BENDUNG PEKATINGAN
SKRIPSI
Oleh:
INDRA GUNAWAN
NIM 122510004
i
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
PERSEMBAHAN
Kepada-Mu.
2. Teguh Santoso
3. Dani NurLaila
4. Nurul Hidayati
purworejo
saya:
v
Pembimbing 1. Bapak Agung setiawan, M.T.,
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat-
Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisa
Pengembangan Jaringan Irigasi Bendung Pekatingan”. Skripsi ini disusun sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik, Program Studi Teknik
Sipil, Fakultas Teknik. Penyusunan Skripsi ini tidak lepas dari bantuan, arahan,
dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. H. Supriyono, M. Pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Purworejo.
Muhammadiyah Purworejo.
4. Bapak Umar Abdul Aziz,M.T. selaku dosen penguji yang telah membantu dan
selesai; dan
5. semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapatkan balasan dari
Allah SWT. Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penyusun
Indra Gunawan
vii
ABSTRAK
Hasil dari data ketersediaan air periode setengah bulanan, maka besarnya debit
andalan 80 % yang terjadi cukup bervariasi, dimana debit terbesar terjadi pada bulan
Mei Periode II yaitu sebesar 17,64 m3/dt, dan debit terkecil terjadi pada bulan Oktober
Periode I dan II yaitu sebesar 0,00 m3/dt. Dari hasil antara debit andalan dan kebutuhan
air terhadap luas areal yang dapat dikembangkan menjadi areal irigasi, yaitu kondisi
pada Musim Tanam I mengalami surplus, pada Musim Tanam II mengalami defisit pada
bulan Maret periode I sebesar -1,1 m3/dt, dan bulan April periode I sebesar -1,13 m3/dt.
Pada Musim Tanam III juga mengalami defisit pada bulan Agustus periode I sebesar -
0,68 m/dt, bulan September periode I sebesar -0,448 m3/dt, dan bulan Oktober periode I
sebesar -0,21 m3/dt. Berdasarkan analisis faktor K didapat nilai rata-rata faktor K dari 3
(tiga) musim tanam yaitu sebesar 5,72 untuk musim tanam I (MT-I), 4,563 untuk musim
tanam II (MT-II), dan 4,18 untuk musim tanam III (MT-III). Sehingga pola pemberian
air untuk musim tanam I (MT-I), musim tanam II(MT-II), musim tanam III (MT-III)
adalah menggunakan pola irigasi menerus Dari perhitungan Neraca Air terjadi
pengembangan pada Musim Tanam I (MT-I) kondisi airnya surplus atau berlebih
sehingga dapat dikembangkan untuk mengairi DI dan sekitarnya.
viii
DAFTAR ISI
Daftar Notasi………………………………………………………………xii
ix
2. Secara Umum ................................................................ 6
3. Sistem Irigasi ................................................................. 7
4. Saluran Irigasi ............................................................... 7
5. Imbangan Air Irigasi ..................................................... 8
6. Debit Andalan ............................................................... 10
7. Hujan Efektif ................................................................. 12
8. Faktor – faktor yang mempengaruhi hujan efektif ........ 13
9. Komponen Hujan Efektif .............................................. 15
10. Analisis Klimatologi ..................................................... 17
11. Kebutuhan Air Irigasi .................................................... 21
12. Perkolasi ........................................................................ 22
13. Kebutuhan Air Untuk Penyiapan Lahan ....................... 22
14. Pengolahan Lahan Untuk Tanaman Padi ...................... 23
15. Kebutuhan Air Konsumtif Tanaman ............................. 24
16. Kebutuhan Air Untuk Mengganti Lapisan Air(WLR) .. 25
17. Efisiensi Irigasi .............................................................. 25
18. Kebutuhan Air di Sawah ............................................... 26
19. Faktor K......................................................................... 27
20. Pembagian Air Sistem Gilir .......................................... 27
x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 35
BAB V PENUTUP…….............................................................................. 81
A. Simpulan ............................................................................. 81
B. Saran …… ............................................................................ 82
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR NOTASI
α = albedo
e = efisiensi irigasi
Eo = evaporasi (mm/hari)
Kc = koefisien tanaman
xiii
Lp = elevasi lokasi pengukuran
P = Perkolasi (mm/hari)
xiv
Tc = temperatur terkoreksi (ᵒc)
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
Sawah tersebut membutuhkan suplai air irigasi saluran irigasi, salah satunya
untuk mengaliri Daerah Irigasi (DI) Pekatingan kanan dan (DI) Pekatingan
persatuan lahan dan persatuan waktu. Di musim kemarau air pada jaringan
dengan adanya saluran irigasi. Melihat hal tersebut diatas dan kaitanya dengan
1
2
B. Perumusan Masalah
1. Apakah dengan debit yang tersedia saat ini mampu mengairi areal
persawahan ?
Pekatingan?
C. Batasan Masalah
lahan pertanian.
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Hasil peneliti ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti yang
lain, sebagai salah satu bahan acuan pelaksanaan penelitian lebih lanjut
pengaturan air.
4
BAB II
KAJIAN TEORI , TINJAUAN PUSTAKA DAN
RUMUSAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Hidrologi
2008).
angin, debit sungai, tinggi muka air sungai, kecepatan aliran, konsentrasi
4
5
Sk* = .....................................(1)
Dy2 = .................................................................(2)
Sk** = ..................................................(3)
dengan:
Nilai statistik Q
Q= ....................................................(4)
Nilai statistik R
R= ...............................(5)
dengan:
Q, R = nilai statistik
Tabel 1
Nilai Q / dan R /
Q/ R/
N
90% 95% 99% 90% 95% 99%
2. Secara Umum
ganda yaitu untuk menaikkan elevasi air dimusim penghujan atau pada
saat debit besar.Pada musim kemarau dimana debit kecil adanya bendung
sebagai sarana untuk mengatur pengaliran air irigasi menuju daerah irigasi
yang dibutuhkan.
3. Sistem Irigasi
membagi air secara teratur dan membuang kelebihan air yang tidak
diperlukan.
tanaman.
4. Saluran Irigasi
b. Saluran Sekunder
Yaitu saluran yang tugasnya membawa air yang diambil dari saluran
sub sekunder.
c. Saluran Tersier
Yaitu saluran yang tugasnya membawa air yang diambil dari saluran
primer, sekunder atau sub sekunder dan selanjutnya air itu dibagikan
kepetak-petak tersier.
Yaitu saluran yang tugasnya membawa air yang diambil dari saluran
diakibatkan limpasan dari daerah yang lebih tinggi atau dari kenaikan
kapiler dari bawah khususnya pada permukaan air tanah dangkal. Bentuk-
bentuk kehilangan air meliputi limpasan dari lahan, perkolasi keluar dari
9
di lahan.
I – O = ΔS
6. Debit Andalan
yang dapat terpenuhi tersebut ditetapkan 80% dari debit maksimal sungai.
80% terpenuhi dan dapat digunakan untuk kebutuhan air. Dapat dilakukan
a. Basic Month
b. Basic Year
1. Mengurutkan data debit pada setengah bulanan tertentu dari data yang
3. Nilai data dengan keandalan 80% dapat ditentukan, yaitu besaran data
1. Mengurutkan data debit pada setengah bulanan tertentu dari data yang
3. Nilai data dengan keandalan 80% dapat ditentukan, yaitu besaran data
menggunakan persamaan :
P = ............................................................(6)
dengan :
n = jumlah data
berdasarkan data curah hujan bulanan, curah hujan efektif (RE), analisis
7. Hujan Efektif
(1983) memberi definisi hujan efektif sebagai hujan yang digunakan untuk
dari hujan yang digunakan secara langsung maupun tidak langsung oleh
tanaman.
kedalaman zona perakaran. Jumlah hujan yang melimpas keluar dari lahan
termasuk hujan efektif. Model imbangan air pada lahan dapat digunakan
kemiringan lahan, (3) karakteristika tanah, (4) karakteristika air tanah, (5)
praktek menejemn irigasi, (6) karakteristika tanaman, (7) lengas tanah, (8)
kontribusi air tanah, (9) aliran air permukaan maupun air bawah
intensitas hujan. Intensitas hujan yang rendah sehingga lebih rendah dari
memberi pengaruh pada waktu yang tersedia sehingga air hujan dapat
lengas tanah dalam tanah. Laju infiltrasi yang tinggi dan konduktifitas
hidraulik tanah akan mengurangi limpasan, namun pada sisi lain juga
Kontribusi hujan efektif akan lebih besar apabila muka air tanah
adalah dalam. Kenaikan air tanah ke atas akibat gaya kapiler akan
kapasitas lapang telah terlampaui di bawah irigasi atau hujan lebat. Laju
perkolasi bertambah sebagai fungsi waktu. Jumlah air yang hilang akibat
hujan efektif dan atau irigasi, kehilangan akibat limpasan, perkolasi, dan
permukaan lahan. Hujan diukur atau dicatat dengan penakar hujan, baik
yang bekerja secara sederhana maupun yang bekerja secara otomatis pada
suatu tempat sebagai hujan titik atau hujan yang mewakili tempat tersebut.
Prinsip kerja penakar hujan adalah tabung atau gelas ukur berskala yang
digunakan untuk mengukur jumlah hujan yang jatuh dalam satuan mm.
dimana air yang dihisap oleh akar di teruskan lewat tubuh tanaman dan
hujan ini dapat diuapkan lagi tanpa memberikan tambahan bagi kelengasan
Perkolasi adalah proses aliran air dalam tanah secara vertikal akibat
adalah sifat fisik tanah, kedalaman muka air, lengas tanah, kapasitas
mengukurnya dengan alat ukur debit. Disamping itu besar limpasan dapat
Re = 0,7 x .........................................................................(7)
Re = 0,7 x .........................................................................(8)
dengan :
dengan :
W= .........................................................................(10)
d= ..............................(11)
y = 0,386 ...............................................................................(12)
dengan :
Rn = Rns – Rnl.........................................................................(15)
A = 6% (areal genangan ),
Rs = Ra .....................................................................(17)
Rnl = f(T).f(ed).f(n/N)...............................................................(18)
ea = .....................................................................(19)
dengan :
f(T) = ............................................................(21)
f(ed) = ......................................................(22)
dengan :
Tc = T – 0,0066δE .....................................................................(23)
dengan :
20
= ...........................................................................(24)
dengan :
dengan :
untuk :
tanaman selain air hujan. Pemenuhan kebutuhan air irigasi bertujuan untuk
mencapai hasil produksi pertanian yang optimal dimasa tanam saat terjadi
kebutuhan air untuk bercocok tanam ditambah dengan kehilangan air pada
Kebutuhan air untuk penggantian lapisan air (WLR atau Water Layer
(P), curah hujan efektif (Re), efisiensi air irigasi (IE) , dan luas lahan
persamaan :
DR = .............................................................................(26)
dengan :
IE = Efisiensi irigasi.
kedalam daerah jenuh. Setelah lapisan tanah jenuh air (seuruh ruang pori
terisi air) dan curahhujan masih berlangsung terus, maka karena pengaruh
gravitasi air akan terus bergerak kebawah samapai ke permukaan air tanah.
digunakan metode yang digunakan oleh van de goor dan zijlstra (standard
air kostan dalam lt/dt selama periode penyiapan lahan dan menghasilkan
IR = M ...................................................................................(27)
dengan :
(mm/hari)
(mm/hari),1,1 x Eto
P = Perkolasi (mm/hari)
K = M(T/S) (hari)
tanaman ladang).
untuk sawah yang sudah mengalami bero lebih dari 2,5 bulan dipakai
250 mm.
Tabel 2
Kebutuhan air irigasi selama pengolahan lahan
T=30 hari T= 45 hari
Eo+P
S= 250 S= 300 S=250 S= 300
(mm/hari)
mm mm mm mm
5.00 11.10 12.70 8.40 9.50
5.50 11.40 13.00 8.80 9.80
6.00 11.70 13.30 9.10 10.10
6.50 12.00 13.60 9.40 10.40
7.00 12.30 13.90 9.80 10.80
7.50 12.60 14.20 10.10 11.10
8.00 13.00 14.50 10.50 11.40
8.50 13.30 14.80 10.80 11.80
9.00 13.60 15.20 11.20 12.10
9.50 14.00 15.50 11.60 12.50
10.00 14.30 15.80 12.00 12.90
10.50 14.70 16.20 12.40 13.20
11.00 15.00 16.50 12.80 13.60
(Sumbe :Januar Ade Saputra dan Misgiarti 2014)
rumus :
dengan :
Kc = koefisien tanaman
tabel 3
Koefisien Tanaman (Kc) Padi Menurut Nedeco/prsida dan FAO
Nedeco/prosida FAO
Bulan varietas varietas varietas
varietasbbiasa
biasa unggul unggul
0.50 1.20 1.35 1.10 1.10
1.00 1.20 1.30 1.10 1.10
1.50 1.20 1.24 1.10 1.05
2.00 1.27 0.00 1.10 1.05
2.50 1.32 1.12 1.10 0.95
3.00 1.33 0.00 1.05 0.00
3.50 1.40 0.00 0.95 0.00
4.00 1.30 0.00 0.00 0.00
(Sumber : Januar Ade Saputra dan Misgiarti 2014)
air untuk penggantian lapisan air adalah 50 mm/bulan (atau 3,3 mm/hari
yang terjadi pada saluran pembawa, mulai dari bendung sampai petak
e = ep x es x et ..................................................................(29)
dengan :
dengan :
P = Perkolasi (mm/hari)
Jika kebutuhan air tidak dapat dipenuhi dengan jumlah air yang tersedia,
maka perlu dilakukan perhitungan faktor penyediaan air relatif (PAR) atau
faktor K. Faktor tersebut didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah
air yang di alirkan melalui suatu Intake jaringan irigasi dengan jumlah
permintaan kebutuhan permintaan air yang terhitung pada Intake.
Faktor K =
dengan:
Qa = debit air yang dialirkan ke suatu DI atau Bendung
Qb = debit air yang dibutuhkan oleh suatu DI atau Bendung
Tabel 4
Pembagian Air Sistem Gilir dan Golongan
No Faktor K Sistem pemberian air
1. 0,75-1,00 Terus menerus
2. 0,50-0,75 Giliran di saluran tersier
3. 0,25-0,75 Giliran di saluran sekunder
4. < 0,25 Giliran di saluran primer
28
B. Tinjauan Pustaka
sedangkan pada tahun 2012 mengalami kegagalan satu kali pada bulan
pada bulan maret sampai juli I serta bulan November perlu diperhatikan
kegagalan, maka daat dilakukan dengan pola buka tutup atau giliran untuk
kebutuhan irigasi)
air secara teratur dan setelah digunakan dapat dibuang kembali. (Mawardi
dan Memed, 2006). Berkaitan dengan sistem irigasi, masalah pokok yang
sering muncul adalah manfaat air sebagai sumber/bahan yang penting ini
3. Kebutuhan air untuk tanaman atau untuk keperluan irigasi berkisar antara
0,65 /detik, sampai 9,595 /detik. (Menurut Rika Sri Amalia dan
air periode setengah bulanan maka besarnya debit andalan 80% yang
terjadi cukup bervariasi, di mana debit terbesar terjadi pada bulan Mei
periode I yaitu sebesar 4,63 dan debit terkecil terjadi pada bulan
daerah Kedung Putri Purworejo pada musim hujan maupun pada musim
kemarau. Hal ini berdasarkan besarnya debit di daerah Kedung Putri yang
sebesar 10,34 m3/dt dan ketersediaan air sebesar 1,31 m3/dt. Sehingga
didapat nilai rata-rata faktor K dari 3 (tiga) musim Tanam yaitu sebesar
30
0,67 untuk musim tanam I (MT-I), 0,89 untuk musim tanam II (MT-II) dan
0,64 untuk musim tanam III (MT-III) sehingga pola pemberian air untuk
musim Tanam I (MT-I) dan musim III (MT-III) adalah gilir tersier. Untuk
C. Rumusan Hipotesis
hipotesis atau dugaan sementara yang diajukan dalam penelitian ini yaittu
Pekatingan.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
mengumpulkan data dari instansi terkait dan pengumpulan data dari studi
literatur. Dari data awal yang telah terkumpul peneliti akan melakukan
observasi ke lapangan guna mendapatkan data akhir yang lebih riil untuk
B. Tempat Penelitian
31
32
C. Pengumpulan Data
dan dapatjuga diperoleh dari instansi – instansi terkait. Di tinjau dari sumber
data maka dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu data primer dan data
sekunder.
Data primer yaitu data yang di peroleh secara langsung dari nara
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi atau lembaga
terkait meliputi :
2. Data topografi.
3. Data klimatologi.
4. Data debit.
33
D. Analisis Data
berdasarkan kajian laporan, jurnal, ataupun instansi terkait antara lain : data
curah hujan. Kemudian data – data tersebut dianalisis dan digunakan sebagai
dasar perencanaan.
34
MULAI
PENGUMPULAN DATA
Model
Pengembangan
Jaringan Irigasi
Selesai
BAB IV
A. Anaisis Hidrologi
1. Data Debit
5 sebagai berikut.
35
36
37
(Buishand, 1982 dalam Hertanti 2014). Dari data debit yang ada, analisa
kemudian dikoreksi dengan tabel nilai statistik Q dan R. Dalam studi kali
yang ada, maka data tersebut adalah konsisten. Hasil perhitungan uji
TABEL 6
Maksimum 0 1,234263
Minimum -1,23426 0
Ẋ=
Ẋ= = 230,9
Dy2 = = = 97,9 mm
Dy = = = 105,88 mm
Sk** = = = -0,3 mm
Ẋ=
Ẋ= = 230,9
Dy2 = = = 19,32 mm
Dy = = = 105,88 mm
Sk** = = = -0,4 mm
Tabel 7
pengujian
No Bendung
hitungan Tabel hitugan Tabel
99% 99%
dan nilai R/ hitungan < R/ tabel 99% yang berarti data debit tahun 2005-
dengan metode weibull. Data debit yang tersedia merupakan debit intake
tahun 2005 sampai dengan tahun 2014. Untuk keperluan air irigasi akan
6,57
X2
6,41 x1
X1/1,81 =
X1 =
= 0,032
X2 = 6,41+ 0,032
= 6,442
12,34
X2
15,69 x1
X1/1,81 =
X1 =
= 0,095
X2 = 15,69+ 0,095
= 15,785
yaitu 0 m3/dt, sedangkan nilai debit andalan terbesar yaitu pada bulan
6,57
X2
5,29 x1
X1/1,81 =
X1 =
= 0,25
X2 = 5,29 + (0,25)
= 5,54
12,34
X2
15,69 x1 x1
X1/1,81 =
X1 =
= -0,66
X2 = 15,69+(-0,66)
= 15,03
debit andalan terkecil pada bulan September pada periode I yaitu 1,3
m3/dt, sedangkan nilai debit andalan terbesar yaitu pada bulan Mei
Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan 15 tahun
(Buishand, 1982 dalam Hertanti 2014). Dari data curah hujan yang ada,
kemudian dikoreksi dengan tabel nilai statistik Q dan R. Dalam studi kali
yang ada, maka data tersebut adalah konsisten. Hasil perhitungan uji
TABEL 11
UJI RAPS CURAH HUJAN BENDUNG PEKATINGAN
Ẋ=
Ẋ= = 2272,6
Dy2 = = = 28462,104 mm
Dy = = = 561,279 mm
Sk** = = = 1,164 mm
Ẋ=
Ẋ= = 2272,6
Dy2 = = = 19,32 mm
Dy = = = 561,279 mm
Sk** = = = 2,24 mm
Tabel 12
dan nilai R/ hitungan < R/ tabel 99% yang berarti data debit tahun 2005-
diperoleh dari hasil pengukuran debit dari tahun 2000 sampai dengan
tahun 2014. Untuk keperluan air irigasi akan dicari curah hujan andalan
interpolasi.
55
Periode I.
103
X2
92 x1
X1/1,25 =
X1 =
= 2,2
X2 = 92 + 22
= 94,2
Periode II.
113
X2
98 x1
X1/1,25 =
X1 =
=3
X2 = 98 + 3
= 101
interpolasi.
57
Periode I.
10
X2
120 x1
X1/1,25 =
X1 =
= 22
X2 =120 + (-22)
= 98
Periode II.
35
X2
302 x1
X1/1,25 =
X1 =
= - 53,4
X2 =302 + (-53,4)
= 248,6
didapat nilai curah hujan andalan terkecil pada bulan Agustus pada
periode I dan II , Juni dan Oktober periode I dan Juli Periode II yaitu
0,00 mm/dt, sedangkan nilai curah hujan andalan terbesar yaitu pada
palawija.
Contoh perhitungan :
tanaman palawija.
Contoh perhitungan :
TABEL 15
Curah Hujan Efektif Tanaman Padi (mm/hari) basic mounth
Hujan Efektif Padi
Curah hujan Rencana R(80)
Bulan Periode Jumlah hari (Re=70%,R80)
(mm) (mm) (mm)
Januari I 15 94,2 66 4,4
II 16 101 75,36 4,71
Februari I 15 113,8 79,66 5,31
II 14 78,4 51,24 3,66
Maret I 15 37,4 26,25 1,75
II 16 64,2 47,84 2,99
April I 15 38,6 27 1,8
II 15 6,8 4,8 0,32
Mei I 15 10,8 7,5 0,5
II 16 3,2 2,4 0,15
Juni I 15 0 0 0
II 15 0 0 0
Juli I 15 0 0 0
II 16 0 0 0
Agustus I 15 0 0 0
II 16 0 0 0
September I 15 0 0 0
II 15 0 0 0
Oktober I 15 0 0 0
II 16 0,2 0,0624 0,0093
November I 15 38,4 27 1,8
II 15 17,4 12,15 0,81
Desember I 15 70 48,9 3,26
II 16 37,2 27,84 1,74
Sumber : hasil perhitungan
63
TABEL 16
Curah Hujan Efektif Tanaman Palawija (mm/hari) basic mounth
Hujan Efektif Palawija (Re
Curah hujan Rencana R(50)
Bulan Periode Jumlah hari =70%,R50)
(mm) (mm) (mm)
Januari I 15 153 107,1 7,14
II 16 174 129,9 8,12
Februari I 15 179 125,25 8,35
II 14 132 86,24 6,16
Maret I 15 106 74,25 4,95
II 16 90 67,2 4,2
April I 15 97 67,95 4,53
II 15 68 47,55 3,17
Mei I 15 68 47,55 3,17
II 16 26 19,36 1,21
Juni I 15 0 0 0
II 15 0 0 0
Juli I 15 5 3,45 0,23
II 16 0 0 0
Agustus I 15 0 0 0
II 16 0 0 0
September I 15 0 0 0
II 15 0 0 0
Oktober I 15 9 6,3 0,42
II 16 69 51,52 3,22
November I 15 128 89,55 5,97
II 15 141 98,7 6,58
Desember I 15 166 116,25 7,75
II 16 173 129,12 8,07
Sumber : hasil perhitungan
64
TABEL 17
Curah Hujan Efektif Tanaman Padi (mm/hari) basic year
Hujan Efektif Padi (Re
Curah hujan Rencana R(80)
Bulan Periode Jumlah hari =70%,R80)
(mm) (mm) (mm)
Januari I 15 98 68,55 4,57
II 16 248,6 185,6 11,6
Februari I 15 142,4 99,75 6,65
II 14 156,6 102,2 7,3
Maret I 15 27,6 19,2 1,28
II 16 180 134,4 8,4
April I 15 81,2 56,7 3,78
II 15 58,4 40,95 2,73
Mei I 15 98,4 68,85 4,59
II 16 3,6 2,72 0,17
Juni I 15 0 0 0
II 15 14,6 10,2 0,68
Juli I 15 16 11,25 0,75
II 16 0 0 0
Agustus I 15 0 0 0
II 16 0 0 0
September I 15 0,2 0,1395 0,0093
II 15 0,4 0,279 0,0186
Oktober I 15 0 0 0
II 16 35,8 26,72 1,67
November I 15 261 182,7 12,8
II 15 0,4 0,279 0,0186
Desember I 15 331,4 231,9 15,46
II 16 40 29,92 1,87
TABEL 18
Curah Hujan Efektif Tanaman Palawija (mm/hari) basic year
Hujan Efektif Padi (Re
Curah hujan Rencana R(50)
Bulan Periode Jumlah hari =70%,R50)
(mm) (mm) (mm)
Januari I 15 252 176,4 11,76
II 16 113 84,32 5,27
Februari I 15 130 91,05 6,07
II 14 69 45,08 3,22
Maret I 15 12 8,4 0,56
II 16 62 46,24 2,89
April I 15 100 70,05 4,67
II 15 21 14,7 0,98
Mei I 15 42 29,4 1,96
II 16 3 2,24 0,14
Juni I 15 0 0 0
II 15 178 124,65 8,31
Juli I 15 157 109,95 7,33
II 16 4 3,04 0,19
Agustus I 15 8 5,55 0,37
II 16 0 0 0
September I 15 0 0 0
II 15 0 0 0
Oktober I 15 7 4,95 0,33
II 16 0 0 0
November I 15 164 114,75 7,65
II 15 247 172,95 11,53
Desember I 15 246 172,2 11,48
II 16 353 263,52 16,47
Sumber : hasil perhitungan
66
8. Evapotranspirasi
klimatologi pada daerah studi diambil dari stasiun terdekat yaitu stasiun
tabel 19.
67
68
2. Rh =84,6 % (data)
6. Ra = 16,02 mm/hari
16,10
Ra
6,41 x
6 7,37 8
x = 0,21
69
Ra = 15,80 + 0,21
= 16,02 mm/hari
7. Tc = T-0,006 . δE
=25,5-0,006 (45,3-15)
=25,31 ºC
9. U2c = U2
= 0,78
= 0,781 (1,17)
= 0,913 m/dt
= 78,88 km/hari
11. ea = 7,01 x
= 7,01 x
= 32,13 mbar
13. d =2 - 0,0016
=2 - 0,0016
70
=1,7081 – 0,0016
= 1,706
14.w = =
= 0,718
= 11,25 x
= 15,71
= 0,27 (1+
= 0,482
= 0,34 – 0,44
=0,34 – 0,229
= 0,111
= 0,10 + 0,90
= 0,428
71
19. Rs = (ɑ + Ƅ x ) x Ra
= 9,27 mm/hari
= 6,952 – 0,746
= 6,206 mm/hari
=1,217
27,18)
= 6,417 mm/hari
= 6,417 x 31
= 198,927 mm/bulan
Contoh perhitungan :
Bulan Januari :
= 7,05 mm/hari
= Eo + P
= 7,50 + 2
= 9,05 mm/hari
= 30 hari
= 200 + 50
= 250 mm
7. K = M (T/S)
73
= 9,05 (30/250)
= 1,086 mm/hari
8. e = 2,72
9. Penyiapan lahan(IR)= M x /(
= 9,05 x /(
= 16,84 mm/hari
Etc = kc x Eto
mm/hari dan nilai kc sebesar 1,1 mm/hari , maka : Eto = 3,392 x 1,1 =
dengan Eto sebesar 4,303 mm/hari dan nilai kc sebesar 0,63 mm/hari ,
dan dilakukan selama 15 hari atau setara dengan kebutuhan air sebesar
3,33 mm/hari.
d. Perkolasi
lampiran 5)
= 7,32 mm/hari
= 2,71 – 0
= 2,71 mm/hari
lampiran 6.
f. Pola Tanam
lampiran 8.
m3/dt dan debit terkecil terjadi pada bulan Oktober II yaitu sebesar
bulan Mei II yaitu 17,64 m3/dt dan ketersediaan air terkecil pada bulan
dengan angka 0,00. Adapun dari hasil perolehan rata-rata nilai faktor K
untuk 3 (tiga) musim tanam. Nilai rata-rata terbesar pada musim tanam
I (MT-I) dan nilai rata-rata terkecil pada musim tanam III (MT-III).
78
TABEL 20
Perhitungan Neraca Air Daerah Irigasi Pekatingan Dengan Debit Andalan 80% (Basic Month)
Rata-
Ketersediaan Air
Kebutuhan Imbangan Faktor rata
Bulan periode MT Q Andalan Kondisi
Air m3/dt Air m3/dt K faktor
80%,M3/dt
K
I 1,28 1,78 0,5 SURPLUS 1,39
November
II 2,84 7,26 4,42 SURPLUS 2,55
I 2,15 5,78 3,63 SURPLUS 2,68
Desember
II 1,95 16,54 14,59 SURPLUS 8,48
MT-I 5,72
I 1,68 6,4 4,72 SURPLUS 3,80
Januari
II 1,58 15,79 14,21 SURPLUS 9,99
I 0,94 5,47 4,53 SURPLUS 5,81
Februari
II 1,03 11,47 10,44 SURPLUS 11,13
I 1,89 0,74 -1,1 DEFISIT 0,39
Maret
II 2,04 2,05 0,01 SURPLUS 1.004
I 2,23 1,1 -1,13 DRFISIT 0,49
April
II MT- 2,03 6,35 4,32 SURPLUS 3,12
4.563
I II 1,64 7,41 5,77 SURPLUS 1,51
Mei
II 1,68 17,64 15,96 SURPLUS 10,5
I 1,53 7,2 5,67 SURPLUS 4,70
Juni
II 1,33 15,69 14,36 SURPLUS 11,79
I 0,81 5,9 5,09 SURPLUS 7,28
Juli
II 0,55 11,8 11,25 SURPLUS 21,45
I 0,35 0,27 -0,68 DEFISIT 0,77
Agustus
II MT- 0,44 1,08 0,64 SURPLUS 2,45
4.178
III
I 0,46 0,012 -0,448 DEFISIT 0,026
September
II 0,38 0,55 0,17 SURPLUS 1,44
I 0,21 0,00 -0,21 DEFISIT 0,00
Oktober
II 0,00 0,00 0,00 SURPLUS 0,00
79
periode I sebesar -1,1 m3/dt, dan pada bulan April periode I sebesar
-1,13 m3/dt.
c. Musim Tanam III (MT-III) ada 3 (tiga) defisit yaitu pada bulan
persamaan berikut :
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan data pembahasan hasil maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Hasil dari data ketersediaan air periode setengah bulanan, maka
besarnya debit andalan 80 % yang terjadi cukup bervariasi, dimana
debit terbesar terjadi pada bulan Mei Periode II yaitu sebesar 17,64
m3/dt, dan debit terkecil terjadi pada bulan Oktober Periode I dan II
yaitu sebesar 0,00 m3/dt.
2. Dari hasil antara debit andalan dan kebutuhan air terhadap luas areal
yang dapat dikembangkan menjadi areal irigasi, yaitu kondisi pada
Musim Tanam I mengalami surplus, pada Musim Tanam II
mengalami defisit pada bulan Maret periode I sebesar -1,1 m3/dt, dan
bulan April periode I sebesar -1,13 m3/dt.Pada Musim Tanam III juga
mengalami defisit pada bulan Agustus periode I sebesar -0,68 m/dt,
bulan September periode I sebesar -0,448 m3/dt, dan bulan Oktober
periode I sebesar -0,21 m3/dt.
3. Berdasarkan analisis faktor K didapat nilai rata-rata faktor K dari 3
(tiga) musim tanam yaitu sebesar 5,72 untuk musim tanam I (MT-I),
4,563 untuk musim tanam II (MT-II), dan 4,18 untuk musim tanam
III (MT-III). Sehingga pola pemberian air untuk musim tanam I (MT-
I), musim tanam II(MT-II), musim tanam III (MT-III) adalah
menggunakan pola irigasi menerus
4. Dari perhitungan Neraca Air terjadi pengembangan pada Musim
Tanam I (MT-I) kondisi airnya surplus atau berlebih sehingga dapat
dikembangkan untuk mengairi DI dan sekitarnya.
81
82
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat diberikan sebagai
berikut :
1. Diharapkan adanya pengembangan jaringan irigasi Bendung
Pekatingan, berdasarkan kebutuhan dan ketersediaan air.
2. Kepada pihak pembaca, diharapkan skripsi ini dapat menambah
wawasan tentang Pengembangan Bendung Irigasi.
3. Kepada pihak peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti Bendung
Irigasi yang lebih luas lagi, sehingga bisa mendapatkan suplai air
yang lebih besar.
83
DAFTAR PUSTAKA
Bustomi Zen. 2000. Simulasi Tujuh Teknik Pemberian Air Itigasi untuk Padi di
Sawah dan Konsekuensi Kebutuhan Air Satu Masa Tanam. Tesis:
Universitas Gadjah Mada
Mawardi dan Memed. 2006. Desain Hidrolik Bendung Tetap untuk Irigasi teknis.
Alfabeta: Bandung. Jurnal Teknik.
Sari, Indra Kusuma dkk, Analisa Ketersediaan dan Kebutuhan Air pada Das
Sampean. Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Jurnal Teknik.
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember jumlah
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
Debit m3/dt
5,29 15,69 4,77 10,4 1,9 1,31 1,02 5,36 7,37 17,62 9,54 24,39 7,04 19,26 8,25 12,33 1,62 4,25 2,34 4,94 6,37 12,77 4,34 11,45 199,62
6,41 17,92 6,09 12,42 1,5 1,47 1,43 10,34 10,54 22,75 10,3 23,36 11,71 24,1 6,86 8,07 0,06 1,48 0 0 1,66 4,23 9,27 25,04 217,01
7,39 16,27 7,83 17,9 3,78 5,29 0,31 0,75 3,79 17,72 7,23 15,77 6,43 14,59 6,98 15,47 0,37 3,38 0,43 2,65 2,16 6,5 6,05 17,89 186,93
6,57 12,34 5,52 13,51 4,5 8,44 6,4 15,81 7,55 28,59 8,38 17,63 8,96 17 1,83 8,24 0 3,6 0 0 1,69 10,32 5,88 18,41 201
7,61 18,43 6,32 15,81 0,57 7,19 8,16 17,37 9,01 22,01 9,02 22,27 8,41 19,7 1,38 2,81 0,49 2,64 0 0 5,1 12,09 5,75 17,16 219,3
7,67 19,64 8,34 18,01 9,3 15,64 6,82 13,12 8,5 17,79 8,43 17,84 8,71 19,92 5,11 12,75 4,94 2,39 9,68 18,84 9,69 18,04 8,84 18,8 288,81
9,97 21,43 5,46 11,24 0 17,08 9,7 20,45 7,9 17,08 6,48 13,06 5,8 11,1 0,27 1,54 0 0,74 1,92 4,74 7,97 21,33 8,44 22,58 226,28
7,27 17,2 7,87 21,53 1,97 4,36 5,77 19,98 8,71 23,84 7,22 15,67 4,74 7,94 0,18 0,96 0,12 0,51 2,15 7,69 4,59 18,93 10,4 23,84 223,44
8,44 19,74 9,91 21,53 10,68 15,86 2,25 21,18 10,97 23,84 10,16 23,07 10,01 23,84 0,28 0,53 0,21 0,44 2,81 5,16 10,51 22,42 7,77 16,38 277,99
11,1 23,84 10,02 21,53 1,41 7,85 6,16 15,96 10,52 24,54 7,76 29,21 6,2 17,49 1,67 6,05 0,32 2,42 1,03 1,93 9,74 23,69 8,93 19,34 268,71
77,72 182,5 72,13 163,88 35,61 84,49 48,02 140,32 84,86 215,78 84,52 202,27 78,01 174,77 32,81 68,75 8,13 21,85 20,36 45,95 59,48 150,32 75,67 190,89 230,909
TABEL 11
UJI RAPS CURAH HUJAN BENDUNG PEKATINGAN
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah Peluang(%)
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
Debit m3/dt
11,1 23,84 10,02 21,53 10,68 17,08 9,7 21,18 10,97 28,59 10,16 29,21 11,71 24,1 8,25 15,47 4,94 4,25 9,68 18.84 10,51 23,69 10,4 25,04 352,1 0,09%
9,97 21,43 9,91 21,53 9,3 15,86 8,16 20,45 10,54 24,54 10,3 24,39 10,01 23,84 6,98 12,75 1,62 3,6 2,81 7,69 9,74 22,42 9,27 23,84 320,95 18,18%
8,44 19,74 8,34 21,53 4,5 15,64 6,82 19,98 10,52 23,84 9,54 23,36 8,96 19,92 6,86 12,33 0,49 3,38 2,34 5,16 9,69 21,33 8,93 22,58 294,22 27,27%
7,67 19,64 7,87 18,01 3,78 8,44 6,4 17,37 9,01 23,84 9,02 23,07 8,71 19 5,11 8,24 0,37 2,64 2,15 4,94 7,97 18,93 8,84 19,34 260,62 36,36%
7,61 18,43 7,83 17,9 1,97 7,85 6,16 15,96 8,71 22,75 8,43 22,27 8,41 19,7 1,83 8,07 0,32 2,42 1,92 4,74 6,37 18,04 8,44 18,8 244,93 45,45%
7,39 17,92 6,32 15,81 1,9 7,19 5,77 15,81 8,5 22,01 8,38 17,84 7,04 17,49 1,67 6,05 0,21 2,39 1,03 2,65 5,1 12,77 7,77 18,41 217,42 54,54%
7,27 17,2 6,09 13,51 1,5 5,29 2,25 13,12 7,9 17,79 7,76 17,63 6,43 17 1,38 2,81 0,12 1,48 0,43 1,93 4,59 12,09 6,05 17,89 189,51 63,63%
6,57 16,27 5,52 12,42 1,41 4,36 1,43 10,34 7,55 17,72 7,23 15,77 6,2 14,59 0,28 1,54 0,06 0,74 0 0 2,16 10,32 5,88 17,16 165,52 72,72%
6,41 15,69 5,46 11,24 0,57 1,47 1,02 5,36 7,37 17,62 7,22 15,67 5,8 11,1 0,27 0,96 0 0,51 0 0 1,69 6,5 5,75 16,38 144,06 81,81%
5,29 12,34 4,77 10,4 0 1,31 0,31 0,75 3,79 17,08 6,48 13,06 4,74 7,94 0,18 0,53 0 0,44 0 0 1,66 4,23 4,34 11,45 111,09 90,9
6,4 15,79 5,47 11,47 0,74 2,05 1,1 6,35 7,41 17,64 7,2 15,69 5,9 11,8 0,27 1,08 0,012 0,55 0 0 1,78 7,26 5,78 16,54 80%
TABEL 9
PERHITUNGAN DEBIT ANDALAN METODE BASIC YEAR (80%)
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah Peluang(%)
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
Debit m3/dt
7,67 19,64 8,34 18,01 9,3 15,64 6,82 13,12 8,5 17,79 8,43 17,84 8,71 19,92 5,11 12,75 4,94 2,39 9,68 18,84 9,69 18,04 8,84 18,8 288,81 0,09%
8,44 19,74 9,91 21,53 10,68 15,86 2,25 21,18 10,97 23,84 10,16 23,07 10,01 23,84 0,28 0,53 0,21 0,44 2,81 5,16 10,51 22,42 7,77 16,38 277,99 18,18%
11,1 23,84 10,02 21,53 1,41 7,85 6,16 15,96 10,52 24,54 7,76 29,21 6,2 17,49 1,67 6,05 0,32 2,42 1,03 1,93 9,74 23,69 8,93 19,34 268,71 27,27%
9,97 21,43 5,46 11,24 0 17,08 9,7 20,45 7,9 17,08 6,48 13,06 5,8 11,1 0,27 1,54 0 0,74 1,92 4,74 7,97 21,33 8,44 22,58 226,28 36,36%
7,27 17,2 7,87 21,53 1,97 4,36 5,77 19,98 8,71 23,84 7,22 15,67 4,74 7,94 0,18 0,96 0,12 0,51 2,15 7,69 4,59 18,93 10,4 23,84 223,44 45,45%
7,61 18,43 6,32 15,81 0,57 7,19 8,16 17,37 9,01 22,01 9,02 22,27 8,41 19,7 1,38 2,81 0,49 2,64 0 0 5,1 12,09 5,75 17,16 219,3 54,54%
6,41 17,92 6,09 12,42 1,5 1,47 1,43 10,34 10,54 22,75 10,3 23,36 11,71 24,1 6,86 8,07 0,06 1,48 0 0 1,66 4,23 9,27 25,04 217,01 63,63%
6,57 12,34 5,52 13,51 4,5 8,44 6,4 15,81 7,55 28,59 8,38 17,63 8,96 17 1,83 8,24 0 3,6 0 0 1,69 10,32 5,88 18,41 201 72,72%
5,29 15,69 4,77 10,4 1,9 1,31 1,02 5,36 7,37 17,62 9,54 24,39 7,04 19,26 8,25 12,33 1,62 4,25 2,34 4,94 6,37 12,77 4,34 11,45 199,62 81,81%
7,39 16,27 7,83 17,9 3,78 5,29 0,31 0,75 3,79 17,72 7,23 15,77 6,43 14,59 6,98 15,47 0,37 3,38 0,43 2,65 2,16 6,5 6,05 17,89 186,93 90,9
5,54 15,02 4,92 11,02 2,42 2,73 2,09 7,44 7,4 19,8 9,31 23,05 7,42 18,81 6,97 11,52 1,3 4,12 1,88 3,96 5,44 12,28 4,64 12,84 80%
TABEL 10
DATA CURAH HUJAN BENDUNG PEKATINGAN TAHUN 2000-2014 (mm)
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember jumlah Tahun
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
Data Curah Hujan mm/dt
86 98 214 251 173 134 131 84 108 26 69 18 3 0 0 26 2 20 96 210 625 282 208 62 2926 2000
176 305 258 60 232 116 97 30 30 12 136 0 26 11 0 0 0 0 195 466 144 376 176 31 2877 2001
120 302 151 118 18 158 85 56 96 0 0 0 20 0 0 0 0 0 0 0 258 0 375 0 1757 2002
464 300 307 224 178 254 59 10 144 5 0 23 0 0 0 0 1 35 210 121 20 486 363 334 201 2003
92 223 195 116 422 85 2 0 0 207 36 11 27 0 0 0 4 0 4 1 331 462 345 187 2750 2004
103 207 154 138 105 90 105 90 230 34 0 0 9 90 53 10 9 0 35 69 35 112 74 286 2038 2005
179 403 419 214 144 212 189 91 10 174 6 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 3 2062 2006
10 35 108 311 66 268 66 68 108 18 0 73 0 0 0 0 1 2 0 179 273 2 157 200 1945 2007
172 64 203 121 191 81 136 6 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 13 106 383 271 166 142 2058 2008
157 140 199 330 32 84 57 104 24 53 83 0 0 52 0 0 0 3 10 15 52 172 40 100 1707 2009
134 182 110 27 76 73 34 84 124 105 105 17 133 4 14 18 149 204 156 190 59 141 218 115 2472 2010
153 169 129 268 106 175 189 73 204 79 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 128 139 90 341 2246 2011
152 118 63 132 138 24 12 5 68 4 0 0 0 2 0 0 0 2 9 2 88 79 104 173 1175 2012
157 174 179 124 59 22 127 88 14 128 281 9 36 2 0 0 7 0 0 130 122 113 69 529 2370 2013
252 113 130 69 12 62 100 21 42 3 0 178 157 4 8 0 0 0 7 0 164 247 246 353 2168 2014
TABEL 13
PERHITUNGAN CURAH HUJAN ANDALAN METODE BASIC MONTH (80%)
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Jumlah
Peluang(%)
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
Curah Hujan mm/dt
464 403 419 330 422 268 189 104 230 207 281 178 157 90 53 26 149 204 210 466 625 486 375 529 6865 6,25
252 305 307 311 232 254 189 91 204 174 136 73 133 52 14 18 9 35 195 210 383 462 363 353 4755 12,5
179 302 258 268 191 212 136 90 144 128 105 23 36 11 8 10 7 20 156 190 331 376 345 341 3867 18,8
176 300 214 251 178 175 131 88 124 107 83 18 27 4 0 0 4 3 96 179 273 282 246 334 3293 25
172 223 203 224 173 158 127 84 108 79 69 17 26 4 0 0 2 2 35 130 258 271 218 286 2869 31,3
157 207 199 214 144 134 105 84 108 53 36 11 20 2 0 0 1 2 13 121 164 247 208 200 2430 37,5
157 182 195 138 138 116 100 73 96 34 6 9 9 2 0 0 1 0 10 106 144 172 176 187 2051 43,8
153 174 179 132 106 90 97 68 68 26 0 0 5 0 0 0 0 0 9 69 128 141 166 173 1784 50
152 169 154 124 105 85 85 56 42 18 0 0 3 0 0 0 0 0 7 15 122 139 157 142 1575 56,3
134 140 151 121 76 84 66 30 30 12 0 0 0 0 0 0 0 0 4 3 88 113 104 115 1271 62,5
120 118 130 118 66 81 59 21 24 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 59 112 90 100 1105 68,8
103 113 129 116 59 73 57 10 14 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 52 79 74 62 946 75
92 98 110 69 32 62 34 6 10 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 35 2 69 31 653 81,3
86 64 108 60 18 24 12 5 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 0 40 3 443 87,5
10 35 63 27 12 22 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 0 184 93,8
94,2 101 114 78,4 37,4 64,2 38,6 6,8 10,8 3,2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,2 38,4 17,4 70 37,2 80%
153 174 179 132 106 90 97 68 68 26 0 0 5 0 0 0 0 0 9 69 128 141 166 173 1784 50%
59
TABEL 14
PERHITUNGAN CURAH HUJAN ANDALAN METODE BASIC YEAR (80%)
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Jumlah Peluang(%)
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
Curah Hujan mm/dt
464 300 307 224 178 254 59 10 144 5 0 23 0 0 0 0 1 35 210 121 20 486 363 334 3538 6,25
86 98 214 251 173 134 131 84 108 26 69 18 3 0 0 26 2 20 96 210 625 282 208 62 2926 12,5
176 305 258 60 232 116 97 30 30 12 136 0 26 11 0 0 0 0 195 466 144 376 176 31 2877 18,75
92 223 195 116 422 85 2 0 0 207 36 11 27 0 0 0 4 0 4 1 331 462 345 187 2750 25
134 182 110 27 76 73 34 84 124 105 105 17 133 4 14 18 149 204 156 190 59 141 218 115 2472 31,25
157 174 179 124 59 22 127 88 14 128 281 9 36 2 0 0 7 0 0 130 122 113 69 529 2370 37,5
153 169 129 268 106 175 189 73 204 79 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 128 139 90 341 2246 43,75
252 113 130 69 12 62 100 21 42 3 0 178 157 4 8 0 0 0 7 0 164 247 246 353 2168 50
172 64 203 121 191 81 136 6 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 13 106 383 271 166 142 2058 56,25
179 403 419 214 144 212 189 91 10 174 6 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 3 2062 62,5
103 207 154 138 105 90 105 90 230 34 0 0 9 90 53 10 9 0 35 69 35 112 74 286 2038 68,75
10 35 108 311 66 268 66 68 108 18 0 73 0 0 0 0 1 2 0 179 273 2 157 200 1945 75
120 302 151 118 18 158 85 56 96 0 0 0 20 0 0 0 0 0 0 0 258 0 375 0 1757 81,25
157 140 199 330 32 84 57 104 24 53 83 0 0 52 0 0 0 3 10 15 52 172 40 100 1707 87,5
152 118 63 132 138 24 12 5 68 4 0 0 0 2 0 0 0 2 9 2 88 79 104 173 1175 93,75
98 248,6 142,4 156,6 27,6 180 81,2 58,4 98,4 3,6 0 14,6 16 0 0 0 0,2 0,4 0 35,8 261 0,4 331,4 40 80%
252 113 130 69 12 62 100 21 42 3 0 178 157 4 8 0 0 0 7 0 164 247 246 353 2168 50
60
sumber : hasil perhitungan
TABEL 15
Curah Hujan Efektif Tanaman Padi (mm/hari) basic mounth
Curah hujan Rencana R(80) Hujan Efektif Padi (Re=70%,R80)
Bulan Periode Jumlah hari
(mm) (mm) (mm)
Januari I 15 94,2 66 4,4
II 16 101 75,36 4,71
Februari I 15 113,8 79,66 5,31
II 14 78,4 51,24 3,66
Maret I 15 37,4 26,25 1,75
II 16 64,2 47,84 2,99
April I 15 38,6 27 1,8
II 15 6,8 4,8 0,32
Mei I 15 10,8 7,5 0,5
II 16 3,2 2,4 0,15
Juni I 15 0 0 0
II 15 0 0 0
Juli I 15 0 0 0
II 16 0 0 0
Agustus I 15 0 0 0
II 16 0 0 0
September I 15 0 0 0
II 15 0 0 0
Oktober I 15 0 0 0
II 16 0,2 0,0624 0,0093
November I 15 38,4 27 1,8
II 15 17,4 12,15 0,81
Desember I 15 70 48,9 3,26
II 16 37,2 27,84 1,74
Curah Hujan Efektif Tanaman Palawija (mm/hari) basic mounth
Curah hujan Rencana R(50) Hujan Efektif Palawija (Re =70%,R50)
Bulan Periode Jumlah hari
(mm) (mm) (mm)
Januari I 15 153 107,1 7,14
II 16 174 129,9 8,12
Februari I 15 179 125,25 8,35
II 14 132 86,24 6,16
Maret I 15 106 74,25 4,95
II 16 90 67,2 4,2
April I 15 97 67,95 4,53
II 15 68 47,55 3,17
Mei I 15 68 47,55 3,17
II 16 26 19,36 1,21
Juni I 15 0 0 0
II 15 0 0 0
Juli I 15 5 3,45 0,23
II 16 0 0 0
Agustus I 15 0 0 0
II 16 0 0 0
September I 15 0 0 0
II 15 0 0 0
Oktober I 15 9 6,3 0,42
II 16 69 51,52 3,22
November I 15 128 89,55 5,97
II 15 141 98,7 6,58
Desember I 15 166 116,25 7,75
II 16 173 129,12 8,07
TABEL 17
Curah Hujan Efektif Tanaman Padi (mm/hari) basic year
Curah hujan Rencana R(80) Hujan Efektif Padi (Re =70%,R80)
Bulan Periode Jumlah hari
(mm) (mm) (mm)
Januari I 15 98 68,55 4,57
II 16 248,6 185,6 11,6
Februari I 15 142,4 99,75 6,65
II 14 156,6 102,2 7,3
Maret I 15 27,6 19,2 1,28
II 16 180 134,4 8,4
April I 15 81,2 56,7 3,78
II 15 58,4 40,95 2,73
Mei I 15 98,4 68,85 4,59
II 16 3,6 2,72 0,17
Juni I 15 0 0 0
II 15 14,6 10,2 0,68
Juli I 15 16 11,25 0,75
II 16 0 0 0
Agustus I 15 0 0 0
II 16 0 0 0
September I 15 0,2 0,1395 0,0093
II 15 0,4 0,279 0,0186
Oktober I 15 0 0 0
II 16 35,8 26,72 1,67
November I 15 261 182,7 12,8
II 15 0,4 0,279 0,0186
Desember I 15 331,4 231,9 15,46
II 16 40 29,92 1,87
sumber : hasil perhitungan
TABEL 18
Curah Hujan Efektif Tanaman Palawija (mm/hari) basic year
Curah hujan Rencana R(50) Hujan Efektif Padi (Re =70%,R50)
Bulan Periode Jumlah hari
(mm) (mm) (mm)
Januari I 15 252 176,4 11,76
II 16 113 84,32 5,27
Februari I 15 130 91,05 6,07
II 14 69 45,08 3,22
Maret I 15 12 8,4 0,56
II 16 62 46,24 2,89
April I 15 100 70,05 4,67
II 15 21 14,7 0,98
Mei I 15 42 29,4 1,96
II 16 3 2,24 0,14
Juni I 15 0 0 0
II 15 178 124,65 8,31
Juli I 15 157 109,95 7,33
II 16 4 3,04 0,19
Agustus I 15 8 5,55 0,37
II 16 0 0 0
September I 15 0 0 0
II 15 0 0 0
Oktober I 15 7 4,95 0,33
II 16 0 0 0
November I 15 164 114,75 7,65
II 15 247 172,95 11,53
Desember I 15 246 172,2 11,48
II 16 353 263,52 16,47
Garis Lintang : 07⁰72,5'LS
Garis Bujur : 109⁰99,35'BT
Elevasi : +15 m
No Bulan Suhu rata-rata(⁰c) kelembaban udara (%) kecepatan angin (km/hari) penyinaran matahari (%) penguapan(mm)
1 Januari 25,2 84,6 67,3 39,6 4
2 Februari 24,6 80,5 54,3 43,5 3,7
3 Maret 25,6 86,2 52,5 50,2 4,8
4 April 25,4 86,9 52,5 51 3,9
5 Mei 25,3 84,8 57,9 49,3 3,9
6 Juni 24,4 90,5 51,7 41,2 3,4
7 Juli 23,6 85,7 76,4 53,1 4,2
8 Agustus 23 84,5 93,2 73,1 5,3
9 September 24,7 90,2 104,9 61,1 6,1
10 Oktober 25,2 84,2 108,8 61,1 5,4
11 November 25 87,9 74,8 40,8 4
12 Desember 24,6 89,8 66,3 27,8 4,4
LAMPIRAN 2
Kebutuhan Air Untuk Pengolahan Lahan
Eto Eo P M T S K e IR
no bulan
mm/hari mm/hari mm/hari mm/hari hari mm mm/hari mm/hari
Eto Kc Etc
no Bulan Periode
mm/hari padi palawija mm/hari
1 Januari I 6,417 1,08 6,93
2 II 1,05 6,73
3 Februari I 4,323 1 4,32
4 II 0,48 2,07
5 Maret I 4,649 - -
6 II - -
7 April I 5,595 - -
8 II 1,1 5,05
9 Mei I 4,6 1,08 4,96
10 II 1,05 4,83
11 Juni I 3,778 1 3,77
12 II 0,48 1,81
13 Juli I 4,303 0,25 0,25 1,07
14 II 0,63 2,71
15 Agustus I 4,944 0,88 4,35
16 II 1 4,94
17 September I 4,834 0,91 4,39
18 II 0,64 3,09
19 Oktober I 5,338 0,23 1,22
20 II - -
21 November I 4,127 -
22 II -
23 Desember I 3,392 -
24 II 1,1 3,73
LAMPIRAN 4
Penggunaan air konsumtiv GOLONGAN II
Eto Kc Etc
no Bulan Periode
mm/hari padi palawija mm/hari
1 Januari I 6,417 1,1 7,05
2 II 1,08 6,93
3 Februari I 4,323 1,05 4,53
4 II 1 4,32
5 Maret I 4,649 0,48 2,23
6 II - -
7 April I 5,595 - -
8 II - -
9 Mei I 4,6 1,1 5,06
10 II 1,08 4,96
11 Juni I 3,778 1,05 3,96
12 II 1 3,77
13 Juli I 4,303 0,48 2,06
14 II 0,25 0,25 1,07
15 Agustus I 4,944 0,63 3,11
16 II 0,88 4,35
17 September I 4,834 1 4,83
18 II 0,91 4,39
19 Oktober I 5,338 0,64 3,41
20 II 0,23 1,22
21 November I 4,127 - -
22 II - -
23 Desember I 3,392 - -
24 II - -
LAMPIRAN 4
Penggunaan air konsumtiv GOLONGAN II
Eto Kc Etc
no Bulan Periode
mm/hari padi palawija mm/hari
1 Januari I 6,417 1,1 7,05
2 II 1,08 6,93
3 Februari I 4,323 1,05 4,53
4 II 1 4,32
5 Maret I 4,649 0,48 2,23
6 II - -
7 April I 5,595 - -
8 II - -
9 Mei I 4,6 1,1 5,06
10 II 1,08 4,96
11 Juni I 3,778 1,05 3,96
12 II 1 3,77
13 Juli I 4,303 0,48 2,06
14 II 0,25 0,25 1,07
15 Agustus I 4,944 0,63 3,11
16 II 0,88 4,35
17 September I 4,834 1 4,83
18 II 0,91 4,39
19 Oktober I 5,338 0,64 3,41
20 II 0,23 1,22
21 November I 4,127 - -
22 II - -
23 Desember I 3,392 - -
24 II - -
LAMPIRAN 5
KEBUTUHAN AIR DI SAWAH GOLONGAN I
II 2,71 0 2 2,71
II 4,94 0 2 4,94
II 3,09 0 2 3,09
II - 2 -
II 4,35 0 2 4,35
II 4,39 0 2 4,39
II 1,22 3,22 2 0
NOVEMBER I - - 2 -
II - 0,65
II 0 0,65 0
NOVEMBERI - 0,65 -
November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober
NO URAIAN SATUAN
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
1 pola tanam LP LP PD1 PD1 PD1 PD1 PD1 PD1 LP LP PD2 PD2 PD2 PD2 PD2 PD2 PLW PLW PLW PLW PLW PLW
LP LP PD1 PD1 PD1 PD1 PD1 PD1 LP LP PD2 PD2 PD2 PD2 PD2 PD2 PLW PLW PLW PLW PLW PLW
2 evapotranspirasi (Et 0) mm/hari 4,127 4,127 3,392 3,392 6,417 6,417 4,323 4,323 4,649 4,649 4,595 4,595 4,6 4,6 3,778 3,778 4,303 4,303 4,944 3,944 4,834 4,834 5,335 5,355
3 perkolasi (P) mm/hari 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4 hujan efektif (Re)
Re padi mm/hari 1,8 0,81 3,26 1,74 4,4 4,71 5,31 3,66 1,75 2,99 1,8 0,32 0,5 0,15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0093
Re palawija mm/hari 5,97 6,58 7,75 8,07 7,14 8,12 8,35 6,16 4,95 4,2 4,53 3,17 3,17 1,21 0 0 0,23 0 0 0 0 0 0,42 3,22
5 penggantian air (WLR) mm/hari 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33
6 koefisien tanam
Kc 1 mm/hari LP LP 1,1 1,1 1,05 1,05 0,95 0 LP LP 1,1 1,1 1,05 1,05 0,95 0 0,5 0,75 1 1 0,82 0,45
Kc 2 mm/hari LP LP 1,1 1,1 1,05 1,05 0,95 0 LP LP 1,1 1,1 1,05 1,05 0,95 0 0,5 0,75 1 1 0,82 0,45
Kc rata-rata padi mm/hari LP LP LP 1,1 1,08 1,05 1 0,48 LP LP LP 1,1 1,08 1,05 1 0,48 0,25
Kc rata-rata palawija mm/hari 0,25 0,63 0,88 1 0,91 0,64 0,23 0,23
7 pengolahan lahan mm/hari 12,15 12,15 10,66 13,23 13,23 13,12
8 Etc padi (Et 0 x Kc) mm/hari 12,15 12,15 10,66 3,73 6,93 6,73 4,32 2,07 13,23 13,23 13,12 5,05 4,96 4,83 3,77 1,81 1,07
9 Etc palawija (Eto x kc) mm/hari 1.07 2,71 4,35 4,94 4,39 3,09 1,22
10 NFR Padi (Etc+p+WLR)-Re mm/hari 12,35 13,34 10,92 7,32 7,86 7,35 4,34 3,74 13,48 12,24 13,32 10,06 9,79 10,01 9,1 7,14 6,4
11 NFR palawija (Etc-Re) mm/hari 0,84 2,71 4,35 4,94 4,39 3,09 1,22
12 DR Padi(NFR /(Ef x 8,64) l/dt/ha 2,19 2,37 1,94 1,3 1,39 1,3 0,77 0,66 2,4 2,17 2,37 1,79 1,74 1,78 1,62 1,27 1,13
13 DR Palawija (NFR /(Ef x 8,64) l/dt/ha 0,14 0,48 0,77 0,87 0,78 0,55 0,14
14 Kebutuhan Air Di Intake (DR Padi+DR Palawija) m3/dt/ha 2,19 2,37 1,94 1,3 1,39 1,3 0,77 0,66 2,4 2,17 2,37 1,79 1,74 1,78 1,62 1,27 1,27 0,48 0,77 0,87 0,78 0,55 0,14
15 kebutuhan AIR DI Intake (DR X LUAS/1000) m3/dt 1,28 1,39 1,13 0,76 0,81 0,76 0,45 0,38 1,26 1,14 1,24 0,94 0,91 0,93 0,85 0,66 0,27 0,10 0,16 0,18 0,17 0,11 0,03
Sumber :Hasil Perhitungan
LAMPIRAN 10
November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober
NO URAIAN SATUAN
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
1 pola tanam LP LP PD1 PD1 PD1 PD1 PD1 PD1 LP LP PD2 PD2 PD2 PD2 PD2 PD2 PLW PLW PLW PLW PLW PLW
LP LP PD1 PD1 PD1 PD1 PD1 PD1 LP LP PD2 PD2 PD2 PD2 PD2 PD2 PLW PLW PLW PLW PLW PLW
2 evapotranspirasi (Et 0) mm/hari 4,127 4,127 3,392 3,392 6,417 6,417 4,323 4,323 4,649 4,649 4,595 4,595 4,6 4,6 3,778 3,778 4,303 4,303 4,944 3,944 4,834 4,834 5,335 5,355
Re padi mm/hari 1,8 0,81 3,26 1,74 4,4 4,71 5,31 3,66 1,75 2,99 1,8 0,32 0,5 0,15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0093
Re palawija mm/hari 5,97 6,58 7,75 8,07 7,14 8,12 8,35 6,16 4,95 4,2 4,53 3,17 3,17 1,21 0 0 0,23 0 0 0 0 0 0,42 3,22
5 penggantian air (WLR) mm/hari 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33
6 koefisien tanam
Kc 1 mm/hari LP LP 1,1 1,1 1,05 1,05 0,95 0 LP LP 1,1 1,1 1,05 1,05 0,95 0 0,5 0,75 1 1 0,82 0,45
Kc 2 mm/hari LP LP 1,1 1,1 1,05 1,05 0,95 0 LP LP 1,1 1,1 1,05 1,05 0,95 0 0,5 0,75 1 1 0,82 0,45
Kc rata-rata padi mm/hari LP LP LP 1,1 1,08 1,05 1 0,48 LP LP LP 1,1 1,08 1,05 1 0,48 0,25
8 Etc padi (Et 0 x Kc) mm/hari 12,15 10,66 10,66 7,05 6,93 4,52 4,32 2,23 13,23 13,12 13,12 5,06 4,96 3,96 3,77 2,06 1,07
9 Etc palawija (Eto x kc) mm/hari 1,07 3,11 4,35 4,83 4,39 3,41 1,22
10 NFR Padi (Etc+p+WLR)-Re mm/hari 13,34 9,4 1092 7,98 7,55 4,55 5,99 5,81 12,24 13,32 14,8 9,89 10,14 9,29 9,1 7,39 6,4
11 NFR palawija (Etc-Re) mm/hari 1,07 3,11 4,35 4,83 4,39 2,99 0
12 DR Padi(NFR /(Ef x 8,64) l/dt/ha 2,37 1,67 1,94 1,42 1,34 0,81 1,06 1,03 2,17 2,37 2,63 1,76 1,8 1,65 1,62 1,31 1,13
13 DR Palawija (NFR /(Ef x 8,64) l/dt/ha 0,19 0,55 0,77 0,86 0,78 0,53 0
14 Kebutuhan Air Di Intake (DR Padi+DR Palawija) m3/dt/ha 2,37 1,67 1,94 1,42 1,34 0,81 1,06 1,03 2,17 2,37 2,63 1,76 1,8 1,65 1,62 1,31 1,32 0,55 0,77 0,86 0,78 0,53 0
15 kebutuhan AIR DI Intake (DR X LUAS/1000) m3/dt 1,45 1,02 1,19 0,87 0,82 0,49 0,65 0,63 0,90 0,99 1,09 0,73 0,75 0,68 0,67 0,54 0,45 0,19 0,26 0,29 0,27 0,18 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Jumlah 296,6 1035,8 1.086 591,8 100,35 192,24 289,1 462,92 13.349 1153,29 358,63 309,52 16.832 8.923 185,55 6.347 1.404 5.362 88,08 56.309 14.143 55.297 1.688.227
rata-rata 24,7 86,31 90,5 49,31 8,36 16,02 24.091 38,57 11.124 96.107 29,88 25,79 1.402 0,743 15.462 0,528 0,117 0,446 7,34 4.692 1.178 4.608 140.685
November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober
Golongan max rerata
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
I 1,28 1,39 1,13 0,76 0,81 0,76 0,45 0,38 1,26 1,14 1,24 0,94 0,91 0,93 0,85 0,66 0,27 0,10 0,16 0,18 0,17 0,11 0,03 0,00 1,26 0,66
II 0,00 1,45 1,02 1,19 0,87 0,82 0,49 0,65 0,63 0,90 0,99 1,09 0,73 0,75 0,68 0,67 0,54 0,45 0,19 0,26 0,29 0,27 0,18 0,00 1,45 0,62
Jumlah 1,28 2,84 2,15 1,95 1,68 1,58 0,94 1,03 1,89 2,04 2,23 2,03 1,64 1,68 1,53 1,33 0,81 0,55 0,35 0,44 0,46 0,38 0,21 0,00 2,72 1,28
rata-rata 0,64 1,42 1.075 0,975 0,84 0,79 0,47 0,515 0,94 1,02 1.115 1.105 0,82 0,84 0,76 0,66 0,40 0,275 1,75 0,22 0,23 0,19 0,105 0,00 1,35 0,64
sumber : perhitungan
TABEL 20
Perhitungan Neraca Air Daerah Irigasi Pekatingan Dengan Debit Andalan 80% (Basic Month)