Kasus
Tn. Taisir usia 48 tahun adalah seorang pengusaha tahu. Bapak Taisir senang sekali
melukis. Bapak Taisir memiliki satu orang istri bernama Rizka (47 th) dan satu orang anak
bernama Ana (20 th). Bapak Taisir mengalami kecelakaan kendaraan bermotor saat bekerja.
Oleh keluarganya klien dibawa ke rumah sakit.
Karena kondisi kaki kanannya yang tidak memungkinkan dan keadaan lukanya cukup
parah maka kaki kanannya harus diamputasi.
Namun, karena kondisi klien saat ini,klien sangat malu dengan keadaan sekarang,
klien merasa tidak berguna lagi.
Ketika perawat mengkaji keadaannya, klien mengatakan merasa tidak berguna lagi
bagi keluarganya, klien mengatakan hanya sebagai beban saja dalam keluarga, klien
mengatakan merasa gagal sebagai kepala rumah tangga karena sudah tidak bisa bekerja untuk
menafkahi keluarganya seperti biasanya. Klien mengatakan malu dengan kakinya yang
sekarang. Klien sering terlihat menyendiri. Klien tampak sering menunduk. Klien tidak mau
melihat kakinya dan tidak mau menunjukkan kaki kanannya yang diamputasi kepada
siapapun.
1. Fase Orientasi
Perawat : “Perkenalkan saya perawat A dan ini rekan saya perawat B, kami dinas di
ruang Merak untuk merawat bapak”.
Pasien : oh iya
Perawat : “bagaimana kalau kita bicara tentang kegiatan apa yang disukai bapak
lakukan dirumah ? setelah itu kita akan menilai kegiatan mana yang masih
bapak bisa lakukan dirumah sakit. Setelah kita nilai,kita akan pilih satu
kegiatan untuk kita latih.
Perawat : “Bapak mau mengobrol dimana?” bagaimana kalau 20menit. Dari jam 09.00
sampai jam 09.20 wib ?
Perawat : “nah, Tujuannya agar bapak dapat melatih kemampuan kegiatan yang bapak
miliki.”
Perawat : “Setelah itu kita juga akan melatih bapak untuk berjalan dengan
menggunakan tongkat bantu jalan,tujuannya agar bapak bisa kembali berjalan
2. Fase kerja
Perawat : “Bapak, apa saja kemampuan yang bapak miliki dan biasa bapak kerjakan
dirumah?
Perawat :Bapak dari daftar kegiatan ini,mana yang masih bisa bapat dapat lakukan ?
bagaimana yang pertama ? apakah kegiatan yang pertama masih bisa bapak
lakukan? Yang kedua dan ketiga juga Bagus.
Perawat : “kalau begitu , Sekarang coba bapak pilih kegiatan yang masih bisa bapak
lakukan di rumah sakit ini?.
Perawat : Wah,yang nomor satu ya pak ,bapak akan melukis ? mari nanti kita akan
melukis ya pak”.
Perawat : “Sekarang kita akan mulai melukisnya ya pak. Saya siapkan dulu
kanvas,pallet dan cat lukisnya ya pak, baiklah kita mulai ya pak. Bagus sekali
lukisan bapak ini.”
3. Fase terminasi
Pasien : saya senang suster, karena dalam keadaan seperti ini saya masih bisa
melukis.
Perawat : coba dong Bapak tunjukkan dengan suster Bapak mulai darimana tadi
melukisnya?
Pasien : pertama gambar rumahnya dulu lau pohonya dan begitui seterusnya
sus
Pasien : “baik suster. Saya senang pagi aja deh sus melukisnya.. ”
Perawat : “Nah, Bapak taisir bagaimana kalau Besok pagi kita ketemu lagi Pa?
Besok kami kesini untuk melatih bapak berjalan dengan menggunakan
tongkat bantu jalan. Bagaimana Pak Taisir?”
Pasien : disini aja ya sus, Siang aja deh sus habis saya melukis ya, jam 12..
Perawat : “baik Pak, besok kami akan kesini lagi untuk melatih bapak berjalan
menggunakan alat bantu jalan, jam 12 disini ya Pak. Sekarang bapak
bisa beristirahat dulu ya, selamat pagi, Assalamualaikum”.
SP 2 Klien : Melatih pasien melakukan kegiatan lain sesuai dengan kemampuan pasien.
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Pasien : “ (tersenyum)
b. Evaluasi Validasi
Perawat : “Bagaimana pak, apakah bapak taisir masih ingat pertemuan kita
kemarin?”
Perawat : iya bagus sekali Pa Taisir masih ingat. Nah, Bagaimana pak, sudah
bisa membuat berapa lukisan pak?
Pasien : sudah 2 ni sus....
c. Kontrak
Pasien : suster mau ngajarin saya berjalan pakai alat bantu jalan kan sus?
Perawat : “nah pak, Sekarang kita akan melatih bapak untuk belajar berjalan
menggunakan tongkat bantu jalan pak,sesuai dengan janji kita kemarin.
Waktunya sekitar 40menit pak. Kita akan latihan disini saja ya Pa
2. Fase Kerja
Perawat : “Pak taisir,sebelum kita melatih bapak untuk berjalan di tongkat bantu jalan
kita akan melatih bapak untuk berdiri menggunakan tongkat bantu jalan dulu
sebelumnya,, tujuannya agar bapak terbiasa dengan tongkat jalan ini setelah
itu baru kita bisa melatih bapak untuk berjalan menggunakan ini.”
Perawat : “Ya pak,gunakan tongkat bantu jalan ini,kami akan membantu bapak untuk
melakukannya pak.”
Perawat : Iya pak bagus pak, sekarang taruh penyangga tongkat bagian atasnya di
ketiak bapak, tangan bapak pegang penopang besinya ya pak.
Pasien : (melakukan)
Perawat :iya bagus. Bagus pak taisir,sepertinya bapak sudah bisa berdiri menggunakan
tongkat bantu jalan itu. Mudah kan Pak?
Perawat :Sekarang kita akan melatih bapak untuk berjalan dengan tongkat alat bantu
jalan. Tapi saya contohkan dulu ya Pa Taisir..(mencontohkan) nah sekarang
giliran Bapak..
Pasien : iya sus
Perawat : Pegang yang kuat ya pak penopangnya, bapak bisa latih melangkah sedikit-
demi sedikit dengan kaki kiri. Iya bagus pak !. Nah,sekarang tongkat sebelah
kanan pak,melangkah maju sedikit demi sedikit saja pak. Iya pak bagus sekali
Pak Taisir
30 menit kemudian setelah diajari oleh perawat cara memakai alat bantu jalan, bapak taisir
mulai bisa sedikit-sedikit menggunakan alat bantu jalan .
3. Fase Terminasi
Perawat : “Bagus sekali pak Taisir, sekarang bagaimana perasaan bapak setelah
bapak melakukan latihan untuk berjalan dengan tongkat bantu ?
Paisen : “saya senang sekali suster, saya nanti ingin belajar lagi supaya lebih
mahir”
Pasien : “(menjelaskan)
Perawat : “Besok pagi kita akan melatih kemampuan bapak yang lainnya ya
pak,disini jam 09.00 wib”. “Latihan dapat dilanjutkan untuk
kemampuan lainnya sampai semua kemampuan dilatih. Setiap
kemampuan yang dimiliki akan menambah harga diri bapak. Permisi
pak,selamat pagi.”
1. Orientasi:
Perawat : “Assalamualaikum, selamat pagi”
Istri : “Walaikumsalam, selamat pagi...silahkan duduk”
Perawat : “Maaf mengganggu ibu,, sebelumnya perkenalkan, saya perawat yang
bertugas diruang merak ini.. nama ibu siapa? Apakah benar ibu keluarga dari
bapak taisir? ”
Istri : iya sus benar. Nama saya rizka
Perawat : “baik ibu rizka bagaimana kalau pagi ini kita bercakap-cakap tentang cara
merawat bapak taisir ?
Istri : Iya
Perawat : berapa lama waktu ibu bisa ? 30menit? Baik mari duduk diruangan
wawancara.”
Istri : baik 30 menit. Iya mari.
2. Kerja
Perawat : “apa yang ibu ketahui tentang masalah dari bapak taisir”
Istri : setahu saya dia tidak percaya diri dan sering menyalahkan dirinya sendiri
saat dirumah
Perawat : “ya memang benar sekali ibu rizka itu memang terlihat tidak percaya diri dan
sering menyalahkan dirinya sendiri. Misalnya bapak taisir sering sekali
mengatakan dirinya sudah tidak berguna lagi bagi keluarga ini dan sering
menyalahkan diri sendiri. Bapak taisir memiliki masalah dengan harga diri
rendah yang tandai dengan munculnya pikiran-pikiran yang selalu negatif
terhadap masalah yang berat lagi, misalkan bapak taisir menjadi malu kepada
orang lain,dan memilih menyendiri.”
Istri : oh begitu ya sus.
Perawat : “Sampai disini apakah bak/ibu sudah mengerti apa yang dimaksud harga diri
rendah?”
Istri : iya saya sudah mengerti.
Perawat : “bagus sekali ibu rizka“.
Perawat : “Selain itu,agar bapak taisir bisa kembali berjalan ,kita bisa melatih bapak
dengan latihan berjalan dengan tongkat bantu jalan. Kegiatan ini bisa
membantu bapak taisir untuk mengembalikan harga dirinya. Maka dari itu kita
memerlukan pelatihan yang baik untuk bapak taisir.
Istri : baik saya setuju saja demi kebaikan suami saya.
Perawat : “bapak taisir telah berlatih bersama kami untuk berjalan dengan tongkat
bantu jalan, serta telah dibuat jadwal untuk berlatih melakukannya. Untuk itu
ibu dapat mengingatkan bapak untuk melakukan kegiatan tersebut sesuai
jadwal. Tolong bantu untuk menyiapkan alat-alatnya ya bu. Dan jangan lupa
memberikan pujian agar harga dirinya meningkat. Ajak pula memberi tanda
cek list pada jadwal yang kegiatannya.
Istri : iya sus.
Perawat : “Selain itu bila bapak taisir sudah tidak lagi dirawat di rumah sakit,ibu tetap
memantau perkembangan bapak taisir, jika masalah haraga dirinya kembali
muncul dan tidak tertangani lagi,ibu dapat membawa bapak ke rumah sakit
ini.”
Istri : baik. Saya akan lakukan.
Perawat : “Bagaimana kalau kita sekarang kita mempraktekkan cara memberikan
pujian ke bapak taisir”
Istri : iya sus. Tetapi bagaimana caranya?
Perawat : “Temui dan tanyakan kegiatan yang sudah dia lakukan berikan pujian yang
mengatakan : bagus sekali bapak taisir , kamu sudah semakin terampil
berjalan menggunakan tongkat bantu jalan”
Istri : oh, begitu ya.
Perawat : “coba ibu rizka praktek sekarang,bagus sekali”.
3. Terminasi
Perawat : “bagaimana perasaan ibu setelah percakapan kita ini ?”
Istri : saya merasa senang dengan percakapan ini saya nanti bisa merawat anak
saya dirumah.
Perawat : “dapatkah ibu jelaskan kembali masalah yang dihadapi dan bapak taisir
bagaimana cara merawatnya?”
Istri : sumi saya memiliki masalah dengan harga diri rendah yang tandai dengan
munculnya pikiran-pikiran yang selalu negatif terhadap masalah yang berat
lagi, misalnya dia menjadi malu kepada orang lain,dan memilih menyendiri.
Perawat : “bagus sekali ibu dapat menjelaskan dengan baik,nah setiap kali ibu kemari
lakukan seperti itu. Nanti jika sudah kembali ke rumah juga demikian.”
1. Orientasi
Perawat : “Selamat pagi”
Istri : iya selamat pagi.
Perawat : “karena hari ini bapak taisir sudah boleh pulang ,maka kita akan
membicarakan jadwal bapak selama dirumah”.
Istri : baik sus.
Perawat : “berapa lama ibu ada waktu ? mari kita bicarakan di teras lorong”
Istri : 1 jam bisa. Iya mari.
2. Kerja
Perawat : “ibu ini jadwal kegiatan bapak taisir selama dirumah sakit. Coba
diperlihatkan apakah semua dapat dilaksanakan dirumah ? ibu jadwal yang
telah dibuat selama bapak taisir dirawat di minum obatnya”.
Istri : iya ini bisa dilakukan dirumah. Iya.
Perawat : “hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang
ditampilkan oleh bapak taisir selama dirumah. Misalnya jika bapak taisir
terus menerus menyalahkan diri sendiri dan selalu berfikiran negatif terhadap
dirinya sendiri, menolak minum obatnya atau memperlihatkan perilaku
membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi segera hubungi perawat klien di
rumah sakit terdekat dari rumah ibu ,ini nomor telepon rumah sakit ini 021-
8682xxx
Istri : sebentar ya sus saya mengambil hp dulu.
Perawat : “selanjutnya perawat tersebut akan memantau perkembangan bapak taisir
selama dirumah”.
Istri : baik.
3. Terminasi
Perawat : “bagaimana ibu ? Ada perkembangan yang belum jelas ? Ini jadwal kegiatan
harian bapak taisir untuk dibawa pulang. Jangan lupa kontrol ke rumah sakit
sebelum obatnya habis atau jika ada gejala yang tampak. Nah,sekarang
silahkan ibu rizka selesaikan administrasinya di kantor pelayanan kesehatan.”
Istri : tidak. Semuanya sudah jelas. Iya suster terima kasih atas semuanya, saya
permisi dulu untuk kekantor pelayanan kesehatan.
Perawat : iya buu.