NIM :1601116
Pada bagian ini saya akan memaparkan mengenai Gereja GBI GEDUNG TABGHA BATAM mulai dari
sejarah berdirinya sampai dengan kesimpulan saya mengenai gereja yang diterapkan. Segala informasi yang
saya muat dalam bagian ini bersumber dari hasil pengamatan yang didapat dari Web: www.gbitabgha.com.
1. Sejarah Gereja
1. Tahun 1991
Pdt. Niko Njotorahadjo mengembangkan pelayanannya ke Pulau Batam dengan gigih. Ia mulai merintis
pelayanan pada tahun 1991 dengan pelayanan pemulihan pujian dan penyembahan yang disebut Praise
Center.
2. Tahun 1992
Resmi berdiri menjadi gereja pada tahun 1992.Pada tahun 1992, Tuhan mewahyukan Yesaya 54:2-3
sebagai dasar pelayanan tahap berikutnya, Berbekal Firman Tuhan ini, beliau tidak segan-segan
mengerahkan tenaga dan dana tanpa berhemat. Selama dua tahun pertama, beliau mengutus pelayan musik
dan pengkhotbah dari Jakarta setiap hari Minggu untuk melayani di Pulau Batam, sekalipun jemaat yang
dilayani ketika itu hanya berjumlah belasan orang sampai pada tahun pertama pelayanan hanya berjumlah
50 orang. Ketaatan, ketekunan dan kesetiaan menjadi sikap yang harus dimiliki pada tahun-tahun pertama
pelayanan di Batam.
3. Tahun 1993-1995
Gereja ini dikoordinasi oleh Pdt. Djoko Basuki dan kemudian digantikan oleh Pdt. Jimmy mulia. Pada
tahun 1994, Pdt. Niko, digerakkan Tuhan untuk mengembangkan pelayanan ke Singapura, khususnya
untuk melayani orang Indonesia yang ada di sana dan kemudian menginstruksikan GBI Bethany Batam
melanjutkan perintisan sampai pada penanaman gereja di Singapura, lahirlah GBI Bethany Singapura yang
saat ini dikenal sebagai Bethany International Church Singapore pada tahun 1995.
4. Tahun 1996
Seiring berpindahnya Pdt. Jimmy ke Singapore, tahun 1996, Pdt.Hanny andries menggantikan
penggembalaan jemaat GBI Bethany Batam. Pada saat itu jemaat telah berjumlah lebih kurang 200 jiwa..
5. Tahun 1998
Bulan April tahun 1998, Pdt. Hanny bertekad memulai menara doa 24 jam, dan sampai hari ini menara
doa 24 jam belum pernah berhenti. Menara doa sendiri dimulai oleh empat orang yaitu; Pdt.Hanny,
istrinya dan dua orang pendoa syafaat. Puji Tuhan saat ini setiap bulan tidak kurang dari 2000 orang
jemaat mengambil bagian berdoa di Menara doa secara begantian. Sejak adanya Menara doa, gereja ini
terus berkembang dengan luar biasa, dalam kurun waktu 4 tahun, telah menanam gereja di beberapa
propinsi di Sumatera, yaitu: Riau, Jambi, Palembang dan Singapura, kemudian dari setiap ibukota propinsi
tersebut terus merambah ke kota dan daerah sekitarnya. Tahun 1999 tercatat 35 lokasi gereja ditanam,
dengan total 45 kali ibadah setiap hari minggunya. Gereja-gereja tersebut tersebar di beberapa kota dan
desa, diantaranya: 10 lokasi di Riau daratan, 13 lokasi di wilayah Jambi, 9 lokasi di Sumatera Selatan, dan
10 lokasi di Pulau Batam serta 3 lokasi di Kepulauan Riau.Proses perkembangan jemaat di Batam sangat
pesat, dari dua ratusan di tahun 1996, telah menjadi 2500 orang ditahun 2000, kemudia tahun 2007 telah
berjumlah 7000 jiwa. Dalam data pencatatan pelayanan jemaat, jumlah jiwa yang dimenangkan bagi Yesus
sesungguhnya telah lebih dari 20.000 orang, jika dihitung dari data baptisan.
6. Tahun 1999
Pertumbuhan jumlah jemaat yang luar biasa akhirnya mendatangkan “masalah” yang baru, yaitu gereja
menjadi kesulitan mendapatkan tempat beribadah, tidak banyak hotel yang memiliki tempat ruangan cukup
besar untuk disewaDengan beretekun dalam doa.Suatu hari dibulan oktober 1999, Lahan seluas 8200 M2
diperoleh dengan hanya membayar lima ribu rupiah per meter persegi (Rp5.000/ M2) kepada Pemerintah
Otorita Batam, pemerintah yang saat itu memiliki kewenangan yang mengelolah pengalokasian lahan.
Dalam waktu tiga hari sejak pengajuan, panitia menerima semua ijin yang dibutuhkan, tanpa biaya
tambahan apapun. Sebuah IMB untuk gedung gereja.
7. Tahun 2000
Gedung utama dilengkapi dengan empat menara doa, kantor berada di lantai dasar, dan ruang auditorium
utama di lantai dua yang mampu menampung 2300 kursi.
2. Organisasi Gereja
3. Statistik Gereja
25000
20000
15000
Column2
10000
5000
0
1991-1992 1993 1996 1998 2000 2007 2020
6. Analisa
Menurut KBBI, analisis adalah kata benda yang berarti penyelidikan terhadap suatu peristiwa
untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Analisis SWOT (Strength= Kekuatan, Weakness=
Kelemahan, Opportunity= Kesempatan dan Threat= Kendala)
7.Gereja sudah mendirikan STT dan 3. Kemungkinan 4. Masih banyak 4. Konflik antar jemaat,
Sekolah Kristen di Batam gembala sidang tidak keluarga/pemuda yang majelis atau gembala
mengenal semua anggota jarang atau tidak pernah sidang
8. Tersedia kelompok bakat seperti jemaatnya kegereja karena
music, media sosial, olahraga dll masalah
yang aktif ekonomi/psikologi
6.Kesimpulan
GBI Tabgha Batam bukan gereja yang secara lahir langsung bertumbuh besar. Ada perjuangan baik doa
dan kesabaran dalam penantian pertumbuhan dan perkembangan gereja sehingga bisa mencapai seperti
sekarang. Ketaatan, ketekunan dan kesetiaan menjadi sikap yang harus dimiliki dalam memulai suatu
pelayanan. Gereja ini berkembang pesat semnejak adanya menara doa selama 24 jam, menyakinkan kita bahwa
doa juga menjadi jalan bagi pertumbuhan gereja. Yang saya dapat dalam mengamati sejarah bahkan analis dari
gereje GBI Tabgha, sebagai pelayan Tuhan kita harus meminta Tuhan terlebih dahulu untuk menuntun langkah
kita. Dengan gigih menjalankan tugas dari Tuhan, ia tidak akan meninggalkan kita. Seperti yang dialami Pdt
Niko dalam merintis gereja di Batam. Ada harga yang harus dibayar, ada perjuangan dan ketekunan dan itu
tidak berjalan secara sekilas melainkan perlahan. Pemilihan tempat yang baik, letak yang strategis juga dapat
menjadi jalan untuk pertumbuhan gereja, gereja yang didirikan dengan pemahaman teologis dan Alkitab yang
benar pasti akan bertumbuh dan berkembang. Walaupun sudah menjadi gereja “ besar” Gereja harus terus
bertumbuh jangan berhenti, jika melihat dari analisis SWOT :
1. Kekuatan-Peluang (S-O)
Melihat pertumbuhan gereja yang bertumbuh pesat dengan adanya kualitas dan keterampilan gembala
sidang dan dan kerjasama dengan team pelayan lainnya, gereja masih bisa mengejar peluang yang ada
untuk orang-orang diluar gereja yang belum/jarang kegereja. Tempat yang strategis dan lahan parker
yang luas juga dapat menarik jiwa-jiwa baru yang berada di lingkungan gereja karena gereja berada di
dekat kampus, apartemen/hotel, perumahan yang ada di Batam
2. Kelemahan-Ancaman (W-T)
Jumlah jemaat yang banyak,mungkin dapat menjadi salah satu alasan gembala sidang/ pelayan di gereja
tidak mengenal semua anggota jemaat dan mengunjungi rumah jemaat satu persatu, hal ini membuat
hubungan gembala dan jemaat “ kurang akrab dan tidak saling mnegenal secara dekat”, hal ini bisa
menjadi ancaman bagi gereja karena berkembangnya zaman, banyak gereja baru yang tumbuh dan lebih
memperhatikan kehidupan jemaat-jemaanya, kemungkinan membuat jemaat tersebut“ berpindah”
gereja. Karena jemaat jug aperlu diperhatikan kehidupannya apakah sudah mencapai kualitas yang baik
bagi pertumbuhan gereja.
3. Kekuatan-Ancaman ( S-T)
Gereja harus terus bertumbuh. Berdirinya gereja-gereja baru di Batam yang bertumbuh dengan pesat
menjadi ancaman bagi gereja besar yang tidak memperhatikan pertumbuhan gerejanya. Dengan
banyaknya jumlah jemaat, gembala sidang kemungkina tidak mengetahui konflik antar jemaatnya. Ini
bisa menjadi penghambat pertumbuhan gereja, jemaat berpindah dan masalah jemaat tidak terselesaikan.
4. Kelemahan-Peluang (W-O)
Batam adalah kota industry, dimana para pekerjameliputi keluarga/pemuda/i memakai sitem kontrak
ataupun permanen. Sehingga jemaat yang tertanam di gerejab esar, jika masih memiliki sistem kontrak
di tempat kerjanya akan pulang ke kampung halaman, sehingga ini mempengaruhi kuantitas gereja. tapi
walaaupun begitu ini tidak menjadi penghalang gereja harus bertumbuh, karena pasti akan banyak lagi
orang-oang yangdatang untuk bekerja di Batam, dan masih banyak jiwa yang belum/ jarang ke gereja,
sehingga ini fungsi gereja untuk memenangkan jiwa-jiwa tersebut sehingga gereja terus bertumbuh.