Anda di halaman 1dari 10

PONDOK PESANTREN PUTRA-PUTRI

“NURUL QUR’AN’
Jl. Ahmad Yani Gg. II No. 8B,Kel. Pakunden, Kec. Ponorogo, Kab. Ponorogo
Telepon (0352) 485349 Kodepos 63416

Nomor : 356/PPNQ/I/2021
Lampiran : 1 (satu) Bendel
Perihal : PERMOHONAN BANTUAN DANA HIBAH KOPERASI
Kepada. YTH. Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur u/p.Admin OPOP Jatim Bidang
Lembaga dan Pengawasan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur Jl. Raya Juanda
No.22 Sidoarjo

Di_
TEMPAT
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Salam sejahtera kami haturkan kepada Bapak/Ibu/Saudara semoga selalu dalam
lindungan Allah SWT. Aamiin.
Selanjutnya, kami selaku panitia pengurus koperasi Pondok Pesantren Putra putri Nurul
Qur’an Pakunden Ponorogo sedang melakukan pengembangan koperasi santri dengan alokasi
dana sebesar Rp. 87.074.000,-( Delapan Puluh Tujuh Juta tujuh Puluh Empat rupiah ).
Mengingat besarnya biaya tersebut diatas yang harus kami tanggulangi, maka dengan ini kami
mohon bantuan Kepada Bapak/Ibu Dinas Koperasi dan UKM Provnsi Jawa Timur u/p.Admin
OPOP Jatim Bidang Lembaga dan Pengawasan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur
Jl. Raya Juanda No.22 Sidoarjo untuk mensukseskan program tersebut.
Demikian permohonan bantuan dana hibah koperasi ini kami buat, semoga amal baik
kita semua mendapat ridho-Nya dan senantiasa mendapat balasan dari Allah SWT.
Wassalamu‘alaikum Wr.Wb.
Ponorogo, 25 Januari 2021
Hormat Kami,
Ketua Panitia Sekretaris

Abdul Jabbar, S.S M. Syarifudin, S.P

Mengetahui,
Pengasuh Pon-Pes Nurul Qur’an Bendahara

KH. Moh. Sholechan Al-Hafidz Hj. Nur Bidayati

BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
A. Dasar Pembuatan Produk
Merespon adanya program one pesantren one produk sebagai sarana membangun
kemandirian ekonomi pesantren. Maka pesantren Nurul Quran Pononrogo secara antusias ikut
serta dalam mensukseskan program tersebut. Melalui satu produk yang dikonsumsi warga
pesantren yaitu krupuk bawang PPNQ. Berawal dari jaringan alumni dan simpatisan pesantren
yang bergerak di usaha krupuk. Maka melalui kegiatan koperasi dan keputrian, pesantren Nurul
Quran mencoba untuk produksi krupuk yang bahan dasarnya dari tepung.
Usaha Kerupuk Bawang merupakan industri rumahan untuk makanan ringan yang bahan
dasar pembuatannya bisa dengan mudah kita dapatkan di pasaran.
Seperti kita tahu kandungan kalori kerupuk bawang cukup tinggi bahkan mencapai 2 kalori
kentang. Karena sebagai konsumsi harian santri dan banyak di sukai para kuliner mungkin
karena rasanya yang gurih dan teksturnya yang membuat sensasi tersendiri bagi lidah kita.
Beberapa tahun belakangan ini, usaha kuliner memang terus saja berkembang dan semakin
menggiurkan. Dengan banyak ragam dan inovasi resep makanan membuat bisnis kuliner
semakin pesat. Kerupuk bawang PPNQ, bisa jadi salah satu jenis peluang usaha rumahan bagi
santri dan alumni dibidang kuliner yang masih memiliki potensi yang cukup besar.

B. Tujuan Dan Manfaaat Kegiatan


1. Tujuan kami memilih usaha ini adalah :
1. Mensuplai kebutuhan keseharian warga pesantren
2. Menyediakan cemilan yang lezat dan bergizi bagi warga pesantren dan luar pesantren
3. Menarik minat konsumen untuk merasakan camilan yang murah meriah
4. Meningkatkan nilai tambah ekonomi
5. Menanamkan jiwa entrepreunership pada warga pesantren
6. Melebarkan jangkauan pemasaran melalui jariangan alumni dan simpatisan
2. Manfaat kegiatan
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah mengenalkan produk krupuk
bawang PPNQ dalam bidang kuliner, sehingga produk kami dapat diterima oleh masyarakat
luas, dan menjadikannya produk yang diminati dan dapat bersaing di pasaran, kemudian dari
kegiatan ini kami berharap dapat menambah keterampilan keputrian Nurul Quran dalam bidang
berwirausaha, serta menumbuhkan minat berwirausaha bagi warga pesantren dan alumni
sehingga menumbuhkan produktivitas pasar dari segi kreativitas dan kualitas produknya.
 

BAB II
GAMBARAN UMUM USAHA
A. PRODUK
1.     Jenis Produk
Produk yang kami hasilkan adalah produk jenis makanan ringan yaitu kerupuk bawang. Dalam
satu bungkus plastik  kerupuk ukuran besar berisi sekitar 30 buah kerupuk, sedangkan dalam
satu bungkus plastik kerupuk ukuran sedang berisi 5 buah kerupuk, sesuai dengan jenis kerupuk
yang diproduksi. Merk produk adalah “ Kerupuk PPNQ”.
Adapun jenis-jenis kerupuk yang di produksi yaitu :
                          1.  Tipe mawar    2.  Tipe mawar Super  3. Tipe Kotak

2.     Alat/bahan yang digunakan

    1.      Type Mawar

    -       Bahan yang digunakan yaitu :


 Bawang Putih
 Tepung Terigu
 Ketumbar Bubuk
 Merica Bubuk
 Air Mineral Matang
 Minyak Goreng
 Plastik pengemas
 Pewarna Makanan
 Garam Halus
 Kayu Bakar

    -       Alat yang digunakan yaitu :


Alat Pencetak            Alat Pemanggang        Alat Packing
Penggorengan         Alat Peniris Minyak     Alat Pengukus

  Tempat Penjemuran

    2.      Type Kotak
Alat dan bahan digunakan untuk membuat kerupuk type kotak hampir sama dengan type mawar,
hanya berbeda pada alat pencetak kerupuknya saja.
Alat Pencetak type kotak

3.          Cara/proses pembuatan
Kerupuk Type Mawar dan Type Kotak
-   Campurkan semua bahan dalam satu wadah/tempat yang bersih
-   Lalu tuangkan air sedikit demi sedikit sambil mengaduk adonan sampai merata dan kalis.  
Untuk mengetahui apakah sudah kalis coba ambil sedikit lalu sobek, jika sobek maka belum
kalis dan jika molor panjang berarti sudah kalis.
-   Masukkan adonan kedalam mesin pencetak kerupuk type mawar dan type kotak, maka secara
otomatis mesin akan mencetak adonan tadi menjadi kerupuk yang berbentuk seperti bunga
mawar dan kotak.
-   Kemudian masukkan kerupuk tadi kedalam alat pengukusan, tunggu sampai 30 menit sampai
kerupuk tadi menjadi masak.
-   Jemur kerupuk dibawah terik sinar matahari selama 5 jam
-   Setelah itu angkat kerupuk lalu masukkan kedalam alat pemanggang/pengering selama 1
jam untuk membuat kerupuk benar-benar kering dan siap untuk di goreng
-   Selanjutnya goreng kerupuk dengan suhu api yang stabil untuk menghindari kerusakan pada
kerupuk seperti kerupuk tidak mengembang dengan sempurna(bantut) dan gosong
-   Setelah ukuran kerupuk sudah mengembang semua angkat kerupuk dan masukkan pada alat
peniris minyak
- Tunggu sampai kerupuk agak dingin lalu kemas/packing kerupuk sesuai ukuran plastik/tempat
maka kerupuk siap untuk di pasarkan.
B.    Segmentasi Produk
•    Menganalisis Potensi Pasar
Dalam menjalankan usaha ini kami harus mengetahui potensi pasar yang dijalani agar usaha
yang di jalani dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat/konsumen.
•    Menentukan Target
Dalam menjalankan usaha ini kami harus menetapkan target sasaran pasar usaha dengan cara
melihat perbedaannya agar lebih mudah dijangkau oleh pembeli dalam membelinya. Maka
target/sasaran pasar usaha “Kerupuk Bawang PPNQ” adalah lingkungan pesantren Nurul Quran
yang sudah dikonsumsi harian sebagai pelengkap dalam menu makanan santri dan juga warga
sekitar.

C.    Tempat Usaha


Untuk menjalankan usaha ini kami memilih di lingkungan pesantren, jadi segala aktivitas
produksi dilakukan dilingkungan pesantren dengan alasan sebagai pembelajaran bagi santri dan
untuk memudahkan dalam mengontrol produksi.

C.    Keunggulan Produk


Keunggulan dari poduk ini yaitu :
1.    Mudah di terima masyarakat
2.    Bahan produk yang higenis
3.    Rasa dari kerupukgurih, renyah
4.    Makanan ringan/camilan sudah banyak di kenal masyarakat

D.    Faktor Penghambat dan Pendukung


Setiap usaha yang dijalankan, pasti ada yang sukses dan ada yang belum sukses seperti halnya
usaha ini. Ada beberapa hal yang menurut kami akan menghambat dan sangat mendukung dalam
menjalankan usaha ini.
Faktor penghambat tersebut diantaranya :
1.    Banyaknya usaha yang sama
2.    Harga bahan baku yang tidak stabil.
Tapi kami sudah merencanakan untuk memecahkan masalah faktor penghambat tersebut
diantaranya yaitu dengan berhati–hati dalam mengelola setiap anggaran dana yang akan
dikeluarkan. Sedangkan untuk mengatasi faktor yang kedua, yakni harga bahan baku tidak
stabil, kami menyiasatinya dengan membeli bahan baku langsung kepada distributor setempat
agar memperoleh harga yang lebih murah.

E.    Analisa SWOT


Setiap kegiatan usaha, maka hal yang harus dilakukan terlebih dahulu ialah mengukur
kemampuan saya terhadap lingkungan/pesaing yaitu melalui analisis SWOT :
1.    Strenght (Kekuatan)
Kekuatan dari produk ini adalah :
 Menjual produk untuk semua kalangan masyarakat. Produk terdiri dari camilan yaitu
krupuk Bawang bahan produk yang terjamin dan higenis.
 Kerupuk bawang yang sudah dikonsumsi setiap hari sebagai pelengkap dalam menu
makanan santri
2.    Weaknes (Kelemahan)
Kelemahan dari produk ini ialah :
-          Tidak tahan lama
-          Produknya mudah ditiru
3.    Oppurnity (Peluang)
-          Tempat strategis
-          Target pemasaran sudah ada
4.    Threats (Ancaman)
-          Adanya pesaing yang menjual produk dengan harga yang lebih murah

BAB III
PERHITUNGAN KEUNTUNGAN

A.  Modal
Pada umumnya yang dimaksud dengan modal adalah sejumlah uang yang dipergunakan
untuk usaha. Apabila seseorang bermaksud menjalankan usaha, maka ia akan memerlukan
sejumlah uang untuk membeli barang-barang yang akan dipergunakan dalam usahanya itu.
Dalam pengertian di atas modal dikatakan sebagai sejumlah uang. Sebenarnya pengertian modal
tidak hanya terbatas pada sejumlah uang saja, melainkan juga termasuk barang-barang yang
digunakan untuk usaha.
Menurut Munawir dalam buku Analisa Laporan Keuangan (2000:19) mengemukakan
definisi modal sebagai berikut:
“Modal adalah merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang
ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan”.
Dalam membuka usaha kerupuk perlu adanya perhitungan biaya yang dikeluarkan
dalam produksi sehari, sebagai berikut :
Biaya Variabel

NO Nama & Jumlah Bahan yang Harga Satuan @ Jumlah Harga


dibutuhkan
1. Bawang putih 4 kg Rp. 15.000 Rp. 60.000
2. Tepung terigu 6 kg Rp. 14.000 Rp. 84.000
3. Ketumbar bubuk 10 bks Rp. 1.000 Rp. 10.000
4. Merica bubuk 10 bks Rp. 1.000 Rp. 10.000
5. Minyak goreng 60 kg Rp. 13.000 Rp. 780.000
6. Plastik Pengemas 4 kg Rp. 20.000 Rp.80.000
7. Garam Halus 30 bks Rp. 1.000 Rp. 30.000
8. Pewarna Makanan 10 botol Rp. 3.000 Rp. 30..000
9. Kayu Bakar 1 Pickup Rp. 400.000 : 4 Rp.100.000
10. Gaji Karyawan 13 Orang Rp. 30.000 Rp. 490.000
Total Biaya Variabel = Rp. 1.674.000

  Biaya Tetap

NO Nama & Jumlah Alat yang Harga Satuan @ Jumlah Harga


dibutuhkan
1. Alat Pencetak Type mawar Rp. 20.000.000 Rp. 20.000.000
1buah
2. Alat Pencetak Type Kotak Rp. 20.000.000 Rp. 20.000.000
1buah
3. Alat Pengering 2 buah Rp. 10.000.000 Rp. 20.000.000
4. Alat Pengemas/Packing 3 Rp. 200.000 Rp. 600.000
buah
5. Alat Peniris Minyak 2 buah Rp. 10.000.000 Rp. 20.000.000
6. Panci Pengukus 3 buah Rp. 500.000 Rp. 1.500.000
7. Rak/Tampa Penjemuran 20 Rp. 100.000 Rp.2.000.000
buah
8. Wajan Besar 2 buah Rp. 500.000 Rp. 1.000.000
9. Serokan Besar 2 buah Rp. 100.000 Rp. 200.000
10. Spatula/Sutil Sedang 2 buah Rp. 50.000 Rp.100.000
Total Biaya Tetap = Rp. 85.400.000

Jadi Modal yang harus dikeluarkan untuk memulai usaha ini adalah :
Biaya Variabel Rp. 1.674.000
Biaya Tetap Rp. 85.400.000
Total Modal = Rp. .87.074.000
Jadi untuk setiap kali produksi dibutuhkan biaya sebesar Rp. 1.674.000 dan mampu
menghasilkan sebanyak 600 bungkus kerupuk bawang putih, sehingga dapat ditetapkan : Harga
Pokok Penjualan = (Rp. 1.674.000)(600 bungkus) =
 Rp. 2.800
Jika menerapkan sistem penjualan 70% secara personal selling dan 30% secara konsinyasi,
sehingga :
Personal selling = 400 bungkus laba yang ditetapkan 40%
Konsinyasi = 200 bungkus laba yang ditetapkan 20%
                                              
A.      Perhitungan Keuntungan
Harga Jual Personal selling
= Rp. 2.800 + (40% x Rp. 2.800)
= Rp. 2.800 + Rp. 1.120 = Rp. 3.920
Harga jual Konsinyasi
= Rp. 2.800 + (20% x Rp. 2.800)
= Rp. 2.800 + Rp. 560 = Rp. 3.360
Jadi :
400 bungkus x Rp. 3.920 = Rp. 1.568.000
200 bungkus x Rp. 3.360 = Rp. 672.000
Omzet Penjualan = Rp. 2.240.000
Laba = Omzet – Biaya Variabel
= Rp. 2.240.000 – Rp. 1.674.000
= Rp. 566.000

Break Event Point (BEP)


BEP per produksi = (Biaya Tetap + Biaya Variabel)(Laba/produksi)
= (Rp. 85.400.000 + Rp. 1.674.000)(Rp. 566.000) = 154
Jadi dalam 154 kali produksi telah mencapai titik impas (BEP) dan selanjutnya adalah laba.

Laba/Rugi
Diketahui :
Modal = Rp. 87.074.000
Harga Jual = Rp. 2.240.000
Harga Pokok Penjualan = Rp. 2.800 x 600 bungkus
= Rp. 1.680.000
Laba/produksi = Omzet – Harga Jual
= Rp. 2.240.000 – Rp. 1.680.000
= Rp. 560.000
Tiap kali produksi dihasilkan sebanyak 600 bungkus kerupuk bawang, jadi :
Laba 1 minggu = 4 x 560.000 = Rp. 2.240.000
Laba 1 bulan = 4 x Rp. 2.240.000 = Rp. 8.960.000
Laba 1 tahun = 12 x Rp. 8.960.000 = Rp. 107.520.000

BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Demikian proposal pengembangan usaha Kerupuk Bawang ini kami susun dan dari hasil analisis
penulis mengenai segmentasi, keunggulan, analisis SWOT dan aspek keuangan, harapan kami
untuk produk KerupukBawang ini adalah supaya produk ini bisa lebih berkembang dan maju,
disamping itu kami mengharapkan supaya produk makanan ini tidak berkurang karena produk
ini sangat bagus dan berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai