Anda di halaman 1dari 9

KEJAKSAAN NEGERI

BANYUASIN
“UNTUK KEADILAN”

SURAT TUNTUTAN
NO. REG. PERK. : PDM-2106/Banyuasin/Enz.2/11/2019

ATAS NAMA TERDAKWA :


DARMADI Bin Alm. ROMLI

JAKSA PENUNTUT UMUM:


HENDRA MUBAROK, SH
PANGKALAN BALAI, 20 JANUARI 2020
KEJAKSAAN NEGERI BANYUASIN P-42
”UNTUK KEADILAN”

SURAT TUNTUTAN
No.Reg.Perk : PDM-2106/Banyuasin/Enz.2/11/2019

I. PENDAHULUAN
Atas dasar fungsi kami dalam melakukan penuntutan sebagaimana ditentukan dalam pasal 14 huruf g KUHAP,
maka kami selaku Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Banyuasin, dengan memperhatikan hasil pemeriksaan
sidang dalam perkara atas nama terdakwa :
1. IDENTITAS TERDAKWA :
Nama Lengkap : DARMADI Bin Alm. ROMLI
Tempat Lahir : Sedang (Banyuasin)
Umur / Tanggal Lahir : 39 Tahun / 01 Juli 1980
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kebangsaan/Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jl. Mujiddul No. 23 RT. 11 Desa Kenten Laut Kec. Talang Kelapa Kab.
Banyuasin
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh Harian Lepas
Pendidikan : SD (tamat)

Berdasarkan Penetapan Hakim Nomor : 463/Pid.Sus/2019/PN-Pkb tanggal 27 November 2019 dan


berdasarkan (berita acara pemeriksaan / Surat Pelimpahan Perkara Acara Pemeriksaan Biasa) Nomor : B-
3452/L.6.19/Enz.2/11/2019 tanggal 21 November 2019, terdakwa dihadapkan kedepan persidangan dengan
dakwaan sebagai berikut :

2. DAKWAAN :
PERTAMA :
----------Bahwa terdakwa DARMADI Bin Alm. ROMLI pada hari Rabu tanggal 18 September 2019 sekira pukul 15.30
Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan September tahun 2019 atau setidak-tidaknya masih
dalam tahun 2019 bertempat di Jalan HJ. Siti RT. 11 RW. 03 Desa Kenten Laut Kecamatan Talang Kelapa
Kabupaten Banyuasin atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Pangkalan Balai yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara pidana ini, tanpa hak atau
melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli,
menukar, atau menyerahkan narkotika golongan I. Sebagaimana Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris
Kriminalistik No. LAB : 2668/NNF/2019 tanggal 30 September 2019 yang dikeluarkan Laboratorium Forensik
Cabang Palembang berupa narkotika jenis sabu dengan berat netto 0,073 (nol koma nol tujuh tiga) gram.
Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :-------------------------------------------------------------
 Berawal pada hari Rabu tanggal 18 September 2019 sekira pukul 15.30 Wib terdakwa yang sedang berada di
Jalan HJ. Siti RT. 11 RW. 03 Desa Kenten Laut Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin, lalu datang
sdr. ARBI (yang sampai saat ini belum tertangkap/melarikan diri/DPO) menjumpai terdakwa, setelah berjumpa
terdakwa mengatakan kepada sdr. ARBI (DPO) “lur aku nak beli sabu paket limo ratus bae ”, dijawab sdr.
GALANG (DPO) “yo, ado”. Kemudian terdakwa langsung menyerahkan uang sebesar Rp.500.000,- (lima ratus
ribu rupiah) kepada sdr. ARBI (DPO), lalu sdr. ARBI (DPO) mengambil uang tersebut dari tangan kanannya
terdakwa, selanjutnya sdr. ARBI (DPO) menyerahkan 4 (empat) paket narkotika jenis sabu kepada terdakwa,
lalu terdakwa mengambil dan menyimpan narkotika jenis sabu tersebut ke dalam kantong celana bagian depan
sebelah kanan yang dipakai terdakwa. Setelah terdakwa mendapatkan narkotika jenis sabu dari sdr. ARBI
(DPO), kemudian terdakwa dengan berjalan kaki pulang ke rumah yang berada di Jl. Pangeran Ayin RT. 11
RW. 03 Desa Kenten Laut Kec. Talang Kelapa Kab. Banyuasin, sesampainya terdakwa di rumah miliknya yang
berada di Jl. Pangeran Ayin tersebut, lalu terdakwa berjumpa seseorang yang tidak diketahui identitasnya
menanyakan narkotika jenis sabu kepadanya, lalu terdakwa memberikan 1 (satu) paket narkotika jenis sabu
seharga Rp.200.000,- (dua ratus ribu rupiah) kepada seseorang yang tidak diketahui identitasnya, lalu
seseorang yang tidak diketahui identitasnya tersebut langsung mengambil dan menyimpan narkotika jenis sabu
yang diberikan terdakwa.
 Bahwa pada hari Rabu tanggal 18 September 2019 sekira pukul 18.00 Wib saksi petugas I RANDI KASMARAN
Bin KASIR dan saksi petugas II DICKO AGUNG NUGROHO Bin BAMBANG KUSWORO yang merupakan saksi
penangkap dari Kepolisian Polres Banyuasin mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa di Jl. Pangeran

1
Ayin RT. 11 RW. 03 Desa Kenten Laut Kec. Talang Kelapa Kab. Banyuasin sering terjadi penyalahgunaan
tindak pidana narkotika, lalu para saksi penangkap dari Kepolisian Polres Banyuasin langsung bergerak ke arah
tempat yang dimaksud dari informasi tersebut, sesampainya para saksi penangkap ditempat tersebut, lalu para
saksi penangkap dari Polres Banyuasin melihat terdakwa sedang duduk di depan teras rumahnya yang berada
di Jl. Pangeran Ayin RT. 11 RW. 03 Desa Kenten Laut Kec. Talang Kelapa Kab. Banyuasin, kemudian saksi
petugas I RANDI KASMARAN Bin KASIR dan saksi petugas II DICKO AGUNG NUGROHO Bin BAMBANG
KUSWORO langsung melakukan penangkapan dan pengeledahan terhadap terdakwa, kemudian pada saat
saksi penangkap melakukan pengeledahan terhadap terdakwa ditemukan berupa 3 (tiga) paket narkotika jenis
sabu yang berada ditangan sebelah kiri terdakwa, 1 (satu) unit timbangan digital, 1 (satu) ball klip plastik bening,
1 (satu) buah dompet emas, dan 1 (satu) buah pipet sekop sabu-sabu. Selanjutnya terdakwa dan barang bukti
dibawa ke Polres Banyuasin untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Setelah sampai di Polres Banyuasin
petugas mengambil barang bukti tersebut untuk di analisis.
 Perbuatan terdakwa tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima,
menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau menyerahkan Narkotika Golongan I jenis sabu tersebut tidak
memiliki izin dari pihak yang berwenang dan tidak untuk kepentingan pengobatan ataupun ilmu pengetahuan.
 Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika No: LAB.: 2668/NNF/2019 tanggal 30
September 2019 yang ditandatangani oleh pemeriksa :
1. I MADE SWETRA, S.Si.,M.Si., (AKBP NRP. 77051082);
2. EDHI SURYANTO, S.Si.,Apt.,MM.,MT., (KOMPOL NRP. 75010875);
3. ALIYUS SAPUTRA, S.Kom (Penata TK. I NIP. 198110022003121002).
yang diketahui oleh Kepala Laboraturium Forensik Polri Cabang Palembang HARIS AKSARA, SH
(KOMBESPOL NRP. 66080393). Berkesimpulan bahwa terhadap 1 (satu) bungkus plastik bening berisi 3 (tiga)
bungkus plastik bening berisi Kristal putih dengan berat netto 0,106 (nol koma satu nol enam) gram adalah
Positif mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I Nomor Urut 61 Lampiran Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 44 Tahun 2019 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika didalam Lampiran Undang-
Undang RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
----------Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 114 Ayat (1) Undang-Undang
No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.----------------------------------------------------------------------------------------

ATAU
KEDUA :
---------- Bahwa terdakwa DARMADI Bin Alm. ROMLI pada hari Rabu tanggal 18 September 2019 sekira pukul
18.00 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan September tahun 2019 atau setidak-tidaknya masih
dalam tahun 2019 bertempat di Jl. Pangeran Ayin RT. 11 RW. 03 Desa Kenten Laut Kec. Talang Kelapa Kab.
Banyuasin atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Pangkalan Balai yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara pidana ini, tanpa hak atau melawan hukum
memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman. Sebagaimana Berita
Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. LAB : 2668/NNF/2019 tanggal 30 September 2019 yang
dikeluarkan Laboratorium Forensik Cabang Palembang berupa narkotika jenis sabu dengan berat netto 0,073 (nol
koma nol tujuh tiga) gram. Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut:---------------------------
 Berawal pada hari Rabu tanggal 18 September 2019 sekira pukul 15.30 Wib terdakwa yang sedang berada di
Jalan HJ. Siti RT. 11 RW. 03 Desa Kenten Laut Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin, lalu datang
sdr. ARBI (yang sampai saat ini belum tertangkap/melarikan diri/DPO) menjumpai terdakwa, setelah berjumpa
terdakwa mengatakan kepada sdr. ARBI (DPO) “lur aku nak beli sabu paket limo ratus bae ”, dijawab sdr.
GALANG (DPO) “yo, ado”. Kemudian terdakwa langsung menyerahkan uang sebesar Rp.500.000,- (lima ratus
ribu rupiah) kepada sdr. ARBI (DPO), lalu sdr. ARBI (DPO) mengambil uang tersebut dari tangan kanannya
terdakwa, selanjutnya sdr. ARBI (DPO) menyerahkan 4 (empat) paket narkotika jenis sabu kepada terdakwa,
lalu terdakwa mengambil dan menyimpan narkotika jenis sabu tersebut ke dalam kantong celana bagian depan
sebelah kanan yang dipakai terdakwa. Setelah terdakwa mendapatkan narkotika jenis sabu dari sdr. ARBI
(DPO), kemudian terdakwa dengan berjalan kaki pulang ke rumah yang berada di Jl. Pangeran Ayin RT. 11
RW. 03 Desa Kenten Laut Kec. Talang Kelapa Kab. Banyuasin, sesampainya terdakwa di rumah miliknya yang
berada di Jl. Pangeran Ayin tersebut, lalu terdakwa berjumpa seseorang yang tidak diketahui identitasnya
menanyakan narkotika jenis sabu kepadanya, lalu terdakwa memberikan 1 (satu) paket narkotika jenis sabu
seharga Rp.200.000,- (dua ratus ribu rupiah) kepada seseorang yang tidak diketahui identitasnya, lalu
seseorang yang tidak diketahui identitasnya tersebut langsung mengambil dan menyimpan narkotika jenis sabu
yang diberikan terdakwa.
 Bahwa pada hari Rabu tanggal 18 September 2019 sekira pukul 18.00 Wib saksi petugas I RANDI KASMARAN
Bin KASIR dan saksi petugas II DICKO AGUNG NUGROHO Bin BAMBANG KUSWORO yang merupakan saksi
penangkap dari Kepolisian Polres Banyuasin mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa di Jl. Pangeran
Ayin RT. 11 RW. 03 Desa Kenten Laut Kec. Talang Kelapa Kab. Banyuasin sering terjadi penyalahgunaan
tindak pidana narkotika, lalu para saksi penangkap dari Kepolisian Polres Banyuasin langsung bergerak ke arah
tempat yang dimaksud dari informasi tersebut, sesampainya para saksi penangkap ditempat tersebut, lalu para

2
saksi penangkap dari Polres Banyuasin melihat terdakwa sedang duduk di depan teras rumahnya yang berada
di Jl. Pangeran Ayin RT. 11 RW. 03 Desa Kenten Laut Kec. Talang Kelapa Kab. Banyuasin, kemudian saksi
petugas I RANDI KASMARAN Bin KASIR dan saksi petugas II DICKO AGUNG NUGROHO Bin BAMBANG
KUSWORO langsung melakukan penangkapan dan pengeledahan terhadap terdakwa, kemudian pada saat
saksi penangkap melakukan pengeledahan terhadap terdakwa ditemukan berupa 3 (tiga) paket narkotika jenis
sabu yang berada ditangan sebelah kiri terdakwa, 1 (satu) unit timbangan digital, 1 (satu) ball klip plastik bening,
1 (satu) buah dompet emas, dan 1 (satu) buah pipet sekop sabu-sabu. Selanjutnya terdakwa dan barang bukti
dibawa ke Polres Banyuasin untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Setelah sampai di Polres Banyuasin
petugas mengambil barang bukti tersebut untuk di analisis.
 Bahwa perbuatan terdakwa tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau
menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman jenis sabu tersebut tidak memiliki izin dari pihak yang
berwenang dan tidak untuk kepentingan pengobatan ataupun ilmu pengetahuan.
 Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika No: LAB.: 2668/NNF/2019 tanggal 30
September 2019 yang ditandatangani oleh pemeriksa :
1. I MADE SWETRA, S.Si.,M.Si., (AKBP NRP. 77051082);
2. EDHI SURYANTO, S.Si.,Apt.,MM.,MT., (KOMPOL NRP. 75010875);
3. ALIYUS SAPUTRA, S.Kom (Penata TK. I NIP. 198110022003121002).
yang diketahui oleh Kepala Laboraturium Forensik Polri Cabang Palembang HARIS AKSARA, SH
(KOMBESPOL NRP. 66080393). Berkesimpulan bahwa terhadap 1 (satu) bungkus plastik bening berisi 3 (tiga)
bungkus plastik bening berisi Kristal putih dengan berat netto 0,106 (nol koma satu nol enam) gram adalah
Positif mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I Nomor Urut 61 Lampiran Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 44 Tahun 2019 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika didalam Lampiran Undang-
Undang RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
----------Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang
No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.----------------------------------------------------------------------------------------

II. FAKTA SIDANG


Fakta-fakta yang yang terungkap di depan persidangan berupa keterangan saksi-saksi, surat, petunjuk,
keterangan terdakwa dan barang bukti sebagai berikut.
1. KETERANGAN SAKSI-SAKSI :
1.1. Saksi RANDI KASMARAN Bin KASIR, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
 Bahwa saksi bersama saksi petugas DICKO AGUNG NUGROHO Bin BAMBANG KUSWORO
melakukan penangkapan terhadap tersangka pada hari Rabu tanggal 18 September 2019 sekira pukul
18.00 Wib bertempat di Jl. Pangeran Ayin RT. 11 RW. 03 Desa Kenten Laut Kec. Talang Kelapa Kab.
Banyuasin.
 Bahwa saksi menerangkan tersangka merupakan target operasi (TO) dari Polres Banyuasin.
 Bahwa saksi menerangkan pada saat dilakukan penangkapan terhadap tersangka ditemukan 3 (tiga)
paket narkotika jenis sabu, 1 (satu) unit timbangan digital, 1 (satu) ball klip plastik bening, 1 (satu) buah
dompet emas, 1 (satu) buah pipet sekop shabu-shabu.
 Bahwa saksi menerangkan tersangka mendapatkan narkotika jenis sabu dari sdr. ARBI (DPO) pada hari
Rabu tanggal 18 September 2019 sekira pukul 15.30 Wib bertempat di Lorong HJ. Siti RT. 11 RW. 03
Desa Kenten Laut Kec. Talang Kelapa Kab. Banyuasin.
 Bahwa saksi menerangkan tersangka mendapatkan narkotika jenis sabu dengan cara membeli dari sdr.
ARBI (DPO) seharga Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah).
 Bahwa saksi menerangkan tersangka tidak memiliki izin dari pihak berwenang ketika melakukan tindak
pidana narkotika jenis sabu tersebut.
Atas keterangan saksi tersebut setelah ditanyakan oleh Hakim Ketua Majelis apa menurut pendapatnya
Terdakwa membenarkan semua keterangan saksi.

1.2. Saksi DICKO AGUNG NUGROHO Bin BAMBANG KUSWORO , dibawah sumpah pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut:
 Bahwa saksi bersama saksi petugas RANDI KASMARAN Bin KASIR melakukan penangkapan terhadap
tersangka pada hari Rabu tanggal 18 September 2019 sekira pukul 18.00 Wib bertempat di Jl. Pangeran
Ayin RT. 11 RW. 03 Desa Kenten Laut Kec. Talang Kelapa Kab. Banyuasin.
 Bahwa saksi menerangkan tersangka merupakan target operasi (TO) dari Polres Banyuasin.
 Bahwa saksi menerangkan pada saat dilakukan penangkapan terhadap tersangka ditemukan 3 (tiga)
paket narkotika jenis sabu, 1 (satu) unit timbangan digital, 1 (satu) ball klip plastik bening, 1 (satu) buah
dompet emas, 1 (satu) buah pipet sekop shabu-shabu.
 Bahwa saksi menerangkan tersangka mendapatkan narkotika jenis sabu dari sdr. ARBI (DPO) pada hari
Rabu tanggal 18 September 2019 sekira pukul 15.30 Wib bertempat di Lorong HJ. Siti RT. 11 RW. 03
Desa Kenten Laut Kec. Talang Kelapa Kab. Banyuasin.

3
 Bahwa saksi menerangkan tersangka mendapatkan narkotika jenis sabu dengan cara membeli dari sdr.
ARBI (DPO) seharga Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah).
 Bahwa saksi menerangkan tersangka tidak memiliki izin dari pihak berwenang ketika melakukan tindak
pidana narkotika jenis sabu tersebut.
Atas keterangan saksi tersebut setelah ditanyakan oleh Hakim Ketua Majelis apa menurut pendapatnya
Terdakwa membenarkan semua keterangan saksi.

2. KETERANGAN AHLI:
-------------------------------------------------------------------------NIHIL-------------------------------------------------------------------------

3. SURAT :
Selain Pasal 184 ayat yang menyebut maka hanya ada satu pasal saja dalam KUHAP yang mengatur tentang
alat bukti surat, dalam Pasal 187 KUHAP juga mengatur tentang Alat bukti surat. Pasal itu terdiri dari 4 ayat :
a. Berita acara dan surat lain dalam bentuk resmi yang dibuat oleh pejabat umum yang berwenang atau yang
berwenang atau yang dibuat dihadapannya, yang memuat keterangan tentang kejadian atau keadaan yang
didengar, dilihat, atau yang dialaminya sendiri, disertai dengan alasan yang jelas dan tegas tentang keterangan
itu;
b. Surat yang dibuat menurut ketentuan peraturan perundang-undangan atau surat yang dibuat oleh pejabat
mengenai hal yang termasuk dalam tata laksana yang menhadi tanggung jawabnya dan yang diperuntukkan
bagi pembuktian sesuatu hal atau suatu keadaan;
c. Surat keterangan dari seorang Ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahliannya mengenai suatu hal atau
keadaan yang diminta secara resmi dari padanya;
d. Surat lain yang hanya dapat berlaku jika ada hubungannya dengan isi dari alat pembuktian lain.
Dalam perkara a quo penuntut umum menghadirkan beberapa alat bukti surat, yaitu :
1. Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika oleh Pusat Laboratorium Forensik Polri Cabang
Palembang Nomor LAB. : 2668/NNF/2019 tanggal 30 September 2019 yang dibuat dan ditandatangani oleh
KOMBESPOL. HARIS AKSARA, SH., AKBP. I MADE SWETRA, S.Si.,M.Si., KOMPOL. EDHI SURYANTO,
S.Si.,Apt.,MM.,MT., ALIYUS SAPUTRA, S.Kom dengan kesimpulan 1 (satu) bungkus plastik bening berisi 3
(tiga) bungkus plastik bening berisi Kristal putih dengan berat netto 0,106 (nol koma satu nol enam) gram yang
dianalisis milik terdakwa DARMADI Bin Alm. ROMLI adalah Positif mengandung Metamfetamina dan terdaftar
dalam Golongan I Nomor Urut 61 Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 44 Tahun 2019 tentang
Perubahan Penggolongan Narkotika didalam Lampiran Undang-Undang RI No. 35 tahun 2009 tentang
Narkotika.
2. Berita Acara Penerimaan dan Penelitian terdakwa (BA-4) tanggal 12 November 2019 yang ditandatangani oleh
Jaksa Penuntut Umum HENDRA MUBAROK, SH serta terdakwa DARMADI Bin Alm. ROMLI yang pada
pokoknya menerangkan bahwa benar terdakwa telah (mengakui) melakukan tindak pidana narkotika jenis sabu.

4. PETUNJUK
Petunjuk menurut Pasal 188 Ayat (1) KUHAP memberikan definisi :
“Petunjuk adalah perbuatan, kejadian atau keadaan, yang karena persesuaianya, baik yang antara yang satu
dengan yang lain, maupun dengan tindak pidana itu sendiri, menandakan bahwa telah terjadi suatu tindak pidana
dan siapa pelakuknya”.
Alat bukti petunjuk dalam perkara ini diperoleh dari keterangan saksi yaitu saksi petugas RANDI KASMARAN Bin
KASIR dan saksi petugas DICKO AGUNG NUGROHO Bin BAMBANG KUSWORO yang kemudian setelah
dirangkaikan memiliki persesuaian dengan keterangan terdakwa DARMADI Bin Alm. ROMLI serta didukung
dengan adanya alat bukti surat dan barang bukti. Dengan demikian persesuaian tersebut bernilai sebagai
tambahan alat bukti yang sah yaitu berupa petunjuk sebagaimana ditentukan dalam Pasal 184 Ayat (1) huruf d Jo
Pasal 188 Ayat (1) dan Ayat (2) KUHAP.

5. KETERANGAN TERDAKWA :
TERDAKWA DARMADI Bin Alm. ROMLI, pada saat persidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
 Bahwa tersangka dilakukan penangkapan pada hari Rabu tanggal 18 September 2019 sekira pukul 18.00 Wib
bertempat di Jl. Pangeran Ayin RT. 11 RW. 03 Desa Kenten Laut Kec. Talang Kelapa Kab. Banyuasin.
 Bahwa pada saat dilakukan penangkapan terhadap tersangka ditemukan 3 (tiga) paket narkotika jenis sabu, 1
(satu) unit timbangan digital, 1 (satu) ball klip plastik bening, 1 (satu) buah dompet emas, 1 (satu) buah pipet
sekop shabu-shabu.
 Bahwa tersangka mendapatkan narkotika jenis sabu dari sdr. ARBI (DPO) pada hari Rabu tanggal 18
September 2019 sekira pukul 15.30 Wib bertempat di Lorong HJ. Siti RT. 11 RW. 03 Desa Kenten Laut Kec.
Talang Kelapa Kab. Banyuasin.
 Bahwa tersangka mendapatkan narkotika jenis sabu dengan cara membeli dari sdr. ARBI (DPO) seharga
Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah).
 Bahwa tersangka tidak memiliki izin dari pihak berwenang ketika melakukan tindak pidana narkotika jenis sabu
tersebut.

4
6. BARANG BUKTI :
Dimana barang bukti yang diajukan dalam persidangan ini telah disita secara sah menurut hukum, karena itu dapat
digunakan untuk memperkuat pembuktian, dan diperlihatkan barang bukti tersebut kepada terdakwa maupun saksi-
saksi dan oleh yang bersangkutan di persidangan dan telah membenarkannya.
Adapun yang kami penuntut umum ajukan adalah Barang Bukti yang diajukan di Sidang Pengadilan antara lain :
 3 (tiga) paket narkotika jenis sabu dengan berat bruto 0,43 (nol koma empat tiga);
 1 (satu) unit timbangan digital;
 1 (satu) ball klip plastik bening;
 1 (satu) buah dompet emas;
 1 (satu) buah pipet sekop shabu-shabu.

III. ANALISA YURIDIS


Setelah kami uraikan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan dari keterangan saksi-saksi, surat, petunjuk dan
keterangan terdakwa, sebagaimana telah diuraikan diatas maka tibalah kami untuk membuktikan unsur-unsur pasal
yang didakwakan kepada terdakwa sebagaimana Surat Dakwaan. Dikarenakan dakwaan yang kami susun berbentuk
Alternatif yaitu dakwaan PERTAMA : Pasal 114 Ayat (1) Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika,
ATAU KEDUA : Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Bahwa berdasarkan hasil persidangan dan setelah mendengar keterangan para saksi, Ahli, Surat, petunjuk dan
keterangan terdakwa yang didukung oleh barang bukti, dan dikarenakan dakwaan dibuat dengan bentuk alternatif,
maka kami penuntut umum berpendapat dakwaan yang paling terbukti yaitu :
“Dakwaan Atau Kedua Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika “ yang unsur-
unsurnya sebagai berikut :
1. Unsur Setiap orang;
2. Unsur secara tanpa hak atau melawan hukum;
3. Unsur memiliki, menyimpan, mengusai atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan Tanaman.

Ad.1 UNSUR SETIAP ORANG


Yang dimaksud dengan “Setiap Orang” yaitu menunjuk pada orang sebagai subyek hukum yang
melakukan tindak pidana. Pada dasarnya kata “Setiap Orang” menunjukkan kepada siapa orangnya yang harus
bertanggungjawab atas perbuatan/ kejadian yang didakwakan itu atau setidak-tidaknya mengenai siapa
orangnya yang harus dijadikan terdakwa dalam perkara ini. Tegasnya, kata “ Setiap Orang” adalah “barang
siapa” atau “hij” sebagai siapa saja yang harus dijadikan terdakwa/ dader atau setiap orang sebagai subyek
hukum (pendukung hak dan kewajiban) yang dapat diminta pertanggungjawaban dalam segala tindakannya.
Bahwa menurut Prof. Moeljatno, SH dalam bukunya berjudul “Azaz-Azaz Hukum Pidana”, Penerbit Bina
Aksara Jakarta Tahun 1987, Hal. 165 menerangkan untuk adanya kemampuan bertanggung jawab harus ada :
1. Kemampuan untuk membeda-bedakan antara perbuatan yang baik dan yang buruk, yang sesuai hukum dan
yang melawan hukum.
2. Kemampuan untuk menentukan kehendaknya menurut keinsyafan tentang baik dan buruknya perbuatan
tadi.
Bahwa masalah Pertanggung jawaban (Toerekenings Vat Baarheid) seseorang terhadap perbuatan yang telah
dibuatnya sangatlah erat hubungannya dengan Kesengajaan, sebab apabila seseorang yang keadaan jiwanya
dapat mengerti akan akibat perbuatannya, maka dengan demikian ia dapat menentukan kehendaknya terhadap
perbuatan yang dilakukan itu dengan sadar, insyaf, dan sudah barang tentu seseorang itu melakukan perbuatan
pidana secara dengan Sengaja, sehingga pada akhirnya terlihat Kesalahan seseorang tersebut.
Bahwa untuk adanya kesalahan, terdakwa harus :
a. Melakukan perbuatan pidana (sifat melawan hukum)
b. Diatas umur tertentu mampu bertanggung jawab.
c. Mempunyai suatu bentuk kesalahan yang berupa kesengajaan atau kealpaannya.
d. Tidak adanya alasan pemaaf / alasan pembenar.
Bahwa selama persidangan kondisi jiwa terdakwa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta dilihat dari
umur terdakwa adalah orang yang sudah matang dan mempunyai kemampuan yang memadai terbukti dari
terdakwa, sehingga dapat menentukan kehendak terhadap perbuatan yang akan dilakukan serta dapat mengerti
akan akibat dari perbuatan yang akan dilakukannya.
Bahwa dengan demikian perkataan “setiap orang atau barang siapa” secara historis kronologis manusia
sebagai subyek hukum telah dengan sendirinya ada kemampuan bertanggungjawab kecuali secara tegas
undang-undang menentukan lain seperti yang tercantum didalam Pasal 44, 45, 46, 47, 48 dan 49 KUHP.
Bahwa dengan demikian konsekuensi logis hal ini maka kemampuan bertanggungjawab
(toerekeningsvaanbaarheid) tidak perlu dibuktikan lagi oleh karena setiap subyek hukum melekat erat dengan
kemampuan bertanggungjawab sebagaimana ditegaskan dalam Memorie Van Toelichting (MVT).

5
Bahwa unsur SETIAP ORANG didalam Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika adalah
semua subyek hukum pelaku tindak pidana, dalam hal ini manusia tanpa kecuali yang mempunyai kemampuan
untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya tanpa adanya alasan yang dapat menghapus kesalahannya
baik alasan pemaaf maupun pembenar, selanjutnya berdasarkan keterangan para saksi di persidangan dan
keterangan terdakwa, Surat Perintah Penyidikan, Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum di depan persidangan
dan pemeriksaan identitas terdakwa pada sidang pertama yaitu membenarkan bahwa yang sedang diadili
didepan persidangan Pengadilan Negeri Pangkalan Balai adalah terdakwa DARMADI Bin Alm. ROMLI, maka
jelaslah sudah pengertian “setiap orang atau barang siapa” yang dimaksudkan dalam aspek ini adalah terdakwa
DARMADI Bin Alm. ROMLI yang mana terdakwa dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya sehingga
dengan hal tersebut dapat menghindari dari terjadinya ERROR IN PERSONA.
Dengan demikian “Unsur setiap Orang” telah terbukti secara sah dan meyakinkan.

Ad.2 UNSUR TANPA HAK ATAU MELAWAN HUKUM;


Melawan hukum dalam artian luas dapat dikatakan sebagai suatu perbuatan yang tidak hanya melanggar
ketentuan dalam undang-undang, tetapi merugikan hak orang orang lain atau bertentangan dengan norma-
norma yang berlaku dalam masyarakat. Sedangakan dalam artian sempit melawan hukum dapat dikatakan
sebagai perbuatan yang melanggar ketentuan perundang-undangan. Bahwa dalam Pasal 7 Undang-Undang
Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dikatakan Narkotiika hanya dapat digunakan untuk kepentingan
pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam Pasal Undang-Undang
Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika lebih lanjut dikatakan bahwa Narkotika golongan I dilarang untuk ilmu
kesehatan dan hanya dapat digunakan secara terbatas untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta untuk kepentingan reagensia diagnostic serta regensia laboratorium dan harus mendapatkan persetujuan
Menteri atas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan. Dari bunyi kedua pasal tersebut dapat
disimpulkan bahwa pemerintah berusaha untuk memperketat dan mengawasi setiap peredaran Narkotika yang
beredar di Indonesia (masyarakat) yaitu hanya utuk perkembangan ilmu kesehatan, pengetahuan, dan teknologi
sehingga setiap perbuatan penggunaan narkotika diluar untuk kepentingan ilmu kesehatan, pengetahuan, dan
teknologi dapat dianggap sebagai perbuatan melawan hukum.
Dalam Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika juga bersifat
alternative yang dapat dipilih salah satu untuk dibuktikan. Kata “memiliki, menyimpan, mengusai”, pada
prisnsipnya memiliki makna yang sama yaitu berada dalam kekuasaan sepenuhnya atau sebagian oleh
seseorang. Tentang Narkotika Golongan I diatur dan dijabarkan dalam Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan
RI No. 44 Tahun 2019 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika didalam Lampiran Undang-Undang RI No.
35 tahun 2009 tentang Narkotika, salah satu narkotika yang dapat dikategorikan Narkotika Golongan I nomor
urut 61 yaitu metafetamina yaitu kandungan yang terdapat didalam narkotika jenis sabu.
Bahwa untuk mempertegas perbuatan terdakwa telah melawan hukum dapat dilihat di dalam beberapa pasal
yaitu :
 Pasal 35 UU No 35 tahun 2009 yang berbunyi : “ Peredaran Narkotika meliputi setiap kegiatan atau
serangkaian kegiatan penyaluran atau penyerahan Narkotika, baik dalam rangka perdagangan, bukan
perdagangan maupun pemindahtanganan, untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan pengembangan
ilmu pegetahuan dan teknologi”
 Pasal 38 UU No 35 tahun 2009 yang berbunyi “ setiap kegiatan peredaran Narkotika Wajib dilengkapi
dengan dokumen yang sah”.
 Pasal 39 Ayat (1) berbunyi : “Narkotika hanya dapat disalurkan industri farmasi, pedagang besar farmasi,
dan sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah sesuai dengan ketentuan dalam undang-undang ini”
ayat (2) “Industri farmasi, pedagang besar farmasi, dan sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memiliki izin khusus penyaluran narkotika dari Menteri.
 Pasal 41 berbunyi : “Narkotika Golongan I hanya dapat disalurkan oleh pedagang besar farmasi tertentu
kepada lembaga ilmu pengetahuan tertentu untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi”.
 Pasal 43 Ayat (1) : “ Penyerahan Narkotika hanya dapat dilakukan oleh : Apotek, rumah sakit, pusat
kesehatan masyarakat, balai pengobatan dan dokter”.
Bahwa berdasarkan fakta yang diperoleh di persidangan perbuatan melawan hukum tersebut dapat dilihat
dari fakta hukum sebagai berikut :
 Bahwa benar terdakwa dilakukan penangkapan oleh Kepolisian Polres Banyuasin pada hari Rabu tanggal
18 September 2019 sekira pukul 18.00 Wib bertempat di Jl. Pangeran Ayin RT. 11 RW. 03 Desa Kenten
Laut Kec. Talang Kelapa Kab. Banyuasin.
 Bahwa benar terdakwa pada saat dilakukan penangkapan ditemukan 3 (tiga) paket narkotika jenis sabu, 1
(satu) unit timbangan digital, 1 (satu) ball klip plastik bening, 1 (satu) buah dompet emas, 1 (satu) buah pipet
sekop shabu-shabu.
 Bahwa benar terdakwa mendapatkan narkotika jenis sabu dari sdr. ARBI (DPO) pada hari Rabu tanggal 18
September 2019 sekira pukul 15.30 Wib bertempat di Lorong HJ. Siti RT. 11 RW. 03 Desa Kenten Laut Kec.
Talang Kelapa Kab. Banyuasin.

6
 Bahwa benar terdakwa mendapatkan narkotika jenis sabu dengan cara membeli dari sdr. ARBI (DPO)
seharga Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah).
 Bahwa benar dari uraian fakta-fakta persidangan, terdakwa tidak memiliki izin dari pihak berwenang ketika
melakukan tindak pidana narkotika jenis sabu tersebut. Perbuatan terdakwa tersebut juga telah di atur dan
diancam pidana sebagaimana dalam ketentuan Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun
2009 Tentang Narkotika.
Dengan demikian “unsur tanpa hak atau melawan hukum” telah terbukti secara sah dan meyakinkan.

Ad.3 UNSUR MEMILIKI, MENYIMPAN, MENGUASAI, ATAU MENYEDIAKAN NARKOTIKA GOLONGAN I BUKAN
TANAMAN
Dalam Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika juga bersifat
alternative yang dapat dipilih salah satu untuk dibuktikan. Kata “memiliki, menyimpan, mengusai”, pada
prisnsipnya memiliki makna yang sama yaitu berada dalam kekuasaan sepenuhnya atau sebagian oleh
seseorang. Tentang Narkotika Golongan I diatur dan dijabarkan dalam lampiran I Undang-Undang Nomor 35
Tahun 2009 tentang Narkotika, salah satu narkotika yang dapat dikategorikan Narkotika Golongan I nomor urut
61 yaitu metafetamina yaitu kandungan yang terdapat didalam narkotika jenis sabu.
Bahwa dari keterangan para saksi dan dihubungkan dengan keterangan terdakwa serta barang bukti,
maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut :
 Bahwa benar terdakwa dilakukan penangkapan oleh Kepolisian Polres Banyuasin pada hari Rabu tanggal
18 September 2019 sekira pukul 18.00 Wib bertempat di Jl. Pangeran Ayin RT. 11 RW. 03 Desa Kenten
Laut Kec. Talang Kelapa Kab. Banyuasin.
 Bahwa benar terdakwa pada saat dilakukan penangkapan ditemukan 3 (tiga) paket narkotika jenis sabu, 1
(satu) unit timbangan digital, 1 (satu) ball klip plastik bening, 1 (satu) buah dompet emas, 1 (satu) buah pipet
sekop shabu-shabu.
 Bahwa benar terdakwa mendapatkan narkotika jenis sabu dari sdr. ARBI (DPO) pada hari Rabu tanggal 18
September 2019 sekira pukul 15.30 Wib bertempat di Lorong HJ. Siti RT. 11 RW. 03 Desa Kenten Laut Kec.
Talang Kelapa Kab. Banyuasin.
 Bahwa benar terdakwa mendapatkan narkotika jenis sabu dengan cara membeli dari sdr. ARBI (DPO)
seharga Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah).
 Bahwa benar dari uraian fakta-fakta persidangan, terdakwa tidak memiliki izin dari pihak berwenang ketika
melakukan tindak pidana narkotika jenis sabu tersebut. Perbuatan terdakwa tersebut juga telah di atur dan
diancam pidana sebagaimana dalam ketentuan Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun
2009 Tentang Narkotika.
Dengan demikian “unsur memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan narkotika Golongan I bukan
tanaman”, telah terbukti secara sah dan meyakinkan.

Berdasarkan uraian–uraian tersebut diatas, berupa keterangan saksi-saksi, surat, keterangan Terdakwa
serta dengan barang bukti baik yang diajukan Penuntut Umum, bahwa seluruh unsur dalam dakwaan atau
kedua Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika yang didakwakan
terhadap Terdakwa telah dipenuhi, dan dengan telah dapat dipenuhinya hal dimaksud mohon kiranya Yang
Mulia Mejelis Hakim Pengadilan Negeri Pangkalan Balai yang memeriksa dan mengadili perkara ini akan
sependapat dengan Kami bahwa Terdakwa telah terbukti secara sah menurut hukum bersalah “melakukan
tindak pidana narkotika” melanggar Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 Tentang
Narkotika sebagaimana didakwakan dalam Dakwaan Kedua. Oleh karena itu Terdakwa dapat dipersalahkan
serta dapat dipertanggung jawabkan atas perbuatan yang telah dilakukan terdakwa, karena selama dalam
pemeriksaan persidangan berlangsung yang berdasarkan Undang-Undang tidak ditemukan hal-hal yang dapat
menghapuskan kesalahan Terdakwa baik alasan pembenar maupun alasan pemaaf atas perbuatan yang
dilakukannya. Dengan demikian sudah sepatutnya harus dijatuhi hukuman setimpal dengan kesalahannya.
Sebelum kami sampai pada tuntutan pidana atas diri terdakwa DARMADI Bin Alm. ROMLI,
perkenankanlah kami mengemukakan hal-hal yang kami jadikan pertimbangan mengajukan tuntutan pidana,
yaitu :
Hal-hal yang memberatkan
 Perbuatan terdakwa tidak mendukung program pemerintah yaitu memberantas narkotika di Indonesia.
Hal-hal yang meringankan :
 Terdakwa mengakui dan menyesali perbuatannya.
 Terdakwa berperilaku sopan dipersidangan.

V. MENUNTUT
Berdasarkan uraian dimaksud, kami Penuntut Umum dalam perkara ini dengan memperhatikan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.

7
MENUNTUT
Supaya Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Pangkalan Balai yang memeriksa dan mengadili perkara ini
memutuskan sebagai berikut :

1. Menyatakan diri terdakwa DARMADI Bin Alm. ROMLI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan
narkotika golongan I bukan tanaman, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 112 Ayat (1) Undang-
Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika sebagaimana dalam DAKWAAN KEDUA.

2. Menjatuhkan Pidana Penjara terhadap terdakwa DARMADI Bin Alm. ROMLI selama 6 (enam) tahun 6 (enam
(bulan) penjara dan denda Rp.800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah) Subsidiair 6 (enam) bulan Penjara,
dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah agar terdakwa tetap ditahan.

3. Menyatakan barang bukti berupa :


 3 (tiga) paket narkotika jenis sabu dengan berat bruto 0,43 (nol koma empat tiga);
 1 (satu) unit timbangan digital;
 1 (satu) ball klip plastik bening;
 1 (satu) buah dompet emas;
 1 (satu) buah pipet sekop shabu-shabu.
Dirampas untuk dimusnahkan

4. Membebankan terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.5.000,- (lima ribu rupiah).

Demikianlah tuntutan pidana ini dibacakan dan diserahkan dalam sidang hari ini Senin tanggal 20 Januari 2020.

PENUNTUT UMUM

HENDRA MUBAROK, SH
JAKSA PRATAMA NIP. 19830704 200912 1 003

Anda mungkin juga menyukai