Anda di halaman 1dari 2

Bismillahirahmahnirrohiim..

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu

Alhamdulillahirobbil’alamiin assholatu washolamu’ala asrafil anbiya iwalmursaliin wa’ala alihi


waashobihi ajmain..amma ba’du…

Jama’ah sekalian yang dimuliakan Allah SWT.

Dalam Surah Al Ahzab ayat 70, Allah berfirman:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dan
katakanlah perkataan yang benar”.

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang sempurna. Kita memiliki panca indera yang
membuat kita berbeda dengan makhluk-makhluk lainnya. Dengan panca indera kita sebagai
manusia bisa melakukan sesuatu dengan mudahnya. Diantaranya, panca indera yang luar biasa
gunanya dan luar biasa juga bahayanya yaitu lisan atau lidah.

Namun, dengan lisan, kita tidak hanya dapat membahagiakan, tapi menyakiti orang. Dengan
lisan, kita dapat membuat orang menangis, namunjuga bisa membuat orang tersenyum. Dan tak
jarang perdamaian dan permusuhan yang tumbuh di sekitar kita itu sebab akibat dari perbuatan
lisan kita.

Lisan yang kita miliki bisa membawa kita pada faedah dan petaka bagi kita. Pepatah Arab
mengatakan, “Sesungguhnya lisan ibarat binatang buas. Jika engkau ikat, niscaya ia menjagamu.
Jika engkau lepas, niscaya ia menerkammu. Karena itu hendaklah engkau berkata sekadarnya
dan hendaklah engkau berhati-hati dengannya”. Lisan itu ibaratkan pisau yang apabila salah
menggunakannya maka akan melukai banyak orang. Karena itu, marilah kita menjaga lisan kita.
Rasulullah bersabda:

‫سالةم النإسان اي افظ اللسان‬

“Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan.” (H.R. al-Bukhori).


Maksud hadis ini, keselamatan yang kita peroleh bergantung pada apa yang kita ucapkan. Jika
kita bisa menjaga lisan dan selalu berbuat keburukan yang menimbulkan permusuhan dan selalu
menyakiti hati orang lain lebih baik kita diam. Dalam riwayat lain Abu Hurairah,
Rasullulah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫وةمناكن ايؤةمنابنهللاولليومالآلخرايسيقلاخيرلًاأواليصمت‬

“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang terbaik
atau diam.” (H.R. al-Bukhari dan Muslim).

Karena itu, Jamaah sekalian, mari kita membiasakan diri untuk menjadi pribadi yang berpikir
sebelum berbicara. Sehingga kita menuntun kita akan kebaikan dan keselamatan akan perbuatan
lisan kita

Semoga Allah SWT selalu memberikan petunjuknya kepada kita semua.

Wassalamu’alaikum warahmastullahi wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai