Anda di halaman 1dari 11

LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA II

VISCOSITAS

Ayu Khanifah
19031010026
e-mail : ayukhanifah88@gmail.com
Abstrak
Viskositas suatu cairan dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut viscometer. Tujuan
dari percobaan ini adalah untuk mengukur viskositas liquid menggunakan Viscometer Ostwald.
Penetapannya dilakukan dengan mengukur waktu yang diperlukan untuk mengalirnya cairan dalam pipa
kapiler. Percobaan ini menggunakan aquadest, benzene, asam oksalat 1, asam oksalat 2, dan asam oksalat
3. Hasil yang diperoleh yaitu aquadest dengan densitas 0,9999 gr/cm 3 memiliki viskositas sebesar
0,00563 poise. Benzene dengan densitas 0,8991 gr/cm 3 memiliki viskositas sebesar 0,00561 poise. Asam
okalat 1 dengan densitas 1,0072 gr/cm3 memiliki viskositas sebesar 0,00604 poise. Asam okalat 2 dengan
densitas 1,0218 gr/cm3 memiliki viskositas sebesar 0,00679 poise. Asam okalat 3 dengan densitas 1,0370
gr/cm3 memiliki viskositas sebesar 0,00711 poise. Faktor yang mempengaruhi viskositas salahsatunya
yaitu densitas. Semakin besar densitas maka viskositasnya juga semakin besar.
Kata Kunci: Viskositas; Persamaan Poiseuille; Viscometer Ostwald

I. PENDAHULUAN gas. Sedangkan viskositas fluida


cair terjadi akibat adanya gaya
Fluida merupakan zat yang
kohesi antar molekul zat cair
dapat mengalir yang mempunyai
(Putri, 2013). Salah satu metode
partikel yang mudah bergerak
yang dikunakan untuk
dan berubah bentuk tanpa
menentukan nilai viskositas cari
pemisahan massa. Ketahanan
yaitu dengan Viscometer
fluida terhadap perubahan
Ostwald. Penetapannya
bentuk sangat kecil sehingga
dilakukan dengan jalan
fluida dapat dengan mudah
mengukur waktu yang
mengikuti bentuk ruang.
diperlukan untuk mengalirnya
Berdasarkan wujudnya, fluida
cairan dalam pipa kapiler dari a
dapat dibedakan menjadi dua
ke b (Apriani, 2013). Dalam
yaitu: fluida cair dan fluida gas
dunia industri Heavy Fuel Oil
(Arijanto, 2015). Viskositas
merupakan salah satu produk
merupakan ukuran kekentalan
hasil olahan dari minyak mentah
fluida yang menyatakan besar
yang merupakan kategori dari
atau kecilnya gesekan didalam
bahan bakar residu. HFO banyak
fluida. Pada fluida gas,
digunakan sebagai bahan bakar
viskositas terjadi sebagai suatu
untuk mesin kapal (Marine
akibat tumbukan antar molekul

VISCOSITAS 1
LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA II

Diesel Engine) dikarenakan terhadap aliran


harganya yang murah. Salah satu (Juhantoro,2012).
karakteristik dari HFO yang
Kohesi dan Adesi
berpengaruh terhadap
kemampuan dari motor diesel Kohesi adalah gaya tarik
yaitu viskositas (Juhantoro, menarik anatara molekul yang
2012). Berdasarkan aplikasi sama, seperti air dengan air atau
viskositas dalam dunia industri, alkohol dengan alkohol. Kohesi
maka perlu dilakukan percobaan dipengaruhi oleh kerapatan dan
penentuan viskositas liquid jarak antarpartikel dalam zat.
menggunakan Viscmeter Gaya kohesi mengakibatkan dua
Ostwald untuk mengetahui zat bila dicampurkan tidak akan
prinsip dan cara kerjanya. saling melekat. Sedangkan
adhesi adalah gaya tarik menarik
II. TEORI antara molekul yang tak sejenis
Pengertian Viskositas seperti air dengan alkohol. Gaya
adhesi akan mengakibatkan dua
Viskositas dari suatu
zat akan saling melekat bila
fluida merupakan sifat penting
dicampurkan (Asmawati, 2014).
dalam analisis perilaku cairan
dan gerakan cairan dengan batas Persamaan Poiseuille
tertentu. Viskositas adalah
Tingkat kekentalan suatu
resistansi cairan untuk geser atau
fluida dinyatakan oleh koefisien
aliran dan merupakan ukuran
kekentalan fluida tersebut.
dari properti cairan perekat /
Koefisien viskositas
kohesif atau friksional.
didefinisikan sebagai hambatan
Resistensi ini disebabkan oleh
pada aliran cairan. Koefisien
gesekan antarmolekul diberikan
viskositas dapat ditentukan
ketika lapisan cairan mencoba
dengan menggunakan
untuk saling berpindah dengan
persamaan Poiseuille :
satu sama lain. Sehingga
viskositas merupakan ukuran πP r 4 t
η= …………………………(1)
hambatan (resitansi) suatu bahan 8 Vl

VISCOSITAS 2
LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA II

Keterangan: Dinamik atau viskositas mutlak


mempunyai nilai sama dengan
η = viskositas (poise)
hukum viskositas Newton.
2
P = tekanan (dyne/cm ) Rumusnya dinyatakan sebagai
berikut:
r = jari – jari pipa kapiler (cm)
τ
μ= …………………..(3)
t = waktu (s) du/dy
Dimana :
V = volume cairan (ml) τ = tegangan geser pada fluida

l = panjang pipa kapiler (cm) (N/m2 )


du/dy =gradientkecepatan(m/s)
(Sukardjo, 1989)
(Malau, 2012)

Jenis Viskositas
Penentuan Viskositas

Viskositas dibedakan atas dua jenis,


Cara menentukan viskositas
yaitu:
suatu zat menggunakan alat

1. Viskositas Kinematik yang dinamakan viskometer.

Viskositas kinematik adalah Secara umum, viskositas cairan

perbandingan antara viskositas dapat ditentukan dengan dua

mutlak terhadap rapat jenis. Adapun metode, yaitu:

hubungannya dinyatakan sebagai


a. Metode Ostwald
berikut :
Metode ini ditentukan
μ
v = ……………………….. berdasarkan hukum Poiseuille
ρ
menggunakan alat Viskometer
(2)
Ostwald. Penetapannya
Dimana : dilakukan dengan jalan
μ = nilai dari viskositas mutlak atau mengukur waktu yang
viskositas dinamik (kg./m.s) diperlukan untuk mengalirnya
ρ = nilai kerapatan massa fluida cairan dalam pipa kapiler dari a
(kg/ m3 ) ke b seperti gambar berikut:
2. Viskositas dinamik Viskositas

VISCOSITAS 3
LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA II

berupa tabung (Apriani, 2013).


Menurut George G. Stokes,
untuk benda bulat besarnya gaya
gesek pada kesetimbangan:

F = 6 πrηV …………………………(5)

2r 2 ( d −d m ) g
η= ……………………...
9V
Gambar II.1 Viskometer
(6)
Ostwald
Keterangan :
Karena tekanan berbanding lurus
dengan rapatan cairan, maka berlaku: g = massa jenis bola (gr/cm3)

η1 ρ1 t 1 dm = massa jenis fluida (gr/cm3)


= ………………………….(4)
η2 ρ1 t 2
g = gaya gravitasi (m/s2)
Keterangan :
Rumus ini berlaku bila jari-jari benda
η = viskositas liquid (poise) yang jatuh relatif besar bila
dibandingkan dengan jarak antara
ρ = densitas liquid (gr/cm3)
molekul-molekul fluida. Hukum Stokes
t = waktu yang diperlukan untuk merupakan dasar Viskometer bola jatuh.
melewati pipa kapiler (s) Viskometer ini terdiri atas gelas silinder
dengan cairan yang akan diteliti dan
dimasukkan dalam thermostat
(Sukardjo, 1989).

b. Viskometer Bola Jatuh Prinsip Viskometer Ostwald

Viskositas cairan dapat Penetapannya dilakukan


ditentukan dengan metode bola dengan jalan mengukur waktu
jatuh berdasarkan hokum yang diperlukan untuk
Stokes. Penetapannya mengalirnya cairan dalam pipa
diperlukan bola kelereng dari kapiler dari a ke b. cara
logam dan alat gelas silinder penggunaan alat viskometer

VISCOSITAS 4
LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA II

Ostwald, yaitu sejumlah cairan berdasar laju bola saat


yang akan diukur viskositasnya menempuh jarak tertentu dalam
dimasukkan ke dalam fluida (Putri, 2013).
viskometer Ostwald melalui
tabung P. Cairan dihisap ke
tabung Q sampai melewati tanda
a, dan dibiarkan mengalir
Konsentrasi Larutan
melalui batas. Saat mengalir
Konsetrasi larutan merupakan cara
melalui batas atas (tanda a),
untuk menyatakan hubungan kuantitatif
stopwatch dijalankan dan saat
antara zat terlarut dan pelarut.
melewati batas bawah (tanda b),
1. Molaritas (M)
stopwatch dimatikan. Kemudian
Molaritas adalah jumlah mol zat terlarut
waktu yang diperlukan cairan
dalam satu liter larutan. Rumus
untuk melewati batas atas ke
Molaritas adalah :
batas bawah dicatat (Apriani,
2013). mol zat terlarut
M = ………………….
liter larutan
Prinsip Viskometer Bola Jatuh (7)

Viskometer Bola Jatuh Keterangan :


adalah alat ukur viskositas yang
M = molaritas (mol/l)
mengukur waktu yang
dibutuhkan sebuah bola untuk 2. Normalitas (N)
melewati cairan dengan jarak Normalitas merupakan jumlah mol-
tertentu berdasarkan prinsip ekivalen zat terlarut per liter larutan.
Hukum Stokes dan Hukum Terdapat hubungan antara Normalitas
Newton. Pengukuran nilai dengan Molaritas, yaitu :
koefisien viskositas fluida
N = M × a………………………...(8)
dilakukan dengan cara
menjatuhkan bola ke sebuah Keterangan :
gelas ukur yang berisi fluida cair
N = normalitas (N)
yang selanjutnya nilai viskositas
didapat dari perhitungan teoretis a = mol ekivalen

VISCOSITAS 5
LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA II

3. Molalitas (m) molekulnya memperoleh energi.


Molalitas adalah jumlah mol zat terlarut Molekul- molekul cairan bergerak
dalam 1000 gram pelarut. Rumus sehingga gaya interaksi antar
Molalitas adalah : molekul melemah. Dengan
demikian viskositas cairan akan
1000
m = mol terlarut × …….. turun dengan kenaikan temperatur.
gram pelarut
(9)

Keterangan:
c. Ukuran dan berat molekul
m = molalitas (mol/kg) Viskositas naik dengan naiknya
berat molekul. Misalnya laju aliran
(Widayani, 2018)
alkohol cepat, larutan minyak laju
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi alirannya lambat dan
Viskositas kekentalannya tinggi. Larutan
minyak misalnya CPO memiliki
Berikut ini faktor-faktor yang
kekentalan tinggi serta laju aliran
mempengaruhi viskositas dari fluida
lambat sehingga viskositas juga
cair.
tinggi.
a. Tekanan d. Kekuatan antar molekul
Viskositas cairan naik dengan Semakin besar ikatan antar
naiknya tekanan sedangkan molekul suatu zat cair maka nilai
viskositas gas tidak dipengaruhi viskositas yang dimiliki akan
oleh tekanan. Tekanan pada semakin tinggi (Juhantoro, 2012).
vsikositas fluida akan memberikan e. Kekuatan gaya kohesi
pengaruh pada ikatan Semakin kuat gaya tarik
partikelpartilkel pada zat cair. menarik antar molekul sejenis,
b. Temperatur maka nilai viskositasnya semakin
Viskositas akan turun dengan besar. Cairan dengan molekul-
naiknya temperatur, sedangkan molekul yang jauh lebih rapat dari
viskositas gas naik dengan naiknya gas, mempunyai gaya-gaya kohesi
temperatur. Pemanasan zat cair yang jauh lebih besar daripada gas.
menyebabakan molekul – Kohesi merupakan penyebab utama

VISCOSITAS 6
LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA II

viskositas dalam cairan, dank arena dikarenakan harganya yang murah.


kohesi berkurang dengan naiknya Bahan bakar HFO yang digunakan
suhu, maka demikian pulalah untuk marine harus memiliki
viskositas. Sebaliknya, gas karakteristik tertentu agar dapat
mempunyai gaya-gaya kohesi yang digunakan pada waktu pembakaran.
sangat kecil. Sebagian besar dari Selain itu karakteristik dari bahan
tahanannya terhadap tegangan bakar tersebut juga sangat penting
geser merupakan akibat terhadap kinerja, operasi dan
perpindahan momentum molecular pemeliharan dari mesin diesel. Salah
(Streeter, 1996). satu karakteristik dari HFO yang
berpengaruh terhadap kemampuan dari
motor diesel yaitu viskositas
Aplikasi Viskositas Dalam Dunia
(Juhantoro, 2012).
Industri
III. METODOLOGI
Heavy Fuel Oil merupakan salah
satu produk hasil olahan dari minyak Bahan
mentah yang merupakan kategori dari
Bahan yang dibutuhkan dalam
bahan bakar residu. HFO banyak
percobaan ini yaitu benzene, aquadest,
digunakan sebagai bahan bakar untuk
dan zat X (liquida lain).
mesin kapal (Marine Diesel Engine)

Alat pipet 5 ml benzen, masukkan kedalam


viscometer, lalu tempatkan viscometer
Alat yang digunakan yaitu Viscometer
dalam thermostat (dapat digunakan
Ostwald, stopwatch, pipet, dan
beaker glass besar berisi air, suhu dijaga
thermostat atau beaker glass besar.
secara manual) pada suhu 30°C, biarkan
Prosedur 10-15 menit sehingga dicapai suhu
setimbang. Kemudian dengan
Pertama, bersihkan viscometer
menggunakan pompa karet, tarik liquid
dengan chromic acid cleaning solution,
keatas sampai terletak diatas garis tanda
lalu cuci dengan aquadest empat hingga
atas. Biarkan liquid mengalir kebawah
lima kali. Keringkan viscometer dengan
dan ukur waktu yang dibutuhkan untuk
udara panas yang kering. Kemudian
VISCOSITAS 7
LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA II

melewati kedua tanda tersebut. Setelah dengan menggunakan aquadest dan


itu, ulangi pekerjaan tersebut sampai 5 liquida - liquida lain yang tidak
kali. Terakhir ulangi percobaan diatas diketahui.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Pengamatan

Bahan t 1 (s) t 2 (s) t 3 (s) t 4 (s) t 5 (s) tr (s)


Aquadest 0,87 0,75 0,93 0,8 0,81 0,832
Benzene 0,81 1,07 0,94 0,93 0,86 0,922
As. Oksalat (1) 0,94 1,02 0,75 0,83 0,89 0,886
As. Oksalat (2) 1,08 0,95 0,95 0,91 1,02 0,982
As. Oksalat (3) 1,09 1,02 0,96 0,95 1,05 1,014
Tabel IV.1 Pengamatan Waktu Alir Benzena, Aquadest, Asam

IV.2 Hasil Perhitungan

Table IV.2 Perhitungan densitas dan IV.4 Reaksi


viskositas pada benzene, aquadest,
(Tidak Ada)
asam oksalat 1,2 dan 3
IV.5 Pembahasan
Bahan gr η (poisse)
ρ( )
ml Berdasarkan hasil pengamatan
Aquadest 0,9999 0.00563
Benzene 0,8991 0,00561 pada percobaan viskositas dengan
As. Oksalat (1) 1,0072 0,00604 menggunakan metode viscometer
Ostwald didapatkan rata-rata waktu alir
As. Oksalat (2) 1,0218 0,00679
yang dibutuhkan oleh aquadest,
As. Oksalat (3) 1,0370 1,00711
benzene, asam okslat 1, asam oksalat
IV.3 Grafik 2, dan asam oksalat 3 berturut-turut

(Tidak Ada) sebesar 0,832s; 0,922s; 0,886s; 0,982s;

VISCOSITAS 8
LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA II

1,014s. Jika waktu alir diurutkan dari naik dengan naiknya berat molekul.
yang tercepat hingga ke yang terlama Faktor berikutnya yaitu kekuatan antar
berturut-turut adalah aquadest, asam molekul. Semakin besar ikatan antar
oksalat 1, benzene, asam oksalat 2, dan molekul suatu zat cair maka nilai
asam oksalat 3. Sedangkan untuk besar viskositas yang dimiliki akan semakin
densitas dan viskositas dari yang tinggi. Hal tersebut akan berpengaruh
terkecil ke yang terbesar berturut-turut pada waktu alir suatu zat cair melewati
adalah benzene, aquadest, asam oksalat pipa kapiler. Waktu alir berbanding
1, asam oksalat 2, dan asam oksalat 3. lurus dengan viskositas sesuai dengan
Dalam hal ini menunjukkan bahwa rumus poiseuille, semakin lama waktu
asam oksalat 3 mempunyai nilai alir maka viskositanya juga akan
densitas tertinggi dan juga mempunyai semakin besar. Faktor lain yaitu
nilai viskositas tertinggi. tekanan. Viskositas cairan naik dengan
naiknya tekanan. Tekanan pada
Menurut Damayanti pada
vsikositas fluida akan memberikan
penelitiannya di tahun 2018, faktor
pengaruh pada ikatan partikel-partilkel
yang mempengaruhi viskositas yaitu
pada zat cair.
suhu. Suhu mempengaruhi viskositas
karena nilai viskositas erat kaitannya Berdasarkan data hasil
dengan nilai massa jenis. Besarnya percobaan, diperoleh nilai viskositas
viskositas berbanding lurus dengan pada benzene, aquadest, asam oksalat 1,
massa jenis fluida. Peningkatan asam oksalat 2, dan asam oksalat 3
temperatur mengurangi kohesi dengan menggunakan metode
molekuler dan diwujudkan dengan viscometer Ostwald secara berturut-
berkurangnya viskositas fluida. Setelah turut sebesar 0,00561 P; 0,00563 P;
mengalami perubahan suhu, maka akan 0,00604 P; 0,00679 P; dan 0,00711 P.
terjadi pemuaian sehingga Hal tersebut sudah sesuai dengan teori
menyebabkan partikel menjadi lebih yang ada. Dimana menurut teori yang
renggang karena kohesi molekuler ada semakin besar densitas, maka nilai
semakin berkurang. Menurut Juhantoro viskositasnya juga semakin besar.
pada penelitiannya di tahun 2012, Menurut penelitian yang dilakukan oleh
viskositas juga dipengaruhi oleh Udzma pada tahun 2016. Nilai
ukuran dan berat molekul. Viskositas viskositas dari aquadest sebesar

VISCOSITAS 9
LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA II

3,034762 cP dan benzene sebesar 1. Sebaiknya praktikan mencuci


1,737319 cP. Hal itu membuktikan terlebih dahulu alat yang akan
bahwa nilai viskositas dari aquadest digunakan untuk meminimalisir
lebih besar dari benzene. Hal tersebut kontaminasi bahan uji.
dikarenakan densitas aquadest lebih
2. Sebaiknya praktikan pada saat
besar daripada benzene. Hal ini pula
mengukur waktu menggunakan
yang mengakibatkan waktu alir benzene
stopwatch agar data yang didapat lebih
lebih cepat dibandingkan dengan
teliti dan akurat.
aquadest, asam oksalat 1, asam oksalat
2, dan asam oksalat 3. DAFTAR PUSTAKA
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Apriani, D, ‘Studi Tentang Nilai
V.1 Kesimpulan  Viskositas Madu Hutan dari
Berdasarkan hasil percobaan dapat Beberapa Daerah di Sumatera
disimpulkan bahwa : Barat untuk Mengetahui Kualitas
1. Nilai viskositas benzene, aquadest, Madu’, Jurnal Pillar Of Physics,
asam oksalat 1, asam oksalat 2, dan Vol. 2, No. 1, hh 91-98
asam oksalat 3 dengan
Arijanto, 2015, ‘Analisis Pengaruh
menggunakan metode viscometer
Kekentalan Fluida Air Dan
Ostwald secara berturut-turut
Minyak Kelapa Pada Performansi
sebesar 0,00561 P; 0,00563 P;
Pompa Sentrifugal’, Jurnal Teknik
0,00604 P; 0,00679 P; dan 0,00711
Mesin, Vol. 3, No. 2
P.
2. Faktor yang mempengaruhi Asmawati, E.Y, ‘Membandingkan
percobaan diantaranya waktu alir, Tegangan Permukaan Dengan
densitas, suhu, serta kekuatan gaya Tegangan Air Menggunakan Zat
kohesi. Pewarna Makananan Sebagai Alat
3. Hubungan densitas dengan Peraga Pembelajaran’, Jurnal
viskositas yaitu berbanding lurus. Pendidikan Fisika, Vol.1, No. 1
Artinya semakin tinggi nilai
Juhantoro, N, 2012, ‘Penentuan
densitas, maka nilai vikositasnya
Properties Bahan Bakar Batubara
juga akan semakin besar.
Cair untuk Bahan Bakar Marine
V.2 Saran

VISCOSITAS 10
LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA II

Diesel Engine’, Jurnal Teknik ITS, Streeter, V.L, 1996, Mekanika Fluida,
Vol.1, No.1 Erlangga, Jakarta

Malau, J, 2012, ‘Analisa Pressure Drop Sukardjo, 1989, Kimia Fisika, Bina
Pada Sistem Perpipaan Fuel Oil Aksara, Jakarta
Boiler Pada Pt.Pln Pembangkitan
Widayani, T, 2018, ‘ Penerapan Strategi
Sumatera Bagian Utara Sicanang
Quiz Team Untuk
– Belawan Dengan Menggunakan
Meningkatkan Prestasi Belajar
Pipe Flow Expert’, Jurnal e-
Larutan Mata Pelajaran Kimia
Dinamis, Vol. 3, No. 3
Pada Siswa Kelas Xii Sma
Putri, L, 2013, ‘Pembuatan Prototipe Negeri 1 Sangatta Selatan’,
Viskometer Bola Jatuh Jurnal Ilmiah Pendidikan
Menggunakan Sensor Magnet dan Eksakta, Vol.4, No.4
Bola Magnet’, Jurnal
J.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst),
Vol. 5, No.2

VISCOSITAS 11

Anda mungkin juga menyukai