Disusun Oleh:
Kelompok J
Sub Kelompok :3
Subkomite WHO dari Komite Pakar mengenai Seleksi dan Penggunaan Obat-
obatan Esensial mengidentifikasi sejumlah pertanyaan tentang obat-obatan
antiinfektif untuk anak-anak yang perlu ditinjau lebih lanjut. Salah satu obat
esensial yaitu prokain benzilpenisilin, dimana prokain benzilpenisilin perlu ditinjau
kemajuran dan keamanannya (Street, 2009).
Prokain Hidroklorida (C13H20N2O2.HCl) mengandung tidak kurang dari
99,0% dan tidak lebih dari 101,1 % pilokarpin HCl, dihitung terhadap zat yang
telah dikeringkan. Sifat dari zat ini adalah anestesi local jika diletakkan diatas
lidah (Depkes RI, 1995).
Prokain HCl akan dihidrolisis in vivo untuk menghasilkan para amino benzoic
acid (PABA), yang mengantagonir kerja sulfonamid. Mekanisme kerja prokain
adalah menghambat penghantaran saraf dengan mengurangi permeabilitas membran
sel neuron terhadap ion natrium. Hal ini mencegah influks natrium yang dibutuhkan
untuk penjalaran potensial aksi ( Olson, 2003).
Prokain adalah anestesi lokal digunakan secara tunggal atau dengan penicillin
sebagai obat antibakteri dengan nama kimia 2-dietil amino etil-4-aminobenzoat
hidroklorida dan rumus formulanya yaitu C13H20N2O2 dengan berat molekul 272,8.
Prokain pertama kali disintesis pada tahun 1905 dengan cepat digantikan kokain
karena lebih mudah untuk mensintesis dan mensterilkan (Al-abachi, Al-ward and
Al-samarrai, 2013).
Mekanisme kerja obat anestesi lokal adalah mencegah transmisi impuls saraf
(blokade konduksi) dengan menghambat pengiriman ion natrium melalui gerbang
ion natrium selektif pada membrane saraf. Gerbang natrium sendiri adalah reseptor
spesifik molekul obat anestesi local. Penyumbaatn gerbang ion yang terbuka dengan
molekul obat anestesi lokal berkontribusi sedikit sampai hampir keseluruhan dalam
inhibisi permeabilitas natrium. Kegagalan permeabilitas gerbang ion natrium untuk
meningkatkan perlambatan kecepatan depolarisasi seperti ambang batas potensial
tidak tercapai sehingga potensial aksi tidak disebarkan. Obat anestesi local tidak
mengubah potensial istirahat transmembran atau ambang batas potensial. Lokal
anestesi juga memblok kanal kalsium dan potasium dan reseptor Nmethyl-D-
aspartat (NMDA) dengan derajat yang berbeda-beda. Beberapa golongan obat lain,
seperti antidepresan trisiklik (amytriptiline), meperidine, anestesi inhalasi, dan
ketamin juga memiliki efek memblok kanal sodium (Samodro,2011).
Selain sebagai anestetik lokal, prokain memiliki banyak tindakan pada otot
polos arteri koroner serviks, yaitu agen ini terdepolarisasi dan mengurangi
konduktansi ionik terutama dengan menghambat konduktansi K+ dari membran otot
polos. Prokain juga menghambat pelepasan Ca2+ yang diinduksi kafein dari asalnya.
Pelepasan kafein ini melibatkan mekanisme yang serupa dengan mekanisme
pelepasan otot jantung (Ueno et al., 1987).
Prokain digunakan untuk pengobatan pneumococcal pneumonia, faringitis
streptococcal, sifilis, dan tekanan gonore. Selain itu, prokain tidak bersifat sitotoksik
dan disetujui oleh FDA untuk infiltrasi kulit dan penggunaan secara topikal. Prokain
dapat menghambat sekelompok enzim, DNA-methyltransferase, yang diperlukan
untuk mengkatalisis metilasi DNA (Herencia et al., 2016).
2. Tinjauan Sifat Fisika Kimia Bahan Obat
1. Prokain HCl
Pemerian Putih atau hampir putih, serbuk kristal atau kristal berwarna (British
Pharmacopoeia 2009, pg 4985)
Hablur, putih atau serbuk hablur putih, tidak berbau (Farmakope
Indonesia edisi 5, 2014:1058)
BM 272,77 (Farmakope Indonesia edisi 5, 2014:1058)
Kelarutan Mudah larut dalam air, larut dalam etanol, sukar larut dalam
kloroform, praktis tidak larut dalam eter. Sangat mudah larut dalam air,
mudah larut dalam etanol, sukar larut dalam kloroform, tidak larut
dalam eter (Farmakope Indonesia edisi 5, 2014:1058)
Jarak Lebur 153°C - 158°C (Farmakope Indonesia edisi 5, 2014:1058)
Stabilitas Prokain HCl meleleh pada suhu 159oC tapa dekomposisi (Al-Badr, et al,
1999)
Simpan dalam wadah terlindung dari cahaya (British Pharmacopoeia
2009, pg 4986)
Tidak stabil terhadap cahaya (Martindale 28th ed, p. 925)
Degradasi prokain dalam “cardioplegic solution”, adanya penurunan
suhu, t ½ meningkat. Prokain mengandung garam Mg, Na, K, Ca
pada 6°C à t ½ 5 minggu dan pada -10°C à t ½ 9 minggu
(Martindale 29th ed, p.1226)
Terhadap oksigen = Stabil di udara (dalam bentuk padat).
Tidak stabil dalam bentuk larutan.
Pada bentuk larutan konsentrasi memiliki pH 5,0-6,5
Reaksi oksidasi muncul saat dipanaskan dalam waktu lama
2. NaCl
Pemerian Hablur bentuk kubus, tidak berwarna atau serbuk hablur putih; rasa asin (FI
Edisi V:k917)
Kelarutan Mudah larut dalam air; sedikit lebih mudah larut dalam etanol, air mendidih,
larut dalam gliserin; sukar larut dalam etanol (FI Edisi V:917)
Stabilitas Cahaya : Stabil terhadap cahaya (HOPE 6th ed. pg. 639)
pH : 4,5 – 7,0 (FI Edisi V:917)
Stabil dalam bentuk larutan (HOPE 6th ed. pg 637)
Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat (FI Edisi V:918)
Kegunaan Sebagai pengisotonis (HOPE 6th ed. pg. 639)
Inkompatibilita Larutan NaCl korosif terhadap besi. NaCl juga bereaksi membentuk
s endapan dengan garam perak , timbal , dan merkuri . Oksidator kuat
membebaskan klorin dari larutan natrium klorida yang diasamkan (HOPE
6th ed. pg. 639)
a. Alat
b. Wadah
No. Nama alat Cara sterilisasi
1. Vial coklat Autoklaf pada suhu 121oC tekanan 15 Psi selama
15 menit
2. Tutup vial karet Direndam dalam alkohol 70% selama 24 jam
3. Tutup vial alumunium Oven pada suhu 170oC selama 1 jam
c. Bahan
No. Nama bahan Cara sterilisasi
Prokain HCl
Sediaan ampul Prokain HCl
disterilkan dengan panas basah autoklaf
100oC selama 15 menit. (Martindale ed
1. 28;925)
NaCl Autoklaf atau filtrasi (Handbook of
Excipient, 2000:637)
- Autoklaf pada suhu 121oC tekanan 15
2. Psi selama 15 menit
Water For Injection Autoklaf pada suhu 121oC tekanan 15 Psi
3. selama 15 menit (Martindale ed 28;621)
9. Bersihkan dan rapikan; buang semua bekas alat dengan benar; cuci
tangan.
II. FORMULASI
0,52−((0,12.1,0)+(0,576.0,70))
= 0,576
- Perhitungan Volume
Membuat 25 ampul @2ml
Volume penahambahan sediaan 2 ml = 0,15 ml ( untuk cairan encer) (FI ed
IV. 1044)
V = (2+n).V’
= (2+n). ( vol @wadah + syarat penambahan volume sediaan parenteral)
= (2+25).(2ml + 0,15 ml)
= 58,05 ml ~ 60 ml
- Perhitungan Bahan
Bahan Obat Perhitungan Bahan yang Ditimbang
Prokain HCL 1% x 60 ml = 0,6 g 600 mg
NaCl 0,70 % x 60 ml = 0,42 g 420 mg
100 % x 60 ml = ad 60 ml
Aqua Pro Injeksi ad 60 ml
Di tmbahkan aquq p.i sampai 69 ml, lalu disaring dengan kertas whattman
3. Dibilas dengan HCL 0,25% lalu dibilas lagi denga aqua pro injeksi.
b. Alat Gelas
3. Sterilisasi Alat/Bahan/Sediaan
Sterilisasi : Autoklaf Suhu 121° C
No Tahapan Pukul Waktu
IV. EVALUASI
a. IPC (In Process Control)
i. Uji Kejernihan ( Lachman Teori dan Praktek Farmasi Industri hal 1355 )
1. Metode : Visual
2. Cara kerja : Memeriksa wadah bersih dari dari luar di bawah penerangan
cahaya yang baik terhalang terhadap refleksi ke dalam matanya dan
menggunakan latar belakang hitam putih dengan rangkaian isi dijalankan
dengan suatu aksi memutar.
ii. Uji keseragaman volume ( FI IV hal 1044 )
b. QC (Quality Control)
i. Uji sterilitas ( FI IV hal 855 )
Asas : Larutan uji + media perbenihan → inkubasi pada 20 - 25ºC → kekeruhan
/ pertumbuhan mikroorganisme ( tidak steril ).
Prosedur uji : Teknik penyaringan dengan filter membran ( dibagi menjadi 2
bagian), lalu diinkubasi.
ii. Penetapan Kadar Prokain HCl (Farmakope Indonesia edisi V hal 1058)
1. Prosedurnya, yaitu :
Timbang saksama lebih kurang 500 mg zat masukan dalam gelas piala,
tambah 100 ml air dingin, 5 ml asam klorida P dan 100 mg asam bromida P,
aduk sampai larut, lakukan titrasi yang tertera pada Titrasi Nitrimetri dan
dinginkan hingga suhu lebih kurang 15o
iii. Uji Kebocoran (Lachman Teori dan Praktek Industri hal 1354)
1. Metode : Visual
1. Cara I:
2. Cara II:
DAFTAR PUSTAKA
Al-abachi, M. Q., Al-ward, H. S. and Al-samarrai, E. M. 2013. Spectrophotometric
Determination of Procaine Hydrochloride in pharmaceutical preparations
Via Oxidative Coupling Reaction, 9(2).
Al-Badr, Abdullah A., Tayel, Mohamed M. 1999. PROCAINE HYDROCHLORIDE.
Analytical Profiles of Drug Substances and Excipients Volme 26. Kingdom of
Saudi Arabia.: King Saud University Riyadh.
http://www.researchgate.net/publication/247317378_Procaine_Hydrochloride
Depkes RI. 1995. FarmakopeEdisi IV. Jakarta : Depkes RI
Depkes RI. 2014. FarmakopeEdisi V. Jakarta : Depkes RI
Depkes RI. 2020. FarmakopeEdisi VI. Jakarta : Depkes RI
Herencia, C. et al. (2016) ‘Procaine inhibits osteo/odontogenesis through Wnt/β-
catenin inactivation’, PLoS ONE, 11(6), pp. 1–16. doi:
10.1371/journal.pone.0156788.
Lachman L., H. Liebermen, and J. Kanig, L., 1989, Teori dan Praktek Farmasi
Industri, Terjemahan: Siti Suyatmi, Jilid II Edisi 3, UI Press: Jakarta
Olson, James. 2003. Belajar Mudah Farmakologi. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Rowe, Raymond C. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th ed., London:
Pharmaceutical Press
Samodro,R., Sutiyono., D., Satoto, H.H., 2011. Mekanisme Kerja Obat Anestesi
Lokal. Jurnal Anestestiologi Indonesia. Vol 3 (1). Hal 53.
Street, E. 2009 ‘REVIEW OF THE EFFICACY AND SAFETY OF PROCAINE
BENZYLPENICILLIN IN NEONATES February 2009 Robin Bell B . Nurs ;
LLB ; DipLegPrac Discipline of Clinical Pharmacology School of Medicine
and Public Health Faculty of Health University of Newcastle Level 5 , Cl’,
(March).
Sweetman, S et al. 2009. Martindale 36th. The Pharmaceutical, Press, London
The United State Pharmacopeial Convention. 2007. The United State Pharmacpoeia
30- National Formulary 25. US : United States Pharmacopoeia Convention,
Inc
Ueno, H. et al. (1987) ‘Effects of procaine on pharmaco-mechanical coupling
mechanisms activated by acetylcholine in smooth muscle cells of porcine
coronary artery.’, Circulation research, pp. 356–367. doi:
10.1161/01.RES.60.3.356.
II. FORMULASI
1. Permasalahan dan Penyelesaian
Permasalahan Penyelesaian
Sediaan injeksi harus steril dan Saat pembuatan sediaan alat yang
sedapat mungkin isotonis digunakan harus dalam keadaan
steril dan prosesnya juga steril.
Agar sedapat mungkin isotonis maka
perlu penambahan zat pengisotonis
Prokain HCl tidak stabil terhadap (NaCl)
Digunakan wadah yang terbuat dari
Cahaya gelas berwarna gelap
Sediaan injeksi harus tahan lama saat Sediaan disterilisasi dengan autoklaf
penyimpanan
Prokain dimetabolisme di hati Pada etiket ditulis tidak boleh
menjadi
digunakan bersamaan dengan obat–
PABA sehingga menghambat efek
obat golongan sulfonamide.
antibakteri obat golongan
sulfonamida (kompetisi PABA dan
Larutan injeksi prokain HCl tidak Disimpan pada suhu dibawah 40oC
stabil pada suhu terlalu tinggi dan sebaiknya dihindari freezing
atau terlalu rendah
pH sediaan 3-5,5 dipilih pH Adjusment pH bila sediaan berada di
spesifikasi sediaan = 5 luar rentang dengan menggunakan
HCl atau NaOH
a. Metode PTB
W2= 0,6259 g / 70 ml
W2= 0,0089 g/ml
- Perhitungan Volume
Membuat 25 ampul @2ml
Volume penahambahan sediaan 2 ml = 0,15 ml ( untuk cairan
encer) (FI ed IV. 1044)
V = (2+n).V’
= (2+n). ( vol @wadah + syarat penambahan volume sediaan
parenteral)
= (2+25).(2ml + 0,15 ml)
= 58,05 ml ~ 60 ml
- Perhitungan Bahan
Bahan Obat Perhitungan Bahan yang Ditimbang
Prokain HCL 1% x 60 ml = 0,6 g 600 mg
NaCl 0,70 % x 60 ml = 0,42 g 420 mg
100 % x 60 ml = ad 60 ml
Aqua Pro Injeksi ad 60 ml