Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS NOVEL/ CERPEN

NAMA/NOMOR ABSEN : LAKSITA ARUM K


KELAS : XII MIPA 2
N0 ISI
1. JUDUL/TEMA : Mbah Danu / Kehidupan Sosial

2. SINOPSIS :
Mbah Danu adalah seorang dukun yang sakti yang dapat menyembuhkan orang
sakit dengan mantra-mantranya, ia dapat juga mengusir roh-roh jahat seperti
setan, jin yang sering merasuki orang sakit. Selain mengobati di kampungnya,
Mbah Danu juga keliling ke kota lainnya.
Suatu hari, Nah si gadis pelayan sakit demam yang tak kunjung sembuh dan
setelah diobati Mbah Danu, Nah sembuh. Setelah Nah, Nyonya Salyo terkena
angin jahat. Mbah Danu datang mengobati namun Tuan Salyo menantu pak
Jaksa ( pensiun ), ia tak kenal ilmu ghoib dan hal-hal yang takhayul tidak suka
dan mengusir Mbah Danu.
Saat Mbok Rah sakit, Tuan Salyo memanggil dr. Umar Chattab yang
melakukan tugasnya sebagai seorang dokter . Menurut diagnosa dr. Umar
Chattab mbok Rah mengidap penyakit malaria. Untuk menyembuhkan ia harus
makan pil kinine.
Ternyata mbok Rah jiwanya tidak tertolong. Banyak yang kecewa atas kejadian
ini, begitu pula denga Tuan Salyo dan istrinya. Namun semuanya terungkap
saat mayat mbok Rah sudah dikuburkan penduduk, ternyata di bawah balai-
balai mbok Rah terdapat pil kinine menumpuk.

3. TOKOH WATAK PENOKOHAN


a. Totoh utama Angkuh, keras, tetapi Analitik
Mbah Danu penuh kasih saying dan
baik.
b. Tokoh pembantu
1. Mr. Salyo Rasional, berpikiran maju
dan modern, dan pintar. Dramatik

2. Nyonya Salyo Baik, patuh, dan hormat Dramatik


kepada suami. Nyonya
Salyo merawat Mbok Rah
yang sedang sakit.
4. SETTING DATA PENDUKUNG

1. Keterangan Ketika fajar menyingsing..., Pada jam 7 orang-orang


waktu masuk ke kamar jenazah dan mengangkatnya ke luar,
Seperempat jam Mbah Danu meraba-raba tubuh
pasiennya..., Beberapa hari sesudah kedatangannya,
Nyonya Salyo sakit kepala dan pegal-pegal tubuhnya.
Di Rembang di sekitar tahun tigah puluhan ia lebih
terkenal daripada pendeta Osborn pada pertengahan
tahun 1954 di Jakarta karena prestasinya menyembuhkan
orang-orang sakit secara ghaib. Si Nah, pelayan pada
keluarga Pak Jaksa (pension) telah sebulan sakit demam.

2. Keterangan Nyonya Salyo yang mendampingi suami di kamar itu...,


tempat Justru ketika itu Mr. Salyo masuk
ke kamar dari jalan-jalan ke tepi pantai, ...menantu Pak
Jaksa yang berpendidikan tinggi itu berkunjung ke
Rembang..., “Malaria,”diagnose Dokter Umar Chattab di
kamar Mbok Rah yang gelap, Prabawa Mbah Danu di
rumah Pak Jaksa yang jadi sebagian prabawanya di
daerah yang terentang
dari Kudus sampai Tuban, dari Bonang sampai ke
Randublatung, mengalami tantangan, ketika..., pelintas-
pentas mengalir masuk ke rumah itu untuk
menyelidiki..., Di Rembang di sekitar tahun tigah
puluhan ia lebih terkenal daripada pendeta Osborn pada
pertengahan tahun 1954 di Jakarta karena prestasinya
menyembuhkan orang-orang sakit secara ghaib.

Latar Suasana Tegang : . “Ngeoooong! Keluar dari mulut Nah


mendirikan bulu-bulu di kulit penonton.

5. SUDUT DATA PENDUKUNG


PANDANG

Orang ketiga Mbah Danu berdiri dan memberi isyarat supaya para
penonton yang tak berkepentingan mengundurkan diri.

6 NILAI DATA PENDUKUNG


Nilai Agama Innalillahi wa inna illahi rajiun” kata Nyonya Salyo.
Penyakit Mbok Rah semakin lama makin keras. Pak
Jaksa dan Bu Jaksa dan tetangga-tetangga yang dekat,
tahu benar apa sebabnya. Kualat Mbah Danu! Dan
mereka mendesak, agar supaya Mbah Danu dipanggil. 

Nilai Sosial Di Rembang di sekitar tahun tigah puluhan ia lebih


terkenal daripada pendeta Osborn pada pertengahan
tahun 1954 di Jakarta karena prestasinya menyembuhkan
orang-orang sakit secara ghaib

Nilai budaya  Beberapa hari sesudah kedatangannya, Nyonya Salyo sakit


kepala dan pegal-pegal tubuhnya. 23.Bu Jaksa, sesuai
dengan tradisi, segera menyuruh panggil Mbah Danu.

7. a. Kalimat “Tidurlah saja dulu sampai besok,” kata Mbah Danu


langsung “ambilkan sapu lidi!” perintah Mbah Danu 
“Inna li’llahi wa inna illahi raji’un,” kata Nyonya Salyo.

b. Kalimat tidak  Mbah Danu menegaskan, bahwa orang sakit itu


langsung “didiami” oleh roh-roh jahat..,
Dokter Umar Chattab pulang dengan tidak mengubah
ketetapannya. Hanya saja ia berpesan, agar supaya waktu
menelan pil si sakit diawasi sungguh-sungguh.
8. GAYA BAHASA DATA PENDUKUNG

1. Metafora Ketika fajar menyigsing, Wajahnya kasar-kasar seperti


tengkorak, kulitnya liat seperti belulalang, jalannya tegak
seperti seorang maharani yang angkuh. Nah akan
menjelma seperti macan gadungan,   Nah tengah
mengeong-ngeong seperti kucing kasmaran, Wajahnya
pucat seperti kain mori, Napas si sakit seperti ububan
pandai besi bunyinya, 

2. Metamonia Nah mengigau dengan mata tertutup, buih di mulutnya


meleleh ke bawah membasahi bantalnya yang kumal
seperti tempat duduk Jeep Militer yang sudah tua,  Ia
memeberi resep kinine, yang pada masa itu satu-satunya
obat yang mujarab untuk malaria

Anda mungkin juga menyukai