Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOK REVIEW

MK.PROFESI KEPENDIDIKAN
PRODI S1 PENDIDIKAN
ANTROPOLOGI- FIS

SKOR NILAI:

PROFESI KEPENDIDIKAN
( Dr. Yasaratodo Wau,M.Pd,2017)

NAMA MAHASISWI : ANALSYA MARESYA


NIM : 3202422002
DOSEN PENGAMPU : ANADA LEO VIRGANTA S.pd,MPd
MATA KULIAH : PROFESI KEPENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ANTROPOOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MARET 2021

ii
EXECUTIVE SUMMARY

Pendidikan merupakan bidang yang sangat penting bagi kehidupan manusia,


pendidikan dapat mendorong peningkatan kualitas manusia dalam bentuk
meningkatkan kompetensi kognitif, afektif, maupun psikomotor. Masalah yang
dihadapi dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas kehidupan sangat
kompleks, banyak factor yang harus dipertimbangkan karena pengaruhnya pada
kehidupan manusia tidak dapat diabaikan yang jelas disadari bahwa pendidikan
merupakan salah satu factor yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia
suatu bangsa. Bagi suatu bangsa pendidikan merupakan hal yang sangat penting.
Dengan pendidikan manusia menjadi lebih mampu beradaptasi dengan lingkungan,
dengan pendidikan manusia juga akan mampu mengantisipasi berbagai kemungkinan
yang akan terjadi. Oleh karena itu membangun pendidikan menjadi suatu keharusan,
baik dilihat dari perspektif internal (kehidupan intern bangsa) maupun dalam
perspektif eksternal (kaitannya dengan kehidupan bangsa-bangsa lain).Pengertian
tersebut menggambarkan bahwa pendidikan merupakan pengkondisian situasi
pembelajaran bagi peserta didik guna memungkinkan mereka mempunyai
kompetensi-kompetensi yang dapat bermanfaat bagi kehidupan dirinya sendiri
maupun masyarakat.

Hal ini sejalan dengan fungsi pendidikan yaitu mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Salah satu factor yang amat
menentukan dalam upaya meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan adalah
tenaga Pendidik (guru/dosen), melalui mereka pendidikan diimplementasikan dalam
tataran mikro, ini berarti bahwa bagaimana kualitas pendidikan dan hasil
pembelajaran akan terletak pada bagaimana kualitas pendidikan dan hasil
pembelajaran akan terletak pada bagaimana pendidik pendidik melaksanakan
tugasnya secara profesional serta dilandasi oleh nilai-nilai dasar kehidupan yang
tidak sekedar nilai materil namun juga nilai- nilai transenden yang dapat mengilhami
pada proses pendidikan kearah suatu kondisi ideal dan bermakna bagi kebahagiaan
hidup peserta didik, pendidik serta masyarakat secara keseluruhan Dengan demikian,
terlihat bahwa pendidik diharapkan mempunyai pengaruh yang signifikan pada
pembentukan sumber daya manusia dalam aspek kognitif, afektif, maupun
keterampilan, baik dalam aspek fisik,mental maupun spiritual. Hal ini jelas menuntut
kualitas penyelenggaraan pendidikan yang baik serta pendidik yang profesional, agar
kualitas hasil pendidikan dapat benar-benar berperan optimal dalam kehidupan
masyarakat. Untuk itu pendidik dituntut untuk selalu memperbaiki, mengembangkan
diri dalam membangun dunia pendidikan.

Critical book riview ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas kurikulum KKNI di
Universitas Negeri Medan,dalam mata kuliah Profesi kependidikan.Pada penyusunan
makalah penulis mengunakan 2 buku yang terdiri atas 1 buku utama yang berjudul
Profesi Kependidikan Dan Keguruan, serta 1 buku pembandingnya yakni dengan
judul Profesi Kependidikan : Pedoman dan Acuan Guru Mencintai Profesinya.

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Alhamdulillah saya ucapkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunianya
saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report ini pada buku yang berjudul
Profesi Kependidikan,serta 1 buku pembandingnya yakni dengan judul Profesi
Kependidikan.Tidak lupa shalawat serta salam saya ucapkan kepada Nabi
Muhammad SAW agar mendapatkan syafa’at di yaumil akhir kelak,Aamiin.
Saya mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu dalam
pembuatan tugas ini hingga selesai dan telah banyak sumber yang saya gunakan
sebagai refrensi dalam pembuatan Critical Book Report ini.Saya menyadari bahwa
saya adalah manusia biasa yang mempunyai keterbatasan.Oleh karena itu,tidak ada
hal yang dapat diselesaikan dengan sempurna dalam pembuatan Critical Book Report
ini.Saya berharap tugas ini dapat memenuhi tugas mata kuliah Profesi
Kependidikan,serta bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan
bersama mengenai hal-hal yang berkaitan dengan bidang kependidikan dan keguruan
kepada setiap orang yang membaca.
Saya sangat bersedia menerima kritik dan saran dari setiap pembaca serta
masukkan dari dosen pengampu pada mata kuliah terkait tugas Critical Book Report
ini sebagai perbaikan dari kekurangan yang ada pada tugas ini.
Demikian,saya mengucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi Wabarakatuh.

Langkat,05 Maret 2021

ANALSYA MARESYA.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A.Rasionalisasi pentingnya CBR...........................................................................................................1
B.Tujuan Penulisan CBR...........................................................................................................................1
C.Manfaat CBR..............................................................................................................................................1
D.Identitas Buku..........................................................................................................................................1
BAB II RINGKASAN BUKU..................................................................................................................2
BUKU INTI : PROFESI KEPENDIDIKAN..............................................................................................2
A. BAB I..........................................................................................................................................................2
B. BAB II.........................................................................................................................................................2
C. BAB III........................................................................................................................................................3
D. BAB IV.......................................................................................................................................................4
E. BAB V.........................................................................................................................................................4
BUKU PEMBANDING : PROFESI KEPENDIDIKAN.......................................................................6
A. BAB I...........................................................................................................................................................6
B. BAB II.........................................................................................................................................................6
C. BAB III........................................................................................................................................................9
D. BAB IV.......................................................................................................................................................9
E. BAB V......................................................................................................................................................10
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................................................11
A.PEMBAHASAN ISI BUKU......................................................................................................................13
B.KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU.......................................................................................14
BAB IV PENUTUP...................................................................................................................................15
A.Kesimpulan................................................................................................................................................15
B.Saran.............................................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.Rasionalisasi Pentingnya CBR


Keterampilan membuat Critical Book Report pada penulis dapat menguji
kemampuan dalam meringkas dan menganalisis serta membandingkan dua buah
buku.Dalam pembuatan Critical Book Report ini dapat meningkatkan berfikir kritis
pada seseorang dan melatih diri untuk menganalisis suatu karya ilmiah.
B.Tujuan Penulisan CBR
1. Penyelasaian tugas serta mengulas isi sebuah buku pada mata kuliah Profesi
Kependidikan.
2. Meningkatkan kemampuan membandingkan buku yang satu dengan lainnya.
3. Meningkatkan berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan
C.Manfaat CBR
1. Menambah pengetahuan tentang profesi kependidikan dan keguruan.
2. Meningkatkan kemampuan menemukan inti sari suatu buku, kemampuan
membandingkan buku dengan buku lainnya dengan baik.
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi setiap bab dari buku
pertama dan buku kedua.

D.Identitas Buku

1) Judul Buku : Profesi Kependidikan
2) ISBN : 978-602-7938-05-2
3) Penyusun :Dr. Yasaratodo Wau,M.Pd
4) Penerbit : UNIMED PRESS
5) Kota Terbit : MEDAN
6) Tahun Terbit : 2017
7) Jumlah halaman : 353 Halaman.

1
BAB II
RINGKASAN BUKU

BUKU INTI : Profesi Kependidikan


A.BAB I : HAKIKAT PROFESI KEPENDIDIKAN
Secara etimologis istilah profesi berasal dari bahasa inggris “profesion” yang
berakar dari bahasa latin”profeus” yang artinya mengakui.atau menyatakan mampu
dalam suatu bentuk pekerjaan. Jadi pengertian dari profesional kependidikan adalah
suatu keahlian yang didapat dari sutu usaha yang dilakukan selama ini dibidang
pendidikan.Yang dimana pendidikan didapat dari perkuliahan selama ini baik
diperkuliahan ataupun pelatihan secara rutin.Ciri-ciri Profesi adalah sebagai berikut
1. Memiliki keahlian dan keterampilan yang unggul
2. Memiliki kedisipilinan ilmu yang jelas dankode etik yang baik bagi masyarakat
3.Memiliki rasa tanggung jawab yang profesional dan masa pendidikan berupa
pelatihan
4. Berfungsi bagi semuanya(sosial)
Adapun kompetensi yang harus dimiliki oleh guru:
1. Menguasai bahan mengajar ,mengelola program belajar mengajar ,mampu
mengelola kelas
2. Menggunakan media sumber dan landasan-lanadasan kependidikan
3. Mengelola interaksi belajar mengajar dan program pelayanan
4. Menyelenggarakan administrasi dan prinsip penelitian
Adapun sub kompetensi dalam pedagogik adalah sebagai berikut
1. Memahami peserta didik secara mendalam
2. Merancang pembelajaran sesuai aturan
3. Merancang evaluasi peserta didik
B.BAB II : PROFESIONALISASI GURU
Profesionalisasi mengacu pada kata proses. Kata proses mengandung arti runtunan
perubahan/peristiwa diperkembangan sesuatu,kemajuan sosial berjalan
terus,rangkaian tindakan,pembuatan atau pengelolaan yang menghasilkan produk. Di
Indonesia,telah banyak wahana yang dapat digunakan untuk meningkatkan
profesionalisme guru,misalnya memperdayakan Pusat Kegiatan Guru(PKG).Usaha
lain yang dapat menigkatkan kompetensi professional guru adalah member

2
kesempatan kepada guru merenungkan atau merefleksikan sejauhmana ia telah
menguasai prinsip-prinsip paedagogi secara umum maupun prinsip lainnya.
Kinerja guru adalah hasil kerja yang dicapai guru dalam melaksanakan tugas-tugas
yang dibebankan kepadanya yang didasarkan pada kecakapan,pengalaman,dan
kesungguhan daam bekerja.Kinerja guru menyangkut hasil kerja yang secara
kuantitas dan kualitas dapat dicapai guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberi kepadanya.
Faktor yang mempengaruhi kinerja guru dalam melaksankan tugasnya adalah :
1) Kepeminpinan kepala sekolah,
2) Fasilitas kerja,
3) Harapan-haraapan dan
4) Kepercayaan personalia sekolah.
Profesionalisme seorang guru ditentukan oleh tiga faktor,yakni:
1). Faktor internal dari guru itu sendiri,
2). Kondisi lingkungan tempat kerja dan
3). Kebijakan pemerintah.
Penilaian kinerja adalah menilai rasio hasil kerja nyata dari standar kualitas
maupun kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan.Hasil dari penilaian kinerja guru
dapat menggambarkan sosok keprofesionalan yang dapat ditampilkan oleh
guru,secara nyata selama melaksanakan tugas keguruannya dalam kehidupan nyata.
Adapun cirri-ciri dari guru yang profesional yaitu:memiliki kemampuan
interpersonal,memiliki hubungan baik dengan siswa,mampu memeperhatikan siswa
secara tulus,menunjukkan antosis mengajar yang tinggi,mampu menhajam siswa
dalam kegiatan pembelajaran,mamapu meberi kesempatan bagi siswa yang berbicara
C.BAB III : PERAN ORGANISASI DAN SIKAP PROFESI KEPENDIDIKAN
Sebagai seorang tenaga professional,guru harus senantiasa proaktif meningkatkan
pengetahuan,sikap,dan keterampilannya secara terus menerus.Sasaran penyikapan
itu meliputi penyikapan terhadap perundang-undangan,organisasi profesi,teman
sejawat,peserta didik,tempat kerja,pimpinan lembaga dan lingkungan pekerjaan.
Sebagai jabatan yang harus dapat menjawab tantangan perkemabangan
masyarakat,jabatan guru harus pula selalu dikembangkan dan dimuktahirkan.Dalam

3
bersikap guru harus selalu menagadakan pembaharuan sesuai dengan tuntutan
zaman yang melekat tugas-tugasnya.
D.BAB IV : PERANANAN GURU DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN
Kata manajemen berasal dari bahasa inggris dengan istilah dab atau kata dasar
manage yang berarti kelola.Management artinya pengelolaan,yang berarti
penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.Manajemen sering
dikatakan sebagai ilmu,kiat dan profesi.Dapat disimpulkan bahwa managemen adalah
suatu proses pemanfaatan sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan suatu organisasi/lembaga.Fungsi managemen pendidikan adalah
perencanaan,pengorganisasian,penyusunan pegawai, pengarahan, koordinasi,
pencatatan dan pelaporan pengawasan. Mangemen pendidikan memiliki tugas yaitu
harus mengelola administrasi atau manager pendidikan.Kegiatan operasional yang
harus diatur yaitu: penyusunan persiapan mengajar(SAP),pelaksanaan proses
belajar,pengelolaan peserta didik,pengelolaan personalia pendidikan,pengellaan
perlengkapan pendidikan ,pengelolaan keuangan pendidikan,pengelolaan layanan
khusus,pengelolaan ketatausahaan(kantor) dan pengelolaan hubungan sekolah
dengan masyarakat.
Manajemen pendidikan adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan.Sebagai
alat,managemen pendidikan harus dijalankan secara efektif dan efisien dengan
memberdayakan segala sumberdaya yang tersedia ada baik manusia dan non
manusia sehingga semuanya menjadi satu menuju satu titik akhir,guru secara
profesional melaksanakan proses pembelajaran agar peserta didik mau dan dapat
belajarr hingga mencapai tujuan pendidikan.Manajemen pendidikan disekolah harus
dijalankan sesuai dengan fungsi-fungsinya dan berpegang pada prinsip-prinsip
manajemen yang efektif dan efisien.Sebagai bagian tidak terpisahkan dari sistem
pendidikan,guru bidang studi harus memahami dan mampu menjadi bagian yang
terintegrasi dalam managemen pendidikan dengan melaksanakan segala tugas dan
tanggung jawab pada setiap bidang garapan yang dikelola oleh kepala sekolah
sebagai manager pendidikan disekolah.
E.BAB V: BIMBINGAN KONSELING DAN PERAN GURU
Bimbingaan konseling di sekolah merupakan salah satu aktivitas pendidikan yang
tidak boleh lepas dari perhatian administrator,manager dan guru di sekolah. Upaya

4
memfasilitasi peserta didik agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau
mencapai tugas-tugas perkembangannya secara optimal (menyangkut aspek fisik,
emosi, intelektual, sosial, dan moral spiritual. Sifat-sifat konseling diantaranya:
·Pertolongan diarahkan kepeningkatan kemampuan dalam menghadapi hidup
dengan segala persoalannya
· Pertolongan yang kontiniu diberikan atas dasar perencanaan dan pemikiran ilmiah
·Pertolongan yang proses pemecahannya dari persoalan membutuhkan aktivitas dan
tanggung jawab
·Pertolongan yang isi,bentuk dan caranya disesuaikan dengan kebutuhan tiap-tiap
masalah
· Pertolongan yang berusaha menolong tiap anak
Konseling merupakan suatu proses pertemuan langsung antar konselor dengan
konseli(face to face relationship) yang bermasalah,dimana pembimbing membantu
konseling dalam mengusahakan perubahan sikap dan tingkah laku.Sasaran utama
dari konseling adalah perubahan sikap dan tingkah laku sesuai dengan defenisi
konseling yang dikemukakan oleh Carl R. Roger :” counseling is a series of direct
contacs with the individual which aims to offer him assistance in changing his
attitudes and behavior”.
Tujuan dari konseling secara umum bertujuan untuk agar siswa mendapat
pelayanan konseling secara optimal sesuai dengan bakat,kemampuaan dan nilai nilai
yang dimiliki.Secara khusus pelayanan konseling disekolah betujuan agar siswa dapat
memahami lingkungannya dengan baik meliputi lingkungan pendidikan,pekerjaan
dan sosial masyarakat, membuat pilihan dengan keputusan yang biijaksana,
menghadapi masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari,
memahami diri sendiri yang dikaitkan dengan pelayanan konseling disekolah,dapat
dikemukakan beberapa fungsi konseling yaitu:Fungsi pemahaman,Fungsi
pencegahan,Fungsi penyaluran,Fungsi penyesuaian,Fungsi perbaikan fungsi.
Konseling bukan hanya memiliki tujuan fungsi dan manfaat,tetapi juga memilki
beberapa azas-azas yaitu:Azas kerahasian,Azas kesukarelaan,Azas kekinian,dan Azas
kemandirian.

5
BUKU 2
A.BAB I : KONSEP DASAR PROFESI KEPENDIDIKAN
A. Profesi
Profesi pada hakikatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka yang
menyatakan bahwa seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau
pelayanan karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu.
Istilah profesi, menurut Everest Hughes (dalam Piet A Sahartian, 1994) merupakan
simbol dari suatu pekerjaan dan selanjutnya menjadi pekerjaan itu sendiri.
B.Profesi Guru
Guru mempunyai peranan yang amat penting dalam upaya pendidikan, Ronan
Brandt dalam tajuk rencana Education Leadership maret lalu mencatat :”hampir
semua usaha reformasi dibidang pendidikan seperti pembaharuan kurikulum dan
penerapan metode mengajar baru pada akhirnya tergantung kepada guru (Dedi
Supriadi, 75:1997).
C. Ciri ciri guru profesional
Menurut jurnal (dalam Dedi Supriadi, 1998) untuk menjadi profesional, seorang guru
dituntut untuk memiliki lima hal. Pertama, guru mempunyai komitmen pada murid
dan proses belajarnya. Ini berarti bahwa komitmen guru adalah kepada kepentingan
siswanya. Kedua, guru menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran yang
diajarkannya serta cara mengajarkannya kepada siswanya. Ketiga, guru bertanggung
jawab memantau hasil belajar murid melalui berbagai teknik evaluasi, mulai cara
pengamatan dalam prilaku murid sampai tes hasil belajar. Keempat, guru mempu
bersifir sistematis tentang apa yang dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya.
Kelima, guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam
lingkungan profesinya.
B.BAB II : GURU SEBAGAI PROFESI
1. Hakekat dan martabat guru
Guru yang ideal dan profesional merupakan dambaan setiap insan pendidikan,
sebab dengan guru yang profesional diharapkan pendidikan menjadi lebih
berkualitas. Apabila penghargaan terhadap guru tersebut tidak memadai, Maka
harapan atau idealisme di atas, bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Hal ini
berkaitan erat dengan penghargaan masyarakat atau negara terhadap profesi guru.

6
Negara-negara maju memberikan penghargaan yang lebih kepada guru dibanding
dengan Indonesia
2. Kompetensi guru
Inti dari pendidikan adalah interaksi antara pendidik (guru) dengan peserta didik
(murid) dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Pendidik, peserta didik dan
tujuan pendidikan adalah komponen-komponen pendidikan yang esensial (utama).
Ketiga komponen pendidikan ini membentuk suatu segitiga, yaitu jika hilang salah
satu komponennya, maka akan hilang hakekat dari pendidikan itu.
Sebagai pendidik, tugas guru pada dasarnya adalah mendidik, yaitu membantu anak
didik mengembangkan pribadinya, memperluas pengetahuannya, dan melatih
keterampilannya dalam berbagai bidang.
3. Organisasi Profesional Guru
a. Fungsi Organisasi Profesional Keguruan
Sebagai telah disebutkan bahwa salah satu kriteria jabatan profesional adalah
jabatan profesi harus mempunyai wadah untuk mnyatukan gerak langkah untuk
mengendalikan keseluruhan profesi, yakni organisasi profesi. Bagi guru-guru di
negara kita, wadah ini telah ada yakni Persatuan Guru Republik Indonesia, lebih
dikenal dengan singkatan PGRI. Didirikan di Surakarta tanggal 25 November 1945.
Salah satu tujuan dari PGRI adalah mempertinggi kesadaran, sikap, mutu, dan
kegiatan profesi guru serta meningkatkan kesejahteraan mereka (Basuni,1986)
Selain itu basuni juga menguraikan misi utama PGRI yaitu:
1.Misi politis,/ideologis
2.Misi persatuan/organisatoris
3. Misi profesi
4. Misi kesejahteraan
b. Jenis-jenis organisasi keguruan
Di samping PGRI sebagai satu-satunya organisasi guru-guru sekolah yang diakui
pemerintah saat ini, ada organisasi sekolah yang disebut Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP), yang didirikan atas anjuran pejabat-pejabat pada Departemen
Pendidikan Nasional. Selain dari pada organisasi tersebut juga ada organisasi resmi di
bidang pendidikan, yakni Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) yang saat ini
mempunyai devisi-devisi, antara lain Asosiasi Bimbingan dankonseling Indonesia

7
(ABKIN), Himpunan Administrasi Pendidikan Indonesia (HISAPIN), Himpunan
Sarjana Bahasa Indonesia (HSPBI) dan lain-lain.
4. Kode Etik Guru
Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap
anggota profesi dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya
dimasyarakat.
Kode Etik Guru Indonesia
Persatuan Guru Republik Indonesia menyadari bahwa Pendidikan adalah
merupakan suatu bidang Pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa dan
Tanah Air serta kemanusiaan pada umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila
dan Undang –Undang Dasar 1945 . Maka Guru Indonesia terpanggil untuk
menunaikan karyanya sebagai Guru dengan mempedomani dasar –dasar sebagai
berikut :
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia
pembangun yang berjiwa Pancasila
2.Guru memiliki kejujuran Profesional dalam menerapkan Kurikulum sesuai dengan
kebutuhan anak didik masing –masing .
3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang
anak didik , tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan .
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan
orang tua murid sebaik –baiknya bagi kepentingan anak didik
5.Guru memelihara hubungan dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupun
masyarakat yang luas untuk kepentingan pendidikan .
6. Guru secara sendiri – sendiri dan atau bersama – sama berusaha mengembangkan
dan meningkatkan mutu Profesinya .
7.Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik
berdasarkan lingkungan maupun didalam hubungan keseluruhan.
8.Guru bersama –sama memelihara membina dan meningkatkan mutu Organisasi
Guru Profesional sebagai sarana pengapdiannya.
9.Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan Pemerintah
dalam bidang Pendidikan.

8
C.BAB III : PROFESI GURU SEBAGAI JABATAN FUNGSIONAL
1. Guru Yang Ideal
Guru yang ideal adalah guru yang menguasai kompetensinyasebagai guru.Banyak
Rumusan oleh para ahli tentang kompetensi guru, misalnya (dalam Roestiyah, 1989)
memberikan sepuluh rumusan tentang kompetensi guru, yaitu :
1) Menguasai bahan pelajaran
2) Mengelola program belajar mengajar
3) Mengelola kelas
4) Menggunakan media/sumber belajar
5) Menguasai landasan-landasan kependidikan
6) Mengelola interaksi belajar mengajar
7) Menilai prestasi peserta didik untuk kepentingan pengajaran
8) Mengenal fungsi dan program layanan bibingan dan knseling sekolah
9) Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
10) Memahami prinsip-prinsip dan menjelaskan hasil-hasil penelitian pendidikan
guna keperluan pengajaran.
2. Tugas Pokok, Tanggung Jawab dan Wewenang Guru
Keputusan Menpan nomor 84/1993, Guru adalah pegawai negeri yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang
untuk melaksanakan pendidikan dengan tugas utama mengajar peserta didik pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah termasuk taman kanak-kanak atau
membimbing peserta didik pada pendidikan dasar dan menengah.
BAB IV : WAWASAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan yan terintegrasi dalam
keseluruhan proses belajar megajar. Bimbingan adalah bantuan yang diberikan
kepada individu atau kelompok agar mereka dapat mandiri, melalui bahan, interaksi,
nasehat, gagasan ,alatdan asuhan yang di dasarkan atas norma atau nilai-nilai yang
berlaku. Sedangkan konseling sebagai suatu usaha memperoleh konsep diri pada
individu siswa\
B. Latar Belakang Perlunya bimbingan Dan Konseling Dalam Pendidikan
1. Latar belakang social budaya

9
2. Latar belakang pendidikan
3. Latar belakang psikologi
C. Tujuan Bimbingan Dan Konseling
Tujuan bimbingan dan konseling secara umum adalah untuk membantu individu
dalam mencapai kebahagiaan hidup pribadi, kehidupan yang efektif dan produktif
dimasyarakat, hidup bersama individu lain serta harmonis antara cita-cita dengan
kemampuan yang ada.
BAB V : PERANAN GURU DALAM PELAKSANAAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN
KONSELING DI SEKOLAH
A. Makna dan tujuan
Program bimbingan dan konseling merupakan suatu rangakaian kegiatan yang
terencana,terorganisasi dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu (Winkel,
1991). Prayitno, (2000) memberikan makna bahwa program bimbingan dan
konseling (BK) adalah satuan nrencana kegiatan BK yang akan dilaksanakan pada
periode waktu tertentu.
B. Bidang dan Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
1. Bidang-bidang bimbingan
a. Bimbingan pribadi,yaitu pelayan bimbingan dan konseling yang diarahkan untuk
membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yanga beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan yang Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat
jasmani dan rohani
b. Bidang bimbingan sosial,yaitu pelayan bimbingan dan konseling yang diarahkan
untuk membantu siswa mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosialnya
yang dilandasi budi pekerti luhur, tanggung jawab kemasyarakatan dan kenegaraan
c. Bidang bimbingan belajar,yaitu pelayanan bimbingan yanga diarahkan untuk
membantu siswa untuk mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yanga baik
untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan, serta menyiapkannya untuk
melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi, atau mempersiapkan siswa
untuk terjun langsung ke lapangan pekerjaan tertentu (khusus untuk SMK).

10
BAB III
PEMBAHASAN

A.PEMBAHASAN ISI BUKU

a.Pembahasan Bab I
Bab I pada kedua buku menjelaskan tentang ruang lingkup profesi di bidang
pendidikan,Dari definisi profesi kependidikan Menurut buku utama yaitu profesional
kependidikan adalah suatu keahlian yang didapat dari sutu usaha yang dilakukan
selama ini dibidang pendidikan (Dr.Yasaratodo,2017). Profesi kependidikan pada
hakikatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka yang menyatakan
bahwa seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau pelayanan karena
orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan di bidangnya (David
Sigalingging,2010).Selain definisinya,pada buku utama ini dibahas tentang ciri-ciri
dari keprofesian,serta kompetensi seorang guru baik yang harus dimliki pada
kepribadiannya dan kompetensi pedagogik guru tersebut.Sementara itu pada buku
pembanding membahas tentang ciri profesi keguruan serta ciri-ciri guru yang
profesional.
b.Pembahasan Bab II
Pada buku inti membahas dalam hal keprofesian seorang guru yang menyangkut
tentang profesionalisasinya seorang guru tersebut dilihat dari kinerjanya,adanya
faktor yang mempengaruhi serta penilaian dari kinerja seorang guru.Sementara itu
pada buku pembandingnya keprofesionalisasi seorang guru itu dilihat dari
kompetensi yang dimiliki seorang guru.Perbedaan dari kedua buku ini pembahasan
lainnya seperti pada buku inti disebutkan faktor yang menentukan keprofesionalan
seorang guru,sedangkan pada buku pembanding adanya pembahasan tentang kode
etik seorang guru yang dibahas pada bab ini.
c.Pembahasan Bab III
Pada buku inti disebutkan bahwasannya sebagai seorang tenaga professional,guru
harus senantiasa proaktif meningkatkan pengetahuan,sikap,dan keterampilannya
secara terus menerus. Sebagai jabatan yang harus dapat menjawab tantangan
perkemabangan masyarakat,jabatan guru harus pula selalu dikembangkan dan
dimuktahirkan. Dalam bersikap guru harus selalu mengadakan pembaharuan sesuai

11
dengan tuntutan zaman yang melekat tugas-tugasnya.Sementara pada buku
pembanding disebutkan tentang tugas pokok,tanggung jawab dan wewenang seorang
guru sebagaimana dalam keputusan Menpan nomor 84/1993, Guru adalah pegawai
negeri yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh
pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pendidikan dengan tugas utama
mengajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah termasuk
taman kanak-kanak atau membimbing peserta didik pada pendidikan dasar dan
menengah.
d.Pembahasan Bab IV
Pada buku inti disebutkan bahwasannya manajemen pendidikan disekolah harus
dijalankan sesuai dengan fungsi-fungsinya dan berpegang pada prinsip-prinsip
manajemen yang efektif dan efisien.Sebagai bagian tidak terpisahkan dari sistem
pendidikan,guru bidang studi harus memahami dan mampu menjadi bagian yang
terintegrasi dalam managemen pendidikan dengan melaksanakan segala tugas dan
tanggung jawab disekolah.Sedangkan dalam buku pembanding menjelaskan tentang
Bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan yang terintegrasi dalam
keseluruhan proses belajar megajar. Tujuannya untuk membantu individu dalam
mencapai kebahagiaan hidup pribadi, kehidupan yang efektif dan produktif
dimasyarakat, hidup bersama individu lain serta harmonis antara cita-cita dengan
kemampuan yang ada.
e.Pembahasan Bab V
Pada buku inti dijelaskan bahwa bimbingaan konseling di sekolah merupakan salah
satu aktivitas pendidikan yang tidak boleh lepas dari perhatian
administrator,manager dan guru di sekolah.Konseling merupakan suatu proses
pertemuan langsung antar konselor dengan konseli yang bermasalah.Tujuan dari
konseling secara umum bertujuan untuk agar siswa mendapat pelayanan konseling
secara optimal sesuai dengan bakat,kemampuaan dan nilai nilai yang
dimiliki.Sementara itu pada buku pembanding menjelaskan tentang makna dan
tujuan program bimbingan dan konseling merupakan suatu rangakaian kegiatan yang
terencana,terorganisasi dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu,pelayanan
bimbingan yanga diarahkan untuk membantu siswa untuk mengembangkan diri,
sikap dan kebiasaan belajar yanga baik.

12
B.KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU
KELEBIHAN

1. Pada buku karangan pertama yaitu karangan Dr. Yasaratodo, M.Pd cara penyajian isi
permasalahan terlihat efektif dan efisien terbukti dengan pola-pola pengembangan
pembahasanberdaya guna dan bertepat guna yang mempermudah pembaca dalam
memahami dan mengerti isi buku.
2. Pada buku Pertama karangan Dr. Yasaratodo, M.Pd terdapat tugas-tugas atau latihan
pada setiap akhir bab sangat baik bagi pembaca terutama mahasiswa dalam menguji
tingkat kompetensi yang diperoleh, sedangkan pada buku pembanding kedua
3. Penggunaan analogi yang baik untuk memahami maksud penulis untuk sebagian ulasan
materi yang memerlukan pendekatan menggunakan penjelasan analogi seperti pada
halaman 112 dan 114.
4. Pembahasan materi lebih terperinci dan sesuai dengan perkembangan lingkup
masyarakat, teknologi, dan kebutuhan pada saat itu.
5. Buku 1 dengan buku materinya hamper serupa, hanya saja buku 1 lebih terperinci dan
jelas.
6. Rangkuman yang terletak setelah penjabaran materi menyimpulkan poin-poin penting
yang dibahas dalam setiap bab-nya. Hal ini sangat baik untuk membantu pembaca
mereview kembali hal-hal pokok yang mesti diingat dan dipahami dengan baik
7. Sumber-sumber buku acuan dalam daftar pustaka yang ada disetiap bab mempermudah
pembaca mencari sumber asli jika digunakan sebagai acuan untuk memperdalam
pemahamannya
8. Penulisan didesain dengan temperamen yang sesuai dengan konteks zaman
9. Kertas buku yang dipakai cukup baik untuk ukuran mata normal. Hal ini terbukti
dengan mudahnya pembaca memahami isi dan tidak merasa perih matanya jika terlalu
lama membcanya.
10. Adanya kutipan dari luar negeri yang dituliskan langsung dalam bahasa aslinya
sehingga pembaca akan lebih memahami arti dan makna yang terkandung didalamya. Hal
ini dapat mengurangi perbedaan konsepsi pembaca dengan penulis.

13
KELEMAHAN
1. Kekurangan sesuaian inti paragraf pada beberapa sub materi. Bahkan ada bagian yang
tidak tertuliskan atau dibahas tuntas.
2. Jenis tulisannya berbeda-beda, ada yang memakai Times New Roman, ada yang
memakai Arial dan kadang memakai Calibri.
3. Kesalahan letak penulisan catatan kaki pada halaman yang berbeda dengan kode pada
bacaan materi.
4. Kekurangan dalam penulisan pada hal 121 yakni penulis ingin menunjuk suatu halaman
untuk memperjelas konsep yang dijelaskan
5. Penggunaan dua kata sekaligus yang memiliki pengertian sama. Jadi, jika salah satu
dihilangkan maka tidak akan mengurangi makna kalimat. Hal ini terlihat pada halaman 123
“dengan melalui”.
6.Terdapat penulisan yang salah pada : halaman 131 yakni “diarti kam”, halaman 171
“rokhani”, halaman 185 “dikawatirkan”, halaman 186 “m?syarakat”, halaman 204
“akreologi”, halaman 226 “kaedah”. Dan lainnya.
7. Terdapat kalimat yang ambigu pada halaman 152 “mata-mata pelajaran”.

14
BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Buku ini layak dibaca dan layak juga dirujuk sebagai bahan studi maupun karya
ilmiah. Hal ini terwujud dengan bukti fisik buku ini yang menyajikan banyak data
atau informasi ilmiah yang penyampaiannya mengikuti pekembangan teknologi dan
sifat masyarakat global.Dari kesekian banyak kelebihan maka buku ini tidak menutup
kemungkinan hanya dipergunakan bagi kalangan pelajar/mahasiswa atau pakar ilmu,
tetapi juga layak bagi guru dan khalayak umum sebagai bentuk atau cara adaptif
mempersiapkan diri untuk menyikapi perubahan dalam dunia pendidikan yang
cenderung dinamis berubah terjadi disekitar kita.

B. SARAN
Hendaknya penyajian buku ini mempertahankan keunikannya tersebdiri yang telah
terbangun dari hal-hal yang berkaitan langsung dengan pribadi internal dan eksternal
di dunia profesi kependidikan.Dari kesekian banyak kelebihan diatas, telah juga
diuraikan kelemahan dari buku ini, harapan kedepan buku ini terus diperbaiki sesuai
dengan anggapan atau kebutuhan pembaca pada khususnya.Buku ini sangat banyak
manfaatnya terutama bagi kelangsungan kehidupan kita msing-msaing calon
pendidik, maka diharapkan kedepan buku ini tetp terupdate denga revisi-revisi yang
lebih membangun dan mendetail lagi sesuai dengan perkembangan zaman dan ilmu
pengetahuan serta teknologi.

DAFTAR PUSTAKA

Sigalingging, David;. (2010). Profesi Kependidikan. Padang: UNPAD.

Wau, Yasaratodo;. (2017). Profesi Kependidikan. Medan: UNIMED PRESS.

15

Anda mungkin juga menyukai