USULAN SKRIPSI
Oleh :
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SURAKARTA
2019
LEMBAR PENGESAHAN
USULAN SKRIPSI
Oleh
FADELA DWI KHARISMAWATI
K100160155
Reviewer Pembimbing
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iii
A. Usulan Judul Skripsi.....................................................................................1
B. Latar Belakang..............................................................................................1
C. Rumusan Masalah.........................................................................................3
D. Tujuan...........................................................................................................3
E. Tinjauan Pustaka...........................................................................................4
1. Lengkuas (Alpinia galangal L.).................................................................4
2. Jamur.........................................................................................................6
3. Ekstraksi....................................................................................................9
4. Biotransformasi.......................................................................................11
5. Kromatografi Lapis Tipis........................................................................12
F. Landasan Teori............................................................................................14
G. Hipotesis......................................................................................................15
H. Metode Penelitian.......................................................................................15
1. Jenis Penelitian........................................................................................15
2. Variabel Penelitian..................................................................................15
3. Alat dan Bahan........................................................................................15
4. Tempat Penelitian....................................................................................16
5. Rencana Penelitian..................................................................................16
I. Jadwal Penelitian.........................................................................................18
J. Daftar Pustaka.............................................................................................19
ii
DAFTAR TABEL
Table 1. Rancangan Formula.................................................................................17
iii
1
B. Latar Belakang
Indonesia merupakan sebuah negara yang dianugerahi oleh Allah
SWT kekayaan alam yang sangat melimpah, salah satu contohnya adalaah
keanekaragaman tanaman berkhasiat berupa rimpang-rimpangan yang
digunakan masyarakat Indonesia berdasarkan pengalaman yang diwariskan
secara turun-temurun, sehingga tanaman berkhasiat tersebut memiliki
potensi yang cukup besar untuk dimanfaatkan terutama dalam bidang
kesehatan. Salah satu rimpang yang sering dimanfaatkan masyarakat
Indonesia adalah lengkuas atau dengan nama ilmiahnya Alpinia galanga
(L).
bahkan yang tidak dapat diakses dengan cara kimia (Boeventura et al.,
2004).
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dituliskan sebelumnya,
maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah Penicillum sp.,
Aspergillus niger, Penicillium camemberti, dan Saccharomyces rouxii
mampu melakukan biotransformasi terhadap senyawa ACA yang tedapat
dalam ekstrak lengkuas untuk menghasilkan senyawa baru yang lebih
poten sebagai antikanker?
D. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Penicillum
sp., Aspergillus niger, Penicillium camemberti, dan Saccharomyces rouxii
mampu melakukan biotransformasi terhadap senyawa ACA yang terdapat
dalam ekstrak lengkuas untuk menghasilkan senyawa baru yang lebih
poten sebagai antikanker.
4
E. Tinjauan Pustaka
a. Sistematika Tumbuhan
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Bangsa : Zingiberales
Suku : Zingiberaceae
Marga : Alpinia
2. Jamur
a. Aspergillus niger
Klasifikasi Aspergillus niger :
Domain : Eukaryota
Kingdom : Fungy
Filum : Ascomycota
Kelas : Eurotiomycetes
Ordo : Eurotiales
Family : Trichomaceae
Genus : Aspergillus
(Dwidjoseputro, 1984).
f. Penicillium sp
Kingdom : Fungi
Divisi : Ascomycota
Kelas : Eurotiomycetes
Ordo : Eorotiales
Famili : Trichocomaceae
Genus : Penicillium
g. Penicillium camemberti
Penicillium camemberti pertama kali dideskripsikan oleh
Thom dan dianggap sebagai bentuk koloni Penicillium
dijinakkan. Sejumlah sinonim ada untuk spesies ini diantaranyaa
P. rogeri, P. candidum, P. album, dan P. caseicolum. P.
camemberti yang digunakan dalam produksi keju Camembert
dan Brie, dimana koloni jamur tersebut membentuk kerak putih.
Spesies kapang ini juga digunakan untuk fermentasi daging untuk
dijadikan sosis. P. camemberti digunakan dalam dekontaminasi
limbah pemutih kayu yang mengandung senyawa fenolik dan
fenolik terklorinasi yang tidak diinginkan secara ekologis. Oleh
karena itu P. camemberti yang sampai saat ini banyak digunakan
dalam industry susu juga memiliki utilitas di masa depan yang
tidak terkait produk susu (Jackson dan Dobson, 2016).
h. Saccharomyces rouxii
Zygosaccharomyces rouxii telah terdaftar dengan nama
Saccharomyces rouxii sebagai spesies ragi yang mungkin untuk
produksi protein sel tunggal. Z. rouxii biasanya ditemukan di
9
3. Ekstraksi
Ekstrak merupakan sediaan sari pekat tumbuh-tumbuhan atau
hewan yang diperoleh dengan cara melepaskan zat aktif dari masing-
masing bahan obat, menggunakan pelarut yang cocok, kemudian
pelarut diuapkan sebagian atau semua, dan sisa endapan ataau serbuk
diatur untuk ditetapkan standarnya (Ansel, 1985). Ekstraksi atau
penyarian merupakan peristiwa perpindahan massa zat aktif, yang
semula berada di dalam sel ditarik oleh cairan penyari sehingga zat
aktif larut dalam cairan penyari. Pada umumnya penyarian akan
bertambah baik jika permukaan serbuk simplisia yang bersentuhan
dengan penyari semakin luas (Mulyati, 2009).
a. Digesti
Cara ini adaalah maserasi dengan menggunakan pemanasan
lemah, yaitu pada suhu antara 40-500C. Cara maserasi ini hanya
dapat dilakukan untuk simpisia yang zat aktifnya tahan terhadap
pemanasan.
j. Remaserasi
Remaserasi adalah penyaran dimana cairan penyari dibagi
menjadi dua. Seluruh serbuk simplisia dimaserasi dengan cairan
penyari pertama, sesudah dienap lalu dituangkan dan diperas.
Ampas dimaserasi lagi menggunakan cairan penyari yang kedua.
k. Maserasi melingkar
Cara ini adalah penyarian yang digunakan dengan cairan
penyarian yang selalu mengalir kembali secara berkesinambungan
melalui serbuk simplisia dan melarutkan zat aktifnya.
11
4. Biotransformasi
Biotransformasi adalah pengubahan suatu senyawa menjadi
senyawa turunannya yang strukturnya berbeda dari senyawa asalnya
akibat aktivitas metabolisme suatu mikroba (Lu et al., 1995).
Pengertian biotransformasi menurut Walker, 2002 adalah suatu proses
dimana suatu senyawa dapat berubah menjadi senyawa turunannya
yang lebih baik dengan menggunakan mikroorganisme sebagai katalis
(Walker, 2002). Mikroorganisme adalah satu agen biokatalis yang
paling efisien dengan kemampuan luas untuk memetabolisme
berbagai substrat (Srivastava et al., 2009).
F. Landasan Teori
Secara farmakologis ekstrak lengkuas (Alpinia galanga) memiliki
aktivitas sebagai antikapang, antikhamir, antikanker, antitumor, dan
antioksidan (Khattak dkk, 2005). Selain itu lengkuas juga memiliki
aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus (Aree et al., 2005).
Aktivitas-aktivitas tersebut dikarenakan adanya beberapa golongan
senyawa yang terkandung dalam ektrak lengkuas, yaitu flavonoid, tannin,
terpenoid, dan fenilpropanoid (Chudiwal et al, 2010). Beberapa senyawa
golongan fenilpropanoid diantaranya adalah ACA (1-acetoxychavicol
acetate), 1-acetoxyeugenol acetate, trans-p-coumaril diacetate, 1-
hydroxycapsol acetate dan trans-coumaryl alcohol (Matsuda, et al., 2010).
Senyawaa yang bertanggung jawab sebagai antikanker ialah 1-
acetoxychavicol acetate (ACA) (Rusmalin, H., 2003). Pada penelitian
Aristantika (2019) bahwa pada uji sitotoksik dan aktivitas antiproliferatif
dari ekstrak lengkuas menghasilkan nilai IC50 sebesar 53,735 µg/mL,
dimana nilai tersebut kurang poten sebagai antikanker, maka dari itu
dilakuakan Biotransformasi. Biotransformasi adalah suatu proses dimana
suatu senawa dapat berubah menjadi senyawa turunannya yang lebih baik
dengan menggunakan mikroorganisme sebagai katalis (Walker, 2002).
Contoh pengaplikasian metode ini yaitu biotransformasi pada senyawa
15
G. Hipotesis
Jamur Penicillum sp., Aspergillus niger, Penicillium camemberti, dan
Saccharomyces rouxii dapat melakukan transformasi terhadap senyawa
ACA menjadi produk turunannya.
H. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penilitian ini merupakan penelitian eksperimental
6. Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari tiga variable uji, yaitu :
a. Variable bebas
Variasi jenis jamur
b. Variabel tergantung
Terdapat tidaknya bercak baru pada plat KLT
c. Variabel terkendali
Konsentrasi fraksi etil asetat lengkuas, suhu biotransformasi,
lama biotransformasi, dan tempat penyimpanan.
a. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : alat
gelas (Pyrex), neraca analitik (A&D Co. Ltd), mikropipet
(Socorex), yellow tips dan blue tips, kuvet, waterbath, pipa
kapiler, cawan porsselin.
16
b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : serbuk
lengkuas yang diperoleh dari Pasar Gede Surakarta Jawa Tengah,
etanol 96% (teknis, Merck), etil asetat (p.a., Merck),
aquabidestilata, A. niger, Penicillium sp, P. camemberti, S. rouxii,
plat KLT GF254, agar, ekstrak daging, media Czapek-pepton.
8. Tempat Penelitian
Tempat dilakukannya penelitian ini di Laboratorium Farmakologi
dan Farmasi Klinik Fakultas Farmasi UMS dan Laboratorium Kimia
Farmasi Fakultas Farmasi UMS
9. Rencana Penelitian
p. Proses Biotransformasi
Media yang digunakan untuk kultivasi adalah Czapek-pepton
cair. Medium Czapek-pepton terdiri dari 1,5 g sukrosa; 1,5 g
glukosa; 0,5 g pepton water; 0,1 g K2HPO4; 0,05 g KCl; dan
0,001 g FeSO4.&H2O yang dilarutkan ke dalam 100 mL aquadest
dengan pH 7. Media disterilisasi menggunakan autoklaf pada
suhu 1210C selama 15 menit (Esmaili et al, 2012). Jamur yang
telah dibiakan diambil menggunakan jarum osse kemudian
disinggungkan pada air steril. Lalu sebanyak 0,5 mL Aspergillus
niger dimasukkan dalam media Czapek cair menggunakan pipet
steril. Lalu diinkubasi pada suhu 300 C dengan kecepatan agitasi
100 rpm selama 5 hari, setelah 5 hari dimasukkan ekstrak
lengkuas sebanyak 1 gram, dilanjutkan proses inkubasi sampai
dengan 3 hari pada suhu 300 C dengan kecepatan agitasi 100 rpm (
Esmaili et al., 2012).
Bahan A B C D
Fraksi Etil Asetat 1g 1g 1g 1g
Kadar Jamur 0,5 mL 0,5 mL 0,5 mL 0,5 mL
Czapek-pepton Ad Ad Ad Ad
200 mL 200 mL 200 mL 200 mL
I. Jadwal Penelitian
J. Daftar Pustaka
Ali, S., Haq, I., M. A. Qadeer., Iqbal J., 2002, Production of Critic Acid by
Aspergillus Niger Using Cane Molasses In a Stired Fermentor,
Electronic Journal of Biotechnology, 03
19
Bensky, D., & Gamble A., 1993, Chinese herbal medicine, Materia
medica, new ed. Eastland Press Inc., Seattle.
Da’i M., Meilinasary K.A., Suhendi A. and Haryanti S., 2019, Selectivity
Index of Alpinia galanga Extract and 1’-Acetoxychavicol Acetate on
Cancer Cell Lines, Indonesian Journal of Cancer Chemoprevention,
10 (2), 95.
(4), 363–373.
Hasima N., Aun L.I.L., Azmi M.N., Aziz A.N., Thirthagiri E. I.H. and
A.K., 2010, 1S-1’-zAcetoxyeugenol acetate: A new chemotherapeutic
natural compound against MCF-7 human breast cancer cells,
Phytomedicine, 17 (12), 935–939.
Hosttman, K., Hostettman, M., & Marston A., 1995, Cara Kromatografi
21
Hyne K., 1987, Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid III., Badan Litbang
Kehutanan, Jakarta.
Jackson S.A. and Dobson A.D.W., 2016, Yeasts and Molds: Penicillium
camemberti, Elsevier. Terdapat di: http://dx.doi.org/10.1016/B978-0-
08-100596-5.01091-X.
Khattak, S., Rehman, S., Shah, U.H., Ahmad, W.W. dan Ahmad M., 2005,
Biological effects of indigenous medicinal plants Curcuma longa and
Alpinia galangal, Journal Fitoterapi, Vol. 76
Kirtikar, K.R., and Basu B.D., 1996, Indian medicinal plants, International
Distributors, India.
Lu, H., Zou, W. X., Meng, J. C., hu, J., Tan R.X., 2000, New Bioactive
Metabolites Produced by Colletrotricum sp, an endophytic fungus in
Artemisia annua, Plant Sci, Vol. 151, 67–73.
Marbun, Posma H.G. dan P.J.A., 2013, Efektifitas Aspergillus niger dan
Penicillium sp. dalam Meningkatkan Ketersediaan Fosfat dan
Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Tanah Andisol, Universitas
Sumatera Utara Press, Medan.
Matsuda, H., Ando, S., Morikawa, T., Kataoka, S., and Yoshikawa M.,
2010, Structure Activity Relationships of 1’S-1’-Acetoxychavicol
Acetate for Inhibitory Effect on No Production in Lipopolysaccharide-
Activated Mouse Peritoneal Macrophages, Bioorg, Med. Chem Lett,
Vol. 15
McVicar J., 1994, Jekka’s Complete Herb Book, Kyle Cathie Limited,
London.
Petit, P., Lucas, E.M.F., Abreu, L.M., Pfenning, L. H., Takahashi J.A.,
2009, Novel antimicrobial secondary metabolites from a Penicillium
sp. isolated from Brazilian cerrado soil, Electronic Journal of
23
Biotechnology, 12
Rymowicz, W and Lenart D., 2003, Oxalic acid production from lipids by
a mutant of Aspergllus niger at different pH, Biotechnology letters,
25(12, 955–958.
Sri Atun, 2014, Metode Isolasi dan Identifikasi Struktur Senyawa Organik
Bahan Alam, Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur, 8, 53–61.
Suganthi, R., Benazir, J. F., Santhi, R., Ramesh, K. V., Anjana, H., Nitya
M., Nidhiya, K. A., Kavitha. G., Lakshmi. R., 2011, Amylase
24