Anda di halaman 1dari 4

KIMIA KOORDINASI

Patricia Chellin Makalew_19101101038

1. Apa perbedaan isomer Koordinasi dan isomer Linkage serta berikan contohnya.
Jawab :
 Isomer koordinasi hanya terjadi pada senyawa kompleks yang terdiri dari kation dan
anion kompleks, dimana ligan yang terikat pada satu atom pusat dapat dipertukarkan
dengan ligan yang terikat pada atom pusat lainnya.
Contohnya : [Pt(NH3)4Cl2](NO2)2 menjadi [Pt(NH3)4(NO2)2]Cl2
 Isomer Linkage merupakan suatu senyawa koordinasi yang memiliki komposisi yang
sama namun konektivitas antara donor atom dari ligan yang berbeda.

Ligands That Can Form Linkage Isomers


ligand Lewis structure name donor atoms
CN- cyanide ion C or N

SCN- thiocyanate ion S or N

NO2- nitrite ion N or O

[Co(NO2)(NH3)5]2+ dan [Co(ONO)(NH3)5]2+

Isomer Linkage

Perbedaannya adalah isomer koordinasi merupakan pertukaran tempat suatu ligan dengan
ligan yang lain. Sedangkan isomer linkage yang ditukar adalah atom pendonor dari suatu
ligan. Adanya ligan monodentat yang mempunyai lebih dari satu atom donor yang dapat
dipakai untuk membentuk ikatan dengan logam (atom utama). Ligan ini disebut dengan
ligan ambidentat.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan isomer Geometri dan isomer optik? Apa perbedaan
dari kedua isomer tersebut? Berikan contohnya.
Jawab :
 Isomer geometris, yang kadang-kadang juga disebut sebagai isomer cis-trans ,
disebabkan oleh perbedaan letak atom atau gugus atom dalam ruang. Pada senyawa
kompleks, isomeri semacam ini terjadi pada kompleks dengan struktur dua substituen
atau dua macam ligan.

Jika gugus substituen letaknya bersebelahan , maka isomer tersebut merupakan


isomer cis . Sebaliknya jika substituen berseberangan satu sama lain, isomer yang
terjadi merupakan isomer trans. Isomer ini banyak dijumpai pada senyawa kompleks
berbentuk bujur sangkar atau oktahedral.

Dalam satu, tiga ligan masing-masing jenis menempati wajah segi tiga
berlawanan segi delapan; ini disebut isomer fac (untuk face = muka). Di sisi lain, tiga
ligan masing-masing jenis terletak pada apa yang akan menjadi meridian jika
kompleks dipandang sebagai bola; ini disebut isomer mer (untuk meridional).

 Isomer optis adalah isomer yang dicirikan dari perbedaan arah pemutaran bidang
polarisasi cahaya. Senyawa yang dapat memutar bidang polarisasi cahaya dikatakan
sebagai senyawa optis aktif. Isomer yang dapat memutar bidang polarisasi cahaya ke
arah kanan (searah jarum jam) disebut
dextro (d atau +). Sebaliknya isomer dari
senyawa yang sama dan memutar bidang
polarisasi ke arah kiri (berlawanan arah
jarum jam) disebut levo (l atau -).
 Perbedaannya adalah isomer geometri
yaitu penataan disekitar ion logam
sedangkan isomer optik perputaran bidang
polarisasi.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Paramagnetik, Diamagnetik, Ferromagnetik dan anti-
ferromagnetik?
Jawab :
Material atau bahan tersusun dari atom-atom atau molekul-molekul. Atomatom
tersebut terdiri atas inti atom dan elektron yang bergerak mengelilingi intinya. Akibat dari
gerakan elektron mengelilingi intinya timbul momen dipol magnetik yang akan
menghasilkan arus listrik. Aliran arus listrik tersebut akan menyebabkan timbulnya medan
magnet, disimbolkan dengan H yang merupakan besaran vektor. Sifat kemagnetan berasal
dari orbital dan gerakan spin serta interaksi elektron dengan yang lainnya. Sifat magnetik
dari suatu bahan, sangat bergantung pada kandungan mineral magnetik, ukuran bulir
magnetik, temperatur dan tekanan.
Di alam ini, material dibagi dengan beberapa kelompok, pengelompokan ini
berdasarkan nilai suseptibilitasnya. Suseptibilitas didefinisikan adalah perbandingan
antara magnetisasi (M) dengan intensitas magnet (H), dimana suseptibilitas merupakan
suatu besaran skalar tanpa dimensi yang sangat berperan dalam pengelompokan unsur
(Reitz, 1993). Nilai dari suseptibilitas ini bias berubah tergantung pada suhu. Pembagian
pengelompokan ini sebagai berikut:
a. Paramagnetik
Paramagnetik merupakan mineral yang tersusun dari atom-atom yang memiliki
momen dipol magnet, tetapi tidak ada interaksi antara momen dipol magnet pada
atom yang berdekatan dan menghasilkan induksi magnetik yang sejajar dengan
medan magnet yang digunakan.
Material paramagnetik akan ditarik ketika diberi medan magnet dari luar.
Magnetisasi dari bahan paramagnetik akan berkurang menuju nol saat medan
magnetnya dihilangkan.
Contoh : Platina dan aluminium

b. Diamagnetik
Bahan diamagnetik mempunyai resultan medan magnet atomis masing-masing
atom atau molekulnya adalah nol. Sifat diamagnetik ini sangat lemah. Apabila
dilewatkan medan magnet terhadap bahan ini maka akan menghasilkan induksi
magnetik yang kecil dan melawan arah medan magnet yang digunakan.
Contoh unsur yang termasuk diamagnetik diantaranya bismuth, tembaga, emas,
perak, seng.

c. Feromagnetik
Bahan ferromagnetik mempunyai resultan medan magnetis atomis besar dan
sangat baik sebagai magnet permanen. Bahan ferromagnetik, menahan gaya magnet
ketika medan magnet eksternal dihilangkan atau dikurangi. Efek ini adalah hasil dari
interaksi kuat antara momen magnet atom-atomnya atau elektron dalam substansi
magnetik yang menghasilkan momen magnet sejajar satu terhadap yang lain.
Contoh : besi dan baja

d. Anti-feromagnetik
Bahan antiferromagnetik bersifat magnetis lemah meskipun ada atau tidaknya
medan magnet diberikan. Bahan antiferromagnetik dapat digambarkan oleh struktur
krital dengan kisi-kisi yang diisi dengan dua jenis atom dengan momen magnet yang
berlawanan arah (antiparalel). Jika tak ada medan luar, besarnya medan magnet
yang antiparalel seimbang sehingga magnetisasi total sama dengan nol (0).
Umumnya, keteraturan antiferromagnetik berada pada suhu yang cukup
rendah, menghilang pada di atas suhu tertentu. Pada bahan antiferromagnetik terjadi
peristiwa kopling momen magnetik di antara atom-atom atau ion-ion yang
berdekatan.Peristiwa kopling tersebut menghasilkan terbentuknya orientasi spin
yang anti paralel. Satu set dari ion magnetik secara spontan termagnetisasi di bawah
temperatur kritis (dinamakan temperatur Neel).
Contoh : MnO

Anda mungkin juga menyukai