Anda di halaman 1dari 14

Oleh :

Tri Retno Isnaningsih, SH, M.Si


Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan, Kemnaker

WEBINAR
“NEW NORMAL KETENAGAKERJAAN MENDORONG
PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL”
Rabu, 5 Agustus 2020 (10.00 – 12.30)
Profil Ketenagakerjaan Umum Indonesia
Februari 2020

Sumber : BPS, Berita Resmi Statistik Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia, Februari 2020 – diolah Pusdatinaker
Struktur Angkatan Kerja Indonesia Menurut Pendidikan

Struktur angkatan kerja yang didominasi mereka yang


berpendidikan rendah akan menyebabkan sebagaian besar
dari angkatan kerja Indonesia kesulitan mendapatkan
pekerjaan kembali jika mereka kehilangan pekerjaan

Sumber : BPS, Berita Resmi Statistik Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia, Februari 2020 – diolah Pusdatinaker
Struktur Penduduk Yang Bekerja
Menurut Status Pekerjaan Utama

Sebanyak 10,70 juta dari penduduk yang


bekerja merupakan pekerja bebas, baik di
pertanian maupun non pertanian. Mereka
tidak memiliki jaminan kesehatan maupun
jaminan kerja. Karena pada umumnya
tidak memiliki perjanjian kerja. Sehingga
sangat berpeluang untuk mengalami
penurunan pendapatan yang signifikan
atau bahkan malah kehilangan pekerjaan
di masa pandemi covid-19 ini.

Juta orang

Sumber : BPS, Publikasi Keadaan Angkatan Kerja Indonesia, Februari 2020 – diolah Pusdatinaker
Struktur Penduduk Yang Bekerja
Menurut Kelompok Umur

Sebanyak 13,82 juta penduduk


yang berumur 60 tahun atau lebih
masih aktif bekerja. Mereka
memiliki imun tubuh yang lebih
rendah tetapi masih harus keluar
rumah untuk bekerja. Sehingga
bepeluang besar mereka terpapar
virus covid-19 dengan tingkat
kefatalan yang tinggi.

Sumber : BPS, Publikasi Keadaan Angkatan Kerja Indonesia, Februari 2020 – diolah Pusdatinaker
Angkatan Kerja Yang Masih Menganggur

Pada Februari 2020, Angkatan kerja yang masing


menganggur sebanyak 6,88 juta orang, terdiri
atas laki-laki sebanyak 4,34 juta orang dan
perempuan sebanyak 2,54 juta orang. Adanya
pandemi covid-19 yang berimbas pada ditutupnya
banyak tempat-tempat usaha, tentu saja akan
menyebabkan para penganggur ini semakin sulit
mendapatkan pekerjaan. Apalagi mereka akan
bersaing dengan pengangguran baru,
dikarenakan jumlah pengangguran ini dapat
dipastikan akan bertambah, mengingat adanya
pandemi covid-19 telah menyebabkan mereka
yang tadinya memiliki pekerjaan menjadi
kehilangan pekerjaan.

Sumber : BPS, Publikasi Keadaan Angkatan Kerja Indonesia, Februari 2020 – diolah Pusdatinaker
Potret Tenaga Kerja Terdampak Pandemi Covid-19
Laporan Komulatif s.d 31 Juli 2020

Sumber: Pusdatin Kemnaker dan BP Jamsostek

Dari 3.598 .215 data yang dilaporkan, didapat sebanyak 2.146.667 pekerja terdampak yang
datanya “clean” tanpa duplikasi NIK dan NIK valid 16 digit.
Potret Tenaga Kerja Terdampak Pandemi Covid-19
Menurut Jenis Kelamin

Sebagian besar pekerja


terdampak covid-19 yang
dilaporkan berjenis kelamin laki-
laki. Ini bisa menjadi masalah
serius karena pada umumnya
laki-laki adalah tulang punggung
keluarga

Sumber: Pusdatin Kemnaker dan BP Jamsostek


Potret Tenaga Kerja Terdampak Pandemi Covid-19
5 (lima) Provinsi Terbanyak

Sebaran pekerja
terdampak menurut
provinsi bisa dijadikan
sebagai acuan untuk
menentukan wilayah
prioritas distribusi jaring
pengaman sosial

Sumber: Pusdatin Kemnaker dan BP Jamsostek


Hasil Survei LIPI, Lembaga Demografi FEB UI, Kemnaker
Pencacahan 24-29 April 2020

24 persen responden tetap bekerja seperti semula, 4 persen melakukan alih usaha, dan 3 persen tetap
bekerja dengan sistem shift. Menunjukkan bahwa masih cukup banyak masyarakat yang mau tidak
mau harus ke luar rumah untuk bekerja. karena jika tidak, mereka tidak memiliki cukup sumberdaya
untuk bertahan hidup.
Hasil Survei LIPI, Lembaga Demografi FEB UI, Kemnaker
Pencacahan 24-29 April 2020

Hanya 43 persen dari responden yang


pada masa pendemi covid-19 masih
memiliki pendapatan yang tetap sama
dengan sebelum masa pandemi.
Sedangkan, 57 persen lainnya
menyatakan pendapatannya berkurang
atau malah tidak ada pendapatan lagi.
Suatu kondisi yang jelas akan
mendorong pekerja tersebut keluar
rumah untuk mencari pendapatan
tambahan. Apalagi diperkuat dari hasil
survei yang memperlihatkan bahwa 68
persen renponden hanya memiliki
pendapatan dari pekerjaan saat ini.
Kesimpulan
Pilihan yang ada sangatlah terbatas dan sulit. Physical distancing dan larangan
ke luar rumah memang bisa menyelamatkan ribuan bahkan jutaan nyawa.
Namun, disisi lain hal itu juga bisa merenggut banyak nyawa karena
berkurangnya atau bahkan hilangnya pendapatan akan menyebabkan
kemiskinan baru yang membuat banyak orang tidak bisa makan

Memetakan tenaga kerja menurut pekerjaan dan karakteristiknya berdasarkan


data yang valid dan terbaru menjadi sebuah jalan tepat untuk mendukung
strategi keberhasilan tatanan kenormalan baru atau adaptasi kebiasaan baru
ketenagakerjaan sekaligus strategi membuka peluang kerja di masa pendemi
covid-19 ini.
Kesimpulan
Digitalisasi layanan
ketenagakerjaan
melalui platform
online menjadi
salah satu strategi
implementasi
tatanan kenormalan
baru
ketenagakerjaan
yang membatasi
pertemuan secara
fisik.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai