Who (Siapa)
Siapa, dalam hal ini adalah siapa sasaran dan target kita.
Setelah mengetahui spesifikasi masing-masing produk dan mengetahui
kelebihan dan kekurangannya, langkah selanjutnya adalah menentukan pangsa
pasarnya. Siapa yang menjadi target kita. Siapa yang kita prediksikan menjadi
sasaran dari produk kita.
Untuk dapat mengetahui siapa target dan sasaran kita, masing-masing produk
harus dipilah dan diklasifikasikan. Pelajari kriteria dan persyaratan dari produk
yang kita miliki, kemudian sesuaikan dengan sasaran yang akan kita bidik. Perlu
juga kiranya mempelajari garis besar karakter masyarakat, komunitas, atau
kelompok yang akan kita pilih menjadi sasaran pemasaran. Sehingga, kita dapat
lebih mempersiapkan diri ketika harus berhadapan dengan target dan sasaran
kita.
Dengan cara demikian, kita bisa lebih fokus dalam memasarkan karena target
dan sasaran jelas. Kita juga bisa lebih maksimal dalam membekali diri dengan
pengetahuan tentang produk yang akan kita pasarkan. Selain itu, kita juga bisa
lebih hemat dan efisien karena telah memiliki gambaran pasti mengenai siapa
dan seperti apa sasaran yang akan kita hadapi. Misalnya, produk A akan sesuai
untuk kalangan A, sedangkan produk B sasarannya adalah karyawan B.
When (Kapan)
Kapan, sangat berkaitan dengan penentuan atau pemilihan waktu yang tepat
untuk melakukan pemasaran. Menentukan waktu yang tepat atau setidaknya
sesuai, secara tidak langsung sama dengan memetakan sasaran kita. Kita
dituntut untuk dapat membuat kategori waktu yang disesuaikan dengan jenis
produk yang kita miliki, kemudian barulah sasaran kita pilah-pilah berdasarkan
kategori waktu yang telah kita buat. Atau dapat dikatakan menyesuaikan dengan
momennya.
Momen atau waktu yang tepat dapat mempermudah pemasaran kita. Karena
tingkat kebutuhan masyarakat selalu berubah-ubah sesuai dengan waktunya.
Bila kita bisa lebih jeli mengamati dan memilah-milah waktu berdasarkan
kebutuhan masyarakat, kita akan sangat terbantu dalam melakukan pemasaran.
Pemasaran kita bisa lebih efektif dan maksimal bila sesuai dengan momennya.
Contoh mudah:
Seragam sekolah bukanlah kebutuhan pokok. Agar dapat terjual, dibutuhkan
momen yang tepat. Seragam sekolah akan sangat laku pada saat pergantian
semester atau kenaikan kelas, begitu pula produk tas dan sepatu. Untuk hari-hari
biasa, seragam sekolah tidak banyak dicari orang. Jadi, waktu yang tepat untuk
memasarkan seragam sekolah adalah ketika kenaikan kelas.
Kita bisa mengatur strategi yang tepat untuk mendongkrak penjualan pada
waktu itu, karena saingan kita juga pasti tidak sedikit. Atau setidaknya, sebulan
atau dua bulan sebelum kenaikan kelas, kita telah mencuri start untuk mencari
chanel atau jaringan terlebih dahulu, sehingga penjualan kita bisa lebih
meningkat. Yang penting momen kita tepat, jadi penjualan kita bisa lebih
maksimal.
Where (Dimana)
Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah pemetaan lokasi. Menentukan
dimana kita harus melakukan pemasaran juga penting karena sangat berkaitan
dengan efektivitas kinerja. Menentukan tempat atau lokasi pemasaran tidak bisa
sembarangan. Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan agar dapat
menentukan lokasi yang tepat untuk memasarkan produk kita sehingga kinerja
bisa lebih efektif.
Pertama, sesuaikan jenis produk yang akan kita pasarkan dengan kondisi
masyarakat di wilayah tersebut. Kondisi yang dimaksud antara lain, tingkat
Menentukan wilayah atau lokasi pemasaran itu penting. Selain kinerja kita bisa
lebih efektif dan efisien karena lokasi pemasaran jelas, kita juga dapat
mempelajari secara langsung, ada tidaknya produk yang sejenis dengan produk
kita, bagaimana penerimaan masyarakat di wilayah tersebut, sekaligus
mengetahui wilayah-wilayah potensial. Karena semakin banyak kompetitor yang
bermain di wilayah tersebut, semakin potensial pula wilayah tersebut. Namun,
itu juga berarti kita harus lebih berhati-hati dan waspada, karena masyarakatnya
bisa jadi lebih cerdik dalam memanfaatkan situasi tersebut.
Why (Mengapa)
Dalam melakukan pemasaran, tentu tidak semudah membalik telapak tangan.
Pasti ada kendala-kendala yang menyertai. Oleh sebab itu, unsur Why atau
Mengapa ini juga menjadi salah satu unsur yang cukup penting.
Mengapa, dalam hal ini adalah cara yang kita gunakan untuk mengetahui segala
macam kendala, hambatan, maupun faktor-faktor yang berhubungan dengan
keberhasilan maupun ketidakberhasilan produk kita di pasaran. Kita perlu
menganalisa kembali, sebab-sebab produk kita tidak mampu menembus pasar.
Setelah itu, kita juga perlu menggali informasi mengenai kompetitor atau
pesaing kita untuk mengetahui sebab maupun alasan di balik keberhasilannya
dalam menembus pasar.
Mengapa strategi pemasaran yang lama tidak berhasil? Mengapa produk kita
tidak diminati?
Untuk menjawab itu, kita perlu tahu bagaimana kondisi riil di lapangan, siapa
pesaing atau kompetitor kita, apa saja kendalanya. Kita juga perlu menggali
pengalaman ataupun mencari masukan dari karyawan lama atau dari petugas
pemasaran yang sebelumnya.
Sebagai contoh, kampung A adalah wilayah potensial, tetapi mengapa di
kampung A produk kita tidak diminati? Produk kita yang kurang sesuai atau cara
kita yang kurang pas ketika memasarkan? Kita gali informasi sebanyakbanyaknya untuk mencari celah-celah solusi yang masih mungkin kita gunakan
untuk menembus kampung A tersebut. Dengan cara demikian, kita bisa lebih
maju satu langkah daripada petugas pemasaran yang sebelumnya.
How (Bagaimana)
Setelah memahami penjelasan masing-masing dari unsur W, berikutnya kita
akan masuk pada unsur H yaitu How atau Bagaimana. Unsur How atau
bagaimana yang dimaksud adalah bagaimana cara kerja kita selanjutnya, yaitu
meramu poin-poin pentingnya dan bersiap untuk action di lapangan.
Pemetaan berdasarkan unsur W sudah kita lakukan, selanjutnya poin-poin
penting yang sudah kita petakan pada masing-masing unsur W kita ramu untuk
menentukan strategi pemasaran kita di lapangan. Rumusan dari unsur W kita
pelajari kemudian kita simpulkan untuk menjadi bekal kita di lapangan. Ketika di
lapangan kita telah memiliki gambaran mengenai sasaran dan cara penetrasi
pasarnya. Sehingga cara kerja kita menjadi lebih efektif dan efisien.
Selain itu, kita juga harus tetap berserah diri pada Allah SWT, Tuhan YME, karena
sebagus apapun strategi pemasaran kita dan sekeras apapun usaha kita
menjalankannya, tanpa ridho dan restu dari Allah SWT, hasilnya hanya akan 0
(nol). Oleh sebab itu, usaha, kerja keras, dan doa harus seiring sejalan. Sholat
Tahajud di malam hari, sholat Dhuha sebelum mulai bekerja, atau puasa Senin
Kamis, adalah bagian dari ikhtiar kita untuk mencapai keberhasilan. Semoga
Allah selalu memberi kemudahan. Amin.
With love,
Bunda Aisykha
Menurut Yoris Sebastian, konsep 5W1H yang dimaksud oleh dirinya adalah Who
am I, What am I Offering, Why does It Matter, Who is the Market, When
is the Right Time, dan How to Attract.
Misal, bisnis anda menjual baju, sepatu, pernik, suvenir yang berhubungan
dengan sepak bola berkualitas , membidik segmen mahasiswa dan mahasiswi
dengan kondisi keuangan pas-pasan. Berikut beberapa alasan (WHY) yang
HARUS berhasil dibangun berdasarkan analisa WHAT dan WHO, yaitu : Tidak
Misal, anda memiliki pola sebagai berikut: What (Baju/pernik bola), Who
(membidik segmen mahasiswa), Why (murah-berkualitas-sistem pembelian
mudah), Where (di rumah/kos), When (malam hari), maka most likely pilihan
HOW anda adalah Marketing Online.
Ketika anda sudah menentukan HOW (marketing online), tidak boleh berhenti
disini. HOW tersebut harus diperdalam sampai sedetil-detilnya. Maka anda akan
melakukannya sebagai berikut:
ditampilkan. Disertai dengan no HP, alamat gerai, email, akun twitter, alamat
Blog.
Blog: Berisi artikel tentang ulasan keunggulan produk dan dinamika komunitas
pelanggan. Satu artikel baru per hari. Berisi katalog produk, yang terus diupdate
setiap hari. Desain blog harus atraktif dan berjiwa muda. Dilakukan dan dikelola
oleh 2 mahasiswa part-time. Dan sebagainya.
Catatan: Anda bisa menentukan berbagai HOW, misalnya: penyebaran brosur,
pemasangan iklan di koran, pemasangan spanduk, umbul-umbul, penempelan
poster, iklan di radio atau TV, mengadakan talk-show di radio, kerjasama dengan
Badan Eksekutif Mahasiswa, mengadakan seminar, open house, paket diskon (ini
juga termasuk langkah marketing), beli satu dapat bonus satu gratis, ikut
pameran, liputan koran, ucapan selamat ulang tahun, menulis buku, kuis online,
promosi oleh SPG, membagi sticker gratis, menjadi sponsor even kampus,
mengadakan pentas musik, kemasan produk yang unik, melakukan presentasi
langsung di depan calon konsumen, menjual kaos murah, BBM, WA, mem-posting
video di youtube, SEO, webinar, instagram, pinterest, dan sebagainya.
Sekali lagi ditegaskan bahwa marketing adalah syarat penting untuk memastikan
sebuah bisnis tegak berdiri dan tumbuh kedepannya. Tapi harus diingat,
marketing bukan satu-satunya faktor kesuksesan sebuah bisnis. Paling tidak ada
5 aspek yang wajib dilakukan oleh pengusaha.
1. Strategi Marketing yang simple tapi powerful (bisa menggunakan 5W+1H).
2. Continuous Development diterapkan pada produk/layanan anda. Pertahankan
Unique Selling Point dan tingkatkan kualitas serta berinovasi tanpa batas.
3. Tambah jumlah konsumen baru.
4. Maintain konsumen lama.