Anda di halaman 1dari 2

Nicolaus Rahadian Bagaskara

20/465097/PEK/26100

GOOD CORPORATE GOVERNANCE


Chapter 1: An Introduction to Corporate Governance
Corporate Governance adalah rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan
institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu
perusahaan atau korporasi. Tata kelola perusahaan juga mencakup hubungan antara
para pemangku kepentingan (stakeholder) yang terlibat serta tujuan pengelolaan
perusahaan. Pihak-pihak utama dalam tata kelola perusahaan adalah pemegang
saham, manajemen, dan dewan direksi. Pemangku kepentingan lainnya termasuk
karyawan, pemasok, pelanggan, bank dan kreditor lain, regulator, lingkungan, serta
masyarakat luas.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Corporate Governance
atau Tata Kelola Perusahaan merupakan suatu sistem yang diterapkan dalam
perusahaan dimana didalamnya terdapat serangkaian proses dan aturan serta
kebijakan dalam rangka menjalanka aktivitas perusahaan.
Sebagian besar definisi yang berpusat pada perusahaan itu sendiri memiliki kesamaan
elemen tertentu, yang dapat diringkas sebagai berikut:
 Semua pihak terlibat dalam pengarahan dan pengendalian perusahaan
 Hubungan ini mungkin melibatkan pihak-pihak dengan kepentingan yang
berbeda dan terkadang bertolak belakang
 Semua ini dilakukan untuk mendistribusikan hak dan tanggung jawab dengan
benar dan dengan demikian meningkatkan nilai pemegang saham jangka panjang
 Tata kelola perusahaan adalah sistem hubungan, yang ditentukan oleh struktur
dan proses
Tata kelola perusahaan menunjukkan hubungan antara 3 pihak yaitu, pemegang
saham, dewan direksi, dan manajemen puncak dalam menentukan arah dan kinerja
perusahaan. Tata kelola merupaka hal yang penting dalam manajemen startegi karena
berkaitan erat dengan peran ketiga pihak tersebut dalam pengambilan keputusan dan
pelaksanaan keputusan stategis perusahaan.

Chapter 2: The General Governance Structure of a Company


Perseroan Terbatas (PT) didefinisikan sebagai badan hukum merupakan
persekutuan modal yang menjelaskan kegiatan usaha dengan modal dasar yang
terbagi atas
saham yang memenuhi persyaratan yang diatur Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang dan peraturan pelaksanaannya. Perseroan terus berupaya untuk mencapai visi
dan misi Perseroan sekaligus memaksimalkan nilai jangka panjang bagi para
pemegang saham sekaligus memberikan manfaat dan kesejahteraan
berkesinambungan bagi negara, khususnya masyarakat di tempat Perseroan
beroperasi, termasuk menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Sebagai suatu badan usaha berbentuk Perseroan Terbatas yang didirikan dan
diatur sesuai Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas,
struktur tata kelola Perseroan terdiri atas tiga organ utama yakni RUPS, Dewan
Komisaris dan Direksi. Masing-masing memiliki peran penting dalam penerapan
GCG sesuai dengan fungsi, tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Chapter 3: The Internal Corporate Documents


 Akta Pendirian Dasar Perusahaan (AoA), akta pendirian perusahaan , menentukan
struktur dan dan tujuan perusahaan, struktur modal yang disetujui notaris.
 Peraturan Internal Perusahaan, dokumen internal yang mengatur tentang AoA
Nicolaus Rahadian Bagaskara
20/465097/PEK/26100

 Kode Tata Kelola Perusahaan, pernyataan berbasis prinsip prektik tata kelola
perusahaan.
 Kode Etik, pedoman tentang perilaku dasar yang membebankan tugas dan
tanggung jawab pada pejabat dan karyawan terhadap stakeholder, termasuk
rekan, pelanggan, klien, mitra, pemerintah dan masyarakat.
 Kode Etik Bisnis di Indonesia,
a) Nilai-nilai perusahaan, landasan moral dalam pencapaian visi dan misi dalam
perusahaan.
b) Etika Bisnis, acuan bagi perusahaan dalam menjalankan bisnis, termasuk
interaksi
dengan stakeholder yang menciptakan budaya perusahaan
c) Kode Etik,pedoman bagi perusahaan dan karyawan dalam menjalankan kegiatan
usaha, yang mencakupbenturan kepentingan, memberi dan menerima hadiah,
yang sesuai dengan hukum yang berlaku.

CASE

1. Isu personal (personal ethical issues)


Bonyamin Saiman melaporkan PT Pos indonesia ke Kejaksaaan Agung karena
dugaan korupsi yang dilakukan direksi PT Pos Indonesia. Gilarsi Wahyu Setijono
Dirut PT. Pos Indonesia menanggapi kerugian itu tidak terlalu signifikan dan justru
mengindikasikan adanya perubahan kinerja. Tita Puspitasari menyampaikan bahwa
pemberian bonus itu sudah sesuai dengan prosedur. Tantiem tersebut telah diputuskan
pada RUPS tangaal 9 januari 2017 mengacu pada kinerja tahun 2016. Isu
organisasional (organizational ethical issues) PT Pos Indonesia diduga melakukan
korupsi karena pembagian dana tantiem untuk direksi melebihi jumlah yang wajar.
Isu sistemik (systemic ethical issues) dari sistem ekonomi, karena pembagian
dana (tantiem) kepada direksi yang berlebihan maka terjadi kerugian pada semester
pertama tahun 2017. Lalu ada Isu politik & hukum dimana PT Pos Indonesia
dilaporkan ke pihak berwajib karena terindikasi melakukan penggelapan dana atau
korupsi yang dilakukan dewan direksi PT. Pos Indonesia dengan pihak Bank Mantap.
2. Analisis berdasarkan perspektif
a. Utilitarianisme, tidak etis karena tantiem yang diberikan pada tahun 2016 belum
mengacu pada peraturan yang ada pada tahun 2017, dengan demikian tidak bisa
dikatakan bahwa pemberian tantiem ini sesuai dan memperhatikan keuntungan yang
diperoleh masyarakat.b. Keadilan distributive, etis manfaat yang diperoleh sesuai
dengan nilai kontribusi yang dicatatkan PT Pos Indonesia
c. Hak positive, etis karena membagikan tantiem ketika perusahaan laba
d. Hak negative, etis karena tidak menjual saham dari Bank Mantap
3. Yang bertanggung jawab atas kasus ini yaitu PT Pos Indonesia dan
Kejaksaan. PT Pos gagal mencegah laporan Bonyamin ke Kejaksaan soal kasus
dugaan korupsi yang terjadi, padahal mengetahui laporan yang diberikan Bonyamin
ke Kejaksaan, PT Pos Juga memiliki kebebasan untuk menjaga tata kekola
perusahaan. Kejaksaan agung juga tidak melakukan tindakan lebih jauh dari laporan
Bonyamin atas PT. Pos Indoensia, padahal kejaksaan memiliki kekuatan/kebebasan
sebagai lembaga hukum.
4. Tindakan stakeholder agar kasus tidak terulang, yaitu dengan memberikan
informasi hasil RUPS kepada public secara transparan dan kredibleagar setiap
informasi dapat dievaluasi.

Anda mungkin juga menyukai