Dengan hormat ,
Kami yang bertanda-tangan dibawah ini:
Advokat pada Badan Bantuan Hukum PDI Perjuangan kota Surabaya yang
berkantor di Jln. Tunjungan No.53 i Surabaya, Bertindak untuk diri sendiri, yaitu :
Dalam hal ini memilih domisili hukum dikantor kuasanya, untuk selanjutnya
disebut sebagai: PENGGUGAT
Dengan ini PENGGUGAT baik mewakili dirinya sendiri maupun mewakili seluruh
rakyat Jawa Timur selain PENGGUGAT yang jumlahnya kurang lebih 3 juta orang
sebagai pengguna jasa layanan SMS operator telekomunikasi. Dengan ini
mengajukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum melalui Perwakilan Kelompok
(Class Action) terhadap:
1
1. PT Excelkomindo Pratama, Tbk. yang beralamat di Istana Kepresidenan Jl.
Medan Merdeka Utara Jakarta Pusat
2. PT Telekomunikasi Selular yang beralamat di Istana Kepresidenan Jl.
Medan Merdeka Utara Jakarta Pusat ........................
3. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk., yang beralamat di Istana
Kepresidenan Jl. Medan Merdeka Utara Jakarta Pusat ............
4. PT Bakrie Telecom, yang beralamat di Istana Kepresidenan Jl. Medan
Merdeka Utara Jakarta Pusat ........................
5. PT Mobile-8 Telecom, Tbk. yang beralamat di Istana Kepresidenan Jl.
Medan Merdeka Utara Jakarta Pusat ........................
6. PT Smart Telecom yang beralamat di Istana Kepresidenan Jl. Medan
Merdeka Utara Jakarta Pusat ........................ .....................Untuk
selanjutnya mohon semuanya disebut sebagai PARA TERGUGAT
2
2. Bahwa Dasar Hukum mengajukan Gugatan Perwakilan Kelompok
(Class Action) adalah dalam Peraturan Mahkamah Agung (Perma) No.
1 Tahun 2002 dalam Pasal 1 huruf a, yang menyebutkan “Gugatan
perwakilan kelompok adalah suatu cara pengajuan gugatan, dalam
mana satu orang atau lebih yang mewakili kelompok mengajukan
gugatan untuk diri sendiri atau diri-diri mereka sendiri dan sekaligus
mewakili sekelompok orang yang mengajukan jumlahnya banyak, yang
mewakili kesamaan fakta atau dasar hukum antara wakil kelompok dan
anggota kelompok dimaksud.”
3. Bahwa yang dimaksud kelas atau kelompok dalam gugatan ini adalah
seluruh rakyat Jawa Timur yang menjadi pelanggan telekomunikasi
seluler milik PARA TERGUGAT. Keberadaan PENGGUGAT sebagai
“wakil kelas” (Class Representative) yang secara jujur dan sungguh
melindungi kepentingan seluruh rakyat Indoensia selain PENGGUGAT
yang merupakan anggota kelas (Class Member) telah sesuai dan
berdasarkan hukum untuk mengajukan gugatan tidak hanya mewakili
dirinya sendiri tetapi sekaligus juga mewakili seluruh rakyat Jawa
Timur selain PARA PENGGUGAT yang memiliki kesamaan fakta dan
dasar hukum untuk mengajukan gugatan a quo yaitu mengalami
kerugian akibat kenaikan harga Bahan Bakar (BBM) (Peraturan
Mahkamah Agung No.1 Tahun 2002, Pasal 1 hurf b Pasal 1 hruf c)”
3
5. Bahwa penggunaan mekanisme Gugatan Perwakilan Kelompok (Class
Action) mempunyai manfaat sebagai berikut:(1) Proses berperkara
yang bersifat ekonomis; (2) Akses kepada keadilan (Acces to Justice);
(3) perubahan sikap pelaku pelanggaran ; yang mana ketiga manfaat
ini sesuai dengan prinsip-prinsip Peradilan sederhana, cepat dan biaya
ringan;
4
4. Menghukum Terlapor IV: PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
membayar denda sebesar Rp 18.000.000.000,00 milyar (delapan belas
milyar rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran
pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha
Departemen Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja Komisi
Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode
penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang
Persaingan Usaha);
5. Menghukum Terlapor VI: PT Bakrie Telecom, Tbk. membayar denda
sebesar Rp 4.000.000.000,00 (empat milyar rupiah) yang harus disetor
ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di
bidang persaingan usaha Departemen Perdagangan Sekretariat
Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui
bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan
Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha);
6. Menghukum Terlapor VII: PT Mobile-8 Telecom, Tbk. membayar denda
sebesar Rp 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah) yang harus disetor ke
Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang
persaingan usaha Departemen Perdagangan Sekretariat Jenderal
Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank
Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda
Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha);
5
6. Bahwa, Pada bulan Juni 2007, berdasarkan hasil pertemuan BRTI (Badan
Regulasi Telekomunikasi Indonesia) dengan Asosiasi Telepon Seluler
Indonesia (ATSI), ATSI mengeluarkan surat untuk meminta kepada seluruh
anggotanya untuk membatalkan kesepakatan harga SMS yang kemudian
ditindaklanjuti oleh para operator. Namun demikian Tim Pemeriksa dari
KPPU melihat tidak terdapat perubahan harga SMS off-net yang signifikan
di pasar.
7. Pada periode 2007 sampai sekarang, dengan harga yang tidak berubah
Tim Pemeriksa KPPU menilai kartel harga SMS masih efektif terjadi sampai
dengan April 2008 ketika terjadi penurunan tarif dasar SMS off-net di pasar.
√ √ √ √
Telkomsel - - (2002) - (2004) - (2007) (2001) -
Indosat - - - - - - - - -
√
Telkom - (2002) - - - - - - -
√
Hutchinso (2005)
- - - - - - - -
n
√ √
Bakrie (2004) (2004) - - - - - - -
√
Mobile-8 (2003) - - - - - - - -
√ √
Smart (2006) (2007) - - - - - - -
√ √
NTS (2001) (2001) - - - - - - -
-
STI - - - - - - - -
6
Berdasarkan fakta-fakta hasil pemeriksaan tersebut Majelis Komisi KPPU
kemudian melihat terdapat kerugian konsumen yang dihitung berdasarkan selisih
penerimaan harga kartel dengan penerimaan harga kompetitif SMS off-net
setidak-tidaknya sebesar Rp 2.827.700.000.000,- dengan perincian masing-
masing operator sebagai berikut:
2004
311,8 53,4 2,6 12,2 5,8 385,8
7
harus dibayaroleh konsumen atau pelanggan pasar bersangkutan yang
sama.
PARA PENGGUGAT mengalami kerugian meteril yang besar akibat dari tindakan
yang dilakukan oleh PARA TERGUGAT. Bahwa tindakan PARA TERGUGAT
membuat kesepakatan harga tarif rendah SMS dalam Perjanjian Kerja Sama
(PKS) Interkoneksi antara operator sebagaimana tertera dalam Matrix Klausula
Penetapan Tarif SMS dalam PKS Interkoneksi.membuat PARA PENGGUGAT
tidak bisa tidak harus menuruti aturan main PARA TERGUGAT mesikipun hal itu
melanggar Undang-undang.
Bahwa, kerugian materil yang diderita oleh PARA PENGGUGAT yang kalau dinilai
dengan materi, kerugian tersebut setara dengan uang sebesar
Rp.10.000.000.000.,00,- (Sepuluh milyar Rupiah).
8
mendisttribsikan uang tersebut maka, PARA PENGGUGAT meminta
kepada PARA TERGUGUGAT menggratiskan biaya SMS kepada PARA
PENGGUGAT selama 6 bulan. Nilai ini sama dengan biaya ang harus
dibayar oleh PARA TERGUGAT sebesar Rp. 10.000.000 . 000,00,-
(Sepuluh milyar Rupiah ).
SUBSIDAIR:
LUJIANTO, S.H.
9
IMAM SYAFII, S.H.
M. NAZAR, S.H.
10