Anda di halaman 1dari 13

RISIKO,HAZAR DAN HIRARKI PENGENDALIAN

Kelompok ; I
Pengertian Hazard (Bahaya)

• Hazard atau bahaya merupakan sumber potensi kerusakan atau situasi yang
berpotensi untuk menimbulkan kerugian.Sesuatu disebut sebagai sumber bahaya
hanya jika memiliki risiko menimbulkan hasil yang negatif (Cross, 1998).
• Bahaya diartikan sebagai potensi dari rangkaian sebuah kejadian untuk muncul dan
menimbulkan kerusakan atau kerugian. Jika salah satu bagian dari rantai kejadian
hilang, maka suatu kejadian tidak akan terjadi. Bahaya terdapat dimana-mana baik
di tempat kerja atau di lingkungan, namun bahaya hanya akan menimbulkan efek
jika terjadi sebuah kontak atau eksposur
Dalam terminology keselamatan dan kesehatan kerja
(K3), bahaya diklasifikasikan menjadi 2 (dua), yaitu :
• Bahaya keselamatan kerja (safety hazard) • Bahaya Kesehatan Kerja (Health Hazard)

Merupakan jenis bahaya yang berdampak pada timbulnya Merupakan jenis bahaya yang berdampak pada
kecelakaan yang dapat menyebabkan luka (injury) hingga kesehatan, menyebabkan gangguan kesehatan dan
kematian, serta kerusakan property perusahaan. penyakit akibat kerja.Dampaknya bersifat kronis.jenis
Dampaknya bersifat akut. Jenis bahaya keselamatan bahaya ksehatan antara lain :
antara lain :
a. Bahaya fisik, antara lain kebisingan, getaran,
a. Bahaya mekanik, disebabkan oleh mesin atau alat radiasi ion dan non-pengion, suhu dan pencahayaan.
kerja mekanik seperti tersayat, terjatuh, tertindih dan
terpeleset. b. Bahaya kimia, antara lain dengan materian atau
bahan seperti antiseptik, aerosol, insektisida, dust, mist,
b. Bahaya elektrik, disebabkan peralatan yang fumes, gas, vapor.
mengandung arus listrik.
c. Bahaya Ergonomi, antara lain repetitive movement,
c. Bahaya kebakaran, disebabkan oleh substansi kimia static posture, manual handling dan postur jaggal.
yang bersifat flammable (mudah terbakar)
d. Bahaya Biologi, antara lain yang berkaitan dengan
d. Bahaya peledakan, disebabkan oleh substansi kimia makhluk hidup yang berada di lingkungan kerja yaitu
yang sifatnya explosive. bakteri, virus, protozoa dan fungi (jamur) yang bersifat
pathogen.

e. Bahaya psikologi, antara lain beban kerja yang


terlalu berat, hubungan dan kondisi kerja yang tidak
nyaman.
Risiko
• Kata risiko dipercaya berasal dari bahasa arab
yaitu “rizk” yang berarti “hadiah yang tidak
terduga dari surga”. Sedangkan kamus Webster
memberikan pengertian negative yaitu
“kemungkinan kehilangan, luka, kerugian atau
kerusakan”.
PENGENDALIAN
• Tujuan Pengendalian
Tujuan dari pengendalian adalah
mengusahakan agar apa yang
direncanakan menjadi kenyataan. Untuk
dapat benar-benar merealisasi tujuan
utama tersebut, maka pengawasan pada
taraf pertama bertujuan agar pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan instruksi yang
telah dikeluarkan, dan untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan serta kesulitan-
kesulitan yang dihadapi dalam pelaksana
rencana berdasarkan penemuan-
penemuan tersebut dapat dimabil
tindakan untuk memperbaikinya, baik
pada waktu itu ataupun waktu-waktu
yang akan datang.
HIRARKI PENGENDALIAN
• Pada kegiatan pengkajian resiko (risk assesment),
hirarki pengendalian (hierarchy of control)
merupakan salah satu hal yang sangat diperhatikan.
Pemilihan hirarki pengendalian memberikan manfaat
secara efektifitas dan efesiensi sehingga resiko
menurun dan menjadi resiko yang bisa diterima
(acceptable risk) bagi suatu organisasi. Secara
efektifitas, hirarki kontrol pertama diyakini
memberikan efektifitas yang lebih tinggi
dibandingkan hirarki yang kedua.
• Hirarki pengendalian ini memiliki dua dasar
pemikiran dalam menurunkan resiko yaitu melaui
menurunkan probabilitas kecelakaan atau paparan
serta menurunkan tingkat keparahan suatu
kecelakaan atau paparan.
HERARKI PENGENDALIAN
• Eliminasi. • Pengendalian administratif/ administratif
control
Hirarki teratas yaitu eliminasi/menghilangkan
bahaya dilakukan pada saat desain, tujuannya Kontrol administratif ditujukan pengandalian
adalah untuk menghilangkan kemungkinan dari sisi orang yang akan melakukan
kesalahan manusia dalam menjalankan suatu pekerjaan, dengan dikendalikan metode kerja
sistem karena adanya kekurangan pada desain diharapkan orang akan mematuhi, memiliki
kemampuan dan keahlian cukup untuk
• Substitusi menyelesaikan pekerjaan secara aman.

Metode pengendalian ini bertujuan untuk • Alat pelindung diri


mengganti bahan, proses, operasi ataupun
peralatan dari yang berbahaya menjadi lebih Pemilihan dan penggunaan alat pelindung diri
tidak berbahaya. Dengan pengendalian ini merupakan merupakan hal yang paling tidak
menurunkan bahaya dan resiko minimal efektif dalam pengendalian bahaya,dan APD
melalui disain sistem ataupun desain ulang. hanya berfungsi untuk mengurangi seriko dari
dampak bahaya. Karena sifatnya hanya
• Sistem peringatan/warning system mengurangi, perlu dihindari ketergantungan
hanya menggandalkan alat pelindung diri
Adalah pengendian bahaya yang dilakukan dalam menyelesaikan setiap pekerjaan.
dengan memberikan peringatan, instruksi,
tanda, label yang akan membuat orang Alat pelindung diri Mandatory adalah antara
waspada akan adanya bahaya dilokasi lain: Topi keselamtan (Helmet), kacamata
tersebut. Sangatlah penting bagi semua orang keselamatan, Masker, Sarung tangan, earplug,
mengetahui dan memperhatikan tanda-tanda Pakaian (Uniform) dan Sepatu Keselamatan.
peringatan yang ada dilokasi kerja sehingga Dan APD yang lain yang dibutuhkan untuk
mereka dapat mengantisipasi adanya bahaya kondisi khusus,
yang akan memberikan dampak kepadanya.
Pengendalian Contoh Resiko pada Rs
( luar)
1 Lantai berlubang dapat menyebabkan resiko jatuh .  Eliminasi : Resiko Jatuh
terutama pada pasien dengan penguna kursi roda.  Subtitusi : Mengurangi kecepatan
 Sistem Warning : pasang tanda peringatan pada daerah
kerusakan / menggunakan segitiga kuning
 Administrasi control : Pengawasan dari tenaga kesehatan yang
bertugas
 APD : -

2 Resiko ketidaknyamanan pada pasien/ keluarga yang  Eliminasi : Resiko Ketidak nyamanan
ada pada luar ruangan Rs  Subtitusi : Bersihkan tempat yang di penuhi sampah
Karena penempatan sampah yang tidak pada tempatnya. menggunkan bahan kimia yang tidak berbahaya ex : soklin
lantai
 Sistem pengendalian : Pasang tanda
 Administrasi control : peatihan kepada tenaga kebersihan /
kesling untuk lebih menjaga lingkungan area Rs
 APD : gunakan Masker
lanjutan
3 Resiko penumpukan bakteri dan jentik nyamuk yang 
akan menambah berbagai macam penyakit Eliminasi : Resiko pertumbuhan jentik nyamukdan
penumpukan bakteri
 subtitusi : gunakan pipa / buat saluran irigasi ( got kecil)
 teknik Control : Penggunaan Sandal / lewat jalur lain
 Warning system : Tanda peringatan / segitiga kuning
 Administrasi Control : Pemeliharaan lingkungan
 APD : Sepatu
Contoh resiko di Dalam Ruangan ( bangsal )
1 Resiko penumpukan kuman pada kaki  Eliminasi : Resiko penumpukan kuman pada kaki
 Subtitusi : bersihkan lantai emnggunakan bahan kimia yang
tidak membahayakan, sarankan kepada pasien / keluarga
agar selalu menggunakan pengalas kaki ( sepatu / sandal)
 Teknik control : -
 Administratife control : tenaga kesehatan menyarankan
kepada pasien / keluarga untuk selalu menggunakan alas kaki
 APD : Gunakan Sandal / Sepatu

2 Resiko penumpukan tungau debu dan kotoran pada tempat  Eliminasi : Resiko penumpukan tungau debu dan kotoran
tidur pasien  Subtitusi : Bersihkan , gunakan perlak bersi , seprei bersih
 Teknik Control : Gunakan Vacum Cleaner untuk mengangkat
tungau / menggunakan alat tradisional dari bambu untuk
menyingkirkan debu.
 Administarife Control : Pelatihan dan pengawasan tenaga
kesehatan lingkungan terutama pada tempat tidur Pasien
 APD : kenakan Baju
lanjutan
3 Resiko Jatuh pada lantai licin ( WC)  Eliminasi : Resiko jatuh pada lantai Wc yang licin
 Subtitusi : Berjalan dengan pelan di daerah lantai licin
 Teknik Control : Gunakan Tehel yang lebih kasar
 Warning Sistem : Beri tanda lantai licin pada dinding / pintu
kamar mandi
 Administratife Control : Pengawasan petugas untuk selalu
mengeringkan wilayah lantai licin
 APD : gunakan Sendal dan sepatu dari bahan karet.

Anda mungkin juga menyukai