0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
397 tayangan4 halaman
Tukang kayu miskin kehilangan kapaknya di sungai. Ia meminta bantuan Mercury dengan jujur. Mercury menemukan tiga kapak dan memberikannya sebagai hadiah atas kejujuran tukang kayu. Seorang tetangga yang tamak mencoba meniru tapi gagal karena berbohong.
Tukang kayu miskin kehilangan kapaknya di sungai. Ia meminta bantuan Mercury dengan jujur. Mercury menemukan tiga kapak dan memberikannya sebagai hadiah atas kejujuran tukang kayu. Seorang tetangga yang tamak mencoba meniru tapi gagal karena berbohong.
Tukang kayu miskin kehilangan kapaknya di sungai. Ia meminta bantuan Mercury dengan jujur. Mercury menemukan tiga kapak dan memberikannya sebagai hadiah atas kejujuran tukang kayu. Seorang tetangga yang tamak mencoba meniru tapi gagal karena berbohong.
Pada jaman dahulu kala ada seorang tukang kayu miskin yang tinggal
bersama keluarganya di dekat sebuah sungai yang sangat dalam. Pada
suatu hari, tukang kayu sedang bekerja di tepi sungai, namun tiba-
tiba saja kapaknya terlempar ke dalam sungai.
“Oh, apa yang harus aku lakukan? Aku kehilangan kapak
milikku satu-satunya. Sementara aku tidak punya uang untuk
membeli yang baru,”gumamnya sedih. Untungnya ia tidak menyerah
begitu saja. Tukang kayu mulai memanggil Mercury untuk meminta
bantuan. Tiba-tiba saja Mercury telah muncul dan berdiri
dihadapannya.
“Ada masalah apa, Pak, sehingga anda memanggilku?”tanya
Mercury sopan.
“Tolong bantulah saya, Mercury. Aku kehilangan kapakku yang
masuk ke dalam sungai sementara aku tidak punya uang untuk
membeli kapak baru karena aku sangat miskin,”jawab tukang kayu
lirih.
“Saya akan membantumu,”ucap Mercury yang dengan sigap
langsung menyelam ke dalam sungai yang dalam. Tidak berapa lama
kemudian ia muncul di permukaan dengan kapak emas yang indah di
tangannya. ”Inikah kapak milikmu?”tanya Mercury.
Tukang kayu orang yang jujur. Ia menggelengkan kepalanya. ”Bukan.
Itu bukan punyaku. Kapakku hanyalah kapak biasa dan tidak terbuat dari emas.” Maka Mercury kembali menyelam ke dalam sungai dan tak lama kemudian ia sudah kembali dengan kapak baru yang cantik karena terbuat dari perak. ”Inikah kepunyaan Bapak?”tanya Mercury lagi. Tukang kayu kembali menggeleng. ”Bukan. Itu bukan kapakku. Punyaku tidak sebagus itu,”jawab tukang kayu dengan jujur. Mercurypun kembali menyelam ke dasar sungai lalu kembali ke daratan dengan membawa sebuah kapak yang terbuat dari besi biasa. Bentuknya juga sudah tidak bagus lagi karena terlalu sering dipakai tapi ia terlihat sangat senang melihat kapaknya telah ditemukan. “Ya, ini kapak milikku sesungguhnya. Terimakasih banyak Mercury atas bantuannya,”ucap tukang kayu tulus. Matanya tampak berkaca-kaca. “Bapak orang yang sangat jujur, oleh karena itu berhak atas ketiga kapak yang aku temukan ini. Terimalah sebagai hadiah dariku,”ucap Mercury lalu menghilang begitu saja. Tukang kayu sekali lagi mengucapkan terimakasih yang tak terhingga atas kebaikan Mercury. Ia lalu pulang ke rumah. Keesokan harinya, ia menjual kapak yang terbuat dari emas dan perak ke pasar. Ia mendapat uang yang sangat banyak dan menjadi orang yang kaya raya. Tetangga dan teman-temannya sangat terkejut dengan ceritanya tentang Mercury dan kapak miliknya yang terpental ke dalam sungai. Salah seorang di antara mereka ada yang tertarik dan ingin meniru langkah tukang kayu tersebut. Ia orang yang sangat rakus dan tamak. “Mudah-mudahan aku bisa ikut kaya seperti tukang kayu itu,”ucap orang tersebut pada diri sendiri. Ia lalu membuang kapak miliknya ke dalam sungai dan menangis sedih memanggil Mercury. Mercury kemudian muncul dihadapannya dan bertanya apa yang terjadi. Orang tamak tersebut lalu bercerita bahwa ketika sedang bekerja tanpa disengaja kapak miliknya terlempar ke dalam sungai. Mercury kemudian menyelam ke dalam sungai dan keluar dengan membawa kapak emas yang berkilauan indah diterpa sinar mentari. “Inikah kapak milikmu?”tanya Mercury. “Oh, ya, itu kapak milikku,”jawab si tamak sambil menjulurkan tangan hendak mengambil kapak emas dari tangan Mercury. “Oh, tidak, kapak ini sesungguhnya bukan milikmu. Kau seorang pembohong dan tamak yang ingin mendapatkan kapak emas dengan cara licik. Kau sendiri yang telah membuang kapak milikmu. Jadi aku tidak akan mengambilkannya untukmu. Kalau bisa ambillah sendiri ke dasar sungai yang dalam itu,”jelas Mercury seraya menghilang dari pandangan lelaki yang tamak itu. Lelaki licik itu hanya bisa terperangah sedih. Ia tidak hanya gagal mendapatkan kapak emas incarannya tetapi juga kapak miliknya ikut lenyap di telan dalamnya sungai.