PENELITIAN KUALITATIF
Dipersembahkan oleh:
Weebo
Website: Youtube:
TERM OF SERVICES, READMORE, AND RELATED LINKS
A. Terms of Services
1. Segala hak cipta penulisan skripsi ini adalah milik penulis asli skripsi. Weebo
hanya membagikan skripsi ini dengan tujuan agar dapat bermanfaat bagi orang
lain.
2. Sebagian besar skripsi yang diperoleh Weebo berasal dari internet yang dapat
dicari dengan mesin pencarian, kemudian diupload ulang oleh Weebo.
3. Silahkan subscribe youtube Weebo Corner dengan mengeklik link/gambar
pada halaman cover untuk mendukung program-program dari Weebo.
4. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diambil rumusan
masalah bagaimana minat kegiatan kepramukaan pada kelas IV SDN 2 Mrentul
Kecamatan Bonorowo kabupaten Kebumen?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian adalah
untuk mengetahui minat kegiatan kepramukaan pada kelas IV SDN 2 Mrentul
kecamatan Bonorowo Kabupaten Kebumen.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Manfaat secara teoristis.
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan keilmuan khususnya dalam
kaitannya dalam peningkatan kualitas pendidikan dengan melalui pemberian
kegiatan pramuka di sekolah dasar.
2. Manfaat secara praktis.
Hasil penelitian ini secara langsung dapat menambah dan memperoleh
wawasan ilmu pengetahuan, baik bagi peneliti maupun siswa kelas IV SDN 2
Mrentul dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan yang dimilikinya.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Minat
Menurut pendapat Crow and Crow yang dikutip oleh Wijaya Kusumah
dalam http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/16/apakah-minat-itu/
mengemukakan bahwa minat erat hubungannya dengan dorongan (drive), motif
dan reaksi emosional. Misalnya minat terhadap riset ilmiah, mekanika, atau
mengajar bisa timbul dari tindakan atau dirangsang oleh keinginannya dalam
memenuhi rasa ingin tahu terhadap kegiatan tersebut.
Skinner dalam Wijaya Kusumah dalam
http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/16/apakah-minat-itu/ berpendapat bahwa
minat sebagai motif yang menunjukkan arah perhatian individu terhadap obyek
yang menarik atau menyenangkan, maka ia cenderung akan berusaha aktif dengan
obyek tersebut.
Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
minat merupakan gejala psikologis yang menunjukan pemusatan perhatian sebab
ada perasaan terhadap suatu objek yang mengakibatkan seseorang tersebut
terdorong untuk berpartisipasi aktif dalam suatu kegiatan. Dengan adanya minat,
rasa ingin tahu seseorang menjadi lebih besar pada suatu kegiatan dan akibatnya
orang tersebut mempunyai keinginan untuk terjun dalam kegiatan tersebut dan
berpartisipasi aktif di dalamnya.
Adapun tanda-tanda bahwa seseorang telah sampai ke taraf ini menurut
Wijaya Kusumah dalam http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/16/apakah-
minat-itu/ antara lain adalah: mau melakukan sesuatu atas prakarsa sendiri,
melakukan sesuatu secara tekun, dengan ketelitian dan kedisiplinan yang tinggi.
Melakukan sesuatu sesuai dengan keyakinannya itu dimana saja, kapan saja, dan
atas inisiatif sendiri.
Faktor yang mungkin terpenting dalam membangkitkan minat menurut
Wijaya Kusumah dalam http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/16/apakah-
minat-itu/ adalah pemberian kesempatan bagi siswa untuk aktif berpartisipasi
dalam kegiatan belajar. Seiring dengan pengalaman belajar yang menimbulkan
kebahagiaan, minat anak akan terus tumbuh.
2. Kegiatan Kepramukaan
a. Pengertian Kepramukaan
Lord Baden Powel dalam (Mashudi, 1983: 26) berpendapat bahwa:
“SCOUTING is not a science to be solemnly studied, NOR is it
collection of doctrine and texts. No! It is a jolly game in the out of
doors, where boy-men and boy can go adventuring together as leader
and younger brother picking up health and happiness, handicaft and
helpfulness”.
Artinya:
Kepramukaan bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari secara
tekun, bukan pula merupakan suatu kumpulan dari ajaran-ajaran dan
naskah-naskah buku. Bukan! Kepramukaan adalah permainan yang
menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa dan anak-anak
pergi bersama-sama, mengadakan pengembaraan seperti kakak
beradik, membina kesehataan dan kebahagiaan, ketrampilan dan
kesediaan memberi pertolongan.
Mashudi (1983: 26) mengatakan bahwa pada hakekatnya
kepramukaan adalah:
- Suatu proses pendidkan dalam bentuk kegiatan yang
menyenangkan bagi anak dan pemuda di bawah tanggungjawab
orang dewasa;
- Yang dilaksanakan di luar lingkungan pendidikan sekolah dan
di luar lingkungan pendidikan keluarga;
- Dengan menggunakan prinsip dasar metodik pendidikan
kepramukaan.
c. Fungsi Kepramukaan
Mashudi (1983: 43) menyatakan bahwa kepramukaan mempunyai
fungsi sebagai:
1. Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda
Kegiatan menarik (game) di sini dimaksudkan kegiatan yang
menyenangkan dan mengandung pendidikan. Karena itu game di
sini berarti permainan yang mempunyai tujuan dan aturan
permainan, jadi bukan hanya sekedar main-main, yang hanya
bersifat hiburan saja, tanpa aturan dan tujuan, dan tidak bernilai
pendidikan. Karena itu lebih tepat kita sebut saja kegiatan
menarik.
2. Pengabdian (job) bagi orang dewasa.
Bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi
suatu tugasyang memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan
pengabdian. Orang dewasa mempunyai kewajiban untuk secara
sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian tujuan
organisasi.
3. Alat (means) bagi masyarakat dan organisasi.
Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat setempat, dan juga alat bagi organisasi
untuk mencapai tujuan organisasinya. Jadi kegiatan kepramukaan
yang diberikan sebagai latihan berkala dalam satuan pramuka itu
sekedar alat saja, dan bukan tujuan pendidikannya.
f. Materi Kepramukaan
Pada pramuka siaga, materi kegiatan kepramukaan yang diajarkan di
sekolah dasar antara lain sebagai berikut:
1) Janji dan kode moral kepramukaan, meliputi: Dwisatya dan
Dwidharma.
2) Kecakapan pramuka: baris berbaris.
3) Salam pramuka
4) Morse
5) Semaphore
6) Pedoman kompas
7) Tali temali
8) Berkemah, dll.
3. Siswa Kelas IV SD
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 selama 4 bulan, yaitu pada
bulan Maret sampai bulan Juni Tahun Ajaran 2010/ 2011. Adapun secara rinci,
hasil penelitian dirinci sebagai berikut:
Bulan
No Uraian Kegiatan Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyusunan proposal
2. Konsultasi proposal
3. Seminar
4. Revisi
5. Penyiapan instrumen
6. Pengumpulan data
7. Analisis data
8. Seminar hasil
9. Revisi
10. Ujian
11. Revisi
12. Pelaporan
2. Strategi Penelitian
Strategi penelitian dalam penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus
adalah penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap
suatu organisasi, lembaga dan gejala tertentu. Penelitian studi kasus dapat pula
diartikan sebagai suatu penelitian yang bertujuan untuk mempertahnkan keutuhan
dan kedalaman dari objek yang diteliti.
Ditinjau dari wilayahnya, maka penelitian studi kasus hanya meliputi
daerah yang sempit. Sedangkan ditinjau dari sifat penelitian, penelitian studi kasus
lebih mendalam. Adapun tujuan dari penelitian studi kasus adalah untuk
memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat dan karakter
yang khas.
Adapun studi kasus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui minat
kegiatan pramuka kelas IV pada SDN 2 Mrentul kecamatan Bonorowo kabupaten
Kebumen.
C. Sumber Data
Menurut Lofland dan Lofland dalam (Lexy J. Moleong, 2010: 157)
sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan,
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Pada penelitian
ini, sumber data yang peneliti gunakan yaitu melalui kata-kata dan tindakan dan
sumber data tertulis.
Sumber data penelitian ini berasal dari:
1. Siswa Kelas IV SDN 2 Mrentul
Seluruh siswa kelas IV SDN 2 Mrentul, Kec. Bonorowo, Kab. Kebumen.
Peneliti mengamati kegiatan kepramukaan siswa dan kemampuan siswa dalam
kegiatan siswa.
2. Guru
Peneliti melibatkan langsung guru kelas IV sebagai pembina untuk
mengetahui kegiatan pramuka siswa kelas IV SDN 2 Mrentul, Kec.
Bonorowo, Kab. Kebumen.
3. Dokumen.
Peneliti menggunakan dokumen siswa yang meliputi daftar hadir kegiatan
pramuka.
D. Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Dalam
penelitian ini, sampel sumber data dipilih secara purposive dan bersifat snowball
sampling.
1. Sampilng Purposive
Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu.
2. Snowball Sampling
Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecil, kemudian membesar.
Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan adalah sampling purposive,
dengan sampel sumber data yaitu siswa kelas IV SDN 2 Mrentul, Kecamatan
Bonorowo, Kabupaten Kebumen dengan jumlah siswa 15 anak.
1. Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik untuk memperoleh informasi secara
langsung (bertatap muka). Teknik wawancara yang dilakukan peneliti yaitu
dengan cara bertanya langsung kepada peserta didik tentang minat kegiatan
kepramukaan pada kelas IV SDN 2 Mrentul, Kecamatan Bonorowo, Kabupaten
kebumen. Teknik ini dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara
terstruktur, yaitu dengan mempersiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-
pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya telah dipersiapkan.
2. Observasi
Sutrisno Hadi dalam (Sugiyono, 2009: 145) mengemukakan bahwa,
“observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun
dari pelbagai proses biologis dan psikhologis.”
Observasi merupakan suatu metode untuk mengadakan pencatatan secara
sistematis tentang tingkah laku seseorang dengan cara pengamatan secara
langsung atau tidak langsung. Agar pengamatan yang dilakukan memperoleh
informasi yang benar, harus dipilih teknik observasi yang tepat.
Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan
informasi mengenai respon siswa setelah mendapatkan penjelasan tentang minat
kegiatan kepramukaan. Hal ini dapat diketahui dari sikap siswa yang memberikan
respon berminat ataupun yang pasif tidak mempunyai minat dalam kegiatan
kepramukaan. Observasi ini digunakan untuk menjaring data tentang minat
kegiatan kepramukaan kelas IV pada SDN 2 Mrentul Kecamatan Bonorowo
Kabupaten Kebumen.
3. Cheklist
Cheklist merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Alat pengumpulan data pada teknik ini adalah dengan menggunakan
lembar cheklist. Peneliti memberikan lembaran cheklist kepada siswa kelas IV
SDN 2 Mrentul Kecamatan Bonorowo Kabupaten Kebumen yang berisi daftar
pertanyaan sebanyak 30 pernyatan tentang minat kegiatan kepramukaan yang
diadakan di sekolah.
F. Validitas Data
Validasi data menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang
seharusnya di ukur. Sebuah instument dikatakan valid apabila mengungkapkan
data dari variable yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instumen
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul dari gambaran tentang variable
yang dimaksud. Dalam penelitian ini untuk memperoleh validitas data dan
keshahihan data melalui trianggulasi (trianggulasi data, trianggulasi peneliti,
trianggulasi teori).
Menurut Sugiyono (2009: 273) menyatakan bahwa triangulasi ada 3, yaitu:
1. Triangulasi sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
2. Triangulasi teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
3. Triangulasi waktu pengumpulan data.
Waktu juga mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan
dengan teknik wawancara dipagi hari pada saat nara sumber masih segar,
belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga
lebih kredibel.
Pada penelitian ini penulis menggunakan triangulasi teknik, yaitu data
diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi dan dilanjutktan
dengan pengisian lembar cheklist.
G. Analisis Data
Sugiyono (2009: 244) mengemukakan bahwa analisis data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan
data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesia,
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,
dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun
orang lain. Analisis data adalah suatu proses pengklasifikasian, pengkategorian,
penyusunan dan elaborasi, sehingga data yang telah terkumpul dapat diberikan
makna untuk menjawab masalah penelitian yang telah dirumuskan dan untuk
mencapai tujuan penelitian.
Langkah-langkah analisis data:
1. Mengorganisasi data;
2. Menguraikan data menjadi satuan yang dapat diatur;
3. Mensintesis data (mengumpulkan/ mengelompokan);
4. Mencari pola;
5. Menemukan yang penting;
6. Memutuskan yang akan dilaporkan.
Pada penelitian ini, Analisis data yang digunakan yaitu model Miles and
Huberman. Miles and Huberman dalam (Sugiyono, 2009: 246) mengemukakan
bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh.
Langkah-langkah analisis data model Miles and Huberman adalah sebagi
berikut:
1. Reduksi Data
Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan
demikian data yang telah direduksi memberikan gambaran yang lebih jelas
dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
2. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan
data. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk
memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan
apa yang telah difahami tersebut.
3. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan
masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena
seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam
penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah
penelitian berada di lapangan.
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang ditempuh dalam penelitian ini meliputi 3 tahap,
yaitu:
1. Tahap persiapan/ pembuatan rancangan
Tahap ini merupakan langkah awal dan pertama. Peneliti mempersiapkan
segala macam yang dibutuhkan sebelum memasuki tahap selanjutnya
terjun dalam kegiatan penelitian.
2. Tahap pelaksanaan penelitian
Peneliti melaksanakan penelitian dengan melaksanakan pengumpulan data
melalui observasi, wawancara dan cheklist. Kemudian melaksanakan
analisis data dengan semua data yang telah diperoleh dilapangan dianalisis
dan dicek atau diperiksa kebenarannya menggunakan teknik triangulasi.
3. Tahap penyusunan laporan
Tahap selanjutnya yaitu tahap penyusunan laporan. Pada tahap ini peneliti
menyusun laporan berdasarkan hasil pada tahap pelaksanaan penelitian.
Tahap Persiapan/
membuat rancangan