Analisis Karbohidrat Kuantitatif
Analisis Karbohidrat Kuantitatif
Kelas/Kelompok : 1A /
Landasan Teori :
yang reaktif.
logam, misalnya ion Cu2+ dari bahan pereaksi menjadi ion Cu+ yang
Reagen :
Prosedur :
mortal.
berwarana kehijauan.
9. Tambahkan larutan bahan 15 ml ( untuk bahan selai saus 5 ml) dari buret
kedalam erlenmeyer yang berisi larutan Fehling I dan larutan Fehling II.
Panaskan sampai mendidih.
PERHITUNGAN :
Catatan : Penentuan reducing sugar tanpa hidrolisa, prosedur sama hanya bahan tanpa
penambahn HCl pekat dan pemanasan.
HIDROLISA )
Prinsip : Gula mereduksi larutan Cupper, kelebihan larutan Cupper ditentukan secara
Yodometri.
Reagen :
1. Larutan luff
2. Na2CO3 10%
3. Pb Asetat
4. KI 20 %
5. H2SO4 26,5 % N
6. Na2S2O30,1 N
7. Amilum 1%
Prosedur :
kemudian dinginkan.
26,5 %
PERHITUNGAN
0,1
Hasil Pengamatan
a. Perhitungan
Pembakuan
Sebelum Inversi
V = ml blanko – ml sampel
= 18,55 ml – 18 ml
= 0,55 ml
mg gula reduksi dengan rumus segitiga
0,55 ml ⟶ 0,1 N ~ 1,32
0,10104 N ~ x
x = 1,3337
% Gula Sebelum Inversi = (mg gula reduksi x FP) / (Bobot Sampel (mg)) x
100%
1,3337 mg x 334
= x 100 %
1200 mg
= 37,1213 %
Setelah Inversi
V = ml blanko – ml sampel
= 18,55 ml – 18,2 ml
= 0,35 ml
% Gula Sebelum Inversi = (mg gula reduksi x FP) / (Bobot Sampel (mg)) x
100%
0,8487 mg x 670
= x 100 %
1200 mg
= 47,3858 %
Kadar Sakarosa = (% Gula Setelah Inversi – % Gula Sebelum Inversi) x 0,95
= (47,3858 – 37,1213) x 0,95
= 9,7513%
I. Pembahasan
Pada praktikum ini melakukan penetapan kadar sukrosa menggunakan metode
Luff Schoorl. Metode Luff-Schrool digunakan untuk menentukan kupri oksida dalam
larutan sebelum direaksikan dengan gula reduksi (titrasi blanko) dan sesudah direaksikan
dengan sampel gula reduksi (titrasi sampel). Penentuannya dengan titrasi menggunakan
Natrium tiosulfat yang akan dibakukan terlebih dahulu dengan KIO3. Untuk mengetahui
titrasi telah berakhir maka diperlukan indicator yaitu amylum, karena amylum
memberikan perubahan warna menjadi biru. Sampel yang akan ditentukan kadar gulanya
adalah madu.
Pengujian karbohidrat dengan etode luff schoorl dilakukan preparasi pengenceran
sampel dengan aquades dan diatmabah Al(OH) bertujuan agar tidak terjadi kekeruhan
sehingga larutan yang dihasilkan jernih. Kemudian dilakukan penetapan kadar gula
reduksi sebelum inverse dan setelah inverse. Sebelum dititrasi dengan Na2S2O3 sampel
dipanskan dengan pendingin tegak (reflux) selama 10 menit untuk menghidrolisis sampel
menjadi karbohidrat yang lebih sederhana (monosakarida). Proses pemanasan,
diusahakan larutan mendidih dalam waktu 3 menit dan biarkan mendidih selama 10
menit, hal ini dimaksudkan agar proses reduksi berjalan sempurna, dan Cu dapat
tereduksi dalam waktu kurang lebih 10 menit. Agar tidak terjadi pengendapan seluruh
Cu3+ yang tereduksi menjadi Cu+ sehingga tidak ada kelebihan Cu2+ yang dititrasi maka
larutan harus mendidih atau diusahakan mendidih dalam waktu 3 menit.
Setelah direflux lalu didinginkan dengan cepat dan dimasukkan dalam erlenmeyer
dan kemudian ditambahkan KI 20% sebanyak 10 mL dan H2SO4 15% perlahan-lahan.
Penambahan larutan-larutan ini akan menimbulkan reaksi antara kuprioksida menjadi
CuSO4 dengan H2SO4, dan CuSO4 tersebut bereaksi dengan KI. Reaksi tersebut ditandai
dengan timbulnya buih dan warna larutan menjadi coklat. Larutan tersebut dititrasi
dengan Na2S2O3 untuk mengetahui kadar gula reduksi dalam sampel. Untuk melihat
terjadinya TAT perlu ditambahkan indicator amylum sehingga terjadi perubahan warna
dari biru menjadi putih susu.
Hasil penetapan kadar sampel madu dari titrasi kadar gula sebelum inverse dan
setelah inverse di peroleh kadar sukrosa sebesar 9,7513%.
II. Kesimpulan
Praktikum penetapan kadar karbohidrat menggunakan metode luff schoorl dapat
disimpulkan bahwa kadar sukrosa madu yang diperoleh dari kadar gula reduksi sebelum
inverse dan setelah inverse sebesar 9,7513%.
DAFTAR PUSTAKA
Siswoyo, Riswiyanto . 2009. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga
Sudarmadji, Slamet, dkk. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta :
Penerbit Liberty Yogyakarta.
Sudarmadji, Slamet, dkk. 1989. Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan dan Pertanian Edisi
Keempat. Yogyakarta : Penerbit Liberty Yogyakarta.
https://slideplayer.info/slide/12002301/
https://www.slideshare.net/SeptiaSriEkaPutriEka/kimia-pangan-dan-gizi-tentang-analisis-
karbohidrat-secara-kuantitatif-dan-kualitatif-92247841