Review Artikel
Mata Kuliah
Disusun Oleh:
Motivasi, tujuan Motivasi penelitian ini adalah untuk mengatasi ambiguitas dalam akuntansi dan
dan Pertanyaan mengeksplorasi akar filosofis akuntansi untuk meningkatkan kemampuannya dalam
Penelitian mewakili realitas ekonomi dengan setia [4]. Tujuan utama dari penelitian ini adalah
untuk mengevaluasi efektivitas perbaikan standar akuntansi saat ini, seperti pergeseran
ke arah akuntansi nilai wajar dan konvergensi FASB dan IASB, dalam mencapai tujuan
ini [
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Apa akar filosofis akuntansi dan bagaimana kontribusinya terhadap ambiguitas dalam
representasi akuntansi? [4]
2. Bagaimana perkembangan standar akuntansi terkini, seperti pergeseran ke arah
akuntansi nilai wajar dan konvergensi FASB dan IASB, berdampak pada representasi
realitas ekonomi? [4]
3. Apakah perbaikan ini cukup dalam mengatasi ambiguitas dalam akuntansi dan
meningkatkan kemampuannya dalam menyajikan realitas ekonomi secara tepat?
Kontribusi Kontribusi penelitian ini ada dua. Pertama, mengeksplorasi akar filosofis akuntansi
Penelitian dengan menerapkan kerangka konstruksi sosial, yang membantu dalam memahami
alasan di balik kegagalan akuntansi dan menawarkan peluang bagi regulator akuntansi
untuk meningkatkan efektivitas akuntansi. Kedua, menyoroti perbaikan dalam standar
akuntansi, seperti pergeseran ke arah akuntansi nilai wajar dan konvergensi FASB dan
IASB, dan menguji dampaknya terhadap representasi realitas ekonomi.
Teori dan Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah kerangka konstruksi sosial
Referensi Searle (1995), yang diterapkan untuk mengeksplorasi akar filosofis akuntansi dan
utama mengevaluasi kemampuannya dalam mewakili realitas ekonomi.
[1] Akmal, M., Syed, AASG, & Shaikh, FM (2012). Kegunaan Keputusan, Kebenaran
dan Akuntansi: Pendekatan Filsafat. Jurnal Strategi Bisnis, 6(1), 40.
[2] Bayou, ME, Reinstein, A., & Williams, PF (2011). Sejujurnya: Sebuah diskusi
tentang isu-isu mengenai kebenaran dan etika dalam akuntansi. Akuntansi, Organisasi
dan Masyarakat, 36(2), 109-124.
Hipotesis Hipotesis penelitian ini adalah bahwa perbaikan standar akuntansi saat ini, seperti
pergeseran ke arah akuntansi nilai wajar dan konvergensi FASB dan IASB, tidak cukup
dalam meningkatkan kemampuan akuntansi dalam menyajikan realitas ekonomi dengan
tepat. Hipotesis ini didasarkan pada argumen bahwa akuntansi pada dasarnya bersifat
ambigu dan bahwa pemahaman yang lebih mendalam tentang aspek filosofis akuntansi
diperlukan untuk mengatasi ambiguitas ini dan meningkatkan efektivitas standar
akuntansi.
[4] Elkhashen, EM, & Ntim, CG (2018). Akuntansi dan Filsafat: Konstruksi Kerangka
Realitas Sosial. Salinan elektronik tersedia di: https://ssrn.com/abstract=3124933
Subyek Subyek penelitian ini adalah akuntansi dan kemampuannya dalam merepresentasikan
Penelitian realitas ekonomi secara tepat. Penelitian ini mengeksplorasi akar filosofi akuntansi dan
mengevaluasi perbaikan standar akuntansi, seperti pergeseran menuju akuntansi nilai
wajar dan konvergensi FASB dan IASB, dalam mencapai tujuan ini.
Temuan/ Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa perbaikan standar akuntansi saat ini, seperti
Interpretasi pergeseran ke arah akuntansi nilai wajar dan konvergensi FASB dan IASB, tidak cukup
dalam meningkatkan kemampuan akuntansi untuk mewakili realitas ekonomi dengan
tepat. Penelitian ini menyoroti ambiguitas yang melekat dalam akuntansi dan
berpendapat bahwa pemahaman yang lebih dalam tentang aspek filosofis akuntansi
diperlukan untuk mengatasi ambiguitas ini dan meningkatkan efektivitas standar
akuntansi.
Keterbatasan Keterbatasan penelitian ini antara lain penggunaan pendekatan filosofis tunggal yaitu
Penelitian kerangka konstruksi sosial Searle yang mungkin membatasi pemahaman komprehensif
aspek filosofis akuntansi. Selain itu, penelitian ini tidak menyertakan data empiris atau
wawancara dengan pembuat standar akuntansi, yang dapat memberikan wawasan lebih
lanjut mengenai hubungan antara akuntansi dan filsafat.
Peluang Ada beberapa peluang untuk penelitian lebih lanjut di bidang ini.
Penelitian
selanjutnya Pertama, penelitian di masa depan dapat mengeksplorasi hubungan antara akuntansi dan
kerangka filosofis lainnya, seperti fenomenologi atau teori kritis, untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih komprehensif tentang aspek filosofis akuntansi.
Kedua, penelitian empiris dapat dilakukan untuk menguji dampak standar akuntansi
terhadap representasi realitas ekonomi. Hal ini dapat melibatkan analisis laporan
keuangan dan melakukan wawancara dengan praktisi akuntansi untuk menilai efektivitas
standar akuntansi saat ini dalam mewakili realitas ekonomi dengan tepat.
Ketiga, studi komparatif dapat dilakukan untuk menguji perbedaan praktik dan nilai
akuntansi di berbagai negara dan budaya. Hal ini dapat membantu dalam memahami
tantangan dan peluang dalam mencapai konvergensi standar akuntansi.
Terakhir, penelitian lebih lanjut dapat mengeksplorasi implikasi etika akuntansi dan
peran etika dalam meningkatkan representasi realitas ekonomi. Hal ini dapat melibatkan
pemeriksaan pertimbangan etis dalam pengambilan keputusan akuntansi dan potensi
dampaknya terhadap pelaporan keuangan.
Keterangan Hasil Review Artikel 2
Motivasi, tujuan Makalah ini berkontribusi pada perdebatan tentang harmonisasi akuntansi
dan Pertanyaan di tingkat Eropa. Makalah ini menggarisbawahi pentingnya lingkungan
Penelitian budaya tempat aturan akuntansi ditetapkan, di mana tidak hanya sistem
hukum tetapi juga bahasa, sejarah, dan kebiasaan dapat berperan dalam
keberhasilan harmonisasi.
Kami menganalisis bagaimana Negara-negara Anggota memberlakukan
Arahan tersebut, dengan menggunakan contoh prinsip "substansi di atas
bentuk" (SoF). Kami mempertanyakan keberadaan komunitas akuntansi
Eropa yang akan memahami dan mempraktikkan - mungkin dengan
menggunakan kata-kata yang berbeda - prinsip akuntansi dengan cara
yang sama, dengan mengacu pada teori bahasa.
Prinsip SoF adalah contoh yang sangat cocok. Di beberapa negara,
seperti Inggris dan Jerman, prinsip ini telah dikenal sebagai cara berpikir
(yang berbeda) selama beberapa dekade. Di negara lain, prinsip ini baru
saja diberlakukan. IFRS selalu mengandalkan pertimbangan substansi
ekonomi daripada bentuk hukum. Accounting Directive tampaknya agak
menjauhkan diri dari mengutamakan prinsip SoF. Pasal 6 memasukkannya
sebagai salah satu prinsip umum, tetapi juga memungkinkan untuk tidak
diikutsertakan oleh Negara Anggota. Sebuah makalah terbaru oleh
Alexander (2015), konsisten dengan Gélard (2013), menunjukkan bahwa
persyaratan yang dinyatakan mengenai substansi dan bentuk sangat tidak
jelas dan fleksibel. Lebih jauh lagi, persyaratan-persyaratan tersebut
terlihat berbeda secara eksplisit ketika membandingkan berbagai versi
bahasa dari Arahan tersebut. Dalam makalah ini, kami menerapkan
filosofi bahasa pada kata-kata dalam hukum akuntansi.
Kontribusi Penelitian ini memberikan kontribusi pada dua tingkat, yaitu secara teoritis dan praktis.
Penelitian Secara teoritis, penelitian ini mengonfirmasi bahwa konsep "substance over form" (SoF)
memiliki sifat yang kabur dan dapat dijelaskan melalui berbagai contoh penggunaannya.
Hal ini sesuai dengan pandangan Wittgenstein bahwa menjelaskan makna suatu konsep
berarti memberikan contoh-contoh yang berbeda dari penggunaannya. Penelitian ini juga
menunjukkan bahwa pemahaman dan penggunaan konsep SoF dapat berbeda-beda di
berbagai negara Eropa, tergantung pada lingkungan budaya, sistem hukum, dan sejarah
masing-masing negara.
Secara praktis, penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang
konsep SoF dalam konteks aplikasinya di negara-negara anggota Uni Eropa. Penelitian
ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat kebijakan yang seragam dalam mengadopsi
prinsip akuntansi yang sama, yaitu melalui Direktif Uni Eropa, namun terdapat
perbedaan dalam pemahaman dan penggunaan konsep SoF di berbagai negara. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya fragmentasi dalam komunitas akuntansi di Eropa. Penelitian
ini juga menyoroti perbedaan dalam penggunaan informasi akuntansi di berbagai negara,
yang dapat mempengaruhi penentuan "substance" di balik informasi tersebut.
3. Stadler, C. and Nobes, C.W. (2014), "The influence of country, industry, and
topic factors on IFRS policy
Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah bahwa pemahaman dan penggunaan konsep
"substance over form" (SoF) dapat berbeda-beda di berbagai negara anggota Uni Eropa,
tergantung pada konteks budaya, hukum, dan sejarah masing-masing negara. Hal ini
didasarkan pada teori bahwa bahasa dan budaya memiliki pengaruh yang signifikan
dalam pemahaman dan interpretasi konsep akuntansi, seperti yang dikemukakan oleh
teori Sapir-Whorf .
Subyek Subyek penelitian ini adalah konsep "substance over form" (SoF) dalam praktik
Penelitian akuntansi di negara-negara anggota Uni Eropa Investigasi kami mengenai
pemberlakuan prinsip SoF mengacu pada tujuh negara (Austria, Prancis,
Jerman, Italia, Polandia, Rumania, dan Inggris), dengan tujuan untuk
mengetahui asal-usul prinsip i n i di masing-masing negara, implementasi
Petunjuk dan penafsirannya saat ini. Sampel negara yang kami ambil mencakup
keragaman budaya dan politik di Eropa, dengan pengaruh Latin, Jerman, Anglo-
Saxon, dan komunis pada kerangka kerja hukum, bahasa, dan praktik akuntansi.
Temuan/ Temuan dalam penelitian ini adalah bahwa pemahaman dan penggunaan konsep
Interpretasi "substance over form" (SoF) dapat berbeda-beda di berbagai negara anggota Uni Eropa,
tergantung pada konteks budaya, hukum, dan sejarah masing-masing negara. Hal ini
menunjukkan adanya fragmentasi dalam komunitas akuntansi di Eropa. Penelitian ini
juga menyoroti perbedaan dalam penggunaan informasi akuntansi di berbagai negara,
yang dapat mempengaruhi penentuan "substance" di balik informasi tersebut. Dalam
konteks ini, harmonisasi regulasi akuntansi di Uni Eropa menjadi sulit karena perbedaan
dalam konstruksi sosial dan bahasa di setiap negara.
Keterbatasan Keterbatasan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Penelitian
1. Sampel yang terbatas: Penelitian ini hanya menginvestigasi konsep "substance over
form" (SoF) dalam praktik akuntansi di tujuh negara anggota Uni Eropa. Sampel yang
terbatas ini mungkin tidak mewakili keberagaman praktik akuntansi di seluruh Uni
Eropa.
4. Tidak mempertimbangkan faktor ekonomi: Penelitian ini lebih fokus pada faktor
budaya, hukum, dan sejarah dalam mempengaruhi pemahaman SoF. Faktor ekonomi,
seperti struktur industri dan kebijakan ekonomi, juga dapat mempengaruhi pemahaman
dan penggunaan konsep SoF, namun tidak dianalisis secara mendalam dalam penelitian
ini.
Keterbatasan Dalam penelitian ini, terdapat beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan. Pertama,
Penelitian penelitian ini mungkin memiliki keterbatasan dalam generalisasi hasil karena penelitian
ini mungkin hanya dilakukan pada sampel yang terbatas.
Kedua, penelitian ini mungkin terbatas pada konteks tertentu dan tidak dapat diterapkan
secara luas pada situasi atau industri lain. Selain itu, penelitian ini mungkin juga terbatas
pada data yang tersedia. Terkadang, data yang diperoleh mungkin tidak lengkap atau
tidak akurat, yang dapat mempengaruhi validitas dan reliabilitas hasil penelitian.
Terakhir, penelitian ini mungkin juga terbatas pada metode yang digunakan. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini mungkin memiliki kelemahan atau batasan tertentu
yang dapat mempengaruhi interpretasi dan kesimpulan penelitian.
Peluang Salah satu jalan potensial untuk penelitian lebih lanjut adalah dengan mengeksplorasi
Penelitian dampak kemajuan teknologi terhadap keterbatasan penelitian ini. Seiring dengan
selanjutnya berkembangnya teknologi, beberapa kendala yang dihadapi dalam penelitian ini dapat
diatasi, seperti terbatasnya ketersediaan data atau perlunya pengumpulan data secara
manual. Dengan mengkaji bagaimana teknologi baru, seperti kecerdasan buatan atau
analisis big data, dapat meningkatkan proses penelitian, para peneliti dapat memperluas
cakupan dan meningkatkan keakuratan temuan mereka. Hal ini dapat menghasilkan hasil
penelitian yang lebih komprehensif dan kuat.