Anda di halaman 1dari 93

Panduan Assessment PMI

Bab 1
Panduan Assesment PMI

Pendahuluan
1.1. Umum
Assessment merupakan elemen penting dalam proses penyusunan perencanaan
program yang berkaitan dengan pengembangan program Kesiapsiagaan bencana dan
Tanggap darurat bencana.

Assessment akan memberikan informasi informasi dasar dari sebuah keputusan yang
akan diambil. Kadangkala informasi yang baik belum tentu menghasilkan program
yang baik apalagi jika informasi yang tersedia sangat terbatas, hampir dipastikan akan
menghasilkan program yang tidak dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan.

Jadi assessment adalah langkah-langkah strategis pertama yang harus dilakukan


sebelum mendisasin sebuah program.

1.2. Maksud
Maksud disusunnya Panduan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dibidang
Assesment bagi para staf dan relawan PMI yang akan melaksanakan kegiatan sesuai
dengan kaidah-kaidah yang ditetapkan dalam melaksanakan manajemen.
Panduan ini banyak mengacu pada buku IFRC "Assessment Guidelines for Emergencies".

1.3. Tujuan
- Meningkatkan kapasitas staf dan relawan PMI dalam bidang assessment yang
terfokus pada pengembangan program Kesiapsiagaan Bencana dan operasi Tanggap
Darurat Bencana.
- Meningkatkan kualitas pelayanan Kepalangmerahan umumnya dan pelayanan pada
Tanggap Darurat Bencana

1.4. Sasaran pembaca


- Relawan PMI (KSR, TSR)
- Staff PMI
- Pengurus PMI
- Mitra kerja PMI

1
Panduan Assessment PMI

Karakteristik Bencana
Bencana Alam
Bencana adalah kejadian luar biasa yang disebabkan oleh fenomena
alam atau ulah manusia, yang dampaknya melampaui "kemampuan mengatasi" dari
masyarakat yang terpengaruh.

Konflik
Konflik adalah perseteruan antara dua pihak atau lebih dengan intensitas yang
bervariasi, yang dapat mengganggu aktivitas dan stabilitas kehidupan manusia.
Karakteristik Bencana dan konflik dikaji dari aspek Lingkungan, Penerimaan bantuan,
Kebutuhan dan Respons bantuan, dapat dijelaskan dengan matrik sebagai berikut :

ASPEK KAJIAN PERSAMAAN PERBEDAAN


Lingkungan • Menimbulkan konsekuensi • Hadirnya elemen-
humaniter yang parah dan elemen bersenjata
mengancam kehidupan •
• Dampak konflik pada
• Dapat terjadi secara bersifat memecah-belah
perlahan ataupun secara •
mendadak • Penyebab bencana
biasanya adalah alam,
sementara konflik selalu
bersifat "manusia lawan
manusia"

• Dampak konflik dapat
lebih lama pengaruhnya

Penerimaan Bantuan • Orang yang rentan adalah • Dalam konflik,


yang paling menderita penyebab kerentanan
melebar hingga ke
• Terjadi pengungsian penyebab konflik itu
sendiri

• Konflik menimbulkan
kelompok rentan baru

Kebutuhan • Kebutuhannya akan • Konflik menimbulkan
bantuan serupa kebutuhan akan
perlindungan keamanan
• Kebutuhan akan dukungan •
psikologi • Penanganan untuk
konflik bisa berlangsung
lebih lama

Respon Palang Merah • Bantuan yang diberikan • Perlunya perlindungan
sama korban (dalam konflik)

• Sarana pendukung yang • Jika LSM yg hadir

2
Panduan Assessment PMI

dibutuhkan sama sedikit, maka makin


besar tekanan bagi PMI
• Sama-sama membutuhkan: (dalam konflik).
negosiasi & koord. dengan •
pemerintah, rencana • Cara melakukan &
pelaksanaan bantuan & SOP pelaku kegiatan
mungkin berbeda
karena masalah
keamanan (dalam hal
konflik)

• Perhatian khusus
mengenai manajemen
personel dan operasi
dengan pendekatan
keamanan (dalam
konflik)

Bab 2
Dasar-dasar assesment
2.1. Siklus Proyek
REVIEW /
EVALUATIONEVALU ASSESSMENT
ASI

MONITORING
ALL WAY
THROUGH
THE
PROJECT
IMPLEMENTATIONIM CYCLE PROGRAMMING /
PLEMENTASI PLANNINGPERENCA
NAAN

2.2. Pengertian dan tujuan Assesment


Assessment adalah Identifikasi dan analisa atas sebuah situasi tertentu, yang menjadi
landasan bagi sebuah proyek, program, atau kegiatan.
Pengertian
Assessment adalah identifikasi dan analisa atas sebuah situasi tertentu dan solusi-
solusi yang diusulkan, yang menjadi landasan bagi sebuah proyek, program, atau
kegiatan.

Tujuan Assesment

Tujuan assessment adalah untuk mengidentifikasi dampak suatu bencana/konflik,


mengumpulkan informasi dasar, mengidentifikasi kelompok yang paling
rentan di antara para korban, upaya mengobservasi situasi sekarang

3
Panduan Assessment PMI

(apa yang berubah - dinamika situasi di lapangan), serta


mengidentifikasi kemampuan respons pemerintah/LSM/organisasi
keagamaan/PMI.

Tujuan suatu assessment adalah tidak untuk mengidentifikasi intervensi tetapi untuk
mencari tahu apakah suatu intervensi diperlukan atau tidak.

Untuk mengidentifikasi dampak suatu bencana /konflik, mengumpulkan informasi


dasar, mengidentifikasi kelompok yang paling rentan di antara para korban
bencana/konflik, upaya mengobservasi situasi sekarang - apa yang berubah - dinamika
situasi di lapangan, mengidentifikasi kemampuan respons pemerintah / LSM /
organisasi keagamaan / PMI, serta mengidentifikasi jenis bantuan yang dibutuhkan.

Informasi awal

Apakah Tidak
assessmen Proses dihentikan
t
dibutuhkan
?
Ya

Penentuan tugas dilakukan di Kantor


Kerangka acuan-Koordinasi
Tim assessment-ulasan data sekunder
Seleksi area
a. Proses Assesment
Kerja di lapangan

Pengamatan Wawancara dengan


kelompok dan individu

Analisis

Hasil assessment Kebutuhan untuk Kebutuhan untuk melakukan


yang membuat program assesment per sektor
memungkinkan (ya atau tidak?) (ya atau tidak?) 4
Panduan Assessment PMI

Penggalian data dari


sektor khusus

Penggalian data dari


sektor khusus

1. Mengulas informasi awal dari berbagai sumber (data sekunder : Data


sekunder dapat mengacu pada situasi sebelum bencana terjadi atau bahkan
saat bencana tersebut terjadi. Data sekunder dapat tertulis (contohnya
laporan) atau verbal (hasil diskusi).
2. Berdasarkan data sekunder, ditentukan apakah assesment diperlukan. Jika
Tidak, proses dihentikan.
3. Jika Ya maka, proses penentuan aktifitas dilaksanakan dengan membuat
kerangka acuan, koordinasi, pembentukan tim assessment, ulasan data
sekunder dan seleksi area.
4. Tugas lapangan meliputi pengamatan langsung, wawancara dengan
kelompok atau individu, penggalian dari sektor khusus (assessment detail
persektor).
5. Penggalian data dari sector khusus (detail persektor) akan di ulas oleh
spesialis bidang tersebut.
6. Setelah langkah 4 dan 5 terpenuhi, dapat dilakukan analisa secara umum.
7. Output dari hasil analisis akan dituangkan dalam bentuk rekomendasi atau
rencana tindakan (PoA).

Jenis Assesment
2.3. Pra-Bencana/
Periode Assesment Saat Bencana/ Paskca
Konflik Konflik Bencana/
Jenis Periode assessment di Palang Merah Indonesia terbagi diri dari 3 jenis, yaitu :
Konflik

Assessment Assessment Assessment

Situasi Situasi Situasi Paskca-


Normal Bencana/Konflik Bencana/Konflik

5
Membandingkan & Menganalisa
Panduan Assessment PMI

Pra-Bencana/ Saat Bencana/ Pasca Bencana/


Konflik Konflik (Tanggap Konflik
Darurat)

Assessment Assessment Assessment

Situasi Normal Situasi Situasi Pasca-


“Damai” bencana/Abnormal Bencana/Konflik
“Konflik”

Membandingkan &
Menganalisa

a2.3.1. . Saat Pra bencana/Konflik


Assessment yang biasa dilaksanakan pada saat pra bencana/konflik atau pada
saat situasi normal merupakan langkah kesiapsiagaan PMI. Beberapa hal yang dapat
dilakukan adalah :

2.3.1.1. 1. Pengumpulan data awal


Data awal ini adalah merupakan data yang diperoleh dari pihak atau lembaga terkait
diluar PMI seperti; dari Pemerintah, LSM atau organisasi lain, dari media massa, dll.
Data ini sangat penting sebagai informasi awal, karena itu perlu dikumpulkan untuk
selanjutnya diobservasi.
Mengumpulkan & mengobservasi DATA AWAL adalah mempelajari informasi sebanyak
mungkin tentang suatu wilayah rawan bencana/konflik sebelum turun ke lapangan,
mempelajari informasi yang relevan (data dari kota/desa, data tentang situasi
sebelum bencana/konflik, dan laporan-laporan relevan lainnya), serta data dari
media, dan lain-lain.

6
Panduan Assessment PMI

2.3.1.2. 2. HVCA (Hazard Vulnerability and Capacity Assessment)


HVCA dilakukan untuk mengetahui potret dari sebuah wilayah atau daerah yang
meliputi kondisi bahaya/ancaman, kerentanan, dan kapasitas.

Assessment ancaman/Bahaya ( Hazards Assessment) meliputi :


• Jenis ancaman bencana / konflik
• Indikator peringatan dini
• Petanda-petanda alamiah yang mengawali suatu peristiwa bencana
• Kecepatan terjadinya peristiwa bencana / konflik
• Frekuensi kejadian serupa pada waktu-waktu yang lalu
• Waktu kejadian peristiwa bencana/konflik yang pernah terjadi

Assessment kerentanan (Vulnerability Assessment) / VULNERABILITY ASSESSMENT


meliputi :
• Lamanya suatu peristiwa bencana/konflik yang pernah melanda wilayah itu
• Tingkat keparahan atau kerusakan yang diakibatkan
• Elemen-elemen yang terancam langsung oleh dampak peristiwa
bencana/konflik
• Jumlah penduduk yang berdiam di wilayah itu yang paling terancam oleh
dampak peristiwa bencana/konflik
• Lokasi wilayah rawan bencana/konflik tersebut

Assessment Kapasitas/ (CapacityAPACITY AssessmentSSESSMENT) meliputi :


• Jumlah penduduk di wilayah rawan bencana/konflik
• Tingkat pengetahuan dan keterampilan masyarakat setempat
• Mata pencaharian dan tingkat penghasilan masyarakat setempat
• Fasilitas umum dan sosial yang tersedia
• Organisasi masyarakat
• Sistem sosial budaya masyarakat

Jenis ancaman bencana  

Indikator peringatan dini  

Petanda awal bencana  

Kecepatan terjadinya bencana  

Frekwensi kejadian  

Dugaan waktu kejadian  

Berapa lama kejadian berlangsung  

Tingkat kerugian/keparahan  

Elemen yg paling terancam  

Penduduk yg paling terancam  

Lokasi  

Sumber daya & kapasitas  

7
Panduan Assessment PMI

2.3.1.3. 3. Base line Survei


Disebut Baseline Survey bila data yang dihasilkan merupakan data dasar yang
digunakan untuk bahan perencanaan program kegiatan maupun evaluasi terhadap
perkembangan program, hasil pelaksanaan program, dampak program terhadap
perubahan penbgetahuan sikap dan ketrampilan para penerima bantuan maupun
untuk keperluan penyusunan tindak lanjut program dimasa yang akan datang.

Salah satu pendekatan terbaik untuk mendapatkan informasi yang relevan dan tepat
adalah melalui pendekatan survey. Terdapat 3 alasan mengapa orang melakukan
survey :

 Untuk mendiskripsikan suatu populasi : informasi yang dihasilkan


digunakan untuk menguraikan berbagai karakteristik populasi.
 Untuk menjelaskan : informasi yang dihasilkan digunakan untuk
menjelaskan berbagai hubungan dalam suatu populasi.
 Untuk sarana eksplorasi : umumnya digunakan pada awal-awal
penelitian yakni sebagai sarana untuk mendapatkan informasi lebih jauh tentang
populasi.

Sebelum survey dilakukan, perencanaan survey harus memikirkan keseluruhan proses


survey, meliputi :

 Apa tujuan melakukan survey ?


 Apa yang ingin diketahui dalam survey tersebut ?
 Bagaimana cara merencanakannya ?
 Bagaimana melakukannya ?
 Dan bila hasilnya sudah diperoleh, bagaimana cara menganalisisnya ?
 Bila data telah dianalisis, bagaimana cara memanfaatkan data tersebut
untuk keperluan program?
Langkah-langkah proses survei mengacu pada Proses Assessment (lihat Bab 3.1.
Langkah 1: Sebelum Ke Lapangan).

Kapan melakukan survei ?


Survei akan menjadi pilihan yang terbaik saat :
 Kita perlu cara pengumpulan informasi secara cepat dan efisien.
 Kita perlu menjangkau jumlah orang yang cukup banyak jumlahnya.
 Kita perlu informasi statistik yang valid.
 Informasi yang kita perlukan tidak tersedia melalui cara-cara
lainnya.

Langkah-langkah melaksanakan survei Hal lain yang perlu diperhatikan adalah: :


 Putuskan apa maksud dan tujuan survei, definisikan sespesifik mungkin.
Bila kita memutuskan untuk melakukan survei, kita pertama-tama harus yakin
benar mengapa kita melakukan survei ? Pertanyaan-pertanyaan apakah yang kita ingin
agar dijawab oleh responden ? Apakah merupakan ide-ide umum demografi dari area
kita ? Apakah survei tersebut untuk menemukan apa yang dipikirkan masyarakat

8
Panduan Assessment PMI

terhadap isue-isue / ide-ide khusus ? Ataukah ada alasan lain yang melatarbelakangi
survei kita ?
Di beberapa kasus, kita akan perlu menjaga maksud dan tujuan keseluruhan
proses survei di dalam benak kita, sebagaimana kita mempengaruhi pilihan-pilihan
pertanyaan, survei populasi, dan bahkan cara survei yang kita laksanakan.

 Lakukan kajian ulang atas data yang sudah ada.


Apakah survey memang diperlukan ?

 Pahami regulasi / kebijakan-kebijakan yang berlaku, khususnya yang


terkait dengan bahasan yang akan kita survei.

 Tentukan hipotesis.

 Putuskan siapa yang akan disurvei


Tahap berikutnya adalah menentukan siapa yang akan menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang akan diajukan dalam survei. Dengan kata lain, inilah saatnya bagi
kita untuk menentukan siapa audien kita yakni siapa sebaiknya yang dapat
memberikan jawaban dan yang perlu ditanya. Siapa yang akan kita survei ?
Masyarakat umum ? Penerima manfaat program saat inin ? Masyarakat tertentu
dalam segmen-segmen tertentu di masyarakat ? Anggota – anggota potensial ?

 Buatlah rencana survei dan tentukan Sampling dan metode survey


apa yang akan kita gunakan.
Apakah survei yang akan kita gunakan tertulis ataukah lisan ? Pikirkanlah apa yang
paling cocok pada audiens yang ingin kita survei. Apakah mereka lebih nyaman
dengan survei secara tertulis ataukah lesan ? Bila survei direncanakan secara lisan,
apakah orang merasa terhormat ataukah terganggu tentang pertanyaan atau
pendapat yang diajukan kepada mereka ?

 Tentukan berapa lama survei akan dilaksanakan ?


Saat menentukan berapa lama waktu untuk survei, ingatlah semakin cepat semakin
baik. Survei yang lama umumnya kurang disukai oleh masyarakat, karena mereka
harus menyisihkan banyak waktu untuk melakukannya. Orang akan mudah bosan
dan tidak suka dengan survei yang panjang. Saat kita minta jawaban responden,
mungkin juga kita akan kehilangan audien kita yang sibuk dengan pekerjaannya.
Hal-hal apa yang kita ketahui dan metode apa yang akan kita gunakan juga sangat
menentukan berapa lama waktu yang diperlukan untuk melakukannya. Survei
melalui telepon maupun melalui Pos memerlukan waktu yang lebih lama.

 Persiapkan kuesioner
Saat mempersiapkan kuesioner, pastikan apakah mereka dapat memahami
pertanyaan itu ? Apakah mereka merasa nyaman atau tidak terganggu dengan
pertanyaan itu ? Apakah pertanyaan terlalu sensitif ? Apakah pertanyaan yang kita
gunakan cukup efektif untuk data / informasi yang memang kita inginkan ?
Pertanyaan yang kita tanyakan sangat tergantung pada audien yang kita survei
maupun jenis dan kedalaman informasi yang ingin kita peroleh.

 Lakukan pre-test terhadap instrument yang sudah dipersiapkan


Jika diperlukan,

9
Panduan Assessment PMI

 Eedit dan revisi kuesioner yang sudah dipersiapkan.

 Cari persetujuan / perijinan yang dipersyaratkan.

 Survei (pengambilan data).


 Seleksi data.

 Analisis data dan interpretasi data.

 Membuat laporan survei.

Apa itu Kuesioner ?


Kuesioner adalah alat pengumpulan data yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang
ingin ditanyakan kepada responden tentang hal-hal yang terkait dengan informasi
yang diperlukan. Kuesioner merupakan bagian utama dalam tahapan rencana
kegiatan survey. Kuesioner inilah yang digunakan sebagai sarana untuk
pengumpulan data. Hasil data yang direfleksikan dalam kuesioner dapat berupa
angka, diskripsi, tabel, analisis statistik maupun kesimpulan survei.

Apa itu Kuesioner ?


Kuesioner adalah alat pengumpulan data yang berisikan pertanyaan-pertanyaan
yang ingin ditanyakan kepada responden tentang hal-hal yang terkait dengan
informasi yang diperlukan. Kuesioner merupakan bagian utama dalam tahapan
rencana kegiatan survey. Kuesioner inilah yang digunakan sebagai sarana untuk
pengumpulan data. Hasil data yang direfleksikan dalam kuesioner dapat berupa
angka, diskripsi, tabel, analisis statistik maupun kesimpulan survei.

2.3.b.2. Saat situasi Tanggap Darurat Bencana/Konflik


Normalnya, assessment pada saat tanggap darurat mengikuti setiap tahapan yang ada
(lihat gambar dibawah).

DARURAT

RAPID
ASSESSMENT

CONTINUAL
ASSESSMENT

DETAIL
ASSESSMENT

10
Panduan Assessment PMI

Bencana

Rapid
assessment

Detail
assessment

Assessment
lanjutan

11
Panduan Assessment PMI

Penjelasan tentang assessment cycle pada saat Tanggap Darurat :


2.3.2.1. Rapid Assesment
Dilakukan setelah terjadi perubahan besar, seperti gempa bumi atau terjadi
pengungsian mendadak, assessment memberikan informasi tentang kebutuhan, jenis
intervensi/bantuan yang memungkinkan dan sumber daya yang dibutuhkan. Rapid
assessment biasanya hanya berlangsung satu minggu atau kurang, yang kemudian
dilanjutkan dengan dengan detail assessment.

Informasi yang dibutuhkan: Lokasi, jumlah penduduk sebelum bencana alam/konflik,


jumlah korban (yang mati, yang terluka, mengungsi), tingkat keparahan wilayah, pihak
terkait yang akan/sudah memberikan bantuan, situasi keamanan dan keselamatan,
kebutuhan yang paling mendesak per lokasi, Fasilitas yang tersedia (contmisal: air
bersih, pengadaaan pangan) dan lokasinya, Contact person.

Contoh Format Rapid Assesment lihat lampiranLampiran.……

2.3.2.2. Detail Assesment


Detail assessment dilakukan berdasarkan beberapa alasan, seperti berikut:
 Rapid assessment telah dilaksanakan, tetapi detail informasi masih
dibutuhkan.
 PMI mempertimbangkan untuk memulai operasi pada sebuah wilayah
dan membutuhkan informasi yang detail untuk mengambil keputusan.
 PMI memperkirakan situasi akan cenderung berubah dan
membutuhkan informasi tambahan lain (contohnya bencana kekeringan, banjir-
curah hujan terus menerus).
 Secara umum detail assessment berlangsung satu bulan atau kurang,
tergantung luas wilayah dan masalah yang dihadapi serta sumber daya yang
tersedia.

Contoh Format Detail Assesment lihat Lampiran

2.3.32.3. Assesment lanjutan (Continual Assessment)


Hal ini dilakukan manakala PMI telah melakukan kegiatan detail assessment dan
sedang melakukan operasi. Assessment lanjutan merupakan sebuah proses dimana
informasi terbaru dibutuhkan.

Assessment lanjutan yang efektif membantu anda untuk mengidentifikasi perubahan


secara cepat. Ketika perubahan teridentifikasi, rapid atau detail assessment dapat
dilakukan kembali. Informasi dari assessment lanjutan digunakan sebagai informasi
kedua sekunder selama rapid dan detail assessment berlangsung.

Tabel 1. Ringkasan dari pendekatan yang digunakan dalam setiap jenis assessment

Variabel Rapid assessment Detail assessment Assessment


lanjutan
Waktu Kurang dari satu minggu Kurang dari satu Informasi
bulan dikumpulkan

12
Panduan Assessment PMI

secara reguler
melalui periode
operasi
Akses ke Terbatas Memungkinkan untuk Seluruh akses
sumber Tidak cukup waktu untuk mengunjungi seluruh dapat dilalui
informasi mengunjungi seluruh lokasi dan melakukan
lokasi dan berbicara wawancara seluruh
dengan seluruh sumber sumber informasi
informasi
Atau
Keamanan dan
keselamatan membatasi
gerakan dan akses ke
masyarakat
Jenis dan Data sekunder, Data sekunder, Data sekunder,
sumber pelayanan lokal seluruh informasi sumber informasi
informasi (kesehatan, air dll) NGO, tertentu, indikator,
pemerintah, masyarakat relawan dan staff
yang terkena Palang Merah Bulan
dampak/kunjungan Sabit Merah
keluarga (contoh kecil)
Asumsi yang Tinggi. Rendah. Sedang.
digunakan Keterbatasan waktu Waktu yang cukup Asumsi berdasarkan
untuk mengumpulkan untuk wawancara indikator dan
informasi. Harus kepada seluruh sumber informasi,
menggunakan asumsi sumber informasi tetapi dapat
berdasarkan pengalaman diverifikasi dari
sebelumnya sumber lain
Tim Generalis / non spesialis Generalis / non Staff Palang Merah
assessment yang berpengalaman, spesialis, Bulan Sabit Merah
dengan pengalaman memungkinkan (generalist) yang
sebelumnya dari jenis didukung dengan melaksanakan
bencana yang sama spesialis aktivitas normal.

2.3.3 C. Saat Paskca Bencana / Konflik

2.3.3.1. Assessment sektoral


Setelah masa tanggap darurat selesai dapat dilakukan detail assessment yang
dilakukan per sektor untuk melihat pada masing-masing sumber daya yang masih bisa
atau perlu dikembangkan. Masa ini juga biasa disebut sebagai masa pemulihan (
Recovery ). Apabila kapasitas masih kurang maka dapat diberikan intervensi dari luar.

Pada masa Recovery ini PMI biasanya lebih fokcus kepada program Capasity capacity
Building building PMI.

Sektor-sektor dalam wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi teknis,


biasanya diberikan oleh sumber-sumber informasi utama yang bekerja di sektor yang
relevan dengan informasi yang dibutuhkan (misalnya, petugas klinik kesehatan).
Checklist untuk sektor-sektor dalam wawancara dan saran untuk menentukan sumber

13
Panduan Assessment PMI

informasi utama diberikan dalam bagian berikut. Seorang pelaku assessment tanpa
latar belakang teknis dapat menggali informasi yang ada, jika mereka dapat
menemukan sumber informasi yang tepat. Prosesnya sebagai berikut:
 Carilah sumber informasi dari berbagai macam sektor sebanyak mungkin. Dalam
rapid assessment, carilah sektor-sektor yang relevan berkaitan dengan masalah
yang paling parah yang tengah dihadapi.
 Tanyakan sumber informasi utama yang relevan dengan bidangnya. Jangan
kuatir jika mereka tidak dapat menjawab semua pertanyaan untuk semua sektor.
Bantu sumber informasi itu untuk memberikan informasi tambahan yang mereka
anggap penting.
 Pada saat kembali dari lapangan, berikan informasi dari sektor-sektor yang ada
kepada orang yang memahaminya secara teknis di PMI. Jika spesialis tidak ada,
konsultasikan dengan Delegasi Regional IFRC atau Kantor Pusat IFRC di Jenewa.
 Spesialis menggunakan informasi untuk menilai keburukan dari situasi dan
menilai apakah masih membutuhkan detail assesment dari sektor tersebut (dalam
kondisi yang ekstrim, memungkinkan untuk memulai program berdasarkan
informasi dari sektor yang berkaitan, tetapi hal ini seharusnya dibarengi dengan
assessment sektor secara keseluruhan).

Catatan pada checklist sektor


Checklist ini disusun oleh para spesialis yang memahami bidangnya, yang berasal
dari ICRC dan IFRC. Sebagian besar check list ini diperoleh dari buku panduan
Sphere. (Lihat Lampiran: Checklist Sektor)

14
Panduan Assessment PMI

Bab 3

---------------------- LANGKAH 1: SEBELUM KE LAPANGAN-------------------------


Proses Assessment

1. Informasi AwalPengumpulan Informasi Awal


Lihat 35.1.1

2. Apakah assessment dibutuhkan? Jika TIDAK: Proses


Lihat 35.1.2. dihentikan

IF YESJika YA: 3. Prepare the assessmentAssessment dipersiapkan:


- Tentukan tujuan assessment / buat kerangka acuan, jika diperlukan (lihat
35.1.3.1)
- Tentukan jenis jenis assessment yang akan dilakukan (lihat 3.1. 2.3.2)
- Tentukan Putuskan apakah perlu melibatkan mitra dari luar atau tidak (lihat
53.1.3.3)
- ReviewKesimpulan atas informasi data sekunder (lihat 53.1.3.4)
- Daftar informasi yang dibutuhkan (lihat 53.1.3.5)
- Tentukan Identifikasi area yang akan dikunjungi & populasi target (lihat
53.1.3.6)
- Buat checklist persiapanMengorganisir data yang ada (lihat 53.1.3.7)
---------------------- LANGKAH 2 : SAAT DI LAPANGAN-------------------------
- Gather the meansMengumpulkan sumber daya (HR, waktu, logistik, dll) (lihat
53.1.3.8)

Observasi Wawancara
(gunakan panca Wawancara dengan sumber
indera) informasi atau tidak?
Lihat 36.32.12 Wawancara dengan individu
atau kelompok?
Wawancara terstruktur,
semi-struktur atau tidak
terstruktur?
lihat 36.32.2

------------ LANGKAH 3 : SETELAH DARI LAPANGAN------------

- Analisa data/info & rekomendasi (lihat 3.3.1)


- Pelaporan

15
Panduan Assessment PMI

3.1. LANGKAH 1: SEBELUM KE LAPANGAN

3.1.1. Mengulas informasi sekunder

Data Sekunder
Informasi yang telah dikumpulkan, baik itu dari Gerakan Palang Merah maupun
organisasi lain. Data sekunder dapat berupa informasi mengenai keadaan di waktu
yang telah lalu maupun keadaan saat ini. Data sekunder bisa dalam bentuk tulisan
(laporan, dll) ataupun lisan (diskusi, dll).

Buatlah ulasan dan analisa atas data sekunder yang ada untuk membantu anda
memutuskan apakah assessment perlu dilaksanakan atau tidak. Periksa laporan media;
hubungi agensi kemanusiaan lainnya dan pemerintah; tanyakan kepada orang-orang
yang baru saja kembali dari lokasi yang terkena dampak.

Kemudian rumuskan:
 Kondisi alamiah dari bencana (atau cenderung akan terjadi bencana)
 Keadaan yang mendesak
 Ketidakjelasan informasi

3.1.2. Apakah assessment dibutuhkan?


Anda bisa memutuskan untuk melakukan assessment dengan beragam alasan sebagai
berikut:
 Sebuah perubahan mendadak terjadi (contohnya gempa bumi, banjir
bandang/tanah longsor)
 Anda rasakan kondisi darurat akan terjadi dimasa yang akan datang (contohnya
meningkatnya ketidakstabilan politik, kekeringan)
 Anda membutuhkan informasi lengkap kondisi darurat yang ada.

Anda bahkan juga harus dapat memutuskan untuk tidak melaksanakan assessment
dengan beragam alasan seperti:
 Akses tidak memungkinkan ke lokasi bencana
 Informasi yang ada (berdasarkan laporan agensi lain dll) cukup memuaskan,
sehingga tidak perlu melaksanakan asessment lagi.
 Banyak agensi sudah melaksanakan assessment dilokasi bencana dan adanya
kecenderungan kelelahan assessment ditengah-tengah komunitas.

KELELAHAN ASSESSMENT
Ini dapat terjadi ketika ada suatu area yang telah diassessment berulangkali oleh
berbagai macam agensi. Masyarakat merasa frustasi karena mereka diharapkan
menjawab pertanyaan yang sama, bahkan seringkali dengan hasil yang nihil.
Masyarakat kehilangan kesabaran dengan “assessment kemanusiaan”. Dalam kondisi
tersebut, sebuah assessment menghasilkan informasi yang tidak berguna.

3.1.3. Persiapan Assessment

16
Panduan Assessment PMI

Jika kebutuhan akan assessment telah diputuskan, ada beberapa hal yang perlu
dilakukan sebelum turun ke lapangan.

3.1.3.1. Tentukan objektif dan kerangka acuan


Mengapa anda ingin melaksanakan assessment? Uraikan objektif secara menyeluruh,
pertanyaan yang harus dijawab, dan aktivitas yang harus dilakukan. Uraikan, apabila
memungkinkan hal yang spesifik, output yang diharapkan. Harus realistis. Informasi
sekecil apakah yang dibutuhkan untuk meraih output yang diminta? Mengacu pada
orang yang akan menggunakan informasi tersebut dan kebutuhan informasi apa yang
diinginkan. Pengguna informasi tersebut -biasanya, seperti yang tertera dibawah ini:
 Staff operasional dan program
 Pencari dana
 Departemen komunikasi dan media
 Pengurus.

Jika diperlukan, buatlah kerangka acuan, jelaskan dengan tepat apa yang diharapkan
dari team assessment dalam melaksanakan tugasnya.

3.1.3.2. Tentukan jenis assessment


Tentukan tipe assessment yang akan digunakan (rapid, detailed atau continual). Lihat
bagian 2.3.2.

3.1.3.3 Putuskan apakah perlu melibatkan mitra dari luar atau tidak
Putuskan apakah assement akan dilakukan sendiri, atau melibatkan mitra dari Gerakan
Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, atau dengan mitra dari luar (assessment
gabungan).
Memungkinkan terjadinya pelaksanaan assessment gabungan dengan organisasi lain
(pemerintah atau NGO). Kerjasama ini memiliki manfaat sebagai berikut:
 Terciptanya kerjasama dan koordinasi dalam perencanaan dan implementasi
projek.
 Efisiensi sumberdaya (pembagian tugas, seperti logistik dan jumlah orang yang
dibutuhkan dalam assessment).
 Mengurangi kelelahan dalam assessment.
Ada berbagai cara dalam membagi tugas selama melakukan assessment gabungan. Dua
hal yang memungkinkan:
 Agensi yang memiliki spesialisasi tertentu akan membagi tugasnya. Sebagai
contoh, assessment lapangan dan koordinasi tim (FACT) menilai persediaan air dan
akses kesehatan, sedangkan UNICEF menilai kebutuhan pendidikan dari pengungsi
anak-anak.
 Agensi dengan spesialisasi yang sama membagi wilayah secara geografis.
Sebagai contoh, ICRC dan WFP membagi area assessment untuk ketahanan pangan.
Assessment gabungan akan sesuai seandainya:
 Setiap organisasi yang berpartisipasi berbagi hal tentang nilai-nilai yang ada
dan prinsip operasional.
 Setiap organisasi yang berpartisipasi menggunakan metodologi yang sama atau
sesuai.
Dalam kondisi bencana, beberapa hal akan menjadikan assessment gabungan tidak
berjalan dengan baik. Sebagai contohnya:

17
Panduan Assessment PMI

 Assessment tersebut merupakan mandat khusus (contohnya kunjungan tahanan


ICRC).
 Nilai-nilai organisasi dan prinsip operasi tidak sama.
 Kolaborasi merusak prinsip-prinsip netralitas dan imparsial.
 Setiap organisasi atau bahkan individu merasakan adanya kecurigaan.
Apabila memungkinkan, buatlah kesepakatan formal yang menyatakan secara spesifik
peran dan tanggungjawab setiap organisasi ketika melaksanakan assessment. Jika hasil
dari assessment gabungan tidak sesuai, sangatlah penting untuk mengetahui organisasi
lain yang melaksanakan assessment. Pengulangan assessment diwilayah yang sama
tidak efisien dan melelahkan dan berdampak negatif pada ketepatan dan keamanan.
Mengulas laporan assessment dari organisasi lain bisa menjadi bagian yang berharga
sebagai ulasan data sekunder.

3.1.3.4. Kesimpulan berkenaan dengan data sekunder


Salah satu tugas Ketua Tim adalah mempelajari laporan dari data sekunder; untuk
mencari informasi tentang:
 Latarbelakang informasi dari area yang dikunjungi.
 Informasi secara langsung berkaitan dengan pertanyaan yang diajukan dalam
kerangka acuan.
 Informasi tentang penyebab dan dampak dari bencana yang terjadi.
Data sekunder membantu untuk membuat ide awal atas dugaan permasalahan dan
juga berguna saat merencanakan wawancara untuk pertama kali di lapangan. Sebagai
contoh, jika lahan pertanian terkena dampak kekeringan, maka hendaknya anda juga
mendiskusikan kerugian tanam dengan petani.
Contoh data sekunder meliputi:
 Laporan assessment lapangan dari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah atau
agensi lain.
 Laporan media.
 Laporan tentang kondisi sosial, ekonomi, politik dan sejarah yang ada di
pemerintah, sivitas akademika atau sekelompok peneliti.
 Survey teknis yang dikerjakan pihak kementrian, sivitas akademika, NGO, UN .
 Hasil VCA Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
 Data sensus penduduk.
 Data meterologi.
 Peta.
 Saksi mata (orang-orang yang baru kembali dari lapangan).
 Komunikasi verbal dengan para ahli dilapangan atau isu teknis yang berkaitan.

Ada beberapa sumber lain yang memungkinkan bisa digunakan. Dalam setiap situasi,
perhatikan informasi apa yang akan berguna dan dimana diperoleh.

Menentukan keakuratan dan kegunaan data sekunder dapat dilakukan dengan


menanyakan beberapa hal seperti:
 Bagaimana informasi diperoleh? Metodelogi yang digunakan?
 Bagaimana kepastian sumber informasi yang diperoleh?
 Dari segi apa yang memungkinkan informasi menjadi bias? (Mengacu pada
tujuan dalam memperoleh informasi)
 Seberapa valid informasinya?

18
Panduan Assessment PMI

 Apakah informasi berdasarkan kenyataan atau opini?

Kata kunci:
Bersiaplah selalu untuk menghadapi kenyataan yang berbeda dari apa yang telah
direncanakan dan waspadalah akan hal yang tidak terduga.

3.1.3.5. Daftar informasi yang dibutuhkan


Ini bergantung pada informasi yang telah ada (yang dapat dipercaya) dan obyektif dari
assessment

3.1.3.6. Identifikasi area yang akan dikunjungi & populasi target


Wilayah

Area

Lokasi

Sangat jarang kemungkinan untuk bisa mendatangi seluruh wilayah yang terkena
dampak bencana dalam kondisi darurat. Seharusnya memilih daerah yang bisa
mewakili dari lokasi yang terkena bencana. Metode statistik untuk melakukan ini
biasanya tidak layak karena alasan waktu dan akses. Selanjutnya gunakan data
sekunder untuk mengidentifikasi area dan poplulasi yang cocok dengan kriteria
dibawah.

■ Prioritas 1: Area dan Populasi yang terkena dampak langsung.


Sebagai contoh adalah sebuah lokasi gempa atau area konflik militer atau
bahkan populasi yang secara terpaksa meninggalkan rumahnya.
■ Prioritas 2: Area dan populasi yang secara tidak langsung terkena bencana.
Sebagai contoh, sebuah wilayah yang berdampak secara ekonomis dari konflik
yang ditimbulkan oleh wilayah sekitarnya.
■ Prioritas 3: Area dan populasi yang tidak terkena dampak atau berdampak
kecil. Dimana kondisi darurat yang terjadi tidak memiliki dampak nyata
terhadap masyarakat dan matapencaharian (sangat berguna sebagai
perbandingan dengan daerah yang terkena bencana).

19
Panduan Assessment PMI

Dalam rapid assessment, biasanya hanya memungkinkan untuk mengunjungi suatu


wilayah dan populasi dalam ‘prioritas 1’ sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya.
Pada detail atau assessment lanjutan, ketiga kategori proritas tersebut seharusnya
dilakukan. Terkadang pada saat melaksanakan rapid assesment, tidak memungkinkan
memperoleh akses pada area di priroritas 1. Jika ini masalahnya, cobalah untuk
menggali informasi dan bertanyalah dengan orang-orang yang baru saja mengunjungi
daerah tersebut.

Kata Kunci:
Jelaskan alasan anda memilih suatu area dalam laporan assessment. Daftar area
yang akan dikunjungi mungkin berubah setelah kunjungan pertama kelapangan

Dengan melakukan kegiatan dan kunjungan ke lapangan, anda akan mendapatkan


gambaran tentang permasalahan penting yang dihadapi pada beberapa daerah yang
terkena dampak, mungkin bisa dilakukan kunjungan ke daerah lainnya. Apabila
anda telah memiliki kerangka waktu yang jelas, ini berarti beberapa area lain akan
diabaikan dari daftar kunjungan.

Metode Sampling
Jika daerah yang ditentukan sangat luas, berisi sejumlah desa-desa atau kotamadya-
kotamadya, mungkin perlu menggunakan cara dalam menentukan pilihannya ditingkat
berikutnya. Ada dua cara yang bisa dilakukan, yakni:
■ Sampling acak. Lakukanlah manakala area yang ditentukan relatif sama. Buatlah
daftar lokasi dan pilih secara acak daerah yang akan dikunjungi.
■ Sampling tujuan. Jika lokasi sangat berbeda, pilihlah daerah yang lebih memiliki
dampak / karakteristik (etnik, ekonomi, kota/desa dll)

Pada dasarnya, lebih baik mengunjungi lebih banyak lokasi dan kurangi wawancara
dengan masyarakat pada setiap tempat daripada sebaliknya.

Perhatikan!
Dibeberapa kondisi bencana, “jaringan kemanusiaan” muncul disekeliling kota
utama. Setiap organisasi berkumpul di lokasi-lokasi bencana dan memenuhi
kebutuhan yang diperlukan, mereka berada dalam jarak yang berdekatan.
Bagaimanapun, masalah dalam pemenuhan kebutuhan pada suatu wilayah sering
muncul antar organisasi kemanusiaan. Ketika menentukan area dan lokasi yang
dikunjungi, cobalah pertimbangkan masalah-masalah yang ada.

Berikut adalah contoh bagaimana memilih sampling saat berada di lapangan


(menggunakan logika yang sama dengan di atas) – Gunakan sampling acak jika tidak
ada perbendaan yang mencolok diantara rumah tangga-rumah tangga di lokasi
tersebut.

Sampling acak
Gunakan sampling acak jika tidak ada perbedaan yang signifikan diantara rumah
tangga pada sebuah lokasi.

Langkah 1. Tentukan berapa banyak rumah tangga yang diwawancara.

20
Panduan Assessment PMI

Ini tergantung waktu yang tersedia dan besarnya sebuah komunitas. Ambillah
sekurang-kurangnya tiga rumah tangga pada setiap lokasi, tetapi bisa juga lebih jika
anda memiliki waktu yang cukup. Beri waktu 30 menit untuk setiap wawancara.

Langkah 2. Identifikasi rumah tangga yang diwawancara.


Ambillah posisi di tengah pada sebuah komunitas. Putarkan botol ditanah, perhatikan
arah kepala botolnya atau lemparkan pulpen ke udara dan perhatikan arah dimana
mendaratnya. Berjalanlah kearah yang telah ditentukan dari botol atau pulpen
tersebut, sampai anda berada di pinggir komunitas tersebut, hitunglah berapa jumlah
rumah yang dilalui. Bagilah jumlah rumah tersebut dengan jumlah rumah tangga yang
anda ingin wawancara; ini memberikan jarak diantara rumah-rumah. Gambar 6
memberikan sebuah contoh:
 Anda ingin mengambil tiga sampel rumah tangga.
 Anda berjalan ke arah yang ditentukan dan menghitung 15 rumah terlewati.
 Jarak antara sampel rumah adalah 15/3 = 5 (15 rumah terhitung, dan 3 sample
rumah diminta).
 Pilihlah nomor antara 1-5; ini akan menjadi rumah pertama yang anda
kunjungi.
 Setelah rumah pertama dikunjungi, berjalanlah dengan arah yang sama dan
hitung lima rumah lainnya; ini menjadi rumah tangga kedua yang diwawancara.
Akhirnya, lakukan hal yang sama untuk memilih rumah yang terakhir.

Gambar 6. Diagram Random


Sampling Arah jalan kaki

Keluarga 3

Rumah

Keluarga 2

Keluarga 1

Pusat lokasi

Pendekatan yang lain untuk sampling acak


 Jika rumah berada di beberapa jalan, tentukan jalan yang ingin dijadikan
sample, kemudian hitung rumah-rumah seperti yang dijelaskan pada langkah 2
diatas.
 Jika data populasi ada, rumah tangga dapat dipilih acak dari nama-nama yang
ada di list.

Sampling berdasarkan kebutuhan

21
Panduan Assessment PMI

Gunakan sampling ini jika ada perbedaan yang signifikan diantara rumah tangga-rumah
tangga. Sebagai contoh, anda ingin mewawancarai beberapa rumah tangga karena ada
yang berada di daerah pinggiran atau karena mereka memiliki matapencaharian yang
berbeda.

Ada dua cara untuk untuk mengambil contoh:


 Kelompok-kelompok rumah tangga yang dituju berada pada daerah tertentu
dalam lingkungan pedesaan atau perkotaan. Lakukan sampling acak, seperti yang
dijelaskan sebelumnya.
 Kelompok-kelompok rumah tangga yang dituju berada terpisah dengan desa
atau kota. Berdasarkan hasil sensus desa atau kota, dimana anda dapat
mengidentifikasi rumah tangga-rumah tangga yang dituju, lakukanlah sampling
acak dari data sensus tersebut. Jika data sensus tidak ada, tanyakan masyarakat
setempat untuk membantu anda untuk mengidentifikasi jumlah rumah tangga yang
ada berdasarkan kelompoknya.

3.1.3.7. Mengorganisir data yang ada


Tim assessment menyusun sebuah checklist informasi dan sumber daya yang
dibutuhkan sebelum pergi kelapangan. Ini merupakan bagian yang penting dari proses
sebuah assessment, yang berfungsi mengarahkan pada diskusi tim. Checklist berkaitan
dengan spesifik assessment. Sebuah checklist standar tidak dibutuhkan karena:
 Setiap kondisi bencana berbeda.
 Proses membuat checklist sangat penting.

Checklist diubah setiap hari selama assessment berlangsung. Perubahan dilakukan


berdasarkan informasi baru yang diterima dan analisa tim dari informasi tersebut.

Checklist persiapan seharusnya memasukkan informasi seperti berikut:


 Pertanyaan yang diajukan.
 Metode pengumpulan informasi.
 Sumber (kelompok atau individu).
 Lokasi kunjungan.
 Tanggungjawab dari anggota tim (setiap anggota memiliki tanggungjawab untuk
sekian pertanyaan yang ada).

Kata Kunci
Checklist seharusnya tidak diperlakukan seperti kuesioner. Hanya digunakan
sebagai alat untuk menambah daya ingat. Selama wawancara, sesekali lihatlah
checklist untuk meyakinkan anda sudah memenuhi semuanya. Informasi baru akan
muncul pada saat wawancara. Semakin anda berpengalaman, semakin jarang anda
menggunakan checklist!

3.1.3.8. Mengumpulkan Sumber Daya

Formasi Tim
Tunjuk seseorang untuk menjadi ketua tim dan tentukan formasi tim. Ini bisa
mengikuti formasi berikut:
■ Generalis. Satu orang atau lebih yang berpengalaman tetapi tidak memiliki
spesialisasi teknis tertentu.

22
Panduan Assessment PMI

■ Spesialis. Satu orang atau lebih karena memiliki pengalaman yang spesifik dan
keahlian.
■ Multi-disiplin. Sekelompok spesialis yang mewakili seluruh sektor didalam tugas
Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (insinyur, pekerja kesehatan dll)

Manfaat dan kelemahan dari tiga jenis formasi tim dipaparkan berikut ini.
SusunanTim Manfaat Kelemahan

Generalis Tim dapat berkumpul dengan Kekurangan orang–orang yang


cepat (karena tidak memiliki pengetahuan khusus
membutuhkan orang-orang yang yang berarti membutuhkan
memiliki pengetahuan asessment lanjutan apabila ada
khusus).Oleh karena itu sangat masalah teknis yang
berguna untuk rapid terindentifikasi.
assessment.
Memberikan gambaran analisis Masalah teknis mungkin diabaikan
umum situasi dengan baik.
Dapat dilakukan setiap orang, Dalam situasi yang gawat, tim
sangat pas untuk asessment assessment memungkinkan
lanjutan. memberikan bantuan pula
(seperti halnya dalam kondisi
konflik)
Spesialis Dapat mengidentifikasi masalah Bisa jadi hanya fokus pada isu
dengan cepat pada bidang yang yang diketahuinya saja sehingga
ditekuninya. mengabaikan hal lain secara
umum.
Multi-disiplin Masalah teknis dapat diketahui Sulit untuk mengumpulkan orang-
dengan detail, sehingga orangnya; sebab itu assessment
kebutuhan akan tindakan tidak sering dilakukan dengan
lanjutan bisa dihindari. susunan tim ini.
Pengalaman yang beragam Mungkin tidak membutuhkan
memberikan dasar yang luas banyak spesialis.
untuk sebuah analisa.
Sulit untuk mengkoordinir tim
(penggunaan metodelogi yang
kurang sesuai, kebutuhan logisitik
yang sulit dll)
Tim yang besar dapat
menghadirkan ancaman dari segi
keamanan dan dapat
mengintimidasi komunitas kecil.

Pilihlah formasi tim yang sesuai berdasarkan situasi dan kondisi yang ada di lapangan,
terutama jenis informasi apa yang ingin dikumpulkan. Setelah itu, pikirkan hal berikut:
■ Jika memungkinkan, libatkan orang yang mampu berbahasa setempat. Libatkan satu
orang penterjemah untuk setiap anggota tim yang tidak dapat berbahasa setempat.
■ Usahakan untuk melibatkan pria dan wanita di dalam tim.
■ Teradang sangat berguna jika melibatkan wakil dari populasi yang berasal dari area
yang terkena dampak.

23
Panduan Assessment PMI

■ Semua orang bias; persepsi mereka berdasarkan latar belakang budaya, pengalaman,
pelatihan profesional dan banyak lagi faktor lainnya. Waspada akan hal ini dan cobalah
untuk meyakinkan perspektif tiap individu dalam tim untuk berimbang.

Apabila memungkinkan, sangatlah baik untuk melibatkan staf yang berasal dari kantor
setempat, di area yang akan diassessment. Ini berarti bahwa assessment dapat
dilakukan lebih sering, hemat biaya (biaya perjalanan, dll.), dan meningkatkan
hubungan dalam melakukan assessment, perencanaan proyek dan implementasi.

Mengorganisir Perjalanan
Sebelum turun ke lapangan, ketua tim harus memastikan bahwa semua anggota tim
telah diberikan pengarahan mengenai:
■ Kerangka acuan atau hal apa yang diharapkan dari assessment yang akan dilakukan.
■ Rencana kerja, termasuk metodologi yang akan digunakan serta kerangka waktunya.
■ Pembagian tugas masing-masing anggota tim, pelaporan, dll.
■ Pengaturan logistik untuk assessment (transportasi, akommodasi, dll.).
■ Keamanan: situasi terkini dan prosedur selama assessment.
■ Hal-hal lain yang berkaitan dengan assessment

Sangatlah penting bahwa semua orang (termasuk penterjemah!) yang akan


bergabung dalam kegiatan assessment ikut berpartisipasi pada phase perencanaan.

Sebelum turun ke lapangan, tim hendaknya memastikan:


- Waktu yang tersedia (misal: waktu efektif di lapangan) sesuai dengan objektif
assessment
- Periodenya tepat (periode dalam tahun)
- Semua hal mengenai logistik dan administrasi sudah diurus.

24
Panduan Assessment PMI

3.2. LANGKAH 2: SAAT DI LAPANGAN

3.2.1. Prinsip-prinsip kerja di lapangan


Prinsip-prinsip ini seharusnya diikuti selama kerja di lapangan:
■ Konsultasi dengan masyarakat yang terkena bencana merupakan hal yang
penting.
Bangkitkan semangat masyarakat yang terkena bencana untuk menjelaskan situasi
dengan bahasa dan waktu yang mereka miliki. Bahkan pada kondisi bencana yang
terjadi dengat cepat masih selalu ada kemungkinan melibatkan pendapat masyarakat
lokal.
■ Perhatikan kebutuhan-kebutuhan yang mendesak dari kelompok dan individu
yang berbeda (laki-laki, perempuan, orangtua, anak-anak dll)
■ Perhatikan kejelasan informasi yang diterima. Informasi mungkin ‘nyata’ (benar),
‘opini’ (tergantung dengan perspektif orang yang memberi informasi) atau ‘rumor’
(berdasarkan informasi yang belum jelas).
■ Bias. Setiap orang bias. Mengingat perspektif dari pemberi informasi dan mereka
yang melaksanakan assessment.
■ Carilah kelompok marjinal dan pastikan ketertarikan mereka. Siapa yang kuat dan
suara siapa yang diabaikan? Golongan marjinal berdasarkan jender, etnis, status sosial
dan karakteristik lainnya.
■ Carilah perubahan dan tren yang mempengaruhi masyarakat. Cobalah memahami
apa yang menyebabkan terjadinya perubahan.
■ Perhatikan hal yang terjadi diluar dugaan. Siapkanlah asumsi yang dibutuhkan.
Perhatikan dan temukan isu mana yang paling penting dalam masyarakat dan dengan
siapa anda berbicara.
■ Perhatikan dampak dari isu-isu dalam masyarakat sebagai suatu kesatuan.
Sebagai contoh, HIV/AIDS bukanlah hanya sebuah isu kesehatan. Di sebagian besar
negara-negara dipermukaan bumi ini, menjadikan isu tersebut memiliki dampak yang
luas terhadap ekonomi dan sosial.
■ Melalui hasil assessment, pikirkanlah bagaimana informasi ini digunakan. Jenis-
jenis program apa saja yang sesuai? Hal ini berkenaan dengan efek positif dan negatif
dari program-program tersebut (Panduan ‘Better Programming Initiative–BPI’ dapat
menjadi panduan yang baik).
■ Pikirkan waktu yang dibutuhkan dalam kunjungan lapangan. Cobalah hindari
waktu kunjungan dimana masyarakat sedang sibuk atau mereka sedang ada
acara/kegiatan. Perhatikan pula halnya dengan musim yang sedang berlangsung.
Beberapa orang dari masyarakat biasanya tidak ada dalam komunitas untuk suatu
musim tertentu dan aktivitas dan kerentanan cenderung berubah-ubah dari musim ke
musim.

3.2.2. Bekerja di lapangan: kegiatan


Setiap hari kondisi dilapangan berbeda dan harus direncanakan dengan baik.

Langkah-langkah yang telah ditentukan tidak selamanya harus sesuai seperti rencana.
Beberapa langkah bisa dilakukan pada saat yang bersamaan jika jumlah tim
assessment cukup banyak. Terkadang perlu untuk mengulang beberapa langkah
apabila terdapat hal yang bertentangan dan tidak konsisten.

25
Panduan Assessment PMI

Berikut adalah langkah-langkah yang biasa dilakukan:

Langkah 1. Rencana harian


Kegiatan dilapangan seharusnya direncanakan dengan hati-hati setiap harinya. Tim
assessment seharusnya membuat sebuah persiapan, seperti berikut (biasanya dilakukan
pada malam hari):
■ Menentukan lokasi yang dikunjungi
■ Membuat checklist informasi yang dibutuhkan
■ Sepakat menggunakan metode wawancara dan sumber informasi (dapat dilakukan
pada saat kegiatan berlangsung)
■ Membagi tanggungjawab (siapa yang melakukan wawancara)

Langkah 2. Bicara dengan pemerintah setempat.


Dapatkanlah informasi melalui pemerintah setempat (dan berapa orang penting) ketika
tiba dilokasi. Jelaskan siapa anda, alasan dari kunjungan dan metodelogi yang akan
dilakukan. Terkadang sangat berguna apabila anda memberikan kartu nama organisasi
kepada mereka. Ini memberikan bentuk transparansi dan pertanggungjawaban.

Langkah 3. Pengamatan
Lakukan pengamatan dilokasi bersama dengan masyarakat setempat. Ini akan
memberikan kesan awal kepada masyarakat. Melalui kunjungan lapangan kemudian
dilanjutkan dengan pengamatan (lihat bagian 5.1).

Langkah 4. Wawancara
Pilih individu (dari rumah tangga, sektor informan, dll) atau kelompok (umum,
matapencarian, sektor, dll), dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan (lihat bagian 5.2).

Langkah 5. Pertemuan tim


Tim assessment seharusnya bertemu secara reguler dilapangan selama melakukan
assessment (saat siang hari atau sore hari). Ini memberikan kesempatan untuk berbagi
pengalaman dan kesepakatan apabila terjadi perubahan jadwal assessment.

Langkah 6. Pertemuan dengan komunitas


Disaat memungkinkan, buatlah pertemuan dengan perwakilan dari masyarakat diakhir
kegiatan assessment. Jelaskan apa yang telah anda kerjakan dan kesimpulan yang
dibuat (tetapi jangan membuat komitmen atau janji berkaitan dengan pemberian
bantuan).

26
Panduan Assessment PMI

3.3. LANGKAH 3: SETELAH DARI LAPANGAN

3.3.1. Analisa

Analisa merupakan sebuah proses dimana seluruh informasi yang diperoleh dari segala
sumber yang berbeda disatukan dan dipelajari, hal ini dilakukan untuk memungkinkan
anda menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam assessment:
 Apa masalah utamanya?
 Siapa yang terkena dampaknya?
 Apa kapasitas dari masyarakat yang terkena dampaknya? Bagaimana mereka
mengatasi masalahnya?
 Apakah ada bantuan yang tersedia?
 Apakah memerlukan intervensi Palang Merah Bulan Sabit Merah? Jika ya,
intervensi seperti apa yang diminta?

Catatan Kunci
Anda harus menganalisa informasi secara terus menerus dari hasil assessment. Jangan
tinggalkan analisa sampai assessment selesai.

Satu pengecualian pada hal penting diatas, perhatikan analisa informasi pada sektor-
sektor tertentu. Jika sebuah tim assessment tidak memiliki seorang spesialis, informasi
yang ada dianalisa setelah assessment selesai oleh seorang spesialis. Generalis / Non
spesialis seharusnya tidak mencoba menganalisa informasi yang spesifik selama di
lapangan, karena akan berakibatkan kesalahan yang nyata dalam pemberian informasi.

Pada bagian ini memberikan saran pada:


 Memperbaiki kesalahan pada informasi yang diperoleh.
 Ringkasan dari informasi.
 Menyatukan informasi dari berbagai sumber untuk mencapai suatu kesimpulan.
 Membuat proposal untuk program.

3.3.2. Ketidaktepatan informasi


Dalam setiap assessment anda akan menghadapi permasalahan akan ketidaktepatan
informasi. Ini terjadi manakala pemberi informasi memberikan beragam jawaban
terhadap pertanyaan yang sama. Sebagai contoh:
 Seseorang mengatakan kepada anda bahwa sumber air kering selama dua bulan
dalam tahun ini, sedangkan orang lain mengatakan tidak pernah kering.
 Seseorang mengatakan kepada anda bahwa ternak di desa mati. Orang lain
mengatakan sebagian ternak masih hidup dan mencari rumput ditempat yang jauh.

Bagian ini memberikan langkah-langkah yang harus dilalui agar supaya dapat
mengurangi informasi yang tidak tepat.

Langkah pertama adalah pikirkanlah informasi yang anda peroleh. Ini akan
mengidentifikasi kesalahan. Tanyakan pada diri anda pertanyaan berikut:
 Apakah informasi terbaru mendukung atau bertentangan dengan data sekunder?
 Apakah informasi yang diperoleh dari sebuah sumber itu mendukung atau
bertentangan dengan yang lain?

27
Panduan Assessment PMI

 Apakah informasi yang diperoleh dari anggota tim assessment yang berbeda?
 Apakah informasi tersebut ‘masuk akal’? Sebagai contoh, jika seseorang
mengatakan kepada anda bahwa hasil panen gagal, sementara anda melihat
dengan jelas jagung hasil panen di desa, ini adalah kesalahan.

Menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi menuntun anda untuk memikirkan pertanyaan-


pertanyaan baru untuk dijawab atau mencari sumber informasi yang lain untuk
mengklarifikasi situasi. Pengamatan seringkali sangat dibutuhkan (lihat bagian 5.1).

Kata Kunci
Sebagai panduan umum, cobalah memeriksa informasi yang penting dengan
membandingkan masukan dari sekurang-kurangnya tiga sumber yang berbeda.
Sumber-sumber ini seharusnya berbeda satu sama lain. Jika beberapa sumber yang
berbeda memberikan informasi yang sama, berarti informasi kemungkinan benar.

Langkah kedua adalah diskusikan temuan secara reguler dengan anggota tim:
 Selama dilapangan. Bicarakanlah sekurang-kurangnya sekali selama ada di
lapangan (biasanya malam hari). Bandingkan informasi yang ada, diskusikan yang
salah dan sepakat merubah jadwal wawancara.
 Setiap hari setelah kerja. Setelah kerja dilapangan, diskusikan informasi yang
ada dan berikan kesimpulan.
 Setelah bekerja di lapangan. Tim bertemu untuk meyepakati kesimpulan akhir.

Langkah ketiga adalah memperhatikan alasan dari ketidaktepatan. Ada tiga hal yang
biasa yang memungkinan ini terjadi:
 Persepsi. Selalu tidak ada jawaban yang ‘benar’. Interprestasi orang-orang
pada suatu kejadian tergantung pada kondisi yang dialaminya.
 Akses mendapatkan informasi. Beberapa orang lebih paham tentang satu hal
ketimbang orang lain.
 Kesalahpahaman. Terkadang orang sengaja memberikan informasi yang tidak
sesuai.

Tentukan apakah ketidaktepatan informasi akan berdampak pada kesimpulan


assessment dan proposal untuk program-program selanjutnya. Jika ketidaktepatan
bukan hal yang kritis untuk program-program selanjutnya, cobalah untuk
memperbaikinya tetapi jangan membuang waktu yang terlalu lama. Jika anda tidak
dapat memperbaikinya, anda seharusnya menempatkan sebuah catatan penjelasan
pada laporan akhir.
Jika ketidaktepatan informasi ini tidak berdampak yang signifikan terhadap kesimpulan
akhir, cobalah putuskan dengan:
 Memutuskan dari tiga alasan yang ada ( atau kombinasikan alasan) yang
berkaitan.
 Memperhatikan kenapa terdapat perbedaan informasi.
 Bandingkan keyakinan anda pada setiap sumber, mungkin salah satu sumber
lebih memiliki kredibilitas dari yang lainnya.
 Cek informasi. Entah itu tanyakan lagi kepada sumber informasi dimana
informasi diterima atau identifikasi sumber yang baru yang mungkin bisa
diklarifikasi.

28
Panduan Assessment PMI

Jika langkah-langkah tersebut tidak menyelesaikan perbedaan, anda harus membuat


sebuah keputusan. Dalam hal ini tim leader membuat keputusan, dengan
mendiskusikan anggota tim dan memperhatikan semua informasi yang tersedia.
Sangatlah penting bahwa:
 Kesimpulan didasari oleh keputusan yang telah diidentifikasi dalam laporan
assessment, dan dengan asumsi yang jelas.
 Membuat rekomendasi untuk kelanjutannya.

3.3.3. Pelaporan
Tim assessment tidak diharapkan membuat desain program yang lengkap.
Bagaimanapun ide dari tim sangatlah berguna untuk merencanakan program. Ada tiga
kemungkinan kesimpulan dari assessment:
 Tidak ada kebutuhan untuk intervensi (kapasitas masyarakat yang terkena
dampak sanggup untuk mengatasinya).
 Disana ada kebutuhan untuk intervensi, tetapi Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah bukanlah organisasi yang tepat untuk melakukan intervensi.
 Disana ada kebutuhan untuk intervensi dan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
merupakan organisasi yang tepat.

3.3.3.1. Laporan Assessment


Bagian ini menghadirkan sebuah format untuk rapid dan detail assessment. Untuk
setiap assessment, susunlah sebuah laporan berdasarkan dari informasi yang
diberikan. Angka yang detail dari setiap informasi akan bergantung dari keadaan yang
ada dari setiap assessment.
Penting untuk menghadirkan kesimpulan dari sebuah assessment sejelas mungkin.
Penggunaan format standar membantu pembaca untuk mengetahui dengan cepat
informasi sebagaimana mereka terbiasa dengan tampilannya.

Catatan Kunci
Buatlah laporan assessment sesingkat mungkin, tetapi pastikan semua informasi
penting tidak terlewatkan.

Petunjuk diberikan pada bagian panjang narasi. Panjangnya narasi ini disesuaikan apa
itu dikurangi atau diperpanjang.
Metodologi dan Pendekatan Assesment

Jenis metodologi Bencana Alam Konflik


Pengumpulan data  Mengumpulkan data dari  Mengumpulkan data
sekunder pihak – pihak terkait, dari pihak – pihak
Pemerintah, LSM, terkait, Pemerintah,
media, dll merupakan LSM, media, dll yang
hal yang berharga untuk dianggap memahami
informasi awal. situasi dan kondisi
terutama terkait akses
 Sedapat mungkin data dan keamanan
pada rapid assessment merupakan hal yang
selengkap mungkin. berharga untuk
informasi awal.

29
Panduan Assessment PMI

 Yang paling
diutamakan dalam
rapid asessment adalah
data jumlah korban,
kebutuhan yang paling
mendesak dan akses
menuju lokasi
pencarian data.
Wawancara wawancara narasumber sangat Wawancara dilakukan secara
memungkinkan dapat diwakili selektif
dari kelompok-kelompok
masyarakat yang capable
Focus Group Sangat memungkinkan diwakili Tidak memungkinkan diwakili
Discussion. dari berbagai kelompok oleh perwakilan kelompok,
masyarakat kecuali telah ada
kesepakatan.
Inspeksi Visual/ Sangat memungkinkan inspeksi Dapat dilakukan apabila
Observasi dilakukan turun kelapangan situasi keamanan
langsung dan lebih memungkinkan
memperhatikan secara lebih
detail /persektor.

3.3.3.2. Kerangka kerja Laporan


Rapid dan detail assessment

Bagian I
1. Ringkasan
2. Tanggal Laporan:
3. Alasan melakukan assessment
4. Tanggal dan jenis bencana
5. Lokasi bencana
6. Jumlah orang yang terkena dampak bencana:

Ringkasan dari kesimpulan assessment: berikan penjelasan (1/2 halaman) ringkasan


dari permasalahan dan populasi yang terkena bencana. Apa kebutuhannya (jika ada)?
Apakah direkomendasikan Palang Merah Bulan Sabit Merah melakukan intervensi?
Jika ada, berikan garis besarnya.
Apakah direkomendasikan melakukan assessment lanjutan? Jika ada, berikan detail
dan waktunya.

Bagian 2.
1. Latarbelakang informasi
2. Tim assessment : Nama, Organisasi, Profesi/keahlian/jabatan setiap tim.
3. Lokasi yang dikunjungi: Nama daerah dan jelaskan kenapa dipilih.
4. Perjalanan yang dilakukan: Lokasi yang dikunjungi setiap harinya.
5. Sumber informasi: Masyarakat dan wawancara kelompok dalam setiap
harinya.

30
Panduan Assessment PMI

6. Sumber data sekunder: Detail dokumen dan pemberi informasi yang


dikonsultasikan.
7. Hambatan. Apa hambatan yang dialami dalam melakukan assessment (waktu,
akses, keamanan dll.)?

Bagian 3. Detail
Narasi: Berikan penjelasan (1/2-1 halaman) dengan menjelaskan:
 Penyebab bencana.
 Prakiraan ke depan

Garis besar (1-2 halaman) situasi keseluruhan dan dampak bencana, berdasarkan
informasi yang diperoleh melalui wawancara kelompok umum (dan informasi yang
relevan lainnya):
 Struktur sosial
 Pergerakan masyarakat
 Matapencaharian
 Lingkungan
 Pelayanan
 Hal lain

Asumsi dan penilaian: Apa asumsi dan penilaian yang dihasilkan?


Ketidaktepatan: Apakah ada ketidaktepatan informasi pada saat melakukan
assessment?
Kerentanan dan kapasitas: Berikan ringkasan dari setiap permasalahan, kebutuhan dan
upaya penanganan dengan memasukan kedalam tabel berikut:

Masalah Normal atau baru Jika normal, berapa Jika baru, kapan
sering masalah itu masalah itu ada?
terjadi?

Penggolongan masalah: Apakah semua sumber informasi setuju dengan penggolongan


masalah? Jika tidak, berikan secara jelas (masalah yang mana yang paling penting dari
setiap kelompok pemberi informasi).

Pendapat lain dari informasi yang ada:

31
Panduan Assessment PMI

Kebutuhan, upaya penanganan dan bantuan


Masalah Populasi yang Kebutuhan Cara mengatasi Bantuan
terkena dampak
(sebutkan angka)

Lokasi-lokasi dari populasi yang terkena dampak.

Apakah ini tempat tinggal mereka? Jika tidak, kenapa mereka berpindah? Kapan
mereka pindah?

Bagaimana akses menuju lokasi? Berikan penjelasan yang berkaitan dengan musim,
infrastruktur (jalan, bandara dll), keamanan dan faktor politik.

Apakah upaya mengatasi masalah memiliki konsekwensi negatif terhadap


kesehjateraan masyarakat dan berdampak panjang terhadap mata pencaharian?

Apakah ada masyarakat yang tidak menerima bantuan? Jika ya kenapa?

Masyarakat Kebutuhan Apakah Persentase Persentase Persentase


yang terkena upaya dan kebutuhan kebutuhan kekurang
dampak bantuan yang yang yang yang ada
dilakukan diberikan diberikan dalam
memenuhi dengan dengan memenuhi
kebutuhan upaya yang bantuan? kebutuhan?
dilakukan? (B) (100-A-B)
(A)

Jelaskan bagaimana persentase dihitung.


Dimana kekurangan yang diidentifikasi dalam pemenuhan kebutuhan, jelaskan apakah
direkomendasikan intervensi Palang Merah Bulan Sabit Merah, berikan alasan.

Apa jenis intervensi yang direkomendasikan kepada Palang Merah Bulan Sabit Merah?

3.3.3.3. Proposal program


Berikan penjelasan (1/2 halaman) dari proposal yang diajukan tim assessment:
Detail program yang diajukan

Permasalahan

Jenis program (kesehatan, watsan, pangan dll)

Aktivitas utama

32
Panduan Assessment PMI

Durasi program

Populasi masyarakat yang terkena bencana

Jumlah penerima bantuan

Lokasi penerima bantuan

Kemungkinan konsekwensi negatif yang dihadapi

Siapa yang melaksanakan program (Kantor Pusat,


IFRC, ICRC)
Akankah Palang Merah Bulan Sabit Merah
membutuhkan mitra kerja? (masyarakat, pemerintah,
NGO dll)
Koordinasi dengan organisasi lain

Hambatan

Jumlah staff yang dibutuhkan

Budget yang dibutuhkan

Lampiran laporan assessment


Lampirkan dokumen-dokumen berikut:
1. Kerangka acuan untuk assessment.
2. Ringkasan wawancara kelompok mata pencaharian dan rumah tangga
3. Hasil checklist dari sektor-sektor yang diwawancara

SAFER ACCESS sebagai suatu Kerangka Kerja

Di daerah bencana/ konflik selalu ada risiko yang tidak bisa dikurangi. Petugas Palang
Merah harus siap menghadapi risiko semacam itu.
Sebelum melakukan kegiatan lapangan, semua petugas harus menyadari bahwa mereka
akan bekerja dalam lingkungan yang berisiko, tidak dapat diprediksi, dan seringkali
penuh ketegangan.

Untuk hal tersebut seluruh pelaku lapangan PMI harus memahami “Safer Acces” selain
memahami Prinsip-prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan bulan Sabit Merah.

Apa Yang dimaksud dengan Safer Acces ?

Kerangka kerja yang disusun agar PMI dapat memiliki AKSES YANG LEBIH BAIK
terhadap populasi yang terkena dampak konflik dan dapat BEKERJA LEBIH AMAN
dalam situasi konflik
Kerangka kerja tersebut terdiri dari pedoman bagi organisasi dan individu agar
lebih aman bekerja dalam situasi konflik

33
Panduan Assessment PMI

Untuk mencapai Safer Access, kita harus memahami pedoman yang nantinya menjadi
Kerangka Kerja:
 Keamanan PMI dalam Konflik
 Dasar Hukum & Kebijakan Gerakan
 7 Pilar

Memahami Situasi Konflik


 Memahami konflik yang terjadi
 Persamaan dan perbedaan bencana alam dan konflik dalam hal pemberian
respons
 Siapa yang terkena dampak konflik dan bagaimana pengaruh hal itu
terhadap bantuan kemanusiaan dan perlindungan yang diberikan oleh PMI &
Gerakan?
 Identifikasi dan Penilaian terhadap risiko-risiko yang muncul dan pentingnya
mencegah, menghindari atau mengurangi risiko-risiko tersebut.
 Pentingnya analisa tentang dampak konflik dan analisa tentang respons
nasional dan internasional.
 Penerapan Prinsip-Prinsip Dasar.

Memahami dan mengaktualisasikan 7 Pilar


Pedoman/ acuan yang efektif untuk menciptakan kesadaran anggota PMI pada semua
tingkat tentang berbagai hal penting yang harus dipertimbangkan pada saat akan
memberikan perlindungan maupun bantuan bagi para korban konflik

Komponen 7 Pilar
1. Penerimaan terhadap organisasi
2. Penerimaan terhadap individu dan tingkah laku pribadi
3. Identifikasi
4. Komunikasi Internal
5. Komunikasi Eksternal
6. Peraturan Keamanan
7. Tindakan perlindungan

Prinsip Prinsip Assessment

34
Panduan Assessment PMI

Bab 4
1. PRINSIP-PRINSIP Assessment
 GIGO (garbage in - garbage out). Jika informasi yang
masuk tidak relevan, maka informasi tersebut dibuang. Hanya
informasi yang relevan yang disimpan.
 Memahami kondisi sosial budaya masyarakat terkait.
 Koordinasi yang baik dengan pihak-pihak terkait.
 Partisipasi masyarakat.
 Data yang akurat (verifikasi dan triangulasi data)
 Yang belum kita lihat lebih banyak daripada yang telah
kita lihat.

2. Prinsip-prinsip bekerja di lapangan


Prinsip-prinsip ini seharusnya diikuti selama kerja di lapangan:
 Konsultasi dengan masyarakat yang terkena bencana
merupakan hal yang penting.
 Perhatikan kebutuhan-kebutuhan yang mendesak dari
kelompok dan individu yang berbeda.
 Perhatikan kejelasan informasi yang diterima.
 Informasi bias.
 Carilah kelompok marjinal dan pastikan ketertarikan mereka.
 Carilah perubahan dan tren yang mempengaruhi masyarakat.
 Perhatikan hal yang terjadi diluar dugaan.
 Perhatikan dampak dari isu-isu dalam masyarakat sebagai
suatu kesatuan.
 Melalui hasil assessment, pikirkanlah bagaimana informasi ini
digunakan.
 Pikirkan waktu yang dibutuhkan dalam kunjungan lapangan.

3. Hal Lain yang harus diperhatikan dalam Assessment


 Daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan bagi
narasumber (pemerintah, pimpinan masyarakat, korban
bencana/konflik, petani, nelayan, dll)
 Komposisi anggota tim yang baik (dengan keahlian
tertentu)
 Sarana transportasi yang baik
 Kerangka waktu yang jelas
 Disarankan menggunakan bahasa lokal

35
Panduan Assessment PMI

 Dapat membedakan kebutuhan darurat dari kebutuhan


yang disebabkan oleh masalah yang memang telah ada di
masyarakat sebelumnya (mis. kemiskinan)
 Mempertimbangkan kesetaraan jender (baik dalam
komposisi tim maupun dalam pemilihan narasumber)
 Tidak memberikan harapan (jangan mengucapkan janji)
 Menghindari bias dalam membuat kesimpulan
 Membuat catatan

4. Kegiatan ASSESMENT Dilapangan

Langkah 1. Rencana Harian

Kegiatan dilapangan seharusnya direncanakan dengan hati-hati


setiap harinya. Tim assessment seharusnya membuat sebuah
persiapan, seperti berikut (biasanya dilakukan pada malam hari):
 Menentukan lokasi yang dikunjungi
 Membuat checklist informasi yang dibutuhkan
 Sepakat menggunakan metode wawancara dan sumber
informasi (dapat dilakukan pada saat kegiatan berlangsung)
 Membagi tanggungjawab (siapa yang melakukan wawancara)

Check list Persiapan


Tim assessment menyusun sebuah checklist informasi dan sumber
daya yang dibutuhkan sebelum pergi kelapangan, sekaligus kesiapan
peralatan personil dalam melakukan assessment. Ini merupakan
bagian yang penting dari proses sebuah assessment, yang berfungsi
mengarahkan pada diskusi tim. Checklist berkaitan dengan spesifik
assessment. Sebuah checklist standar tidak sesuai karena:
 Setiap kondisi bencana berbeda.
 Proses membuat checklist sangat penting.

Checklist persiapan seharusnya memasukkan informasi seperti


berikut:
 Pertanyaan yang diajukan (list wawancara).
 Metode pengumpulan informasi.
 Sumber (kelompok atau individu).

36
Panduan Assessment PMI

 Lokasi kunjungan.
 Tanggungjawab dari anggota tim (setiap anggota memiliki
tanggungjawab untuk sekian pertanyaan yang ada).

Langkah 2. Bicara dengan pemerintah setempat.


Dapatkanlah informasi melalui pemerintah setempat (dan berapa
orang penting) ketika tiba dilokasi. Jelaskan siapa anda, alasan dari
kunjungan dan metodelogi yang akan dilakukan. Terkadang sangat
berguna apabila anda memberikan kartu nama organisasi kepada
mereka. Ini memberikan bentuk transparansi dan
pertanggungjawaban.

Langkah 3. Pengamatan.
Lakukan pengamatan dilokasi bersama dengan masyarakat
setempat. Ini akan memberikan kesan awal kepada masyarakat.
Melalui kunjungan lapangan kemudian dilanjutkan dengan
pengamatan.

Langkah 4. Wawancara kelompok Umum


Kumpulkan satu atau lebih dari kelompok umum dengan maksud
agar masyarakat memahami wawancara yang dilakukan.

Langkah 5. Wawancara Kelompok Matapencaharian.


Dalam rapid assessment, hal ini dapat dilakukan selama wawancara
dengan kelompok umum atau dengan sumber informasi. Pada detail
assessment, buatlah wawancara terpisah untuk masing-masing
kelompok matapencaharian tertentu.

Langkah 6. Kunjungan ke rumahtangga


Identifikasi rumah tangga secara acak. Ambil paling tidak tiga
contoh rumah tangga dalam sebuah komunitas. Apabila
memungkinkan, utamanya pada komunitas yang besar atau
beragam, ambil contoh lebih dari tiga rumah tangga. Sebagai
pengecualian dimana situasi dalam kunjungan rumah tangga tidak
sesuai budaya yang ada atau bahkan menjadikan sumber informasi
dalam kondisi yang beresiko (utamanya daerah konflik).

Langkah 7. Sumber informasi

37
Panduan Assessment PMI

Identifikasi isu yang penting dari ulasan data sekunder dan


wawancara lapangan yang dilakukan sebelumnya; wawancara
sumber informasi berdasarkan pemahamannya. Tambahkan sumber
informasi lain sebagaimana anda bertemu orang lain dan
mengidentifikasi isu yang baru.

Langkah 8. Sektor informasi


Kumpulkan sebanyak mungkin sektor-sektor informasi lain
(tergantung dari ketersediaan sumber informasi yang memahami
masalah).

Langkah 9. Pertemuan tim


Tim assessment seharusnya bertemu secara reguler dilapangan
selama melakukan assessment (saat siang hari atau sore hari). Ini
memberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan
kesepakatan apabila terjadi perubahan jadwal assessment.

Langkah 10. Pertemuan dengan komunitas


Disaat memungkinkan, buatlah pertemuan dengan perwakilan dari
masyarakat diakhir kegiatan assessment. Jelaskan apa yang telah
anda kerjakan dan kesimpulan yang dibuat (tetapi jangan membuat
komitmen atau janji berkaitan dengan pemberian bantuan).

VII. Tools ASSESSMENT

4.1. Pengamatan
Pengamatan seringkali digolongkan hanya sebagai sumber informasi. Sejumlah Banyak
informasi yang banyak dapat diperoleh dengan cepat melalui pengamatan. Pentingnya,
ini memberikan ‘rasa’ dari sebuah situasi-suara dan aroma dan kesan yang dilihat. Hal-
hal tersebut yang menjadikan alasan untuk pergi turun ke lapangan.

 Ide yang baik untuk memulai assessment adalah dengan berjalan di seputar
lokasi. Selama assessment, lakukanlah pengamatan sebanyak mungkin. Apabila
anda mendiskusikan air, lihatlah sumber air yang ada. Apabila masyarakat
menjelaskan makanan yang anda tidak tahu, tanyalah dan (cicipilah!). Anda dapat
belajar banyak dengan meluangkan waktu di tempat masyarakat berkumpul
(warung,dll). Lihat sekitar anda dan berbicaralah dengan masyarakat.
 Pengamatan sangat berguna untuk pengecekan ulang. Sebagai contoh, anda
diberitahukan bahwa semua stok pangan telah hilang karena kemarau. Kemudian
anda melihat sekumpulan besar kambing. Hal ini tidak sepenuhnya berlawanan
dengan informasi sebelumnya - banyak penjelasan yang memungkinkan - tetapi ini

38
Panduan Assessment PMI

memberikan dasar untuk pertanyaan berikutnya: ”Siapa yang memiliki kambing-


kambing tersebut?”, Bagaimana mereka bisa bertahan di masa kemarau?” dan
selanjutnya.
 Melakukan kunjungan ke lokasi bersama masyarakat setempat, memudahkan
untuk berdiskusi. Kondisinya tidak formal dan dapat segera bertanya manakala
melihat sesuatu. Hal ini lebih alamiah ketimbang menggunakan check list
pertanyaan. Sangatlah penting, berjalan serta melakukan pengamatan adalah cara
terbaik untuk mendapatkan informasi yang tidak terduga. (masalah tidak dapat
diprediksi).
 Pengamatan merupakan pendekatan cara yang paling mudah dilakukan untuk
menilai infrastruktur dan logistik. Berkendara disepanjang jalan juga merupakan
cara untuk mendapatkan informasi apabila akses dapat dilalui (tetapi untuk daerah
konflik, berhati-hatilah dengan ranjau atau kondisi keamanan lainnya).
 Akhirnya, satu pesan untuk mengetahui seluruh hal: Cari tahulah!

Kata kunci:
Pengamatan tidak hanya melibatkan indera penglihatan tapi juga melibatkan
indera pendengar, pencium, perasa dan peraba.

4.2. Wawancara

Wawancara adalah kegiatan menggali informasi dari seseorang atau sekelompok orang
melalui sebuah proses komunikasi dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Wawancara merupakan pendukung utama dalam melakukan assessment lapangan.


Setiap informasi yang ingin kita dapatkan hendaknya dilihat dari berbagai aspek:
 Kepada siapa yang sebaiknya saya menanyakan informasi yang diinginkan?
 Apakah saya harus bicara dengan perorangan atau dengan kelompok?
 Bagaimana saya melakukankan wawancara?

39
Panduan Assessment PMI

4.2.1. Tentukan dengan siapa ingin berbicara


Sumber informasi utama merupakan orang-orang yang memiliki pengetahuan khusus
terhadap beragam aspek dalam komunitas. Mereka sangat berguna dalam melakukan
assessment darurat dimana waktu sangat terbatas. Sebagai contohnya petani, petugas
kesehatan, pegawai pemerintah, kelompok wanita, anak-anak dan pemuda, LSM lokal
dan pedagang. Tetapi untuk orang-orang yang memilik pandangan yang menarik dan
dapat menjelaskan permasalahan, juga dapat dimasukkan sebagai sumber informasi
utama. Perhatikanlah orang-orang yang memiliki pandangan yang menarik selama
assessment.

Wawancara sumber informasi utama didasari oleh pengetahuan yang khusus dan
pengalaman yang dimiliki. Jika yang diwawancarai seorang dokter, kemungkinan
perbincangan akan fokus pada isu kesehatan. Bagaimanapun, perhatikan hal-hal
berikut:
■ Misalnya bahwa sumber informasi utama adalah seorang dokter (atau insinyur atau
profesi yang lain) bukan berarti dia memahami banyak seluruh aspek dimana dia
bekerja pada bidangnya; seorang dokter bedah memiliki pengetahuan yang sedikit
tentang isu kesehatan yang utama pada daerah pedesaan.
■ Orang-orang profesional, dikarenakan oleh posisi sosial mereka dan hubungannya
dengan orang-orang profesional lainnya menyebabkan mereka memiliki pengetahuan
yang baik tentang kondisi sosial dan politik dan bahkan mungkin dapat memberikan
informasi lebih dari pekerjaan yang dilakoninya.

Penentuan sumber informasi dibutuhkan untuk memutuskan informasi apa yang dapat
diberikan dengan benar oleh sumber informasi. Mulailah wawancara dengan
permasalahan umum, kemudian pindah ke hal-hal yang spesifik.

4.2.2. Pilih tipe wawancara apa yang akan dilakukan


Wawancara dapat dilakukan secara berkelompok atau perorangan.

Wawancara kelompok memberikan interaksi diantara orang-orang. Dengan membuat


suasana diskusi yang bersifat membangun, anda dapat mengecek kembali informasi
dan masalah yang ada. Sebagai contoh, seseorang akan mengatakan hal yang serius
dalam permasalahan pelayanan kesehatan, tetapi mungkin saja orang lain tidak
setuju. Sebuah perdebatan akan terjadi, dan bahkan apabila tidak terselesaikan, akan
memberikan kesan dari beragam permasalahan yang berdampak terhadap masyarakat.

Wawancara kelompok dilakukan dengan dua cara:


■ Anda ingin mendapatkan informasi tentang topik-topik dalam hal yang luas –
pendekatan ini digunakan dalam wawancara kelompok umum. Kumpulkan sekelompok
orang dari latarbelakang yang berbeda yang dapat secara bersama memberikan
penjelasan yang luas tentang situasi yang ada.
■ Anda ingin mendapatkan pengertian yang dalam dari isu tertentu (wawancara
kelompok matapencaharian). Dalam hal ini sekelompok orang dengan latarbelakang
yang sama sangat berguna.

Manakala melakukan wawacara kelompok, perhatikan bahwa:


■ Beberapa orang lebih terbuka daripada yang lainnya.

40
Panduan Assessment PMI

■ Beberapa orang lebih percaya diri dalam sebuah kelompok karena status mereka
dalam masyarakatnya. Sebaliknya, orang-orang dari kelompok marjinal kemungkinan
enggan berbicara terbuka, khususnya jika dianggap bertentangan.

!!! Apabila masyarakat setempat sangat memegang kuat hirarki, akan ada batasan
terhadap sejumlah perbedaan yang ditampilkan dalam sebuah kelompok. Jika tidak
ada kesempatan untuk berbicara bebas, atau apabila partisipasi mereka akan
menjadikan masalah buat diri mereka atau yang lainnya, akan lebih baik apabila
dihadirkan dalam kelompok yang terpisah dengan perbandingan yang imbang (atau
wawancara masyarakat secara terpisah).

Ciptakan suasana santai, tidak formal; carilah pendapat dari mereka yang enggan
berbicara. “Kendalikan” orang-orang yang cenderung berbicara sehingga tidak
mendominasi perbincangan.
Ada tiga cara dalam memilih masyarakat untuk melakukan wawancara:
 Diajukan oleh pemimpin masyarakat. Hal ini kemungkinan dilakukan dalam
komunitas yang kecil atau tempat dimana ada dorongan kecil untuk memanipulasi
data. Bagaimanapun pendekatan ini seharusnya dihindari, yang mana bisa menjadi
bias berkenaan kekuasaan dari sekelompok orang.
 Perwakilan. Diskusi terjadi dan masyarakat bergabung karena kemauan
mereka. Ini dapat efektif jika waktunya singkat dan dalam komunitas kecil, tetapi
hati-hatilah jumlah masyarakatnya tidak dapat diatur.
 Diajukan oleh sumber informasi utama. Pendekatan yang bagus ini bisa
terjadi jika waktunya ada. Organisasi dalam masyakat setempat dan masyarakat
lainnya yang sangat mengetahui kondisi (mungkin guru, atau pemimpin agama)
dapat mengidentifikasikan. Bila memungkinkan libatkan masyarakat marjinal.

Mulailah dengan perbincangan umum tentang kehidupan masyarakat setempat,


beberapa hal disekitar anda dll. Jangan langsung bertanya pada pokok permasalahan
karena:
 Akan bernada salah. Anda ingin mendengar hal-hal positif dan juga negatif
dari kehidupan sebuah masyarakat.
 Konsentrasi pada permasalahan memberikan kesan tujuan anda hanya sebatas
“apa yang dapat diberikan oleh Palang Merah Bulan Sabit Merah”. Ini menyebabkan
masyarakat akan mengeluarkan sejumlah “kebutuhan” dari yang diinginkan.

Cermatilah permasalahannya dengan hati-hati dengan memberikan pertanyaan


dalam berbagai cara dan mencari hal yang saling melengkapi dan bertentangan dari
informasi yang anda miliki. Peka dengan situasi; jika masyarakat tidak nyaman
dengan pertanyaan, jangan dipaksa.

Wawancara perorangan (sumber informasi utama) dilakukan dengan tiga alasan:


■ Anda mencari informasi teknis yang dapat diberikan oleh orang-orang profesional;
seperti petugas kesehatan atau petugas PDAM.
■ Anda tertarik dalam isu yang sensitif dimana tidak sesuai dilakukan dalam diskusi
kelompok; (sebagai contoh, pelecehan sex diantara pengungsi).
■ Anda tidak memiliki waktu untuk melakukan wawancara kelompok.

41
Panduan Assessment PMI

Sebelum memulai wawancara perorangan, pastikan bahwa orang yang


diwawancarai tersebut tidak akan ditempatkan pada situasi yang menyulitkan.
Apabila memungkinkan, jelaskan kepada komunitas alasan mengapa anda ingin
mendiskusikan beberapa hal dan tentang apa.

4.2.3. Bagaimana melakukan wawancara


4.2.3.1. Wawancara Semi Struktur
Ada banyak cara untuk melakukan wawancara. Mulai dari yang terstruktur (dengan
pertanyaan yang telah disiapkan, kuesioner), semi sruktur (setengah terstruktur,
checklist), hingga tak terstruktur (tanpa mempersiapkan pertanyaan). Jenis
wawancara yang akan kita bahas lebih lanjut adalah wawancara semi struktur yang
mana dilakukan secara informal tapi pertanyaannya terstruktrur.

 Rumuskan tujuan wawancara Anda


 Tetapkan Narasumber
 Wawancaranya tampak informal tapi terstruktur
 Buatlah daftar 3 - 4 topik untuk ditanyakan tapi rincian pertanyaan
tidak perlu ditulis
 Terangkan maksud dilakukannya wawancara kepada narasumber
 Wawancara dengan beberapa sumber berbeda, memungkinkan
penginterpretasian data kuantitatif
 Wawancara sebaiknya dilakukan tidak lebih dari 30 menit
 Gunakan pertanyaan terbuka agar dapat menggali lebih dalam
informasi
 Buatlah catatan selama wawancara
 Gunakan tools pendukung (PRA)
 Triangulasi jawaban dari beberapa narasumber yang berbeda
Di akhir assessment, cobalah menentukan jawaban rata-rata agar diperoleh data yang
dapat digunakan

4.
2.3.21. Perilaku selama Wawancara
 Kenali diri sendiri dan kenali pihak lain
 Sesuaikan sikap Anda dengan narasumber
 Membangun keakraban
 Komunikasi non-verbal
 Sikap menghormati.

Lakukan Jangan Lakukan


• Sempatkan untuk memperkenalkan diri • Jangan membawa buku catatan yang
dan menjelaskan maksud kedatangan tebal atau map yang terlihat resmi
• Mulailah bertanya mengenai seseorang • Jangan menyela narasumber, hindari
atau sesuatu yang nyata pertanyaan tertutup
• Pancing topik pembicaraan dengan • Jangan menerima jawaban pertama
menggunakan – apa, kapan, di mana, begitu saja
siapa, mengapa, bagaimana?Gunakan • Jangan bantu menjawab jika
kata selidik – apa maksud Anda? Katakan narasumber ragu-ragu. Bersabarlah

42
Panduan Assessment PMI

lebih lanjut tentang hal ini… Ada yang • Jangan menghakimi atau
lain? Tapi kenapa? memperlihatkan ketidakpercayaan
• Lakukan wawancara secara informal, • Jangan membuat narasumber merasa di
dengan diskusi, diselingi dengan uji silang
pertanyaan-pertanyaan • Jangan mempengaruhi, bersikaplah se-
• Santai, sabar dan dengarkan dengan objektif mungkin
seksama • Jangan menanyakan pertanyaan sensitif
• Perhatikan faktor non-verbal di depan banyak orang
• Pilih narasumber dengan tepat, gunakan
"PRA tools"
• Jika wawancara tidak berjalan
sebagaimana mestinya, hentikan
dengan sopan dan berterima kasihlah
pada narasumber

4.2.23.3. Tips Wawancara


 Minta pendapat lokal tentang topik yang relevan dalam berdiskusi. Jangan
mendesak pembicaraan yang berkaitan dengan isu sensitive atau sesuatu yang
tidak layak.
 Dalam melakukan kunjungan kemungkinan anda dapat terganggu. Anda sedang
berada dirumah seseorang. Terimalah tawaran dari keramahtamahan (seperti,
disajikan teh) Pekalah dengan cara anda bertanya. Hormati dan sopan sangatlah
penting. Jagalah percakapan seinformal mungikn. Tidak perlu terburu-buru.
 Amati. Disekitar anda. Lihat makanan apa yang dihidangkan. Perhatikan
barang-barang rumah tangga dan kondisi mereka dan apa yang terlihat tidak ada
(seperti lazimnya sebuah masyarakat).
 Tanyakan pertanyaan yang umum tentang kehidupan dan perubahan yang
terjadi. Tanyakan pertanyaan dari yang anda lihat disekitar anda: “Sayuran apa
yang tersedia?”, “Kapan anda menggunakannya?” dan begitu selanjutnya.
 Cobalah. Cicipilah makanan apabila anda disajikan. Ini akan membangun
kepercayaan dan merupakan hal yang baik untuk memulai sebuah diskusi tentang
makanan.
 Jika anda berbicara dengan wanita, tanyakan apa memungkinkan untuk
bertemu dengan temannya, saudara atau tetangga. Jika ya, buatlah sebuah diskusi
kecil (tiga atau lima orang) di rumah.

Di beberapa budaya, tidak memungkinkan untuk orang asing mengunjungi wanita di


rumah. Jangan memaksa untuk tetap mengunjunginya. Apabila memungkinkan,
terkadang harus ada saudara laki-lakinya yang menemani, jelaskan dengan sopan
kepada saudara laki-lakinya tentang alasan anda melakukan wawancara dan
katakanlah sangat penting untuk mendengar pendapatan langsung dari wanita.

4.2.3.4. Seni Bertanya

– Tipe pertanyaan yang direkomendasikan


DEFINISI CONTOH
PERTANYAAN TERBUKA Membuat narasumber  Mengapa anda
(OPEN QUESTION) berbicara. Dan juga mengungsi ke tempat ini?
membuat narasumber  Bagaimana Anda bisa
berpikir sampai kesini?

43
Panduan Assessment PMI

 Apa ruang kelas itu


cukup menampung semua
pengungsi?

PERTANYAAN Meminta narasumber untuk  Apakah Anda setuju
TERTUTUP (CLOSED memberikan garis besar tangki air ini ditempatkan
QUESTION) fakta, opini. di sini?
 Apakah Bapak bersedia
jika kita bergotong royong
membangun tenda darurat?
 Siapa yang memberi
bantuan makanan?
 Berapa banyak orang
yang mengungsi di sini?

PERTANYAAN CERMIN Mengembalikan sebuah (… ini tentu dapat dilakukan)
(MIRROR QUESTION) pernyataan kepada  tentu saja, tapi itu
narasumber. terlalu singkat !

(… Tangki air ini pasti bisa


dipindahkan)
 tentu saja, tapi itu
terlalu beresiko pecah!

PERTANYAAN TERKAIT Pertanyaan ini untuk  Untuk apa tenda ini
(RELATED QUESTION) memperdalam jawaban. dibangun ?
(…untuk kegiatan anak-anak)
 Contohnya?
(…untuk sekolah darurat,
bermain)
 Apa itu cukup
memadai?
(… untuk sementara
demikian)

44
Panduan Assessment PMI

–Tipe pertanyaan yang tidak direkomendasikan


DEFINISI CONTOH
PERTANYAAN YANG Pertanyaan yang meminta  Tapi andakan masih
SUGESTIF DAN persetujuan.. punya gaji bulanan,
BERSIFAT MENUNTUN Berkesan sudah tahu tidakkah begitu?
(GUIDED, SUGGESTIVE jawaban.
QUESTION)

PERTANYAAN Bertujuan untuk  Kemarin saya lihat


PERANGKAP memerangkap narasumber anda di tempat distribusi
(PITFALLS QUESTION) supaya dia mengatakan bantuan, berarti anda
sesuatu tanpa sudah mendapatkan
menyadarinya. bantuan kan?

PERTANYAAN BALASAN Menjawab pertanyaan (… Sudahkah Anda menerima
(COUNTER QUESTION) dengan mengajukan pembayaran saya?)
pertanyaan lain.  Berapa banyak yang Anda
bayar ?

PERTANYAAN Bertujuan untuk melibatkan  Apakah Anda tahu
KONTROVERSIL narasumber. risikonya bagi Anda?
(CONTROVERSIAL
QUESTION)

 4..

45
Panduan Assessment PMI

2.3.54. Seni Mendengarkan

"Effective listening" "Active listening"


(mendengarkan secara efektif) (mendengarkan secara aktif)
 Keterbukaan pikiran yang berarti  Memberikan perhatian penuh pada
keingintahuan, kemauan untuk keseluruhan perilaku narasumber,
belajar, dan bertemu, berkenalan dan karena pesan sebenarnya yang
memahami orang lain dan ide-ide dikatakan oleh seseorang kadang
mereka tersembunyi di balik kata-kata yang
 Keobyektifan, atau sadar akan adanya diucapkan.
sudut pandang lain. Hal ini dapat  Memperlihatkan empati, tetapi tetap
membuat kita mampu melihat dunia berkepala dingin dan obyektif,
luar dengan cara yang lebih realistis, mampu memahami perasaan orang
dan bukannya hanya berdasar apa yang lain tanpa terpengaruh oleh perasaan
baik atau tidak baik menurut kita. yang sama.
 Kematangan emosional memampukan  Membiarkan narasumber
kita untuk mendengar segala sesuatu mengekspresikan dirinya dengan
secara netral tanpa bebas dan jangan mencap seseorang
terbawa/terpengaruh dengan atas apa yang dikatakannya.
pernyataan-pernyataan emosional  Memperlihatkan minat Anda dengan
mendengarkan, membuat catatan,
mengulang kembali hal penting, dan
bertanya.

2.5. Wawancara Setengah Terstruktur


Ada banyak cara untuk melakukan wawancara. Mulai dari yang terstruktur dengan
pertanyaan yang telah disiapkan, hingga tanpa mempersiapkan pertanyaan. Jenis
wawancara yang akan kita bicarakan adalah wawancara setengah terstruktur yang
mana dilakukan secara informal tapi pertanyaannya terstruktrur.

 Rumuskan tujuan wawancara Anda


 Tetapkan Narasumber
 Wawancaranya tampak informal tapi terstruktur
 Buatlah daftar 3 - 4 topik untuk ditanyakan tapi rincian pertanyaan
tidak perlu ditulis
 Terangkan maksud dilakukannya wawancara kepada narasumber
 Wawancara dengan beberapa sumber berbeda, memungkinkan
penginterpretasian data kuantitatif
 Wawancara sebaiknya dilakukan tidak lebih dari 30 menit
 Gunakan pertanyaan terbuka agar dapat menggali lebih dalam
informasi
 Buatlah catatan selama wawancara
 Gunakan tools pendukung (PRA)
 Triangulasi jawaban dari beberapa narasumber yang berbeda
Di akhir assessment, cobalah menentukan jawaban rata-rata agar diperoleh data yang
dapat digunakan

2.6. Jenis wawancara


Wawancara dapat dilakukan secara berkelompok atau perorangan.

46
Panduan Assessment PMI

Wawancara kelompok memberikan interaksi diantara orang-orang. Dengan membuat


suasana diskusi yang bersifat membangun, anda dapat mengecek kembali informasi
dan masalah yang ada. Sebagai contoh, seseorang akan mengatakan hal yang serius
dalam permasalahan pelayanan kesehatan, tetapi mungkin saja orang lain tidak
setuju. Sebuah perdebatan akan terjadi, dan bahkan apabila tidak terselesaikan, akan
memberikan kesan dari beragam permasalahan yang berdampak terhadap masyarakat.

a. Wawancara kelompok dilakukan dengan dua cara:


 Anda ingin mendapatkan informasi tentang topik-topik dalam hal yang luas –
pendekatan ini digunakan dalam wawancara kelompok umum. Kumpulkan sekelompok
orang dari latarbelakang yang berbeda yang dapat secara bersama memberikan
penjelasan yang luas tentang situasi yang ada.
 Anda ingin mendapatkan pengertian yang dalam dari isu tertentu (wawancara
kelompok matapencaharian). Dalam hal ini sekelompok orang dengan latarbelakang
yang sama sangat berguna.

Petunjuk dalam memilih anggota kelompok dihadirkan pada setiap format wawancara.
Manakala melakukan wawacara kelompok, perhatikan bahwa:
 Beberapa orang lebih terbuka daripada yang lainnya.
 Beberapa orang lebih percaya diri dalam sebuah kelompok karena status
mereka dalam masyarakatnya. Sebaliknya, orang-orang dari kelompok marjinal
kemungkinan enggan berbicara terbuka, khususnya jika dianggap bertentangan.

Ciptakan suasana santai, tidak formal; carilah pendapat dari mereka yang enggan
berbicara. “Kendalikan” orang-orang yang cenderung berbicara sehingga tidak
mendominasi perbincangan.

Apabila masyarakat setempat sangat memegang kuat hirarki, akan ada batasan
terhadap sejumlah perbedaan yang ditampilkan dalam sebuah kelompok. Jika tidak
ada kesempatan untuk berbicara bebas, atau apabila partisipasi mereka akan
menjadikan masalah buat diri mereka atau yang lainnya, akan lebih baik apabila
dihadirkan dalam kelompok yang terpisah dengan perbandingan yang imbang (atau
wawancara masyarakat secara terpisah).

Wawancara kelompok umum


Wawancara ini dapat dilakukan berdasarkan waktu yang tersedia. Anda seharusnya
menentukan:
 Masalah yang paling utama yang dihadapi masyarakat?
 Bagaimana masyarakat mengatasinya?
 Apakah masyarakat menerima bantuan?

b. Wawancara perorangan (sumber informasi utama) dilakukan dengan tiga alasan:


 Anda mencari informasi teknis yang dapat diberikan oleh orang-orang
profesional; seperti petugas kesehatan atau petugas PDAM.
 Anda tertarik dalam isu yang sensitif dimana tidak sesuai dilakukan dalam
diskusi kelompok; (sebagai contoh, pelecehan sex diantara pengungsi).
 Anda tidak memiliki waktu untuk melakukan wawancara kelompok.

47
Panduan Assessment PMI

Sumber informasi utama merupakan orang-orang yang memiliki pengetahuan khusus


terhadap beragam aspek dalam komunitas. Mereka sangat berguna dalam melakukan
assessment darurat dimana waktu sangat terbatas. Sebagai contohnya petani, petugas
kesehatan, pegawai pemerintah, kelompok wanita, anak-anak dan pemuda, lokal NGO
dan pedagang. Tetapi untuk orang-orang yang memilik pandangan yang menarik dan
dapat menjelaskan permasalahan, juga dapat dimasukkan sebagai sumber informasi
utama. Perhatikanlah orang-orang yang memiliki pandangan yang menarik selama
assessment.

2.7. Bagaimana melakukan wawancara

Ada tiga cara dalam memilih masyarakat untuk melakukan wawancara:


 Diajukan oleh pemimpin masyarakat. Hal ini kemungkinan dilakukan dalam
komunitas yang kecil atau tempat dimana ada dorongan kecil untuk memanipulasi
data. Bagaimanapun pendekatan ini seharusnya dihindari, yang mana bisa menjadi bias
berkenaan kekuasaan dari sekelompok orang.
 Perwakilan. Diskusi terjadi dan masyarakat bergabung karena kemauan
mereka. Ini dapat efektif jika waktunya singkat dan dalam komunitas kecil, tetapi
hati-hatilah jumlah masyarakatnya tidak dapat diatur.
 Diajukan oleh sumber informasi utama. Pendekatan yang bagus ini bisa
terjadi jika waktunya ada. Organisasi dalam masyakat setempat dan masyarakat
lainnya yang sangat mengetahui kondisi (mungkin guru, atau pemimpin agama) dapat
mengidentifikasikan. Bila memungkinkan libatkan masyarakat marjinal.

Mulailah dengan perbincangan umum tentang kehidupan masyarakat setempat,


beberapa hal disekitar anda dll. Jangan langsung bertanya pada pokok permasalahan
karena:
 Akan bernada salah. Anda ingin mendengar hal-hal positif dan juga negatif
dari kehidupan sebuah masyarakat.
 Konsentrasi pada permasalahan memberikan kesan tujuan anda hanya sebatas
“apa yang dapat diberikan oleh Palang Merah Bulan Sabit Merah”. Ini menyebabkan
masyarakat akan mengeluarkan sejumlah “kebutuhan” dari yang diinginkan.

Cermatilah permasalahannya dengan hati-hati dengan memberikan pertanyaan dalam


berbagai cara dan mencari hal yang saling melengkapi dan bertentangan dari informasi
yang anda miliki. Peka dengan situasi; jika masyarakat tidak nyaman dengan
pertanyaan, jangan dipaksa.

2.8. Sektor-sektor dalam wawancara

Sektor-sektor dalam wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi teknis,


biasanya diberikan oleh sumber-sumber informasi utama yang bekerja di sektor yang
relevan dengan informasi yang dibutuhkan (misalnya, petugas klinik kesehatan).
Checklist untuk sektor-sektor dalam wawancara dan saran untuk menentukan sumber
informasi utama diberikan dalam bagian berikut. Seorang pelaku assessment tanpa
latar belakang teknis dapat menggali informasi yang ada, jika mereka dapat
menemukan sumber informasi yang tepat. Prosesnya sebagai berikut:

48
Panduan Assessment PMI

 Carilah sumber informasi dari berbagai macam sektor sebanyak mungkin. Dalam
rapid assessment, carilah sektor-sektor yang relevan berkaitan dengan masalah
yang paling parah yang tengah dihadapi.
 Tanyakan sumber informasi utama yang relevan dengan bidangnya. Jangan
kuatir jika mereka tidak dapat menjawab semua pertanyaan untuk semua sektor.
Bantu sumber informasi itu untuk memberikan informasi tambahan yang mereka
anggap penting.
 Pada saat kembali dari lapangan, berikan informasi dari sektor-sektor yang ada
kepada orang yang memahaminya secara teknis di Perhimpunan Nasional atau di
Delegasi. Jika spesialis tidak ada, konsultasikan dengan Delegasi Regional atau
Kantor Pusat Geneva.
 Spesialis menggunakan informasi untuk menilai keburukan dari situasi dan
menilai apakah masih membutuhkan detail assesment dari sektor tersebut (dalam
kondisi yang ekstrim, memungkinkan untuk memulai program berdasarkan
informasi dari sektor yang berkaitan, tetapi hal ini seharusnya dibarengi dengan
assessment sektor secara keseluruhan).

2.8.a. Catatan untuk spesialis dalam sektor

Jika ada seorang spesialis dalam tim assessment, dia tidak harus menyelesaikan
seluruh hal-hal yang berkaitan dengan sektor; seorang spesialis memiliki metodelogi
dalam pemecahannya dan senantiasa menemukan cara yang lebih tepat.
2.8.b. Catatan pada checklist sektor
Checklist ini disusun oleh para spesialis yang memahami bidangnya, yang berasal dari
ICRC dan IFRC. Sebagian besar check list ini diperoleh dari buku panduan Sphere.

2.8.c. Sumber informasi dari sektor kesehatan


Kementerian Kesehatan, klinik lokal, pekerja kesehatan dalam masyarakat, organisasi
kemanusiaan (lokal dan internasional), masyarakat (wanita).

Isu yang menarik


 Apakah ada sebuah program pelayanan kesehatan dalam situasi bencana? Apa
yang biasa dilakukan? Bagaimana perkembangannya?
 Apakah masalah utama berkaitan dengan kesehatan, fasilitas kesehatan atau
akses terhadap fasilitas kesehatan?
 Apa kapasitas yang tersedia dalam melakukan respon? Siapa yang bertanggung
jawab?
 Apakah ada kekurangan dalam melakukan pelayanan kesehatan? Apakah ada
kebutuhan untuk melakukan intervensi?
 Apakah ada kebutuhan khusus dalam kesehatan? (Emergency Response Unit,
ahli bedah dll)?
 Informasi apa yang selanjutnya dibutuhkan?

Subjek Informasi yang berkaitan

H1 Komposisi umur Rata-rata negara berkembang:


(jika perbandingannya 0 - 4 tahun:12.4 %
sangat berbeda, temukan 5 – 9 tahun: 11.7 %
alasannya) 10 – 14 tahun: 10.5 %

49
Panduan Assessment PMI

15 – 19 tahun: 9.5 %
20 – 59 tahun: 48.6 %
Wanita hamil: 2.4 %

H2 Rata-rata angka kematian Masalah jika melampaui:


kotor 1 per 10,000 per hari
Kritis jika melampaui:
2 per 10,000 per hari

H3 Angka kematian dibawah 5 Masalah jika melampaui:


tahun 2 per 10,000 per hari
Kritis jika melampaui:
4 per 10,000 per hari

H4 Saluran gangguan Masalah jika melampaui:


pernapasan pada anak- 10 % per bulan dalam kondisi dingin
anak dibawah 5 tahun
H5 Penyakit diare pada anak- Masalah jika melampaui:
anak dibawah 5 tahun 50 % yang terjadi setiap bulan

H6 Malaria pada populasi yang Masalah jika melampaui:


rentan (dewasa yang tidak 50 % yang terjadi setiap bulan
besar didaerah malaria
dan pada anak-anak
dibawah 5 tahun

H7 Antisipasi penyakit Masalah jika kurang dari:


campak 90 % imunisasi yang diberikan untuk anak-anak
umur 6 bulan sampai 12 tahun

H8 Antisipasi program Masalah jika kurang dari:


peningkatan imunisasi 85 % yang dicakup
(EPI)

H9 Pencegahan HIV Data pencegahan yang ada saat ini

H10 TBC Apakah ada kebijakan nasional?


Apakah ada program pengobatan secara
langsung atau kursus singkat?

H11 Infeksi penyakit menular Apakah ada ketentuan pencegahan?

H12 Kesehatan dalam Apakah ada akses yang luas terhadap pelayanan
reproduksi kesehatan dalam reproduksi atau pengetahuan?

H13 Apakah ada masalah Jelaskan


kesehatan lainnya yang
timbul?

50
Panduan Assessment PMI

H14 Assessment kesehatan Struktur pendukung sosial, apa yang dilakukan


pada kejiwaan: kronis dan orang-orang terhadap orang yang mengalami
beberapa kasus gangguan kejiwaan, siapa yang merawatnya?
Apakah fasilitasnya rusak? Jika ya, kemana
orang-orang pergi? Apakah ada sistem
perawatan alternatif lain?

H15 Assessment kesehatan Apakah sistem pendukung lengkap (keluarga,


pada kejiwaan: dampak jaringan sosial/keagamaan, pemerintah dll)?
dari bencana Apakah masyarakat yang terkena bencana
mampu untuk memulai kehidupan lagi? Apakah
mereka saling membantu dalam setiap kegiatan?

H16 Tingkat kerusakan fasilitas Kondisi pelayanan kesehatan: fasilitas,


kesehatan peralatan, obat-obatan, barang-barang, vaksin,
pegawai.

H17 Akses terhadap pelayanan Perbandingan dari masyarakat yang memiliki


kesehatan untuk akses terhadap pengobatan, pembedahan,
masyarakat yang terkena dokter kandungan, perawatan kehamilan,
bencana (sektor umum pelayanan kesehatan ibu dan anak; jarak
dan swasta) terdekat pelayanan kesehatan.
Kelompok / individu yang tidak memiliki akses.

H18 Bagaimana sistem Sistem ambulance? Apakah ada rumah sakit


kesehatan nasional rujukan atau berfungsi?
dikelola?
H19 Pelaku kesehatan lainnya Daftar
H20 Ketersediaan obat Apakah obat dijual secara reguler? Apakah obat-
obatan ada di pasar bebas? Apa hal-hal yang
berpengaruh untuk keselamatan?

2.8.d. Sumber informasi dari sektor nutrisi/gizi

Kementerian Kesehatan, survey nutrisi, survey kesehatan dalam penduduk, lokal


klinik, organisasi kemanusiaan, masyarakat (utamanya wanita).

Subjek Informasi yang berkaitan

N1 Informasi nutrisi < -2 Z berat badan terhadap tinggi (malnutrisi


keseluruhan): normal/meningkat/menurun

< -3 Z berat badan terhadap tinggi (malnutrisi


yang parah): normal/meningkat/menurun

Kekurangan yodium: lazimnya 5 -19.9 % pada


anak-anak usia 6 -12 tahun = masalah kesehatan
publik yang ringan

Kekurangan Vitamin A: lazimnya lebih dari 1 %

51
Panduan Assessment PMI

pada anak-anak dibawah umur 6 tahun =


masalah kesehatan umum

N2 Resiko malnutrisi terhadap Gangguan saluran pernapasan pada anak-anak


pelayanan kesehatan yang dibawah 5 tahun:
buruk Masalah jika melampaui:
10 % yang terjadi setiap bulan pada musim
dingin

Penyakit diare pada anak-anak dibawah usia 5


tahun:
Masalah jika melampaui:
50 % yang terjadi setiap bulan

Antisipasi penyakit campak:


Masalah jika kurang dari:
90 % imunisasi yang diberikan untuk anak-anak
usia 6 bulan samapai 12 tahun

Pencegahan HIV : Data pencegahan yang ada

N3 Resiko malnutrisi terhadap Perubahan pola kerja


fasilitas yang tidak cukup
Perubahan komposisi rumahtangga: jumlah yang
besar dari anak-anak yang terpisah atau yatim
piatu

N4 Resiko malnutrisi terhadap Lihatlah matapencaharian, pertanian, pasar


akses makanan yang
kurang
N5 Intervensi nutrisi atau Mandat, kebijakan dan pengalaman dari
ketersediaan dukungan Gerakan Palang Merah
berbasis masyarakat
didaerha bencana Kapasitas masyarakat lokal

2.8.e Sumber informasi dari sektor air dan sanitasi

Kementerian Kesehatan, Kementerian Lingkungan Hidup, PDAM, klinik lokal, organisasi


kemanusiaan (lokal dan internasional), masyarakat, pengamatan.

Subjek Informasi yang berkaitan

W1 Penyakit diare Normal/meningkat/menurun

W2 Diare berdarah Normal/meningkat/menurun


Jika meningkat, detail kelompok umur dan
lokasi. Bantu pemerintah untuk mengisolasikan
penderita.

52
Panduan Assessment PMI

W3 Jumlah dan kualitas air Sekurang-kurangnya 15 liter air per orang per
hari

Pada kasus yang ekstrim: 5 liter per orang per


hari untuk minum dan masak

Detail sumber air (Apakah terkontaminasi?)

Apakah airnya dijernihkan?

W4 Pengiriman air dan Cara membawa dan menyimpan (apakah air


penyimpanan dapat tercemar?); jarak dan waktu ke sumber
air (tidak lebih 500m berjalan); tempat
penyimpanan rumah tangga; tersedia pada
sebuah lembaga

W5 Pembuangan kotoran Apakah ada toilet atau jamban terbuka? Apakah


dekat antara tempat pembuangan kotoran
dengan rumah?

Tidak lebih dari 20 orang untuk satu latrine atau


toilet, tidak lebih 50 m dari rumah.

W6 Fasilitas untuk wanita Aman atau dapat diterima secara budaya? Ya


atau tidak, jelaskan

W7 Tempat cuci tangan atau Apakah fasilitas tersedia? Apakah mereka


fasilitas mandi gunakan? Apakah ada sabun? Apakah fasilitasnya
aman dan terpisah untuk pria dan wanita?

W8 Penyakit bawaan dari Apakah ada alat pembasmi?


binatang (lalat,nyamuk Apakah ada benda-benda di tanah? (genangan
dan serangga lain) air, kotoran sampah)

W9 Tingkat kerusakan air dan Kondisi fasilitas, peralatan, material, pegawai.


saluran pembuagan

2.8.f. Sumber informasi dari sektor penampungan dan barang-barang rumahtangga

Data metereologi, survey udara, pemerintah setempat, masyarakat, pengamatan.

Subjek Informasi yang berkaitan

S1 Jenis penampungan Berkaitan dengan faktor cuaca: tahan terhadap


hujan, angin, matahari, dingin

S2 Kondisi fisik penampungan Penjelasan, perbandingan yang tidak sesuai


yang ada menurut kolom S1, alasan kekurangan (karena

53
Panduan Assessment PMI

gempa, penampungan sementara dll.)

S3 Kebutuhan akan tempat Jumlah rumah tangga yang kekurangan tempat


penampungan penampungan

S4 Barang-barang rumah Jumlah masyarakat yang kekurangan barang-


tangga yang dibutuhkan barang rumah tangga yang diperlukan
(disebabkan oleh bencana / masyarakat rentan)

S5 Bahan bakar Apakah masyarakat memiliki akses bahan bakar


untuk memasak? Darimana bahan bakar itu
berasal? Apakah penampungan bahan bakar
merusak lingkungan?

2.8.g. Sumber informasi dari sektor Pertanian

Petani, Kementrian Pertanian, Organisasi Pertanian dan Makanan, pedagang, survey


udara, masyarakat, buruh harian.

Subjek Informasi yang berkaitan

A1 Bagaimana produksi tahun Total produksi dari hasil panen utama


ini dibandingkan dengan dibandingkan pada produksi normal negara atau
kondisi normal? propinsi, hasil panen perhektar dibandingkan
dengan kondisi normal

A2 Apakah ada masalah Kecenderungan harga produk pertanian utama.


produksi untuk beberapa Perbandingan antara produk (seperti biji-bijian
hal? dan ternak), antara area (terkena dampak dan
yang tidak terkena) dan waktu (tahun ini dan
tahun sebelumnya)

A3 Jumlah lahan pertanian Persentase lahan yang terkena dampak dan yang
yang terkena dampak tidak
(misalnya selama banjir)
A4 Kesehatan ternak Baik atau buruk, akses pelayanan kesehatan

A5 Ketersediaan dan akses Jumlah dan harga di pasar bandingkan dengan


mendapatkan benih harga normal

A6 Penjualan aset produksi Lebih tinggi dari rata-rata penjualan normal


pertanian
A7 Tidak memiliki akses lahan Jumlah lahan yang tidak bisa digunakan
karena ketidakamanan
atau bahaya alam

2.8.h. Sumber informasi dari sektor Pasar

54
Panduan Assessment PMI

Pedagang, petani, buruh harian, pegawai, perusahaan angkutan.


Subjek Informasi yang berkaitan

M1 Apakah hasil utama dan Ya atau tidak, Jika tidak, yang mana yang tidak
komoditi yang penting ada? Apakah ada pengganti dari produk lain?
tersedia?
M2 Dampak dari krisis yang Apakah ada perubahan produksi? Apakah
terjadi pada ketersediaan cadangan kacau/
komoditi
M3 Harga komoditi Kumpulkan harga yang sekarang; tahun lalu;
disaat sebelum dan sesudah bencana; disaat
sebelum dan sesudah panen terakhir; waktu
yang berkaitan lainnya.

M4 Darimana komoditi itu Apakah ada perubahan? Kenapa?


berasal?
M5 Upah buruh rata-rata Berapa gaji buruh? Apakah gajinya meningkat
perhari atau menurun? Kenapa?

M6 Waktu kerja buruh harian Berapa hari rata-rata waktu kerja buruh dalam
satu bulan? Apakah meningkat atau menurun?
Kenapa?

M7 Tersedia truk sewaan dan Jumlah perusahaan pengangkutan, kira-kira


biayanya jumlah truk yang ada, biaya sewa

M8 Barang-barang yang dijual Penjualan barang-barang rumahtangga (seperti


di pasar baju) dan perhiasan mengindikasikan
masyarakat menjadi miskin

Manakala waktu dan akses terbatas, pasar dapat menjadi sumber informasi yang baik
(orang-orang datang dari berbagai penjuru desa). Analisa pedesaan berguna dalam
kondisi urban dimana masyarakatnya bergantung pada pembelian kebutuhan barang-
barang rumahtangga. Pasar dapat dimonitor secara reguler.

Analisa pasar bersifat kompleks. Pendekatan yang ada bersifat sederhana. Tetapi ada
hal-hal yang perlu diingat:
 Pedagang mungkin segan memberikan infromasi untuk alasan komersil.
 Pasar dapat dimanipulasi oleh pengusaha atau politikus.
 Pedagang pada umumnya menaikkan harga jika ada pembeli yang kaya (seperti
orang asing). Karena itu, gunakan staff lokal untuk melakukan survey dan cross
check harga dengan masyarakat setempat (utamanya wanita).
 Pedagang sangat sibuk. Bertanya langsung pada pokok permasalahan.

2.8.i. Sumber informasi dari sektor Perlindungan

Pemerintah setempat, organisasi kemanusiaan (lokal dan internasional), pemimpin


agama, pengacara, organisasi hak asasi manusia, pekerja sosial dan kesehatan,
masyarakat (utamanya wanita dan anak-anak).

55
Panduan Assessment PMI

Subjek Informasi yang berkaitan

P1 Apakah hak asasi Idps, Jika tidak, berikan secara detail hukum yang
pencari suaka, pengungsi berlaku dan penyalahgunaan wewenang
dan masyarakat setempat (misalnya Panduan Prinsip Idps dan Konvensi
dihargai? Pengungsi)

P2 Apakah Idps, pencari Jika ya, berikan secara detail (misalnya


suaka atau prinsip ....)
pengungsiberesiko untuk
kembali ke tempat
asalnya, relokasi atau
penempatan yang tidak
sesuai dengan harapannya?

P3 Apakah ada keluarga yang Berikan jumlahnya, lokasi, detail proses


terpisah? Apakah ada registrasi
anggota keluarga yang
hilang?
P4 Apakah ada registrasi Idps? Jika ya, berikan prosedurnya

P5 Apakah ada Berikan detail jumlah masyarakat yang rentan


kecenderungan fisik yang
terjadi seperti diskriminasi
jender, pelecehan
seksual, intimidasi atau
kondisi yang tidak aman?
P6 Apakah ada diskriminasi Berikan detail jumlah masyarakat yang rentan
terhadap beberapa orang-
orang atau kelompok?
P7 Apakah ada masalah Jika ya, berikan secara detail
dengan manajemen
jenasah? Apakah ada
resiko terhadap orang-
orang yang dimakamkan
tanpa diidentifikasi?

2.8.j. Sumber informasi dari sektor Keamanan

Pemerintah setempat, organisasi kemanusiaan (lokal dan internasional), masyarakat.

Subjek Informasi yang berkaitan

SEC1 Ancaman potensi Sebgai contoh konflik, kriminalitas, ranjau


keamanan
SEC2 Keamanan dalam Berikan secara detail ancaman keamanan dan
bepergian lokasi

56
Panduan Assessment PMI

SEC3 Komunikasi Apakah telephone dan radio komunikasi


berfungsi?

SEC4 Jaringan pendukung Detail lokasi kantor dan kontak person per lokasi
RC/RC, UN, NGO

SEC5 Fasilitas kesehatan Lokasi dan kontak detail rumah sakit untuk
kondisi darurat

SEC6 Rencana Darurat Jelaskan sistem pendukung apabila terjadi


perubahan operasional

2.8.k. Sumber informasi dari sektor Pengadaan dan Logistik

Observasi, masyarakat, perusahaan pengangkutan.

Subjek Informasi yang berkaitan

LOG1 Bagaimana kondisi jalan Jelaskan kondisi jalan, termasuk faktor-faktor


yang menghubungi antara musiman, waktu tempuh dan jenis kendaraan
daerah dan tempat yang cocok
persediaan barang-barang?
LOG2 Apakah ada daerah yang Sebutkan lokasinya dan saran alat transportasi
tidak dapat dilalui dengan
jalan darat?
LOG3 Dimana bandara, Sebutkan lokasi dan kondisinya
pelabuhan, stasiun kereta
terdekat?
LOG4 Apakah ada gudang atau Sebutkan dengan detail ukuran, kondisi,
tempat penyimpanan? kepemilikan (milik Perhimpunan Nasional)?

LOG5 Siapa yang akan menerima Sebutkan dengan detail kantor Perhimpunan
dan bertanggungjawab Nasional dll
untuk pengiriman barang?

LOG6 Barang-barang yang Sebutkan dengan detail bahan bakar yang


tersedia tersedia, bahan bangunan, makanan (termasuk
perkiraan jumlah yang bisa dibeli)

LOG7 Kapasitas angkutan lokal Sebutkan dengan detail ketersediaannya dan


harga sewa

LOG8 Harga ‘Lihat indikator pasar’

57
Panduan Assessment PMI

2.8. 9. Analisa

Analisa merupakan sebuah proses dimana seluruh informasi yang diperoleh dari
segala sumber yang berbeda disatukan dan dipelajari, hal ini dilakukan untuk
memungkinkan anda menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam assessment:
 Apa masalah utamanya?
 Siapa yang terkena dampaknya?
 Apa kapasitas dari masyarakat yang terkena dampaknya? Bagaimana mereka
mengatasi masalahnya?
 Apakah ada bantuan yang tersedia?
 Apakah memerlukan intervensi Palang Merah Bulan Sabit Merah? Jika ya,
intervensi seperti apa yang diminta?

Catatan Kunci
Anda harus menganalisa informasi secara terus menerus dari hasil assessment.
Jangan tinggalkan analisa sampai assessment selesai.

Satu pengecualian pada hal penting diatas, perhatikan analisa informasi pada
sektor-sektor tertentu. Jika sebuah tim assessment tidak memiliki seorang
spesialis, informasi yang ada dianalisa setelah assessment selesai oleh seorang
spesialis. Generalist / Non spesialis seharusnya tidak mencoba menganalisa
informasi yang spesifik selama di lapangan, karena akan berakibatkan kesalahan
yang nyata dalam pemberian informasi.

Pada bagian ini memberikan saran pada:


 Memperbaiki kesalahan pada informasi yang diperoleh.
 Ringkasan dari informasi.
 Menyatukan informasi dari berbagai sumber untuk mencapai suatu
kesimpulan.
 Membuat proposal untuk program.

Ketidaktepatan informasi
Dalam setiap assessment anda akan menghadapi permasalahan akan ketidaktepatan
informasi. Ini terjadi manakala pemberi informasi memberikan beragam jawaban
terhadap pertanyaan yang sama. Sebagai contoh:
 Seseorang mengatakan kepada anda bahwa sumber air kering selama dua
bulan dalam tahun ini, sedangkan orang lain mengatakan tidak pernah kering.
 Seseorang mengatakan kepada anda bahwa ternak di desa mati. Orang lain
mengatakan sebagian ternak masih hidup dan mencari rumput ditempat yang jauh.

Bagian ini memberikan langkah-langkah yang harus dilalui agar supaya dapat
mengurangi informasi yang tidak tepat.

Langkah pertama adalah pikirkanlah informasi yang anda peroleh. Ini akan
mengidentifikasi kesalahan. Tanyakan pada diri anda pertanyaan berikut:

58
Panduan Assessment PMI

 Apakah informasi terbaru mendukung atau bertentangan dengan data


sekunder?
 Apakah informasi yang diperoleh dari sebuah sumber itu mendukung atau
bertentangan dengan yang lain?
 Apakah informasi yang diperoleh dari anggota tim assessment yang berbeda?
 Apakah informasi tersebut ‘masuk akal’? Sebagai contoh, jika seseorang
mengatakan kepada anda bahwa hasil panen gagal, sementara anda melihat dengan
jelas jagung hasil panen di desa, ini adalah kesalahan.

Menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi menuntun anda untuk memikirkan


pertanyaan-pertanyaan baru untuk dijawab atau mencari sumber informasi yang
lain untuk mengklarifikasi situasi. Pengamatan seringkali sangat dibutuhkan (lihat
bagian 7.1).

Kata Kunci
Sebagai panduan umum, cobalah memeriksa informasi yang penting dengan
membandingkan masukan dari sekurang-kurangnya tiga sumber yang berbeda.
Sumber-sumber ini seharusnya berbeda satu sama lain. Jika beberapa sumber yang
berbeda memberikan informasi yang sama, berarti informasi kemungkinan benar.

Langkah kedua adalah diskusikan temuan secara reguler dengan anggota tim:
 Selama dilapangan. Bicarakanlah sekurang-kurangnya sekali selama ada di
lapangan (biasanya malam hari). Bandingkan informasi yang ada, diskusikan yang
salah dan sepakat merubah jadwal wawancara.
 Setiap hari setelah kerja. Setelah kerja dilapangan, diskusikan informasi
yang ada dan berikan kesimpulan.
 Setelah bekerja di lapangan. Tim bertemu untuk meyepakati kesimpulan
akhir.

Langkah ketiga adalah memperhatikan alasan dari ketidaktepatan. Ada tiga hal
yang biasa yang memungkinan ini terjadi:
 Persepsi. Selalu tidak ada jawaban yang ‘benar’. Interprestasi orang-orang
pada suatu kejadian tergantung pada kondisi yang dialaminya.
 Akses mendapatkan informasi. Beberapa orang lebih paham tentang satu hal
ketimbang orang lain.
 Kesalahpahaman. Terkadang orang sengaja memberikan informasi yang
tidak sesuai.

Tentukan apakah ketidaktepatan informasi akan berdampak pada kesimpulan


assessment dan proposal untuk program-program selanjutnya. Jika ketidaktepatan
bukan hal yang kritis untuk program-program selanjutnya, cobalah untuk
memperbaikinya tetapi jangan membuang waktu yang terlalu lama. Jika anda tidak
dapat memperbaikinya, anda seharusnya menempatkan sebuah catatan penjelasan
pada laporan akhir.
Jika ketidaktepatan informasi ini tidak berdampak yang signifikan terhadap
kesimpulan akhir, cobalah putuskan dengan:
 Memutuskan dari tiga alasan yang ada ( atau kombinasikan alasan) yang
berkaitan.
 Memperhatikan kenapa terdapat perbedaan informasi.

59
Panduan Assessment PMI

 Bandingkan keyakinan anda pada setiap sumber, mungkin salah satu sumber
lebih memiliki kredibilitas dari yang lainnya.
 Cek informasi. Entah itu tanyakan lagi kepada sumber informasi dimana
informasi diterima atau identifikasi sumber yang baru yang mungkin bisa
diklarifikasi.

Jika langkah-langkah tersebut tidak menyelesaikan perbedaan, anda harus


membuat sebuah keputusan. Dalam hal ini tim leader membuat keputusan, dengan
mendiskusikan anggota tim dan memperhatikan semua informasi yang tersedia.
Sangatlah penting bahwa:
 Kesimpulan didasari oleh keputusan yang telah diidentifikasi dalam laporan
assessment, dan dengan asumsi yang jelas.
 Membuat rekomendasi untuk kelanjutannya.

2.9.0. Sampling acak


4.Gunakan sampling acak jika tidak ada perbedaan yang signifikan diantara
rumah tangga pada sebuah lokasi.

Langkah 1. Tentukan berapa banyak rumah tangga yang diwawancara.


Ini tergantung waktu yang tersedia dan besarnya sebuah komunitas.
Ambillah sekurang-kurangnya tiga rumah tangga pada setiap lokasi, tetapi
bisa juga lebih jika anda memiliki waktu yang cukup. Beri waktu 30 menit
untuk setiap wawancara.

Langkah 2. Identifikasi rumah tangga yang diwawancara.


Ambillah posisi di tengah pada sebuah komunitas. Putarkan botol ditanah,
perhatikan arah kepala botolnya atau lemparkan pulpen ke udara dan
perhatikan arah dimana mendaratnya. Berjalanlah kearah yang telah
ditentukan dari botol atau pulpen tersebut, sampai anda berada di pinggir
komunitas tersebut, hitunglah berapa jumlah rumah yang dilalui. Bagilah
jumlah rumah tersebut dengan jumlah rumah tangga yang anda ingin
wawancara; ini memberikan jarak diantara rumah-rumah. Gambar 6
memberikan sebuah contoh:
 Anda ingin mengambil tiga sampel rumah tangga.
 Anda berjalan ke arah yang ditentukan dan menghitung 15 rumah
terlewati.
 Jarak antara sampel rumah adalah 15/3 = 5 (15 rumah terhitung, dan 3
sample rumah diminta).
 Pilihlah nomor antara 1-5; ini akan menjadi rumah pertama yang anda
kunjungi.
 Setelah rumah pertama dikunjungi, berjalanlah dengan arah yang sama
dan hitung lima rumah lainnya; ini menjadi rumah tangga kedua yang
diwawancara. Akhirnya, lakukan hal yang sama untuk memilih rumah
yang terakhir.

Pendekatan yang lain untuk sampling acak


 Jika rumah berada di beberapa jalan, tentukan jalan yang ingin
dijadikan sample, kemudian hitung rumah-rumah seperti yang dijelaskan
pada langkah 2 diatas.

60
Panduan Assessment PMI

 Jika data populasi ada, rumah tangga dapat dipilih acak dari nama-nama
yang ada di list.

Sampling berdasarkan kebutuhan


Gunakan sampling ini jika ada perbedaan yang signifikan diantara rumah
tangga-rumah tangga. Sebagai contoh, anda ingin mewawancarai beberapa
rumah tangga karena ada yang berada di daerah pinggiran atau karena
mereka memiliki matapencaharian yang berbeda.
Ada dua cara untuk untuk mengambil contoh:
 Kelompok-kelompok rumah tangga yang dituju berada pada daerah
tertentu dalam lingkungan pedesaan atau perkotaan. Lakukan sampling
acak, seperti yang dijelaskan sebelumnya.
 Kelompok-kelompok rumah tangga yang dituju berada terpisah dengan
desa atau kota. Berdasarkan hasil sensus desa atau kota, dimana anda
dapat mengidentifikasi rumah tangga-rumah tangga yang dituju,
lakukanlah sampling acak dari data sensus tersebut. Jika data sensus
tidak ada, tanyakan masyarakat setempat untuk membantu anda untuk
mengidentifikasi jumlah rumah tangga yang ada berdasarkan
kelompoknya.

3. PRA (Participatory Rural Appraisal)


PRA adalah suatu metode yang digunakan untuk pengkajian / penilaian (keadaan) desa
secara partisipatif dengan penduduk desa yang bersangkutan.

Tujuannya adalah sebagai sarana dialog / komunikasi, mengumpulkan data dan


informasi, analisa situasi, alat dan metode untuk melakukan assessment kerentanan
dan kapasitas. Sasaran PRA adalah masyarakat.

Kelebihan dari pembelajaran partisipatif ini adalah:


1 Partisipatoris dan visual
2 Pembalikan dari model konvensional:
a. Dari tertutup menjadi terbuka
b. Dari ditentukan lebih dulu menjadi proses
c. Dari individu menjadi kelompok
d. Dari verbal menjadi visual
e. Dari perhitungan menjadi perbandingan
f. Dari penentu menjadi katalisator/motivator
g. Dari rasa bosan menjadi menyenangkan

Prinsip-prinsip PRA:
 Pendekatan partisipatif
 Masyarakat sebagai subyek, bukan obyek
 Saling belajar dan menghargai perbedaan/berbagi pengalaman dan
info
 Mengkritisi kesadaran dan tanggung jawab diri sendiri
 Pembelajaran informal
 Belajar dari kesalahan

61
Panduan Assessment PMI

 Pemberdayaan kapasitas masyarakat


 Keberlanjutan

Berikut ini adalah tools yang digunakan dalam PRA:

4.3.1. Alat Ukur Proporsional (Proportional Piling)


Alat untuk memperkirakan jumlah dan proporsi, terutama jika kita bekerja dengan
orang yang tidak terbiasa menggunakan data kuantitas.
Seperti: menentukan distribusi, dalam persen, beberapa sumber daya yang berbeda,
atau barang-barang yang didistribusikan, dll. dalam suatu rumah tangga atau
komunitas.

Contoh:
Tanya : Apa yang anda lakukan dengan hasil panen?

Jawab : 1. Dimakan 2. Bibit 3. Dijual 4. Barter

Keluarga petani mungkin susah untuk memberikan jumlah yang tepat atas
keempat jawaban di atas.

Gambarlah lingkaran dan buatlah garis potongan sesuai dengan jumlah


jawaban. Kemudian tuliskan jawaban di atas bidang yang tersedia:

Dimakan Bibit
Barter Dijual

Kemudian ambil 100 biji-bijian dan mintalah si Petani untuk meletakkan biji-
bijian tersebut sesuai tempatnya. Kita mengibaratkan 100 biji-bijian tersebut
= jumlah 1 kali hasil panen.

45 5
Dimakan Bibit
Barter Dijual
30 20

62
Panduan Assessment PMI

Dari hasil di atas kita bisa melihat bahwa 45% hasil panen digunakan untuk
konsumsi keluarga, 30% digunakan untuk barter, 20% dijual dan 5% dijadikan
bibit untuk musim tanam berikut.

4.3.2. Penggolongan Berpasangan (Paired Ranking)


Seringkali penerima bantuan susah untuk menyebutkan apa kebutuhan mereka yang
paling utama. Dan saat mereka ditanyakan hal ini, mereka akan menjawab: "Semuanya
penting". Sebagai organisasi kemanusiaan sangatlah penting untuk mengetahui apa
sebenarnya kebutuhan yang paling mendesak yang dibutuhkan oleh penerima bantuan.

Paired Ranking adalah alat untuk menentukan peringkat beberapa jawaban berbeda,
menurut tingkat kepentingannya bagi suatu komunitas. Alat ini digunakan saat
melakukan assessment.

Contoh:
Tanya : Apa kebutuhan terbesar anda?
Jawab : Makanan, Pakaian, Obat-obatan, Hygiene

Makanan Pakaian Obat-obatan Hygiene


Makanan M O M
Pakaian O H
Obat-obatan O
Hygiene

Kemudian hitunglah hasil atas jawaban yang diberikan.


Hasil:
1. Obat-obatan (O) :3
2. Makanan (M) :2
3. Hygiene (H) :1
4. Pakaian (P) :0

Jangan lupa bertanya kepada pria dan wanita karena bias saja prioritas mereka
berbeda.

4.3.3. Spot Mapping


Tujuan:
 Untuk mengetahui situasi dan kondisi sebenarnya atas suatu
komunitas
 Untuk mengetahui area rawan konflik
 Untuk mengidentifikasi sumber daya alam yang penting di suatu
komunitas

Informasi apa yang perlu dituangkan ke dalam Spot Map? Gambar geografis dan
topografis; Infrastruktur (jalanan, jembatan, jaringan telepon, pipa air, dll); Tipe

63
Panduan Assessment PMI

fasilitas (fasilitas medis, sosial, sekolah, toko, perusahaan, dll); Penggunaan lahan;
Jumlah dan tipe rumah; Sumber daya alam; Ternak; dan Sumber air.

Contoh:

4.3.4. Transect Mapping


Bagian topografi peta (sisi vertikal) yang memperlihatkan struktur demografi dan
geografi suatu tempat

Tujuan:
 Untuk menganalisa karakteristik geografis dan demografis suatu
komunitas berdasarkan spot mapping pada berbagai aspek dan variabel
 Untuk memahami kerentanan dan kapasitas suatu komunitas dengan
menggunakan perspektif jender

Contoh:

64
Panduan Assessment PMI

4.3.5. Jadwal Rutinitas Harian (Daily Routine Schedule)


Suatu alat untuk mengumpulkan data waktu yang relevan yang menggambarkan pola
kerja harian dan berbagai aktivitas yang dilakukan orang-orang di suatu komunitas
secara rutin.
Tujuan:
a. Untuk mendiskusikan rencana kegiatan dan implikasinya terhadap penggunaan
waktu, yang berkaitan dengan jender dan tipe pekerjaan
b. Untuk memperlihatkan beban kerja harian berbagai kelompok dalam suatu
komunitas (mis. buruh pabrik, petani, nelayan, pelajar, dll)
Jadwal rutin harian dapat membantu tim assessment untuk memahami bagaimana
ragam anggota masyarakat menggunakan waktunya. Ini juga dapat membantu dalam
merancang suatu program. Sebagai contoh, jika orang menggunakan waktu 5 jam
untuk mengambil air maka sangat berarti jika mempertimbangkan untuk melakukan
sesuatu demi meningkatkan suplai air.
Dengan membandingkan jadwal harian saat ini dengan jadwal harian pada masa lalu
dapat membantu anda untuk mengidentifikasi trend. Sebagai contoh, jika saat ini
orang berjalan 2 jam untuk mencari kayu baker dimana sebelumnya kayu bakar dapat
ditemukan dalam ½ jam, maka dapat anda disimpulkan bahwa telah terjadi masalah
penggundulan hutan dan sebuah proyek untuk penggunaan kompor irit minyak mungkin
akan berguna.
• Akan menarik jika melakukan tools ini secara terpisah dengan anggota keluarga
yang berbeda (mis., anak-anak, pria dan wanita).
• Minta nara sumber untuk menggambarkan sebanyak mungkin mengenai kegiatan
yang dilakukan dan jumlah waktu yang digunakan untuk setiap kegiatan.

Contoh:

65
Panduan Assessment PMI

4.3.6. Kalender Musiman (Seasonal Calender)


Alat untuk mencatat kegiatan-kegiatan pada suatu komunitas dalam satu tahun
(kondisi iklim, kegiatan sosial, kegiatan produksi, penyakit, bencana, dll.)

Kalender Musim dapat mengindikasikan apakah sesuatu yang terjadi adalah normal
(terjadi setiap tahun) ataukah baru.
Sebagai contoh, di beberapa daerah pertanian tiap tahun selalu terjadi masa paceklik
sebelum masa panen. Hal ini tentu saja merupakan masa yang sulit tetapi masyarakat
sudah mempunyai cara untuk mengatasi masalah tersebut. Ketersediaan bahan pangan
sangat terbatas pada saat paceklik dibandingkan dengan saat usai panen.
Kalender Musim juga berguna jika harus mengkoordinasikan suatu kegiatan dengan
masyarakat. Kita harus menyesesuaikan diri dengan jadwal masyarakat dan
kesibukannya.

• Kalender dapat dilakukan saat wawancara kelompok maupun individual.


• Minta nara sumber untuk mengidentifikasi kegiatan yang berlangsung rutin setiap
tahun normal, seperti iklim (musim hujan, musim kemarau), kegiatan ekonomi
(musim tanam, dll), acara adapt/budaya (acara keagamaan, festival, dll) dan
kegiatan lainnya
• Tandai semua kegiatan yang tidak umum atau baru (pada kalender)

Contoh :

66
Panduan Assessment PMI

4.3.71. Analisa riwayat sejarah desa


Urutan kronologis peristiwa (Historical Timeline)
Suatu alat untuk mengumpulkan data yang relevan dengan waktu/sejarah bencana/
konflik, dengan mengetahui dampak terhadap struktur sosial, perpindahan penduduk,
mata pencaharian dan lingkungan.

Contoh:
Tahun Peristiwa Kronologi Dampak yang terjadi
1972 Terjadi penjarahan besar 20 KK mengungsi.
besaran Masy. takut ke ladang.
1980 Banjir Tdk ada pengungsian.
Banyak masy. terjangkit
penyakit (diare, kulit, dst.).
2002 Pertikaian antar kampung A 2 meninggal.
&B 5 dirawat di RS.

3.2. Identifikasi suatu Tahun ‘Normal’dan Kelompok Ekonomi


Karena adanya keterbatasan waktu di lapangan sehingga tidak memungkinkan untuk
mewawancarai semua keluarga. Oleh sebab itu usahakan untuk mencari kelompok
yang dapat mewakili mayoritas dari tiap kelompok ekonomi (misal: kaya, sedang,
miskin). Informasi ini bisa didapatkan dari nara sumber yang terpercaya misalnya
kepala desa, tetua adat atau guru. Kemudian kembangkan profilnya sesuai dengan
kemampuan ekonomi mereka. Keadaan tiap tahun dapat berbeda. Untuk dapat
membandingkan kondisi jika terjadi perubahan yang signifikan, maka identifikasi
tahun 'normal' dapat dijadikan sebagai data awal.

Identifikasi suatu tahun "normal"


Bertujuan untuk mengetahui dampak dari suatu kejadian penting pada produksi dalam
jangka waktu tertentu.
Identifikasi suatu tahun yang "normal", saat dimana hasil produksi tidak jelek.
Dari segi hasil produksi, seperti apa tahun yang "normal" itu.
Informasi lain apa yang bisa digunakan untuk menggambarkan tahun yang "normal".

Contoh:
Tahun Kejadian Kejadian Penting Efek pada Produksi
Baik Normal Jelek

Beras Jagung Coklat


2003 Banjir

2002 Kenaikan BBM (demostrasi


berakhir dengan konflik.
Terjadi pengungsian)
2001 Kurang hujan

2000 PEMILU (Pengungsi


kembali ke desa)

67
Panduan Assessment PMI

1999 Wabah Malaria

3.3 Kalender Musiman (Seasonal Calender)


Alat untuk mencatat kegiatan-kegiatan pada suatu komunitas dalam satu tahun
(kondisi iklim, kegiatan sosial, kegiatan produksi, penyakit, bencana, dll.)

Analisa kalender musim


 Berapa jumlah (kira-kira) keluarga dalam sebuah kelompok mata pencaharian?
 Apakah mereka melihat tahun ini lebih baik, atau lebih buruk atau biasa saja
berkaitan dengan matapencaharian mereka?
 Tanyakan mereka untuk memberikan sumber-sumber pendapatan mereka yang
tersedia selama satu musim, dalam satu tahun. Hitunglah jumlah pendapatannya
sebisa mungkin (sebagai contoh,”sebuah keluarga memiliki hasil panen dalam satu
kalinya 600 kg beras” atau “suami bekerja selama tiga bulan untuk sekian rupiah
dalam satu bulannya”).
 Tanyakan kepada kelompok, sumber-sumber pendapatan yang tersedia selama
satu musim pada kondisi normal.

Contoh : Lampirkan gambar

3.4. Alat ukur proporsional (bisakah ini disamakan Proportional Piling???)

Untuk memperkirakan pentingnya sumber pendapat yang tersedia.


 Apakah sumber pendapat mereka yang lain pada saat-saat yang penting
selama satu tahun (misalnya sumber pendapatan sebelum dan setelah panen
atau sebelum dan setelah distribusi pangan)?
 Tanyakan mereka untuk menjelaskan alasan melakukan
perubahan dalam sumber pendapatan. Apa dampaknya, positif atau negatif,
apakah membutuhkan startegi penanganan matapencaharian untuk jangka
panjang?
Ketika membicarakan sumber pendapatan, seringkali lebih mudah dibicarakan
dalam kelompok umum ketimbang dibicarakan secara personal. Sebagai contoh,
tanyakan, “ Apa yang orang-orang lakukan ketika pekerjaan tidak ada?”
Daripada ,” Apa yang anda kerjakan ketika anda tidak mendapatkan
pekerjaan?”. Sangat menarik untuk mengetahui beragam tipe rumah tangga
dalam setiap kelompok.

Sumber Pendapatan
Masukan semua hal yang berkaitan dengan sumber pendapatan yang memberikan
kontribusi terhadap kesehjateraan ekonomi rumah tangga:
 Sumber keuangan dan bukan keuangan, termasuk hasil produksi yang
dikonsumsi.
 Pendapatan dari seluruh anggota keluarga.

3.5. Paired Ranking

68
Panduan Assessment PMI

Seringkali penerima bantuan susah untuk menyebutkan apa kebutuhan mereka yang
paling utama. Dan saat mereka ditanyakan hal ini, mereka akan menjawab: "Semuanya
penting". Sebagai organisasi kemanusiaan sangatlah penting untuk mengetahui apa
sebenarnya kebutuhan yang paling mendesak yang dibutuhkan oleh penerima bantuan.

Paired Ranking adalah alat untuk menentukan peringkat beberapa jawaban berbeda,
menurut tingkat kepentingannya bagi suatu komunitas. Alat ini digunakan saat
melakukan assessment.

Contoh:
Tanya : Apa kebutuhan terbesar anda?
Jawab : Makanan, Pakaian, Obat-obatan, Hygiene

Makanan Pakaian Obat-obatan Hygiene


Makanan M O M
Pakaian O H
Obat-obatan O
Hygiene

Kemudian hitunglah hasil atas jawaban yang diberikan.


Hasil:
5. Obat-obatan (O) :3
6. Makanan (M) :2
7. Hygiene (H) :1
8. Pakaian (P) :0

Jangan lupa bertanya kepada pria dan wanita karena bias saja prioritas mereka
berbeda.

3.6. Spot Mapping


Tujuan:
 Untuk mengetahui situasi dan kondisi sebenarnya
atas suatu komunitas
 Untuk mengetahui area rawan konflik
 Untuk mengidentifikasi sumber daya alam yang
penting di suatu komunitas

Informasi apa yang perlu dituangkan ke dalam Spot Map? Gambar geografis dan
topografis; Infrastruktur (jalanan, jembatan, jaringan telepon, pipa air, dll); Tipe
fasilitas (fasilitas medis, sosial, sekolah, toko, perusahaan, dll); Penggunaan lahan;
Jumlah dan tipe rumah; Sumber daya alam; Ternak; dan Sumber air.

Tampilkan contoh Gambar

3.7. Transect Mapping

Bagian topografi peta (sisi vertikal) yang memperlihatkan struktur demografi dan
geografi suatu tempat

69
Panduan Assessment PMI

Tujuan:
 Untuk menganalisa karakteristik geografis dan demografis suatu
komunitas berdasarkan spot mapping pada berbagai aspek dan variabel
 Untuk memahami kerentanan dan kapasitas suatu komunitas
dengan menggunakan perspektif jender

Tampilkan contoh gambar

3.8. Jadwal Rutinitas Harian (Daily Routine Schedule


Suatu alat untuk mengumpulkan data waktu yang relevan yang menggambarkan
pola kerja harian dan berbagai aktivitas yang dilakukan orang-orang di suatu
komunitas secara rutin

Tujuan
 Untuk mendiskusikan rencana kegiatan dan implikasinya terhadap
penggunaan waktu, yang berkaitan dengan jender dan tipe pekerjaan
 Untuk memperlihatkan beban kerja harian berbagai kelompok
dalam suatu komunitas (mis. buruh pabrik, petani, nelayan, pelajar, dll)

Contoh:

4.3.89. Pemetaan Kelembagaan (Institutional Mapping)

1 Suatu alat untuk mengumpulkan data yang menjelaskan berbagai


institusi/stakeholder dalam suatu komunitas, peran-peran mereka, dan hubungan
di antara mereka.
2 Mengidentifikasi peran dan hubungan institusi/stakeholder dalam/dengan suatu
komunitas
Contoh:
PEMDES

GURU KARANG TARUNA

MASYARAKAT

LSM INTERNASIONAL KELOMPOK PKK 70

PMI
Panduan Assessment PMI

3.10. Proportional Piling


Alat untuk menentukan distribusi, dalam persen, beberapa sumber daya yang berbeda,
atau barang-barang yang didistribusikan, dll. dalam suatu rumah tangga atau
komunitas.

Contoh:
Tanya : Apa yang anda lakukan dengan hasil panen?
Jawab : 1. Dimakan 2. Bibit 3. Dijual 4.
Barter
Keluarga petani mungkin susah untuk memberikan jumlah yang tepat atas
keempat jawaban di atas.

Gambarlah lingkaran dan buatlah garis potongan sesuai dengan jumlah


jawaban. Kemudian tuliskan jawaban di atas bidang yang tersedia:

Dimakan Bibit
Barter Dijual

71
Panduan Assessment PMI

Kemudian ambil 100 biji-bijian dan mintalah si Petani untuk meletakkan biji-
bijian tersebut sesuai tempatnya. Kita mengibaratkan 100 biji-bijian tersebut
= jumlah 1 kali hasil panen.

45 5
Dimakan Bibit
Barter Dijual
30 20

Dari hasil di atas kita bisa melihat bahwa 45% hasil panen digunakan untuk
konsumsi keluarga, 30% digunakan untuk barter, 20% dijual dan 5% dijadikan
bibit untuk musim tanam berikut.

3.11. Identifikasi Kelompok Ekonomi


Alat untuk mengidentifikasi kelompok – kelompok ekonomi sesuai dengan karakteristik
suatu komunitas/masyarakat.
Bagaimana kita menggambarkan kelompok keluarga 'miskin'.
Bagaimana kita menggambarkan kelompok keluarga 'sedang'.
Bagaimana kita menggambarkan kelompok keluarga 'kaya'.
Deskripsi akses keluarga terhadap Makanan, Penghasilan & Pengeluaran
Dalam setiap area ekonomi pangan (FEA), kita harus memahami akses suatu keluarga
terhadap makanan dan pendapatan serta bagaimana beragamnya untuk setiap
kelompok ekonomi. Informasi ini bisa didapatkan dengan mewawancarai beberapa pria
atau wanita. Narasumber tersebut hendaknya bisa mewakili tiap kelompok ekonomi
dan dapat mengidentifikasi:
akses keluarga terhadap makanan: gambaran darimana suatu keluarga
memenuhi kebutuhan pangannya (hasil tanam, hasil ternak, hasil tangkap,
pemberian, beli, dll.)
akses keluarga terhadap penghasilan: gambaran darimana suatu keluarga
mendapatkan penghasilan/uang (gaji pegawai, penjualan ternak/hasil
pertanian, jasa, dll.)

72
Panduan Assessment PMI

pengeluaran rumah tangga: gambaran bagaimana suatu rumah tangga


mengelola pendapatan/uang (beli pakaian, biaya kesehatan, biaya
pendidikan, PLN, BBM, dll.)
Informasi dari ketiga area ini (makanan, pendapatan & pengeluaran) dimasukkan ke
dalam diagram lingkaran seperti contoh di bawah:

Sumber Makanan:

73
Panduan Assessment PMI

Sumber Makanan Keluarga Miskin

Beli Hasil Tanam Ternak Milik

5%

45%

50%

Sumber Makanan Keluarga


Sedang

Beli Hasil Tanam Ternak Milik

25% 25%

50%

Sumber Makanan Keluarga Kaya

Beli Hasil Tanam Ternak Milik

15%

45%

40%

74
Panduan Assessment PMI

Sumber Penghasilan:

Pendapatan Keluarga Miskin


Jual Hasil Tanam Produk Ternak
Buruh Tani Kayu Api
Tukang
20%

10% 50%

5%

15%

Pendapatan Keluarga Sedang


Jual Hasil Tanam Produk Ternak
Buruh Tani Kayu Api
Tukang

25%
35%

5%
5%

30%

Pendapatan Keluarga Kaya

Jual Hasil Tanam Produk Ternak Toko

15%

40%

45%

Pengeluaran:

75
Panduan Assessment PMI

Makanan Ternak Kesehatan Sekolah


Alat RT BBM Tabung

25%
30%

10%
10%
5%
15% 5%
Gbr 1. Pengeluaran Keluarga Miskin

Makanan Ternak Kesehatan Sekolah


Alat RT BBM Tabung

22%

44%

22%
1%
5% 5% 1%
Gbr 2. Pengeluaran Keluarga Sedang

Makanan Ternak Kesehatan Sekolah


Alat RT BBM Tabung

10%

27%
51%

1%

1%
5% 5%

Gbr 3. Pengeluaran Keluarga Kaya

76
Panduan Assessment PMI

Keluarga Miskin
Keluarga Miskin
Beli
Hasil Tanam
Beli Hasil Tanam
Ternak Milik
Ternak Milik Buruh Buruh
Bantuan Kem anusiaan
10%
30%
33%

0%
0%
67%
60% 0%
0%

Keluarga Miskin
Keluarga Miskin
Beli Hasil Tanam
Beli Hasil Tanam
Ternak Milik Buruh
Ternak Milik Buruh
Gap

15% 10%
30% 30%
5%

0%
50% 60% 0%

77
Panduan Assessment PMI

3.12. Memahami hubungan terhadap pasar (Survey Pasar )


Untuk mendapatkan makanan, mayoritas rumah tangga di dunia ini bergantung pada
pasar. Keluarga yang relatif kaya, dapat meningkatkan nilai panen mereka dengan cara
melakukan spesialisasi produk ataupun dengan menjual hasil panen ketika harga pasar
sedang tinggi. Sementara keluarga yang miskin mungkin terpaksa harus langsung
menjual hasil panen mereka setelah musim panen (walaupun harga pada saat itu
sedang rendah) dan baru kemudian dapat berbelanja dengan menggunakan
penghasilan dari pekerjaannya.
Tanpa memahami keterkaitan antara pasar dan rumah tangga dalam mendapatkan
makanan maupun pendapatan, sangatlah sulit untuk memahami pilihan-pilihan yang
ada pada saat krisis. Hasil wawancara akan menunjukkan pasar mana yang memegang
peranan paling penting dan oleh karenanya jika terjadi perubahan harga (misalnya
harga bahan-bahan pokok) ataupun terjadinya masalah pada akses akibat dari suatu
konflik, maka ini semua akan menimbulkan dampak yang besar terhadap rumah
tangga-rumah tangga di suatu area ekonomi tertentu.
Contoh: Survey Harga Pasar (harga dalam ribuan)
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES
1 Beras 400 410 4100 410 450 460 420 4100 410 410 4000 4200
0 0 0 0 0 0 0 0
2 Ayam 20 18 17 19 21 21 20 20 15 15 20 25
rb rb rb rb rb rb rb rb rb rb rb rb
3 Telur 700 700 7000 700 730 730 730 7300 650 600 7000 7500
0 0 0 0 0 0 0 0
4 M.Gore 800 800 8000 800 820 820 820 8200 820 820 8200 8500
ng 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Sapi 40 30 35 40 45 45 45 45 45 45 45 60
rb rb rb rb rb rb rb rb rb rb rb rb
6 Sawi 200 195 1900 195 215 215 215 2100 205 200 2000 2050
0 0 0 0 0 0 0 0
7 Kapal 800 800 8000 800 820 820 820 8200 820 820 8200 8200
api 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Ikan 550 550 5300 530 570 570 570 5500 550 540 5400 5500
Teri 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Cap 500 500 5000 500 550 550 550 5500 550 550 5500 5600
Bend 0 0 0 0 0 0 0 0

Bagaimana mengetahui potensi coping strategy


Coping strategy adalah strategi yang digunakan individu/masyarakat/komunitas dalam
mengatasi gangguan untuk memenuhi kebutuhan. Keluarga miskin biasanya menyadari
segala resiko di lingkungannya dan oleh karenanya relatif telah siap akan hal ini.
Dalam keadaan yang cukup mudah diramalkan, misalnya di daerah kering dimana
curah hujan dan produksi panen berubah-ubah drastis setiap tahunnya maka strategi
yang tepat dilakukan adalah menyimpan hasil panen, memperbanyak ternak pada
tahun yang sukses panen, meningkatkan penggunaan makanan dari tumbuhan liar dan
menjual ternak maupun aset lainnya pada tahun yang sulit. Pada masa-masa yang
lebih ekstrim lagi, strategi lain mungkin dapat diterapkan. Misalnya dengan menyuruh
salah seorang anggota keluarga untuk memancing atau mencari pekerjaan atau
mencari kayu bakar ataupun meminta bantuan dari sanak famili. Karena hal di atas
merupakan coping strategy yang biasa bagi keluarga miskin, maka orang-orang yang

78
Panduan Assessment PMI

diwawancara dapat dengan mudah mengidentifikasi pilihan-pilihan yang akan mereka


lakukan terlebih dulu.

79
Panduan Assessment PMI

Menghitung dampak 'gangguan' dan kemungkinan intervensi


Dari informasi yang didapat di atas, suatu rangkaian perhitungan dapat memperkirakan
kemungkinan kekurangan pangan yang akan dialami bagi rumah tangga pada masing-
masing kelompok ekonomi, sebagai dampak dari keadaan abnormal sesaat (jatuhnya
harga ternak) ataupun keadaan abnormal yang berkepanjangan (hasil panen hanya 50%
dari keadaan normal dan tiadanya akses ke pasar akibat konflik). Dari hasil
wawancara, kita dapat mengetahui bagaimana kemampuan suatu rumah tangga dalam
menerapkan coping strategy untuk mengatasi masalah kekurangan pangan. Dari situ
kita dapat memperoleh gambaran jumlah orang yang masih berkekurangan serta
persentase kekurangan yang dapat direpresentasikan oleh jumlah makanan yang
dibutuhkan.
Informasi ini akan memperlihatkan pilihan-pilihan intervensi termasuk di antaranya
meningkatkan lapangan kerja (baik dibayar dengan uang maupun dengan makanan),
meningkatkan akses terhadap pasar, memberikan peralatan memancing, stabilisasi
harga bahan-bahan pokok, ataupun pemberian bantuan pangan. Dasar dari masing-
masing intervensi ini adalah untuk mencegah kelaparan atau untuk mencegah
keluarga menjual aset-aset pokok mereka seperti bajak dan lembu, ataupun untuk
mempertahankan kemampuannya memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya
seperti kesehatan dan pendidikan. Dampak dari masing-masing intervensi dapat
dianalisa secara independen dan hasilnya dapat menjadi landasan bagi suatu
keputusan.

4. Pelaporan

Tim assessment tidak diharapkan membuat desain program yang lengkap.


Bagaimanapun ide dari tim sangatlah berguna untuk merencanakan program. Ada tiga
kemungkinan kesimpulan dari assessment (lihat kerangka kerja kerentanan dan
kapasitas (bagian 3.1):
Tidak ada kebutuhan untuk intervensi (kapasitas masyarakat yang terkena
dampak sanggup untuk mengatasinya).
Disana ada kebutuhan untuk intervensi, tetapi Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah bukanlah organisasi yang tepat untuk melakukan intervensi.
Disana ada kebutuhan untuk intervensi dan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
merupakan organisasi yang tepat.

Laporan Assessment

Bagian ini menghadirkan sebuah format untuk rapid dan detail assessment. Untuk
setiap assessment, susunlah sebuah laporan berdasarkan dari informasi yang
diberikan. Angka yang detail dari setiap informasi akan bergantung dari keadaan yang
ada dari setiap assessment.
Penting untuk menghadirkan kesimpulan dari sebuah assessment sejelas mungkin.
Penggunaan format standar membantu pembaca untuk mengetahui dengan cepat
informasi sebagaimana mereka terbiasa dengan tampilannya.

80
Panduan Assessment PMI

Catatan Kunci
Buatlah laporan assessment sesingkat mungkin, tetapi pastikan semua informasi
penting tidak terlewatkan.

Petunjuk diberikan pada bagian panjang narasi. Panjangnya narasi ini disesuaikan apa
itu dikurangi atau diperpanjang.

LAMPIRAN – LAMPIRAN :

a. Kerangka kerja Laporan ( 1 )


Rapid dan detail assessment

Bagian 1.
Ringkasan
Tanggal Laporan:
Alasan melakukan assessment:
Tanggal dan jenis bencana:
Lokasi bencana:
Jumlah orang yang terkena dampak bencana:

81
Panduan Assessment PMI

Ringkasan dari kesimpulan assessment: berikan penjelasan (1/2 halaman) ringkasan


dari permasalahan dan populasi yang terkena bencana. Apa kebutuhannya (jika ada)?

Apakah direkomendasikan Palang Merah Bulan Sabit Merah melakukan intervensi?


Jika ada, berikan garis besarnya.
Apakah direkomendasikan melakukan assessment lanjutan? Jika ada, berikan detail
dan waktunya.

Bagian 2. Latarbelakang informasi

Tim assessment : Nama, Organisasi, Profesi/keahlian/jabatan setiap tim.


Lokasi yang dikunjungi: Nama daerah dan jelaskan kenapa dipilih.
Perjalanan yang dilakukan: Lokasi yang dikunjungi setiap harinya.
Sumber informasi: Masyarakat dan wawancara kelompok dalam setiap harinya.
Sumber data sekunder: Detail dokumen dan pemberi informasi yang dikonsultasikan.
Hambatan. Apa hambatan yang dialami dalam melakukan assessment (waktu, akses,
keamanan dll.)?

Bagian 3. Detail

Narasi: Berikan penjelasan (1/2-1 halaman) dengan menjelaskan:


Penyebab bencana.
Prakiraan ke depan

Garis besar (1-2 halaman) situasi keseluruhan dan dampak bencana, berdasarkan
informasi yang diperoleh melalui wawancara kelompok umum (dan informasi yang
relevan lainnya):
Struktur sosial
Pergerakan masyarakat
Matapencaharian
Lingkungan
Pelayanan
Hal lain

Asumsi dan penilaian: Apa asumsi dan penilaian yang dihasilkan?


Ketidaktepatan: Apakah ada ketidaktepatan informasi pada saat melakukan
assessment?
Kerentanan dan kapasitas: Berikan ringkasan dari setiap permasalahan, kebutuhan
dan upaya penanganan dengan memasukan kedalam tabel berikut (lihat bagian 8.3
untuk penjelasan):

Masalah Normal atau baru Jika normal, Jika baru, kapan masalah
berapa sering itu ada?
masalah itu terjadi?

Penggolongan masalah: Apakah semua sumber informasi setuju dengan penggolongan


masalah? Jika tidak, berikan secara jelas (masalah yang mana yang paling penting
dari setiap kelompok pemberi informasi).

82
Panduan Assessment PMI

Pendapat lain dari informasi yang ada:

Kebutuhan, upaya penanganan dan bantuan

Masalah Populasi yang Kebutuhan Cara mengatasi Bantuan


terkena dampak
(sebutkan angka)

Lokasi-lokasi dari populasi yang terkena dampak.

Apakah ini tempat tinggal mereka? Jika tidak, kenapa mereka berpindah? Kapan
mereka pindah?

Bagaimana akses menuju lokasi? Berikan penjelasan yang berkaitan dengan musim,
infrastruktur (jalan, bandara dll), keamanan dan faktor politik.

Apakah upaya mengatasi masalah memiliki konsekwensi negatif terhadap


kesehjateraan masyarakat dan berdampak panjang terhadap mata pencaharian?

Apakah ada masyarakat yang tidak menerima bantuan? Jika ya kenapa?

Masyarakat Kebutuha Apakah Persentase Persentase Persentase


yang terkena n upaya dan kebutuhan kebutuhan kekurang yang
dampak bantuan yang yang yang ada dalam
dilakukan diberikan diberikan memenuhi
memenuhi dengan dengan kebutuhan? (100-
kebutuhan upaya yang bantuan? (B) A-B)
dilakukan?
(A)

Jelaskan bagaimana persentase dihitung.

Dimana kekurangan yang diidentifikasi dalam pemenuhan kebutuhan, jelaskan apakah


direkomendasikan intervensi Palang Merah Bulan Sabit Merah, berikan alasan.

Apa jenis intervensi yang direkomendasikan kepada Palang Merah Bulan Sabit Merah?

Proposal program

Berikan penjelasan (1/2 halaman) dari proposal yang diajukan tim assessment:
Detail program yang diajukan

Permasalahan

83
Panduan Assessment PMI

Jenis program (kesehatan, watsan, pangan dll)

Aktivitas utama

Durasi program

Populasi masyarakat yang terkena bencana

Jumlah penerima bantuan

Lokasi penerima bantuan

Kemungkinan konsekwensi negatif yang


dihadapi

Siapa yang melaksanakan program ( Kantor


Pusat, IFRC, ICRC)

Akankah Palang Merah Belan Sabit Merah


membutuhkan mitra kerja? (masyrakat,
pemerintah, NGO dll)

Koordinasi dengan organisasi lain

Hambatan

Jumlah staff yang dibutuhkan

Budget yang dibutuhkan

Lampiran laporan assessment

Lampirkan dokumen-dokumen berikut:


Kerangka acuan untuk assessment.
Ringkasan wawancara kelompok mata pencaharian dan rumah tangga (bagian 8.2).
Hasil checklist dari sektor-sektor yang diwawancara (bagian 7.8).

b. Pelaporan Assessment / hal – hal yang penting dalam laporan ( 2 )

A. Latar Belakang Insiden


(cerita singkat, tanggal, lokasi, pihak-pihak yang terlibat)
B. Pengungsian
jumlah IDPs (klasifikasikan kelompok rentan)
tanggal pengungsian
tipe pengungsian (spontan / terorganisir)
kemungkinan lama waktu mengungsi
sumber info
C. Tempat Pengungsian

84
Panduan Assessment PMI

lokasi shelter (lampirkan peta)


akses & jarak (waktu tempuh, sarana transportasi)
kondisi keamanan
kondisi shelter (fasilitas: air, kesehatan)
sumber info

D. Bantuan yang Telah Diberikan


jenis & jumlah bantuan yang telah diberikan
sumber bantuan
bantuan yang dijanjikan oleh pihak lain.
sumber info
E. Bantuan yang Dibutuhkan
(jenis & jumlah bantuan yang dibutuhkan beserta alasannya)
F. Hambatan
(segala hambatan yang mungkin ada bagi kegiatan Palang Merah &
kemungkinan pemecahannya)
G. Rencana Tindakan & Rekomendasi
H. Informasi Tambahan (Data awal sebelum kejadian)
I. Nama Tim Assessment dan Tanggal Assessment

Lampiran Form – Form :

Rapid Assesmen

Detail Assessmen

Safer Access

Code Of Conduct

7 Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah & Bulan Sabit Merah Internasional.

85
Panduan Assessment PMI

Bab 5
Pendekatan Ekonomi Keluarga
(Household Economic Approach / HEA)
Bagian ini difokuskan pada isi dari assessment dan ditujukan untuk menyediakan lebih
banyak informasi tentang elemen-elemen yang harus diperhatikan sehingga agar dapat
lebih mengerti situasi. Hal ini berarti memahami bagaimana masyarakat bertahan
setelah krisis (atau guncangan), memahami krisisnya (atau guncangan), aktor-aktor
yang terlibat, masalah yang dihadapi oleh populasi baik secara langsung maupun tidak
langsung diakibatkan oleh krisis (atau guncangan) dan juga strategi yang mereka
jalankan dilapangan dalam merespon krisis.

5.1. Pengertian HEA


HEA adalah kumpulan cara-cara dimana keluarga berusaha untuk memenuhi
(mengakses/menguatkan/memelihara) kebutuhan pokoknya (makanan, pendapatan
dan aset seperti tabungan, ternak, tanah dll).
HEA dapat menggambarkan:
- Bagaimana kehidupan beragam keluarga
- Resiko apa yang dapat menyebabkan kerentanan
- Bagaimana mereka mengatasi "guncangan"
- Aset dan sumber daya apa yang dapat diakses oleh ragam keluarga,
- Bagaimana sumber daya itu dapat dimanfaatkan agar dapat memenuhi kebutuhan
harian, musiman dan jangka panjang.

5.2. Kerangka HEA


HEA terdiri dari 2 elemen: 1. Kerangka dasar untuk menjawab pertanyaan spesifik dan
2. metode kerja di lapangan untuk mendapatkan informasi secara cepat dengan sedikit
dokumentasi atau pengambilan informasi yang dikumpulkan dari mata pencaharian.
HEA dibuat berdasarkan perbandingan antara tahun normal (tahun yang
menggambarkan kondisi biasa / kondisi orang hidup secara normal dimana populasi
dapat memenuhi kebutuhan pokoknya) dengan tahun sekarang, terutama pada saat
setelah guncangan. Dengan membuat perbandingan seperti ini, kita dimungkinkan
untuk menentukan apakah keadaan suatu populasi saat ini lebih buruk/sama/lebih
baik dibanding masa lampau.
Agar dapat memahami strategi adaptasi yang telah dibentuk oleh suatu keluarga,
empat elemen harus dipelajari:
1. Akses terhadap pangan
2. Akes terhadap pendapatan
3. Pengeluaran/kewajiban
4. Aset

5.3. Hasil Yang Diharapkan


HEA menunjukkan pada kita apakah suatu populasi berada pada keadaan ekonomi
tidak aman dan saat ini membutuhkan bantuan. Hal ini juga dapat digunakan untuk
mereview hasil dari suatu intervensi terhadap ekonomi rumah tangga. Lebih jauh lagi,
dapat memberikan gambaran bagaimana ekonomi pedesaan/perkotaan berjalan.

86
Panduan Assessment PMI

5.4. Langkah-Langkah Pengumpulan Data HEA


Untuk mendapatkan gambaran penuh atas ekonomi keluarga, hendaknya mengikuti
serangkaian langkah pengumpulan data sebagaimana akan diuraikan lebih lanjut di
bawah ini. Pengumpulan data menggunakan metode sebagaimana dijelaskan di bagian
awal yaitu PRA.

5.4.1. Zona Ekonomi Pangan (Food Economy Zone = FEZ)


Zona Ekonomi Pangan adalah area geografi dimana mayoritas rumah tangga
mendapatkan pangan dan pendapatan dengan kombinasi cara dan aktivitas yang mirip.
Zona Ekonomi Pangan memiliki batasan yang bisa jadi saling tumpang tindih satu dan
lainnya. (mis: sistem bank dan kehidupan/bisnis informal di kota dan aktivitas
pertanian di pedesaan)
Contoh:

5.4.2. Kelompok Ekonomi / Kelompok Makmur


Kelompok ekonomi atau kelompok makmur adalah kelompok keluarga yang
mempunyai kapasitas yang sama untuk mendapatkan pangan dan pilihan pendapatan
yang berbeda dalam suatu Zona Ekonomi Pangan. Libatkan masyarakat untuk
memberikan gambaran mengenai kelompok ekonomi yang berbeda dalam komunitas
mereka. Informasi yang perlu dimasukkan pada kegiatan ini adalah distribusi
"kemakmuran" dan aset (terutama asset produksi). Faktor utama yang membedakan
antara satu tipe keluarga dengan yang lainnya adalah "kemakmuran". Di banyak
tempat, masyarakat dikelompokkan dalam 3 kelompok ekonomi yaitu: miskin, sedang,
kaya.

87
Panduan Assessment PMI

Karena adanya keterbatasan waktu di lapangan sehingga tidak memungkinkan untuk


mewawancarai semua keluarga. Oleh sebab itu usahakan untuk mencari kelompok
yang dapat mewakili mayoritas dari tiap kelompok ekonomi (misal: kaya, sedang,
miskin). Informasi ini bisa didapatkan dari nara sumber yang terpercaya misalnya
kepala desa, tetua adat atau guru. Kemudian kembangkan profilnya sesuai dengan
kemampuan ekonomi mereka.

KARAKTERISTIK KAYA SEDANG MISKIN


PEKERJAAN Pedagang, petani Petani skala-kecil, Buruh, penjual kayu
skala-besar pembuat gula api
RUMAH Atap genteng, Atap seng, dinding Atap rumbia, Dinding
dinding bata, lantai papan, lantai semen papan, lantai papan
keramik
AKSES LAHAN 3-5 hektar 1.5 – 2 hektar 0.5 hektar, pinjam 1
hektar
TERNAK:
SAPI 3-5 1-3 Tidak ada
KAMBING 4-6 2-4 0-2
UNGGAS 4-6 2-4 0-1
ASSET:
SEPEDA 1-2 1 0
KULKAS 1 0-1 0
TEMPAT TIDUR Kepala keluarga: Kepala keluarga: kasur Semua keluarga:
kasur pegas, lainnya: busa, lainnya: kasur kasur kapuk.
kasur busa. kapuk.
PERABOTAN Kursi dan meja kayu Kursi dan meja kayu Memakai tikar untuk
mahal. murah duduk
ALAT MASAK 2 wajan besar, 2 1 wajan besar, 1-2 1 wajan mutu jelek, 1
wajan kecil mutu wajan kecil mutu panci tanah liat
bagus, 2-3 panci jelek, 1-2 panci
SUMBER AIR PAM & Sumur Bor PAM Sumur timba
MAKANAN: Nasi, Ayam, telur, Nasi, Ikan, tempe, Nasi, Ikan asin,
sayur sayur tempe
PENDIDIKAN Kebanyakan: sampai Kebanyakan: sekolah Sedikit: sekolah dasar
sekolah lanjutan dasar, sedikit: sekolah
lanjutan

5.4.3. Akses keluarga pada pangan, pendapatan dan pola pengeluaran


Dalam setiap Zona Ekonomi Pangan, kita harus memahami akses suatu keluarga
terhadap pangan dan pendapatan serta bagaimana beragamnya untuk setiap kelompok
ekonomi. Informasi ini bisa didapatkan dengan mewawancarai wakil dari tiap
kelompok ekonomi secara terpisah dan dengan melibatkan beberapa pria dan wanita.
Narasumber tersebut hendaknya dapat mengidentifikasi:
a. akses keluarga terhadap pangan: gambaran darimana suatu keluarga
mendapatkan bahan pangan (hasil tanam, hasil ternak, hasil tangkap, pemberian,
beli, dll.).
b. akses keluarga terhadap pendapatan: gambaran darimana suatu
keluarga mendapatkan penghasilan/uang (gaji pegawai, penjualan ternak/hasil
pertanian, jasa, dll.), frekuensi kegiatan, anggota keluarga yang terlibat dalam

88
Panduan Assessment PMI

kegiatan tersebut, dan perkiraan mengenai berapa banyak pendapatan yang


didapatkan dari setiap kegiatan yang dimaksudkan untuk pendapatan rumah tangga
c. pengeluaran rumah tangga: gambaran bagaimana suatu rumah
tangga mengelola pendapatan/uang (belanja pangan, belanja pakaian, biaya
kesehatan, biaya pendidikan, PLN, BBM, pajak, dll.)
Informasi dari ketiga area ini (pangan, pendapatan & pengeluaran) dimasukkan ke
dalam diagram lingkaran seperti contoh di bawah:

AKSES PANGAN:

Sumber Pangan Keluarga Miskin

Beli Hasil Tanam Ternak Milik

5%

45%

50%

Sumber Pangan Keluarga Sedang

Beli Hasil Tanam Ternak Milik

25% 25%

50%

89
Panduan Assessment PMI

AKSES PENDAPATAN:

Pendapatan Keluarga Miskin


Jual Hasil Tanam Produk Ternak
Buruh Tani Kayu Api
Tukang
20%

10% 50%

5%

15%

Pendapatan Keluarga Sedang


Jual Hasil Tanam Produk Ternak
Buruh Tani Kayu Api
Tukang

25%
35%

5%
5%

30%

90
Panduan Assessment PMI

POLA PENGELUARAN:

Pengeluaran Keluarga Miskin

Makanan Ternak Kesehatan Sekolah


Alat RT BBM Tabung

25%
30%

10%
10%
5%
5%
15%

Pengeluaran Keluarga Sedang


Makanan Ternak Kesehatan Sekolah
Alat RT BBM Tabung

22%

44%

22%
1%
5% 5% 1%

91
Panduan Assessment PMI

5.4.4. Dasar layanan / jaringan sosial.


Perhatikan layanan sosial dan jaringan sosial yang ada pada suatu daerah. Area
geografi mana yang mendapat akses/keuntungan atas layanan sosial (kesehatan/ air/
pendidikan, dll) atau akses/keuntungan atas jaringan sosial yang ada (grup nelayan,
ibu-ibu PKK, dll). Buatlah Peta Kelembagaan.

5.4.5. Efek bencana / guncangan


Hal ini mengenai analisis bagaimana kemampuan suatu keluarga untuk mendapatkan
kebutuhan pokok pada saat krisis akibat bencana/guncangan, seperti ketidakamanan,
pengungsian, perpindahan penduduk dll.
Guncangan / Bencana:
- Kejadian dimana dapat mengakibatkan kerugian pada suatu keluarga.
- Diprediksi dan tidak dapat diprediksi.
- Bencana alam atau akibat manusia.
- Akibat dari bencana pada keluarga dimanapun tergantung pada
kombinasi dari:
o Kekuatan bencana (skala, kekuatan, durasi)
o Ekonomi keluarga / Tingkat ketahanan
o Kemungkinan untuk mengganti kerugian yang terjadi
o Pilihan yang dapat dibuat oleh suatu keluarga
o Tingkat ketergantungan pasar

5.4.6. Mekanisme Penanggulangan (coping mecanism)


Mekanisme penanggulangan diambil dari adaptasi/aktivitas yang tidak umum yang
dipilih seseorang sebagai cara hidup saat melewati masa sulit agar dapat menjaga
kehidupan dan mata pencahariannya.
Strategi penanggulangan bisa dibagi menjadi:
- Strategi yang tidak merusak mata pencaharian (seperti perubahan
makanan dalam waktu singkat, mengumpulkan buah-buahan liar, penjualan barang
yang tidak penting, pindahnya seseorang untuk bekerja, penambahan waktu kerja,
penggunaan keahlian, solidaritas dll.) – hal hal tersebut mudah dirubah.
- Strategi yang mungkin dapat merusak mata pencaharian (seperti
penjualan barang properti, penjualan aset produktif, pengundulan hutan besar-
besaran, pekerja anak, pelacuran, kejahatan) – hal-hal tersebut agak susah
berubah
Sangat penting untuk mengetahui berapa lama seseorang dapat bertahan dengan
mekanisme penanggulangan:
- Bahan pangan apa yang tersedia dan pilihan mata pencaharian yang
dapat dikembangkan dalam situasi sekarang?
- Tambahan pilihan apa yang dapat dikejar?
- dll

5.4.7. Identifikasi Kemungkinan Intervensi


Langkah terakhir adalah: mengidentifikasi kemungkinan intervensi. Informasi dari
keenam langkah di atas yang didapat dengan jalan diskusi dengan komunitas, akan
membantu untuk menentukan intervensi yang tepat.

92
Panduan Assessment PMI

Lampiran-lampiran:

1. Karakteristik bencana & bantuan

2. Code Of Conduct

3. Safer Access

4. Checklist Sektoral

5. Format Assessment Cepat PMI (Rapid assessment)

6. Format Detail Assessment

93

Anda mungkin juga menyukai