Kombis Makalah Pesan Persuasif
Kombis Makalah Pesan Persuasif
PENDAHULUAN
Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis memberi judul pada makalah ini adalah
“Korespondensi Bisnis” yang berkaitan erat dengan penyampaian pesan melalui surat – menyurat.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam proses komunikasi, ada lima elemen dasar yang dikemukakan oleh Harold Lasswell
dengan istilah “Who Says What in Which Channel to Whom with What Effect”. Kelima elemen
dasar tersebut adalah Who (sumber atau komunikator), Says What (pesan), in Which Channel
(Saluran), to Whom (Penerima), with What Effect (Efek atau dampak). Lima elemen dasar dari
komunikasi yang dikemukakan oleh Harold Laswell di atas akan bisa membantu para komunikator
dalam menjalankan tugas mulianya.
Berhasil tidaknya suatu komunikasi tergantung dari kelima elemen dasar tersebut.
Bagaimana komunikator bisa mempengaruhi komunikannya, sehingga bisa bertindak sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh komunikator, bahkan bisa merubah sikap dan perilaku dari
komunikan tersebut. Namun, komunikator, pesan, saluran yang bagaimana yang akan bisa
merubah sikap dan perilaku komunikan, serta perubahan yang bagaimana yang diharapkan harus
menjadi perhatian sangat besar bagi kita semua.
Dalam ilmu komunikasi, kita mengenal adanya komunikasi persuasif, yaitu komunikasi yang
bersifat mempengaruhi audience atau komunikannya, sehingga bertindak sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh komunikator. Menurut K. Andeerson, komunikasi ersuasive didefinisikan sebagai
perilaku komunikasi yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan, sikap atau perilaku individu
atau kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan. Sedangkan menurut R. Bostrom bahwa
komunikasi persuasif adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah, memodifikasi atau
membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima.
Komunikasi persuasif ini dapat dipergunakan dalam komunikasi politik. Yang dikehendaki
dalam komunikasi persuasif adalah perubahan perilaku, keyakinan, dan sikap yang lebih mantap
seolah-olah perubahan tersebut bukan atas kehendak komunikator akan tetapi justru atas
kehendak komunikan sendiri. Persuasi yaitu menggunakan informasi tentang situasi psikologis dan
2
sosiologis serta kebudayaan dari komunikan, untuk mempengaruhinya, dan mencapai perwujudan
dari apa yang diinginkan oleh message.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar komunikasi kita menjadi persuasif atau bisa
mempengaruhi orang lain.
2.1.1. Komunikator
Komunikator atau sumber adalah orang-orang yang akan mengkomunikasikan suatu pesan
kepada orang lain. Agar komunikasi yang dilakukan oleh komunikator menjadi persuasif, maka
komunikator harus mempunyai kredibilitas yang tinggi. Yang dimaksud dengan kredibitas disini
adalah komunikator yang mempunyai pengetahuan, terutama tentang apa yang disampaikannya.
Misalnya, ketika seorang komunikator menjelaskan kepada komunikannya, dia harus menguasai
apa yang akan disampaikannya. Apalagi pada saat audience atau komunikan adalah masyarakat
yang memiliki pendidikan yang tinggi.
Komunikasi persuasive dikatakan gagal, ketika mengikuti sosialisasi pada seminar di suatu
perguruan tinggi yang dimana audiencenya adalah mahasiswa dan masyarakat umum yang
mempunyai pendidikan dan pengalaman yang jauh lebih tinggi dari komunikator. Seandainya pada
saat itu para komunikator yang hadir kurang menguasai program yang dibawa, tentunya
masyarakat tidak akan puas, bahkan mungkin tidak akan berpengaruh pada perubahan sikap yang
diharapkan. Ketidak-kredibelan komunikator juga sering disampaikan oleh masyarakat sendiri,
dengan cara membandingkan antara fasilitator yang satu dengan fasilitator lainnya. Kemudian
trustworthiness (dapat dipercaya) juga sangat penting bagi komunikator supaya komunikasi yang
dilakukannya menjadi persuasif. Ketika seorang komunikator yang sudah tidak dipercaya oleh
komunikan, apapun yang disampaikannya tidak akan didengar oleh komunikannya.
2.1.2. Pesan
Pesan adalah hal-hal yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima, yang bertujuan
agar komunikan melakukan hal-hal yang disampaikan dalam pesan tersebut. Sama halnya dengan
sumber atau komunikator, pesan juga sangat berpengaruh terhadap persuasif tidaknya
komunikasi yang kita lakukan.
Pesan-pesan yang disampaikan oleh fasilitator harus sederhana dan mudah dimengerti.
Artinya, fasilitator harus menyesuaikan isi pesan yang disampaikan dengan khalayak
sasarannya/masyarakat. Informasi yang diberikan harus disesuaikan dengan kebudayaan dan
kepercayaan kelompok sasaran. Yang paling mudah kita lihat adalah dari segi bahasa. Ketika
masyarakat sasaran kita adalah masyarakat dengan tingkat pendidikan menengah ke bawah, maka
bahasa yang dipakai harus disesuaikan dengan tingkat pendidikan mereka.
Dalam mengembangkan pesan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Di antaranya,
lugas. Artinya, pesan tidak bertele-tele dan dilakukan pengulangan kata-kata tertentu yang
3
dianggap perlu. Konsisten, artinya semua pesan harus terkait dengan tema yang akan disampaikan
dan saling mendukung antara satu pesan dengan pesan lainnya. Nada dan daya tarik, ini berkaitan
dengan style komunikator tadi. Ketika komunikator menyampaikan pesan sedih, tentu disesuaikan
dengan nada suaranya dan lain sebagainya. Bertanggungjawab, dalam hal ini sumber pesan yang
dapat dipercaya akan berpengaruh pada diterima atau tidaknya pesan yang disampaikan.
2.1.3. Saluran
Saluran adalah media atau sarana yang digunakan supaya pesan dapat disampaikan oleh
sumber kepada si penerima. Supaya komunikasi bisa persuasif, maka media atau saluran yang
digunakan harus tepat. Saluran atau media harus mempertimbangkan karakteristik kelompok
sasaran, baik budaya, bahasa, kebiasaan, maupun tingkat pendidikan, dan lain-lain. Mengenali
siapa yang ingin kita jangkau dapat membantu kita dalam mengembangkan pesan yang sesuai.
Kalau dihubungkan dengan social mapping, maka pemetaan budaya sangat berarti disini.
Penerima adalah orang-orang yang menerima pesan dari komunikator, yang biasa disebut
dengan komunikan. Dalam berkomunikasi, khalayak sasaran/komunikan juga perlu menjadi
perhatian. Bagaimana karakteristik kelompok sasaran, baik budaya, bahasa, kebiasaan, maupun
tingkat pendidikan, dan lain-lain, sangat dibutuhkan dalam memformulasikan pesan yang akan
disampaikan. Ketika kita berkomunikasi dengan masyarakat kelas bawah, maka bahasa yang
digunakan harus disesuaikan dengan tingkat pendidikan masyarakat, jangan sampai kita
menggunakan kata-kata yang tidak dimengerti oleh masyarakat, seperti transparansi,
akuntabilitas, fleksibel, dan sebagainya. Sederhanakanlah bahasa sesuai dengan pemahaman
masyarakat.
1. Mengubah atau menguatkan keyakinan (believe) dan sikap (attitude) audiens, dan
2. Mendorong audiens melakukan sesuatu/ memiliki tingkah-laku (behaviour) tertentu yang
diharapkan.
Meskipun kebanyakan pesan-pesan bisnis adalah rutin, namun dalam beberapa situasi
tertentu diperlukan pesan yang didesain untuk memotivasi atau memberi persuasi kepada orang
lain. Penyampaian pesan ini tidak hanya digunakan untuk kepentingan internal organisasi namun
dapat pula digunakan untuk kepentingan eksternal organisasi seperti permintaan atau informasi
yang bersifat menyenangkan, atau kegiatan untuk mendapatkan dana dan kerjasama.
5
2.4.1. Analisis Audiens
a. Kebutuhan Fisiologis
Adalah kebutuhan untuk mempertahankan hidup dan kehidupan manusia yang
merupakan kebutuhan hidup yang mendasar.
b. Kebutuhan Keselamatan dan keamanan
Adalah kebutuhan akan rasa dan selamat dari segala macam mara bahaya yang menimpa
manusia.
c. Kebutuhan sosial
Kebutuhan sosial berkaitan dengan kegiatan kemasyarakatan, bagaimana seseorang
berinteraksi dengan orang lain dalam kehidupan bermasyarakat.
d. Kebutuhan status
Adalah kebutuhan manusia akan status yang berkaitan dengan pengakuan, penghargaan,
kedudukan dan tingkatan sosial di masyarakat.
e. Kebutuhan aktualisasi diri
Adalah bagaimana seseorang mengaktualisasikan dirinya dalam berbagai kegiatan yang
menumbuhkan suatu kreativitas, inovasi – inovasi baru maupun mampu menunjukkan sikap
kearifan dan kebijaksanaan dalam mengambil suatu keputusan penting dalam suatu
organisasi.
Pemahaman terhadap perbedaan budaya yang ada bukan saja akan membantu dalam
memuaskan kebutuhan audiens, tetapi juga akan membantu bagaimana mereka akan
memberikan penghormatan. Memberikan persuasi untuk budaya yang berbeda akan berbeda
cara memberikan persuasinya.
Agar penyampaian pesan persuasif dapat tempat sasaran dan sesuai dengan apa yang
dikehendaki maka perlu diperhatikan cara penyampaiannya kepada audiens, apakah
menggunakan pendekatan langsung atau tidak langsung.
6
2.5. Mengembangkan Pesan-Pesan Persuasif
2.5.1. Menetapkan kredibilitas
Cara lain yang dapat dilakukan guna menambah kredibilitas seseorang adalah menjadi
seorang pakar atau ahli dalam bidang tertentu, antusias terhadap materi yang disampaikan,
objektif dalam penilaian sesuatu, sikap hormat dapat membantu memfokuskan kebutuhan
audiens, kejujuran dapat menumbuhkan penghargaan audiens, intensitas yang baik akan
membantu minat audiens, dan pengalaman latar belakang baik sikap, kepercayaan sebelumnya
dapat membantu mengidentifikasi audiens.
Ketika telah cukup mengumpulkan berbagai fakta, buti, dan temuan lainnya, Anda telah
siap membuat kerangka argumentasi. Kerangka argumentasi dapat dibuat berdasarkan rencana
organisasional AIDA (Attention, Interest, Desire dan Action).
a. Attention (Perhatian), meyakinkan audiens dibagian permulaan bahwa ada sesuatu yang akan
disampaikan. Memperkenalkan suatu masalah atau ide yang membuat audiens mau
mendengar pesan-pesan yang akan disampaikan.
b. Interest (Minat), menjelaskan relavansi pesan-pesan yang disampaikan dengan audiens.
Mengembangkan pernyataan yang telah disampaikan pada fase pertama secara rinci.
Menghubungkan pesan-pesan yang akan disampaikan dengan manfaat secara spesifik yang
dapat dinikmati oleh audiens.
c. Desire (Hasrat), mengubah keinginan audiens dengan menjelaskan bagaimana perubahan
yang dilakukan dapat memberikan manfaat yang lebih baik bagi audiens, dan berusaha untuk
mengimplementasikan ide atau gagasan.
d. Action (Tindakan), menyarankan tindakan spesifik yang diinginkan terhadap audiens. Perlu
juga dipikirkan bagaimana audiens akan memperoleh manfaat dari tindakan yang dilakukan,
serta menemukan cara agar tindakan tersebut mudah untuk dilakukan.
7
Kedua pendekatan ini akan memiliki keseimbangan apabila tergantung pada tindakan yang
diharapkan, harapan para audiens, tingkat resistensi yang diatasi, kemampuan menjual ide atau
gagasan tersebut.
a. Pemikat Emosional
Dalam melakukan persuasi audiens, dapat memanfaatan emosi yang dilandasi dengan suatu
argumentasi atau dalam bentuk simpati kepada audiens sepanjang pemikat emosional
bersifat kuat. Dapat menggunakan kata-kata yang sangat berpengaruh pada emosi seseorang
seperti kebebasan, keberhasilan, nilai, penghargaan, kenyamanan, dan keamanan.
b. Pemikat Logika
Dalam berbagai hal, penggunaan pendekatan ini dapat dilakukan seperti membuat aduan
(claim) dan memberikan dukungan atas aduan tersebut dengan memberikan alasan dan bukti-
bukti yang ada. Adapun penggunaan pendekatan ini didasari atas berbagai alasan
diantaranya:
1) Analogi, adalah menggunakan suatu alasan dari bukti-bukti spesifik menuju bukti-bukti
fisik pula.
2) Induksi, adlah memberikan berbagai alasan dari bukti-bukti spesifik menuju
kesimpulan umum.
3) Deduksi, Pemberian alasan dari yang bersifat umum untuk kesimpulan yang khusus.
c. Pertimbangan Etika
Persuasif dapat digunakan untuk mempengaruhi audiens dengan memberikan informasi dan
menambah pemahaman mereka dalam berbagai hal. Hal yang paling penting dalam
pendekatan ini adalah menunjukkan perhatian yang jujur kepada audiens dengan memenuhi
kebutuhan mereka.
Manfaat langsung ( direct benefit ) permintaan persuasif meliputi pengurangan beban kerja
seorang supervisor atau memberikanpremi kepada seseorang yang memberikan tanggapan atas
survei. Manfaat tak langsung ( indirect benefit ) permintaan persuasif meliputi peningkatan atau
perbaikan moral karyawan dan peningkatan prestise atau tantangan untuk membuat kontribusi
yang berarti bagi perusahaan.
8
2.6.1. Permintaan Persuasif untuk Tindakan
Kebanyakan surat pengaduan (claim letters) dimulai dengan pernyataan pesan-pesan rutin.
Namun demikian, anda juga menulis surat pengaduan persuasive dengan menambahkan bukti
tambahan dan menggunakan teknik yang lebih menarik perhatian pembaca.
Salah satu tujuan ketika merencanakan pesan-pesan penjualan adalah untuk memperoleh
pemahaman secara menyeluruh tentang produk anda. Dalam penyampaian pesan persuasive,
mulailah dengan melakukan analisis audiens dan memfokuskan pada bagaimana kebutuhan,
minat, dan emosianal mereka.
Langkah selajutnya adalah memilih poin penjualan produk atau manfaat yang paling
menarik bagi audiens. Ketika melakukan komposisi pesan-pesan persuasive, fokuskan pada poin
penjualan produk yang mampu menjadi daya pikat bagi audiens.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyampaikan pesan-pesan penjualan,
diantaranya melalui brosur, pengiriman surat, sample, kartu, telpon, surat elektronik dan iklan
media masa dan elektronik.
9
2.7.2. Pengorganisasian dan Komposisi Pesan-Pesan Penjualan
a. Menarik Perhatian, dengan menggunakan kalimat tanya pada permulaan paragraph, dengan
menekankan contoh produk terbaru, memberikan ilustrasi, dan memberikan solusi dari suatu
masalah.
b. Membangun Minat, dengan menekankan titik penjualan produk kepada audiens, dengan
menempatkan titik penjualan utama dalam paragraph awal.
c. Meningkatkan Hasrat, dengan mengungkapakan manfaat utama bagi pembaca dalam kata-
kata atau gambar, grafik atau bagan yang lebih menarik.
d. Memotivasi tindakan, dengan memilih media penyampaian surat penjualan kepada pembaca
yang memungkinkan mereka memberikan tanggapan atas surat tersebut.
Ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan surat permohonan bantuan dana,
yaitu:
10
BAB III
KESIMPULAN
3.1. KESIMPULAN
Dalam mengembangkan pesan persuasif secara lebih efektif perlu diperhatikan kompone-
komponen penting yaitu (1) menentukan kredibilitas, (2) menyiapkan kerangka argumentasi, (3)
menggunakan daya pemikat atas dasar logika dan emosional, (4) memperkuat posisi dengan
menggunakan bahasa yang baik dan bukti yang jelas.
Beberapa kunci dalam menyampaikan pengaduan, permintaan, atau penyesuain yang baik
secara persuasif yaitu (1) mengemukakan fakta dengan lebih rinci, logis, dan menarik pembaca; (2)
mengekspresikan perasaan dengan tenang; (3) memfokuskan kepada manfaat atas problem-solusi
dan; (4) memberikan pernyataan permintaan suatu tindakan secara spesifik dan beralasan.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://fungsiumum.blogspot.com/2013/06/penulisan-pesan-pesan-persuasif.html
http://kunangsenja.blogspot.com/2010/05/penulisan-pesan-pesan-persuasif.html
http://dyaeducationblog.blogspot.com/2013/06/penulisan-pesan-pesan-persuasif.html
http://www.slideshare.net/ayashoo/pesan-persuasif
12