Anda di halaman 1dari 3

Nama : Para Mesti Marsa Adristi

NPM : 201923069
Kelas : 2B

LKM MAHASISWA SEMESTER IV


PRODI SARJANA KEPERAWATAN STIKes PANTI RAPIH YOGYAKARTA

Konsep penyakit dan Asuhan Keperawatan


Pada penderita dengan Gastro Enteritis

1. Apakah yang dimaksud dengan Gastro Enteritis?


Flu perut atau gastroenteritis adalah muntah dan diare akibat infeksi atau
peradangan pada dinding saluran pencernaan, terutama lambung dan usus. Di
masyarakat luas, gastroenteritis lebih dikenal dengan istilah muntaber. Sebagian
besar gastroenteritis disebabkan oleh infeksi virus, dan penularannya sangat mudah
terjadi. Selain infeksi, gastroenteritis juga dapat disebabkan oleh efek samping
obat-obatan

2. Faktor risiko apa saja yang harus dikaji perawat pada penderita yang
mengalami Gastro Enteritis?
Infeksi virus, bakteri atau parasit pada pengidap muntaber dapat menyebar saat
kamu mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi. Bukan itu
saja, kontak langsung dengan seseorang yang terinfeksi menjadi salah satu faktor
risiko gastroenteritis.

3. Riwayat penyakit apa yang harus dikaji perawat pada penderita yang
mengalami Gastro Enteritis?
- Penyakit DM
- Mengkonsumsi obat-obatan tertentu

4. Bagaimana patofisiologi terjadinya Gastro Enteritis?


Patofisiologi gastroenteritis yang paling banyak adalah melalui infeksi rotavirus.
Zat enterotoksin yang dikeluarkan virus ini akan menyebabkan terjadinya lisis sel
enterosit traktus gastrointestinal. Transmisi penyakit ini umumnya adalah melalui
rute fekal-oral dari makanan dan minuman yang terkontaminasi agen kausal
penyakit. Rotavirus yang masuk ke dalam mulut akan menginfeksi lapisan
mukosa usus kecil, bereplikasi, kemudian virions akan dilepaskan ke dalam
lumen usus, dan melanjutkan replikasi pada area lebih distal dari usus kecil. Masa
inkubasi rotavirus adalah sekitar dua hari.

Lisis Sel Enterosit


Rotavirus mengeluarkan zat enterotoksin, non structural protein 4 (NSP4), yang
memicu mekanisme sekresi Cl- yang Ca2+-dependent secara transien.
Kemudian terjadi lisis dari sel-sel enterosit yang mengubah bentuk dari vili usus
menjadi atrofi dan berfusi, sehingga luas permukaan usus menjadi berkurang.
Dengan demikian absorpsi karbohidrat dan elektrolit juga menjadi berkurang, dan
terakumulasi dalam lumen usus. Keadaan ini mengakibatkan perubahan gradien
osmotik, sehingga cairan berpindah ke dalam lumen intestinal.
Selain itu, malabsorpsi nutrisi yang bersamaan dengan inhibisi reabsoprsi air,
akan memunculkan gambaran diare malabsorpsi. Infeksi virus yang merusakkan
sel-sel enterosit gastrointestinal, dan memasuki sel-sel epitelial cukup untuk
menginisiasi terjadinya diare. Vili usus yang rusak akan kembali normal dalam
waktu 7-10 hari.

Ekses Serotonin
Invasi rotavirus pada sel-sel enterochromaffin yang berlokasi pada lapisan
epitelial gaster dan intestinal mengakibatkan sel-sel tersebut mengeluarkan
serotonin yang berlebihan. Ekses serotonin ini akan menstimulasi
reseptor-reseptor serotonin pada susunan saraf pusat dalam mengaktivasi zona
pemicu kemoreseptor dan pusat pengaturan muntah di otak, yang menyebabkan
rasa mual dan muntah.

5. Keluhan apa yang harus dikaji perawat saat melakukan anamnesa pada
penderita Gastro Enteritis (Gejala Gastro Enteritis Dan Kemungkinan Gejala
Komplikasi Gastro Enteritis)?
a. Konsistensi feces cair (diare) dan frekuensi defekasi semakin sering
b. Muntah (umumnya tidak lama)
c. Demam (mungkin ada, mungkin tidak)
d. Kram abdomen, tenesmus
e. Membrane mukosa kering
f. Fontanel cekung (bayi)
g. Berat badan menurun
h. Malaise

6. Data apa yang mungkin didapatkan perawat saat melakukan pemeriksaan


fisik dengan metode inspeksi pada penderita yang menderita Gastro Enteritis?
Tidak ada pembesaran rongga abdomen

7. Data apa yang mungkin didapatkan perawat saat melakukan pemeriksaan


fisik dengan metode palpasi pada penderita yang menderita Gastro Enteritis?
Tidak ada pembesaran hepar

8. Data apa yang mungkin didapatkan perawat saat melakukan pemeriksaan


fisik dengan metode perkusi pada penderita yang menderita Gastro Enteritis?
Tidak terdengar bunyi thympani

9. Data apa yang mungkin didapatkan perawat saat melakukan pemeriksaan


fisik dengan metode auskultasi pada penderita yang menderita Gastro Enteritis?
Bising usus terdengar 30x/menit

10. Bagaimana terjadinya tanda dan gejala yang muncul pada penderita Gastro
Enteritis?
Gejala utama gastroenteritis adalah diare dan muntah. Gejala ini akan muncul
1-3 hari setelah terinfeksi. Gejala biasanya berlangsung selama 1-2 hari, namun
juga bisa berlangsung hingga 10 hari. Selain muntah dan diare, penderita
gastroenteritis atau flu perut juga berisiko mengalami gejala tambahan, berupa:
Demam dan menggigil, Sakit kepala, Mual, Tidak nafsu makan, Sakit perut, Nyeri
otot dan sendi

11. Pemeriksaan diagnostik apa saja yang harus dituliskan perawat saat
melakukan pengkajian pada penderita dengan Gastro Enteritis?
Pemeriksaaan fisik, riwayat penyakit, pemeriksaan labolatorium

12. Kemungkinan diagnosa keperawatan apa saja yang terjadi pada penderita
Gastro Enteritis?
a. Diare berhubungan dengan faktor-faktor infeksi, makanan, psikologis
b. Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan sekunder
akibat diare
c. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kram abdomen sekunder
akibat gastroentritis
d. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan tidak
adekuatnya absorbsi usus terhadap zat gizi, mual / muntah
e. Hipertermi berhubungan dengan penurunan sirkulasi sekunder terhadap
dehidrasi
f. Perubahan integritas kulit berhubungan dengan irisan lingkungan.

13. Tindakan keperawatan apa saja yang harus dilakukan pada penderita Gastro
Enteritis sesuai diagnosa keperawatan tersebut?
1. Defisit Volume Cairan b/d Kehilangan cairan disebabkan diare
2. Ketidakseimangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b /d Mual dan muntah
diakibatkan gangguan peristaltic usus
3. Gangguan integritas kulit b/d Iritasi bagian perineal,seringnya defekasi

Anda mungkin juga menyukai