Anda di halaman 1dari 3

KUIS HUKUM PAJAKMINGGU KE-10

(KP C DAN KP D)

SOAL:
Amir adalah seorang dokter yang bertempat tinggal di Jalan Menur Raya dengan luas tanah
300 m² dan luas bangunan 200 m². Amier bekerja di Rumah Sakit RKZ dengan gaji Rp
20.000.000,- per bulan, sore harinya membuka praktik dalam seminggu 4 hari dengan
penghasilan Rp 20.000.000,- per minggu. Amier telah menikah dengan Amira, istrinya adalah
seorang apoteker di Apotek Amira Farma dengan gaji Rp 15.000.000,- per bulan dan omset
apotek tersebut adalah Rp 300.000.000,- per bulan. Amier dan istrinya memiliki 3 anak. Anak
mereka yang pertama bernama Amar sudah dewasa dan membantu usaha bapaknya sebagai
pengelola perusahaan meubel warisan dengan gaji Rp 15.000.000,- per bulan dimana produk
omset penjualan meubel 1 milyar per bulan. Lokasi pabrik meubel bersebelahan dengan
rumahnya dengan luas 1.000 m² dan bangunan semi permanen senilai 3 milyar
Keterangan :
NJOP harga tanah : Rp 2.000.000,- per meter
Bangunan permanen : Rp 3.000.000,- per meter
NP meubel : 12,5%
NP Praktek dokter : 35%
NP Apotik : 20%

Catatan Pembukuan Meubel


Beli kayu Rp 2.000.000.000,-
Beli paku Rp 500.000.000,-
Bayar tukang Rp 3.000.000.000,-
Beli truck Rp 400.000.000,-
Bayar listrik, air, telfon Rp 250.000.000,-
Biaya penelitian Rp 200.000.000,-
Bayar sumbangan desa Rp 25.000.000,-
Sumbangan olahraga Rp 200.000.000,-
Naik haji Rp 200.000.000,-
Makan dan minum karyawan Rp 40.000.000,-
Pertanyaan:

1. Pajak apa saja yang timbul dalam kasus di atas?


2. Dalam soal di atas, mana yang disebut dengan pajak subyektif dan pajak obyektif?
3. Berapa Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang harus dibayar masing-masing subyek
pajak berdasarkan kasus di atas?
4. Apabila selain rumah di Jalan Menur Raya, Amier juga memiliki tanah di Jalan HR
Muhammad dengan luas 600 m² , NJOP harga tanah Rp 1.250.000,- . Hitung PBB
yang harus dibayar oleh Amier

JAWABAN!
1. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
2. - Pajak subyektif: Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Karena Pajak Subyektif
merupakan pajak yang berpangkal pada subyeknya.
Pajak obyektif: Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Karena Pajak Obyektif adalah pajak
yang memperhatikan nilai dari suatu obyek pajak.
3.
NJOP BUMI DAN BANGUNAN.
Bumi. 300 × 2,000,000.00 : 600,000,000.00
Bangunan. 200 × 3,000,000.00 : 600,000,000.00
1,200,000,000.00
NJOP BUMI DAN BANGUNAN
Rumus NJKP = 40% × (NJOP-NJOPTKP)
40% nilai lebih dari 1m
40% × 1,200,000,000.00 – 12,000,000.00
40% × 1,188,000,000.00
475,200,000.00
PBB. 0,50% × 475,200,000.00 = 2,376,000.00
PABRIK MEBEL NJOP TANAH DAN BANGUNAN. 3,000,000,000.00
NJKP
40% × 3,000,000,000.00 – 12,000,000.00
40% × 2,988,000,000.00
1,195,200,000.00
PBB 0,50% × 1,195,200,000.00 = 5,976,000.00
4.
NJOP TANAH DI HR MUHAMMAD. 600 × 1,250,000.00 = 750,000,000.00
Tanah
20% × 750,000,000.00 – 12,000,000.00
NJKP. 146,600,000.00
20% kurang dari 1m

PBB. 0,50% × 147,600,000.00 = 738,000.00

Catatan:
 Kuis boleh dikerjakan di file ini (.doc) atau dibuat .pdf maupun .jpeg (yang dirasa
paling nyaman untuk dikerjakan)
 Deadline kuis adalah Jumat, 30 Oktober 2020 pkl 23.55 dikumpulkan melalui PIC
masing-masing kelas. Selanjutnya PIC mengirimkan melalui email:
daringbersamawafia@gmail.com dalam bentuk .rar/.zip
 Format penamaan file adalah: Kuis3_KP_Nama_NRP

Anda mungkin juga menyukai