goleman, daniel boyatzis, Richard Mckee - 2019 - 済無No Title No Title
goleman, daniel boyatzis, Richard Mckee - 2019 - 済無No Title No Title
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
orang yang sangat peka terhadap gejala lingkungan sekitarnya baik fisik maupun
dapat bertahan hidup. Legitimasi organisasi adalah sesuatu yang diinginkan dan
dicari oleh perusahaan dari masyarakat atau sesuatu yang diberikan masyarakat
tersebut beroperasi. Hal ini disebabkan karena legitimasi dipengaruhi oleh kultur,
masyarakat dimana perusahaan adalah bagian dari sistem tersebut. Selama kedua
sistem nilai tersebut selaras, hal tersebut dapat dipandang sebagai legitimasi
dalam Ghozali dan Chariri, 2007). Untuk mengurangi legitimacy gap tersebut
legitimasi kepada perusahaan (Neu et. al, 1998 dalam Ghozali dan Chariri, 2007).
Chariri, 2007).
banyak sesuai dengan luas lingkup operasi perusahaan. Agar perusahaan dapat
dengan para stakeholder-nya. Hal ini sesuai dengan apa yang dinyatakan dalam
perusahaan itu sendiri. Asumsi teori stakeholder dibangun atas dasar pernyataan
luas dan tidak terbatas hanya kepada pemegang saham (Paramita, 2013 dalam
Permatasari, 2016).
yang andal dan relevan mengenai aktivitas operasi perusahaan agar para
responsibility yang dapat ditemukan dalam berbagai artikel, buku dan literature.
17
peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar dan masyarakat secara lebih luas
(Hadi, 2011:47-48).
definisi, tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) adalah tanggung jawab sebuah
nilai etika.
Almar, 2012). Gambar dibawah ini menjelaskan ketiga tanggung jawab tersebut.
Legal
Responsibility
Economic Sosial
Responsibility Responsibility
Gambar 2.1
The Multiple Responsibilities of Business
Sumber: Post et al, Business and society: Corporate strategy, public policy,
ethics, 10th, McGraww Hill (2002:69) dalam Almar, 2012.
19
tidak hanya berpijak pada one bottom line saja, yaitu profit. Tidak cukup bagi
kondisi keuangannya saja. Konsep triple bottom line (profit, planet, people) yang
baik tidak hanya memburu keuntungan ekonomi belaka (profit), melainkan juga
menyeimbangkan 3P (profit, planet, people). Ketiga komponen ini yang saat ini
Tabel 2.1
The Triple Bottom Line of Corporate Social Responsibility
1. Brand Differentiation
Dalam persaingan pasar yang kian kompetitif, CSR bisa memberikan citra
perusahaan yang khas, baik, dan etis di mata public yang pada gilirannya
2. Human Resources
social responsibility dan etika bisnis perusahaan, dan untuk staf lama juga
3. License of Operate
masyarakat luas.
4. Risk Management
22
yaitu:
perusahaan,
(Mathews, 1995) atau corporate social responsibility (Hackston dan Milne, 1996)
perusahaan diluar apa yang diwajibkan oleh standar akuntansi atau peraturan
jawab sosial merupakan salah satu mekanisme yang dapat digunakan untuk
(2c) menyatakan bahwa hal-hal yang harus dimuat dalam laporan tahunan
bahwa pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan dimuat dalam laporan
mendorong keberlanjutan dan pelaporan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
sosialnya (www.globalreporting.org).
aktivitas tanggung jawab sosial yang telah dilakukan perusahaan baik berkaitan
memberikan skor pada item-item indikator yang mencakup enam kategori, yaitu
masyarakat, dan tanggung jawab atas produk (Global Reporting Initiative, 2016).
Nilai 0 untuk item yang tidak diungkapkan dan nilai 1 untuk item yang
25
diungkapkan oleh perusahaan, metode ini disebut dengan Checklist Data. Nilai
Tabel 2.2
Checklist Item Pengungkapan Corporate Social Responsibility
KATEGORI: EKONOMI
Kinerja Ekonomi EC1 Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan
didistribusikan.
EC2 Implikasi finansial dan risiko serta peluang
lainnya kepada kegiatan organisasi karena
perubahan iklim
EC3 Cakupan kewajiban organisasi atas program
imbalan pasti.
EC4 Bantuan finansial yang diterima dari
pemerintah.
Keberadaan di Pasar EC5 Rasio upah standar pegawai pemula (entry
level) menurut gender dibandingkan dengan
upah minimum regional dilokasi-lokasi
operasional yang signifikan
EC6 Perbandingan manajemen senior yang
diperkerjakan dari masyarakat lokal dilokasi
operasi yang signifikan.
Dampak Ekonomi Tidak EC7 Pembangunan dan dampak dari investasi
Langsung infrastruktur dan jasa yang diberikan.
EC8 Dampak ekonomi tidak langsung yang
signifikan, termasuk besarnya dampak.
Praktik Pengadaan EC9 Perbandingan dari pemasok lokal di
operasional yang signifikan.
KATEGORI: LINGKUNGAN
Bahan EN1 Bahan yang digunakan berdasarkan berat dan
volume.
EN2 Persentase bahan yang digunakan yang
merupakan bahan input daur ulang.
Energi EN3 Konsumsi energi dalam organisasi.
EN4 Konsumsi energi di luar organisasi.
EN5 Intensitas energi.
EN6 Pengurangan konsumsi energi
26
sebagai berikut:
∑
=
Keterangan :
2.1.5 Profitabilitas
melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas,
investasi. Semakin baik profitabilitas maka semakin baik pula tingkat kemampuan
mempunyai prospek yang baik di masa depan. Oleh sebab itu, perusahaan atau
menghasilkan laba dengan baik, maka hal itu akan dapat menarik minat para
jawab sosial perusahaan yang lebih banyak (Muttakin dan Khan, 2014 dalam
Asyifa, 2016).
menghitung tingkat pengembalian aset, atau biasa disebut Return on Asset (ROA),
ℎ ℎ
=
Semakin tinggi rasio yang diperoleh maka semakin efisien manajemen mampu
untuk mengelola aset perusahaan (Respati, 2015). ROA disebut juga Earning
menghasilkan keuntungan dari setiap satu rupiah aset yang digunakan, dengan
mengetahui rasio ini juga dapat dinilai apakah perusahaan telah efisien dalam
Tabel 2.3
Penelitian Terdahulu
finansial kepada pemegang saham, dan harus berkelanjutan terus menerus, yang
pada akhirnya para manajer akan menyadari bahwa keputusan untuk menerapkan
2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas yang
Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 66 ayat (2c)
juga bahwa pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan dimuat dalam
langsung dalam laporan tahunan (Annual Report) maupun laporan terpisah yang
disebut Sustainability Reports (Annisa dan Nazar, 2015 dalam Rahayu, 2016).
tentunya tidak selalu sama, mengingat banyak faktor yang membedakan satu
perusahaan dengan perusahaan lain meskipun berada dalam satu jenis usaha yang
saham (Heinze, 1976 dalam Rindawati 2015). Tingkat profitabilitas yang semakin
tinggi, sehingga entitas mampu untuk meningkatkan tanggung jawab sosial, serta
melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial dengan lebih luas (Kamil, 2012).
dengan CSR, saat perusahaan tersebut mendapat profit yang tinggi maka dana
dan Nailufar (2016), penelitian yang dilakukan oleh Pratama (2016) dan Sunaryo
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran
41
kerangka pemikiran dan rumusan masalah, maka hipotesis dalam penelitian ini
responsibility (CSR).