Pembimbing:
Dr. dr. Hotma Partogi Pasaribu, M.Ked(OG), Sp.OG(K)
Disusun oleh:
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat, rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini yang berjudul
“Covid-19 Pada Kehamilan”. Penulisan laporan kasus ini adalah salah satu syarat
untuk menyelesaikan Kepaniteraan Klinik Senior Program Pendidikan Profesi
Dokter di Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Dr. dr.
Hotma Partogi Pasaribu, M.Ked(OG), Sp.OG(K) selaku pembimbing yang telah
memberikan arahan dalam penyelesaian laporan kasus ini. Dengan demikian
diharapkan laporan kasus ini dapat memberikan kontribusi positif dalam sistem
pelayanan kesehatan secara optimal.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan kasus ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi perbaikan dalam penulisan laporan kasus selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................2
1.3 Manfaat......................................................................................................2
2.2 Patogenesis...............................................................................................4
2.3 Epidermiologi...........................................................................................4
2.5 Diagnosis...................................................................................................6
2.6 Pengobatan................................................................................................6
2.7 Prognosis...................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................35
BAB 1
PENDAHULUAN
2.1 Definisi
Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang
menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit
flu. Banyak orang terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam hidupnya. Namun,
beberapa jenis virus corona juga bisa menimbulkan penyakit yang lebih serius,
seperti:
2.3 Epidemiologi
Secara singkat, kasus-kasus cenderung dalam kelompok dan berkembang
menjadi wabah yang lebih besar di seluruh dunia. Wabah pertama yang
didokumentasikan terjadi terutama di Wuhan, Cina. Menurut laporan harian WHO,
epidemi SARS-CoV-2 ini mencatat 78630 kasus dan 2747 kematian di Cina, menyebar
ke 46 negara lain yang melaporkan total 3664 kasus pada 27 Februari 2020.
Ada bukti yang menunjukkan bahwa mode transmisi adalah manusia ke
manusia. Rute utama transmisi COVID-19 adalah tetesan dan kontak dekat. Apakah
infeksi dapat terjadi melalui rute oral atau konjungtiva tidak diketahui, tetapi SARS-
CoV-2 telah terdeteksi pada air mata, yang mirip dengan SARS-CoV. Angka reproduksi
(R0) diperkirakan oleh beberapa penelitian. Berdasarkan data klinis pasien pada awal
COVID-19, rata-rata R0 berkisar dari 2,20 hingga 3,58, yang berarti bahwa setiap
pasien telah menyebarkan infeksi ke 2 atau 3 orang lainnya. Masih terlalu dini untuk
mengembangkan estimasi R0 yang akurat atau menilai dinamika transmisi. Diperlukan
lebih banyak penelitian di masa depan.
Masa inkubasi rata-rata adalah sekitar 5 hari, berkisar antara 1-14 hari dan 95%
pasien cenderung mengalami gejala dalam 12,5 hari setelah kontak. Data ini
menyarankan periode pengamatan medis selama 14 hari atau karantina untuk kontak
dan kontak dekat orang. Namun, pembawa asimptomatik dilaporkan dan periode
inkubasi adalah 19 hari, menunjukkan tantangan yang rumit untuk mengatasi wabah
tersebut.6,7,8,9,10
2.5 Diagnosis
Virus corona dapat dikultur dari sediaan sputum menggunakan sel-sel kera,sel
vero dan sel LLC-MK2. Virus yang terinduksi akan terjadi perubahan cythopatic yang
nampak pada sel-sel tersebut pada 1-2 minggu infeksi. Bagaimanapun perubahan-
perubahan ini tidak spesifik untuk virus corona dan untuk mendiagnosa pasti
menggunakan reverse transition PCR ( RT-PCR). RT-PCR juga dapat digunakan secara
langsung pada sediaan klinis. Contohnya, respiratory swabs. Optimilisasi real time RT-
PCR untuk mendeteksi secara spesifik sedang dikembangkan. Diagnosis tambahan dan
tes serologi yang menggunakan serum pasien sembuh, telah ditetapkan.
2.6 Pengobatan
Sampai diagnosis dikonfirmasi, pasien yang terinfeksi SARS-CoV-2 dirawat di
kamar tunggal. Karena SARS-CoV-2 adalah virus yang baru muncul, pengobatan
antivirus yang efektif belum diidentifikasi. Pengobatan utama COVID-19 adalah
pengobatan simtomatik. Obat antivirus, termasuk oseltamivir, ribavirin, ganciclovir,
lopinavir, dan ritonavir telah digunakan dalam upaya untuk mengurangi viral load dan
untuk mencegah kemungkinan komplikasi pernafasan dalam beberapa penelitian.
Remdesivir dilaporkan dalam perawatan pasien dengan COVID-19 di Amerika Serikat
dan mendapatkan hasil yang efektif. Namun, kemanjuran obat antivirus ini untuk
COVID-19 perlu diverifikasi dengan uji klinis acak terkontrol.
Antibiotik yang digunakan umumnya mencakup patogen umum dan beberapa
patogen atipikal. Ketika infeksi bakteri sekunder terjadi, obat diberikan sesuai dengan
hasil kultur bakteri dan sensitivitas obat. Bukti saat ini pada pasien dengan SARS dan
MERS menunjukkan bahwa menerima kortikosteroid tidak memiliki manfaat bertahan
hidup, tetapi tertunda pembersihan virus. Oleh karena itu, kortikosteroid rutin harus
dihindari kecuali mereka diindikasikan untuk alasan lain. Arbidol digunakan secara
empiris di Cina karena efek antivirus langsung pada SARS-CoV dalam kultur sel.
Formula jamu Cina digunakan untuk mencegah infeksi SARS-CoV-2 di 23 provinsi di
China. 6,7,11,13,14.
2.7 Prognosis
Data awal pada 137 pasien yang dirawat di rumah sakit di provinsi hubei
ditemukan bahawa 12% pasien ( 16 orang meninggal ). Di antara mereka yang
meninggal, banyak yang memiliki riwayat kondisi yang sudah ada sebelumnya,
termasuk diabetes, hipertensi, atau penyakit kardiovaskular. Pada kasus-kasus awal yang
mengakibatkan kematian, median waktu dari penyakit adalah 14 hari dengan rentang
total dari 6 hingga 41 hari.
BAB III STATUS IBU HAMIL
ANAMNESIS PRIBADI
Nama : Ny. M
Umur : 19 tahun
Suku : Karo
Alamat : Jl. Bahagia Gg. Aman No.
231
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Status Pernikahan : Sudah menikah
ANAMNESIS PENYAKIT
Ny. M, 19 tahun, G2P1001, Islam, Karo, SMA, IRT menikah dengan Tn.
Telaah : Keluhan ini sudah dialami pasien sejak 12 jam sebelum dirawat
di rumah sakit.Riwayat kebocoran cairan ketubaan (-).Riwayat
lendir darah(-). Riwayat demam,batuk dan bersin (-).Riwayat
sesak nafas(-).BAK dan BAB dalam batas normal.Pasien
dirujuk dari rumah sakit lain dengan diagnose Pasien Dalam
Pengawasan (Covid-19 Rapid Test (+)) + Riwayat SC
sebelumnya 1* +SG+ IUP (34-35) mg+Presentasi Kepala
+Janin Hidup
RPT : Tidak ada
Menarche : 7 tahun
Lama : 5 hari
Siklus : 30 hari
Volume : ± 30 cc/hari
HPHT : 24/08/2019
TTP : 31/05/2020
RIWAYAT MENIKAH
RIWAYAT PERSALINAN
STATUS PRESENS
Sensorium : Compos Mentis Anemis :-
Tekanan darah : 120/80 mmHg Ikterik :-
Frek. jantung : 96 x/i Sianosis :-
Frek. napas : 20 x/i Dyspnoe :-
Temperatur : 36.6C Oedema :
Extremitas atas : -/-
Extremitas bawah : -/-
STATUS GENERALISATA
STATUS LOKALISATA
Leopold 4 : Kepala
Gerak : (-)
STATUS GINEKOLOGI
VT : Serviks tertutup
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (23/02/2020)
PT 12,1 detik
INR 0,81 detik
KIMIA DARAH
GDS 91 mg/dL
GINJAL
Ureum 14,3 mg/dL <50 mg/dL
Kreatinin 0,62 mg/dL 0,6-1,3 mg/dL
ELEKTROLIT
IMUNOSEROLOGI
HBsAg Non-reaktif Non-reaktif
FOTO THORAX
PEMERIKSAAN USG
DIAGNOSIS KERJA
RENCANA TATALAKSANA
TERAPI MEDIKAMENTOSA
RENCANA TINDAKAN
Manajemen Eskpektatif
S -
O Presens state
Sens : CM
BP : 120/70 mmhg
P : 85 x/min
RR : 24 x/min
T : 36,70C
Obstetrical state
Abdomen : Symetrically Enlarged
Fundal Height : between navel – xyphoid processus
Tension Part : Right
Lower Part : Head
Fetal movement : (+)
Fetal Heartrate : 154 x/I, reguler
Uterine Contraction : (-)
S -
O Presens state
Sens : CM
BP : 120/70 mmhg
P : 86 x/min
RR : 22 x/min
T : 36,50C
Obstetrical state
Abdomen : Symetrically Enlarged
Fundal Height : between navel – xyphoid processus
Tension Part : Right
Lower Part : Head
Fetal movement : (+)
Fetal Heartrate : 148 x/I, reguler
Uterine Contraction : (-)
S -
O Presens state
Sens : CM
BP : 120/70 mmhg
P : 85 x/min
RR : 24 x/min
T : 36,70C
Obstetrical state
Abdomen : Symetrically Enlarged
Fundal Height : between navel – xyphoid processus
Tension Part : Right
Lower Part : Head
Fetal movement : (+)
Fetal Heartrate : 154 x/I, reguler
Uterine Contraction : (-)
S -
O Presens state
Sens : CM
BP : 120/70 mmhg
P : 86 x/min
RR : 22 x/min
T : 36,50C
Obstetrical state
Abdomen : Symetrically Enlarged
Fundal Height : between navel – xyphoid processus
Tension Part : Right
Lower Part : Head
Fetal movement : (+)
Fetal Heartrate : 148 x/I, reguler
Uterine Contraction : (-)
S -
O Presens state
Sens : CM
BP : 120/70 mmhg
P : 86 x/mina
RR : 22 x/min
T : 36,50C
Obstetrical state
Abdomen : Symetrically Enlarged
Fundal Height : between navel – xyphoid processus
Tension Part : Right
Lower Part : Head
Fetal movement : (+)
Fetal Heartrate : 148 x/I, reguler
Uterine Contraction : (-)
S -
O Presens state
Sens : CM
BP : 120/70 mmhg
P : 86 x/min
RR : 22 x/min
T : 36,50C
Obstetrical state
Abdomen : Symetrically Enlarged
Fundal Height : between navel – xyphoid processus
Tension Part : Right
Lower Part : Head
Fetal movement : (+)
Fetal Heartrate : 148 x/I, reguler
Uterine Contraction : (-)
S -
O Presens state
Sens : CM
BP : 120/70 mmhg
P : 86 x/min
RR : 22 x/min
T : 36,50C
Obstetrical state
Abdomen : Symetrically Enlarged
Fundal Height : between navel – xyphoid processus
Tension Part : Right
Lower Part : Head
Fetal movement : (+)
Fetal Heartrate : 148 x/I, reguler
Uterine Contraction : (-)
S -
O Presens state
Sens : CM
BP : 120/70 mmhg
P : 86 x/mina
RR : 22 x/min
T : 36,50C
Obstetrical state
Abdomen : Symetrically Enlarged
Fundal Height : between navel – xyphoid processus
Tension Part : Right
Lower Part : Head
Fetal movement : (+)
Fetal Heartrate : 148 x/I, reguler
Uterine Contraction : (-)
S -
O Presens state
Sens : CM
BP : 120/70 mmhg
P : 86 x/mina
RR : 22 x/min
T : 36,50C
Obstetrical state
Abdomen : Symetrically Enlarged
Fundal Height : between navel – xyphoid processus
Tension Part : Right
Lower Part : Head
Fetal movement : (+)
Fetal Heartrate : 148 x/I, reguler
Uterine Contraction : (-)
S -
O Presens state
Sens : CM
BP : 120/70 mmhg
P : 86 x/min
RR : 22 x/min
T : 36,50C
Obstetrical state
Abdomen : Symetrically Enlarged
Fundal Height : between navel – xyphoid processus
Tension Part : Right
Lower Part : Head
Fetal movement : (+)
Fetal Heartrate : 148 x/I, reguler
Uterine Contraction : (-)
S -
O Presens state
Sens : CM
BP : 120/70 mmhg
P : 86 x/mina
RR : 22 x/min
T : 36,50C
Obstetrical state
Abdomen : Symetrically Enlarged
Fundal Height : between navel – xyphoid processus
Tension Part : Right
Lower Part : Head
Fetal movement : (+)
Fetal Heartrate : 148 x/I, reguler
Uterine Contraction : (-)
S -
O Presens state
Sens : CM
BP : 120/70 mmhg
P : 86 x/min
RR : 22 x/min
T : 36,50C
Obstetrical state
Abdomen : Symetrically Enlarged
Fundal Height : between navel – xyphoid processus
Tension Part : Right
Lower Part : Head
Fetal movement : (+)
Fetal Heartrate : 148 x/I, reguler
Uterine Contraction : (-)
Pasien masuk tanggal 23 April 2020 kiriman dari RS Tarutung dengan keluhan perut mulas
sesekali, batuk berdahak dan Rapid Test (+). Sesudah sampai di RS Adam Malik,dilakukan
Swab tanggal 24 April. Keluar hasilnya tanggal 3 Mei Swab (PCR)= (-). Kemudian keluar lagi
hasil Swab kedua tanggal 4 Mei 2020 hasilnya Swab (PCR)= (-). Kemudian,tanggal 5 Mei,
pasien dipulangkan untuk datang kembali rencana SC Elective tanggal 25 Mei 2020.
DAFTAR PUSTAKA