Anda di halaman 1dari 3

Karakteristik Kesehatan Seksual

Kemampuan mengekspresikan potensi seksual, dengan meniadakan kekerasan, eksploitasi


dan penyalahgunaan seksual.
Gambaran tubuh positif, ditunjukkan dengan kepuasan diri terhadap penampilan pribadi.
Kongruen antara seks biologis, identitas jender, dan perilaku peran jender.
Kemampuan membuat keputusan pribadi (otonomi) mengenai kehidupan seksual yang
dijalani dalam konteks personal dan etik sosial.
Kemampuan mengekspresikan seksualitas melalui komunikasi, sentuhan, emosional dan
cinta.
Kemampuan menerina pelayanan kesehatan seksual untuk mencegah dan mengatasi semua
masalah, dan gangguan seksual.
Menerima tanggung jawab yang berkaitan dengan peran jendernya.
Menghargai sistem yang berlaku.
Mampu membina hubungan efektif dengan orang lain.

Fungsi Seksualitas
Kesuburan
Pada beberapa kebudayaan, seorang wanita muda mungkin merasakan adanya keinginan
yang kuat untuk membuktikan kesuburannya bahkan walaupun ia sebenarnya belum
menginginkan anak pada tahap kehidupannya saat itu. Ini adalah macam masyarakat
yang secara tradisional wanita hanya dianggap layak dinikahi apabila ia sanggup
membuktikan kesuburannya.
Kenikmatan
Mungkin pendorong primer atau mendasar perilaku seksual adalah kenikmatan atau
kesenangan yang dirasakan yaitu suatu kombinasi kenikmatan seksual dan kenikmatan
khas seksual yang berkaitan dengan orgasme.
Mempererat Ikatan dan Meningkatkan Keintiman Pasangan
Dalam suatu pertalian seksual yang ekslusif, pasangan melakukan secara bersama-sama
hal-hal yang tidak ingin mereka lakukan dengan orang lain. Ini adalah esensi dari
keintiman seksual. Efektivitas seks dalam memperkuat keintiman tersebut berakar dari
risiko psikologis yang terlibat secara khusus, resiko ditolak, ditertawakan, mendapati
bahwa dirinya tidak menarik, atau kehilangan kendali dapat memadamkan gairah
pasangan.
Menegaskan Maskulinitas atau Feminitas
Sepanjang hidup kita, terutama pada saat-saat identitas gender terancam karena sebab
lain (misalnya, saat menghadapi perasaan tidak diperlukan atau efek penuaan), kita
mungkin menggunakan seksualitas untuk tujuan ini.
Meningkatkan Harga Diri
Merasa secara seksual bagi orang lain, atau berhasil dalam upaya seksual, secara umum
dapat meningkatkan harga diri.
Mencapai Kekuasaan atau Dominasi dalam Hubungan
Kekuasaan (power) seksualitas cenderung dianggap sebagai salah satu aspek
maskulinitas, dengan pria, baik karena alasan sosial maupun fisik, biasanya berada
dalam posisi dominan. Namun, seks dapat digunakan untuk mengendalikan hubungan
baik oleh pria dan wanita dan karenanya sering merupakan aspek penting dalam
dinamika hubungan. Kekuasaan tersebut mungkin dilakukan dengan mengendalikan
akses ke interaksi seksual, menentukan bentuk pertalian seksual yang dilakukan, dan
apakah proses menimbulkan efek positif pada harga diri pasangan. Sementara dapat
terus menjadi faktor dalam suatu hubungan yang sudah berjalan, hal ini juga merupakan
aspek yang penting dan menarik dalam perilaku awal masa “berpacaran”.
Mengungkapkan Pemusuhan
Aspek penting dalam masalah “dominasi” pada interaksi seksual pria-wanita adalah
pemakaian seksualitas untuk mengungkapkan permusuhan. Hal ini paling relevan dalam
masalah perkosaan dan penyerangan seksual. Banyak kasus penyerangan atau
pemaksaan seksual dapat dipandang sebagai perluasan dari dominasi atau kekuasaan,
biasanya oleh pria terhadap wanita. Juga terdapat keadaan-keadaan dengan penyerangan
seksual dapat dipahami sebagai suatu ungkapan kemarahan, baik terhadap wanita itu
sendiri atau terhadap wanita itu sebagai pengganti wanita lain.
Mengurangi Ansietas atau Ketegangan
Menurunnya gairah yang biasanya terjadi setelah orgasme dapat digunakan sebagai cara
untuk mengurangi ansietas atau ketegangan.
Pengambilan Resiko
Interaksi seksual menimbulkan berbagai risiko, berkisar dari yang relatif ringan,
misalnya ketahuan, sampai serius misalnya hamil atau infeksi menular seksual. Adanya
resiko tersebut menjadi semakin bermakna dan mengganggu dengan terjadinya epidemi
HIV dan AIDS. Bagi sebagian besar orang, kesadaran adanya resiko akan memadamkan
respon seksual sehingga mereka mudah menghindari resiko tersebut. Namun, bagi
beberapa individu, gairah yang berkaitan dengan persepsi resiko malah meningkatkan
respons seksual. Untuk individu yang seperti ini, resiko seksual menjadi salah satu
bentuk kesenangan yang dicari.
Keuntungan Materi
Prostitusi adalah bentuk yang jelas dari aktivitas seksual untuk memperoleh keuntungan
dan hal ini sering merupakan akibat dari kemiskinan. Pernikahan, sampai masa ini
masih sering dilandasi oleh keinginan untuk memperoleh satu bentuk perlindungan dan
bukan semata-mata ikatan emosional komitmen untuk hidup bersama. (Glasier : 2005).

Anda mungkin juga menyukai