Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan sehingga penulis mampu menyelesaikan


penyusunan makalah dengan judul “Perkembangan Kehidupan Politik
Ekonomi Indonesia Pada Masa Reformasi 98“. Penyusunan makalah ini adalah
untuk memenuhi salah satu mata pelajaran.

Dari makalah ini diharapkan menambah ilmu pengetahuan terutama dalam


penerapan ilmu. Dalam penyusunan makalah ini tidak luput dari kekurangan-
kekurangan. Hal ini karena dipengaruhi dengan pengalaman serta ilmu yang
penulis miliki. Walaupun demikian, dalam makalah ini, peneliti menyadari masih
belum sempurna. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran dan kritik demi
kesempurnaan laporan ini. Demikian dengan selesainya makalah ini, penulis
mengharapkan semoga makalah berguna dan bermanfaat bagi pembaca.

                                                                                Batam, 26 Februari 2021

                                                                                          Penulis

i
Daftar Isi
Kata Pengantar ...................................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan Pembahasan............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1 Keadaan Politik Dan Ekonomi Masa Reformasi Tahun 1997-1998...................3
2.2 Perkembangan Politik Ekonomi Indonesia pada Masa Reformasi 98.................4
2.3 Perkembangan Politik dan Ekonomi Masyarakat Indonesia pada Masa Awal
Reformasi Tahun 1998-1999..........................................................................................8
2.4 Solusi Permasalahan Perkembangan Politik Ekonomi Indonesia Masa
Reformasi.......................................................................................................................9
BAB III PENUTUP.........................................................................................................10
3.1 Kesimpulan......................................................................................................10
3.2 Saran................................................................................................................10
Daftar Pustaka..................................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Reformasi merupakan suatu perubahan catatan kehidupan lama kecatatan
kehidupan baru yang lebih baik.Reformasi yangterjadi diIndonesia pada
tahun1998 merupakan suatu gerakan yang bertujuan melakukan perubahan dan
pembaharuan, terutama perbaikan tatanan kehidupan dalam bidang politik,
ekonomi,hukum dan sosial (Pandji, 2008). Gerakan reformasi lahir
sebagaijawabanataskrisisyang melanda berbagaisegikehidupan Krisis politik,
ekonomi, hukum, dan krisis sosial merupakan factor yang mendorong lahirnya
gerakan reformasi, selain beberapa peristiwa terkait lainnya. bahkan, krisis
kepercayaan telah menjadi salah satu indikator yang menentukan. Reformasi
dipandang sebagai gerakan yang tidak boleh ditawar- tawar. Karena itu hampir
seluruh rakyat Indonesia mendukung sepenuhnya gerakan reformasi tersebut.

Persoalan pokok yang mendorong atau menyebabkan lahirnya reformasi


adalah kesulitan Warga masyarakat dalam memehuhi kebutuhan pokok. Harga–
harga sembilan Bahan pokok (sembako) seperti beras, terigu, minyak goreng,
minyak tanah, gula, susu, telur, ikan kering dan garam mengalami kenaikan yang
tinggi. Bahkan, warga masyarakat harus antri untuk membeli sembako. Sementra
itu, disisilain, situasi politik dan kondisi ekonomi Indonesia semakin tidak
menentu dan tidak terkendali. Harapan masyarakat akan perbaikan politik dan
ekonomi semakin jauh dari kenyataan. Perkembangan politik juga berarti
modernisasi politik atau di sebut juga terjadinya pembangunan politik,
sebagaimana yang telah di rumuskanoleh (Lucian Pye,1991:65). Pada dasarnya
mereka memahami perkembangan politik sebagai upaya menciptakan. Adanya
kemakmuran negara melalui perkembangan ekonomi, pemusatan kekuasaan pada
negara integrasi nasional), adanya diferensiasi atau kekuasaan itu terbagi artinya
kekuasaan tidak berada pada satu tangan otoriter, adanya peningkatan partisipasi
warga negara dalam kehidupan politik, adanya otonom pada subsistem.

Pada awal pemerintahan reformasi, masyarakat umum dan kalangan


pengusaha dan investor, termasuk invsetor asing, menaruh pengharapan besar

1
terhadap kemampuan dan kesungguhan pemerintah untuk membangkitkan
kembali perekonomian nasional dan menuntaskan semua permasalahan yang ada
di dalam negeri warisan rezim orde baru, seperti korupsi, kolusi dan nepotisme,
supremasi hukum, hak asasi manusia, tragedi trisakti dan semanggi I dan II,
peranan ABRI di dalam politik, masalah disintegrasi dan lainnya. masa
pemerintah Habibie ditandai dengan dimulainya kerjasama dengan Dana Moneter
Internasional untuk membantu dalam proses pemulihan ekonomi. Selain itu,
Habibie juga melonggarkan pengawasan terhadap media masa dan kebebasan
berekspresi. Dalam hal ini menarik untuk dibahas bagaimana perkembangan
politik ekonomi indonesia selama masa reformasi 98 dan dalam penyelesaian
masalah reformasi disini yaitu supaya dapat meminimalisir keadaan krisis pada
masa reformasi tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Bagaimana keadaan politik dan ekonomi masa reformasi tahun 1998-
1999?
2. Bagaimana perkembangan politik dan ekonomi Indonesia masa reformasi
tahun 1998-1999?

1.3 Tujuan Pembahasan


Adapun tujuan pembahasan dalam makalah ini yaitu untuk mengetahui
perkembangan politik ekonomi Indonesia masa reformasi tahun 98.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Keadaan Politik Dan Ekonomi Masa Reformasi Tahun 1997-1998


Krisis politik yang terjadi pada tahun 1998 merupakan puncak dari
berbagai kebijakan politik pemerintah orde baru. Berbagai kebijakan politik yang
di keluarkan pemerintahan orde baru selalu dengan alasan dalam kerangka
pelaksanaan Demokrasi Pancasila. Namun, yang sebenarnya terjadi adalah dalam
rangka mempertahankan kekuasaan. Artinya, demokrasiyang di laksanakan
pemerintahan Orde Baru bukan demokrasi yang semestinya, melainkan
demokrasi rekayasa. Pada masa Orde Baru, kehidupan politik sangat represif,
yaitu adanya tekanan yang kuat dari pemerintah terhadap pihak oposisi atau
orang-orang yang berpikir kritis.

Krisis moneter yang melanda Negara-negara Asia Tenggara sejak juli


1996 mempengaruhi perkembangan perekonomian Indonesia Ternyata, ekonomi
Indonesia tidak mampu menghadapai krisis global yang melanda dunia. Krisis
ekonomi Indonesia di awali dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar
Amerika Serikat. Pada tanggal 1 Agustus 1997, nilai tukar rupiah turun dari Rp
2.575,00 menjadi Rp 2.603,00 per dollar Amerika Serikat. Pada bulan
september1997, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat turun menjadi
Rp 5.000,00 per dollar. Bahkan pada bulan maret 1998, nilai tukar rupiah terus
melemah dan mencapai titik terendah, yaitu Rp 16.000,00 per dollar.

Sistem Politik Indonesia Pasca Reformasi diartikan sebagai keseluruhan


kegiatan yang berlangsung di Indonesia pasca reformasi berkaitan dengan
kekuasaan, pengambilan keputusan, kepentingan umum, seleksi dan penyusunan
skala prioritasnya. Harus diakui, perubahan sistem politik di Indonesia yang
berjalan sangat cepat sejak reformasi 1998 tidak sepenuhnya berada di dalam
kontrol kaum pergerakan, untuk tidak dikatakan telah jatuh ke tangan kelompok
ideologis lain. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa kekuatan liberal yang

3
memasukkan ide-ide liberalisasi politik sekaligus liberalisasi ekonomi, lebih
dominan.

Sejak berlangsungnya krisis moneter pertengahan 1997, ekonomi


Indonesia mengalami keterpurukan. Indonesia mengalami kondisi yang cukup
terpuruk dengan terjadinya inflasi. Terlihat dari nilai rupiah yang masih bertahan
di kisaran Rp 8.000 – Rp 9.000 per dollar AS. Keadaan perekonomian makin
memburuk dan kesejahteraan rakyat makin menurun. Akibatnya, pertumbuhan
ekonomi menjadi sangat terbatas dan pendapatan perkapita cenderung memburuk
sejak tahun 1998. Pemerintah juga tidak sangup mengontrol mata uang asing yang
beredar di Indonesia, terutama mata uang Amerika Serikat, keadaan kas Negara
dan bea cukai dalam keadaan nihil, begitu juga dengan pajak.

2.2 Perkembangan Politik Ekonomi Indonesia pada Masa Reformasi 98


Adapun peristiwa-peristiwa terjadi sepanjang bulan januari yang
menggambarkan perkembangan politik ekonomi pada masa reformasi :
1. 1 Januari 1998 Soeharto Imbau Rakyat Berkorban
Dalam pidato menyambut tahun baru 1998, Presiden Soeharto mengimbau
kepada rakyat untuk rela berkorban di masa krisis ekonomi. Pemerintah
juga telah memiliki berbagai program untuk mengatasi krisis. Menurut
Soeharto, program-program tersebut mendapat dukungan IMF dan
berbagai negara sahabat. Sementara itu, pemerintah akan menggabung
empat bank (Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Exim, dan
Bank Pembangunan Negara) menjadi satu dan mengizinkan pemodal asing
menjadi pemegang saham mayoritas bank milik negara. Kebijakan ini
adalah antisipasi menghadapi persaingan dengan bank asing pada saat
kawasan perdagangan bebas ASEAN berlaku pada 2003.
2. 2 Januari 1998 Industri Otomotif Terimbas Krisis
Nilai tukar rupiah terhadap dolar menurun pada pembukaan pasar valas
1998. Pada akhir Desember tercatat nilai tukarnya senilai Rp5.050 dan
melemah jadi Rp6.000. Melemahnya nilai tukar rupiah disebabkan
tingginya permintaan dolar oleh para pelaku pasar. Akibatnya, sektor
industri otomotif mulai terimbas krisis moneter. Beberapa perusahaan

4
seperti Astra International, Bimantara, Indomobil, dan Bakrie menunda
pembangunan pabrik serta investasi mereka. Agar bertahan dari krisis,
mereka menurunkan produksi, mengurangi gaji eksekutif, dan melakukan
PHK.
3. 3 Januari 1998 Penerimaan dari Sektor Non-Migas Menurun
Komposisi APBN 1998/99 akan berubah drastis karena krisis ekonomi.
Penerimaan dari sektor non-migas menurun karena rendahnya pendapatan
pajak dan pendapatan dari sektor migas dan utang luar negeri tetap tinggi.
Kondisi ini seakan-akan mengulangi keadaan pada 1980-an. Sementara
itu, beberapa amuk massa di daerah mewarnai awal 1998. Sebuah
kerusuhan terjadi di Ambon tanpa sebab yang jelas.
4. 4 Januari 1998 Harga Obat Naik dan Tarif Rumah Sakit Naik
Menteri Kesehatan Sujudi mengatakan, harga obat generik di Indonesia
akan dinaikkan sebesar 10-15% mulai April 1998. Ini merupakan imbas
krisis moneter yang berkepanjangan. Menkes juga menyarankan kepada
produsen obat paten agar tidak menaikkan harga terlalu tinggi. Kenaikan
tarif juga akan berlaku untuk layanan rumah sakit.
5. 5 Januari 1998 Satu Setengah Orang Terancam PHK
Nilai tukar mata uang Asia melemah secara serentak, sekaligus menjadi
titik terendah baru. Kurs rupiah menembus angka Rp6.800 per dolar.
Kemerosotan ini didorong kekhawatiran para pelaku pasar terhadap situasi
politik Indonesia menjelang Sidang Umum MPR. Sementara itu,
Departemen Tenaga Kerja mengumumkan perkiraan peningkatan
pengangguran terbuka. Jumlah pengangguran terbuka pada 1998 akan
meningkat menjadi 5,8 juta orang. Jumlah itu meningkat sebesar 1,4 juta
orang dibanding 1997 yang mencapai 4,4 juta orang. Diperkirakan pula
akan ada sekitar 1,5 juta orang pekerja yang potensial terkena PHK. Para
ahli juga memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan
mengalami penurunan dari 5% pada 1997 menjadi 3,5% pada 1998.
6. 6 Januari 1998 Amien Rais Mengajak Gus Dur dan Mega Bersatu
Membenahi Bangsa

5
Ketua Umum PP Muhammadiyah Amien Rais akan mengajak Ketua
PBNU Abdurrahman Wahid (Gus Dur) serta Megawati Sukarnoputri
untuk bersatu dalam sebuah kelompok guna melakukan koreksi sekaligus
memulihkan kepercayaan rakyat terhadap pemerintah. Menurut Amien
Rais, antara dirinya dan Gus Dur serta Megawati memiliki kesamaan cita-
cita, yaitu ingin menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.
Menurutnya, jika kerja sama itu berhasil akan menghasilkan daya dorong
dan daya hentak politik yang kuat.
7. 7 Januari 1998 Anggara Kontingen Asian Games Dikurangi
KONI terpaksa mengurangi jumlah cabang olahraga yang akan diikuti
dalam Asian Games XIII Bangkok karena terimbas krisis moneter.
Menteri Pemuda dan Olahraga Hayono Isman mengatakan, sejak
Desember tahun lalu KONI telah mengajukan anggaran sebesar Rp11,5
miliar kepada pemerintah untuk mengirim kontingen Indonesia. Namun,
setelah Presiden mengumumkan RAPBN 1998/99, ternyata anggaran yang
dapat dipenuhi cuma Rp2 miliar. Hanya cabang olahraga yang berpeluang
besar meraih medali saja yang akan dikirim.
8. 8 Januari 1998 Masyarakat Panik karena Isu Lonjakan Harga Barang
Tersebar desas-desus harga bahan-bahan pokok naik drastis akibat
melemahnya rupiah. Isu itu membuat masyarakat panik. Di Jakarta,
misalnya, masyarakat menyerbu pasar-pasar swalayan seperti pusat
perkulakan Goro di Pasar Minggu dan swalayan Gelael. Karena
masyarakat banyak memborong barang secara “gila-gilaan”, sejumlah
swalayan terpaksa membatasi pembelian dalam jumlah besar. Atas
kejadian ini, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Tunky Ariwibowo
mengimbau agar masyarakat tenang karena pemerintah menjamin
ketersediaan barang kebutuhan pokok. Tunky juga memperingatkan
produsen agar tidak menghambat suplai barang.
9. 9 Januari 1998 Beras Menghilang di Pasaran
Sehari setelah munculnya isu kenaikan harga bahan pokok yang membuat
masyarakat panik, beras mulai menghilang dari pasaran. Di Palembang,
misalnya, beras hampir lenyap. Di beberapa pasar induk yang jadi pusat

6
penjualan beras seperti Pasar 16 Ilir dan Pasar Cinde tak ada lagi pedagang
yang menjual beras. Kalaupun ada, harganya melambung. Kenaikan harga
beras juga diikuti oleh kebutuhan pokok lain. Gula pasir dari Rp1.500/kg
naik jadi Rp1.800/kg, minyak goreng dari semula Rp3.600/kg naik jadi
Rp4.200/kg.
10. 10 Januari 1998 Megawati Siap Maju sebagai Calon Presiden

Dalam pidato menyambut harlah ke-25 Partai Demokrasi Indonesia,


Megawati menyatakan siap mencalonkan diri sebagai presiden jika itu
menjadi kehendak rakyat. Ia mengurai beberapa permasalahan nasional
mulai dari korupsi, kedaulatan rakyat, hingga masalah krisis. Megawati
juga menekankan perlunya reformasi ekonomi dan politik agar
permasalahan bangsa segera teratasi.
11. 11 Januari 1998 Harga Kertas Melambung, Mahasiswa Limbung
Krisis moneter turut melambungkan harga kertas. Kondisi itu dikeluhkan
kalangan penerbit surat kabar, majalah dan buku, hingga para pelajar dan
mahasiswa. Harga kertas HVS di Jakarta naik hampir 100% dan di
Yogyakarta sampai 300%. Kondisi ini sangat memberatkan bagi
mahasiswa karena banyak memanfaatkan kertas untuk mengerjakan tugas.
Di Yogyakarta, misalnya, harga kertas HVS yang sebelumnya dijual
Rp12.500-15.000/rim kini melambung jadi Rp40.000-45.000/rim. Mereka
bahkan perlu patungan hanya untuk membeli kertas HVS.
12. 12 Januari 1998 Pemerintah Melaksanakan Seluruh Program IMF
Presiden Soeharto mengadakan pembicaraan via telepon dengan PM
Jepang Ryutaro Hashimoto dan Kanselir Jerman Helmut Kohl. Usai
pembicaraan tersebut, Soeharto menegaskan bahwa pemerintah akan
melaksanakan seluruh komitmen dan program yang telah mendapat
dukungan IMF untuk memulihkan kepercayaan masyarakat dalam maupun
luar negeri. Sebelumnya, Soeharto sempat mengadakan pertemuan dengan
Wakil I Direktur Pelaksana IMF Stanley Fischer selama 1,5 jam. Hasil
pertemuan itu menyebutkan, secara prinsip Indonesia dan IMF telah
memiliki kesamaan pandangan soal program pemulihan ekonomi.
13. 13 Januari 1998 Reformasi Ekonomi dilaksanakan Secepatnya

7
Presiden Soeharto bertemu dengan Wakil Menteri Keuangan AS Lawrence
Summers. Hasil pertemuan itu adalah pelaksanaan secepat-cepatnya
program-program reformasi dan restrukturisasi ekonomi dan keuangan.
Secara terpisah, Menteri Keuangan Mar’ie Muhammad menyatakan bahwa
pemerintah akan melakukan penyesuaian terhadap beberapa program
pembangunan yang akan dibicarakan dengan Direktur Pelaksana IMF
Michael Camdessus. Sementara itu, Menperindag Tunky Ariwibowo
seusai bertemu Lawrence Summers menyatakan akan mengusulkan sektor
ekspor dan UKM sebagai prioritas dalam program pembangunan.

2.3 Perkembangan Politik dan Ekonomi Masyarakat Indonesia pada


Masa Awal Reformasi Tahun 1998-1999
Pasca reformasi Perkembangan politik, yaitu rakyat di bebaskan dalam
berpendapat, antusiasme dan partisipasi masyarakat dalam bidang politik semakin
tinggi, salah satunya dalam pembentukan partai-partai baru, adanya perbaikan
dalam Hak Asai Manusia (HAMotonomi daerah mulai di terapkan hal ini di
lakukan agar daerah memiliki kewenangan yang lebih terhadap daerahnya.
semakin tinggi, salah satunya dalam pembentukan partai-partai baru, adanya
perbaikan dalam Hak Asai Manusia (HAM) yang sebelumnya banyak di langgar
pada masa orba, keadilan dalam masyarakat semakin terasa dan menyeluruh.
Sebagai contoh etnis cina/ Tionghoa memiliki kedudukan dan hak yang sama
seperti warga Negara lainnya, otonomi daerah mulai di terapkan hal ini di
lakukan agar daerah memiliki kewenangan yang lebih terhadap daerahnya.

Perkembangan ekonomi ditandai dengan dimulainya kerjasama dengan


Dana Moneter Internasional untuk membantu dalam proses pemulihan ekonomi.
Selain itu, juga melonggarkan pengawasan terhadap media massa dan kebebasan
berekspresi. di bidang ekonomi, ia berhasil memotong nilai tukar rupiah terhadap
dollar masih berkisar antara Rp 10.000 – Rp 15. 000. Namun pada akhir
pemerintahannya, terutama setelah pertanggung jawabannya ditolak MPR, nilai
tukar rupiah meroket naik pada level Rp 6.500 per dolar AS nilai yang tidak akan
pernah dicapai lagi di era pemerintahan selanjutnya. Selain itu, ia juga memulai

8
menerapkan independensi Bank Indonesia agar lebih fokus mengurusi
perekonomian.

2.4 Solusi Permasalahan Perkembangan Politik Ekonomi Indonesia Masa


Reformasi
Semenjak krisis 1998 sangat berdampak besar dengan perekonomian kita
transformasi ekonomi kita tidak berjalan dengan baik, sektor primer seperti
pertanian dan pertambangan terus bergerak menurun. Lalu sektor manufaktur
meski sempat meningkat pelan setelah itu turun lagi. Untuk meningkatkan gairah
perekonomian tanah air, setidaknya terdapat empat fokus yang perlu dilakukan
pemerintah. Empat fokus tersebut diantaranya sebagai berikut.

1. Percepatan pembangunan infrastruktur


Infratruktur yang tidak dibangun selama 20 tahun terakhir menyebabkan
perkembangan ekonomi tertinggal juah
2. Perizinan pembangunan sektor industri
Pembangunan sektor industri sangat berkontribusi besar terhadap
penerimaan negara dan percepatan pembangunan infrastruktur. Peran
swasta pun perlu ditingkatkan untuk membiayai program-program
percepatan infratruktur pemerintah.
3. Mendorong industri dasar
Adapun contoh industri dasar seperti besi, baja dan petrokimia.
4. Perbaikan sektor pariwisata
Mendorong perbaikan sektor pariwisata sebagai penyumbang pendapatan
negara.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pasca reformasi Perkembangan politik, yaitu antusiasme dan partisipasi
masyarakat dalam bidang politik semakin tinggi, salah satunya dalam
pembentukan partai-partai baru, adanya perbaikan dalam Hak Asai Manusia
(HAM) yang sebelumnya banyak di langgar pada masa orba, sedagkan
Perkembangan ekonomi ditandai dengan dimulainya kerjasama dengan Dana
Moneter Internasional untuk membantu dalam proses pemulihan ekonomi. Selain
itu, juga melonggarkan pengawasan terhadap media massa dan kebebasan
berekspresi. di bidang ekonomi, ia berhasil memotong nilai tukar rupiah terhadap
dollar masih berkisar antara Rp 10.000 – Rp 15.000. juga memulai menerapkan
independensi Bank Indonesia agar lebih fokus mengurusi perekonomian.

3.2 Saran
Dari masa reformasi yang telah terjadi diharapkan peristiwa tersebut tidak
terjadi kembali, masyarakat dapat menggunakan hak kebebasan berpendapat.
Peningkatan pembangunan infrastruktur lebih di tingkatkan lagi. Mendorong
potensi pariwisata untuk meningkatkan pendapatan daerah, sehingga membantu
perekonomian masyarakat dan Negara Indonesia.

10
Daftar Pustaka
Klaudia, Maria Winda, dkk. 2020. Perkembangan politik dan Ekonomi
Masyarakat Indonesia pada Masa Awal Reformasi Tahun 1998-
1999. Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 10 Nomor 1.

https://tirto.id/20-tahun-reformasi-yang-terjadi-sepanjang-januari-1998-
cJBd. Diakses pada tanggal 26 Februari 2021, pukul 15.35.

https://amp.kompas.com/money/read/2017/03/26/193000126/ini.cara.mem
ulihkan.perekonomian.ri.pasca.terimbas.krisis.1998. Diakses pada tanggal
26 Februaru 2021 pukul 15.56

11
1

Anda mungkin juga menyukai