Anda di halaman 1dari 5

Nama : Adzkia A Salsabila

NIM : 2005416
Prodi : Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam
Pemateri : Ust. Dwi Condro, Ph.D.

Sistem Ekonomi Islam


1. Sistem ekonomi kapitalisme
90% negara di dunia
2. Keruntuhan sistem ekonomi kapitalisme
3. Solusi ekonomi islam: parsial
4. Solusi ekonomi islam: sistemik

Perbedaan ilmu ekonomi dan sistem ekonomi


Ilmu ekonomi? Netral, objektif, dan ilmiah.
Sistem ekonomi? Tidak netral, terkait dengan pandangan hidup, ideologi, dan kepercayaan.

Sistem Ekonomi
➔ Cara pandang kekayaan di suatu negara
➔ Termasuk kapitalisme
➔ Sistem ekonomi hanya menjawab 2 hal penting sebagai cita-cita, keinginan, dan tujuannya, yaitu
1. Keadilan
2. Kesejahteraan
➔ Mekanisme kapitalisme paling adil ialah Ketika harta kekayaan diserahkan kepada mekanisme pasar
bebas, artinya ada kebebasan dalam kepemilikan, kebebasan dalam pemanfaatan kepemilikan, dan
kebebasan dalam pengembangan kepemilikan.
➔ Adam Smith selaku penggagas kapitalisme bisa membuktikan terkait mengapa Eropa ambruk
ekonominya? Karena merkantilisme. Salah satu keyakinan dalam merkantilisme ialah kekayaan harus
dikendalikan oleh negara.
➔ Perusahaan yang bisa menang dalam sistem ekonomi yang dikendalikan oleh negara ialah perusahaan
dengan (1) mekanisme paling efisien; (2) produk yang berkualitas tinggi, tetapi harga murah.
➔ Jika mekanisme pasar bebas dijalankan, ada 3 pihak yang akan memperoleh keuntungan
1. Produsen, karena diberi kebebasan untuk bisa terjun di dunia bisnis apa pun.
2. Konsumen, karena harganya makin murah, bisa dinikmati semua kalangan konsumen.
3. Pemerintah, karena tidak perlu terjun ke dunia ekonomi, hanya perlu menarik pajak.
➔ Terget dari sistem ekonomi ialah kesejahteraan
➔ Kesejahteraan di kapitalisme berfokus pada akumulasi kapital
➔ Adam Smith: semua negara bisa makmur dan sejahtera jika melaksanakan akumulasi kapital.
Masyarakat yang punya dana lebih jangan disimpan di rumah, tetapi diinvestasikan ke sektor swasta.
Jika semua rajin berinvestasi, swasta akan diuntungkan. Produksi meningkat. Tenaga kerja terserap.
Pendapatan meningkat. Daya beli meningkat. Produk terbeli. Pendapatan makin tinggi. Kesejahteraan
naik.

Ilmu Ekonomi
➔ Dijelaskan secara ilmiah
➔ Aliran ekonomi pasar bebas yang sehat layaknya tubuh manusia, yaitu darahnya mengalir dengan
normal ke seluruh tubuh. Dalam perekonomian, darahnya berupa uang. Artinya, perekonomian yang
sehat ialah adanya mata uang yang mengalir dengan lancar ke seluruh negeri bahkan dunia.
➔ John B. Say mengenalkan Says Law, yaitu penawaran memunculkan permintaannya sendiri. Jadi, jangan
takut untuk berproduksi. Artinya, produk perusahaan pasti akan terbeli selama jumlah uang pada aliran
pasar barang dan pasar faktor produksi sama.
➔ Selama negara mau berfokus pada investasi, selama negara mau berfokus peningkatan produksi,
kesejahteraan akan tercapai secara sama oleh seluruh rakyat di negara tersebut.

Kenapa kapitalisme bisa gagal?


QS Al Baqarah [2] ayat 275
➔ Para pemakan riba tidak bisa berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena
gila. Artinya, di akhirat, perut para pemakan riba akan membesar hingga sebesar rumah, tetapi berisi
ular berbisa dan terlihat jelas dari luar perut mereka. Di dunia, riba akan menyebabkan keguncangan
ekonomi.
➔ Para pemakan riba tidak dapat berdiri karena menganggap jual beli sama dengan riba. Aktivitas bisnis
adalah yang menghasilkan uang. Kalau perusahaan menghasilkan barang dan jasa, ada laba yang
diharapkan dalam aktivitas bisnis. Ada pula sewa untuk lahan, upah untuk pekerja, dan bunga untuk
pinjaman.
➔ Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
➔ Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya
dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa mengulangi, maka
mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
➔ Jika bunga diperbolehkan, jika bunga dibiarkan akan berkembang.
➔ Muncullah lembaga keuangan sebagai pasar keuangan tahap I.
➔ Muncul juga pasar modal sebagai pasar keuangan tahap II.
➔ Muncul pula pasar sekunder sebagai pasar keuangan tahap III. Kalau di pasar primer, saham dan obligasi
yang diterbitkan oleh perusahaan dibeli oleh rumah tangga dan uangnya langsung masuk ke perusahaan.
Kalau pasar sekunder, uang hanya berputar di pasar tersebut dan tidak berimplikasi di pasar riil.
➔ Muncul lagi pasar derivatif sebagai pasar keuangan tahap IV. Ada penundaan pemberian uang.
QS Al Baqarah [2] ayat 276
➔ Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap
dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.

Solusi Ekonomi Islam Parsial


➔ Sistem ekonomi ibarat manusia. Tubuhnya berupa ekonomi pasar bebas, darahnya berupa uang kertas,
jantungnya berupa lembaga perbankan dan pasar modal, serta pompa jantungnya berupa suku bunga.
➔ Mensyariahkan ekonomi kapitalisme secara parsial. Disebut parsial, karena yang diganti hanya pompa
jantungnya, yaitu dengan bagi hasil.
➔ Pasar sekunder dan derivatif merepresentasikan maysir, gharar, riba nasiah, dan riba fadhl.
➔ Lembaga keuangan syariah berbasis pada asset riil.
➔ Kapitalisme jika sakit menimbulkan krisis ekonomi, jika sehar menimbulkan hegemoni ekonomi.
➔ Kapitalisme memakan perusahaan kecil, terjadi penguasaan bahan baku, memakan perusahaan negara,
menjadi penguasa negara, menjadi penguasa pasar dunia, dapat juga menempatkan penguasa boneka,
➔ Jika ingin sukses, caranya hanya dua, yaitu punya kaki, kaki pertama injakkan di perbankan, kaki
satunya injakkan ke pasar modal.
➔ Hasil hegemoni di Indonesia
1. 50,3% harta kekayaan di Indonesia hanya dikuasai oleh 1% penduduknya;
2. 74% tanah di Indonesia telah dikuasai oleh 0,2% penduduknya;
3. 70%—80% SDA Indonesia telah dikuasai oleh pihak asing;
➔ Solusi yang sistemik berangkat dari pandangan
1. Kepemilikan dalam Islam berbeda dengan kapitalisme dan sosialisme, karena kepemilikan dalam
Islam dibagi menjadi tiga
a. Kepemilikan individu yang dapat dikuasai individu melalui mekanisme pasar syariah. Inti dari
ekonomi diserahkan pada kekuatan permintaan dan penawaran (QS An Nisa [4] ayat 29).
Penetapan harga oleh pemerintah itu haram. Mirip kapitalisme, bedanya Islam dikelilingi oleh 8
lapis hukum syariah untuk mencapai keadilan pasar, yaitu pada lapis (1) pembagian kepemilikan
harus benar; (2) mengganti jantung ekonomi pasar bebas dengan ekonomi syariah; (3) hukum
perseroan, bahwa PT dapat mencetak saham dan ada sighat yang tidak terpenuhi; dst.
Kepemilikan sebagai pra pasar, mekanisme pasar syariah sebagai mekanisme pasar, dan politik
ekonomi Islam sebagai sebagai pascapasar.
b. Kepemilikan umum
c. Kepemilikan negara
➔ Keruntuhan kapitalisme diselamatkan oleh J. M. Keyness. Harus ada peran negara supaya rakyat tidak
mati. Peran negara diperlukan karena tidak tega terlalu lama menunggu waktu recovery dalam
perekonomian.
➔ Permintaan selalu lebih kecil dari penawaran, sehingga menimbulkan resesi ekonomi. Artinya, harus
ada kebijakan fiskal berupa defisit fiskal.

Kebijakan Fiskal Saat Terjadi Resesi Ekonomi


➔ Beban pajak diturunkan, akibatnya jumlah uang beredar di masyarakat menjadi naik, menimbulkan
inflasi. Akhirnya, beban pajak harus dinaikkan, inflasi akan turun, sehingga ekonomi melambat.
Solusinya beban pajak diturunkan, menyebabkan ekonomi mengalami inflasi. Berputar terus.

Pajak dalam Pandangan Islam


A. QS An Nisa [4] ayat 29
➔ Hukum asal mengambil harta orang lain itu haram, kecuali saling ridho, ada sighatnya.
B. HR Ahmad 4/109, Abu Dawud kitab Al Imarah:7
➔ “Sesungguhnya pemungut pajak (diadzab) di neraka.”
C. HR Abu Daud II/147 no. 2937
➔ “Tidak akan masuk surga orang yang mengambil pajak.”
D. HR Imam Ahmad V/72 no. 20714
➔ “Janganlah kalian berbuat zhalim (3x). Sesungguhnya tidak halal harta seorang muslim, kecuali dengan
kerelaan dari pemiliknya.”

Kebijakan Fiskal dalam Islam


A. APBN dalam Islam
1. APBN Islam tidak dibuat setiap tahun;
2. APBN Islam tidak membutuhkan pembahasan dengan DPR, tetapi DPR dapat memberi masukan;
3. Dalam APBN Islam, pos pendapatan dan pengeluarannya telah ditetapkan oleh syariah;
4. Kepala negara dapat menyusun sendiri APBN tersebut melalui hak tabanni (menetapkan) yang
melekat pada dirinya; dan
5. Alokasi dana masing-masing pos pendapatan dan pengeluaran diserahkan kepada pendapat dan
ijtihad kepala negara.
B. Penyusunan APBN dalam Islam
1. Terlebih dahulu menghitung pengeluarannya;
2. Pengeluaran APBN dihitung berdasarkan asumsi-asumsi kebutuhan yang menurut syariah paling
vital dan urgen;
3. Selanjutnya baru pengeluaran bersifat pelengkap; dan
4. Untuk menghitungnya digunakan rasio-rasio ideal berdasarkan data wilayah dan kependudukan,
proyeksi siklus jangka panjang dan menengah, serta harga pasar rata-rata saat ini.
C. Keunggulan APBN Islam
1. Tidak mengacu pada asumsi dolar dan tingkat inflasi, tidak seperti APBN konvensional yaitu ketika
ada perubahan tingkat asumsi dolar dan inflasi maka APBN akan direvisi, sehingga muncul istilah
APBN-Perubahan;
2. Pengeluarannya tidak bersifat fixed, tidak seperti APBN konvensional yaitu ada konsekuensi alokasi
anggaran harus habis dan terserap, padahal faktanya tidak semua habis dan terserap, sehingga sering
dilakukan berbagai cara untuk menghabiskannya;
3. Alokasi dari masing-masing pos bersifat fleksibel;
4. Jika di tengah jalan penerimaannya kurang, maka dengan mudah kepala negara akan menggenjot
penerimaan tersebut;
5. Jika alokasi anggaran ternyata berlebih, maka tidak harus dihabiskan, tetapi bisa dikembalikan
kepada pemerintah pusat atau ditahan di masing-masing daerah sebagai saldo anggaran untuk
dimasukkan ke alokasi anggaran berikutnya;
6. Menganut prinsip sentralisasi. Dana dari seluruh wilayah ditarik ke pusat, kemudian didistribusikan
ke masing-masing daerah sesuai dengan kebutuhannya, bukan berdasarkan jumlah pemasukannya;
7. Jika ada daerah yang sedang membangun dan membutuhkan dana besar, sementara pemasukannya
tidak sebesar yang dibutuhkan, maka negara dapat memberikan subsidi;
8. Dengan cara di atas, tidak ada satu pun alokasi anggaran yang tidak tepat sasaran;
9. Pemerataan pembangunan pun bisa dilakukan dengan baik, tidak ada ketimpangan antardaerah.
D. Penerimaan Anggaran
1. Kepemilikan individu, melalui mekanisme pasar syariah, berupa zakat, infaq, dan shodaqoh (ZIS).
2. Kepemilikan umum dikelola negara,
(a) barang yang menjadi kebutuhan umum, yaitu sumber daya air, sumber daya padang gembalaan,
dan sumber daya api/energi (minyak, listrik, batu bara, gas, uranium);
(b) tambang dalam jumlah besar; dan
(c) barang yang tidak dapat dimiliki individu.
3. Kepemilikan negara dikelola negara, yaitu
(a) Jizyah; (f) 20% rikaz;
(b) Kharja; (g) Harta tanpa ahli waris;
(c) Ghanimah; (h) Harta orang murtad; dan
(d) Fa’I; (i) ‘Usyur.
(e) Berbagai lahan, bangunan milik negara;
E. Pengeluaran Anggaran dikelola oleh Baitul Maal
1. Kebutuhan pokok masyarakat, yaitu pendidikan, Kesehatan, dan keamanan.
2. Kebutuhan pokok individu, yaitu sandang, pangan, dan papan.
3. Membangun industri berat, infrastruktur, belanja negara
4. Kebutuhan permodalan untuk usaha
5. Kebutuhan simpan pinjam
6. Kebutuhan transfer dan jasa lainnya

Keunggulan Emas dan Perak


Tidak mengalami inflasi.
Pandangan Islam terhadap Bunga
➔ Apakah bunga = riba? Tergantung definisinya.
➔ Riba fadhl: tukar menukar barang, tetapi pihak satu minta ditambah, pihak lainnya tidak.
➔ Riba nasiah: tambahan karena kompensasi waktu.
➔ Riba nasiah = suku bunga
➔ Riba adalah manfaat yang muncul dari utang piutang, kecuali sudah menjadi kebiasaan.
➔ Riba ada 73 pintu dosa (HR Ibn Majah, Al Hakim, dan Al Baihaqi)
➔ Satu dirham riba yang dimakan seseorang (dan ia mengetahui bahwa itu riba) lebih berat dari 36 kali
berzina (HR Ahmad, Ath-Thabrani)
➔ Siksaan paling ringan seperti seorang laki-laki yang menzinai ibu kandungnya (HR Ibn Majah, Al
Hakim, dan Al Baihaqi)
➔ Orang yang Kembali mengambil riba adalah penghuni neraka dan kekal di dalamnya (QS Al Baqarah
[2] ayat 275)

Problem Seputar Uang Kertas


1. Volatilitas nilai tukarnya sangat tinggi;
2. Sumber inflasi yang tinggi, karena bank umum diberi kewenangan untuk melipatgandakan uang kertas
yang masuk ke tabungan dan depositonya; serta
3. Sebagai alat penjajahan ekonomi, ada perbedaan nilai pembuatan uang kertas dengan nominal yang
tertera.

Kebijakan Moneter Islam


➔ Islam akan mengatur mata uang dalam dua aspek
1. Jenis mata uang
Ada hukum syariat yang wajib dilaksanakan oleh negara yang bersifat qath’iy (tidak berubah),
pelaksanaannya ada yang terkait langsung dengan emas dan perak, yaitu ada 5
a. Hukum kanzul maal, QS At Taubah [9] ayat 34
b. Hukum zakat maal, sabda Rasulullah saw, “Pada setiap 20 dinar, zakatnya setengah dinar.” Serta
“Pada setiap 200 dirham, zakatnya 5 dirham.”
c. Hukum diyat, HR An Nasai
d. Hukum qoth’u yadi saariq, HR Khamsah, hukum potong tangan bagi pencuri
e. Hukum sharf, HR Bukhari dan Muslim
Kewajiban itu tidak akan sempurna kecuali menggunakan emas dan perak, maka terkena qaidah syara
“kewajiban yang pelaksanaannya tidak sempurna kecuali dengan sesuatu, maka sesuatu itu menjadi
wajib hukumnya.”, serta tidak boleh menggunakan mata uang asing sebagai wasilah jika
menimbulkan dharar, maka terkena qaidah syara “semua sarana yang menghantarkan kepada
keharaman hukumnya haram.”, sehingga negara wajib mencetak mata uang emas dan perak sendiri.
2. Penggunaan mata uang
Pengaturan Pelarangan
Wajib mencetak mata uang emas dan perak Melarang riba nasiah dan riba fadhl
Nilai mata uang emas dan perak ditentukan Melarang jual beli mata uang (sharf) secara
berdasarkan beratnya tidak kontan dan di tempat
Boleh bertransaksi dengan emas dan perak Melarang penimbunan uang (kanzul mal)
selain koin resmi
Ekspor dan impor dengan emas dan perak Melarang judi (spekulasi)
Larangan tabdzir, tarif, israf, dan taqtir.

Anda mungkin juga menyukai