Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

CONTOH AGROPRENEUR DAN TECHNOPRENEUR


KEWIRAUSAHAAN

PENYUSUN :

IRSAD AMSALI HASIBUAN 150308059

TEP B

KETEKNIKAN PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENDAHULUAN
Apa itu agropreneur? Istilah agropreneur baru mulai masuk sebagai entri pada
Merriam Webster Dictionary pada  tahun 1987, yang merujuk pada kegiatan para pengusaha
dalam memanfaat teknologi tinggi di bidang agribisnis. Agropreneur dalam arti yang
sederhana adalah seorang wirausaha yang bergerak dalam bidang agribisnis. Agribisnis
adalah pengetahuan mengenai tata kelola pertanian di lahan, pengelolaan pasca panen hingga
pemasaran komoditas pertanian, dan biasanya terkait erat dengan agroindustri yang berbasis
industri pengolahan hasil pertanian.

Untuk menjadi agropreneur sejati, seseorang harus mampu mengatasi berbagai


permasalahan sekaligus menjiwai kompleksitas agribisnis dan agroindustri. Agropreneur dan
calon agropreneur harus memiliki cara berfikir sebagai wirausahawan. Pemikiran
wirausahawan akan membantu dalam mengembangkan kesadaran terhadap berbagai peluang
bisnis dan keyakinan diri untuk membangun keberhasilannya dan juga mencapainya. Seorang
agropreneur harus mampu menciptakan inovasi. Inovasi merupakan respon positif yang
berasal dari suatu pembelajaran langsung yang mengharuskannya berfikir, mencari jalan, dan
membuat berbagai macam terobosan dalam mengatasi permasalahan yang khususnya bidang
pertanian.  Keunggulan  bersaing  yang dibutuhkan seorang agropreuner  dapat dicapai
dengan jalan mempelajari hasil penelitian pada bidang manajemen usaha tani, manajemen
agribisnis, pemasaran hasi-hasil pertanian, dan mempraktikannya dalam kegiatan nyata. (Lely
Rachmawati/Windra)

Agribisnis dan agroindustri adalah bisnis yang berisiko tinggi, karena berkaitan
dengan manajemen dan hanya sektor agribisnis yang mampu secara simultan menghasilkan
pangan, papan, pakaian dan energi. Hal tersebutlah yanh yang menjadi satu tantangan bagi
agropreneur sejati karena mereka harus menjiwai kompleksitas agribisnis dan agroindustri.
agropreneur harus memiliki sifat sifat seperti mampu memecahkan masalah dengan cepat dan
tepat, memiliki kebutuhan yang kecil terhadap status, tidak arogan, tetapi rendah hati dan
harmonis dengan alam, memiliki energi (semangat) yang tinggi, daya tanggap yang tinggi,
kepercayaan diri yang baik, bekerja secara terencana dan terorganisasi secara baik, serta
mampu meneropong peluang bisnis dan meninjaunya ke masa depan.

Prinsip dasarnya adalah penciptaan nilai tambah produk dengan memenuhi


permintaan dan selera konsumen . Dengan demikian , terobosa yg dimunculkan oleh para
pelaku bisnis raksasa dunia dalam dekade terakhir adalah teknologi yang memanfaatkan
prinsip prinsip empat faktor. Salah satu strategi yang tepat dan dapat diintegrasikan pada
industri-industri manufaktur oleh para pelaku bisnis di indonesia dalam meningkatkan daya
saing global melalui adaptasi sembilan elemen kunci ekofisien yaitu aspek aspek
kepemimpinan, kemampuan untuk meninjau kedepan, budaya perusahaan, teknik
manajemen, daur hidup manajemen, riset dan pengembangan , proses produksi dan operasi ,
aspek pemasaran serta layanan penjualan.

Untuk menjadi agropreneur sejati, seseorang harus mampu mengatasi berbagai


permasalahan sekaligus menjiwai kompleksitas agribisnis dan agroindustri. Agropreneur dan
calon agropreneur harus memiliki cara berfikir sebagai wirausahawan. Pemikiran
wirausahawan akan membantu dalam mengembangkan kesadaran terhadap berbagai peluang
bisnis dan keyakinan diri untuk membangun keberhasilannya dan juga mencapainya. Seorang
agropreneur harus mampu menciptakan inovasi. Inovasi merupakan respon positif yang
berasal dari suatu pembelajaran langsung yang mengharuskannya berfikir, mencari jalan, dan
membuat berbagai macam terobosan dalam mengatasi permasalahan yang khususnya bidang
pertanian.  Keunggulan  bersaing  yang dibutuhkan seorang agropreuner  dapat dicapai
dengan jalan mempelajari hasil penelitian pada bidang manajemen usaha tani, manajemen
agribisnis, pemasaran hasi-hasil pertanian, dan mempraktikannya dalam kegiatan nyata. (Lely
Rachmawati/Windra)

Technopreneur mengandung makna tentang bagaimana cara pemanfaatan teknologi


yang sedang berkembang pesat untuk dijadikan sebagai peluang usaha. Karena untuk
entrepreneur itu sendiri mengandung arti sesesorang/badan usaha yang mengelola usaha
dengan keberanian untuk mengambil resiko guna mencapai keuntungan dan pertumbuhan
dengan cara mengidentifikasi peluang yang ada. Teknologi dimasa sekarang menjadi salah
satu peluang yang ada. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa technopreneur itu
adalah Entrepreneur yang mengoptimalkan berbagai potensi perkembangan teknologi yang
ada  sebagai basis pengembangan usaha yang di jalankannya, atau bisa di bilang
Technopreneur ini adalah Entrepreneur modern yang berbasis pada teknologi dalam
menjalankan usahanya.
PEMBAHASAN

Contoh agrotechnopreneur

PERENCANAAN
       Jenis barang ingin diproduksi
Dalam rencana pengembangan usaha jajan tradisional ini, direncanakan akan dibuat suatu
usaha jajan tradisional Bali dengan nama : Putri Ayu.
        Potensi bahan baku
Karena jenis usaha yang dipilih adalah jajanan tradisional Bali. Maka, untuk mencari dan
menemukan, bahan baku untuk penunjang rencana usaha ini, sangat mudah. Dapat di
temukan di Pasar- Pasar Tradisional di Bali, misalnya di Pasar Kreneng di Denpasar- Bali.
       Potensi Pasar
Pembeli adalah raja, inilah istilah yang selalu berlaku di dunia bisnis. Untuk itu pelayanan
yang maksimal merupakan syarat mutlak bagi para pelaku bisnis, layaknya seorang raja yang
selalu ingin mendapatkan pelayanan yang terbaik. Dalam hal ini adalah usaha makanan yang
dituntut untuk selalu memberikan servis yang memuaskan bukan saja dalam hal menu
makanan saja namun menyangkut harga, tempat, fasilitas serta cara melayani pembeli itu
sendiri. Agar hal tersebut tercapai, maka diperlukan strategi menentukan target pasar usaha
makanan. Dengan cara ini kita dapat mengelompokkan konsumen sehingga dapat dengan
mudah menentukan menu, harga, lokasi usaha bahkan fasilitas pendukung.
Pangsa Pasarnya meliputi :
        Konsumen Anak Muda/ Mahasiswa
Dalam kesehariannya anak muda merupakan konsumen paling royal. Mereka biasanya tidak
terlalu perhitungan dalam membelanjakan uang. Anak muda juga merupakan konsumen yang
paling suka berkumpul dengan teman-temannya, hal ini dapat dijadikan strategi bagaimana
membuat agar jajanan usaha bisa menjadi teman ketika mereka berkumpul. Dan kesempatan
ini pun akan mendatangkan keuntungan.
        Konsumen Anak-Anak
Anak-anak biasanya menyukai jenis makanan yang digoreng, makanan manis dan makanan
yang tidak mengandung sayuran. Pangsa pasar anak-anak dapat di bidik apabila tempat usaha
Anda berada di pusat keramaian yang dikunjungi anak-anak, seperti: taman bermain, dokter
anak, atau pusat perbelanjaan.
Namun pada Umumnya, Pangsa pasar dari kue tradisional ini cukup besar. Sebab, pastinya
konsumen tertarik pada kue tradisional. Sebab, tidak hanya karena rasa yang nikmat, namun
juga muncul dari kandungan yang ada pada kue tradisional tersebut karena bebas pengawet.
Unsur yang alami tersebut, pastinya akan selalu disasar konsumen semua kalangan.
           Teknik Produksi
Masih didominasi dengan keterampilan tangan yang masih sangat membutuhkan tenaga
kerja manusia. Karena usaha yang akan di jalankan, berhubungan dengan kehiegisan dan cita
rasa dari jajanan tradisional tersebut.
Analisa Finansial
            Perencanaan Produk
Adapun produk yang akan direncanakan dibuat yaitu :

NO. PRODUK HARGA

1. Bikang Rp 1.500,00

2. Laklak (isi 3) Rp 3.000,00

3. Pisang Rai (isi 3) Rp 3.000,00

4. Wajik Rp 2.000,00

5. Lukis (isi 3) Rp 3.000,00

6. Dadar Rp 1.500,00

7. Apem kukus Rp 1.500,00

8. Pulung-pulung ubi Rp 1.500,00

9. Kelepon (isi 5) Rp 2.000,00

10. Getuk lendri Rp1.500,00

        Perencanaan Peralatan


Peralatan yang direncanakan yang akan digunakan antara lain :

NO. PERALATAN HARGA

1. Kompor gas 2xRp 300.000,00 Rp 600.000,00

2. Tabung gas 2xRp 80.000,00 Rp 160.000,00

3. Panci 2xRp 50.000,00 Rp 100.000,00

4. Sublukan 2xRp 25.000,00 Rp 50.000,00

5. Wajan 2xRp 25.000,00 Rp 50.000,00

6. Mixer Rp 4.000.000,00

7. Waskom 10xRp 5.000,00 Rp 50.000,00

8. Cetakan 3xRp 25.000,00 Rp 75.000,00

9. Sodet 2xRp 5.000,00 Rp 10.000,00


10. Sutil 2xRp 5.000,00 Rp 10.000,00

11. Pasta Engine Rp 500.000,00

12. Teflon 2xRp80.000,00 Rp 160.000,00

13. Nasmpan 5xRp 10.000,00 Rp 50.000,00

14. Meja 2xRp 1.000.000,00 Rp 2.000.000,00

TOTAL Rp 7.815.000,00

       
Perencanaan Pemasaran
Perencanaan pemasaran yaitu penjualan di toko dan menerima pesanan antaran.
        Perencanaan Modal
Modal berasal dari modal sendiri yaitu sebesar Rp 200.000.000,00.
       Perencanaan Anggaran Biaya
Peralatan :

NO. PERALATAN HARGA

1. Kompor gas 2xRp 300.000,00 Rp 600.000,00

2. Tabung gas 2xRp 80.000,00 Rp 160.000,00

3. Panci 2xRp 50.000,00 Rp 100.000,00

4. Sublukan 2xRp 25.000,00 Rp 50.000,00

5. Wajan 2xRp 25.000,00 Rp 50.000,00

6. Mixer Rp 4.000.000,00

7. Waskom 10xRp 5.000,00 Rp 50.000,00

8. Cetakan 3xRp 25.000,00 Rp 75.000,00

9. Sodet 2xRp 5.000,00 Rp 10.000,00

10. Sutil 2xRp 5.000,00 Rp 10.000,00

11. Pasta Engine Rp 500.000,00

12. Teflon 2xRp80.000,00 Rp 160.000,00

13. Nasmpan 5xRp 10.000,00 Rp 50.000,00


14. Meja 2xRp 1.000.000,00 Rp 2.000.000,00

TOTAL Rp 7.815.000,00

Pengeluaran :

NO PENGELUARAN HARGA/BLN
.

1. Tepung terigu Rp 7.500 x 300 kg Rp 2.250.000,00

2. Telur ayam Rp 1.000,00 x 750 btr Rp 750.000,00

3. Tepung tapioca Rp 8.000,00 x 180 Rp 1.440.000,00

4. Ketan Hitam Rp 6.000,00 x 150 kg Rp 900.000,00

5. Ketan Putih Rp 6.000,00 x 150 kg Rp 900.000,00

6. Kelapa Rp 2.000,00 x 150 btr Rp 300.000,00

7. Gula merah Rp 20.000,00 x 150 kg Rp 3.000.000,00

8. Gula pasir Rp 7.000,00 x 150 kg Rp 1.050.000,00

9. Vanili Rp 3.000,00 x 90 bgks Rp 270.000,00

10. Singkong Rp 3.000,00 x 300 kg Rp 900.000,00

11. Tepung beras Rp 5.500,00 x 180 kg Rp 990.000,00

12. Pewarna makanan merah Rp 2.000,00x60 Rp 120.000,00

13. Pewarna makanan hijau Rp 2.000,00x60 Rp 120.000,00

14. Pisang Raja Rp 14.000,00 x 90 Rp 840.000,00

15. Daun suji Rp 500 x 30 Rp 15.000,00

16. Plastik Rp 2.00,00 x 60 Rp 120.000,00

17. Daun pandan Rp 1.000 x 150 Rp 150.000,00

18. Minyak goring Rp 12.000,00x60 Rp 720.000,00

19. Mentega Rp 4.500x30 Rp 135.000,00

20. Garam Rp 500 x 30 Rp 15.000,00

21. Soda kue Rp 2.000,00 x 60 Rp 120.000,00

22. Listrik + air Rp 500.000,00


23. Gaji karyawan 5 org x Rp 500.000,00 Rp 2.500.00,00

TOTAL Rp 18.105.000,00
PENUTUP

Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai