Anda di halaman 1dari 8

Nama Mahasiswa/NIM : Maulana Ibnu Ragil / 202210580

Kelas/Kelompok : 1A /

Judul Pratikum : Pratikum Analisis karbohidrat kuantitatif

Hari/Tgl Praktek : Minggu /7 Februari 2021

ANALISIS KARBOHIDRAT KUANTITATIF

A. PENENTUAN REDUCING SUGAR METODE LANE EYNON (DENGAN


HIDROLISA )

Tujuan : Menentukan kadar gula reduksi dalam suatu bahan

Prinsip : Gula mereduksi Cupri (Cu2+) dalam suasana alkali. Setelah

Semua Cupper direduksi, gula akan mereduksi methylen blue

menjadi methylen white.

Landasan Teori :

Sebagian besar Karbohidrat terutama golongan monosakarida dan

disakarida, mempunyai sifat mereduksi. Contohnya : glukosa,

fruktosa, galaktosa, laktosa dan maltosa. Sifat mereduksi dari

Karbohidrat disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau gugus

Keton bebas atau karena mempunyai gugus hidroksil (-OH) bebas

yang reaktif.

Molekul sukrosa (disakarida) dan Polisakarida (amilum, glikogen,

dekstrin, dan selulosa) tidak mempunyai sifat mereduksi karena

keduanya tidak mempunyai gugus pereduksi. Gugus sudah saling

terikat, sehingga sifat mereduksinya hilang. Sifat sebagai reduktor


atau kemampuan mereduksi dari karbohidrat akan mengubah ion-ion

logam, misalnya ion Cu2+ dari bahan pereaksi menjadi ion Cu+ yang

mengendap sebagai Cu2O berwarna merah bata.

Reagen :

1. Larutan Fehling I, timbang 6,93 gr CuSO4 larutkan dalam 100 ml H2O


2. Larutan Fehling II, timbang 125 gr KOH dan 173 KNa Tartarat, campur dan larutkan
dalam 500 ml H2O.
3. Larutkan Na2CO3 10%
4. HCl pekat
5. Indikator Methylen Blue 2%
6. Indikator Brom Thymol blue 2%

Prosedur :

1. Timbang dengan teliti 10 gr bahan (pepaya/nenas) haluskan dalam

mortal.

2. Tambahkan aquadest 25-50 ml, kemudian masukkan kedalam

erlenmeyer, kemudian tambah 1-2 ml HCl pekat aduk hingga homogen.

3. Panaskan dalam penangas air mendidih selama 30 menit.Tambah

indikator Brom Thymol Blue 3 tetes.

4. Netralkan dengan menambahkan Na2CO3 10% sampai larutan

berwarana kehijauan.

5. Pindahkan secara kuantitatif kedalam labu seukuran 100 ml. Tambahkan

H2O sampai tanda batas.

6. Kocok sampai homogen dan saring, filtrat ditampung.


7. Masukkan filtrat bahan kedalam buret.
8. Ambil erlenmeyer, masukkan 5 ml tepat larutan fehling I dan 5 ml larutan

fehling II. Kocok.

9. Tambahkan larutan bahan 15 ml ( untuk bahan selai saus 5 ml) dari buret

kedalam erlenmeyer yang berisi larutan Fehling I dan larutan Fehling II.
Panaskan sampai mendidih.

10. Tambahkan 3 tetes Methylen blue, titrasi dilakukan dalam keadaan

mendidih sampai warna biru hilang.

PERHITUNGAN :

VOLUME PENGENCERAN x KADAR GULA DALAM TABEL x 100 x 1

VOLUME DIPIPET BZ 1000

Perhitungan : Mempergunakan tabel reducing sugar metode Lane Eynon.

Catatan : Penentuan reducing sugar tanpa hidrolisa, prosedur sama hanya bahan tanpa
penambahn HCl pekat dan pemanasan.

B. PENENTUAN REDUCING SUGAR METODE LUFF SCHOORL (DENGAN

HIDROLISA )

Prinsip : Gula mereduksi larutan Cupper, kelebihan larutan Cupper ditentukan secara
Yodometri.

Reagen :

1. Larutan luff

a. 25 gr CuSO4 dalam 100 ml H2O

b. 50 gr Asam Citrat (C3H3O7) dalam 50 ml H2O

c. 388 gr Na2CO3 dalam 400 ml H2O

Campuran a, b, c larutkan dalam 1L H2O

2. Na2CO3 10%

3. Pb Asetat

4. KI 20 %
5. H2SO4 26,5 % N

6. Na2S2O30,1 N

7. Amilum 1%

Prosedur :

1. Sebanyak 5-10 gram sampel ditimbang dan dimasukkan ke dalam labu

takar 250 ml ,Tambahkan Pb asetat untuk penjernihan, kemudian

tambahkan Na2CO3 untuk menghilangkan kelebihan Pb.

2. Diambil 25 ml larutan dan masukkan kedalam Erlenmeyer, ditambahkan

25 ml larutan luff schoorl.

3. Dibuat perlakukan blanko yaitu 25 ml larutan luff schoorl ditambahkan 25

ml aquadest. Setelah ditambahkan beberapa batu didih, Erlenmeyer

dihubungkan dengan pendingin balik dan dididihkan selama 10 menit,

kemudian dinginkan.

4. Tambahkan 15 ml KI 20 % dan dengan hati-hati tambahkan 25 ml H2SO4

26,5 %

5. Titrasi dengan Na2S203 0,1 N dengan menggunakan indikator amilum 1

% sampai warna biru hilang.

PERHITUNGAN

(Blanko -Sampel ) Na2S2O3 x N Na2S2O3 = 625.000 mL

0,1

Hasil Pengamatan

a. Pembekuan Na2S2O3 oleh KLO3

NO Volume awal titrasi Volume akhir titrasi Volume titrasi


.
1. 0 mL 5mL 5mL
2. 5mL 10 mL 5mL
3. 10,15 mL 15,1 ml 4,95 mL
Volume Rata-rata Titrasi 5 mL

a. Penentuan Kadar Gula

Volume Titrasi Sebelum Inversi 18 ml


Volume Titrasi Setelah Inversi 18,2 ml
Volume Titrasi Blanko 18,55 ml

a. Perhitungan
Pembakuan

Ʃ grek Na2S2O3 = Ʃ grek KIO3


N1 . V1 = N2 . V2
N1 . 5ml = 0,10104 N . 5ml
0,10104 N .5 ml
N1 =
5 ml
N1 = 0,10104 N

Sebelum Inversi
V = ml blanko – ml sampel
= 18,55 ml – 18 ml
= 0,55 ml
mg gula reduksi dengan rumus segitiga
0,55 ml ⟶ 0,1 N ~ 1,32
0,10104 N ~ x
x = 1,3337

% Gula Sebelum Inversi = (mg gula reduksi x FP) / (Bobot Sampel (mg)) x
100%
1,3337 mg x 334
= x 100 %
1200 mg
= 37,1213 %

Setelah Inversi
V = ml blanko – ml sampel
= 18,55 ml – 18,2 ml
= 0,35 ml

mg gula reduksi dengan rumus segitiga


0,35 ml ⟶ 0,1 N ~ 0,84
0,10104 N ~ x
x = 0,8487

% Gula Sebelum Inversi = (mg gula reduksi x FP) / (Bobot Sampel (mg)) x
100%

0,8487 mg x 670
= x 100 %
1200 mg
= 47,3858 %
Kadar Sakarosa = (% Gula Setelah Inversi – % Gula Sebelum Inversi) x 0,95
= (47,3858 – 37,1213) x 0,95
= 9,7513%
I. Pembahasan
Pada praktikum ini melakukan penetapan kadar sukrosa menggunakan metode
Luff Schoorl. Metode Luff-Schrool digunakan untuk menentukan kupri oksida dalam
larutan sebelum direaksikan dengan gula reduksi (titrasi blanko) dan sesudah direaksikan
dengan sampel gula reduksi (titrasi sampel). Penentuannya dengan titrasi menggunakan
Natrium tiosulfat yang akan dibakukan terlebih dahulu dengan KIO3. Untuk mengetahui
titrasi telah berakhir maka diperlukan indicator yaitu amylum, karena amylum
memberikan perubahan warna menjadi biru. Sampel yang akan ditentukan kadar gulanya
adalah madu.
Pengujian karbohidrat dengan etode luff schoorl dilakukan preparasi pengenceran
sampel dengan aquades dan diatmabah Al(OH) bertujuan agar tidak terjadi kekeruhan
sehingga larutan yang dihasilkan jernih. Kemudian dilakukan penetapan kadar gula
reduksi sebelum inverse dan setelah inverse. Sebelum dititrasi dengan Na2S2O3 sampel
dipanskan dengan pendingin tegak (reflux) selama 10 menit untuk menghidrolisis sampel
menjadi karbohidrat yang lebih sederhana (monosakarida). Proses pemanasan,
diusahakan larutan mendidih dalam waktu 3 menit dan biarkan mendidih selama 10
menit, hal ini dimaksudkan agar proses reduksi berjalan sempurna, dan Cu dapat
tereduksi dalam waktu kurang lebih 10 menit. Agar tidak terjadi pengendapan seluruh
Cu3+ yang tereduksi menjadi Cu+ sehingga tidak ada kelebihan Cu2+ yang dititrasi maka
larutan harus mendidih atau diusahakan mendidih dalam waktu 3 menit.
Setelah direflux lalu didinginkan dengan cepat dan dimasukkan dalam erlenmeyer
dan kemudian ditambahkan KI 20% sebanyak 10 mL dan H2SO4 15% perlahan-lahan.
Penambahan larutan-larutan ini akan menimbulkan reaksi antara kuprioksida menjadi
CuSO4 dengan H2SO4, dan CuSO4 tersebut bereaksi dengan KI. Reaksi tersebut ditandai
dengan timbulnya buih dan warna larutan menjadi coklat. Larutan tersebut dititrasi
dengan Na2S2O3 untuk mengetahui kadar gula reduksi dalam sampel. Untuk melihat
terjadinya TAT perlu ditambahkan indicator amylum sehingga terjadi perubahan warna
dari biru menjadi putih susu.
Hasil penetapan kadar sampel madu dari titrasi kadar gula sebelum inverse dan
setelah inverse di peroleh kadar sukrosa sebesar 9,7513%.

II. Kesimpulan
Praktikum penetapan kadar karbohidrat menggunakan metode luff schoorl dapat
disimpulkan bahwa kadar sukrosa madu yang diperoleh dari kadar gula reduksi sebelum
inverse dan setelah inverse sebesar 9,7513%.

DAFTAR PUSTAKA
Siswoyo, Riswiyanto . 2009. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga
Sudarmadji, Slamet, dkk. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta :
Penerbit Liberty Yogyakarta.

Sudarmadji, Slamet, dkk. 1989. Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan dan Pertanian Edisi
Keempat. Yogyakarta : Penerbit Liberty Yogyakarta.

https://slideplayer.info/slide/12002301/

https://www.slideshare.net/SeptiaSriEkaPutriEka/kimia-pangan-dan-gizi-tentang-analisis-
karbohidrat-secara-kuantitatif-dan-kualitatif-92247841

Anda mungkin juga menyukai