Anda di halaman 1dari 7

A.

HUBUNGAN TRANSPORTASI DENGAN ILMU EKONOMI

Permasalahan perekonomian merupakan masalah yang sangat nyata yang


dialami oleh negara kita Indonesia. Berbagai permasalahan perekonomian selalu ada
di setiap daerah, permasalahan pendistribusian barang menjadi salah satu penyebab
tidak meratanya tingkat perekonomian di setiap daerah yang ada di Indonesia.

Bukan menjadi rahasia lagi bahwa wilayah Indonesia Bagian Timur berbeda
perkembangan tingkat perekonomiannya dengan wilayah Indonesia Bagian Barat.
Secara geografis sebaran pulau-pulaunya berada di wilayah yang sangat luas.
Transportasi menjadi masalah utama, baik darat, laut, maupun udara. Keadaan medan
dan iklim menjadi faktor alami yang sulitnya untuk diatasi. Di wilayah Papua banyak
daerah yang terpaksa harus dicapai dengan angkutan udara, karena tidak adanya
angkutan darat atau sungai. Sebaran penduduk maupun isolasi alami menimbulkan
keadaan yang khusus pula.

Terbatasnya sarana angkutan juga sangat membatasi kelancaran pengangkutan


hasil produksi ke wilayah konsumen. Keterbatasan transportasi menjadi penyebab
tersendatnya arus distribusi barang menyebabkan ongkos distribusi barang menjadi
tinggi. Ongkos angkut yang tinggi menjadikan harga pembelian yang harus
dikeluarkan oleh konsumen menjadi tinggi. Bahkan ongkos distribusi bisa lebih
berlipat-lipat besarnya dari harga barang produksi. Tingginya tingkat harga dan tidak
sebanding dengan tingkat pendapatan yang ada mengakibatkan daya masayarakat
menjadi berkurang.  

Peran transportasi dalam mendukung perekonomian sangatlah besar,


pemerintah menyadari itu. Oleh karena itu pemerintah berupaya meningkatkan
pembangunan infrastruktur transportasi baik darat, laut dan udara di berbagai daerah.
Pembukaan jalan baru, pembangunan pelabuhan dan bandara dilakukan hampir
diseluruh wilayah Indonesia. Dengan pembangunan sarana transportasi tersebut
diharapkan distribusi barang dan jasa menjadi lancar. Dukungan transportasi
diharapkan dapat memotong biaya angkut/distribusi sehingga tingkat harga barang
dan jasa dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat yang ada yang pada
akhirnya tingkat perekonomian dan kesejahteraan masyarakat menjadi meningkat
B. HUBUNGAN TRANSPORTASI DENGAN GEOGRAFI WILAYAH TATA
RUANG

Indonesia merupakan Negara yang luas, terdiri dari beribu pulau dengan
jumlah penduduk yang besar. Semakin meningkatnya pertumbuhan jumlah dan
kebutuhan penduduk, semakin meningkat pula kebutuhan tempat atau lahan untuk
tempat kegiatan dan tentunya prasarana untuk menunjang dalam memenuhi
kebutuhan tersebut. Tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa lingkungan identik
dengan lahan. Sikap serta kebijaksanaan masyarakat terhadap lahan akan menentukan
aktifitasnya. Aktifitas itulah yang akan meninggalkan bekas di atas lahan. Seiring
dengan perkembangan waktu, transportasi dan pengunaan lahan menjadi satu bagian
yang tidak terpisahkan. Dalam konteks perencanaan, transportasi dan penggunaan
lahan memiliki tujuan yang terarah dan spesifik. Di dalam sistem transportasi, tujuan
perencanaan adalah menyediakan fasilitas untuk pergerakan penumpang dan barang
dari satu tempat ke tempat lain atau dari berbagai pemanfaatan lahan. Sedangkan di
dalam penggunaan lahan, tujuan dari perencanaan adalah untuk tercapainya fungsi
bangunan dan harus menguntungkan. Melalui makalah ini, kami berusaha untuk
memberikan persepsi atau pandangan serta ulasan secara lebih mendalam mengenai
aktifitas penggunaan lahan dalam kaitannya dengan aktifitas transportasi. Apakah
transportasi menjadi faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan aktifitas
penggunaan lahan, ataukah sebaliknya, penggunaan lahan menjadi faktor yang
mempengaruhi aktifitas transportasi. Pada konteks ini, kami juga akan memberikan
ulasan singkat mengenai faktor utama yang mempengaruhi perubahan penggunaan
lahan dan aktifitas transportasi baik itu di perkotaan maupun di pedesaan.

Berdasarkan berbagai sumber referensi yang kami pergunakan, definisi


Penggunaan Lahan dan Transportasi adalah sebagai berikut. Menurut Vink (1975),
”Lahan merupakan suatu wilayah tertentu di atas permukaan bumi, khususnya
meliputi semua benda penyusun biosfer yang dapat dianggap bersifat menetap atau
berpindah berada di atas dan di bawah wilayah tersebut, meliputi atmosfer, tanah,
batuan induk, topografi, air, tumbuhan-tumbuhan, binatang, serta akibat-akibat
kegiatan manusia pada masa lalu maupun sekarang, yang semuanya memiliki
pengaruh nyata terhadap penggunaan lahan oleh manusia, pada masa sekarang
maupun masa yang akan datang”. Sedangkan definisi Penggunaan Lahan menurut
Malingreau (1978), ”Pengunaan Lahan adalah segala macam campur tangan manusia,
baik secara menetap ataupun berpindah-pindah terhadap suatu kelompok sumberdaya
alam dan buatan, yang secara keseluruhan disebut lahan, dengan tujuan untuk
mencukupi kebutuhan baik material maupun spiritual, ataupun kebutuhan kedua-
duanya”. Mengenai definisi Transportasi adalah perpindahan atau pergerakan orang,
barang, informasi, untuk tujuan spesifik dari area atau satu tempat ketempat lain.
Penggunaan lahan adalah hasil akhir dari aktivitas dan dinamika kegiatan
manusia dipermukaan bumi yang bukan berarti berhenti namun tetap masih berjalan
(dinamis). Secara umum penggunaan lahan di Indonesia merupakan akibat nyata dari
suatu proses yang lama dari adanya interaksi yang tetap, keseimbangan dan dinamis,
antara aktifitas-aktifitas penduduk diatas lahan, dan keterbatasan-keterbatasan di
dalam lingkungan tempat hidup mereka.

Transportasi merupakan sebuah aktivitas manusia yang berlangsung di


permukaan bumi. Transportasi dilakukan atas dasar perbedaan kondisi lingkungan
antara daerah satu dengan daerah yang lain baik itu sosial, ekonomi, budaya, maupun
sumberdaya alam. Terdapat hubungan yang sangat erat antara masyarakat terhadap
ruang sebagai wadah kegiatan. Kota sebagai tempat terpusatnya kegiatan masyarakat,
akan senantiasa berkembang baik kuantitas maupun kualitasnya, sesuai
perkembangan kuantitas dan kualitas masyarakat. Hal tersebut merupakan indikator
dinamika serta kondisi pembangunan masyarakat kota tersebut berserta wilayah di
sekitarnya.

Keterkaitan Antara Sistem Transportasi dan Pengembangan Lahan merupakan


suatu kajian yang tidak dapat terlepas dari eksistensi ruang dalam studi geografi.
Sistem transportasi dan pengembangan lahan (land development) saling berkaitan
satu sama lain. Di dalam sistem transportasi, tujuan dari perencanaan adalah
menyediakan fasilitas untuk pergerakan penumpang dan barang dari satu tempat ke
tempat lain atau dari berbagai pemanfaatan lahan. Sedangkan di sisi pengembangan
lahan, tujuan dari perencanaan adalah untuk tercapainya fungsi bangunan dan harus
menguntungkan. Acapkali kedua tujuan tersebut menimbulkan konflik. Hal inilah
yang menjadi asumsi mendasar dari analisis dampak keruangan untuk menjembatani
kedua tujuan di atas, atau dengan kata lain, Proses perencanaan transportasi dan
pengembangan lahan mengikat satu sama lainnya. Pengembangan lahan tidak akan
terjadi tanpa sistem transportasi, sedangkan sistem transportasi tidak mungkin
disediakan apabila tidak melayani kepentingan ekonomi atau aktivitas pembangunan.
Dari asumsi mendasar tersebut, maka perlu kajian yang mendalam mengenai analisis
keduanya (transportasi dan penggunaan lahan).

Efek dari pesatnya perkembangan system transportasai di Negara-negara


berkembang seperti Indonesia diantaranya adalah berkurangnya lahan pertanian subur
di sepanjang jalur transportasi, terjadinya konfersi lahan produktif menjadi lahan
terbangun serta terjadinya perubahan dalam segi kualitas, kwantitas serta pattern atau
pola fisik penggunaan lahan secara keruangan. Pada dasarnya, perubahan yang terjadi
ini tidak dapat secara langsung memberikan argumen bahwa factor utama yang
mempengaruhi terjadinya perubahan pola penggunaan lahan adalah adanya sistem
transportasi yang berkembang di kawasan tersebut.

Peranan Transportasi dalam Tata Ruang Kota dan Wilayah

Perencanaan transportasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari


perencanaan kota dan wilayah. Rencana kota tanpa mempertimbangkan keadaan dan
pola transportasi yang akan terjadi sebagai akibat dari rencana itu sendiri, akan
menghasilkan kesemrawutan lalu lintas di kemudian hari. Akibat lebih lanjut adalah
meningkatnya jumlah kecelakaan, pelanggaran, dan menurunnya sopan-santun
berlalu-lintas, serta meningkatnya pencemaran udara.

C. HUBUNGAN TRANSPORTASI DENGAN LINGKUANGAN

Pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Development) sebagaimana


didefinisikan sebagai: pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini, tanpa
mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Menciptakan transportasi yang sehat untuk lingkungan Terhadap
Pengurangan Dampak Lingkungan yaitu :
1. B a h a n b a k a r y a n g r a m a h l i n g k u n g a n Bahan bakar berbasis fosil yang
pada umumnya digunakan dalam aktivitastransportasi tidaklah ramah terhadaap
lingkungan, sebagai akibatnya terjadi emisi pencemaran udara yang cukup
berarti dari proses pembakaran yang terjadi. Hal lainyang sangat berarti adalah
terdapatnya kandungan timbal (Pb) dalam bahan bakar fosilyang digunakan,
sedangkan bahan bakar ini
2. P e n g e n d a l i a n g a s b u a n g emisi pencemar udara dapat diturunkan
dengan diterapkannya pengendali gas buang dikendaraan bermotor. Jenis alat
pengendali yang dapat digunakan adalah pembakaran akhir (after burner), serta
catalytic converter dengan persyaratan bahan bakar yangdigunakan tidak boleh
mengandung timbal (Pb).
3. S i s t e m t r a n s p o r t a s i m a s a l
Untuk mengatasi jumlah penumpang dan mobilitas yang tinggi, perlu adanya
sistem transportasi masal baik berbasis jalan raya maupun non-jalan raya.
Sistem transportasimasal yang saat ini ada di Indonesia meliputi angkutan
umum perkotaan dan pedesaan, bis umum, kereta api, serta jenis angkutan
berbasis air dan udara.
Setiap hari manusia melakukan berbagai aktivitas, seperti makan, minum, tidur
dan bergerak. Manusia bergerak bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam pergerakannya, manusia membutuhkan alat bantu yang dinamakan alat
transportasi, yang memungkinkan manusia menempuh jarak yang jauh dalam waktu
yang singkat. Dewasa ini,alat transportasi sudah mengalami kemajuan yang pesat
seiring dengan berkembangnya teknologi. Teknologi yang maju ini bahkan
memungkinkan manusia untuk melakukan perjalanan keluar dari atmosfir bumi dan
menjelajahi ruang angkasa. Bahkan baru-baru iniRRC(negeri China) tengah
mengembangkan stasiun luar angkasa pertama
Majunya teknologi saat ini tentunya juga akan membawa dampak
yang negatif bagi l i n g k u n g a n . Y a n g m a r a k d i b i c a r a k a n d u n i a s a a t
i n i a d a l a h i s u p e r u b a h a n i k l i m (climatechange) a k i b a t p e m a n a s a n
global. Pemanasan global terjadi karena gas buangan seperti
karbon monoksida(CO), karbon dioksida(CO2), sulfur dioksida (SO2), nitrogen
dioksida dangas-gas lain yang berbahaya. Secara statistik, Negara kita
memberikan sumbangan polutan yang cukup tinggi mengingat Negara kita adalah
Negara berkembang. Sementara peyumbang t e r b e s a r g a s - g a s p o l u t a n i n i
adalah Negara-negara maju karena aktivitas-
a k t i v i t a s  perindustrian dan transportasi yang secara umum lebih
t i n g g i d a r i p a d a N e g a r a - n e g a r a  berkembang. Aktivitas- aktivitas ini
akan memberikan polutan berupa asap yang sangat mengganggu pernafasan
dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan penyakit
gangguan pernafasan seperti asma, bronchitis dan lain-lain. Negara kita, Indonesia
sebagai Negara berkembang tentunya tidak bisa hanya tinggaldiam dengan isu
perubahan iklim ini. Setiap hari di negeri kita, ada begitu banyak
aktivitasyang tentunya memberikan kontribusi pada pemanasan global ini,
yang secara garis besar dikelompokkan menjadi aktivitas industri dan
transportasi. Yang akan kita bahas disini adalaha k t i v i t a s t r a n s p o r t a s i d a n
dampak yang ditimbulkan, serta bagaimana
m e n c i p t a k a n transportasi yang sehat untuk lingkungan.
Tabel Pengaruh akibat bahan kimia pada transportasi terhadap lingkungan :
D. HUBUNGAN TRANSPORTASI DENGAN SOSIAL, BUDAYA DAN
HUKUM

Indonesia sebagai negara kepulauan, secara politis rentan


terhadap masalah kesatuan dan persatuan bangsa. Oleh karena itu
dibutuhkan peranan politik untuk mengembangkan sistem
transportasi yang handal dalam rangka meningkatkan persatuan
dan kesatuan bangsa. Beberapa peranan transportasi secara politik
antara lain :
 meningkatkan kualitas persatuan dan kesatuan dengan
meniadakan daerah isolasi
 meratakan hasil-hasil pembangunan
 memudahkan mobilitas dalam pertahanandan
keamanan
 untuk memudahkan mobilitas jika terjadi bencana alam

Anda mungkin juga menyukai