengan konteks manusia dan organisasi di mana
mereka berada.
Banyak karakteristik dari studi Birnberg dan Shield disebut sebagal aliran
riset ‘sosiologi organisasi’ yang berorientasi pada sekumpulan isu berikutnya.
Para peneliti akuntansi keperilakuan yang bekerja dalam tradisi ini terpesona
pada keragaman praktik akuntansi dan heterogenitas yang terlihat dalam aksi
sosial dan organisasi. Kesulitan dalam melakukan universalitas terhadap teknik
akuntansi disebabkan karena banyaknya alasan yang masuk dalam kategori
pembahasan akuntansi. Birnberg dan Shield berusaha menggunakan faktor-faktor
yang memengaruhi cara akuntansi bekerja, cara akuntansi berhubungan dengan
proses organisasi, serta cara mengangkat konsekuensi sosial ekonomi, organisasi,
dan keperilakuan terhadap akuntansi guna mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut.
Dengan mengadopsi agenda riset yang berbeda tersebut, para peneliti
organisasi dalam akuntansi merasa tertarık pada berbagai perspektif intelektual,
literator riset, dan mode penyelidikan ekuitas yang berbeda. Dilithat dari sudut
pandang ini, tidak terlalu benar jika menyebut hal ini sebagai interpretatif murni,
seperti yang ingin dilakukan oleh Birnberg dan Shield. Dengan mengakui
keragaman akuntansi, banyak peneliti telah berfokus pada peningkatan perspektif
tersebut yang dapat diperoleh melalui pemahaman praktik akuntansi organisasi.
Namun, terdapat relatif sedikit penelitian yang dilakukan dalam bentuk
interpretatif seperti yang dipahami secara konvensional dalam literator. Menyadari
pertanyaan epistemologi pada sebagian besar ilmu pengetahuan manusia, peneliti
organisasi bersiap mengakui sifat reflektif dan konstitutif; bukan pada akuntansi
itu sendiri, tetapi juga pengetahuan yang diperoleh darinya. Hal ini juga yang
memberikan dasar bagi mereka untuk memisahkannya dari pernyataan
epistemologi yang lebih sederhana yang menunjukkan karakteristik bagian lain
literatur akuntansi. Dan kaitannya dengan organisasi yang melekat pada fungsi
akuntansi dan dinamika perubahan, para peneliti tersebut sering mengajukan riset
atas kasus tunggal secara lebih terperinci. Dengan dikembangkannya cara in,
badan pengetahuan keperilakuan dan organisasi yang berkaitan dengan fungsi
akuntansi dapat menjelaskan akuntansi secara apa adanya dan dapat menjadi cara
untuk menciptakan manfaat bagi banyak kebijakan model konvensional dan
ortodoks di masa lalu.

Sudut pandang Dari Luar

Berbeda dari Birnberg dan Shields, Burgstahler dan Sundem


menunjukan perbedaan yang besar (sudut pandang non-akuntansi). Riset
akuntansi keperilakuan menurut mereka telah diperhatikan di masa lalu oleh
anggota komunitas sosial berbeda. Tugas yang diambil oleh Burgstahler dan
Sundema dalah sulit. Kekayaan dan kompleksitas dari bidang yang muncul
menciptakan kesulitan besar bagi pihak luar (outsider ). Hal ini membutuhkan
investasi waktu yang besar untuk memahami aliran proses riset, strategi kumulatif
yang diadopsi,cara bidang tersebut distruktur dan di karakteristikkan, serta
implikasi penuh dari keragaman perspektif konseptual yang digunakan.
Survei atas seluruh bidang riset-yang berorientasi ekonomi dalam akuntansi
mulai dari teori biaya dan laba yang menekankan pada studi pasar modal yang
efisien, teori agensi, ekonomi informasi dan organisasi, dan seterusnya aka
menjadi tugas yang cukup berat bagi peneliti organisasioanal atau keperilakuan.
Secara eksplisit, Burgstahler dan Sundem menyatakan pendekatan mereka
terhadap tinjauan didasarkan pada perspektif pandangan ekonomi informasi
dunia,yang merupakan salah satu dari rentang perspektif ekonomi yang mungkin.
Halini sama seperti peneliti keperilakuan lain yang menggunakan sosiologi
ekonomi untuk memahami masalah yang melekat pada rasionalitas ekonomi
implisit dalamriset ekonomi dalam riset ekonomi yang berorientasi pada
penelitian akuntansi dan sejarah intelektual yang didasarkan pada konsep perilaku
dalam dunia sosial- politik dan lingkungan ekonomi.
Menggerakkan Agenda Riset Ke Depan

Komentar pribadi Caplan tentang kemunculan akuntansi keperilakuan


memberikan beberapa pemahaman lebih lanjut tentang kekuatan
mobilisasi perkembangan dari area tersebut dan apa yang dicapai sekarang. Bukan
hanya pengaruh tekanan peranan yang dimainkan oleh restrukturisasi intelektual
bisnis Amerika terhadap pendidikan dan riset, melainkan juga kemunculan srudi
akuntansi keperilakuan yang perlu dipandang dalam konteks kemunculan
ketertarikan organisasioanal terhadap ilmu pengetahuan sosial dan keperilakuan.
Caplan memuji perkembangan dan konstribusi riset akuntansi
keprilakuan.sebagai bidang yang relatif baru khasana teori dan metedologi terus
mengalami perkembangan yang pesat. caplang menengarai bahwa riset akuntansi
keprilakuan masih dalam proses pencarian model (atau model-model)yang baku
dengan rerangka berfikir yang lebih kuat (Jurnal Pedidikan Akuntansi
Indonesia,vol. XIV, No, 2,TAHUN 2016)

Kita kembali pada analisis kondisi (state of the art ) saat ini. Caplan
menawarkan sebuah pandangan yang lebih berhati-hati dibandingkan
dengan pandangan Burgstahler dan Sundem walaupun ia merupakan orang dalam
(insider ) dibidang akuntansi keperilakuan. Menurut Caplan, akuntansi
keperilakuan memberikan penekanan yang adil terhadap pemahaman
sempit,dikendalikan metode, dan cepat melakukan studi yang sebagian tampaknya
dihasilkan oleh budaya akademis Amerika. Seperti disampaikan oleh Burgstahler
dan Sundem serta ditinjau oleh Lord, kemajuan dalam satu bidang lebih sering
ditentukan oleh sejumlah kecil studi inovatif. Sama seperti lainnya, area akuntansi
keperilakuan cenderung menerminkan pembelajaran, proses kumulatif riset, dan
interdependensi sehat dengan disiplin ilmu lain dalam ilmu pengetahuan manusia.
Perluasan domain penyelidikan organisasional dan keperilakuan
tersebut bukannya mudah dan tidak problematis. Seperti disampaikan oleh Caplan
studi kasus dan barangkali tempat serupa untuk penyelidikan lebih kompleks tidak
hanya membutuhkan keahlian baru tetapi juga keahlian yang besar dalam
mengidentifikasi konsep keperilakuan yang tepat dan mengaplikasikan konsep
ini pada situasi yang spesifik.

Pasang Surut Aliran Kemajuan

Tinjauan Lord tentang perkembangan pemikiran keperilakuan dalam


akuntansi memperkuat dari banyak temuan dari riset lain. Meskipun
demikian, pendekatan khusus ini juga menghasilkan observasi tentang cara bidang
tersebut dapat bermanfaat bagi pengembangan berikutnya. Hal yang menarik
adalah kualitas dan keaslian riset semata tampaknya tidak memadai untuk
memasu kandorongan khusus untuk riset organisasional dan keperilakuan kejalur
kemajuan kumulatif.Sebaliknya, tinjauan Lord bermanfaat untuk menyampaikan
pertimbangan tentang skala pengembangan komparatif dan studi yang berorientasi
akuntansi diAmerika Serikat, khususnya yang mencerminkan pendekatan
pemrosesan informasi manusia dan kognitif. Lord juga menekankan cara riset
akuntansi keperilakuan muncul dalam konteks peningkatan ketertarikan yang
lenih umum terhadap peranan akuntansi dalam pengambilan keputusan.Hal yang
tidak signifikan dalam riset akuntansi keperilakuan adalah observasi Lord tentang
peranan signifikan yang dimainkan oleh struktur institusional dunia akademis
akuntansi. Dia menekankan pentingnya pengembangan riset pemrosesan
informasi manusia yang pada awalnya diterima oleh
Journal Of Accounting Research dan dimasukan dalam konferensi riset empiris
Chicago yang sangat berpengaruh. Baik Lord, Burgstahler maupun
Sundem mengomentari signifikansi intelektual dan konferensi sebagai kunci
untuk area pengembangan lebih luas.
Kesimpulan
Becker merupakan orang pertama yang memperkenalkan istilah akuntansi
keperilakuan pada 1967. Kehadiran jurnal spesialis baru benar-benar sesuai untuk
merayakan kelahiran bidang baru ini. Selama masa intervensi bertahun-tahun,
banyak kemajuan yang dicapai daripada yang disadari. Meskipun demikian, tidak
ada alasan untuk berpuas diri. Kesulitan dan masalah, sebagaimana halnya
tantangan, tetap banyak dan sangat signifikan. Dalam menghadapi masa depan,
riset dalam area ini, perlu terus belajar dari pengalaman masa lalu, diperbaiki, dan
didasarkan pada pemahaman terhadap kemungkinan baru untuk memperkaya
apresiasi kita tentang bagaimana akuntansi berfungsi dalam konteks
organisasional dan keperilakuan.
Ketika riset organisasional dan keperilakuan bergerak kearah mayoritas
selama bertahun-tahun, hal ini bukan hanya akan terus memperbaiki keahlian dan
perspektif yang dikembangkan selama bertahun-tahun, melainkan juga
mengadopsi pendirian intelektual yang lebih matang dan penuh percaya diri dalam
proses tersebut. Hopwood mengatakan keduanya sma-sama memungkinkan dan
dapat diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://nitahasnita13.blogspot.com/2013/10/berbagi-untuk-bersama.html
https://www.academia.edu/39282637/MAKALAH_AKUNTANSI_KEPRILAKU
AN

Anda mungkin juga menyukai