Vertebrata adalah kelompok utama hewan yang telah mengembangkan sistem tubuh

kompleks yang memungkinkan mereka bersaing secara efektif dengan dan mendominasi
kelompok hewan lain. Kegiatan yang kompleks dari sistem tubuh vertebrata dikoordinasi
oleh sistem saraf dan endokrin. Kerumitan inilah yang membuat vertebrata cukup menonjol
karena mereka mampu melakukan gerakan yang cepat dan rumit, menghasilkan berbagai
suara dan memanfaatkan relung yang berbeda di air, udara dan di darat. Ukuran vertebrata
beragam, mulai dari ikan stout infantfish (Schindleria brevipinguis) di Great Barrier Reef
Australia hingga paus biru (Balaenoptera musculus) (Gbr. 1.1). Stout infantfish betina
berukuran 8,9 mm sedangkan jantan memiliki panjang 8,6 mm dan lebih kecil dari ikan gobi
mini yang sebelumnya dianggap vertebrata terkecil. Ikan kecil lainnya, paedormophic
cyprinid (Paedocypris progenetica) telah ditemukan di rawa-rawa hutan gambut di pulau
Sumutra, Indonesia (Kottelat et al., 2006; Lukas et al., 2007). Paedocypris progenetica
dewasa berukuran panjang 7,9 mm sedikit lebih lebar dari stout infantfish. Paus biru dapat
memiliki berat lebih dari 150 ton dan berukuran panjang 25 m.

Gbr. 1.1. Stout infantfish (Schindleria brevipinguis)

https://wordpress-385135-1210443.cloudwaysapps.com/uploads/images/poisson-le-plus-petit-du-monde.jpg

Paedormophic cyprinid (Paedocypris progenetica)

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1560243/figure/fig1/

Adanya vertebra bertulang atau bertulang rawan sebagai pengganti notochord menjadikan
punggung vertebrata lebih kaku daripada hewan lain dan merupakan salah satu karakteristik
utama yang unik dari vertebrata. Evolusi vertebra pada vertebrata akuatik awal merupakan
metode adaptif awal yang memungkinkan vertebrata melakukan gerakan melambai bolak-
balik yang efektif yang penting untuk gerakan renang aktif.

Klasifikasi vertebrata terus berubah seiring dengan semakin banyaknya informasi yang
muncul dari penelitian dengan teknologi terbaru. Informasi tersebut penting untuk memahami
koeksistensi vertebrata saat ini, sejarah masa lalu dan prediksi keadaan masa depan dari
kelompok hewan yang beragam ini.

SISTEM TUBUH VERTEBRATA

Semua vertebrata memiliki 11 sistem tubuh yang bekerja bersama secara terkoordinasi dan
menunjukkan berbagai tingkat kerumitan tergantung pada cara hidup vertebrata dan
lingkungan tempat tinggalnya.

Sistem rangka merupakan alat gerak pasif. Rangka vertebrata menunjukkan struktur yang
bervariasi yang telah berevolusi karena berbagai tekanan pada sistem sebagai akibat dari
lingkungan yang berbeda, kebiasaan makan dan jenis gerakan yang telah diadopsi. Desain
umum dari sistem kerangka vertebrata memiliki banyak kesamaan yang mengarah ke nenek
moyang yang mungkin sama di masa lalu dan perubahan yang telah terjadi dalam sistem
mungkin terkait dengan adaptasi terhadap berbagai lingkungan akuatik atau darat. Dua jenis
jaringan ikat yang mendukung vertebrata adalah tulang dan tulang rawan dan juga notochord
yang terdapat pada bagian dari kehidupan embrio semua vertebrata dan bertahan dalam
berbagai tingkatan pada banyak orang dewasa yang termasuk dalam vertebrata yang lebih
rendah. Sistem rangka merupakan rangkaian tulang atau tulang rawan yang didukung oleh
berbagai jenis jaringan lunak antara lain ligamen, kapsul sendi, dan tendon otot.

Karena sistem otot berkaitan erat dengan sistem rangka dalam menjalankan fungsinya, kedua
sistem tersebut bekerja sama dalam menghasilkan gerakan pada vertebrata. Sistem otot
merupakan proporsi utama dari berat badan vertebrata, perannya dalam pembentukan panas
tubuh sangat penting. Kehadiran berbagai jenis otot (yaitu otot polos, otot rangka, dan
jantung) memungkinkan vertebrata melakukan gerakan tubuh yang rumit jika dibandingkan
dengan bentuk kehidupan lain di bumi. Vertebrata mampu melakukan berbagai jenis gerakan
seperti berenang, terbang, dan berbagai bentuk gerak terestrial

Integumen adalah sistem yang bersentuhan langsung dengan lingkungan dan merupakan
sistem tubuh yang paling mencolok. Ini terdiri dari kulit dan turunannya dan menutupi
seluruh tubuh vertebrata. Integumen menunjukkan variasi dalam struktur dan beberapa
fungsinya pada berbagai vertebrata. Peran yang dimainkan oleh integumen seperti
perlindungan mekanis, kepemilikan organ sensorik, termoregulasi terutama pada burung dan
mamalia dan sebagai organ osmoregulasi dan ekskresi sangat penting untuk kelangsungan
hidup vertebrata.

Nutrisi dan pencernaan pada berbagai vertebrata cukup beragam. Peran nutrisi utama,
vitamin dan mineral tertentu sangat penting bagi kelangsungan hidup vertebrata. Sistem
pencernaan dan proses yang terlibat dalam pengadaan pakan, pencernaannya dan
pembuangan bahan yang tidak tercerna yang belum diserap ke dalam sistem vertebrata
dibahas dalam bab ini. Rancangan tubuh vertebrata dan embelannya terkait dengan metode
perolehan pakan. Berbagai kelenjar dan hormon telah berevolusi yang meningkatkan peran
sistem pencernaan. Gigi vertebarata bervariasi tergantung pada jenis makanannya.

Sistem pernapasan vertebrata telah berevolusi untuk memenuhi kebutuhan pertukaran gas
vertebrata bergantung pada apakah mereka hidup di darat, air atau udara. Suplai oksigen ke
jaringan tubuh merupakan faktor utama dalam menentukan aktivitas vertebrata dan sebagian
besar jaringan pada vertebrata tidak dapat bertahan lama tanpa suplai oksigen. Desain sistem
pernapasan dan bagaimana sistem berevolusi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
merupakan masalah yang cukup menantang bagi vertebrata.

Reproduksi dan biologi perkembangan awal pada vertebrata merupakan proses penting
yang menjamin kelangsungan hidup suatu spesies vertebrata. Sistem reproduksi yang efisien
memastikan penyebaran gen ke generasi berikutnya dan kelangsungan hidup spesies tertentu
yang mampu bersaing dengan spesies vertebrata lainnya. Vertebrata menampilkan berbagai
sistem reproduksi, lingkungan tempat mereka berkembang biak dan pengasuhan anak serta
perilaku yang mereka tunjukkan saat ini. Keberhasilan vertebrata dalam menjajah berbagai
habitat sangat bergantung pada kemampuan mereka untuk bereproduksi dan beradaptasi
dengan lingkungan. Vertebrata telah mengembangkan berbagai metode reproduksi termasuk
oviparity, ovoviviparity dan viviparity. Perubahan perkembangan awal yang terjadi pada
zigot setelah pembuahan bervariasi pada anamniota dan amniota.

Sistem peredaran darah atau kardiovaskular memainkan peran penting dalam

keseluruhan aktivitas vertebrata karena fungsinya menentukan efisiensi pengangkutan
oksigen dan nutrisi ke semua sistem tubuh dan pembuangan limbah metabolik ke tempat
ekskresi. Sistem sirkuit tunggal sederhana ditemukan di hampir semua ikan sedangkan sistem
sirkuit ganda ditemukan pada vertebrata yang lebih tinggi. Vertebrata memiliki berbagai jenis
pembuluh darah yang berperan khusus dalam sirkulasi. Sistem limfatik adalah bagian dari
keseluruhan sistem sirkulasi yang mengalirkan kembali cairan ekstra-seluler ke sistem
kardiovaskular. Darah merupakan media transpor utama tubuh vertebrata dan mengandung
eritrosit yang berperan dalam pengangkutan oksigen dan karbondioksida serta leukosit yang
penting dalam respon imun tubuh. Bagian cair dari darah dikenal sebagai plasma dan
terutama mengandung air dan zat terlarut yang terdiri dari protein, glukosa, asam amino,
hormon, enzim, urea, asam urat, dan gas.

Sistem saraf dan organ endokrin tubuh vertebrata adalah sistem berbeda yang sangat
bergantung satu sama lain. Bersama-sama, kedua sistem memainkan peran komunikasi,
integrasi, dan kontrol sistem lain dari tubuh vertebrata. Respons yang dihasilkan oleh sistem
saraf jauh lebih cepat daripada respons kerja hormonal karena hormon harus diangkut dalam
darah ke organ target. Sistem yang terkoordinasi dan terintegrasi dengan baik sangat penting
untuk berfungsinya semua sistem tubuh yang memastikan homeostasis dan kelangsungan
hidup vertebrata.

Organ indera vertebrata dapat dikelompokkan menjadi dua kategori utama: organ indera
umum dan khusus. Vertebrata memiliki organ-organ ini dengan derajat yang berbeda. Organ
indera atau reseptor umum seperti indera untuk mendeteksi sentuhan, rasa sakit dan suhu
banyak tersebar di berbagai bagian tubuh sedangkan organ indera khusus yang berkaitan
dengan penglihatan, suara, keseimbangan, penciuman atau rasa terletak di area tertentu dari
tubuh vertebrata. Organ-organ indera ini telah berevolusi untuk mendeteksi informasi dari
lingkungan dan dan mengubah sinyal ekstra-seluler menjadi sinyal listrik atau energi.
Vertebrata kemudian dapat memberikan respon yang sesuai dengan sinyalnya.

Ekskresi dan osmoregulasi diperlukan untuk menjaga kestabilan lingkungan internal dan
melibatkan berbagai struktur yang vital seperti ginjal, insang, dan sistem pencernaan dan
telah berevolusi secara berbeda pada vertebrata. Bentuk buangan limbah yang berbeda yang
diekskresikan tubuh vertebrata sangat bergantung pada sifat lingkungan yang dihuni.
Pembuangan limbah metabolik dari tubuh terkait erat dengan osmoregulasi pada vertebrata
karena sebagian besar limbah, terutama pada banyak vertebrata darat, diekskresikan dalam
bentuk cair. Kondisi ini dihadapi oleh vertebrata air tawar dan laut dalam osmoregulasi dan
mekanisme yang telah berkembang untuk memastikan kelangsungan hidupnya sangat
berbeda dengan vertebrata darat.

Evolusi vertebrata telah menjadi proses berkelanjutan sepanjang sejarah vertebrata. Evolusi
terjadi sebagai akibat dari berbagai agen yang menyebabkan mutasi. Vertebrata pertama kali
berevolusi di laut dari nenek moyang yang sama sekitar 500 juta tahun yang lalu. Vertebrata
pertama yang berevolusi adalah ikan tidak berahang dan yang terakhir muncul adalah
manusia

PHYLUM CHORDATA
Chordata adalah kelompok hewan yang memiliki ciri-ciri mencolok sehingga berbeda dari
kelompok hewan yang lain. Secara spesifik terdapat tiga struktur yang dimiliki semua
chordata pada seluruh atau sebagian periode hidupnya yaitu chorda dorsalis (notochorda),
buluh saraf dorsal, dan celah insang

1. Notochorda

Nama filum chordata berasal dari adanya struktur notochorda. Notochorda merupakan
struktur berbentuk batang turunan mesoderm yang ditemukan pada embrio semua chordata,
berfungsi sebagai dasar kerangka sumbu. Notochorda terdapat pada stadium embrio, dan
pada sebagian chordata struktur ini ada selama masa hidupnya.

Pada vertebrata yang lebih tinggi, keberadaan notochord hanya sementara dan memiliki
setidaknya dua fungsi penting. Pertama, notochord terletak di bagian tengah embrio,
dikaitkan dengan sumbu dorsal-ventral (DV) dan sinister-dexter (SD). Notochord
mensekresikan faktor-faktor yang memberi sinyal ke semua jaringan di sekitarnya untuk
memberi informasi tentang posisi dan nasib. Kedua, notochord memainkan peran struktural
yang penting. Notochord sepertinya mewakili bentuk tulang rawan primitif. Oleh karena itu,
notochord berfungsi sebagai kerangka aksial embrio hingga terbentuk vertebra
(https://dev.biologists.org/content/132/11/2503#F1).

2. Buluh Saraf Dorsal Berongga

Sistem saraf pusat chordata adalah buluh saraf dorsal yang terletak di atas notochorda, berupa
struktur berongga mengikuti panjangnya. Struktur ini berasal dari ektoderm melalui proses
pelipatan (neurulasi). Pada stadium embrio tingkat awal, buluh saraf terletak pada sisi dorsal
tubuh. Ujung anterior buluh saraf ini membesar menjadi vesicula cerebralis pada larva
tunicata atau mengalami penebalan dan diferensiasi sebagai otak pada semua anggota
vertebrata. Pada anggota tunicata, setelah larva mengalami metamorfosis, buluh saraf ini
mengalami degenerasi menjadi ganglion-ganglion. Pada anggota chordata yang lebih tinggi
dari tunicata, buluh saraf ini kelak dikelilingi oleh arcus neuralis vertebrae, sedangkan otak
dibungkus cranium.

3. Celah Insang
Celah insang merupakan penghubung antara bagian pharyng saluran pencernaan ke bagian
eksterior. Mulai berkembang pada sisi lateral pharyng embrio. Pada awalnya masing-masing
celah berbentuk kantong-kantong endoderm di daerah pharyng tersebut. Kemudian
dindingnya pecah dan terjadilah celah-celah yang disebut celah insang. Pada chordata
akuatik, celah insang akan terus ada sampai dewasa, dan dengan terbentuknya filamen di
dinding celah, berfungsi sebagai organ respirasi. Pada amfibi, setelah metamorfosis insang itu
menghilang. Pada reptil, burung, dan mamalia celah insang hanya terdapat pada stadium
embrio, sering kali gagal membuka ke arah luar dan tidak berfungsi sebagai alat pernafasan.

Phylum Choradata dibagi menjadi 2 grup:

Grup A. Acrania (Protochordata):

(Bhs Yunani, A = tidak ada; kranion = kepala atau, Protos = pertama; chorde = batang).
Semua chordata laut, kecil, primitif atau lebih rendah. Tidak ada tengkorak, rahang, kolom
tulang belakang, embelan berpasangan. Sekitar 2.000 spesies. Acrania dibagi menjadi tiga
subphyla- Hemichordata, Urochordata dan Cephalochordata.

SUBPHYLUM UROCHORDATA
Nama urochordata didasarkan atas letak notochorda-nya yaitu di bagian ekor larva (Yunani,
oura: ekor). Urochordata mencakup kelompok hewan yang mendiami daerah pantai pada
semua samudra. Saat ini terdapat sekitar 2000 spesies, dan semuanya kecuali sekitar 100
spesies diam pada saat dewasa, melekatkan diri ke substrat baik sendiri maupun koloni.
Koloni dapat membesar, tetapi secara individual kecil. Hewan dewasa berbentuk seperti tas
atau seperti batang. Tubuh terbungkus oleh suatu lapisan yang disebut tunic, karena itu sering
disebut tunicata.

Grup B. Craniata:

APA ITU VERTEBRATES?

Vertebrata (yang termasuk dalam subfilum Vertebrata dan filum Chordata) telah ada sejak
akhir era Kambrium sekitar 500 juta tahun yang lalu. Mereka mewakili kelompok kecil yang
terdiri dari sekitar 2% dan lebih dari 40 ribu spesies hewan yang tersebar luas di bumi.
vertebrata mudah dikenali karena mereka relatif gesit dan ukurannya besar dan manusia
adalah vertebrata dan berinteraksi dengan cukup banyak vertebrata lain dalam kehidupan
sehari-hari. Ukuran vertebrata yang umumnya lebih besar dibandingkan dengan invertebrata
disebabkan oleh evolusi sistem pendukungnya, terutama sistem kerangka.

Klasifikasi vertebrata telah lama didasarkan pada homologi (karakteristik bersama yang
diwarisi dari nenek moyang yang sama). Struktur anatomi dan pola perkembangan embrio
serta teknik biologi molekuler yang lebih baru seperti sekuensing protein, hibridisasi DNA-
DNA, pewarnaan kromosom dan perbandingan sekuens DNA telah digunakan dalam
mengklasifikasikan vertebrata. Asam amino dari protein seperti hemoglobin dan sitokrom c
dan perbandingannya pada berbagai vertebrata berguna dalam menyelesaikan masalah
klasifikasi. Protein yang berevolusi cepat seperti fibrinogen digunakan dalam menggambar
pohon filogenetik dari peristiwa evolusi
ini seperti pada hubungan kekerabatan mamalia.

Istilah vertebrata berasal dari vertebrae yang disusun secara serial membentuk columna
spinalis atau tulang belakang. Vertebrae terbentuk di sekeliling notochorda selama
perkembangan dan juga mengelilingi buluh saraf. Columna vertebralis bertulang
menggantikan notochorda setelah periode embrional. Pada banyak jenis ikan vertebrae
terbentuk dari tulang rawan bukan tulang. Adanya vertebrae merupakan ciri paling menonjol
dari vertebrata di samping struktur lainnya (Gambar 3.6).

Vertebrata serta chordata lainnya melewati tahap yang dikenal sebagai tahap faringula
(Gambar 1.2) selama perkembangan embrio mereka. Tahap yang mengikuti tahap blastula,
gastrula, dan neurula. Pada tahap faringula, semua embrio vertebrata menunjukkan kesamaan
yang luar biasa. Tahap ini ditandai dengan adanya fitur-fitur berikut:
(a) Tali / tabung saraf tubular di bagian dorsal
(b) Notochord yang fleksibel
(c) Serangkaian alur branchial (faring) berpasangan (kantong insang)
(d) Ekor post-anal

Alur cabang di bagian dalam dicocokkan dengan serangkaian kantong insang yang
dipasangkan. Pada ikan, kantong dan alur akhirnya bertemu dan membentuk celah insang,
yang memungkinkan air mengalir dari faring melewati insang dan keluar dari tubuh. Pada
vertebrata lain yang ditunjukkan di sini, alur dan kantong menghilang. Pada manusia, jejak
utama keberadaan mereka adalah tabung eustachius dan saluran pendengaran yang (hanya
diinterupsi oleh gendang telinga) menghubungkan faring dengan bagian luar kepala.

Klasifikasi Vertebrata

Subfilum IV. Vertebrata:

(L., vertebratus = tulang punggung). Notochord ditambah atau diganti dengan kolom
vertebral atau tulang punggung yang terdiri dari vertebra yang tumpang tindih. Tubuh terbagi
menjadi kepala, leher, batang dan ekor. Biasanya dioecious. Vertebrata adalah subfilum
chordate terbesar yang mencakup sekitar 45.000 spesies.

Subphylum Vertebrata dibagi menjadi dua bagian:

1. Agnatha dan
2. Gnathostomata memiliki karakter kontras yang diberikan pada Tabel 1.4.

Gnathostomata selanjutnya dibagi menjadi dua kelas super:

1. Pisces dan

2. Tetrapoda.

Semua ikan dan gnathostomes air mirip ikan di superclass Pisces, sedangkan semua
gnathostomes darat berkaki empat di superclass Tetrapoda.
https://www.notesonzoology.com/wp-content/uploads/2016/10/clip_image002-22.jpg
://www.notesonzoology.com/wp-content/uploads/2016/10
Vertebrata adalah kelompok chordata terbesar, dengan lebih dari 62.000 spesies hidup.
Vertebrata dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri anatomis dan fisiologis.

Akuatik atau terestrial, biasanya berukuran besar, chordata atau vertebrata yang lebih tinggi
dengan kepala yang berbeda, kolom vertebra, rahang dan otak yang dilindungi oleh tengkorak
atau tengkorak. Craniata mencakup satu subfilum Vertebrata.

Pada beberapa klade vertebrata, seperti agnathans (lamprey), dan pada ikan primitif, seperti
sturgeon, notochord bertahan sepanjang hidup. Pada vertebrata yang lebih tinggi,
bagaimanapun, notochord menjadi mengeras di daerah pembentukan tulang belakang dan
berkontribusi ke pusat cakram intervertebralis dalam struktur yang disebut nukleus pulposis
(Linsenmayer et al., 1986; Smits dan Lefebvre, 2003; Swiderski dan Solursh, 1992 ). Untuk
chordata ascidian (tunicate) invertebrata, notochord ada selama tahap embrio dan larva
berenang bebas, memberikan dukungan struktural aksial yang diperlukan untuk penggerak
(Satoh, 2003). Demikian pula, untuk cephalochordata, notochord sangat penting untuk
pergerakan dan bertahan sepanjang hidup (Holland et al., 2004).

Notochorda terdiri dari jaringan penunjang yang umumnya berasal dari dinding dorsal bakal
saluran pencernaan embrio. Chorda diselimuti oleh lapisan-lapisan jaringan pengikat, dan
terletak sepanjang garis tengah dorsal. Pada hewan anggota tunicata struktur ini terdapat di
bagian ekor larva, pada ikan lancet dan cyclostomata bangunan ini tetap ada selama masa
hidupnya, sedangkan pada kelompok vertebrata (pisces, reptilia, aves, dan mammalia) akan
dikelilingi dan diganti oleh columna vertebralis.
Kelompok tradisional termasuk Agnatha, Chondrichthyes, Osteichthyes, Amphibia, Reptilia,
Aves, dan Mammalia.

https://www.notesonzoology.com/wp-content/uploads/2017/07/clip_image002.jpg

Hewan yang memiliki rahang dikenal sebagai gnathostomes, yang berarti "mulut berahang".
Gnathostomes termasuk ikan dan tetrapoda (amfibi, reptil, burung, dan mamalia). Tetrapoda
dapat dibagi lagi menjadi dua kelompok: amfibi dan amniota. Amniota adalah hewan yang
telurnya diadaptasi untuk kehidupan terestrial; kelompok ini termasuk mamalia, reptil, dan
burung. Embrio ketuban, yang berkembang dalam telur yang dikupas secara eksternal atau
telur yang dibawa oleh betina, disediakan lingkungan penahan air dan dilindungi oleh selaput
ketuban.

https://www.notesonzoology.com/wp-content/uploads/2016/10/clip_image002-14.jpg
https Chordata
Chordata membentuk kelompok heterogen besar anggota yang sangat berbeda satu sama lain
dalam banyak hal. Karena keragaman yang besar dalam bentuk chordate, skema klasifikasi
yang berbeda telah diajukan oleh sejumlah ahli taksonomi dari waktu ke waktu. Klasifikasi
yang diikuti disederhanakan dan merupakan sintesis dari klasifikasi terbaru.

Keragaman dalam ukuran, kebiasaan dan habitat, simetris bilateral, segmentasi metamerika,
triploblastik, deuterostom selomata. Semua chordata memiliki batang kerangka pendukung
atau notochord, tali saraf punggung berongga dan celah insang berpasangan pada tahap
tertentu dalam riwayat hidup mereka yang dapat bertahan, berubah atau menghilang pada
orang dewasa. Kambrium hingga Terbaru. Sekitar 50.000 spesies.
/clip_image004-15.jpg
https://www.notesonzoology.com/wp-content/uploads/2016/10/clip_image002-21.jpg

About 8,600 species of birds are arranged under two subclasses—Archaeornithes and
Neornithes:

Subclass Archiornithes:

Mesozoic ancestral or lizard birds with long tail and teeth in both the jaws.

Subclass Neornithes:

These birds first appeared in Cretaceous period and includes few extinct and all other birds
known up to date.
1. Tail greatly shortened usually ending in a pygostyle, around which the rectrices, when
present, are arranged in a semicircle.

2. Except a few extinct forms all are without teeth.

3. The sternum is well-developed and usually keeled or carinate.

The neornithine birds are arranged in four superorders—Odontognathae, Palaeognathae,

Impennae and Neognathae:

Superorder Odontognathae:

New World toothed birds found in Upper Cretaceous period.

1. Clavicle not fused. Sternum without keel. Wing of vestigeal humerus only.

2. Both the jaws were with teeth.

3. Flightless, specialised for swimming, about 150 cm in length.

Order 1. Hesperornithiformes:

1. Flightless, about 90 cm, adapted for swimming.

2. Forelimbs with vestigeal humerus only.

3. The hind limbs laterally directed with webbed feet.

4. The pygostyle absent.

5. Teeth pointed, arranged in grooves in both the jaws, Premaxilla without teeth.

6. The quadrate single, basipterygoid pro-cess absent.

7. Sternum without keel.

8. Long neck provided with heterocoelous vertebrae.

9. Pectoral girdle much reduced, and clavicles not fused.

Examples: Hesperornis, Hargeria, Neogaeornis, Baptornis, Enaliornis, etc.

Order 2. Ichthyornithiformes:

Small marine flying birds, of Upper Cre-taceous of North America.

1. The neck vertebrae amphicoelous.

2. The sternum had a well-developed keel, and the wings were unlike modern birds.

3. Clavicles fused.

Examples: Ichthyomis, Apatormis, etc. Superorder Palaeognathae

Large-sized flightless birds, descended from Volant ancestors at the end of the Mesozoic
period.

1. The feathers are primitive, without hooked barbules. Barbs remain free. Apterae are
usually absent in adult. The rectrices are absent or irregularly arranged.

2. The wings reduced in size or vestigeal or absent.

3. Pygostyle small or undeveloped.

4. The sternum is flat, raft-like. The coracoid and scapula are comparatively small and
completely ankylosed.

5. The coracoscapular angle approaches to right angle and the acrocoracoid process is
vestigeal.

6. Large basipterygoid process developed from the basisphenoid. The vomer is large and
broad and separates the palatines; which do not come in contact with the cranium.

7. The quadrate articulates with the skull by a single or partially divided facets.

8. The males are with erectile penis and the females have clitoris. The young are precocious.

The superorder has seven orders of which two are extinct.

Order 1. Struthioniforms:

1. Largest existing running birds of Africa and Arabia, about 210 cm tall, 170 kilogram in
weight, inhabit arid lands in flocks of 3 to 20.

2. Flightless, terrestrial omnivores with small wings, usually kept folded during running but
may be expanded to act as a steering.

3. Head, neck and leg sparsely feathered.

4. Feathers are without after shaft. Tail feathers are replaced by tail coverts.

5. Hind limbs are strongly built and only 2 toes (3rd and 4th) in each foot are present

6. The sternum lacks keel.

7. Pubic symphysis present. Pygostyle absent.

8. At nesting, a male defends 4 to 5 females laying up to 30 eggs in a single nest.

Example: Struthio camelo.

Order 2. Rheiformes:

1. Large flightless running birds of South America, live in groups, about 120 cm tall, feeding
on vegetation to insects.

2. Each foot with 3 front toes, webbed at the base.

3. Sternum un-keeled.

4. At nesting a male defends 3-7 females, digs nest and all females lay about 50 lemon-
yellow eggs in the same nest ; male incubate them for about 40 days.

Examples: Rhea Americana, Pteronemia pennata.

Order 3. Casuariiformes:

1. The emus and cassowaries of Austra-lia, Papua New Guinea, and East Indies.

2. Flightless, terrestrial, running herbi-vore birds with comparatively small wings supported
by a single digit.

3. The neck and body densely feathered. Feathers with after shaft nearly equal to shaft.

4. The plain and savannah-dwelling emus are nearly 180 cm tall with incomplete lining of
feathers on neck; inner one of the three toes is a defensive structure, provided with claw.

5. Emu is monogamous. The male digs nest. Female lays 15 or more green eggs. The male
incubates first brood while the female incubates the 2nd brood of eggs for about 60 days.

6. The fruit-eating nocturnal cassowaries are confined to the dense tropical rain for-ests; over
150 cm tall with bare skin on head and neck and with a helmet-like horny casque on head
which may help in advanc-ing through dense forest.

Examples: Dromaeus (Emu), Casuarius.

Order 4. Apterygiformes:

1. Relatively small, almost wingless, hen like, nocturnal, omnivorous running birds confined
to New Zealand.

2. Bills long and slender with nostril at the tip.

3. Wings degenerated with vestigeal hu-merus, only one digit and no flight feathers.

4. Each leg bears four-clawed toes.

5. Body plumage fluffy, hair-like, without after shafts.

6. Sternum un-keeled. The eyes are small. Lays only one white egg at a time. Eggs are largest
of that in all living birds.

Example: Apteryx (Kiwi).

Order 5. Dinornithiformes:

1. Turkey-like running birds called Moas of New Zealand, about 3 m tall. Became extinct few
centuries back.

2. Feathers with large after shafts and without barbicels.

3. Beak short.

4. Hind limbs massive with four toes.

5. Sternum reduced and un-keeled. Cora-coid, scapula and wing bones reduced or absent.

Example: Dinornis.

Order 6. Aepyornithiformes:

1. Giant flightless Madagascar elephant birds, about 3 m tall, became extinct few centuries
back after the extinction of Moas.

2. Wings were relatively tiny but legs stout and powerful and with four toes.

3. Egg size 32 x 24 cm; largest of all known animal eggs; capacity about 10 litres.

Example: Aqjyornis.

Order 7. Tinamifarmes:

1. Partridge or quail-like, almost tailless, herbivores, essentially cursorial birds, known as

Tinamon, can fly clumsily over a short distance, confined to Southern Mexico and Central
and South America.

2. Sternum is keeled, and the palate palaeognathus.

3. Pygostyle reduced.

4. The eggs with glossy white shell and incubated by males.

Examples: Crypturellus, Eudromea, etc.

Superorder Impennae:

Evolved from ancestors having wings used for both swimming and flight and gradually
changed to form an effective paddle for swimming. The superorder has only one order.
Order Spheniseiformes:

Gregarious, penguins, wonderfully adapted to swimming and diving, confined to the southern
part of South America, South Africa Australia, Antarctic regions and Galapagos Islands.

1. Body sleek, streamlined, and offers least possible resistance to diving and sub-marine
activities.

2. Closely packed plumage; feathers small, scale-like, dense, over entire body without
apteria.

3. Hind limbs modified for swimming; metatarsal, unlike those of other birds only partly
fused. The feet are strongly webbed.

4. The integument is provided with, thick, fatty, insulating layer.

5. The bones, excluding certain skull bones, are solid. Air sacs absent.

6. The bones of featherless wings flat-tened and united to form a powerful, resis-tant paddle
or flipper moving only at the shoulder joint.

7. Monogamous and one egg is laid at a time. Feed on fishes, crustaceans, squids, etc.

Examples: Aptenodytes, Pygoscelis, Eudyptes, Eudyptula, Spheniscus, etc.

Superorder Neognathae:

1. Modern birds with well-developed wings, keeled sternum, and fully adapted for flight.

2. Beaks without teeth.

3. Slender vomer separates the palatines imperfectly.

4. The palatines are protruded posteri-orly and in contact with the base of cranium and remain
movably articulated with small pterygoids.

5. Tail vertebrae 5 or 6. Pygostyle absent.

6. Forelimbs with metacarpals joined, and fingers included in wings.

Order 1. Gaviiformes:

1. Piscivorous sea or lake-birds of North America, Europe and Arctic, adapted for diving and
swimming. Capable of flight also.

2. The neck is long. Legs are posteriorly placed and completely encased with skin.

3. The digits webbed; wings short.

4. Eggs are laid in nests among piles of vegetation.

Example: Gavia.

Order 2. Podicipitiformes:

1. Fresh water, agile, compact-bodied .divers or grebes, almost cosmopolitan in distribution.

2. Toes lobate.

3. The reduced tail bears degenerated tail feathers.

4. Lungs are placed far back.

Examples: Podiceps, Aechmophorus, Podilymbus, Centropelara, etc.

Order 3. Procellariformes:

1. Tube-nosed, long-winged sea birds, including albatrosses, fulmars, petrels etc., enjoying
cosmopolitan distribution. Come to land only in breeding season and build-up nest in holes.

2. Nostril tubular, arid horny sheath of hooked bill composed of several plates.

3. Hind toe vestigeal or none (as in diving petrels).

4. Plumage compact and oily.

5. Wings long, narrow, span may be over 3 metre.

Examples: Diomedea, Puffinus, Oceano- droma, Pachyptila, Pelecanoides, etc.

Order 4. Pelecaniformes:

1. Voracious fish-eaters, diving pelicans, cormorants, boobies, gannets, etc. with all 4 toes
included in the foot-web.

2. Nostril vestigeal or absent.

3. A gular pouch or throat, except in tropical birds.

4. In pelicans, body is heavy, bill up to 45 cm. long, pouch used to scoop fishes from water.

Examples: Pelecanus, Phalacrocorax, Sula, Anhinga, Fregata, Phaethon, etc..

Order 5. Ciconiiformes:

1. Long-necked, long-billed, herons, storks, ibises, flamingos, feeding principally in tropical

and subtropical marshes and mudflats.
2. They are either with decorative plum-ages, bare areas on head (storks); bill abruptly de-
curved at middle (flamingos).

3. The pattern of beak varies and with sharp cutting edges.

4. Except flamingos web between the toes are absent.

5. Speedy fliers; legs adapted for quick walking cm mudflats.

Examples: Ardea, Egretta, Nycticorax, Bnlaenkeps, Scopus, Ciconia, Threskiornis, Plegadis,

Phoenicopterus, etc.

Order 6. Anseriformes:

1. About 200 species of swans, geese and ducks, all are efficient fliers and almost
cosmopolitan in distribution.

2. Bills broad, covered with soft cornified epidermis containing numerous sense pits with
harder cap at tip. The margins of bill with many transverse horny lamellae (ridges).

3. Tongue fleshy, legs short. Feet webbed. The tail is usually short and many feathered.

Examples: Ansera, Coscoroba, Anas, Branta, Cairina, Somateria, Polysticta, Mergus, Oxyura,
etc.

Order 7. Falconiformes:

1. The powerful, predaceous birds like vultures, kites, hawks, falcons, eagles etc. are
distributed almost everywhere except Antarctica.

2. They are notable for the spread of their sharp claws for catching and holding prey and their
stout hooked beaks for cutting and tearing.

3. Mandible sharp-edged.

4. Feathers are stiff.

5. Eyes laterally placed and with ex-tremely sharp power of vision.

6. They feed on living vertebrates includ-ing fish and, in some cases, even insects.

7. Mostly monogamous. Females incu-bate eggs. The males feed the females dur-ing
incubation.

Examples: Gypes, Gymnogypes, Aegypices, Haliaster, Aquila, Buteo, Circus, Falco,

Accipiter, etc.

Order 8. Galliformes:
1. Gregarious, non-migratory, ground dwelling game-binds, grouse, quail, pheas-ants,
turkeys, etc., cosmopolitan in distribu-tion.

2. The head is small and body compact.

3. The legs are massive, clawed and used for scratching soil for searching food. Three toes
are anteriorly directed.

4. Wings, in the majority, short and round.

5. The beaks are strong built, arched, suitable for picking up grains or seeds.

6. Males are aggressive polygamous.

Examples: Crax, Lagopus, Alectoris, Cotumix, Frauedinus, Phasianus, Paw, Melagris,

Opisthocomus, etc.

Order 9. Gruiformes:

1. The order includes polymorphic forms, either of large size and strong flight, inhab-iting
open marshes or prairies (cranes) or of medium to small size, of weak flight, or flightless, and
shy inhabitant of marshes enjoying cosmopolitan distribution except in poles.

2. Toes are not webbed. Nest may be built on the ground.

Examples: Grus (Cranes), Rallus, Fulica, Gallinula, Otis, Rhynochetos, Turnix, Monias, etc.

Order 10. Diatrymiformes:

Large flightless European and North American terrestrial birds with massive head, beak and
neck; lived in the Eocene period. They were perhaps allied to the cranes.

Example: Diatryma.

Order 11. Charadriiformes:

Shore birds, gulls, auks etc. are univer-sally distributed, except in poles.

1. The order comprises of variety of forms, which live near water, some in shore, some in
aquatic leaves and some are aquatic.

2. Plumage dense and firm.

3. Toes usually webbed, at least at the base.

4. More or less long-legged (shore birds), strong-winged (gulls), or with only 3 toes and legs
far back in position.

5. Eggs heavily spotted.

Shore birds probe for food in sand, mud or shallow waters.

Examples: Charadrius, Jacana, Rostratula, Haemantopus, Vanellus, Gallimgo, Galidris,

Numenius, Dromas, Glareola, Larus, Fratercula, Alca, etc.

Order 12. Columbiformes:

Pigeons and doves, distributed world-wide except in poles.

1. Herbivorous, size varies from swan to pigeon.

2. The wings are long, pointed and en-able the birds to make sustained flight at a great speed.

3. Bills short and slender; the base of beak covered by a soft skin bearing longi-tudinal slit-
like nostril called cere.

4. The head and neck small and compact.

5. Legs are small. All the toes lie in same plane and are provided with straight tarsus usually
shorter than toes.

6. The crop is large producing ‘pigeon milk.’

7. Monogamous but lives in groups.

8. Young are helpless and both male and female nourish the young with the help of ‘pigeon
milk’ produced by both sexes during breeding season.

9. Usually lay 2-3 eggs; both male and female incubate the eggs.

One family of this order is extinct which includes Dodo.

Examples: Columbia, Pterocles, Syrrhypta, Streptopelia, Cabonas, Treron, Coura,

Didunculus, etc.

Order 13. Psittaciformes:

1. These are parrots distributed in forests of tropics and subtropics; concentrated in Australia,
New Zealand, and South America. Adapted for arboreal life and can also climb.

2. Loud-voiced birds, chiefly frugivorous with brilliant plumage of green, blue, yellow or red.

3. Beak stout, narrow, sharp-edged, and hooked at the tip used for climbing.

4. The upper mandible is movably articu-lated with the frontal bone of the skull.

5. Bill with soft cere, often feathered.

6. The toes two in front and two behind, the outer hind toe is not reversible. Used for
grasping.
7. Live in flocks, but strictly monoga-mous. The nest is built in the holes of trees.

8. The young are nourished till they attain maturity.

Examples: Ara (Macaw), Kakatoe, Psittacus, Conuropsis, Melapsittacus, Agapomis,

Psittacula, Nestor, Rhynchopsitta, etc.

Order 14. Cuculiformes:

Tropical and subtropical cuckoos, road- runners, anis, etc., common in temperate zones also.

1. Toes are two in front, and two behind. Outer toe reversible; the feet are not adapted for
grasping.

2. Bill moderate, tail long.

3. Many old-world cuckoos are parasitic, the females lay eggs in the nest of other birds like
crow, for incubation and rearing of young.

Examples: Cuculus, Chalecites, Qeococcyx, etc.

Order 15. Strigiformes:

The order includes nocturnal birds, the owls, which prey upon small animals at night.

1. Plumage soft-textured. The outer vane of each outermost wing feather is narrow to
constitute a loose fringe, making a soundless flight and approach possible.

2. Head large and round. Owl rotates its neck to look sideways.

3. The beak is short.

4. Feet adapted for grasping, claws sharp.

5. Ear openings large, often with flap-like cover, sometimes asymmetrical.

6. Eyes large, round, directed forward and each in a disc of radial feathers.

7. Retina contains principally rods to perceive low intensity light.

8. The prey is swallowed whole.

9. Eggs are white. Nests are built in holes of trees or buildings.

Examples: Bubo, Tyto, Asio, Otus, Claucidium, Speotyto, Nyctea, etc.

1. Tropical, subtropical and temperate; nocturnal night hawks, whippoorwills, etc. living in
woods or bush, forage near ground or high in air, and prey on insects at night or dusk.
2. Colouration protective, helps the bird in concealing.

3. Plumage soft-and arranged in the fashion of that of owl.

4. Legs and feet small and weak, not adapted for grasping.

5. Bills are small, delicate, but the mouth opening wide and margined with long bristle-like
feathers with specialised sensory receptors.

Examples: Podargus, Nyctibius, Chordeiles, Caprimulgus, Nyctidramus, etc.

Order 17. Apodiformes (Micropodi- formes):

Small swifts and humming birds, mostly tropical.

1. Legs very short, feet very small, wings pointed and bills small and weak (swifts) or slender
with long tubular tongue (humming birds).

2. In swifts the mouth is broad and eyes are large.

3. In humming birds, plumage is bril-liant, iridescent, specially on head and neck of males.

4. Feed on nectar, small insects and spiders from the blossom by tubular protrusible tongue
and needle-like bill.

5. Eggs are white.

Examples: Apus, Cypsiurns, Chaetura, Patagona, Loddigeria, etc.

Order 18. Coliiformes:

1. Small (27.5-35 cm), passerine-like, colies or mouse birds of Southern Africa with short
legs, sharp curved claws. Live in a group of 20 to 30.

2. The 1st and 4th toes reversible, which help in creeping on trees.

3. The feathers hair-like and soft; tail very long.

4. Usually a crest is present on the head.

Example: Colius.

Order 19. Trogoniformes:

1. Small Trogons and Quatjals of Asia, Africa and Tropical America, lead a solitary life in
dense forest and capture insects in the early morning or during twilight.

2. The bills are short, and stout with bristles at the base. The tip of the beak hooked and, in
some, indented.
3. Feet small and weak. The 1st and 2nd toes are directed backwards and 3rd and 4th toes
anteriorly placed.

4. Feathers soft and lax, help in noiseless flight.

5. Tail long and stiff, supports against vertical surface at the time of digging.

Examples: Herpaetes, Hypodermes, Calures, Pharomechrus, etc.

Order 20. Coraciiformes:

1. Brilliantly-coloured kingfishers, horn- bills, motmots, bee-eaters, rollers, and hoo-poes,

found world-wide, especially in tropi-cal climates, show varied structures.

2. In most, wings and legs are short and beak long.

3. In some, anteriorly directed toes are fused at the base (syndactylous) and in others one of
the toes is reversed (zygodac- tylous).

4. Nests are built in holes of trees, etc.

Examples: Alcedo, Ispidina, Dacelo, Chlorocerle, Merops, Coracis, Upupa, Buceros,

Anthracoceros, etc.

Order 21. Piciformes:

1. Woodpeckers, jacamars, puffbirds, barbets, honey guides, toucans, enjoying world-wide

distribution, except in Australia and poles; live in forest, cling to the tree trunk, dig insect and
its larvae out of wood and excavate nest cavities in trees.

2. The feet is zygodactylous. 2nd and 3rd toes are directed forward and 1st and 4th pointed
backward.

3. Tail feather stiff with pointed tips.

4. Bill stout, tongue protrusible, roughed, or with barbs near tip.

Examples: Picus, Sphyrapicus, Pynx, Indi-cator, Ramphastos, Notharcus, Megalaima, etc.

Order 22. Passeriformes:

1. Small perching birds or passerines, adapted to various habitats and distributed widely. The
order includes about 5,100 known species.

2. All are adapted for land life and the four digits remain in the same level.
Passer, Sturnus
Examples: Muscivora, Tyrannus, Xenicus, Acanthisitta, Oxyruncus, Menura, Pycnonotus,
Aegithnia, Lanius, Dulus, Corvus, Pica, Sturnus, Passer, Fringilla, Aethopyga, Moho, etc..
https://www.google.co.id/intl/en/about/products