Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian tentang perilaku masyarakat Indonesia terhadap virus covid-

19 dan persepsi masyarakat terhadap vaksin covid-19 maka karakteristik responden di uraikan

sebagai berikut :

1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden mencakup umur dan jenis kelamin dalam penelitian ini

diuraikan sebagai berikut :

Tabel 4.1. Distribusi Karaktersitik Responden Tahun 2020

Karakteristik Responden Jumlah Persentase (%)


Umur
18-25 tahun 69 49,3
26-30 tahun 35 25,0
31-40 tahun 36 25,7
Jumlah 140 100,0

Jenis Kelamin
Laki-laki 64 45,7
Perempuan 76 54,3
Jumlah 140 100

Pada tabel 4.1 diatas diketahui bahwa dari 140 orang responden, paling banyak berumur 18-

25 tahun sebanyak 69 orang (49,3%) dan paling sedikit berumur 26-30 tahun sebanyak 35

orang (25,0%). Berdasarkan jenis kelamin paling banyak perempuan yaitu 76 orang (54,3%) dan

paling sedikit laki-laki sebanyak 64 orang (45,7%).


2. Perilaku Masyarakat Terhadap Virus Covid 19

Perilaku masyarakat Indonesia terhadap virus covid-19 dalam penelitian ini diuraikan

sebagai berikut :

Tabel 4.2. Perilaku Masyarakat Terhadap Virus Covid 19 Tahun 2020

Perilaku Jumlah Persentase (%)


Kurang 0 0
Sedang 1 0,7
Baik 139 99,3
Jumlah 140 100

Pada tabel 4.2 diatas diketahui bahwa dari 140 orang responden, paling banyak perilaku

masyarakat tentang covid 19 dengan kategori baik yaitu 139 orang (99,3%) dan paling

sedikit dengan kategori sedang yaitu 1 orang (0,7%).

Tabel 4.3 Distribusi Jawaban Pengetahuan Masyarakat


Terhadap Virus Covid 19 Tahun 2020

Pengetahuan Ya Tidak Saya Tidak Jumlah


Yakin
n % n % n % n %
Gejala utama COVID-19 adalah 130 92,9 10 7,1 0 0 140 100
demam, kelelahan, batuk kering, dan
nyeri badan.
Gejala COVID-19 muncul dalam 2- 122 87,1 18 12,9 0 0 140 100
14 hari.
Hidung tersumbat, pilek, dan bersin 72 51,4 68 48,6 0 0 140 100
lebih jarang terjadi pada orang yang
terinverksi virus Covid-19.
Tidak semua orang dengan COVID- 92 65,7 68 48,6 0 0 140 100
19 akan berkembang menjadi kasus
yang parah. Hanya mereka yang
sudah tua dan memiliki penyakit
kronis yang lebih mungkin menjadi
kasus yang parah.
Salah satu cara pencegahan COVID- 132 94,3 8 5,7 0 0 140 100
19 adalah tidak menyentuh mata,
hidung dengan tangan yang tidak
dicuci
Mencuci tangan dengan benar 139 99,3 1 0,7 0 0 140 100
dengan sabun dan air merupakan
salah satu cara pencegahan COVID-
19.
Masyarakat bisa memakai masker 122 87,1 18 12,9 0 0 140 100
general medis untuk mencegah
infeksi virus COVID-19.
Untuk mencegah penularan COVID- 122 87,1 18 12,9 0 0 140 100
19, individu harus menghindari pergi
ke tempat-tempat ramai seperti
stasiun kereta dan menghindari
menggunakan transportasi umum
Orang yang melakukan kontak 132 94,3 8 5,7 0 0 140 100
dengan seseorang yang terinfeksi
virus COVID-19 harus segera
diisolasi di tempat yang tepat
Isolasi dan pengobatan orang yang 125 89,3 15 10,7 0 0 140 100
terinfeksi virus COVID-19 menjadi
cara efektif untuk mengurangi
penyebaran virus.

Berdasarkan Tabel 4.3 mayoritas masyarakat Indonesia mengetahui gejala Covid-19

130 orang (92,9%), menegtahui tentang munculnya gejala Covid-19 122 orang (87,1%)

mengetahui gejalanya seperti hidung tersumbat, pilek, dan bersin serta lebih jarang terjadi

pada orang yang terinfeksi virus Covid-19 72 orang (51,4%), mengetahui bahwa tidak semua

orang dengan Covid-19 berkembang menjadi kasus yang parah. Hanya mereka yang sudah

tua dan memiliki penyakit kronis yang lebih mungkin menjadi kasus yang parah 92 orang

(65,7%). Memahami tentang pencegahan Covid-19 132 orang (94,3%), mencuci tangan

dengan benar 139 orang (99,3%), mengetahui cara memakai masker general medis untuk

mencegah infeksi virus Covid -19 122 orang (87,1%), menghindari ke tempat-tempat ramai

122 orang (87,1%), melakukan isolasi jika kontak dengan penderita Covid-19 132 orang
(94,3%), dan melakukan isolasi dan pengobatan untuk mengurangi penyebaran virus 125

orang (89.3%).

Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Tindakan Masyarakat


Terhadap Virus Covid 19 Tahun 2020

Tindakan Ya Tidak Saya Tidak Jumlah


Yakin
n % n % n % n %
Selama beberapa hari ini, sering 131 93,6 9 6,4 0 0 140 100
mencuci tangan dengan air dan
sabun
Selama beberapa hari terakhir, 125 89,3 1 ,7 14 10 140 100
hindari menyentuh mata,
hidung, mulut sebelum mencuci
tangan.
Selama beberapa hari terakhir 105 75,0 18 12,9 17 12,1 140 100
ini, pernah menggunakan
masker saat keluar rumah
Selama beberapa hari terakhir, 125 89,3 6 4,3 9 6,4 140 100
menggunakkan penutup/siku
untuk batuk/bersin
Selama beberapa hari terakhir, 82 58,6 30 21,4 28 20 140 100
apakah pergi ke tempat yang
ramai
Ada mengunjungi rumah 60 42,9 61 43,6 19 13,6 140 100
keluarga anda saat pandemik
COVID-19 ini
Selama beberapa hari terakhir, 63 45 65 46,4 12 8,6 140 100
hindari jarak dekat termasuk
saat menyapa (dalam jarak 1
meter).
Selama pandemik ini tinggal di 0 0 125 89,3 15 10,7 140 100
rumah saja
Melakukan pemeriksaan RAPID 68 48,6 60 42,9 12 8,6 140 100
TEST

Berdasarkan Tabel 4.4 bahwa tindakan masyarakat mayoritas sering mencuci tangan

dengan air dan sabun sebanyak 131 orang (93,6%), selama beberapa hari terakhir

menghindari menyentuh mata, hidung, mulut sebelum mencuci tangan yaitu 125 orang

(89,3%), selama beberapa hari terakhir menggunakan masker saat keluar rumah sebanyak
105 orang (75,0%), selama beberapa hari terakhir menggunakan penutup/siku saat bersin

125 orang sebanyak (89,3%), tidak pergi ke tempat ramai sebanyak 82 orang (58,6%), tidak

mengunjungi rumah keluarga sebanyak 60 orang (42,9%), selama beberapa hari terakhir

tidak menghindari jarak dekat termasuk saat menyapa (dalam jarak 1 meter) yaitu 65 orang

(46,4%), tidak tinggal di rumah saja saat pandemic sebanyak 125 orang (89,3%) dan

melakukan pemeriksaan rapid tes sebanyak 68 orang (48,6%).

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Sikap Masyarakat


Terhadap Virus Covid 19 Tahun 2020

Sikap Ya Tidak Saya Tidak Jumlah


Yakin
n % n % n % n %
Pernah dinyatakan Positif 66 47,1 73 52,1 1 0,7 140 100
Covid-19
Seandainya anda memiliki 2 1,4 138 98,6 0 0 140 100
gejala-gejala seperti COVID-19,
akan mengisolasikan diri dari
orang lain
Bersedia di rawat di rumah sakit 114 81,4 12 8,6 14 10 140 100
Bersedia di rawat di rumah saja 91 65 23 16,4 26 18,6 140 100
Seandainya ada pesta ulang 0 0 30 21,4 110 78,6 140 100
tahun, apakah saya datang
Mendapatkan pendidikan 4 2,9 104 74,3 32 22,9 140 100
kesehatan tentang COVID-19
Seandainya anda mendapat 84 60 34 24,3 22 15,7 140 100
berita mengenai virus COVID-
19, akan segera memberikan
berita itu kepada teman-teman
dan keluarga secepat mungkin
atau anda akan meneliti dahulu
apakah berita itu benar atau
hoax
Mengisolasikan diri apabila 82 58,6 40 28,6 18 12,9 140 100
menghadapi gejala-gejala seperti
demam dan batuk
Seandainya pemerintah 107 76,4 14 10 19 13,6 140 100
memberlakukan “LOCKDOWN
akan mengikuti peraturan yang
telah ditetapkan
Masih mengunjungi keluarga 117 83,6 0 0 23 16,4 140 100
anda pada saat pandemik ini?

Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui paling banyak responden menjawab tidak pernah

dinyatakan positif covid-19 sebanyak 73 orang (52,1%), jika memiliki gejala-gejala seperti

COVID-19, tidak akan mengisolasikan diri dari orang lain sebanyak 138 orang (98,6%), bersedia di

rawat di rumah sakit yaitu 114 orang (81,4%), bersedia di rawat di rumah saja yaitu 91 orang

(65%), merasa tidak yakin untuk datang pesta ulang tahun sebanyak 110 orang (78,6%), tidak

mendapatkan pendidikan kesehatan tentang COVID-19 sebanyak 104 (74,3%), mengisolasikan diri

apabila menghadapi gejala-gejala seperti demam dan batuk yaitu 82 orang (58,6%), seandainya

pemerintah memberlakukan “LOCKDOWN” akan mengikuti peraturan yang telah ditetapkan yaitu

107 orang (76,4%), dan masih mengunjungi keluarga anda pada saat pandemik ini sebanyak 117

orang (83,6%).

3. Persepsi Masyarakat Terhadap Vaksin Covid-19

Persepsi masyarakat terhadap vaksin Covid 19 diuraikan sebagai berikut :

Tabel 4.6 Persepsi Masyarakat Terhadap Vaksin Covid 19 Tahun 2020

Persepsi Jumlah Persentase (%)


Kurang 14 10,0
Sedang 16 11,4
Baik 110 78,6
Jumlah 140 100
Pada tabel 4.6 diatas diketahui bahwa dari 140 orang responden, paling banyak persepsi

masyarakat terhadap vaksin Covid 19 dengan kategori baik yaitu 110 orang (78,6%) dan

paling sedikit dengan kategori kurang yaitu 14 orang (10%).

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap


Vaksin Covid 19 Tahun 2020

Persepsi Ya Tidak Saya Tidak


Yakin
n % n % n % n %
Pernah dengar tentang 43 30,7 74 52,9 23 16,4 140 100
vaksin covid-19
Saat vaksin covid -19 baru 104 74,3 22 15,7 14 10 140 100
diperkenalkan, ingin
menjadi yang pertama
mendapatkannya
Yakin jika vaksin covid-19 58 41,4 42 30 40 28,6 140 100
ini bisa menyembuhkan
virus ini
Vaksin harus diwajibkan 43 30,7 21 15 76 54,3 140 100
untuk semua masyarakat
Merasa bahwa perkenalan 99 70,7 10 7,1 31 22,1 140 100
vaksin covid-19 akan lebih
membebani seseorang
penderita untuk membeli
vaksin tersebut
Masyarakat Indonesia 56 40,0 36 25,7 48 34,3 140 100
bersedia untuk membayar
vaksin COVID-19 jika
diperkenalkan oleh
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia?
Percaya bahwa vaksin bisa 50 35,7 30 21,4 60 42,9 140 100
didapati semua kalangan
penduduk tidak penduli
demographic sekiranya
vaksin tersedia
Menyarankan keluarga 51 36,4 28 20 61 43,6 140 100
maupun teman untuk
mencoba vaksin jika vaksin
sudah tersedia
Penggunaan vaksin COVID- 82 58,6 15 10,7 43 30,7 140 100
19 akan menurunkan jumlah
korban akibat virus tersebut
Berdasarkan tabel 4.6 diatas bahwa mayoritas persepsi masyarakat tidak pernah

mendengar covid-19 yaitu 74 orang (52,9%), ingin menjadi yang pertama mendapat vaksin

Covid-19 yaitu 104 orang (74,3%), yakin bahwa vaksin dapat menyembuhkan virus covid-

19 yaitu 58 orang (41,4%), tidak yakin bahwa vaksin di haruskan bagi setiap masyarakat

yaitu 76 orang (54,3%), merasa bahwa perkenalan vaksin covid-19 akan lebih membebani

seseorang penderita untuk membeli vaksin tersebut yaitu 99 orang (70,4%), bersedia membayar

vaksin, tidak bersedia membayar vaksin covid-19 sebanyak 56 orang (40,0%), tidak yakin

bahwa vaksin bisa di dapati di semua kalangan penduduk sebanyak 60 orang (42,9%), tidak

yakin menyarankan keluarga maupun teman untuk mencoba vaksin jika vaksin sudah tersedia

sebanyak 61 orang (43,6%), dan p enggunaan vaksin COVID-19 akan menurunkan jumlah

korban akibat virus tersebut 82 (58,6%).

4.2 Hubungan Perilaku Masyarakat Indonesia Terhadap Virus Covid-19 dan Persepsi

Masyarakat Terhadap Vaksin Covid-19

Hubungan perilaku masyarakat Indonesia terhadap virus covid 19 dan persepsi

masyarakat terhadap vaksin covid 19 di uraikan sebagai berikut :

Tabel 4.7 Hubungan Perilaku Masyarakat Indonesia Terhadap Virus Covid-19 dan
Persepsi Masyarakat Terhadap Vaksin Covid-19

Perilaku Masyarakat Persepsi Tentang Vaksin Covid Jumlah P-value


Indonesia Terhadap Virus 19
Kurang Sedang Baik
Covid 19
n % n % n % n %
Sedang 1 100 0 0 0 0 1 100
0,011
Baik 13 9,4 16 11,5 110 79,1 139 100
Total 14 10,0 16 11,4 110 78,6 140 100

Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui dari 139 orang perilaku masyarakat Indonesia terhadap

virus Covid 19 dengan kategori baik, paling banyak persepsi tentang vaksin Covid 19 dengan

kategori baik yaitu 110 orang (79,1%) dan paling sedikit dengan kategori kurang yaitu 13 orang

(9,4%). Perilaku masyarakat Indonesia terhadap virus Covid 19 seluruhnya dengan kategori

sedang dan dengan katgeori persepsi kurang yaitu 1 orang (100%).

Hasil uji Chi-square menyatakan Ho ditolak jika probabilitas < 0,05. Hasil analisa

dengan uji Chi-square nilai probabilitas (p-value sebesar 0,011 < 0,05) maka Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku masyarakat Indonesia

terhadap virus covid 19 dan persepsi masyarakat terhadap vaksin covid 19.

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Perilaku Masyarakat Indonesia Terhadap Virus Covid-19

Berdasarkan hasil penelitian diketahui perilaku masyarakat terhadap virus covid

19 paling banyak perilaku masyarakat tentang covid 19 dengan kategori baik yaitu 139

orang (99,3%) dan paling sedikit dengan kategori sedang yaitu 1 orang (0,7%). Perilaku

masyarakat dengan kategori baik karena dari hasil jawaban responden mengenai
pengetahuannya mayoritas masyarakat Indonesia mengetahui gejala Covid-19, mengetahui

tentang munculnya gejala Covid-19, mengetahui gejalanya seperti hidung tersumbat, pilek,

dan bersin serta lebih jarang terjadi pada orang yang terinfeksi virus Covid-19, mengetahui

bahwa tidak semua orang dengan Covid-19 berkembang menjadi kasus yang parah. Hanya

mereka yang sudah tua dan memiliki penyakit kronis yang lebih mungkin menjadi kasus

yang parah. Memahami tentang pencegahan Covid-19, mencuci tangan dengan benar,

mengetahui cara memakai masker general medis untuk mencegah infeksi virus Covid -19,

menghindari ke tempat-tempat ramai, melakukan isolasi jika kontak dengan penderita

Covid-19, dan melakukan isolasi dan pengobatan untuk mengurangi penyebaran virus.

Hasil analisa jawaban pengetahuan responden masyarakat Indonesia memiliki

pengetahuan yang baik mengenai Covid-19, hal ini karena masyarakat yang berada pada

rentang umur 18-25 tahun merupakan golongan usia yang dapat memanfaatkan media

informasi secara online mengenai informasi mengenai Covid-19 dan mayoritas berjenis

kelamin perempuan. Hal ini terkait dengan pertimbangan seseorang pada umur tersebut

akan memiliki pola tangkap dan daya pikir yang baik sehingga pengetahuan yang

dimilikinya juga akan semakin membaik. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Wulandari

dkk (2020) bahwa masyarakat dengan kategori umur yang berbeda dan jenis kelamin

memungkinkan untuk memiliki keaktifan dan keterpaparan informasi yang sama.

Masyarakat dengan jenis kelamin perempuan cenderung memiliki pengetahuan yang lebih

baik tentang pencegahan Covid-19 jika dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini disebabkan

karena masyarakat dengan jenis kelamin perempuan memiliki lebih banyak waktu untuk

membaca atau berdiskusi dengan lingkungannya terkait pencegahan Covid-19


Berdasarkan jawaban mengenai tindakan masyarakat mayoritas sering mencuci

tangan dengan air dan sabun, selama beberapa hari terakhir menghindari menyentuh mata,

hidung, mulut sebelum mencuci tangan, selama beberapa hari terakhir menggunakan masker

saat keluar rumah, selama beberapa hari terakhir menggunakan penutup/siku saat bersin,

tidak pergi ke tempat ramai, tidak mengunjungi keluarga , selama beberapa hari terakhir

menghindari jarak dekat termasuk saat menyapa (dalam jarak 1 meter), tinggal di rumah saja

dan melakukan rapid tes.

Tindakan masyarakat dalam penanganan Covid-19 mempunyai peran yang sangat

penting, masyarakat dapat berperan bukan saja sebagai objek tetapi juga sebagai subjek

penanganan Covid-19. Tindakan masyarakat pada dasarnya merupakan kesediaan secara

ikhlas dari masyarakat untuk membantu kegiatan penanganan penyakit yang terjadi di

daerahnya masing-masing agar penyebaran 14 Covid-19 ini tidak semakin meluas. Karena

itu, masyarakat dengan kesadaran sendiri melakukan social distancing/physical distancing,

self-quarantine dan self-isolation.

5.2 Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Vaksin Covid-19

Persepsi merupakan suatu proses penyampaian informasi yang relevan yang

tertangkap oleh panca indra dari lingkungan yang kemudian mengorganisasikannya dalam

pikirannya, menafsirkan, mengalami, dan mengolah segala sesuatu yang terjadi dilingkungan

tertentu. Hasil penelitian menunjukkan persepsi masyarakat terhadap vaksin Covid 19

dengan kategori baik yaitu 110 orang (78,6%) dan paling sedikit dengan kategori kurang
yaitu 14 orang (10%). Persepsi masyarakat dengan kategori baik karena masyarakat

memahami tentang bahaya Covid-19 bagi kesehatan. Masyarakat menghindari kontak dekat

dengan siapapun yang menunjukan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin.

Selain itu menerapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) saat berada di fasilitas

kesehatan.

Persepsi seseorang bersangkutan dengan kondisi senang tidak senang, setuju-tidak

setuju, baik-tidak baik dan sebagainya). Persepsi melibatkan pikiran, perasaan, perhatian dan

gejala kejiwaan yang lain. Persepsi terhadap kesehatan adalah pendapat atau penilaian orang

terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan khussunya dalam

pencegahan Covid-19. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Lomboan dkk (2020) bahwa

persepsi masyarakat sudah baik, karema masyarakat paham tentang bahaya Covid-19 dan

masyarakat juga paham dengan protocol kesehatan dalam pencegahan covid-19 sehingga

masyarakat terus berupaya menerapkan anjuran pemerintah terkait protocol kesehatan. Hal

ini sesuai dengan hasil penelitian Buana (2020) bahwa masyarakat Indonesia yang tidak

mengindahkan himbauan pemerintah, memiliki bias kognitif ini, dimana mereka merasa

lebih tahu atau merasa lebih mengerti kondisi pandemic virus ini, padahal pada

kenyataannya itu adalah kesalahan. Contohnya mereka merasa dapat menjaga diri dengan

baik walaupun berada di luar rumah atau di keramaian, jadi mereka akan merasa pintar atas

dasar persepsi mereka sendiri. Fenomena ini dapat terjadi disebabkan rendahnya kemampuan

literasi maupun masih banyak orang yang tidak memiliki akses pada media-media informasi,

sehingga mereka memiliki minim pengetahuan atas merebaknya wabah Covid-19 ini.

Sejalan dengan teori efek Dunning-Kruger maka orang yang memiliki cukup pengetahuan
dan referensi literatur akan dapat mematuhi dan melaksanakan anjuran pemerintah dengan

baik dan maksimal.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil penelitian tentang tentang perilaku masyarakat Indonesia terhadap

virus covid-19 dan persepsi masyarakat terhadap vaksin covid-19 dapat disimpulkan sebagai

berikut :

5.1 Kesimpulan

1. Perilaku masyarakat tentang covid 19 dengan kategori baik yaitu 139 orang (99,3%) dan

paling sedikit dengan kategori sedang yaitu 1 orang (0,7%).

2. Persepsi masyarakat terhadap vaksin Covid 19 dengan kategori baik yaitu 110 orang

(78,6%) dan paling sedikit dengan kategori kurang yaitu 14 orang (10%).

3. Hasil nilai probabilitas (p-value) sebesar 0,011, artinya terdapat hubungan yang signifikan

antara perilaku masyarakat Indonesia terhadap virus covid 19 dan persepsi masyarakat

terhadap vaksin covid 19.

5.2 Saran

1. Bagi Masyarakat

Agar dapat menambah penegtahuan dan pemahaman masyarakat mengenai penyakit covid

19 ini sehingga bisa menerapkan upaya-upaya pencegahan sesuai dengan anjuran

Pemerintah Indonesia.

2. Bagi Individu

Menambah wawasan dan informasi tentang upaya meningkatkan kondisi kesehatan tubuh di

masa pandemic ini dengan rencana vaksinasi bila nanti akan di selenggarakan oleh pihak

Pemerintah Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai