AKUNTANSI KEPRILAKUAN
“AKUNTANSI KEPERILAKUAN DALAM BINGKAI RETROSPEKTIF
DAN PROSPEKTIF”
DOSEN PENGAMPU
Randy Ariyadita Putra, SE.,M.Ak.,Ak.,CA
DISUSUN OLEH :
NAMA:NINA RESKI
E1 18 016
ii
PEMBAHASAN
Pergeseran Konsep
Munculnya pergeseran konsepsi diawali dari keterkaitan ilmuwan terhadap
studi ekonomi dan studi keprilakuan serta akuntansi organisasi bergeser ini
mengakibatkan pergeseran konsepsi secara radikal yang merupakan pekerjaan dari
riset akuntansi itu sendiri. Pandangan yang mengatakan dari pada menggunakan
akuntansi untuk tujuan akuntansi semata,alangkah baiknya jika pandangan
tersebut mengarah pada pengembangan presfektif yang lebih problematic tentang
masalah akuntansi. Mereka menyampaikan pertanyaan tentang kebenaran
informasi akuntansi yang digunakan, yang terkadang menghasilkan konsekuensi
yang tidak di inginkan dan tidak terduga. Dari pada hanya menerima status quo
atas kebijakan akuntansi atau kebijakan konvensional yangberhubungan
dengan pertanyaan tersebut, riset akuntansi keprilakuan memberikan dari bagi peri
laku moderen dan analisis akuntansi ekonomi dan mulai mencerminkannya secara
lebih analitis dan terkadang mengkhawatirkan.
Sebaliknya, pandangan bahwa akuntansi hanya alat untuk memperbaiki
rasionalitas praktik akuntansi seperti yang dipahami selama ini, muncul dari
semakin meningkatnya kerelaan untuk memahaminya dalam konteks organisasi
secara luas pada setting ekonomi dan manajerial. Dorongan untuk reorientasi
tersebut berasal dari luar komunitas akademis akuntansi. Seperti yang dijelaskan
Caplan (1971) dalam pandangan pribadinya mengenai pengembangan akuntansi,
riset kritis dan riset eksternal tentang pendidikan bisnis di Amerika memberikan
dasar bagi kebanyakan harapan restrukturisasi dan kehidupan intelektual sekolah
bisnis. Gordon dan Howell (1959) menyatakan bahwa pendidikan bisnis perlu
dipahami secara ilmiah dengan proses yang diambil dari perspektif ilmu
pengetahuan sosial dan keperilakuan yang lebih luas. Riset akuntansi mungkin
secara tidak langsung pada awalnya sangat dipengaruhi oleh perkembangan ini.
Walaupun terdapat kemungkinan untuk merekrut peneliti akuntansi baru pada saat
itu, akuntansi pada dasarnya merupakan perdebatan baru antara akademisi
akuntansi dengan kolega nereka dari bidang studi lain seperti psikologi, ekonomi,
keuangan, analisis kuantitatif dan sebagainya. Didasarkan pada perbetdan
lingkungan ini, orang-orang mulai dapat menggunakan informasi yang diperoleh
atas studi nonakuntansi yang lama, seperti penelltian Argyris, Dalton, Roy,dan
White dari Chicago School of Sociology, serta Simon dan koleganya yang
berfokus pada akuntansi, sekalipun relatif kurang dihargai oleh komunitas
akademisi akuntansi. Hal yang terpenting adalah perubahan kehidupan intelektual
pada sekolah bisnis di Amerika memberikan dasar tentang pendekatan yang lebih
serius terhadap riset doktoral. Dengan cara ini, mahasiswa bersentuhan dengan
tradisi riset dan intelektualitas dari ilmu pengetahuan sosial yang sifatnya
berdasarkan ekonomi dan keperilakuan.
Sebenarnya, sejumlah tahap pengembangan awal telah tercatat dalam
makalah tinjauan (review paper) pada program doktoral di Berkeley, Carnegie
Tech, Chicago Onto State Staford, dan sebagainya. Didasarkan pada konteks
tersebut, asal usul tradisi riset keperilakuan dan ekonomi baru dalam akuntansi
adalah sangat serupa. Tidak ada yang diwakili oleh pendekatan utama
(mainstream), keduanya dipandang dengan banyak kecurigaan. Perlu diingat
bahwa satu tulisan ekonomi yang paling signifikan ditolak oleh The Accounting
Review karena hanya untuk dipublikasikan pada Jurnal of Accounting Research,
sebuah jurnal yang mempunyai asal usul yang sama dari perubahan institusional.
Dari asal usul yang berhubungan ini, tradisi keperilakuan dan ekonomi terpisah,
walaupun tidak secara keseluruhan. Ada waktu di mana kepentingan yang saling
melengkapi muncul dalam beberapa bidang. Alasan terhadap sifat dan bentuk
perbedaan tidak diselidiki secara sistematis dan seluruh penelaahan selanjutnya
dari literatur riset keperilakuan tidak membahas ini. Barangkali, ada keterlibatan
sejumlah faktor di dalamnya.
Kita kembali pada analisis kondisi (state of the art ) saat ini. Caplan
menawarkan sebuah pandangan yang lebih berhati-hati dibandingkan
dengan pandangan Burgstahler dan Sundem walaupun ia merupakan orang dalam
(insider ) dibidang akuntansi keperilakuan. Menurut Caplan, akuntansi
keperilakuan memberikan penekanan yang adil terhadap pemahaman
sempit,dikendalikan metode, dan cepat melakukan studi yang sebagian tampaknya
dihasilkan oleh budaya akademis Amerika. Seperti disampaikan oleh Burgstahler
dan Sundem serta ditinjau oleh Lord, kemajuan dalam satu bidang lebih sering
ditentukan oleh sejumlah kecil studi inovatif. Sama seperti lainnya, area akuntansi
keperilakuan cenderung menerminkan pembelajaran, proses kumulatif riset, dan
interdependensi sehat dengan disiplin ilmu lain dalam ilmu pengetahuan manusia.
Perluasan domain penyelidikan organisasional dan keperilakuan
tersebut bukannya mudah dan tidak problematis. Seperti disampaikan oleh Caplan
studi kasus dan barangkali tempat serupa untuk penyelidikan lebih kompleks tidak
hanya membutuhkan keahlian baru tetapi juga keahlian yang besar dalam
mengidentifikasi konsep keperilakuan yang tepat dan mengaplikasikan konsep
ini pada situasi yang spesifik.